JAYADI PAEMBONAN –
DARI SENIMAN KE PERMAKULTUR
Oleh: Indra Nugraha
lamnya. Melainkan sebuah konsep yang holistik,” kata menguntungkan. Termasuk mengusahakan lahan de-
bapak tiga anak tersebut. ngan tanaman lain yang bersifat jangka pendek mau-
pun jangka panjang. Dari banyak pengalaman yang
Lebih lanjut Jayadi mengatakan, dalam permakultur ada, sebenarnya banyak lahan tidur milik warga yang
sebenarnya hampir semua dilibatkan didalamnya. kurang diolah dengan baik. Tanaman campuran da-
Mulai dari persoalan sosial ekonomi, budaya, lingku- lam ilmu permakultur sangat baik dan dianjurkan.
ngan, dan bagaimana keterlibatan masyarakat seca- Disamping tanaman perkebunan seperti kelapa dan
ra partisipatif untuk mengembalikan kepedulian ter- coklat, lahan disekitarnya juga bisa ditanami dengan
hadap bumi, manusia dan masa depan manusia. tanaman sayuran dan obat-obatan. Jadi ada tanaman
Sistem permakultur sangat holistik. Ketika dicoba di- jangka panjang, menengah dan pendek. Tak hanya
terjemahkan ke masyarakat, misal soal ketahanan mengandalkan satu komoditas saja. Lahan menjadi
pangan, maka dengan adanya perkembangan manu- produktif, secara penghasilan juga lebih menjanjikan.
sia saat ini otomatis jumlah makanan dibandingkan
jumlah populasi manusia menjadi berkurang dan tak Di yayasan tempat dimana ia mengabdikan diri, Jayadi
seimbang. Manusia bertambah tapi suplai makanan banyak mendampingi warga untuk menerapkan kon-
terbatas. Itu dampak dari sebuah sistem monopoli sep permakultur dalam pengelolaan lahan mereka.
yang besar. Monopoli pada sumber pangan ini ber- Beberapa daerah yang sudah ia dampingi diantara-
dampak pada ketahanan pangan di masyarakat lokal. nya Pulang Pisau, Kalampangan, Tangkiling, juga Kuala
Kapuas. “Agar hama tak ada tanpa bahan kimia, kita
Kegelisahannya muncul dari keadaan dewasa ini di- memberitahukannya secara pelan-pelan. Bagaimana
mana banyak benih lokal yang sudah mulai hilang, mengembalikan memori masyarakat yang telah memi-
banyak binatang-binatang ternak yang sudah dimodi- liki hutan dan sebenarnya sangat sejahtera. Kita mu-
fikasi untuk kebutuhan produksi. Jayadi juga mengkri- lai dengan mencoba mengembalikan memori itu dan
tik keras ekspansi alihfungsi lahan untuk industri kela- memberikan contoh-contoh kecil praktek yang san-
pa sawit yang semakin masif terjadi. Mengingat hal itu gat sederhana. Membuat kompos, kembalikan fungsi
mengancam keberlanjutan ekosistem. Dengan alasan tanah, bahwa tanah bukan hanya sebuah hamparan
ekonomi dan industri, banyak warga yang rela mele- tapi juga makhluk hidup. Sebenarnya sudah ada kon-
paskan lahannya untuk dijadikan perkebunan kelapa sep wanatani dan menjadi salah satu konsep yang luar
sawit. Padahal minyak sawit yang selama ini dikon- bisasa tapi orang sudah banyak yang lupa. Kita coba
sumsi kebanyakan masyarakat sebenarnya kurang kembalikan,” katanya.
bagus untuk kesehatan. Ia lebih menyarankan warga
untuk menanam kelapa. Disamping itu, ia juga mencoba menguatkan organi-
sasi masyarakat kedalam sebuah kelembagaan yang
“Minyak kelapa itu kualitasnya jauh lebih baik diband- efisien. Menjadi lembaga sosial sekaligus mengedu-
ingkan minyak sawit. Kelapa juga ramah lingkungan. kasi masyarakat dengan memberikan contoh nyata.
Dari segi harga, kelapa juga lebih menjanjikan diban- Petani juga diberikan pengetahuan berkenaan dengan
dingkan sawit. Minyak sawit itu kan sebenarnya untuk masalah global dalam pertanian. Sehingga menjadi
mesin, bukan untuk konsumsi manusia,” katanya. lebih memahami dan berkomitmen. Meski fokusnya
Padahal jika warga intensif memanfaatkan lahan yang di Kalimantan, tapi Jayadi juga membangun jaringan
dimiliki dengan tanaman kelapa, maka ini jauh lebih diluar daerah dan bahkan luar negeri. Respon masya-