METODOLOGI PENELITIAN
“BAB IX DAN BAB X”
Nama Kelompok X :
1. Made Malinda Cintya Sukmatari (17.33.121.026)
2. Kadek Dwi Agustin Wilarani (17.33.121.212)
3. Ni Putu Sanjiwani (17.33.121.034)
4. Ni Wayan Lisa Diantari (17.33.121.033)
5. Ni Wayan Iki Juniantari (17.33.121.280)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Warmadewa
2019
BAB XIII
ANALISIS DATA KUALITATIF
13.1 Definisi Data Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia
dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis
yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen
bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat
zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel
cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka yang
harus dilakukan adalah menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah
unsur/senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang
ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen atau jenis zat
yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Jenis Analisis
Jenis analisis ada 3 macam, yaitu:
1. Analisis Makro
• Kuantitas zat 0,5 – 1 g
• Volume yang dipakai sekitar 20 ml
2. Analisis Semimikro
• Kuantitas zat sekitar 0,05 g
• Volume yang dipakai sekitar 1 ml
3. Analisis Mikro
• Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
• Volume yang dipakai < 1 ml
Jenis analisis yang sering digunakan yaitu analisis semimikro, adapun keuntungan analisis
semimikro yaitu:
Penggunaan zat yang sedikit
Kecepatan analisis tinggi
Ketajaman pemisahan yang meningkat
Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
Penghematan peralatan
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektik utuk mempelajari kimia dan
unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan
untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-regensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sistematik
kation. Namun skema yang digunakan juga bukan skema yang kaku, karena anion termasuk
dalam lebih dari satu golongan.
Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
1) Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan HCL encer. Contoh ion ini
adalah Pb2+, Ag+, Hg+.
2) Golongan II: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL, tetapi membentuk endapan
dengan H2S (hidrigen sulfida)dalam suasana asam mineral encer. Contoh ion ini adalah Hg2+,
Bi2+, Cd2+, As3+, As 5+, Sb3+,Sb 5+, Sn2+ , SN3+.
3) Golongan III: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL encer, ataupun dengan H2S
dalam suasana mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan NH4S (ammonium
sulfida) dalam suasana netral/amoniakal. Kation golongan ini adalah Co2+, Fe2+, Fe 3+, Ni2+ ,
Al3+, Cr3+, Co2+, Mn2+, Zn2+.
4) Golongan IV: Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan (NH4)2CO3 (ammonium karbonat) dengan adanya ammonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam. Contoh ion golongan ini adalah Ba2+, Ca2+, Sr2+.
5) Golongan V: Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi
Mg, NH4+, Na, Li, H.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu:
a. Reaksi kering
Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat.
b. Reaksi basah
Reaksi basah biasa digunakan untuk zat dalam larutan.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah :
a) Reaksi nyala dengan kawat nikrom
Biasanya dilakukan dengan cara sedikit zat dilarutkan ke dalam HCL pekat, diatas kaca arloji
kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian
dibakar diatas nyala oksidasi.
b) Reaksi nyala beilshein
Biasanya dilakukan dengan cara kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida
sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.
c) Reaksi nyala untuk borat
Dilakukan dengan cara cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekatdan
beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul
warna hijau.
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena
dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan,
maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi
besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih
sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data,
bukan kuantitas data.
Anggapan yang mendasari penelitian jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang
berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh
karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode
impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah
sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong,
2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul
dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat
generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti banyak
tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti,
sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan
penelitian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk
menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara
mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan
dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.
j. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta
situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah
sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)
c. Menganalisis data.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu:
phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research
(Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif tersebut:
Fenomenologi
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena
yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Selanjutnya,
peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti
terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan melakukan
wawancara yang mendalam kepada objek atau informan didalam penelitian, serta dengan
melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan
pengalamannya kepada orang lain.
Etnografi
Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group
of people.
Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan
fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan untuk berkomunikasi oleh
individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian
dari kehidupan sebuah masyarakat.
Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang
dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya
digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu didalam masyarakat, bahasa,
kepercayaan, cara-cara hidup dan lain sebagainya.
13.2 Analisis
a. Pengertian Analisis
adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti, mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya
lalu ditafsirkan maknanya.
Pengertian Analisis dapat juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara
mendetail dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun
komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
Ada juga yang menganggap arti analisis sebagai kemampuan dalam memecahkan atau
menguraikan suatu informasi atau materi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil
sehingga lebih mudah dimengerti dan mudah dijelaskan.
Kata analisis banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik itu pengetahuan
sosial, manajemen, ekonomi bisnis, akuntansi, ilmu bahasa, pengetahuan alam, dan bidang ilmu
lainnya.
Kata analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “analusis” yang artinya
melepaskan. Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai arti analisis, diantaranya adalah:
1. Komaruddin
Menurut Komaruddin, pengertian analisis adalah aktivitas berfikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungan masing-masing komponen, dan fungsi setiap komponen dalam satu
keseluruhan yang terpadu.
2. Wiradi
Menurut Wiradi, arti analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah mengurai,
membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu
lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.
Menurut Dwi Prastowo Darminto, pengertian analisis adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
4. Syahrul
Pengertian analisis dalam akuntansi menurut Syahrul adalah kegiatan melakukan evaluasi
terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan
yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
5. Rifka Julianty
Menurut Rifka Julianty, pengertian analisis adalah aktivitas penguraian pada pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Menurut Mohammad Afdi Nizar, pengertian analisis dalam akuntansi adalah evaluasi mengenai
kondisi dari ayat-aya yang berhubungan dengan akuntansi dan alasan yang memungkinan sebuah
perbedaan akan muncul.
7. Robert J. Schreiter
Menurut Robert J. Schreiter pengertian analisis adalah “membaca” teks yang melokalisasikan
berbagai tanda dan menempatkan tanda-tanda tersebut dalam interaksi yang dinamis, dan pesan-
pesan yang disampaikan.
8. Minto Rahayu
Menurut Minto Rahayu, arti analisis adalah sebuah cara dalam membagi suatu subyek ke dalam
komponen-komponen, meliputi melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat
padu.
9. Husein Umar
Menurut Husein Umar, pengertian analisis adalah suatu proses kerja dari rangkaian tahapan
pekerjaan sebelum riset, didokumentasikan dengan tahapan pembuatan laporan.
Menurut Efrey Liker, arti analisis adalah aktivitas dalam mengumpulkan bukti, untuk
menemukan sumber suatu masalah, yaitu akarnya.
Sebenarnya, manakah yang merupakan kata baku, analisa atau analisis? Manakah penulisan yang
benar, analisis atau analisa?
Banyak yang keliru dalam penggunaan kata analisa. Sebagian orang menganggap kata analisa
adalah yang benar, dan sebagian orang menganggap kata analisis yang benar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata yang baku dan benar adalah analisis.
Namun, penggunaan kata-kata analisa sudah cukup banyak sehingga banyak yang
menganggapnya sebagai kata yang benar.
Ada bebeberapa turunan kata analisis dalam penggunaannya dalam setiap tulisan. Setiap turunan
kata tersebut memiliki arti yang berbeda sehingga penempatannya pun harus tepat.
Penganalisisan; pengertian penganalisisan adalah proses, metode, hal, dan cara dalam
melakukan analisis.
e. Penggunaan Kata Analisis dalam Istilah
Seperti yang disebutkan di atas, kata analisis sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu,
mulai dari ilmu bahasa, bisnis, manajemen, ilmu kimia, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah
beberapa contoh istilah yang menggunakan kata analisis:
Analisis Pasar; analisis terhadap potensi, lokasi, sifat, dan ciri-ciri pasar
Analisis Wacana; cara menguraikan wacana atas bagian-bagian yang berfungsi untuk
melakukan analisis
Analisis Bahasa; penelaahan yang dilakukan oleh pakar bahasa untuk menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau penelitian kepustakaan hingga
menemukan kesimpulan
Analisis Ayak; pemilahan zat padat menurut ukurannya dengan memakai alat pengayak
Analisis Lambung; pemeriksaan yang dilakukan terhadap isi lambung organisme untuk
mengetahui pola makannya
Setiap penulisan karya ilmiah pada umumnya disertai dengan berbagai analisis yang dipaparkan
oleh penulisnya. Penjabaran analisis tersebut harus bersifat logis dan obyektif. Ketika penulis
gagal memaparkan analisis dengan logis maka sebuah karya ilmiah akan dianggap tidak akurat.
13.3 Komparasi
a. Pengertian Komparasi Penelitian Komparasi
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui dan atau menguji perbedaan dua
kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga adalah penelitian yang dilakukan untuk
membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang
berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. Metode komparasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk membandingkan data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru.
Komparasi sendiri dari bahasa inggris, yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk
menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih. Dengan menggunakan metode komparasi
ini peneliti bermaksud untuk menarik sebuah konklusi dengan cara membandingkan ide-ide,
pendapat-pendapat dan pengertian agar mengatahui persamaan dari ide dan perbedaan dari
standar pelayanan minimal Bus Trans Jogja dan Peraturan Menteri 29 tahun 2015. Komparasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai perbandingan. Menurut Winarno
Surakhmad dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Ilmiah (1986 : 84), komparasi adalah
penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan
sebab akibat, yakni memilih faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau
fenomena yang diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan faktor lain.
13.4 SINTESIS
Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari berbagai sumber rujukan
mengenai pengertian atau pendapat. Rangkuman tersebut disusun menjadi suatu tulisan baru
yang mengandung satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Sintesis merupakan
suatu rangkuman dari berbagai macam jenis sumber rujukan yang sejalan dan sesuai dengan
kebutuhan penulis di dalam karya tulis ilmiah.
Fungsi sintesis dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah sebagai pendapat, gagasan, atau ide baru
yang diberikan oleh penulis untuk memecahkan masalah yang ditemukan. Sintesis juga dapat
disebut sebagai intisari dari suatu karya ilmiah sehingga jangan sampai penulis hanya
mengumpulkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.
SYARAT PENYUSUNAN SINTESIS
Dalam penyusunan sintesis, terdapat lima syarat membuat sintesis, yaitu:
penulis harus objektif dalam mengutip pendapat ahli,
penulis harus kritis terhadap sumber rujukan,
penulis dapat membentuk dan mempertajam sudut pandangnya,
penulis harus mencari kaitan antar sumber rujukan, dan
penulis mencari bagian dari sumber rujukan yang sesuai dengan kebutuhan karya
ilmiahnya.
ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis kualitatif adalah pemeriksaan nonnumerik dan interpretasi pemeriksaan. Hubungan
teori dan analisis, analisis kualitatif. Dalam menganalisis data kualitatif, periset berusaha untuk
menemukan pola seperti perubahan dari waktu ke waktu atau hubungan sebabalantarvariabel.
Contoh pertanyaan untuk penemuan dan penjelasan tentang pola-pola metode berdasar teori
(GTM), semiotika, dan analisis percakapan. Jadi. dalam penelitian kualitatif teori hubungan dan
analisis adalah teori sebagal alat analisis pengukur. Tiga cara utama untuk menyusun data untuk
analisis adalah pengodean, memoing, dan pemetaan konsep. Berbeda dengan satuan standar
yang digunakan dalam pengodean untuk analisis statistik, unit yang akan dikodekan dalam
analisis kualitatif dapat bervariasi dalam dokumen. Meskipun kode ini dapat dikeluarkan dari
teori yang sedang dibahas, lebih sering peneliti menggunakan atau membuka pengodean, pada
kode yang diundang oleh peneliti dan mempertanyakan pemeriksaan data. Memoing dengan
beberapa tahap pengolahan data untuk memahami makna kode, ide teoretis, simpulan awal, dan
pikiran lain yang akan bermanfaat selama analisis. Konsep pemetaan menggunakan diagram
membahas hubungan dalam data grafis. Program komputer untuk data kualitatif, seperti
NUD'IST, dirancang khusus untuk membantu peneliti pada analisis data kualitatif. Selain itu,
peneliti dapat mengambil keuntungan dari aplikasi perangkat umum, seperti pengolah kata,
program database, dan spreadsheet.
BAB XIV
ANALISIS DATA KUANTITATIF
14.1 ANALISIS KUANTITATIF DAN KUANTITATIF DATA
A. PENGERTIAN
Analisis kuantitatif adalah representasi numerik dan manipulasi pengamatan untuk tujuan
mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang mencerminkan observasi.
Kuantifikasi data adalah proses mengonversi data ( nonnumerik) ke bentuk numerik.
B. MENGEMBANGKAN KATEGORI KODE
Ada dua dasar untuk proses pengodean. Pertama, dapat dimulai dengan mengubah pengodean
yang relatif berkembang dengan baik. Persetujuan ini dapat dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian. Atau gunakan yang disetujui pengodean harus ada karena membandingkan temuan-
temuan dengan temuan-penelitian sebelumnya. Kedua, dapat meng hasilkan kode dari data
penelitian, seperti dibahas pada Bab XlI. Untuk membuat atau membuat kategori kode, dapat
mengikuti empat aturan. Artinya suatu kategori harus memenuhi hal berikut.
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
Lenglap terbatas (lengkap).
Saling lepas (saling eksklusif).
Didapat dari satu prinsip klasifikasi.
C. KONTRUKSI KODE BUKU
Buku kode merupakan sebuah dokumen yang digunakan pada pengolahan data dan analisis yang
memberitahu lokasi item data yang berbeda pada sebuah file data. Sebuah kode buku melayani
dua fungsi penting. Pertama, merupakan panduan utama yang digunakan dalam proses
pengodean. Kedua, merupakan panduan untuk mencari variabel dan menafsirkan kode di file
data selama analisis.
D. DATA ENTRY
Selain mengubah data ke dalam bentuk kuantitatif, peneliti yang tertarik pada analisis kuantitatif,
juga perlu mengonversi data ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin sehingga komputer
dapat membaca dan memanipulasi data. Ada banyak cara untuk menyelesaikan langkah ini,
bergantung pada bentuk asli data (numerik atau nonnumerik) juga program komputer yang Anda
pilih sepenuhnya terkumpul dan masuk ke komputer, peneliti dapat memulai analisis kuantitatif.
untuk menganalisis data. Setelah data telah sepenuhnya terkumpul dan masuk ke komputer,
peneliti dapat memulai analisis kuantitatif.
E. ANALISIS UNIVARIAT, BIVARIAT, DAN ANALISIS MULTIVARIAT
UnivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau per
variabel.CatatanCatatan: Dalam pengertian tertentu, analisis deskriptif menjadi sama
dengan analisis univariat.
BivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua
variabel.
MultivariateMultivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis
hubungan lebih dari dua variabel.
Karena pada saat sekarang kecenderungan penelitian melibatkan banyak variabel, maka terjadi
kecenderungan analisis multivariat pula. Agar penamaan analisis multivariat tidak menjadi suatu
analisis yang ”biasa”, maka sekarang digunakan pengertian lain dalam analisis hubungan
asimetrik, yaitu;UnivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan pada dua atau lebih variabel
yang hanya memiliki 1 variabel terikat.DenganDengan pengertian ini, analisis univariat menjadi
tak sama lagi dengan analisis deskriptif.MultivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan
pada tiga atau lebih variabel yang memiliki dua atau lebih variabel terikat.Program SPSS
menggunakan konsep seperti ini.
14.2 ANALISIS
Dalam penelitian kuantitatif, data yang telah terkumpul (data mentah) sebelum dianalisis dengan
teknik analisis yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian, harus melalui praanlisis terlebih
dahulu yang mencakup klasifikasi data, penyuntingan, dan pengodean data. Untuk
mendeskripsikan data (sampel) dengan cara yang sederhana tanpa bermaksud untuk melakukan
generalisasi dapat digunakan analisis univariat (tabel univariat, distbusi frekuensi/tabel frekuensi,
ukuran nilai sentral, ukuran penyebaran), Analisis bivariat (melalui tabel bivariat, tabel
kontingensi), dan analisis multivariat ( melalui tabel multivariat, Dan tabel kontingensi).
14.3 KOMPARASI
KOMPARASI MATERIAL
14.4 SINTESIS
Buku Kode. Sebuah buku kode adalah sebuah dokumen yang digunakan pada
pengolahan data dan analisis yang memberi tahu lokasi dari item data yang berbeda pada sebuah
file data atau sebuah dokumen yang memuat setiap varibel didalam penelitian dan menjabarkan
penggunaan aturan pemberian kode terhadap variabel-variabel.
Data Entry. Data Entry adalah proses pemasukan data untuk mengubah informasi yang
dikumpulkan oleh metode primer dan sekunder ke dalam bentuk media untuk melihat dan
memanipulasi data.
Analisis Univariat
Bentuk paling sederhana dari analisis kuantitatif adalah analisis univariat. Analisis ini
menggambarkan kasus dalam satu variabel khusus.
Distribusi, format yang paling dasar untuk penyajian data univariat adalah melaporkan
semua kasus individu.
Kecenderungan tengah lebih dari sekadar pelaporan distribusi keseluruhan nilai, kadang-
kadang disebut frekuensi marginal atau hanya marginal, dapat dipilih untuk menyajikan data
dalam bentuk rata-rata atau ukuran tendensi sentral.
Variabel berkelanjutan dan terpisah, perhitungan sebelumnya tidak sesuai untuk semua
variabel, untuk memahami hal ini dibedakan dua jenis variabel, yaitu kontinnu dan terpisah.
Variabel kontinu (atau variabel rasio) meningkat terus dalam pecahan kecil. Dalam menganalisis
variabel terpisah, variabel nominal atau ordinal, misalnya beberapa teknik yang dibahas
sebelumnya tidak berlaku.
Detail versus manageabilitas, dalam penyajian data univariat dan lainnya, dibatasi oleh dua
gol. Di satu sisi, anda harus berusaha untuk memberikan pembaca anda dengan derajat penuh
detail mengenai data-data tersebut. Di sisi lain, data harus disajikan dalam bentuk yang dikelola
sebagai dua tujuan.
Subkelompok perbandingan. Bivariat dan analisis multivariat ditujukan, terutama pada
penjelasan. Sebelum beralih ke penjelasan bagaimanapun dipertimbangkan kasus deskripsi
subkelompok.
Kategori respons “ambruk”. Buku teks contoh, tabel sering sederhana biasanya akan
ditemukan dalam laporan riset yang dipublikasikan atau dalam analisis data. Jadi, bagian ini dan
alamat yang berikutnya dua masalah umum dan menyarankan solusi.
Deskripsi numerik dalam penelitian kualitatif. Meskipun berkaitan dengan penelitian
kuantitatif, diskusi juga berlaku untuk penelitian kualitatif. Pengujian numerik sering dapat
memverifikasi temuan mendalam penelitian kualitatif.
Analisis Bivariat
Sosiologis Diagnostik
Menurut Silalahi (2010), berdasarkan tujuan penelitian, metode analisis data dapat
dibedakan atas metode deskriptif dan metode korelasional.
Analisis data univariat, deskripsi ini merupakan prioritas pertama dalam analisis data,
sebab tanpa deskripsi peneliti tidak dapat mengapresiasi informasi hingga data tersebut
diorganisasi dalam beberapa cara yang lebih berarti dan menggunakan istilah-istilah yang ringkas
dan mudah dipahami maknanya.
Analisis data bivariat, yaitu menganalisis data dari dua buah variabel tetapi divatat dari
satu unit pengamatan. Untuk mempresentasikan data bivariat, baik untuk uji perbedaan maupun
asosiasi dibuat tabel silang.
Analisis data multivariat, yaitu data dari dua variabel atau lebih yang dicatat dari satu unit
pengamatan. Analisis multivariat digunakan jika satu objek diukur lebih dari dua aspek simultan.
REVIEW JURNAL
Tujuan penulis mengambil judul seperti diatas adalah karena pajak juga merupakan
pendapatan Negara yang akan dikembalikan kepada publik dalam bentuk fasilitas publik.
masyarakat perlu mengetahui peran pengetahuan perpajakan yang benar.
Indonesia telah menerapkan pajak amnesti pada tahun 1984. Namun, penerapannya tidak
efektif karena wajib pajak kurang responsif dan tidak diikuti oleh reformasi sistem administrasi
perpajakan secara keseluruhan (Ragimun, 2014). Selain itu, peran sektor pajak dalam sistem
APBN masih berfungsi sebagai pelengkap saja sehingga pemerintah tidak mencari yang lebih
serius. Pada saat itu, sebagian besar pendapatan negara didominasi oleh sektor ekspor minyak
dan gas. Berbeda dengan saat ini, penerimaan pajak adalah sumber pendapatan yang dominan
dalam struktur APBN Pemerintah Indonesia. Ini sangat penting untuk kemajuan pajak di
Indonesia. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menguji apakah ada pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap
partisipasi pajak amnesti.
2. Untuk mengetahui dan menguji apakah ada pengaruh sanksi pajak terhadap partisipasi
pajak amnesti.
3. Untuk mengetahui dan menguji seberapa besar pengaruh kepatuhan wajib pajak dan
denda pajak terhadap partisipasi pajak amnesti.
C. Topik
Topik yang diangkat oleh penulis dalam jurnal ini yaitu Pengaruh kepatuhan wajib pajak dan
sanksi pajak.
D. Masalah
Penulis mengangkat masalah mengenai Saat ini, perekonomian di Indonesia belum mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan banyak pembangunan nasional yang masih
kurang. Masyarakat sering mengeluh dan tidak puas dengan kebijakan pemerintah dalam hal
pembangunan nasional. Kondisi ini dipengaruhi oleh ketidakpatuhan wajib pajak dalam
masyarakat itu sendiri dalam membayar pajak.
E. Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode penelitian survei sehingga dapat
menyusun kuesioner dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian survei
adalah metode yang dilakukan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang diteliti adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga kejadian kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan - hubungan antara variabel sosiologis dan psikologis.
KUANTIATIF PRIMER
Judul The Influence Of Taxpayer Compliance And Tax Sanction On
Amnesty Tax Participation
Peneliti Alex Mandala Putra
Nur Hidayat
Tempat Kantor Pajak Cibeunying Bandung
Tahun 2018
Volume dan halaman Vol. 16
Jurnal Publikasi South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and
Law
Reviewer Made Malinda Cintya Sukmatari (1733121026)
Kadek Dwi Agustin Wilarani (1733121212)
Ni Wayan Lisa Diantari (1733121033)
Ni Putu Sanjiwani (1733121034)
Ni Wayan Iki Juniantari (1733121280)
Paradigma Penelitian Kuantitatif Primer
Sumber Data Sumber data yang digunakan merupakan data primer, dikarenakan
dalam jurnal yang di review dilakukan penelitian langsung agar
memperoleh hasil yang representatif tentang kepatuhan wajib pajak
dan sanksi pajak terhadap tax amnesty di kanto pajak Cibeuying
Bandung
Topik Pengaruh kepatuhan wajib pajak dan sanksi pajak
Latar Belakang 1. Issu
Masalah Saat ini, perekonomian di Indonesia belum mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan banyak
pembangunan yang masih kurang.
2. Gejala Masalah
Masyarakat sering mengeluh dan tidak puas dengan kebijakan
pemerintah dalam hal pembangunan nasional. Kondisi ini
dipengaruhi oleh ketidakpatuhan wajib pajak dalam masyarakat
itu sendiri dalam membayar pajak.
3. Keunggulan
Keunggulan dari masalah ini terletak pada upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui repatriasi aset, yang ditandai
dengan peningkatan likuiditas domestik, peningkatan nilai tukar
rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi.
Selain itu juga bertujuan untuk memperluas basis data pajak
yang lebih valid, komprehensif dan terintegrasi dan
meningkatkan pendapatan pajak.
Perumusah Masalah 1. Apakah ada pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap
partisipasi pajak amnesti?
2. Apakah ada pengaruh sanksi pajak terhadap partisipasi pajak
amnesti?
Teori Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya masih
rendah, baik untuk melaporkan pemberitahuan atau membayar
pajak. Kondisi ini juga membuat penerimaan negara tidak
maksimal. Penerimaan negara sendiri 75% berasal dari pajak.
Jika penerimaan dapat melebihi porsi itu, pembangunan di
Indonesia dapat lebih optimal dan menciptakan keadilan bagi
semua lapisan masyarakat. Dengan adanya program pajak
amnesti ini diharapkan wajib pajak dapat membantu
pemerintah untuk merealisasikan target yang ingin dicapai.
Program pajak amnesti ini harus dijalankan sedemikian rupa
untuk menyeimbangkan reformasi sistem administrasi
perpajakan secara menyeluruh dengan peningkatan penegakan
hukum perpajakan.
Variable Kepatuhan wajib pajak (X1) dan sanksi pajak (X2) terhadap partisipasi
pajak amnesti (Y)
Definisi Operasional Pajak Amnesti
Pajak amnesti diharapkan menghasilkan pendapatan pajak yang
belum dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pajak Amnesty
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak yang didukung oleh pengawasan yang efektif dan
informasi yang lebih akurat tentang daftar kekayaan wajib pajak.
Dengan kata lain, kebijakan pajak amnesti ini juga diharapkan dapat
meningkatkan subjek pajak dan objek pajak. Subjek pajak dapat berupa
pengembalian dana ke luar negeri, sedangkan dari sisi objek pajak
berupa pembayar pajak tambahan.
Hipotesis 1. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap partisipasi
pajak amnesti.
2. Sanksi Pajak berpengaruh positif terhadap partisipasi pajak
amnesti.
Desain
Partisipasi Pajak
Amnesti
(Y)
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang ikut tax amnesty
di kantor pajak Cibeunying Bandung sebesar 5.050.