Anda di halaman 1dari 9

TELAAH KURIKULUM FISIKA II SMU

“Indikator Keterampilan Proses Sains”

Dosen Pengampu : Dr. Triwiyono, M.Si

DI SUSUN

KELOMPOK II

Leni Yulianingsih (20160111064013)


Farisda Yanti (20160111064004)
Masita Mardani (20160111064030)
Katarina Rina Rini Walilo (20160111064026)
Alfikah (20160111064005)

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2018
INDIKATOR KETERAMPILAN PROSES SAINS

1. Melakukan pengamatan (observasi)


Mengamati adalah proses pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa
dengan menggunakan inderanya. Untuk dapat menguasai keterampilan proses
mengamati, siswa harus menggunakan sebanyak mungkin inderanya, yakni melihat,
mendengar, merasakan, mencium dan mencicipi dimana hal tersebut sangat dituntut
dalam belajar IPA. Dengan demikian dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
dan memadai.

Contohnya :

 Pada titrasi 20 ml HCl dengan masing-masing 10 ml, 20 ml, dan 30 ml NaOH.


Diamati dengan melihat perubahan warna. Dimana titrasi 20 ml HCl dengan 10 ml
NaOH belum terjadi perubahan warna. 20 ml HCl dengan 20 ml NaOH sudah
terjadi perubahan warna sedangkan pada 20 ml HCl dengan 30 ml NaOH terjadi
perubahan warna yang sangat pekat.
 Misalnya kita mengamati sebuah rubik setelah diamati kita mengetahui bahwa
rubik berbentuk kubus, memiliki panjang sisi yang sama, berwarna warni.
 Misalnya kita mengamati seekor hewan jerapah setelah diamati kita mengetahui
bahwa jerapah memiliki leher yang panjang, berwarna belang-belang, memiliki
kaki empat dan memiliki ekor.

2. Mengelompokkan (klasifikasi)
Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk menggolongkan
sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Sejumlah besar objek, peristiwa, dan
segala yang ada dalam kehidupan di sekitar, lebih mudah dipelajari apabila dilakukan
dengan cara menentukan berbagai jenis golongan. Penggolongan makhluk hidup
dilakukan setelah siswa mengenali ciri-cirinya. Dengan demikian dalam proses
mengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari perbedaan,
mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar
penggolongan.
Contohnya:
 Dikelompokkan berdasarkan warna pada saat titrasi belum terjadi perubahan
warna, sudah terjadi perubahan warna setelah terjadi titik akhir titrasi.
 Misalnya kita mengelompokkan alat ukur yang berada di laboratorium. Alat ukur
tersebut dikelompokkan berdasarkan besarannya seperti penggaris, mikrometer
sekrup, jangka sorong dikelompokan berdasarkan besaran panjang.
 Misalnya kita mengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya. Seperti
sapi, kambing, domba termasuk dalam hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
 Misalnya mengamati beberapa larutan dilaboratorium kimia terdapat larutan asam
dan basa. Seperti larutan HBr, HCl, H2SO4 termasuk dalam larutan asam. NaOH,
KOH, LiOH termasuk dalam larutan basa.

3. Menafsirkan pengamatan (interpretasi)


Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan sementara dari data yang
dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak ditafsirkan. Karena
itu, dari mengamati langsung, lalu mencatat setiap pengamatan secara terpisah,
kemudian menghubung-hubungkan hasil-hasil pengamatan tentang bentuk alat-alat,
perubahan warna menunjukkan bahwa siswa melakukan interpretasi. Selanjutnya
siswa mencoba menemukan pola dalam suatu seri pengamatan, dan akhirnya
membuat kesimpulan.

Contohnya:

NO. Larutan HCl (ml) Larutan NaOH (ml) Warna


1. 20 10 Tidak berubah
2. 20 20 Berubah
3. 20 30 Berubah (sangat pekat)

 Ketika terjadinya perubahan warna pada titrasi maka terjadi titik akhir titrasi.
Sedangkan jika belum terjadi perubahan warna maka masih dalam proses titrasi.
No Banyaknya Garam Peristiwa Yang Terjadi
1 1 Sendok Tenggelam
2 1 Melayang
2 2 garam

Sebuah benda dapat tenggelam karena massa jenisnya lebih besar daripada
massa jenis air.

4. Meramalkan (prediksi)
Meramalkan adalah memperkirakan berdasarkan pada data hasil pengamatan yang
reliabel Firman (2000). Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup,
keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan
suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

Contohnya:

Ph <0 0−8.2 8.2−12.0 >12.0


Asam atau mendekati
Kondisi ………… ……….. Sangat basa
netral
Tidak
Warna Jingga …………… pink keunguan
berwarna

Gambar

 Memperkirakan bahwa titrasi pada pH 8.2−12.0 kondisinya basa dan berwarna


pink keunguan. Sedangkan jika pada pH < 0 maka kondisinya sangat asam dan
berwarna jingga. Jika pada pH 0−8.2 kondisinya asam atau mendekati netral dan
tidak berwarna.
 Pada sebuah botol yang diberi beberapa lubang maka kita dapat memperkirakan
bahwa pada kedalaman h1 = 0,05 m tembakan air yang terjadi lebih kecil,
sedangkan pada kedalaman h3 = 0,15 m tembakan air yang terjadi besar.

5. Melakukan komunikasi
Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil
dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan. Bentuk komunikasi ini bisa
dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi
dapat berupa paparan sistimatik (laporan) menyeluruh atau informasi parsial dari
suatu hasil kegiatan. (Abruscato dalam Ulfa, 2007). Selanjunya Nuryani Rustaman
(2009) mengemukakan kamampuan berkomunikasi meliputi : membaca grafik, tabel
atau diagram dari hasil percobaan, menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel,
atau diagram. Selain itu termasuk ke dalam berkomunikasi juga adalah menjelaskan
hasil percobaan secara sistematis dan jelas.

Contohnya:

 Meminta siswa untuk mendeskripsikan populasi hewan yang hidup di sawah.


Kegiatan ini dapat dilakukan setelah mereka diminta untuk melakukan observasi
sawah yang ada di sekitar sekolah.
 Guru memberikan berbagai macam benda kepada siswa di dalam kelompok
masing-masing, misalnya : paku, pulpen, kayu, uang logam, pentul, silet cukur,
gula, serbuk pasir, kertas, rol, dll. Selanjutnya masing-masing kelompok diminta
untuk mendekatkan magnet dengan benda-benda. Berdasarkan kegiatan tersebut,
masing-masing kelompok diminta untuk membuat tabel yang berisi nama benda-
benda yang ditarik oleh magnet dan nama benda-benda yang tidak ditarik oleh
magnet. Kemudian siswa menjelaskan di depan kelas.
 Siswa diminta untuk mengamati dan mendeskripsikan beberapa jenis hewan-
hewan kecil (seperti ukuran, bentuk, warna, tekstur dan cara geraknya), kemudian
siswa tersebut menjelaskan deskripsi tentang objek yang diamati di depan kelas.

6. Mengajukan pertanyaan
Dalam proses belajar mengajar keterampilan bertanya merupakan keterampilan
mendasar yang harus dimiliki siswa. Jika siswa mengajukan suatu pertanyaan
(bertanya) menunjukan bahwa siswa ingin mengetahui dengan jelas tentang hal itu.
Menurut Nuryani Rustaman (2009) Pertanyaan yang diajukan hendaknya dapat
meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar
belakang hipotesis. Pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana menunjukkan si
penanya berpikir. Pertanyaan tentang latar belakang hipotesis menunjukkan si
penanya sudah memiliki gagasan atau perkiraan untuk menguji atau memeriksanya.
Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya tetapi melibatkan
pikiran. Jadi dalam hal ini, guru hendaknya dapat mengembangkan keterampilan
bertanya siswa dalam proses belajar mengajar.
Contohnya:
 Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada larutan saat proses
titrasi?
 ”Misalkan diperlihatkan sebuah mikrometer sekrup kepada siswa. Selanjutnya
mintalah mereka untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut
peristiwa atau benda yang diamati tersebut, atau mintalah mereka untuk
menuliskan hal-hal apa saja yang mereka ingin ketahui dari mikrometer sekrup
tersebut”.
 Apa yang menyebabkan suatu benda dapat terapung di dalam air?
 Apa yang menyebabkan balon dapat meletus (pada materi teori kinetic gas)?

7. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap suatu permasalahan yang diajukan.
Pada umumunya hipotesis terdiri dari dua variabel, Menurut Nuryani Rustaman
(2009) Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan
perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara melakukan
pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkandung cara untuk
mengujinya. Hipotesis sangat berguna bagi orang yang ingin melakukan penyelidikan.
Kebanyakan hipotesis berkenaan dengan inferensi yang dapat diuji atau percobaan
yang mungkin dapat dilaksanakan. Keterampilan ini diharapkan siswa dapat
memikirkan jawaban untuk pertanyaan masalah. Jadi dalam hal ini pertanyaan
masalah harus mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa tinggal mengikuti kalimat
pertanyaan itu sesuai dengan dugaannya, dengan menggunakan kata-kata:
”Makin..............................., makin.......................................
Atau ;
Jika....................................., maka........................................”
Contohnya:
 Jika ditambahkan indikator Phenolphthalein, maka akan terjadi perubahan warna
pada titrasi.
 Jika suhu air meningkat, maka jumlah oksigen yang terlarut dalam air akan
menurun.
 Jika pada suhu 100℃ dan tekanan 1 atm, maka air akan mendidih.

8. Merencanakan percobaan/penelitian/penyelidikan
Keterampilan merencanakan percobaan atau penyelidikan merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan
atau untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Yang termasuk dalam jenis
keterampilan ini yaitu menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk
pengamatan/penyelidikan, menentukan langkah-langkah (prosedur kerja),
menentukan variabel (variabel bebas dan variabel kontrol) dalam suatu percobaan,
atau menentukan cara mengolah data yang diperoleh (digambar, dibuatkan
tabel/diagram/ grafik, dihitung dsb).
Menurut Nuryani Rustaman (2009) yang termasuk dalam jenis keterampilan ini
adalah menentukan alat dan bahan untuk penyelidikan, menentukan variabel atau
peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menetukan variabel kontrol dan variabel
bebas, menentukan apa yang diamati, diukur atau ditulis, serta menetukan cara dan
langkah kerja. Sebagaimana dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu
ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan.
Contohnya:
 Kepada siswa diberikan lembaran kerja yang berisikan judul percobaan dan tujuan
percobaan. Misalnya, tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
panjang lengan beban dan lengan kuasa untuk mengangkat sebuah beban.
Selanjutnya pada LKS siswa diminta untuk menentukan alat/bahan yang
diperlukan dan meminta mereka untuk menentukan langkah-langkah percobaan
serta merancang tabel hasil pengamatan.

9. Menggunakan alat/bahan/sumber
Yang termasuk ke dalam keterampilan ini yaitu memakai alat/bahan/sumber,
mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan/sumber, mengetahui bagaimana
menggunakan alat/bahan/sumber tersebut.
Contohnya:
 Misalnya pada saat eksperimen pengukuran panjang kita dapat menggunakan
penggaris, mikrometer sekrup, atau jangka sorong tergantung benda yang akan
diukur.
 Misalnya percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,
kita dapat menggunakan alat dan bahan seperti kapas, kacang hijau, air dan sebuah
wadah.

10. Menerapkan konsep atau prinsip


Keterampilan menerapkan konsep atau prinsip merupakan keterampilan
mengemukakan gagasan atau ide berdasarkan pengalaman, atau keterampilan
menggunakan teori dalam menyelesaikan suatu persamalahan. atau keterampilan
menggunakan rumus-rumus dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan.
Contohnya:
 Setelah mempelajari konsep tekanan hidrostatis, kita dapat menentukan atau
mencari tekanannya dengan menggunakan rumus Ph = 𝜌gh.
 Setelah mempelajari tentang titrasi tentulah kita menentukan titik akhir titrasi
menggunakan prinsip: m1V1 = m2V2.
 Setelah mempelajari cermin cekung, kita mampu menentukan letak dan sifat
bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung, jika sebuah benda diletakkan pada
jarak tertentu di depan cermin.
 Setelah mempelajari tentang konsep rangkaian listrik, kita mampu untuk membuat
sebuah rangkaian listrik sederhana, jika diberikan beberapa baterai, lampu, saklar
dan lampu.

11. Melaksanakan percobaan/penelitian/investigasi


Yang termasuk ke dalam keterampilan ini yaitu, kita melakukan atau
melaksanakan percobaan/penelitian dengan menggunakan alat/bahan/sumber yang
telah ditentukan, serta berdasakan konsep atau prinsipnya.
Contohnya:
 Melakukan percobaan mengenai tekanan hidrostatis dengan menggunakan sebuah
botol yang diisi dan diberi beberapa lubang.
 Melakukan percobaan mengenai hukum Archimedes dengan menggunakan telur,
garam dan air untuk mengetahui prinsipnya (tenggelam, melayang dan terapung).
 Melakukan percobaan mengenai gelombang bunyi dengan menggunakan sebuah
kaleng dan dihubungkan dengan benang.

Anda mungkin juga menyukai