Tugas Farmakokinetika
Tugas Farmakokinetika
OLEH :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
I. MODEL KOMPARTEMEN
a. Model Mammilary
Model Mammilary merupakan model kompartemen yang paling
umum digunakan dalam farmakokinetika yang terdiri atas satu atau lebih
kompartemen perifer yang dihubungkan ke suatu kompartemen sentral
yaitu mewakili plasma dan jaringan-jaringan yang perfusinya tinggi.
Menurut Mammilary, model kompartemen dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Kompartemen Satu Terbuka Intravaskular
Model kompartemen satu terbuka menganggap bahwa berbagai
perubahan kadar obat dalam plasma mencerminkan perubahan
yang sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Pada model ini,
obat hanya dapat memasuki darah dan mempunyai volume
distribusi kecil, atau juga dapat memasuki cairan ekstra sel atau
bahkan menembus sehingga menghasilkan volume distribusi yang
besar
2. Kompartemen Satu Terbuka Ekstravaskuler
Sebelum memasuki kompartemen sentral, obat harus mengalami
absorpsi. Pada model 1 kompartemen, obat menganggap tubuh sbg
ruang yg sama, dimana obat secara cepat terdistribusi ke semua
jaringan.
3. Kompartemen Dua Terbuka Intravaskular
Pada model ini, obat menganggap tubuh spt dua bagian yaitu
kompartemen sentral : organ-organ dimana perfusi darahnya
cepat.Mis. Hati & ginjal. Dan kompartemen perifer : organ-organ
yang perfusi darahnya lambat. Mis : otot & lemak.
4. Kompartemen Dua Terbuka Ekstravaskuler
Pada kompartemen dua terbuka ekstravaskuler, obat mengalami
proses absorpsi, distribusi dan eliminasi.
b. Model Caternary
Model Caternary terdiri atas kompartemen-kompartemen yang
bergabung satu dengan yang lain menjadi satu deretan kompartemen.
Model Caternary tidak dapat dipakai pada sebagian besar organ yang
fungsional dalam tubuh yang secara langsung berhubungan dengan
plasma, sehingga model ini digunakan tidak sesering model Mammilary.
c. Model Fisiologik (Model aliran)
Model fisiologik (model aliran) merupakan model farmakokinetik
yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang diketahui.
Perbedaan utama model ini dan model kompartemen lainnya yaitu :
1. Tidak dibutuhkan data yang tepat dalam model perfusi.
2. Aliran darah, ukuran jaringan dan perbandingan obat dalam jaringan
darah dapat berbeda sehubungan dengan kondisi patofisiologi tertentu.
3. Model farmakokinetika dengan dasar fisiologik dapat diterapkan pada
beberapa spesies dan dengan beberapa data obat pada manusia dapat
diekstrapolasikan.
II. ORDE REAKSI