Anda di halaman 1dari 20

Pasar Modal

ANALISIS TEKNIKAL

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami pengertian, peranan spekulan


dan jenis grafik dalam analisis teknikal.

2. Mahasiswa memahami prinsip-prinso dasar dalam


analisis teknikal

3. Mahasiswa memahami jenis-jenis analisis teknikal


 Support level dan resistance level
 Trend
 Moving Average
 Relative Strength Index
 Stochastic oscillator
 Moving average convergence / divergence (macd)

4. Mahasiswa mampu menggunakan berbagai model


dan pola-pola baku dalam analisis teknikal:
 Gerakan balik (reversals)
 Kongesti dan kesinambungan (congestion and
continuation patterns)
 Kesenjangan (Gaps)

Dalam pandangan analisis teknikal, semua faktor fundamental sudah masuk ke dalam
dan dipresentasikan oleh harga yang terbentuk, sehingga tidak lagi perlu
mempertimbangkan segi fundamental suatu saham. Setelah terjadi pembentukan harga,
maka adalah mubazir untuk memperhatikan segi fundamental yang menyebabkannya.
Yang diperlukan adalah justru kemampuan membaca dengan benar arah yang akan
diambil oleh harga. Pekerjaan dalam analisis teknikal baru dimulai setelah harga
terbentuk di bursa.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


89
Pasar Modal

Calon investor yang berniat terjun di bursa saham sebaiknya menjauhi


sikap menggampangkan persoalan dengan pendekatan untung-untungan.
Ia akan menempatkan diri pada posisi yang rentan dengan mengambil
risiko yang sangat besar.

Termasuk untung-untungan murni adalah judi yang tidak lain adalah


mempertaruhkan uang atau harta untuk dilipatgandakan tanpa kehadiran
makna ekonomis bagi para pesertanya secara kolektif. Vakumnya makna
ekonomis terletak dalam tidak adanya pertambahan nilai bagi semua
peserta karena jumlah harta mereka tetap sama sebelum mau pun
sesudah suatu permainan selesai. Bandar dan pemenang memang
mendapatkan harta tambahan, namun itu sesungguhnya berasal dari
kerugian peserta lainnya.

Sebaliknya di bursa saham terdapat makna ekonomis berupa investasi


yang kian bertambah nilainya berupa kenaikan harga saham disebabkan
likuiditas semakin tinggi, yang didorong oleh peningkatan produksi dan
atau kinerja perusahaan terbuka yang terdaftar di sana. Suatu perusahaan
disebut terbuka (disingkat tbk) atau publik karena saham-sahamnya
diperdagangkan secara transparan di hadapan masyarakat umum yang
bisa mengikuti perkembangan jual-belinya di jaringan komputer bursa
saham.

Peranan Spekulan
Memang bursa saham juga menarik para spekulan yang tidak berminat
untuk berinvestasi dengan menahan saham untuk jangka panjang, atau
membeli produk secara fisik dengan menjualnya sebelum tiba tanggal
penyerahannya, sehingga likuiditasnya semakin meningkat lagi. Para
spekulan ingin menarik keuntungan dari kenaikan harga yang ditimbulkan
pada proses peningkatan nilai ekonomis yang sedang terjadi, sekaligus
menghasilkan peningkatan likuiditas yang menjadikan bursa sebagai pusat
ekonomi yang lebih memikat.

Likuiditas adalah tidak lain daripada jumlah peserta bursa yang terdiri dari
para investor saham dan pedagang komoditi dan memang akan
meningkat karena kehadiran para spekulan juga. Meskipun demikian
istilah spekulan tidak harus mengandung arti spekulasi yang
memaksudkan sikap untung-untungan, karena hanya menunjuk kepada
golongan peserta bukan investor saham dan bukan pedagang komoditi
juga.

Fenomena likuiditas ini sesungguhnya adalah manifestasi interaksi antara


permintaan dan penawaran yang muncul di bursa dalam bentuk nyata
berupa harga dan volume transaksi yang tercipta dari waktu ke waktu.
Satuan waktu ini bisa ditetapkan dalam menit, jam, hari, pekan, bahkan
bulan atau tahun.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


90
Pasar Modal

Harga dan volume yang terbentuk dalam arus waktu akan menghasilkan
grafik yang bila dibaca dengan tepat akan bisa memberikan petunjuk
mengenai arah pergerakan selanjutnya sehingga para pelaku bursa bisa
terbantu untuk mengambil keputusan yang benar mengenai tindakan jual-
beli yang harus dan akan diambilnya kemudian. Adalah pada pembacaan
grafik ini manakala pelaku bursa sudah mulai melaksanakan suatu analisis,
yang tidak mungkin bisa terjadi bila pendekatan yang ditempuh adalah
judi atau untung-untungan secara murni belaka.

Bila ingin diadakan analisis yang lebih terinci dan luas, maka dapat dibuat
penghitungan lebih rumit tentang kinerja perusahaan publik yang
merupakan emiten sahamnya, atau dilaksanakan pengamatan peristiwa
yang menyangkut cuaca dan perkembangan ekonomi serta sosial-politik
untuk komoditi yang sedang digelutinya.

Analisis dengan menggunakan grafik harga dan volume dinamakan


analisis teknikal karena berdasarkan pengamatan perkembangannya di
lapangan, yaitu didasari pada realitas berupa kejadian atau kenyataan
secara teknis.

Analisis dengan memanfaatkan kinerja perusahaan publik dari laporan


keuangannya dan lain-lain berita penting darinya, termasuk apa yang
diseminasikan oleh media massa, disebut sebagai analisis fundamental
karena memang bertopang pada dasar atau fundamen teoretis. Apa yang
diharapkan atau diduga secara teori biasanya tidak akan menjadi
kenyataan persis sesuai dengan apa yang telah digariskan di atas kertas;
sebaliknya apa yang telah terjadi dalam pengalaman di lapangan lebih
mungkin bisa memberikan arah yang praktis akan tindakan yang harus
diambil untuk masa yang akan datang. Masa demikian bisa bersifat jangka
pendek (sampai dua bulan), menengah (dua bulan sampai satu tahun)
atau panjang (di atas satu tahun).

Dengan demikian spekulan tulen sebagai istilah kebursaan, termasuk


dalam kelompok pakar analisis juga, ada yang fanatik berhaluan teknikal
dan ada juga yang berpegang pada faktor-faktor fundamental, namun
sebaiknya kedua cara ini digunakan bersamaan. Adakalanya spekulator
sebagai istilah umum dipertukarkan dengan kata spekulan sebagai istilah
kebursaan, maka perlu disadari bahwa ada perbedaan mendasar antara
keduanya.

Pengertian Analisis Teknikal


Analisa Teknikal adalah salah satu analisis atau metode
pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham,
kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa
instrumen keuangan lainnya.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


91
Pasar Modal

Para analis teknikal ini melakukan penelitian yang mendasar


terhadap pola pergerakan harga komoditi yang berulang dan
dapat di prediksi. Bahkan analisis teknikal bisa juga diartikan suatu studi
utama mengenai harga, termasuk besarnya (volume) dan posisi terbuka
(open interest).

Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis


terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan
untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang.

Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist


karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan
grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu
pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya
untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga saham


sama seperti memprediksi pergerakan harga komoditi karena para
analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi saja.

PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL


Ada 3 (tiga) prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam
melakukan analisis teknikal, yaitu :

1. Market Price Discounts Everything


Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan
gejolak pada bursa saham secara keseluruhan atau harga
saham suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, politik
fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak
dapat diprediksikan sebelumnya seperti adanya peperangan,
gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga
pasar.

2. Price Moves in Trend


Yaitu harga suatu saham akan tetap bergerak dalam suatu
trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik.
Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga
melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan
bergerak kearah yang berlawanan.

3. History Repeats It Self


Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor
psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat
dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


92
Pasar Modal

masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari
waktu ke waktu digrafik. Pola-pola ini mempunyai makna
yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksikan
pergerakan harga.

JENIS-JENIS ANALISIS TEKNIKAL

SUPPORT LEVEL DAN RESISTANCE LEVEL


Satu teknik yang paling sering terdengar dari analisis teknikal adalah
dugaan dari support dan resistance level. Harga yang terjadi merupakan
hasil kesepakatan antara pembeli dengan penjual, terminology dari
support dan resistance hampir sama dengan permintaan dan penawaran.

Support adalah tingkat harga dimana terdapat permintaan yang


memadai untuk menghentikan penurunan harga saham. Support
terjadi bila terdapat kesepakatan bahwa harga tidak akan lebih
rendah lagi. Pada tingkat harga support ini jumlah pembeli
melebihi jumlah penjual.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga dimana terdapat


penawaran yang memadai untuk menghentikan naiknya harga
sehingga pada umumnya sesudah itu harga bergerak turun.
Resistance terjadi bila terjadi kesepakatan bahwa harga tidak
akan lebih tinggi lagi. Pada tingkat harga resistance ini jumlah penjual
melebihi jumlah pembeli.

TREND
Trend merupakan salah satu prinsip analisis teknikal yang
paling sering digunakan. Analis berpendapat bahwa harga
bergerak dalam suatu trend. Trend harga ini dapat naik, turun
atau mendatar.

Investor mencoba untuk memahami apakah harga suatu komoditi


berada dalam trend naik atau turun untuk memperoleh keuntungan
dengan mengikuti trend tersebut sampai trend tersebut berbalik
arah.

Trend dapat dibagi berdasarkan periode waktu, yaitu jangka


pendek (1 s/d 3 bulan), menengah (3 s/d 6 bulan) dan panjang
(6 bulan s/d 1 tahun). Trend naik digambarkan dengan menghubungkan 2
atau lebih harga low untuk menentukan harga permintaan, sedangkan

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


93
Pasar Modal

trend turun digambarkan dengan menghubungkan 2 atau lebih harga high


untuk menentukan harga penawaran.

MOVING AVERAGE
Moving Average adalah rata-rata harga pada periode waktu
tertentu. Untuk menghitung moving average ini Anda harus
terlebih dahulu menentukan periode waktu, misalnya N hari dan
Anda harus memiliki data sebanyak minimal N hari tersebut.

Moving average yang sederhana dihitung dengan menambahkan


harga-harga untuk N periode waktu kemudian dibagi dengan N.
Pada penerapannya, moving average sering digunakan dengan
periode waktu yang berbeda untuk menentukan trend. Jika 2
moving average digunakan, sinyal beli terjadi bila moving
average dengan periode waktu yang lebih pendek bersilangan ke
atas moving average dengan periode waktu yang lebih panjang.
Sedangkan sinyal jual terjadi bila moving average dengan
periode yang lebih panjang bersilangan ke atas moving average
dengan periode waktu yang lebih pendek.

RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)


RSI sering disebut sebagai price momentum atau price
persistence merupakan indikator momentum yang dikembangkan
oleh Welles Wilder pada tahun 1978. Pada saat pertama kali
diperkenalkan, Wilder merekomendasikan RSI – 14 hari, namun
sekarang RSI – 9 hari dan 25 hari lebih popular.

Wilder juga merekomendasikan untuk menggunakan level 70 dan


30. Jika RSI naik ke atas 70, posisi harga tertinggi mungkin
telah terjadi dan sinyal jual akan terlihat, sedangkan jika RSI turun ke
bawah 30, kemungkinan besar posisi harga terendah telah terjadi dan
sinyal beli akan terlihat.

Divergensi antara grafik harga dan RSI mengindikasikan bahwa


trend harga akan berubah arah. Jika harga beranjak naik atau
mendatar dan RSI menurun, maka akan terjadi penurunan harga.
Sebaliknya, jika harga menurun atau mendatar dan RSI
meningkat, dapat diharapkan harga akan berbalik arah dan
bergerak naik.

STOCHASTIC OSCILATOR
Stochastic Oscilator dikembangkan oleh George C. Lane dan
sangat popular di kalangan para investor, khususnya yang
berorientasi jangka pendek, walaupun tetap efektif jika

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


94
Pasar Modal

digunakan pada jangka waktu yang lebih panjang. Mereka banyak


menggunakannya.

Stochastic membandingkan harga penutupan (close) relatif


terhadap range harga pada periode tertentu (misalnya 5 hari).
Jika harga bergerak naik, maka harga penutupan cenderung untuk
dekat dengan harga tertinggi pada periode tersebut, sedangkan
jika harga menurun, harga penutupan cenderung untuk dekat
dengan harga terendah pada periode tersebut.

Stochastic diperlihatkan dengan 2 garis. Garis pertama


dinamakan %K dan garis kedua disebut %D yang merupakan moving
average dari %K. Garis %K disajikan dalam bentuk garis solid
dan garis %D disajikan dengan garis putus-putus.

Sinyal beli dihasilkan bila %K atau %D turun ke bawah level


tertentu (misalnya 20) dan kemudian naik melewati level
tersebut, sedangkan sinyal jual terjadi bila %K atau %D naik
melewati level tertentu (misalnya 80) dan kemudian turun ke
bawah level tersebut. Selain itu sinyal beli juga muncul bila garis %K naik
ke atas garis %D dan sinyal jual muncul jika garis %K turun ke bawah
garis %D.

MOVING AVERAGE CONVERGENCE / DIVERGENCE (MACD)


MACD (Moving Average Convergence / Divergence) merupakan trend
yang mengikuti indikator momentum yang memperlihatkan relasi
antara 2 moving average harga. MACD dikembangkan oleh Gerald
Appel.

MACD menunjukkan perbedaan antara moving average eksponensial


26 dan 12 hari, kemudian moving average eksponensial 9 hari,
yang disebut garis sinyal, disusun dari perbedaan sinyal beli
dan jual.

Panduan dasar untuk menggunakan MACD adalah sinyal jual yang


terjadi pada saat garis MACD bersilangan ke bawah garis
sinyal. Sebaliknya, sinyal beli terjadi ketika garis MACD
bersilangan ke atas garis sinyal. Selain itu, MACD di atas 0 merupakan
saat untuk melakukan pembelian dan menjual ketika MACD di bawah 0.
Jika terjadi divergensi antara harga dan MACD menunjukkan
bahwa arah trend saat ini mendekati akhir, untuk kemudian
terjadi perubahan arah trend.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


95
Pasar Modal

DASAR-DASAR ANALISIS TEKNIKAL


Dalam analisis teknikal atau analisis grafik harga perlu dimengerti terlebih
dahulu komponen-komponen yang berpengaruh pada pembentukan garis
tegak lurus (bar chart) yang menggambarkan satuan waktu. Untuk
saham, satuan tersebut adalah satu hari perdagangan, yang mencakup
harga terrendah dan harga tertinggi sebagai titik-titik terrendah dan
tertinggi pada garis tegak lurus demikian yang menggambarkan satuan
waktu selama hari tersebut. Kemudian harga pembukaan diletakkan
sebagai titik yang menempel di sebelah depan, dan harga penutupan
sebagai titik di sebelah belakang garis tegak lurus tersebut. Untuk valuta
atau mata uang, satuan waktu yang ditetapkan bisa 5 menit karena
perdagangannya berjalan jauh lebih cepat.

Harga penutupan pada umumnya lebih berperan sehingga seringkali


disambung satu sama lain untuk membentuk grafik garis ( line chart) yang
mirip gigi gergaji dan disebut grafik harga penutupan. Contoh kedua
macam grafik demikian terdapat pada halaman ini yang dibuat dengan
program komputer analisis teknikal yang dikenal sebagai MetaStock
sebagai hasil ciptaan Equis International, Inc. yang berdomisili di Amerika
Serikat.

Bar Chart (Grafik Batang)

Posisi harga penutupan pada grafik batang bisa memberikan indikasi


tentang perkembangan harga di kemudian hari, terutama pada pola-pola
yang telah dibakukan di kalangan analisis teknikal sebagaimana
digambarkan pada gambar di atas.

Yang termasuk pola baku adalah:

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


96
Pasar Modal

GERAKAN BALIK (REVERSALS)


Gerakan balik (reversals) yang terdiri dari puncak & lembah biasa dan
lancip (common and V tops & bottoms), puncak & lembah bulat (saucer or
round tops/bottoms), puncak & lembah dobel/tripel, pola berlian, kepala
dan bahu (head & shoulders). Pola gerak balik selalu berada di ujung atas
atau bawah suatu gerak harga berkesinambungan.

Konsolidasi/kongesti yang terdiri dari pola-pola segitiga, segipanjang


dan bendera naik/turun (ascending/descending triangles, rectangles and
flags), mau pun kelangsungan kepala dan bahu (head and shoulders
continuation pattern), berada pada gerak harga berkesinambungan
sehingga terdapat di antara pola gerak balik puncak dan lembah.

Kesenjangan (Gaps) yang terdiri dari tipe biasa (common), tembus


(break away), lari (run away), naik (up), dan turun (down) terdapat pada
gerak harga berkesinambungan. Namun bila menjadi bagian dari pulau
gerak balik (island reversal), kesenjangan demikian termasuk dalam pola
gerak balik dan sudah tentu bisa terjadi kombinasinya.

Grafik Garis (Line Chart)

Semua pola baku tersebut di atas dapat dikenali menurut gambar-gambar


berikut ini, untuk dijadikan pedoman tindakan jual-beli pada periode atau
masa berikutnya.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


97
Pasar Modal

Golongan Gerak Balik (Reversals)

Untuk gerak balik lembah, yang terjadi adalah sebaliknya dan tidak begitu
sulit untuk membayangkannya. Harga penutupan yang cenderung berada
berdekatan dengan harga terrendah selama beberapa periode
sebelumnya, pada saat gerak balik terjadi, akan melibatkan kenaikan yang
tajam disertai volume yang tinggi.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


98
Pasar Modal

Pada pola puncak atau lembah bulat (saucer/round top or bottom)


perubahan dalam permintaan dan penawaran berjalan dengan lambat,
dengan demikian juga volume yang terjadi adalah minim sehingga
semuanya menunjuk kepada pasar yang sedang tidak begitu berminat.
Adalah sulit untuk menetapkan suatu sasaran harga (price objective)
sehingga satu-satunya jalan adalah untuk mengamati kapan terjadi
perubahan yang berarti untuk memberikan aba-aba tentang minat pasar
yang telah menjadi lebih besar dan memberikan harapan lebih baik.

Pola berlian (diamonds) yang tergambar di atas ini, biasanya termasuk


gerakan balik, namun bisa juga merupakan bagian dari suatu gerak harga
berkesinambungan dan sesungguhnya terdiri dari dua buah segitiga
simetris, mirip kepala dan bahu namun adalah lebih kompleks dengan
garis leher berbentuk V.

Yang perlu diperhatikan adalah sasaran harga yang dimulai dari titik
penembusan dan berjalan minimal sejauh jarak antara puncak dan lembah
pola ini.

Berikut ini adalah pola gerak balik berupa kepala dan bahu yang bisa
berada di puncak (top) atau lembah (bottom), namun bisa juga terdapat
dalam gerak harga berkesinambungan.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


99
Pasar Modal

Pada gerak balik kepala dan bahu, yang perlu diperhatikan adalah garis
lehernya yang tidak selalu harus berupa garis datar, kemudian adanya titik
penembusan dan titik gerak balik pada garis leher. Selanjutnya yang
penting adalah sasaran harga (price objective) yang berada pada jarak
yang sama antaranya terhadap garis leher dan jarak demikian mulai dari
puncak pola ini.

Berbeda dari puncak atau lembah bulat yang juga disebut top or bottom
saucer dan melibatkan pasar yang serba lambat, maka gerak palik puncak
atau lembah ganda (double top or bottom) menggambarkan pasar yang
lebih aktif. Manfaat dari pola ini adalah adanya aba-aba titik tembus

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


100
Pasar Modal

(breakout) sehingga gerak balik menjadi lengkap dan dapat dimanfaatkan


untuk mengambil tindakan jual atau beli.

Golongan kongesti dan kesinambungan


(congestion and continuation patterns)
Dalam gerak harga yang hampir vertikal naik atau turun, bisa terjadi pola
kongesti atau kesinambungan ke samping berupa segipanjang atau
bendera., segitiga, pola berlian (diamonds), baji/panji/segitiga simetris
naik/turun (bullish/bearish wedges/pennants/symmetrical triangles), dan
pola kesinambungan kepala & bahu naik/turun (bullish/bearish head and
shoulders continuation pattern) sebagaimana digambarkan di bawah ini.

Dalam pola segitiga naik atau turun, harus ada kaki horisontal sebagai
garis penghambat (resistance line) atau pendukung (support) dan garis
pendukung dan penghambat bersudut negatif dan positif, yang disentuh
paling sedikit tiga kali oleh gelombang harga di antaranya, sebelum
tertembus ke atas atau ke bawah. Namun perlu dipastikan dahulu apakah
titik tembus menjadi kenyataan untuk membuat pola ini terbentuk dengan
sempurna, barulah boleh diambil tindakan beli atau jual.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


101
Pasar Modal

Pola segipanjang menguat (bullish rectangle) terbentuk bila garis


penghambat dan pendukung adalah sejajar secara horisontal dan pola
kesinambungan ini bersifat menguat (bullish) meskipun untuk sementara
bergerak ke samping. Gelombang harga harus menyentuh kedua garis
arah gejala ini sebanyak paling sedikit tiga kali untuk dapat disebut
sebagai pola yang memenuhi syarat.

Pada bendera turun (descending flag), pola kesinambungan ini didahului


arah gejala naik, bergerak agak menurun untuk melalui suatu titik tembus,
meneruskan arah gejala naik tersebut. Untuk membentuk pola ini harus

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


102
Pasar Modal

ada paling sedikit tiga buah gelombang harga yang menyentuh garis
penghambat dan pendukung yang berjalan agak sejajar; adalah baik
untuk mengkonfirmasi dahulu selama dua atau tiga periode bahwa titik
tembus adalah memang sah.

Pada baji naik (ascending wedge}, pola kesinambungan ini didahului arah
gejala turun, bergerak agak naik untuk melalui suatu titik tembus,
meneruskan arah gejala turun tersebut. Untuk membentuk pola ini harus
ada paling sedikit tiga buah gelombang harga yang menyentuh garis
penghambat dan pendukung yang berbentuk seperti baji; adalah baik
untuk mengkonfirmasi dahulu selama dua atau tiga periode bahwa titik
tembus adalah memang sah.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


103
Pasar Modal

Berbeda dari segitiga naik atau turun, maka segitiga simetris tidak
mencakup garis arah gejala yang horisontal sebagai salah satu kaki
pembatasnya, namun makna yang sama berlaku meskipun tenaga
pendorong untuk menghasilkan titik tembus tidaklah sekuat seperti pada
segitiga naik atau turun yang biasa.

Pada pola kepala dan bahu naik yang berada di pasar yang sedang
menguat, maka kepalanya berada lebih rendah daripada kedua bahunya.
Interpretasi gerak harga adalah juga seperti untuk pola versi gerak
baliknya dan bisa dijadikan sebagai pedoman tindakan jual-beli.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


104
Pasar Modal

Golongan Kesenjangan (Gaps)


Apa yang disebut sebagai kesenjangan atau gap adalah lompatan antara
harga tertinggi suatu periode ke harga terrendah pada periode berikutnya
(gap up) atau sebaliknya (gap down). Bila terjadi pada pasar yang tidak
begitu aktif atau dalam pola kongesti dengan volume rendah, maka tidak
mengandung makna yang berarti sehingga disebut sebagai kesenjangan
biasa atau common gap. Bila disertai volume tinggi, maka kita berbicara
mengenai kesenjangan tembus (breakaway gap) dan diharapkan akan
terjadi pergerakan harga yang lebih cepat ke arah penembusan tersebut.

Bisa juga terjadi peningkatan volume pada suatu arah gerak harga, maka
yang ditemukan dengan demikian adalah suatu kesenjangan lari (runaway
gap). Kesenjangan demiikian bisa menghasilkan suatu sasaran harga
(price objective) yang jaraknya diukur mulai dari titik kesenjangan dan
panjangnya adalah sama dengan lembah atau puncak sebelumnya ke titik
tersebut.

Ada juga yang disebut sebagai kesenjangan pulau gerak balik (island
reversal gap) yang dibatasi oleh suatu kesenjangan usai (exhaustion gap)
dan kesenjangan tembus (breakaway gap) seperti menurut gambar di
atas.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


105
Pasar Modal

Garis arah gejala (trend line)


Bila sebagai pedoman perkembangan gerak harga, bisa dimanfaatkan
posisi komponen penutupannya di garis periode untuk grafik batang,
maka pengambilan keputusan jual-beli bisa juga dibantu dengan
mengenali pola dasar yang sedang terbentuk. Kemudian petunjuk lain
adalah arah gejala yang dinyatakan melalui garis lurus (trend line) yang
ditarik dari kanan ke kiri mulai dari suatu puncak atau lembah yang
menghubungi suatu puncak atau lembah lain lagi. Pada pasar yang
melemah (bearish market) penghubungan puncak dengan puncak akan
membentuk garis arah gejala menurun (down trendline) yang disebut
juga garis penghambat (resistance line) karena penawaran nampak
membatasi permintaan agar harga tidak naik sampai dorongan
permintaan mengalahkan penawaran. Sebaliknya pada pasar yang
menguat (bullish market) penghubungan lembah dengan lembah harus
dilaksanakan sehingga kita berbicara mengenai garis arah gejala naik (up
trendline) atau garis pendukung (support line). Semakin kecil sudut
garis, dan semakin banyak puncak atau lembah saling berhubungan, maka
semakin mudah pula bisa terjadi perubahan dari garis penghambat
menjadi garis pendukung atau sebaliknya.

Garis arah gejala turun (down trendline) yang ditarik dari puncak A ke B
terus sampai memotong grafik harga pada tanggal 23 September 98 kita
mendapatkan pentunjuk membeli pada harga penutupan Rp375, maka
tindakan beli tentu diambil pada hari berikutnya, namun dengan adanya
perkembangan teknologi dalam bentuk komputer yang bisa menghitung
dengan cepat, ada cara yang lebih canggih untuk mendapatkan sinyal
jual-beli.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


106
Pasar Modal

Pengembangan selanjutnya terhadap garis arah gejala yang berbentuk


lurus, adalah rata-rata arah gejala yang berbentuk lengkung atau
gelombang karena titik-titik harga rata-rata disambung satu sama lain.
Harga rata-rata selama misalnya 10 hari dapat ditetapkan berupa suatu
titik pada hari ke-11 dan seterusnya, jadi bila titik-titik demikian
disambung satu sama lain, akan terbentuk garis lengkung yang disebut
rata-rata bergerak (moving average) yang dalam hal ini dinamakan
rata-rata begerak 10 hari (10 days moving average, dengan lambang
MA-10). Rata-rata bisa dihitung secara aritmetik sebagai perhitungan
paling sederhana (simple moving average) atau secara berbobot
(weighted moving average) atau eksponensial (exponential moving
average) yang lebih rumit dan pemakaiannya bergantung selera
pemakainya.

Bila pedoman garis gejala turun (down trendline) yang juga bisa disebut
garis penghambat dalam gambar di atas, memberikan indikasi membeli
pada tanggal 23 Sep 98 pada harga penutupan Rp375, maka petunjuk
rata-rata gejala sederhana (simple moving average) 10 hari, adalah untuk
tanggal 18 Sep 98 pada Rp275 sehingga jelaslah bahwa analisis dengan
rata-rata gejala adalah lebih akurat daripada hanya dengan garis gejala.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


107
Pasar Modal

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif


108

Anda mungkin juga menyukai