Anda di halaman 1dari 15

SHOCK LISTRIK

Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut


sengatan listrik (electric shock) adalah suatu proses
terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh.
Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari
tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi
sehingga dapat menimbulkan arus melalui otot atau
rambut. Ketika tersengat lsitrik, terdapat beda potensial
(arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul
tegangan listrik antara tubuh dan lingkungan kita.
Sehingga dapat disimpulkan arti dari shock listrik
adalah Kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh
arus listrik yang melintasi tubuh.
Faktor resiko
1. Jenis kelamin
2. Frekuensi AC
3. Berat badan
4. Jalan yang di tempuh arus
Etiologi
• Jenis dan kekuatan arus listrik yang diukur dalam
ampere.
• Ketahanan tubuh terhadap listrik
• Jalur arus listrik ketika masuk kedalam tubuh
• Lamanya terkena arus listrik
Manifestasi klinis
• Ketidaksadaran
• Kesulitan bernafas atau tidak bernafas.
• Luka bakar
• Nadi lemah dan Serangan jantung mendadak.
Klasifikasi
1. Kulit membeku sebagian 1. Luka jaringan kulit. 1. Jaringan kutis dan
eritema, edema, hyperemia. subkutaneus, otot, tendon,
2. Eritema, vesikel substansial
dan tulang membeku.
2. Tidak melepuh atau nekosis. dengan cairan bening
melepuh merupakan 2. Edema lokal.
3. Deskuamasi kulit jarang (5
dekuamasi dan jaringan
sampai 10 hari kemudian) 3. Awalnya luka berwarna
kehitaman.
merah tua atau cyanosis

4. Kadang-kadang jaringan
mengering, hitam, seperti
mumi.

Gejala
Gejala
Gejala
Seperti sengatan dan rasa
Sendi nyeri
Mati rasa dan gangguan
terbakar, berdenyut dan bisa
vasomotor pada kasus berat.
timbul hiperhidrosi.
penatalaksanaan
• ABC (airway, breathing, circulation) harus diperbaiki, mobilisasi
spinal harus diperhatikan karena potensial terjadi trauma spinal.
• Pemberian O2 tekanan tinggi dengan masker.
• Monitor jantung, pulse oksimetri, pemantauan tekanan darah non
invasif.
• Fibrilisasi ventrikel, asistolik atau takikardi ventricular dapat
diterapkan dengan protocol standar ACLS (Advanced Cardiac Live
Support). Disritmia sering timbul tapi tidak membutuhkan tindakan
langsung.
• Cairan kristaloid iv dengan bolus inisia 20-40 ml/kg setelah 1 jam
pertama. Perbaikan cairan tergantung pada luasnya luka bakar
pasien. Untuk mengukur output urine digunakan kateter Foley
pada kasus berat.
• Jika terjadi rabdomiolisis, lebh banyak dibutuhkan cairan untuk
mencegah gagal jantung.
• Profilaksis tetanus sebaiknya diberikan.
• Antibiotik profilaksis tidak penting sekali, kecuali bila
ditemukan luka terbuka yang besar.
• Kejang diobati dengan terapi standar.
• Fraktur dan luksasi setempat mungkin dikurangi.
• Luka bakar pada kulit dapat diobati dengan silver
sulfadiazine sesudah dibersihkan.
• Konsultasi dengan dokter bedah umum bila terjadi luka
jaringan yang dalam dan luas.
• Pasien seperti ini membutuhkan eksplorasi luka bakar,
debridemen, fasiotomi, dan perawatan cukup lama. Anak-
anak dengan luka lokal dapat dievaluasi dengan spesialis
ENT atau bedah plastik. Wanita hamil yang mengalami
sengatan listrik membutuhkan konsultasi kandungan untuk
penanganan dan monitor janin. Pasien dengan sengatan
listrik yang berat dapat diisolasi di unit luka bakar atau pusat
trauma.
• Anak-anak yang mengalami luka local yang terlokalisir atau
pada tangan dapat dipulangkan. Orang tuanya harus
diberikan instruksi untuk mengontrol pendarahan arteri
labialis yang dapat timbul kemudian.
• Pasien yang mengalami sengatan listrik 110-220 V tanpa
gejala/luka, EKG normal dan pemeriksaan fisik normal dapat
dipulangkan.
Pengobatan Terhadap Syok Listrik

a) Ringan
• Penderita di istirahatkan
• Di beri minum air dengan tujuan agar tidak menyebabkan
vasodilatasi atau pelebatan pembulu darah dan
berkeringat banyak yang dapat menyebabkan penurunan
tekanan darah
b) Berat
• Penderita di telentangkan agar mudah bernafas
• Pakaian di buka atau di longgarkan agar mendapat udara
yang cukup, hindari ruangan yang panas atau pengap
• Apabila kesadaran menurun dan kegagalan bernafas dapat
di lakukan pernafasan buatan “month to month”, “month to
nose” atau memberi oksigen melalui kantong udara atau
masker.
• Jika jantung berhenti berdenyut di lakukan message
jantung
pencegahan

• Terhadap alat listrik yang di gunakan


• Terhadap penderita
• Terhadap ruangan
• Terhadap petugas
Diagnosa
• Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan obtruksi trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya
kerja silia. Sengatan listrik telah mennyebar pada daerah leher;
kompresi jalan nafas thorak dan dada atau keterdatasan
pengembangan dada.
• Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan melalui rute abnormal. Peningkatan kebutuhan:
status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan.
• Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera
inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder
terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher.
• Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan; pembentukan
edema.
ASKEP

Anda mungkin juga menyukai