METODE KERJA
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu batang pengaduk, botol
semprot, cawan petri, Erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, Mistar penggaris, pipa
tween 80,.
BAB IV
A. Data Pengamatan
o
1. Air 1 cm 0,997 0,0575 cm 980 cm/s 28,09 dyne /cm2
2. Parafin Cair 0,8 cm 0,89 0,0575 cm 980 cm/s 20,06 dyne /cm2
3. Tween 80 0,5% 0,9 cm 1,08 0,0575 cm 980 cm/s 27,38 dyne /cm
2
36,51
2
dyne /cm
33,47
dyne /cm 2
27,38
2
dyne /cm
30,42
dyne /cm 2
ρ = Bobot Jenis
b) Parafin cair
1
Parafin γ= . r . h . ρ. g
2
1
¿ 0,0575 x 0,8 x 0,62 x 980
2
2
¿ 13,97 dyne / cm
c) Air
1
Air γ = .r . h . ρ. g
2
1
¿ 0,0575 x 1 x 0,997 x 980
2
B. Pembahasan
Tegangan permukaan yaitu tegangan yang terjadi karena adanya gaya atau
tegangan yang terjadi antara dua zat cair yang tidak sejenis.
Pada umumnya zat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair
bersentuhan dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi
cekung terjadi jika gaya tarik menarik antara partikel zat cair dipermukaan dengan
partikel zat padat (gaya adhesi) lebih besar dari pada gaya tarik menarik antara
tegangan sehingga hasil cucian menjadi bersih. Demikian pula alkohol dan jenis
obat antiseptik lainnya, selain dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik
luka.
Pada percobaan ini dilakukan dengan metode kenaikan kapiler. Tegangan
cairan berkontraksi den benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh
gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa segera
diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapilerdan bentuk suatu tetesan
kecil cairan. tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada
jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan
kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan
tegangan permukaan adalah massa jenis/ densitas (D), semakin besar densitas
berarti semakin rapat muatan – muatan atau partikel-partiekl dari cairan tersebut.
Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk
memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat
mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya caiarn yang
mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh
terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan
larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan
yang akan digunakan. Diambil 10 mL air suling, paraffin cair, dan larutan tween 80
0,5%-10% kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri. Dicelup pipa kapiler sampai
24,34 dyne /cm 2 , 2% yaitu 27,38 dyne /cm2 , 3% yaitu 27,38 dyne /cm 2 , 4% yaitu
39,55 dyne /cm 2 , 5% yaitu 36,51 dyne /cm2 , 6% yaitu 30,42 dyne /cm 2 , 7% yaitu
36,51 dyne /cm 2 , 8% yaitu 33,47 dyne /cm2 , 9% yaitu 27,38 dyne /cm 2 , dan 10%
2 2
yaitu 30,42 dyne /cm . Parafin cair yaitu 13,97 dyne /cm dan Air yaitu
2
28,09 dyne /cm .
0,5 %- 10 % tidak konstan terkadang naik terkadang juga turun, sehingga dari kurva
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair yaitu
yaitu pada tween 80 1% yaitu 24,34 dyne /cm 2 , 2% yaitu 27,38 dyne /cm 2
, 3% yaitu 27,38 dyne /cm 2 , 4% yaitu 39,55 dyne /cm 2 , 5% yaitu 36,51
2
dyne /cm , 6% yaitu 30,42 dyne /cm2 , 7% yaitu 36,51 dyne /cm 2 , 8%
yaitu 33,47 dyne /cm 2 , 9% yaitu 27,38 dyne /cm 2 , dan 10% yaitu 30,42
2
dyne /cm .
b. Parafin cair yaitu 13,97 dyne /cm2 dan Air yaitu 28,09 dyne /cm2
3. Tidak terdapat nilai KMK
B. Saran
Diharapkan kerjasama yang lebih ditingkatkan lagi antara praktikan dan
asisten. Sebaiknya alat-alat yang digunakan pada praktikum ini lebih dilengkapi
agar pengetahuan dari mahasiswa semakin luas serta dapat dibandingkan dari