Anda di halaman 1dari 13

1.

PROFIL & STRUKTUR ORGANISASI PLN WILAYAH KALTIMRA

Kinerja PLN Corp 2017


- Menaikkan pendapatan, dengan meningkatkan penjualan
- Menurunkan BPP (biaya pokok produksi), termasuk di dalamnya biaya Energi
Primer dan biaya Pemeliharaan.

Struktur Organisasi PLN Wilayah Kaltimra


- Memiliki 6 Bidang di bawah General Manager yang masing-masing dipimpin
oleh Manager Bidang, meliputi:
o Bidang Perencanaan
o Pembangkitan
o Transmisi dan Distribusi
o Niaga dan Pelayanan Pelanggan
o Keuangan
o SDM dan Umum
- Memiliki 11 unit pelaksana. meliputi:
o Area Balikpapan (6 rayon)
o Area Samarinda (7 rayon)
o Area Bontang (2 rayon)
o Area Berau (4 rayon)
o ULK Tarakan
o AP2B Sistem Kalimantan Timur (3 tragi
o APD Kaltimra
o UPPK Kalimantan Timur
o UPPK Kalimantan Utara
o Sektor Pembangkitan Balikpapan
o Sektor Pembangkitan Mahakam

PLN Wilayah Kaltimra memiliki 1220 Pegawai yang tersebar di 11 unit pelaksana
dan unit induk
2. K2 / K3 PLN WILAYAH KALTIMRA

Ketentuan Safety sebelum bekerja


- Safety briefing
- Isi formulir
- Ada izin kerja (working permit)
- Ada SOP
- Ada Pengawas pekerjaan & pengawas K3

Ketentuan Safety saat bekerja:


- Buddy system
- Ada pengawas pekerjaan
- Pahami safe & unsafe condition

Semua Pekerjaan harus ada izin kerja dan pengawas. Hal ini tercantum pada
prosedur bekerja aman, yaitu:
- Harus ada izin kerja tertulis dari atasan
- Bekerja minimal 2 orang
- Bekerja harus ada dan dalam pengawasan
- Memahami SOP
Prosedur bekerja aman bersifat wajib untuk segala jenis pekerjaan, terutama untuk
pekerjaan dengan medium risk dan high risk.
3. PENGUSAHAAN DAN KONDISI PEMBANGKIT PLN WILAYAH KALTIMRA

Lingkup kerja Operasi Pembangkitan Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan


Utara
- Area, menangani distribusi
o Area Balikpapan
o Area Samarinda
o Area Bontang
- Sektor Pembangkitan, meliputi:
o Sektor Mahakam (Samarinda – Bontang)
DM : 368.700 MW
BP : 333.170 MW
o Sektor Balikpapan (Balikpapan – Paser)
DM : 424.460 MW
BP : 236.090 MW
- ULK Tarakan

Beban Puncak di Kalimantan = 400 MW

Isolated Pembangkit (di daerah perbatasan)  memiliki 65 sub sistem (200 kW,
40 kW, dll)

Biaya pembelian listrik dari IPP lebih murah karena IPP menggunakan bahan
bakar Batubara dan Gas, sedangkan pembangkit-pembangkit PLN di wilayah
Kaltimra masih banyak menggunakan bahan bakar minyak.

Estimasi Pembangkit di ukurdalam “tara kalor”. Tara Kalor adalah banyaknya kalor
yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWh. Satuan Tara Kalor adalah kCal/kWh

Efisiensi pembangkit bergantung pada kalori yang digunakan dan kWh yang
dihasilkan. Efisiensi besar jika kalori yang digunakan (kCal) kecil dan kWh yang
dihasilkan besar.
Kriteria kehandalan pembangkit dapat dilihat dari DMN dan Reserve Margin
pembangkit.

Anggaran di PLN bagian Pembangkit digunakan untuk:


- Operasi, yaitu pemeliharaan (berasal dari anggaran PLN)
- Investasi, engineering (berasal dari anggaran Pemerintah)
RKP mencakup anggaran untuk rencana pemeliharaan (operasi) dan investasi.
Anggaran operasi bersifat rutin, sedangkan investasi bersifat non-rutin. RKP
diajukan 1 tahun sebelumnya dari unit ke PLN wilayah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peralatan pembangkit, salah satunya


adalah menyesuaikan jam kerja peralatan dengan manual book, serta lakukan
pencatatan temperatur, kWh, dan frekuensi secara rutin.

Pemeliharaan yang dilakukan di Pembangkit bersifat Periodik dan Prediktif.


- Periodik
- Prediktif

Kebutuhan material berkaitan dengan pemeliharaan unit, terdapat dalam kajian


finansial KKO dan KKI.

Rencana Program Kerja Manajemen Pembangkit


- Memastikan ketersediaan pembangkit sendiri yang handal & dan Efisien
- Memastikan Biaya Produksi Pembangkit semakin baik
- Menghilangkan sewa pembangkit dengan memperbaiki mesin sendiri atau
menambah mesin pembangkit
- Memastikan penerapan maturity Pembangkit berdasarkan KPI (Key
Performance Index)

Anggaran Operasional 2018 PLN Wilayah Kaltimra = 913 Milyar

KPI Pembangkit di Sektor berdasarkan berbagai perspektif:


- Perspektif Efektivitas produk & proses
- Perspektif keuangan dan pasar
- Perspektif kepemimpinan

OVERVIEW KONDISI KELISTRIKAN PLN KALTIMRA


Sistem Mahakam 150 kV menghubungkan 4 kota besar, yaitu:
- Balikpapan
- Samarinda
- Bontang
- Tenggarong

Tujuan Interkoneksi Sistem dengn Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng)


adalah:
- Menjaga Pasokan Listrik bila ada kekurangan daya atau gangguan
- Meningkatkan penjualan kWh dari pembangkit yang berlebih
- Menekan biaya produksi dengan mengurangi penggunaan pembangkit yang
mahal.

Daya Mampu Netto Wilayah Kaltimra secara total = 804,90 MW

PROGRAM PENURUNAN BPP KALTIMRA


- Penurunan SFC (Specific Fuel Consumption, yaitu bahan bakar yang
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWh)
- Peningkatan CF (Capasity Factor) Pembangkit
4. PENGENALAN PROSES BISNIS BIDANG TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Wilayah kerja PLN Kaltimra, meliputi:


- Provinsi Kalimantan Timur.
o Luas Wilayah : 128.331,83 km2
o Ibukota Provinsi : Samarinda
- Provinsi Kalimantan Utara (pemekaran sejak tahun 2013).
o Luas Wilayah : 70.109,34 km²
o Ibukota Provinsi : Tanjung Selor

Wilayah Kerja PLN Kaltimra memiliki 4 unit pelaksana Area dan 1 ULK, antara lain:
- Area Balikpapan, memiliki 6 rayon.
o Rayon Balikpapan Utara
o Rayon Balikpapan Selatan
o Rayon Samboja (1 Kantor Pelayanan)
o Rayon Petung (4 Kantor Pelayanan)
o Rayon Longikis (2 Kantor Pelayanan)
o Rayon Tanah Grogot (5 Kantor Pelayanan)
- Area Samarinda, memiliki 7 rayon.
o Rayon Samarinda Kota
o Rayon Samarinda Ulu
o Rayon Samarinda Ilir (3 Kantor Pelayanan)
o Rayon Samarinda Seberang (6 Kantor Pelayanan)
o Rayon Tenggarong (3 Kantor Pelayanan)
o Rayon Kotabangun (8 Kantor Pelayanan)
o Rayon Melak (5 Kantor Pelayanan)
- Area Bontang, memiliki 2 rayon.
o Rayon Bontang (4 Kantor Pelayanan)
o Rayon Sangatta (8 Kantor Pelayanan)
- Area Berau, memiliki 4 rayon.
o Rayon Tanjung Redep (10 Kantor Pelayanan)
o Rayon Tanjung Selor (10 Kantor Pelayanan)
o Rayon Malinau (3 Kantor Pelayanan)
o Rayon Nunukan (2 Kantor Pelayanan)
- ULK Tarakan
ULK Tarakan dilayani oleh PLN wilayah Kaltimra sejak 1 Januari 2017. (ULK = Unit
Layanan Khusus. ULK setingkat dengan Rayon)

Sistem Mahakam ada 3 grid; Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Sistem


Mahakam meiliki Daya Mampu 426,72 MW, dengan Beban Puncak 377,42 MW
dan Cadangan pasokan 49,30 MW.

Sistem Isolated Pembangkit yang menghasilkan kurang dari 5 MW tersebar dalam


57 unit, termasuk Kantor Pelayanan dan Unit Desa.

Pengoperasian pembangkit di Wilayah Kaltimra diatur oleh AP2B Sistem Kaltimra.

PLN Wilayah Kaltimra memiliki 15 Gardu Induk (GI) yang terbagi dalam 3 grid
besar, diantaranya:
- Daerah Balikpapan:
o GI Industri
o GI Manggar Sari
o GI Kariangau
o GI Senipah
o GI Karang Joang
o GI Kuaro
- Daerah Samarinda:
o GI Harapan BAru
o GI Bukuan
o GI Tengkawang
o GI Bukit Biru
o GI Embalut
- Daerah Bontang
o GI Sambutan
o GI Muara BAdak
o GI Bontang
Aset Transmisi Wilayah Kaltimra tahun 2017, memiliki
- SUTT sepanjang 859,9 km
- 25 unit trafo
- 870 MVA Trafo
- 15 Gardu Induk
- 1222 Tower

Program Kerja Transmisi PLN Wilayah Kaltimra


- Program Menurunkan TLOD dan TLOF
- Program menurunkan TROD dan TROF
- Program peningkatan kehandalan peralatan
- Program K2 dan Lingkungan
- Program PDKB
- Program Pendukung
- Program SCADA dan Telekomunikasi
Program utama kehandalan peralatan PLN Wilayah Kaltimra, disingkat 4S
- Sempurna ROW
- Sempurna Material
- Sempurna Konsumsi
- Sempurna Koreksi
Serta dengan menekan nilai Susut pada sistem, diantaranya:
- Susut Non-teknik,
o Optimalisasi P2TL
o Akurasi baca meter
o Pemeliharaan meter
- Susut Teknik,
o Menekan susut pada JTM
o Menekan susut pada GI Distribusi
o Menekan susut pada JTR

SCADA Transmisi, yang berada di AP2B sistem Kaltimra, memonitoring dan


mengontrol:
- 12 GI Konvensional
- 3 GI SAS ; GI Senipah, GI Muara Badak, dan GI Teluk Pandan.
SCADA Transmisi sedang dalam pengembangan untuk fasilitas DTS (Dispatcher
Training System), EMS (Energy Management System), dan AGC (Automatic Gain
Control).
5. PROSES BISNIS NIAGA

KPI (Key Performance Index) di PLN memiliki 5 kriteria:


- RE (Reserve Energy)
- JOP
- Tunggakan
- Penjualan Non Subsidi
- PRR (Piutang Ragu-ragu)

Pertumbuhan pelanggan di Kalimantan tergolong kecil, sekitar 2%. Hal ini


dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
- Banyak bisnis pertambangan yang collapse
- Tarif-tarif subsidi dan penghematan listrik
- Adanya rumah-rumah yang dijual atau dikontrakan tetapi masih tidak laku atau
belum berpenghuni.

Program Bidang Niaga adalah menangani keluhan pelanggan serta memberikan


layanan penjualan listrik ke perusahaan-perusahaan besar.
Namun tanggung jawab pelayanan tetap harus dimiliki oleh seluruh pegawai PLN.

Latar Belakang:
- Pertumbuhan lingkungan yang beitu cepat
- Kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kemajuan IT
- Komitmen PLN untuk menjadi lebih baik

Untuk penyambungan baru, Permohonan pelanggan ke PLN langsung ke AP2T


disertai Surat Izin Pembangunan

P4 – 2011 Bertujuan untuk


- Menyederhanakan Pedoman Tata Usaha Pelanggan (TUL) 1994
- Mempermudah, praktis dan fleksibel degan perubahan

P4 – 2011 memiliki 3 tahap, yaitu:


1) Pelayanan Pelanggan (Custromer Service)
2) PPembacaan Meter dan Tagihan Listrik
3) Penagihan

Perbandingan antara P4 – 2011 dengan TUL – 1994:


- P4 – 2011 lebih sederhana
- Pedoman operasi secara rinci dibuat terpisah
- Format laporan-laporan dibuat terpisah

Tahapan-tahapan tagihan/tunggakan:
- Bulan Pertama  Kewajiban membayar setiap tanggal 20 setiap
bulannya
- Bulan berikutnya jika bulan pertama belum membayar  Tagihan
- Bulan berikutnya jika 2 bulan belum membayar  Tunggakan
- 3 bulan tidak bayar  Pemutusan/Pembongkaran

PLN memiliki 35 jenis tarif listrik, salah satunya adalah tarif Premium. Pelanggan
dengan tarif premium biasanya diperuntukkan para pelanggan dengan daya 197
kVA atau lebih (biasanya adalah industri).
Pelanggan dengan tarif premium akan mendapat pelayanan premium, antara lain:
- Pemadaman terhadap pelanggan premium adalah pilihan paling terakhir, dan
penormalan listrik pelanggan premium dilakukan paling awal.
- Pemberitahuan pemadaman terhadap pelanggan premium dilakukan 1x24 jam
sebelumnya
- Mendapat feeder sendiri.
- Mendapatkan in voice setiap akhir bulan.

Struktur TUL 1994


1) Pelayanan Pelanggan
2) Baca meter
3) Proses rekening
4) Proses piutang
5) Penagihan
6) Pengawasan
Struktur P4 2011
1) Pelayanan Pelanggan
2) Baca meter
3) Hitung Tagihan Listrik
4) P2APST
5) PPOB
6) Penagihan
6. PROSES BISNIS PERENCANAAN

 PLN Wilayah Mencakup


o Pembangkit (biaya energi primer sesuai harga pasar tanpa subsidi)
o Transmisi dan Distribusi
o Penjualan harga subsidi TDL 2016
 Efisiensi dan penurunan BPP
 Pendapatan naik, tetapi tetap rugi dikarenakan kenaikan pendapatan masih
dibawah biaya operasional (tidak mencapai target)
 Pertumbuhan ekonomi saat ini <2%
 Trend Laba Rugi: Naiknya Pendapatan harus dapat mengimbangi biaya
pemeliharaan
 Biaya pemeliharaan:
o Pemakaian material
o Jasa Borong: hampIr seluruh subsidi dikontrakan untuk vendor
o Pemeliharaan pembangkit
o Pemeliharaan Transmisi (ROW, Tower, dll)
 Kondisi Kelistrikan Wilayah Kaltimra didominasi oleh:
a. Rumah Tangga (R)
b. Industri (I)
c. Bisnis (B)
 Rasio Elektrifikasi: Jumlah pelanggan rumah tangga yang teraliri listrik terhadap
total rumah tangga pada area tertentu.
 Road map Rasio Elektrifikasi di Kalimantan Timur
o 2017 = 90,56%
o 2018 = 93,92%
o 2019 = 96,69%
 Rencana pembangkitan ke depan di Kalimantan Timur
o Perkiraan beban -> breakdown per sistem -> pertumbuhan beban akan
mempengaruhi perlunya penambahan jumlah pembangkit
o PLTD akan diganti dengan batu bara (PLTU)
 Penghematan listrik bertujuan agar dapat meningkatkan RE di daerah dengan
RE yang masih rendah.

Anda mungkin juga menyukai