Anda di halaman 1dari 14

Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1.

Januari 2018 1

DINAMIKA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK PROGRESIF


KENDARAAN BERMOTOR PROVINSI BALI BERDASARKAN
PERATURAN DAERAH NO 8 TAHUN 2016
( STUDI KASUS : KOTA DENPASAR )

1) Ni Wayan Supriliyani, 2) I Putu Dharmanu Yudharta


Email : prily_baligirl@yahoo.com

Program Studi Ilmu Administrasi Negara


Universitas Udayana

ABSTRAK

Pemerintah Provinsi Bali Melalui Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali kembali
menerapkan Pajak Progresif yang mulanya mengacu pada peraturan daerah Nomor 1
Tahun 2011 dan disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016.
Pajak progresif merupakan tarif pemungutan pajak dengan persentase naik sesuai
dengan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor, berdasarkan pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP). Pemungutan pajak kendaraan dengan tarif progresif di Denpasar,
semua wajib pajak diperlakukan sama, baik dalam hal pelayanan ataupun yang lainnya.
Pengenaan tarif pajak progresif pada pajak kendaraan bermotor di Jawa Timur
merupakan amanat dari Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 59 Tahun 2010 tentang
Pajak Daerah. Alasan pengenaan pajak progresif pada Pajak Kendaraan Bermotor ini
adalah untuk mengurangi volume kendaraan yang dapat menimbulkan kemacetan dan
karena alasan penggunaan jalan raya yang merupakan barang publik. Sehingga
penerimaan pajak dari Pajak Kendaraan Bermotor akan digunakan untuk perbaikan
jalan atau fasilitas yang lain yang berhubungan dengan penggunaan kendaraan
bermotor. tujuan, pertama untuk mengetahui proses implementasi kebijakan pajak
kendaraan bermotor. Kedua, untuk menganalisis tantangan dan hambatan dalam
implementasi kebijakan pajak progresif kendaraan bermotor. Ketiga, memberikan
rekomendasi dalam implementasi kebijakan pajak progresif kendaraan bermotor.
Pemerintah dapat menggunakan cara lain yaitu membatasi usia kendaraan bermotor
yang beredar, misalnya batas usia maksimal 10 tahun. penerimaan pajak kendaraan
bermotor perlu diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan yang ada di
samsat agar memberikan kepuasan kepada wajib pajak sehingga penerimaan pajak
menjadi optimal.

Kata kunci: Pajak, Pajak Progresif, Implementasi Kebijakan, Pelayanan.


2 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

I. PENDAHULUAN daya beli masyarakat akan


Pajak diciptakan untuk kendaraan pribadi dan beralih ke
menciptakan kesejahteraan dan angkutan umum. Tingginya
keadilan kepada seluruh pertumbuhan kendaraan bermotor
masyarakat dengan salah sifat yaitu di Provinsi Bali dirasa menjadi salah
memaksa tanpa ada timbal balik satu penyebab kemacetan yang
secara langsung. Salah satu daerah tidak sebanding dengan
yang berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan ruas jalan. Adapun
keadilan sosial melalui sektor pajak pertumbuhan kendaraan bermotor
adalah Provinsi Bali melalui di Provinsi Bali dapat dilihat pada
penerapan pajak progresif bagi grafik berikut ini:
kendaraan bermotor tahun 2016, Berdasarkan data tersebut,
Salah satu faktor penting dalam tergambar jelas bahwa kota
penerapan pajak progresif adalah Denpasar menjadi daerah dengan
untuk mengurangi kemacetan tingkat pertumbuhan kendaraan

kendaraan bermotor. Pajak progresif bermotor yang sangat signifikan


diharapkan mampu mengurangi dibandingkan daerah lainnya di
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 3

Bali. Secara umum pada tahun 2014 8 tahun 2016 di Kota Denpasar.
jumlah kendaraan bermotor dari Sasaran penelitian ini adalah
berbagai jenis berjumlah 3.037.655 mengembangkan keilmuan Program
unit (Dispenda Prov Bali, 2014) Studi Ilmu Administrasi Negara
kemudian pada tahun 2015 khususnya dalam Mata Kuliah
meningkat sekitar 16,7 persen Analisis Kebijakan Publik dan
menjadi 3.505.984 unit (Tribunnews Administrasi Perpajakan. Mata
Bali,2016). Kondisi tersebut menjadi kuliah tersebut perlu dikembangkan
sebuah ancaman terhadap secara praktik dengan mengkaji
kelangsungan tata kota serta citra permasalahan terkait kebijakan dan
buruk terhadap pariwisata di Bali perpajakan berbasis teoritik dan
khususnya Kota Denpasar. empirik. Penelitian ini juga ingin
Mengatasi permasalahan terkait memberikan rekomendasi dari sisi
peningkatan kepemilikan kebijakan terkait pajak progresif.
kendaraan bermotor, Pemerintah Nantinya agar kepatuhan wajib
Provinsi Bali menerapkan pajak pajak terhadap kendaraan bermotor
progresif melalui peraturan daerah khususnya di Kota Denpasar terus
nomor 8 tahun 2016 yang meningkat.
merupakan hasil revisi atau II. TINJAUAN PUSTAKA
perubahan terhadap peraturan 2.1 Penelitian Terdahulu
daerah nomor 1 tahun 2011. Pajak Pertama, penelitian berjudul
progresif diharapkan menjadi salah potensi pendapatan pajak
instrumen perpajakan untuk kendaraan bermotor dengan
mewujudkan pembangunan daerah penerapan UU no.28 tahun 2009 di
dalam mendukung pembangunan provinsi Kalimantan barat oleh
nasional. Permasalahan dalam Sugeng Widodo. Penelitian ini
penelitian ini yakni bagaimana melakukan analisis terkait potensi
implementasi Kebijakan Pajak pajak kendaraan bermotor dengan
Progresif Kendaraan Bermotor berlakunya UU No. 28 tahun 2009.
Provinsi Bali berdasarkan Perda no Kedua penelitian tahun 2016
berjudul Kepatuhan wajib pajak
4 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

dalam kebijakan tarif pajak melihat kepada implementasi


progresif kendaraan bermotor kebijakan tentang pajak progresif
(Studi Kasus : dalam wilayah kendaraan bermotor di Bali.
Kabupaten Sleman Provinsi DI.
Yogyakarta). Ketiga, Penelitian oleh 2.2 Kebijakan Publik
Thomas R. Dye (Winarno,
I Dewa Nyoman Surdana putra
2004:2) menyatakan bahwa
pada tahun 2016 yang berjudul
kebijakan publik adalah apapun
Efektivitas pengenaan Pajak
yang dipilih oleh pemerintah untuk
progresif dalam Upaya perencanaan
dilakukan atau tidak dilakukan.
Pengendalian Pertumbuhan
Selanjutnya James Anderson
Kendaraan Bermotor di provinsi
menyatakan bahwa kebijakan
Bali. Penelitian ini menjelaskan
merupakan arah tindakan sejumlah
sejauh mana Efektivitas Pengenaan
aktor dalam mengatasi masalah atau
Pajak Progresif Dalam Upaya
suatu persoalan. Di samping itu
Perencanaan Pengendalian
kebijakan publik dapat juga
Pertumbuhan Kendaraan Bermotor
merupakan serangkaian pilihan
di Provinsi Bali (Studi Kasus di
yang kurang lebih berhubungan
Kantor Samsat Gianyar).
(termasuk keputusan untuk tidak
Berdasarkan penelitian-penelitian
berbuat) yang dibuat oleh badan-
terdahulu tersebut menjadi
badan atau kantor-kantor
panduan bagi peneliti untuk
pemerintah, diformulasikan dalam
melakukan penelitian tentang pajak
bidang-bidang isu (issue areas) yaitu
progresif. Ketiga penelitian tersebut
arah tindakan aktual atau potensial
memiliki kesamaan yaitu
dari pemerintah yang di dalamnya
melakukan analisis tentang
terkandung konflik di antara
kebijakan pajak progresif di
kelompok masyarakat. Beberapa
berbagai wilayah di Indonesia.
konsep kebijakan publik di atas,
Perbedaan dari penelitian terdahulu
pada dasarnya memandang
dengan penelitian yang dilakukan
kebijakan publik sebagai tujuan
peneliti adalah penelitian lebih
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 5

untuk memenuhi tuntutan aktor kepada aktor-aktor pelaksananya.


kebijakan. Kualitas, kapabilitas dan kuantitas
2.3 Implementasi Kebijakan aktor implementasi kebijakan
Implementasi merupakan
menjadi sesuatu yang harus
proses yang dinamis. Menurut Van
dipertimbangkan dengan baik. Van
Meter dan Van Horn di kutip dalam
Meter dan Van Horn (dalam
Winarno (2004 :125) dalam
Winarno 2007:146) bahwa
Implementasi yang dapat
implementasi kebijakan merupakan
memberikan landasan bagi
tindakan-tindakan yang dilakukan
pemahaman yang lebih
oleh individu-individu atau
komprehensif. mengenai proses
kelompok-kelompok pemerintah
implementasi, yang mempengaruhi
atau swasta yang diarahkan untuk
pemberian pelayanan publik, yakni:
mencapai tujuan-tujuan yang telah
menunjukkan relevansi ukuran –
ditetapkan dalam keputusan-
ukuran dasar dan tujuan – tujuan;
keputusan kebijakan sebelumnya.
sumber-sumber kebijakan,
komunikasi antar organisasi dan
2.4 Teori Perpajakan
kecenderungan para pelaksana
Pajak menurut Sumitro
untuk melaksanakan keputusan
(halim,2004) adalah iuran rakyat
kebijakan. Keberhasilan faktor
kepada kas Negara berdasarkan
penting untuk implementasi dan
undang-undang (yang dapat
meningkatkan perencanaan sumber
dipaksakan) dengan tiada mendapat
daya perusahaan. Implementasi
jasa timbal balik (kontra prestasi)
kebijakan publik merupakan sebuah
yang langsung dapat ditunjukkan
proses yang tidak bisa dipisahkan
dan yang digunakan untuk
dalam kebijakan publik.
membayar pengeluaran umum.
Keberhasilan dan kegagalan sebuah
Mangkoesoebroto (1993:181)
kebijakan akan terlihat pada
menyatakan pajak adalah suatu
ketepatan implementasi kebijakan
pungutan hak prerogatif
yang dilakukan. Implementasi
pemerintah, pungutan tersebut
kebijakan sendiri bergantung
didasarkan pada undang-undang,
6 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

pungutannya dapat dipaksakan sebagai dasar pengenaan pajak,


kepada subjek pajak di mana tidak yaitu kenaikan persentase untuk
dapat balas jasa secara langsung jumlah tertentu (Zuryani, 2016:202).
terhadap penggunanya. Penerapan pajak kendaraan
bermotor di Indonesia, pertama kali
2.5 Pajak Daerah pada pajak rumah tangga tahun
Pajak daerah merupakan salah 1908. Ada empat dasar
satu bentuk kewenangan yang pengenaannya pajak dari rumah
diberikan kepada daerah oleh tangga, dua diantarnya adalah
pemerintah pusat dalam mengenai jumlah dan macam
meningkatkan penerimaan sepeda motor serta jumlah dan
kemudian berkontribusi dalam macam mobil (Samudra, 2015:91).
pendapatan asli daerah (Yudartha,
2016:144). Pajak daerah di era III. METODE PENELITIAN
desentralisasi fiskal diharapkan 3.1 Desain Penelitian
menjadi pilar penting dalam Dalam ini merupakan
mendukung anggaran pendapatan penelitian deskriptif dengan metode
dan belanja daerah (APBD), selain kualitatif, penelitian deskriptif
itu dapat meringankan beban dimaksudkan untuk pengukuran
transfer pemerintah pusat kepada yang cermat terhadap fenomena
daerah. sosial tertentu (Singarimbun dan
Effendi 1989:4). Penelitian ini
2.6 Pajak Progresif kendaraan menggunakan metode kualitatif.
Bermotor
Pajak progresif adalah tarif 3.2 Lokasi, Obyek dan Unit
pemungutan pajak dengan Analisis
persentase yang menaik atas satu Penelitian ini dilakukan di
nama wajib pajak (WP) dengan Dinas Pendapatan Pemerintah
semakin besarnya jumlah benda Provinsi Bali, Dinas pendapatan
atau kepangkatan yang digunakan Pemerintah Kota Denpasar dan
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 7

instansi pelayanan pajak daerah Penelitian ini mengambil


seperti Kantor Samsat Bersama Kota batasan periode waktu 1 tahun
Denpasar. setelah penerapan kebijakan pajak
progresif kendaraan bermotor
3.3 Teknik Pengumpulan Data melalui peraturan daerah nomor 8
Penelitian ini dilakukan dengan tahun 2016.
mengumpulkan data-data primer
IV. PEMBAHASAN
dan data sekunder. Data Primer
Pemerintah Provinsi Bali
yaitu data yang diperoleh dari
Melalui Badan Pendapatan Daerah
observasi langsung ke lokasi
Provinsi Bali kembali menerapkan
penelitian dan hasil wawancara
Pajak Progresif yang mulanya
terhadap instansi terkait, khususnya
mengacu pada peraturan daerah
kepala dinas pendapatan
Nomor 1 Tahun 2011 dan
Pemerintah Provinsi Bali beserta
disempurnakan dengan Peraturan
aparat, Kepala dinas pendapatan
Daerah Nomor 8 Tahun 2016. Pajak
Pemerintah Kota Denpasar , kepala
Progresif bila mengacu pada Perda
kantor samsat bersama dan warga
Nomor 1 Tahun 2011 berbasis kartu
masyarakat (wajib pajak).
keluarga (KK) namun pajak
3.4 Teknik Analisis Data
progresif yang mengacu pada Perda
Analisis dalam penelitian
Nomor 8 Tahun 2016 kini bersifat
adalah dengan interpretasi terhadap
agak fleksibel karena bersandar
data, fakta dan informasi yang telah
pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
dikumpulkan melalui pemahaman
Selanjutnya Pajak Progresif ini
intelektual yang dibangun atas
berfungsi mengatur kepemilikan
dasar pengalaman empiris dengan
kendaraan roda dua (2) dan roda
langkah-langkah: 1) Pengumpulan
empat (4) yang kedua dan
data; 2) Penilaian data; 3)
seterusnya. Pemerintah dan
Interpretasi data; 4) Penyimpulan
masyarakat adalah dua pihak yang
data terhadap hasil interpretasi data
selalu bersinggungan mengenai
dan analisis data.
pajak, bukanlah hal yang mudah
3.5 Batasan Waktu
8 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

menyamakan persepsi secara PAD , lewat RKA, BPA untuk


bersama. Sehingga agar pengenaan masing-masing SKPD dana.
pajak dapat berjalan sebagaimana Kepala UPT.1 samsat Denpasar
mestinya, harus didukung oleh menyatakan setiap pemilik
suatu sistem yang baik pula. Sesuai kendaraan wajib membayar pajak
sistem pemerintahan yang berlaku baik roda dua maupun roda 4. pajak
dinegara kita, pajak dikelola oleh progresif berlaku tahun 2016, untuk
pemerintah pusat dan pemerintah mengurangi kepadatan dari
daerah. Pajak yang dikelola kendaraan untuk menghindari
pemerintah pusat merupakan kemacetan karena di bali jalan tidak
sumber penerimaan negara (APBN), begitu besar terutama di kota
sedangkan pajak yang dikelola oleh Denpasar, setiap regulasi tentu ada
pemerintah daerah sebagai sumber hambatan ada yang setuju dan tidak
penerimaan daerah (APBD). setuju biasanya mereka tidak mau
Bapak Kasi PKB menyatakan bayar pajak, jadinya tunggakan
bahwa kebijakan merupakan pajak meningkat tiap tahunnya.
payung hukum dalam pajak Sejak tahun 2016 tunggakannya
progresif, aturan yang harus ditaati meningkat. Kendalanya itu ada
dan memang sifatnya memaksa kendaraan yang sudah di jual ke
pajak progresif atau tidak progresif luar bali atau kendaraannya sudah
misalnya pemutihan tahun ini yang rusak, itu yang menjadi kendala
mulai berlaku 9 Oktober 2017, karena tidak di data dan kita
terdapat pergub yang mengatur mengadakan rahasia door to door ke
pembebasan biaya denda pajak rumah-rumah sesuai dengan alamat
kendaraan bermotor dan biaya balik kepemilikan untuk menagih
nama kendaraan bermotor. membayar pajak. Pemerintah
pendapatan dari pajak kendaraan mengadakan inovasi yaitu
bermotor baik pajak pendapatan mengadakan pemutihan denda
PKB, atau BPKB termasuk di pajak dari tanggal 9 Oktober sampai
dalamnya progresif itu menjadi
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 9

dengan Desember tidak terkena petugas statusnya dikuasai tapi


denda. tidak memiliki. Artinya mereka
Kabid bidang pajak di menguasai kendaraan tersebut tapi
Dispenda Provinsi Bali menyatakan masih atas nama pemilik pertama.
dalam implementasinya itu Pajak progresif masih awam
pendataan yang sering dilakukan bagi masyarakat kita beberapa
banyak menghadapi kendala kendala masih banyak yang
masyarakat itu masih banyak yang ditemukan di lapangan mulai dari
belum memahami apa itu pajak penghindaran pajak progresif
progresif kadang-kadang mereka dengan menghindari atau berusaha
ada yang lebih dari satu memiliki menyembunyikan kendaraan
kendaraan mereka berusaha mereka dikarenakan mereka takut
menghindari agar tidak membayar dengan pengenaan pajak oleh
pajak tersebut sehingga dalam pemerintah Gandi menyatakan
pendataan setelah diketik nama dan bahwa reformasi perpajakan
NIP akan otomatis muncul berapa meliputi 2 area, yaitu reformasi
masyarakat memiliki kendaraan kebijakan pajak yaitu regulasi atau
dari situlah mereka harus secara peraturan perpajakan yang berupa
sadar dan jujur berapa kendaraan undang- undang perpajakan dan
yang masih di miliki kalaupun reformasi administrasi perpajakan.
sudah terjual sampaikan juga ada Menurut Chaiza Nasucha, reformasi
form pemblokiran. Untuk balik administrasi perpajakan adalah
nama juga harus menyerahkan penyempurnaan atau perbaikan
STNK dan foto kopi BPKB tapi kinerja administrasi, baik secara
masyarakat kadang-kadang yang individu, kelompok, maupun
membeli secara mencicil dan kelembagaan agar lebih efisien,
otomatis BKPB-nya di jaminkan ekonomis, dan cepat. Untuk itu
kalau seperti itu mereka harus dibutuhkan struktur pajak yang
meminta surat keterangan disederhanakan, strategi reformasi
penjaminan sampaikan kepada yang cocok harus dikembangkan,
10 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

dan komitmen politik yang kuat harus membayar lebih untuk pajak
terhadap peningkatan administrasi kendaraan roda empatnya tetapi
perpajakan. Fenomena penetapan juga dari masyarakat yang tidak
pajak progresif ini tentunya merasakan dampak penerapan
mendapat berbagai macam respons pajak progresif ini karena memang
dari masyarakat, salah satu respons hanya memiliki satu unit mobil saja.
yang dapat dilihat dari masyarakat Tanggapan positif dari masyarakat
terhadap penerapan pajak progresif muncul karena masyarakat menilai
ini adalah pada minat masyarakat bahwa penerapan pajak progresif ini
untuk membeli kendaraan baru dapat meningkatkan jumlah
salah satunya jenis mobil. Dasar pendapatan asli daerah (PAD),
pengenaan pajak progresif membuat masyarakat berpikir dua
kendaraan bermotor ini adalah 1) kali untuk memiliki mobil lebih dari
Undang-Undang No 28 Tahun 2009 satu unit, tepat sasaran dan dapat
tentang Pajak Daerah dan Retribusi mengurangi tingkat kemacetan.
Daerah, 2) Perda Provinsi Bali
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pajak 4.1 Penerapan Pajak Progresif
Daerah. Ketentuan dalam pasal 7 1) Penerapan pajak progresif
ayat (1) Peraturan Daerah Nomor 8 kendaraan bermotor roda
tahun 2016 tentang Perubahan empat mengalami perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah dari sistem KK (Kartu
Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2011 Keluarga) menjadi sistem KTP
tentang Pajak Daerah. (Kartu Tanda penduduk). Hal
Penerapan pajak progresif ini ini dikarenakan adanya
tentunya mendapat berbagai macam kendala-kendala saat
tanggapan dari masyarakat, baik berlakunya penerapan pajak
tanggapan negatif maupun progresif kendaraan bermotor
tanggapan positif. Tidak hanya bagi roda empat berdasarkan KK
mereka yang terkena risiko yang dimiliki.
penerapan pajak progresif karena
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 11

2) Penerapan pajak progresif ini terjadinya penurunan tingkat


tentunya mendapat berbagai penjualan mobil baru.
macam tanggapan dari
V. SIMPULAN
masyarakat, baik tanggapan
Pemungutan pajak kendaraan
negatif maupun tanggapan
dengan tarif progresif di Denpasar,
positif. Tanggapan positif
semua wajib pajak diperlakukan
karena penerapan pajak
sama, baik dalam hal pelayanan
progresif ini dinilai sudah baik
ataupun yang lainnya.. Pengenaan
dan dapat menambah PAD
tarif pajak progresif pada pajak
(Pendapatan Asli Daerah).
kendaraan bermotor di Jawa Timur
Sedangkan tanggapan negatif
merupakan amanat dari Peraturan
karena pajak progresif ini
Daerah Provinsi Bali No. 59 Tahun
dianggap tidak cocok untuk
2010 tentang Pajak Daerah.
mobil, melainkan untuk sepeda
Pemungutan tarif pajak progresif
motor saja.
pada pajak kendaraan bermotor di
3) Penerapan pajak progresif ini
Jawa Timur diimbangi dengan
memang berdampak pada
beberapa pelayanan yang
penjualan mobil baru, namun
memudahkan Wajib Pajak
tidak menjadi faktor yang
Kendaraan Bermotor dalam
mendominasi terjadinya
membayar kewajiban
penurunan tingkat penjualan
perpajakannya, yaitu dengan
mobil. Minat masyarakat untuk
menambah beberapa kantor samsat
membeli mobil baru berkurang
dan pelayanan E-Samsat yang bisa
disebabkan adanya hal lain
mendukung penerimaan pajak.
yang lebih penting seperti
Alasan pengenaan pajak progresif
membeli tanah atau aset lain
pada Pajak Kendaraan Bermotor ini
yang memiliki harga jual
adalah untuk mengurangi volume
tinggi. Selain itu kepuasan
kendaraan yang dapat
terhadap kepemilikan mobil
menimbulkan kemacetan dan
saat ini juga menjadi alasan
karena alasan penggunaan jalan
12 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

raya yang merupakan barang 2) Untuk mempermudah dan


publik. Sehingga penerimaan pajak mempercepat pelayanan,
dari Pajak Kendaraan Bermotor kiranya perlu dilakukan
akan digunakan untuk perbaikan penambahan loket-loket atau
jalan atau fasilitas yang lain yang kasir pembayaran sehingga
berhubungan dengan penggunaan tidak terjadi penumpukan
kendaraan bermotor. antrean yang terlalu panjang.
Berdasarkan pada hasil 3) Menambah personel untuk
pembahasan, maka hal-hal yang survei jumlah kendaraan
dapat disampaikan sebagai saran bermotor agar penerimaan
untuk pihak-pihak yang terkait pajak dari pajak kendaraan
dalam pelaksanaan pemungutan bermotor bisa maksimal dan
pajak kendaraan bermotor adalah: menambah Pendapatan Asli
1) Selain upaya mengurangi Daerah.
kemacetan dan volume 4) Meningkatnya penerimaan
kendaraan melalui kebijakan pajak kendaraan bermotor
pengenaan tarif progresif pada perlu diimbangi dengan upaya
kendaraan bermotor, peningkatan kualitas pelayanan
pemerintah sebenarnya bisa yang ada di samsat agar
menggunakan cara lain yaitu memberikan kepuasan kepada
membatasi usia kendaraan wajib pajak sehingga
bermotor yang beredar, penerimaan pajak menjadi
misalnya batas usia maksimal optimal.
10 tahun.
Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018 13

DAFTAR PUSTAKA

Davey, K.J, 1998 Pembiayaan Pemerintah Daerah Praktek-Praktek Internasional


dan Relevansinya bagi Dunia Ketiga, Penerjemah Amanulah dkk,
Jakarta: UI Press.

Dunn, William. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Gadjah


Mada University Press.

Fiona, F (2006) Critical Succes Factors for Enterprise Resource Planning


Implementation and Upgrade, Journal of Computer Information Systems,
University of Nebraska 68588 – 0491.

Halim, Abdul (2004) Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: (UPP) AMP


YKPN.

Irianto, edi Slamet dan Jurdi, Syarifuddin, 2005. Politik Perpajakan. Yogyakarta,
UII Press

Mangkoesoebroto, Guritno, 1993, Ekonomi Publik, Edisi–III, Yogyakarta: BPFE.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. Nugroho, Riant, Dr. (2002) Public Policy. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo. Pramusinto,Agus, Dr.Prof. Seri Kebijakan Publik Indonesia
dalam Demokrasi & Good Governance. Yogyakarta : Institute of Governance
and Public

Affairs (IGPA). Samudra, Azhari Aziz.2015. Perpajakan di Indonesia.Jakarta.


Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Sugiyono.,2010, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:


Alfabeta.

Suparmoko, 2000, Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Edisi 5, Yogyakarta
:BPFE.

Winarno, Budi. (2004) Teori dan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Media Pressindo.

Yudartha, I Putu Dharmanu, 2009. Analisis Potensi Penerimaan Pajak Daerah Di


Kabupaten Banyuwangi (Suatu studi tentang pajak hotel dan restoran).
Universitas Jember. Penelitian tidak dipublikasikan.
14 Jurnal ADHUM Vol. VIII No. 1. Januari 2018

Zuryani, Nazrina dkk,2015, Buku Ajar Penduduk dan Pajak (Penelitian


Pemagangan di Bali). Denpasar, Udayana University Press.

Regulasi :
Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2016 Provinsi Bali tentang pajak progresif
kendaraan bermotor

Anda mungkin juga menyukai