Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN
“BAB IX DAN BAB X”

Nama Kelompok X :
1. Made Malinda Cintya Sukmatari (17.33.121.026)
2. Kadek Dwi Agustin Wilarani (17.33.121.212)
3. Ni Putu Sanjiwani (17.33.121.034)
4. Ni Wayan Lisa Diantari (17.33.121.033)
5. Ni Wayan Iki Juniantari (17.33.121.280)

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Warmadewa
2019
BAB XIII
ANALISIS DATA KUALITATIF
13.1 Definisi Data Kualitatif

Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia
dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis
yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen
bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat
zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel
cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka yang
harus dilakukan adalah menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah
unsur/senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang
ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen atau jenis zat
yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Jenis Analisis
Jenis analisis ada 3 macam, yaitu:
1. Analisis Makro
• Kuantitas zat 0,5 – 1 g
• Volume yang dipakai sekitar 20 ml
2. Analisis Semimikro
• Kuantitas zat sekitar 0,05 g
• Volume yang dipakai sekitar 1 ml
3. Analisis Mikro
• Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
• Volume yang dipakai < 1 ml
Jenis analisis yang sering digunakan yaitu analisis semimikro, adapun keuntungan analisis
semimikro yaitu:
 Penggunaan zat yang sedikit
 Kecepatan analisis tinggi
 Ketajaman pemisahan yang meningkat
 Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
 Penghematan peralatan
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektik utuk mempelajari kimia dan
unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan
untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-regensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sistematik
kation. Namun skema yang digunakan juga bukan skema yang kaku, karena anion termasuk
dalam lebih dari satu golongan.
Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
1) Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan HCL encer. Contoh ion ini
adalah Pb2+, Ag+, Hg+.
2) Golongan II: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL, tetapi membentuk endapan
dengan H2S (hidrigen sulfida)dalam suasana asam mineral encer. Contoh ion ini adalah Hg2+,
Bi2+, Cd2+, As3+, As 5+, Sb3+,Sb 5+, Sn2+ , SN3+.
3) Golongan III: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL encer, ataupun dengan H2S
dalam suasana mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan NH4S (ammonium
sulfida) dalam suasana netral/amoniakal. Kation golongan ini adalah Co2+, Fe2+, Fe 3+, Ni2+ ,
Al3+, Cr3+, Co2+, Mn2+, Zn2+.
4) Golongan IV: Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan (NH4)2CO3 (ammonium karbonat) dengan adanya ammonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam. Contoh ion golongan ini adalah Ba2+, Ca2+, Sr2+.
5) Golongan V: Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi
Mg, NH4+, Na, Li, H.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu:
a. Reaksi kering
Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat.
b. Reaksi basah
Reaksi basah biasa digunakan untuk zat dalam larutan.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah :
a) Reaksi nyala dengan kawat nikrom
Biasanya dilakukan dengan cara sedikit zat dilarutkan ke dalam HCL pekat, diatas kaca arloji
kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian
dibakar diatas nyala oksidasi.
b) Reaksi nyala beilshein
Biasanya dilakukan dengan cara kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida
sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.
c) Reaksi nyala untuk borat
Dilakukan dengan cara cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekatdan
beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul
warna hijau.

Tujuan Penelitian Kualitatif

Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena
dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan,
maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi
besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih
sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data,
bukan kuantitas data.

Asumsi Penelitian Kualitatif

Anggapan yang mendasari penelitian jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang
berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh
karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode
impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah
sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong,
2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).

a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).

Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul
dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat
generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.

b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti banyak
tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti,
sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.

c. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan
penelitian berkembang selama proses penelitian.

d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk
menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.

e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara
mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.

g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan
dengan apa yang diteliti.

h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.

i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.
j. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

Prosedur Penelitian Kualitatif

Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta
situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah
sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)

a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.

b. Mengumpulkan data di lapangan.

c. Menganalisis data.

d. Merumuskan hasil studi.

e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Tipe-tipe atau Jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu:
phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research
(Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif tersebut:

Fenomenologi

Phenomenology: a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand


how one or more individuals experience a phenemenon.

Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena
yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Selanjutnya,
peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti
terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan melakukan
wawancara yang mendalam kepada objek atau informan didalam penelitian, serta dengan
melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan
pengalamannya kepada orang lain.

Etnografi

Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group
of people.

Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan
fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan untuk berkomunikasi oleh
individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian
dari kehidupan sebuah masyarakat.

Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang
dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya
digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu didalam masyarakat, bahasa,
kepercayaan, cara-cara hidup dan lain sebagainya.

13.2 Analisis

a. Pengertian Analisis

adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti, mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya
lalu ditafsirkan maknanya.

Pengertian Analisis dapat juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara
mendetail dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun
komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Ada juga yang menganggap arti analisis sebagai kemampuan dalam memecahkan atau
menguraikan suatu informasi atau materi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil
sehingga lebih mudah dimengerti dan mudah dijelaskan.
Kata analisis banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik itu pengetahuan
sosial, manajemen, ekonomi bisnis, akuntansi, ilmu bahasa, pengetahuan alam, dan bidang ilmu
lainnya.

b. Pengertian Analisis Menurut Para Ahli

Kata analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “analusis” yang artinya
melepaskan. Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai arti analisis, diantaranya adalah:

1. Komaruddin

Menurut Komaruddin, pengertian analisis adalah aktivitas berfikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungan masing-masing komponen, dan fungsi setiap komponen dalam satu
keseluruhan yang terpadu.

2. Wiradi

Menurut Wiradi, arti analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah mengurai,
membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu
lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.

3. Dwi Prastowo Darminto

Menurut Dwi Prastowo Darminto, pengertian analisis adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

4. Syahrul

Pengertian analisis dalam akuntansi menurut Syahrul adalah kegiatan melakukan evaluasi
terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan
yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

5. Rifka Julianty
Menurut Rifka Julianty, pengertian analisis adalah aktivitas penguraian pada pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

6. Mohammad Afdi Nizar

Menurut Mohammad Afdi Nizar, pengertian analisis dalam akuntansi adalah evaluasi mengenai
kondisi dari ayat-aya yang berhubungan dengan akuntansi dan alasan yang memungkinan sebuah
perbedaan akan muncul.

7. Robert J. Schreiter

Menurut Robert J. Schreiter pengertian analisis adalah “membaca” teks yang melokalisasikan
berbagai tanda dan menempatkan tanda-tanda tersebut dalam interaksi yang dinamis, dan pesan-
pesan yang disampaikan.

8. Minto Rahayu

Menurut Minto Rahayu, arti analisis adalah sebuah cara dalam membagi suatu subyek ke dalam
komponen-komponen, meliputi melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat
padu.

9. Husein Umar

Menurut Husein Umar, pengertian analisis adalah suatu proses kerja dari rangkaian tahapan
pekerjaan sebelum riset, didokumentasikan dengan tahapan pembuatan laporan.

10. Efrey Liker

Menurut Efrey Liker, arti analisis adalah aktivitas dalam mengumpulkan bukti, untuk
menemukan sumber suatu masalah, yaitu akarnya.

11. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian analisis menurut KBBI adalah:


 Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan lainnya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dan sebagainya).
 Aktivitas penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan

 Pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya

 Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya

c. Perbedaan Analisis dan Analisa

Sebenarnya, manakah yang merupakan kata baku, analisa atau analisis? Manakah penulisan yang
benar, analisis atau analisa?

Banyak yang keliru dalam penggunaan kata analisa. Sebagian orang menganggap kata analisa
adalah yang benar, dan sebagian orang menganggap kata analisis yang benar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata yang baku dan benar adalah analisis.
Namun, penggunaan kata-kata analisa sudah cukup banyak sehingga banyak yang
menganggapnya sebagai kata yang benar.

d. Turunan Kata Analisis

Ada bebeberapa turunan kata analisis dalam penggunaannya dalam setiap tulisan. Setiap turunan
kata tersebut memiliki arti yang berbeda sehingga penempatannya pun harus tepat.

Beberapa turunan kata analisis diantaranya:

 Menganalisis; pengertian menganalisis adalah proses melakukan analisis.


 Penganalisis; pengertian penganalisis adalah orang yang melakukan proses analisis.

 Penganalisisan; pengertian penganalisisan adalah proses, metode, hal, dan cara dalam
melakukan analisis.
e. Penggunaan Kata Analisis dalam Istilah

Seperti yang disebutkan di atas, kata analisis sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu,
mulai dari ilmu bahasa, bisnis, manajemen, ilmu kimia, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah
beberapa contoh istilah yang menggunakan kata analisis:

1. Istilah Analisis dalam Bisnis

 Analisis SWOT; Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kelemahan, kekuatan,


peluang, ancaman dan spekulasi sesuai dengan kepanjangannya; strenght, weakness,
opportunity dan threats

 Analisis Pasar; analisis terhadap potensi, lokasi, sifat, dan ciri-ciri pasar

 Pengertian analisis Jabatan; evaluasi kemampuan dan kepribadian seseorang terkait


pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

2. Istilah Analisis dalam Bahasa

 Analisis Wacana; cara menguraikan wacana atas bagian-bagian yang berfungsi untuk
melakukan analisis

 Analisis Bahasa; penelaahan yang dilakukan oleh pakar bahasa untuk menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau penelitian kepustakaan hingga
menemukan kesimpulan

 Analisis Deduktif; penelitian terhadap kebenaran sebuah pernyataan dengan


menunjukkan bahwa pernyataan itu telah tercakup dalam pernyataan lain yang telah
ditetapkan kebenarannya

3. Istilah Analisis dalam Ilmu Kimia

 Analisis Ayak; pemilahan zat padat menurut ukurannya dengan memakai alat pengayak

 Analisis Endapan; pemisahan partikel berdasarkan tingkat pengendapan dalam cairan


4. Istilah Analisis dalam Ilmu Kesehatan

 Analisis Kekebalan; menguji kekebalan tubuh dengan menggunakan antigen-antibodi

 Analisis Lambung; pemeriksaan yang dilakukan terhadap isi lambung organisme untuk
mengetahui pola makannya

Setiap penulisan karya ilmiah pada umumnya disertai dengan berbagai analisis yang dipaparkan
oleh penulisnya. Penjabaran analisis tersebut harus bersifat logis dan obyektif. Ketika penulis
gagal memaparkan analisis dengan logis maka sebuah karya ilmiah akan dianggap tidak akurat.

13.3 Komparasi
a. Pengertian Komparasi Penelitian Komparasi

adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui dan atau menguji perbedaan dua
kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga adalah penelitian yang dilakukan untuk
membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang
berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. Metode komparasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk membandingkan data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru.
Komparasi sendiri dari bahasa inggris, yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk
menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih. Dengan menggunakan metode komparasi
ini peneliti bermaksud untuk menarik sebuah konklusi dengan cara membandingkan ide-ide,
pendapat-pendapat dan pengertian agar mengatahui persamaan dari ide dan perbedaan dari
standar pelayanan minimal Bus Trans Jogja dan Peraturan Menteri 29 tahun 2015. Komparasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai perbandingan. Menurut Winarno
Surakhmad dalam bukunya Pengantar Pengetahuan Ilmiah (1986 : 84), komparasi adalah
penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan
sebab akibat, yakni memilih faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau
fenomena yang diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan faktor lain.

b. Pengertian Komparasi menurut Ahli


Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparasi adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Studi komparasi adalah suatu
suatu bentuk penelitian yang membandingkan antara variable-variabel yang saling berhubungan
dengan mengemukakan perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan dalam sebuah
kebijakan dan lain-lain.
c. Macam-macam penelitian komparasi
1.Penelitian Non-hipotesis Dalam penelitian non-hepotesis peneliti mengadakan komparasi
fenomena dengan standarnya. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian kancah, harus
ditetapkan dahulu standarnya. Tentu saja penentuan standar ini harus dilakukan berdasarkan
landasan yang kuat misalnya hukum, peraturan, hasil lokakarya, dan sebagainya. Selanjutnya
standar ini dijadikan sejauh mana fenomena mencapai standar.
2.Penelitian Berhipotesis Ditinjau dari analisis data, perbadaan antara penelitian non-hipotesis
dengan penelitian berhipotesis terletak pada belum dan telah dirumuskannya kesimpulan
sementara oleh peneliti. Dalam peneliti non-hipotesis, peneliti belum mempunyai ancer-ancer
jawaban. Penelitian mulai dengan melakukan penelitiannya, akhirnya sampai pada suatu
kesimpulan yang didasarkan atas data yang diperoleh setelah
8 melalui proses analisis. Sebenarnya langkah bagi penelitian hipotesis pun sama seperti langkah
penelitian non-hipotesis, sampai dengan analisis datanya. Setelah diperoleh angka akhir dari
analisis barulah peneliti menengok kembali kepada hipotesis yang telah dirumuskannya.
d. Ciri-ciri dan Langkah-langkah Penelitian Komparasi
1.Ciri-ciri Penelitian Komparasi
Penelitian komparatif bersifat data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent variables) dan
menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan dan maknanya.
2.Langkah-langkah pokok Penelitian Komparasi
a.Definisikan masalah.
b.Lakukan penelaahan kepustakaan.
c.Rumuskan hipotesis-hipotesis.
d.Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang
akan digunakan.
e.Rancang cara pendekatannya:
1.Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
2.Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
3.Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan
tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
f.Validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang
jelas dan cermat.
g.Kumpulkan dan analisis data.
h.Susun laporann

13.4 SINTESIS
Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari berbagai sumber rujukan
mengenai pengertian atau pendapat. Rangkuman tersebut disusun menjadi suatu tulisan baru
yang mengandung satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Sintesis merupakan
suatu rangkuman dari berbagai macam jenis sumber rujukan yang sejalan dan sesuai dengan
kebutuhan penulis di dalam karya tulis ilmiah.
Fungsi sintesis dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah sebagai pendapat, gagasan, atau ide baru
yang diberikan oleh penulis untuk memecahkan masalah yang ditemukan. Sintesis juga dapat
disebut sebagai intisari dari suatu karya ilmiah sehingga jangan sampai penulis hanya
mengumpulkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.
SYARAT PENYUSUNAN SINTESIS
Dalam penyusunan sintesis, terdapat lima syarat membuat sintesis, yaitu:
 penulis harus objektif dalam mengutip pendapat ahli,
 penulis harus kritis terhadap sumber rujukan,
 penulis dapat membentuk dan mempertajam sudut pandangnya,
 penulis harus mencari kaitan antar sumber rujukan, dan
 penulis mencari bagian dari sumber rujukan yang sesuai dengan kebutuhan karya
ilmiahnya.
ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis kualitatif adalah pemeriksaan nonnumerik dan interpretasi pemeriksaan. Hubungan
teori dan analisis, analisis kualitatif. Dalam menganalisis data kualitatif, periset berusaha untuk
menemukan pola seperti perubahan dari waktu ke waktu atau hubungan sebabalantarvariabel.
Contoh pertanyaan untuk penemuan dan penjelasan tentang pola-pola metode berdasar teori
(GTM), semiotika, dan analisis percakapan. Jadi. dalam penelitian kualitatif teori hubungan dan
analisis adalah teori sebagal alat analisis pengukur. Tiga cara utama untuk menyusun data untuk
analisis adalah pengodean, memoing, dan pemetaan konsep. Berbeda dengan satuan standar
yang digunakan dalam pengodean untuk analisis statistik, unit yang akan dikodekan dalam
analisis kualitatif dapat bervariasi dalam dokumen. Meskipun kode ini dapat dikeluarkan dari
teori yang sedang dibahas, lebih sering peneliti menggunakan atau membuka pengodean, pada
kode yang diundang oleh peneliti dan mempertanyakan pemeriksaan data. Memoing dengan
beberapa tahap pengolahan data untuk memahami makna kode, ide teoretis, simpulan awal, dan
pikiran lain yang akan bermanfaat selama analisis. Konsep pemetaan menggunakan diagram
membahas hubungan dalam data grafis. Program komputer untuk data kualitatif, seperti
NUD'IST, dirancang khusus untuk membantu peneliti pada analisis data kualitatif. Selain itu,
peneliti dapat mengambil keuntungan dari aplikasi perangkat umum, seperti pengolah kata,
program database, dan spreadsheet.
BAB XIV
ANALISIS DATA KUANTITATIF
14.1 ANALISIS KUANTITATIF DAN KUANTITATIF DATA
A. PENGERTIAN
 Analisis kuantitatif adalah representasi numerik dan manipulasi pengamatan untuk tujuan
mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang mencerminkan observasi.
 Kuantifikasi data adalah proses mengonversi data ( nonnumerik) ke bentuk numerik.
B. MENGEMBANGKAN KATEGORI KODE
Ada dua dasar untuk proses pengodean. Pertama, dapat dimulai dengan mengubah pengodean
yang relatif berkembang dengan baik. Persetujuan ini dapat dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian. Atau gunakan yang disetujui pengodean harus ada karena membandingkan temuan-
temuan dengan temuan-penelitian sebelumnya. Kedua, dapat meng hasilkan kode dari data
penelitian, seperti dibahas pada Bab XlI. Untuk membuat atau membuat kategori kode, dapat
mengikuti empat aturan. Artinya suatu kategori harus memenuhi hal berikut.
 Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
 Lenglap terbatas (lengkap).
 Saling lepas (saling eksklusif).
 Didapat dari satu prinsip klasifikasi.
C. KONTRUKSI KODE BUKU
Buku kode merupakan sebuah dokumen yang digunakan pada pengolahan data dan analisis yang
memberitahu lokasi item data yang berbeda pada sebuah file data. Sebuah kode buku melayani
dua fungsi penting. Pertama, merupakan panduan utama yang digunakan dalam proses
pengodean. Kedua, merupakan panduan untuk mencari variabel dan menafsirkan kode di file
data selama analisis.
D. DATA ENTRY
Selain mengubah data ke dalam bentuk kuantitatif, peneliti yang tertarik pada analisis kuantitatif,
juga perlu mengonversi data ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin sehingga komputer
dapat membaca dan memanipulasi data. Ada banyak cara untuk menyelesaikan langkah ini,
bergantung pada bentuk asli data (numerik atau nonnumerik) juga program komputer yang Anda
pilih sepenuhnya terkumpul dan masuk ke komputer, peneliti dapat memulai analisis kuantitatif.
untuk menganalisis data. Setelah data telah sepenuhnya terkumpul dan masuk ke komputer,
peneliti dapat memulai analisis kuantitatif.
E. ANALISIS UNIVARIAT, BIVARIAT, DAN ANALISIS MULTIVARIAT
 UnivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau per
variabel.CatatanCatatan: Dalam pengertian tertentu, analisis deskriptif menjadi sama
dengan analisis univariat.
 BivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua
variabel.
 MultivariateMultivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis
hubungan lebih dari dua variabel.
Karena pada saat sekarang kecenderungan penelitian melibatkan banyak variabel, maka terjadi
kecenderungan analisis multivariat pula. Agar penamaan analisis multivariat tidak menjadi suatu
analisis yang ”biasa”, maka sekarang digunakan pengertian lain dalam analisis hubungan
asimetrik, yaitu;UnivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan pada dua atau lebih variabel
yang hanya memiliki 1 variabel terikat.DenganDengan pengertian ini, analisis univariat menjadi
tak sama lagi dengan analisis deskriptif.MultivariateAnalysis, adalah analisis yang dilakukan
pada tiga atau lebih variabel yang memiliki dua atau lebih variabel terikat.Program SPSS
menggunakan konsep seperti ini.

14.2 ANALISIS

Dalam penelitian kuantitatif, data yang telah terkumpul (data mentah) sebelum dianalisis dengan
teknik analisis yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian, harus melalui praanlisis terlebih
dahulu yang mencakup klasifikasi data, penyuntingan, dan pengodean data. Untuk
mendeskripsikan data (sampel) dengan cara yang sederhana tanpa bermaksud untuk melakukan
generalisasi dapat digunakan analisis univariat (tabel univariat, distbusi frekuensi/tabel frekuensi,
ukuran nilai sentral, ukuran penyebaran), Analisis bivariat (melalui tabel bivariat, tabel
kontingensi), dan analisis multivariat ( melalui tabel multivariat, Dan tabel kontingensi).

14.3 KOMPARASI

KOMPARASI MATERIAL

Material Bab 14 (buku metodelogi penelitian bisnis) = A


Buku Cooper & Emory = B
(1) A. Analisis kuantitatif merupakan representasi numeric dan
Definisi Analisis manipulasi pengamatan untuk tujuan mendeskripsikan dan
Kuantitatif menjelaskan fenomena yang mencerminkan observasi
B. Tidak didefinisikan
(2) A. Tidak dibahas
Editing B. Didefinisikan dan dibahas
Editing adalah suatu proses pendeteksian kesalahan-kesalahan dan
penghapusan, memperbaikinya jika mungkin, dan memastikan
bahwa standar kualitas minimum data terpenuhi
(3) A. dengan cara pengodean
Cara kuantifikasi data B. dengan cara pengodean
(4) A. Sebuah buku kode adalah sebuah dokumen yang digunakan
Definisi buku kode pada pengolahan data dan analisis yang memberi tahu lokasi dari
item data yang berbeda pada sebuah file data
B. Sebuah buku kode adalah sebuah dokumen yang memuat setiap
variable di dalam penelitian dan menjabarkan penggunaan aturan
pemberian kode terhadap variabel-variabel
(5) A. Tidak didefinisikan
Data Entry B. Data entry adalah proses pemasukan data untuk mengubah
informasi yang dikumpulkan oleh metode primer dan sekunder ke
dalam bentuk media untuk melihat dan memanipulasi data
(6) A. Dibahas
Analisis Univariat B. Dibahas, dengan makna yang sama
(distribusi frekuensi,
ukuran nilai sentral,
ukuran penyebaran)
(7) A. Dibahas
Analisis Bivariat B. Dibahas, dengan makna yang sama
(Tabel kontingensi)
(8) A. Dibahas
Analisis Multivariat B. Dibahas, dengan makna yang sama
(Tabel kontingensi)
(9) A. Dibahas
Sosiolagi Diagnostik B. Tidak dibahas

14.4 SINTESIS

Editing. Editing adalah suatu proses pendeteksian kesalahan-kesalahan dan


penghapusan, memperbaikinya jika mungkin, dan memastikan bahwa standard kualitas
minimum data terpenuhi.

Buku Kode. Sebuah buku kode adalah sebuah dokumen yang digunakan pada
pengolahan data dan analisis yang memberi tahu lokasi dari item data yang berbeda pada sebuah
file data atau sebuah dokumen yang memuat setiap varibel didalam penelitian dan menjabarkan
penggunaan aturan pemberian kode terhadap variabel-variabel.

Data Entry. Data Entry adalah proses pemasukan data untuk mengubah informasi yang
dikumpulkan oleh metode primer dan sekunder ke dalam bentuk media untuk melihat dan
memanipulasi data.

ANALISIS DATA KUANTITATIF


Pendahuluan (Menurut Buku Earl Babbie)
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data tekumpul dari
seluruh responden. Kegiatan dalam analisis adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis reponden, menabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk hipotesis yang telah diajukan (untuk penelitian yang tidak
merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan).
Kuantitatif Data
Analisis kuantitatif selalu ditangani representasi numerik dan manipulasi pengamatan untuk
tujuan menggambarkan dan menjelaskan fenomena bahwa mereka mencerminkan observasi.
Mengembangkan kategori kode. Ada dua prosesn pengodean. Pertama, skema pengodean
yang relatif berkembang dengan baik. Kedua, standardisasi dapat menghasilkan kode dari data.
Kontruksi kode buku. Hasil akhir proses pengodean adalah konversi item data ke dalam
kode numerik. Kode buku adalah dokumen yang menggambarkan lokasi variabek dan daftar
tugas dari kode untuk atribut menulis variabel tersebut. Kode buku melayani dua fungsi penting.
Pertama, panduan utama yang digunakan dalam proses pengodean. Kedua, oanduan untuk
mencari variabel dan menafsirkan kode di file data selama analisis.
Data masuk. Selain mengubah data ke dalam bentuk kuantitatif, peneliti tertarik dalam
analisis kuantitatif juga perlu mengonversi data ke dalam format yan dapat dibaca oleh mesin,
sehingga komputer dapat membaca dan memanipulasi data. Data masuk terjadi dalam proses
pengumpulan data.

Analisis Univariat
Bentuk paling sederhana dari analisis kuantitatif adalah analisis univariat. Analisis ini
menggambarkan kasus dalam satu variabel khusus.
Distribusi, format yang paling dasar untuk penyajian data univariat adalah melaporkan
semua kasus individu.
Kecenderungan tengah lebih dari sekadar pelaporan distribusi keseluruhan nilai, kadang-
kadang disebut frekuensi marginal atau hanya marginal, dapat dipilih untuk menyajikan data
dalam bentuk rata-rata atau ukuran tendensi sentral.
Variabel berkelanjutan dan terpisah, perhitungan sebelumnya tidak sesuai untuk semua
variabel, untuk memahami hal ini dibedakan dua jenis variabel, yaitu kontinnu dan terpisah.
Variabel kontinu (atau variabel rasio) meningkat terus dalam pecahan kecil. Dalam menganalisis
variabel terpisah, variabel nominal atau ordinal, misalnya beberapa teknik yang dibahas
sebelumnya tidak berlaku.
Detail versus manageabilitas, dalam penyajian data univariat dan lainnya, dibatasi oleh dua
gol. Di satu sisi, anda harus berusaha untuk memberikan pembaca anda dengan derajat penuh
detail mengenai data-data tersebut. Di sisi lain, data harus disajikan dalam bentuk yang dikelola
sebagai dua tujuan.
Subkelompok perbandingan. Bivariat dan analisis multivariat ditujukan, terutama pada
penjelasan. Sebelum beralih ke penjelasan bagaimanapun dipertimbangkan kasus deskripsi
subkelompok.
Kategori respons “ambruk”. Buku teks contoh, tabel sering sederhana biasanya akan
ditemukan dalam laporan riset yang dipublikasikan atau dalam analisis data. Jadi, bagian ini dan
alamat yang berikutnya dua masalah umum dan menyarankan solusi.
Deskripsi numerik dalam penelitian kualitatif. Meskipun berkaitan dengan penelitian
kuantitatif, diskusi juga berlaku untuk penelitian kualitatif. Pengujian numerik sering dapat
memverifikasi temuan mendalam penelitian kualitatif.

Analisis Bivariat

Berbeda dengan analisis univariat, subkelompok perbandingan melibatkan dua variabel.


Analisis bivariat kebanyakan dalam penelitian sosial menambahkan elemn lain, yaitu
menentukan hubungan antarvariabel. Dengan demikian, analisis univariat dan subkelompok
perbandingan fokus untuk menggambarkan orang-orang (atau unit lain analisis) yang diteliti,
sedangkan analisis bivariat berfokus pada variabel dan hubungan empiris mereka.
Persentase sebuah tabel, tinjauan logika dengan membuat tabel persentase dari dua
variabel. Menggunakan variabel jenis kelamin dan sikap terhadap kesetaraan untuk pria dan
wanita.
Membangun dan membaca tabel bivariat. Tabel dibaca dengan membandingkan
subkelompok variabel bebas dengan satu sama lain dalam hal atribut yang diberikan dari variabel
terikat, tabel kontingensi sebuah format untuk menyajikan hubungan antarvariabel sebagai
persentase distribusi.
Pengantar Analisis Multivariat
Analisis multivariat logika, atau analisis lebih dari dua variabel secara simultan, dapat dilihat
sebagai perluasan dari analisis bivariat. Secara khusus, membangun tabel multivariat berdasarkan
deskripsi subkelompok yang lebih rumit dengan mengikuti langkah-langkah yang sama dasarnya
dijelaskan untuk tabel bivariat.

Sosiologis Diagnostik
Menurut Silalahi (2010), berdasarkan tujuan penelitian, metode analisis data dapat
dibedakan atas metode deskriptif dan metode korelasional.
Analisis data univariat, deskripsi ini merupakan prioritas pertama dalam analisis data,
sebab tanpa deskripsi peneliti tidak dapat mengapresiasi informasi hingga data tersebut
diorganisasi dalam beberapa cara yang lebih berarti dan menggunakan istilah-istilah yang ringkas
dan mudah dipahami maknanya.
Analisis data bivariat, yaitu menganalisis data dari dua buah variabel tetapi divatat dari
satu unit pengamatan. Untuk mempresentasikan data bivariat, baik untuk uji perbedaan maupun
asosiasi dibuat tabel silang.
Analisis data multivariat, yaitu data dari dua variabel atau lebih yang dicatat dari satu unit
pengamatan. Analisis multivariat digunakan jika satu objek diukur lebih dari dua aspek simultan.

REVIEW JURNAL

A. Judul Jurnal Penelitian

“The Influence Of Taxpayer Compliance And Tax Sanction On Amnesty Tax


Participation” merupakan judul penelitian yang dilakukan oleh Alex Mandala Putra dan Nur
Hidayat dimana masalah yang diangkat dalam jurnal tersebut adalah saat ini, perekonomian di
Indonesia belum mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan banyak
pembangunan nasional yang masih kurang. Masyarakat sering mengeluh dan tidak puas dengan
kebijakan pemerintah dalam hal pembangunan nasional. Kondisi ini dipengaruhi oleh
ketidakpatuhan wajib pajak dalam masyarakat itu sendiri dalam membayar pajak.
B. Tujuan

Tujuan penulis mengambil judul seperti diatas adalah karena pajak juga merupakan
pendapatan Negara yang akan dikembalikan kepada publik dalam bentuk fasilitas publik.
masyarakat perlu mengetahui peran pengetahuan perpajakan yang benar.
Indonesia telah menerapkan pajak amnesti pada tahun 1984. Namun, penerapannya tidak
efektif karena wajib pajak kurang responsif dan tidak diikuti oleh reformasi sistem administrasi
perpajakan secara keseluruhan (Ragimun, 2014). Selain itu, peran sektor pajak dalam sistem
APBN masih berfungsi sebagai pelengkap saja sehingga pemerintah tidak mencari yang lebih
serius. Pada saat itu, sebagian besar pendapatan negara didominasi oleh sektor ekspor minyak
dan gas. Berbeda dengan saat ini, penerimaan pajak adalah sumber pendapatan yang dominan
dalam struktur APBN Pemerintah Indonesia. Ini sangat penting untuk kemajuan pajak di
Indonesia. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menguji apakah ada pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap
partisipasi pajak amnesti.
2. Untuk mengetahui dan menguji apakah ada pengaruh sanksi pajak terhadap partisipasi
pajak amnesti.
3. Untuk mengetahui dan menguji seberapa besar pengaruh kepatuhan wajib pajak dan
denda pajak terhadap partisipasi pajak amnesti.

C. Topik

Topik yang diangkat oleh penulis dalam jurnal ini yaitu Pengaruh kepatuhan wajib pajak dan
sanksi pajak.

D. Masalah
Penulis mengangkat masalah mengenai Saat ini, perekonomian di Indonesia belum mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan banyak pembangunan nasional yang masih
kurang. Masyarakat sering mengeluh dan tidak puas dengan kebijakan pemerintah dalam hal
pembangunan nasional. Kondisi ini dipengaruhi oleh ketidakpatuhan wajib pajak dalam
masyarakat itu sendiri dalam membayar pajak.
E. Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode penelitian survei sehingga dapat
menyusun kuesioner dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian survei
adalah metode yang dilakukan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang diteliti adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga kejadian kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan - hubungan antara variabel sosiologis dan psikologis.
KUANTIATIF PRIMER
Judul The Influence Of Taxpayer Compliance And Tax Sanction On
Amnesty Tax Participation
Peneliti Alex Mandala Putra
Nur Hidayat
Tempat Kantor Pajak Cibeunying Bandung
Tahun 2018
Volume dan halaman Vol. 16
Jurnal Publikasi South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and
Law
Reviewer Made Malinda Cintya Sukmatari (1733121026)
Kadek Dwi Agustin Wilarani (1733121212)
Ni Wayan Lisa Diantari (1733121033)
Ni Putu Sanjiwani (1733121034)
Ni Wayan Iki Juniantari (1733121280)
Paradigma Penelitian Kuantitatif Primer
Sumber Data Sumber data yang digunakan merupakan data primer, dikarenakan
dalam jurnal yang di review dilakukan penelitian langsung agar
memperoleh hasil yang representatif tentang kepatuhan wajib pajak
dan sanksi pajak terhadap tax amnesty di kanto pajak Cibeuying
Bandung
Topik Pengaruh kepatuhan wajib pajak dan sanksi pajak
Latar Belakang 1. Issu
Masalah Saat ini, perekonomian di Indonesia belum mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan banyak
pembangunan yang masih kurang.
2. Gejala Masalah
Masyarakat sering mengeluh dan tidak puas dengan kebijakan
pemerintah dalam hal pembangunan nasional. Kondisi ini
dipengaruhi oleh ketidakpatuhan wajib pajak dalam masyarakat
itu sendiri dalam membayar pajak.
3. Keunggulan
Keunggulan dari masalah ini terletak pada upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui repatriasi aset, yang ditandai
dengan peningkatan likuiditas domestik, peningkatan nilai tukar
rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi.
Selain itu juga bertujuan untuk memperluas basis data pajak
yang lebih valid, komprehensif dan terintegrasi dan
meningkatkan pendapatan pajak.
Perumusah Masalah 1. Apakah ada pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap
partisipasi pajak amnesti?
2. Apakah ada pengaruh sanksi pajak terhadap partisipasi pajak
amnesti?
Teori Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya masih
rendah, baik untuk melaporkan pemberitahuan atau membayar
pajak. Kondisi ini juga membuat penerimaan negara tidak
maksimal. Penerimaan negara sendiri 75% berasal dari pajak.
Jika penerimaan dapat melebihi porsi itu, pembangunan di
Indonesia dapat lebih optimal dan menciptakan keadilan bagi
semua lapisan masyarakat. Dengan adanya program pajak
amnesti ini diharapkan wajib pajak dapat membantu
pemerintah untuk merealisasikan target yang ingin dicapai.
Program pajak amnesti ini harus dijalankan sedemikian rupa
untuk menyeimbangkan reformasi sistem administrasi
perpajakan secara menyeluruh dengan peningkatan penegakan
hukum perpajakan.
Variable Kepatuhan wajib pajak (X1) dan sanksi pajak (X2) terhadap partisipasi
pajak amnesti (Y)
Definisi Operasional Pajak Amnesti
Pajak amnesti diharapkan menghasilkan pendapatan pajak yang
belum dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pajak Amnesty
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak yang didukung oleh pengawasan yang efektif dan
informasi yang lebih akurat tentang daftar kekayaan wajib pajak.
Dengan kata lain, kebijakan pajak amnesti ini juga diharapkan dapat
meningkatkan subjek pajak dan objek pajak. Subjek pajak dapat berupa
pengembalian dana ke luar negeri, sedangkan dari sisi objek pajak
berupa pembayar pajak tambahan.
Hipotesis 1. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap partisipasi
pajak amnesti.
2. Sanksi Pajak berpengaruh positif terhadap partisipasi pajak
amnesti.
Desain

Kepatuhan Wajib Pajak Sanksi Pajak


(X1) (X2)

Partisipasi Pajak
Amnesti
(Y)

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang ikut tax amnesty
di kantor pajak Cibeunying Bandung sebesar 5.050.

Sumber dan Metode Pengumpulan Data


a. Jenis Data
Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif.
b. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer, yaitu data yang mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spesifik studi.
c. Penelitian Data Sekunder
Penelitian ini tidak terdapat penelitian data sekunder dikarenakan penelitian ini
menggunakan data primer.
d. Metode Survey
Jenis metode survey pada penelitian ini adalah dalam pengumpulan data, digunakan
metode penelitian survei sehingga dapat menyusun kuesioner dengan skala likert.
Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian survei adalah metode yang dilakukan pada
populasi besar dan kecil, tetapi data yang diteliti adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi, sehingga kejadian kejadian relatif, distribusi, dan hubungan - hubungan
antara variabel sosiologis dan psikologis. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial
(Sugiyono, 2012).
e. Metode Observasi
Metode observasi yang digunakan adalah metode observasi non-partisipan, karena
peneliti tidak terlibat langsung, dalam hal ini peneliti berada di luar subjek yang diamati
dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan namun peneliti tetap
mendapatkan informasi dalam kegiatan tersebut.
f. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai sample asli 0,562 dan nilai t-statistiknya
menunjukkan nilai 6,285 yang berarti bahwa motivasi negative memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap penipuan
g. Pengujian Statistik
Dalam penelitian ini, pengujian statistiknya yaitu berupa nilai t-statistik yang
menunjukkan hasil diatas nilai t-tabel dari 1,96. Hasil keandalan komposit dan uji alpha
cronbach untuk semua variabel menunjukkan nilai diatas 0,70. Variabel penelitian ini
dalam uji reliabilitas komposit masing-masing menunjukkan 0,791; 0,771; 0,780; dan
0,92. Tes alpha cronbach untuk setiap variabel menghasilkan 0,725; 0,701; 0,741 dan
0,902
h. Pemilihan Metode Statistik
Pemilihan metode statistic dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran
yang digunakan yaitu skala interval. Tipe skala interval menjadi pertimbangan peneliti
untuk menentukan pemilihan metode parametric dan non parametric dalam statistic
inferensial. Jika suatu penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio dengan
ukuran sampel relative besar (n>30) statistic parametric merupakan metode analisis data
yang tepat, dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal. Jika peneliti tidak
menggunakan asumsi normalitas, penggunaan statistic non parametric merupakan metode
analisis yang tepat.
i. Analisis Univariate
Analisis Univariate dalam penelitian ini menunjukkan untuk variabel system
pengendalian internal menunjukkan nilai sampel asli sebesar -0,149 dan nilai t-statistik
sebesar 1,419 yang berarti hasil menunjukkan bahwa system pengendalian internal tidak
berpengaruh terhadap kecurangan.
j. Analisis Bivariate
Analisis Bivariate dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian dilakukan dengan
menggunakan t-statistik
k. Analisis Multivariate
Analisis Multivariate dalam penelitian ini menunjukkan nilai sampel asli 0,562 dan nilai
t-statistik menunjukkan nilai 6,285 yang berarti bahwa motivasi negatif memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap penipuan. Serta untuk variabel moralitas
menunjukkan nilai sampel asli -0,175 dan nilai t-statistik 2,364 yang berarti hasil
menunjukkan bahwa moralitas memiliki pengaruh negative yang signifikan terhadap
penipuan. Kedua variable tersebut menunjukkan hubungan antara kedua variable tersebut
saling bersangkutan atau berkaitan.

Anda mungkin juga menyukai