Makalah Propaganda
Makalah Propaganda
Disusun oleh :
Propaganda dan Psywar menjadi dua hal yang ditabukan dan seringkali
berkaitan dengan kepentingan politik. Misalnya saja propaganda Hitler dalam
memengaruhi bangsa Jerman dengan paham Nazi (Nazional socialism). Propaganda
ini dilakukan secara intensif bersama dengan menteri propagandanya yakni Joseph
Goebbels. Untuk menyebarkan ideologi fasisme (nazi) terutama untuk merebut,
meraih, memperluas, dan mempertahankan kekuasaannya, Hitler melakukannya
dengan berbagai kebohongan dan ancaman. Sejak saat itu, menurut Ardial (2009)
propaganda dikotonosikan sebagai hal negatif karena propaganda yang dilakukan
Hitler tersebut memakan banyak korban jiwa. Bahkan Amerika serikat dan semua
negara demokrasi yang dipeloporinya sangat anti terhadap kegiatan propaganda.
Dalam ilmu komunikasi, ilmu tentang propaganda dan psywar dianggap tidak
memiliki manfaat yang berarti. Propaganda nampaknya lebih cocok untuk orang yang
mendalami kegiatan perang dan dunia kemiliteran. Lasswell dalam Severin dan
Tankard Jr. (2007) berpendapat bahwa tujuan utama propaganda adalah:
Dari tujuan yang telah diuraikan Lasswell tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan propaganda hanya dilakukan disaat terjadi konflik, permusuhan ataupun
peperangan antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Namun, bila dilihat lebih dalam, propaganda tidak hanya dilakukan ketika
perang. Propaganda dapat dilakukan disituasi apa pun untuk memengaruhi pihak lain
agar melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan si propagandis. Lasswell pun
kemudian menguraikan definisi propaganda secara luas,yaitu “propaganda dalam arti
yang paling luas adalah teknik memengaruhi tindakan manusia dengan memanipulasi
representasi (penyajian). Representasi bisa berbentuk lisan, tulisan, gambar atau
musik.” (Severin; Tankard Jr, 2007).
Simbol adalah label atau representasi dari fenomena, simbol biasanya sudah
disepakati oleh suatu kelompok tetapi mungkin tidak dimengerti oleh kelompok lain.
Sedangkan makna adalah yang diambil orang dari suatu pesan, pesan dapat memilih
dari satu makna. Sedangkan lingkungan adalah situasi atau konteks di mana
komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri dari beberapa elemen seperti waktu, tempat,
periode sejarah dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar.
Definisi komunikasi begitu banyak, salah satunya yang dikemukakan oleh
A.M Hoeta Soehoet (2002:2), “Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari
usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain.
Ilmu propaganda adalah salah satu ilmu komunikasi praktika, ilmu teoritika
adalah ilmu komunikasi teoritika, ilmu teoritika ini digunakan untuk mencapai
kebahagian di bidang politik. Objek kejiannya adalah bagaimana cara menyampaikan
isi pernyataan agar komunikator memahami isi pernyataan tersebut sebagaimana
dimaksud oleh komunikator dan komunikan melaksanakan kepentingan komunikator.
Ilmu retorika adalah imu salah satu ilmu komunikasi praktika, ilmu
teoritikannya adalah ilmu komunikasi teoritika. Ilmu teoritika ini digunakan untuk
mencapai kebahagian di bidang komunikasi lisan, objek kajiannya bagaimana cara
menyampaikan isi pernyataan dengan lisan agar komunikan memahami apa yang
dimaksud oleh komunikator (Hoeta Shoehoet 2002.19). Retorika disebut sebagai ilmu
yang menyebutkan sebagai ilmu berbicara atau ilmu bertutur kata, tetapi ilmu ini
sering diaggap orang sebagai ilmu yang negatif, seperti yang dikemukakan Y.B
Mangunwijaya 2002-V Retorika kita anggap sebagai ilmu yang biasa dalam
penyampaikan katanya tetapi jika kita lihat lebih dalam lagi ilmu ini sangat
mengepentingkan makna dan arti dalam kata itu.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, propaganda pertama kali tercetus pada
saat Paus mendirikan lembaga Socra Congregatio de Propaganda Fide. Propaganda
dianggap lahir sebagai istilah dalam konteks penyebaran agama. Namun pada
akhirnya propaganda lebih banyak dilakukan untuk menanamkan suatu ajaran politik
dalam rangka mencari dukungan dan kekuasaan. Hal inilah yang membuat konteks
propaganda memperoleh citra buruk.
Dalam meninjau kajian pokok propaganda, dari istilah propaganda itu sendiri
dapat ditarik suatu landasan mengenai objek kajian pokok propaganda. Dalam kaitan
itu,R.M. Simatupang mengatakan, beragam alasan orang melakukan berbagai
kegiatan propaganda baik di bidang politik, ekonomi, agama, dan lain-lain.
Menurutnya persoalan pokok di dalam propaganda adalah bagaimana mempengaruhi
dan menguasai pikiran manusia (Deppen RI,1995:31). Mempengaruhi dalam hal ini
berarti adanya suatu kekuatan di dalam diri seseorang yang berperan sebagai
propagandis untuk mengarahkan atau menanamkan sesuatu pada orang lain
(propaganda). Arahan ini bisa dalam bentuk pengertian atau pemahaman mengenai
suatu objek dalam pesan yang disampaikan. Sedangkan menguasai berarti dapat
mengarahkan pemahaman untuk ditindaklanjuti dalam propaganda. Tindakan yang
dimaksud tentu saja dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan propagandis.
Dengan demikian, propaganda mempunyai target sampai pada tingkah laku atau
perbuatan orang yang dipropagandai, sesuai dengan yang diarahkan, diinginkan,atau
kepentingan dari orang yang mempropagandai.
KESIMPULAN
Ilmu Propaganda merupakan salah satu ilmu praktika dalam ilmu komunikasi.
Begitu pula dengan ilmu perang urat syaraf.