Anda di halaman 1dari 9

Mengenalkan Produk GMO dan Efek

Negatifnya Terhadap Manusia


by marinki

Apa itu GMO?

GMO singkatan dari Genetically Modified Organisms, yaitu mahluk hidup yang telah
ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Tanaman lain yang sudah jelas
transgenik yang ada di Indonesia adalah jagung dan kedelai. Sedangkan tanaman lainnya yang
juga termasuk GMO : kentang, tomat, alfalfa, daging, ayam, susu dari hewan yang diberi pakan
non organik, beras (lihat keterangan di bawah ciri-ciri mengenali produk GMO).

Apa akibatnya untuk manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya jika mengonsumsi produk
GMO dan hasil olahannya?
Menurut jurnal kesehatan, akibat makanan transgenik ini tidak begitu kelihatan jika dikonsumsi
oleh manusia, oleh karena itu ahli biologi menguji cobakan terhadap tikus, dan hasilnya
mencengangkan : tikus menjadi mandul, lemah, gerak lakunya lamban, terdapat sel kanker di
otak dan saluran cernanya. Lantas apakah ini juga harus terjadi terhadap manusia? Belum ada
yang menjelaskan di negara saya.

Apakah produk GMO juga sudah ada di swalayan, pasar tradisional, dan toko-toko makanan di
Indonesia?

Tidak ada yang meneliti! dan tidak dipedulikan! :( Konsumen di Indonesia hanya fokus terhadap
label “HALAL” yang dikeluarkan oleh MUI, dan pernyataan MUI pun katanya “belum pernah
mengeluarkan izin halal bagi produk GMO” benarkah?

Simak artikel di bawah ini, yang dipostingkan oleh : GFI yang diterbitkan tanggal 9 Januari
2014, bersumber dari “storify.com”

Kedelai yang dikonsumsi di Indonesia sebagian besar adalah impor dari AS. Padahal kedelai AS
hasil rekayasa genetik (GMO) dari Monsanto. GMO (Genetically Modified Organism) atau
Makhluk Hidup hasil Rekayasa Genetik sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan
penyakit baru. Selain itu rekayasa genetik juga melanggar hukum Sunatullah (hukum dasar
penciptaan) karena merusak susunan keseimbangan alam semesta.

Sudah banyak tragedi dalam sejarah manusia yg ditimbulkan oleh GMO, contohnya adalah
penyakit Kanker, AIDS, dan berbagai virus flu. Saat ini 90% produk pertanian dan perternakan
dunia dikendalikan oleh Monsanto yg merupakan hasil GMO yang berbahaya bagi manusia.
Saat ini 90% produk pertanian dan perternakan dunia dikendalikan oleh Monsanto yg merupakan
hasil GMO yang berbahaya bagi manusia. Berikut ini adalah contoh ayam hasil dari rekayasa
genetik (GMO) yang juga biasa dikonsumsi penduduk Indonesia:

Enam tahun lalu saya sudah memperingatkan kepada IPB (Institut Pertanian Bogor) tentang
bahaya Monsanto & GMO tapi tidak dianggap serius.
Penjelasan lengkap tentang GMO atau Makhluk Hidup hasil Rekayasa Genetik bisa dilihat di
gambar ini:

Sudah lebih dari 200.000 petani di seluruh dunia bunuh diri karena gagal panen. Bibit mereka
adalah GMO yang diperoleh dari Monsanto. Juga produk pestisida yg mereka distribusikan
sangat berbahaya bagi hewan dan manusia karena dapat menyebabkan kerusakan organ-organ
tubuh.
Produk pestisida yang banyak digunakan pada pertanian saat ini sangat berbahaya bagi manusia:

Di Eropa dan Jepang, produk GMO (hasil rekayasa genetik) sudah dilarang dan mereka kembali
pada produk organik. Bagaimana dgn Indonesia?
Mau aman dari produk GMO dan Monsanto? Tanam dan peliharalah makananmu sendiri,
gunakan pupuk dan pestisida alami.
Oh iya, jangan lupa hindari makan makanan dari restauran siap saji dan produk instan. Bahan-
bahannya dari GMO:

Apakah produk GMO juga sudah ada di swalayan, pasar tradisional, dan toko-toko makanan di
Indonesia?

Tidak ada yang meneliti! dan tidak dipedulikan! :( :( :( Konsumen di Indonesia hanya fokus
terhadap label “HALAL” yang dikeluarkan oleh MUI, yang lain? hmm kembali saya menarik
nafas dalam-dalam.. :(

Renungan : “Makanlah makanan yang baik dan diizinkan”


Kedengarannya sederhana, “makanlah makanan yang baik dan diizinkan”, benarkah sesederhana
itu? Dalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia diatur oleh agama untuk menjalaninya agar
bisa menentukan pilihan hidupnya, toh banyak orang bijak mengatakan “hidup itu pilihan”.
Pilihan yang dimaksudkan adalah tentu yang akan berakhir di Surga, bukan di Neraka. Coba
renungkan adakah orang bejat, orang penuh dusta, orang jahat, suka menipu, suka mencuri, suka
‘ngemplang’ utang, suka bohong, manipulatif, berhianat, dan suka suka lainnya yang tidak
terpuji itu mengatakan bahwa tujuan akhir hidupnya adalah ingin di Neraka? Jawabannya pasti
TIDAK! Lalu mereka ‘ngeles’ bahwa hidup di dunia hanya sekali, maka nikmatilah! Hmmmm…
:(

Isu adanya “Dunia Baru” sudah seringkali saya dengar dan saya baca, baik di buku yang dijual
bebas, mau pun di media elektronik, bahwa kelak penduduk dunia ini hanya tinggal sedikit saja,
istilah lainnya adalah “misi pengurangan penduduk bumi” dan pemimpin dunia baru ini adalah
“mereka” yang membuat peraturan untuk semua penduduk dunia. Caranya? membuat orang
sakit, dan cepat atau lambat mati atau dimatikan saja. Siapa kira-kira yang akan mengalami
hidup dipendekkan di dunia dengan sengaja ini? Saya tidak mau berspekulasi, dan tidak mau
mengungkapkan, masih menunggu bukti? Hidup saya hanya untuk ZATyang menciptakan saya,
tapi tenaga saya di dunia adalah untuk orang-orang di sekitar saya, membutuhkan atau tidak,
tetap saya akan berusaha berbuat terbaik yang bisa dilakukan dengan segala keterbatasan. Masih
pertanyaan : Mengapa Monsanto membuka agen di Indonesia, sehingga para petani diharuskan
membeli bibit GMO? Sejak saya kecil sampai sekarang, makanan yang saya sukai adalah tempe,
tahu, dan jagung. Saya pikir hampir semua penduduk Indonesia ini mengonsumsinya. Mengapa
jagung dan kedelai adalah dari bibit GMO? Mengapa sekarang jarang sekali di swalayan ada
jagung organik, tapi selalu jagung transgenik yang manis? RRC negara sejuta produk menolak
mentah-mentah jagung GMO, dan negara ini “perang” melawan transgenik yang diekspor oleh
AS. Indonesia bagaimana? adakah yang peduli? mengapa rakyat Indonesia harus sakit dan
berpenyakitan?

Sakit adalah tanda.

Mengapa orang sakit? Ah.. tentu saja semua juga bisa menjawabnya… :) Umumnya dan paling
banyak menjawab : karena kurang makan, makanannya tidak cukup bergizi, terlalu banyak kerja
jadi sering lupa, tidak olah raga, karena merokok dan minuman keras, kecelakaan, telat makan,
pola hidupnya tidak baik, sakit turunan, ketularan sakit… :( Tapi hanya sedikit sekali yang
menjawab: “makan apa saja selama ini?”

“Hak kita untuk memakan makanan yang baik”

Bagi orang yang sangat mendalami masalah agama, tentu orang sakit akan dikaitkan dengan
“dosa”, dan ini adalah bisa berarti “hukuman” atau “teguran”. OK, saya bukan ulama yang
berkompeten masalah ini, tapi saya hanyalah manusia biasa yang mencoba mengukur tanda-
tanda datangnya orang menjadi sakit saja. Jadi instruksi atau nasihat “makanlah makanan yang
halalan dan thoyiban” itu adalah penuh makna, jangan menganggap enteng masalah ini… Ini
yang saya jalankan agar saya terhindar dari sakit. Bukan berarti saya tidak pernah sakit, pasti
setiap orang pernah mengalaminya. Sakit di sini adalah sakit yang dibuat sendiri akibat
perbuatan kita yang salah, bisa salah karena ketidak-tahuan, ketidak-pedulian, dan tidak ada
orang di sekitarnya yang mengingatkan atau di lingkungannya dia berada sama tidak tahu, sama
tidak pedulinya. Kalau ada satu orang yang peduli dan menyebarkan informasi ini, mereka pun
hanya mencibir, dan mengatakan “ah kau sok tahu” buktinya apa? Orang juga pada makan tuh!
Lihat! Ini makanan ada label halal dari MUI, ada Izin edarnya, ada keterangan BPOM segala.
Masa iya sih Pemerintah ini akan menjerumuskan rakyatnya? masa iya sih MUI membolehkan
umatnya kalau memang ini makanan tidak baik? Berat ya kalau jadi orang terlalu banyak tahu?
=D saya juga tidak ingin mendiamkan saja ada sesuatu yang dianggap tidak beres di tempat di
mana saya menjalani kehidupan ini. Saya merasa beruntung atas informasi yang bisa saya
dapatkan dengan hanya “klik” dan semua pengetahuan terbuka untuk kita. Kewajiban saya
adalah memberitahukannya lagi kepada semuanya. Ini sama dengan informasi berantai, tidak
sembunyi dan tidak menggunakan cara intel, memata-matai gerak laku dengan tujuan tertentu.
Ini adalah forum bebas berpendapat dengan santun dan beretika.

Kesimpulan : Jangan membiasakan diri membeli produk impor dan produk domestik kalau tidak
cukup tahu bahaya dan manfaatnya, meski pun Anda cukup uang untuk membeli kebutuhan
hidup sehari-hari. Tingkatkan wawasan pengetahuan belanja Anda.

Ini penting untuk menjaga keberlangsungan hidup sehat keluarga Indonesia

Anda semua memiliki hak untuk tahu apa yang ada di makanan Anda.

Informasi yang saya dapatkan dari salah satu blog yang saya ikuti tentang produk makanan
GMO, mari simak tulisan di bawah ini Pada bulan Maret 2013, Whole Foods Market di Amerika
mengumumkan bahwa akan memberikan label GMO terhadap semua produk yang dijual di
semua toko makanan di Amerika Serikat dan Kanada yang mengandung Genetically Modified
Organisms (GMO).

Karena GMO, mayoritas jagung, kedelai, kanola, biji kapas dan gula bit dihasilkan dari
tanaman GMO di AS. Whole Foods Market bekerja keras dan telah berkomitmen untuk memiliki
pelabelan untuk semua produk pada tahun 2018. (Whole Foods Market adalah rantai toko
makanan nasional pertama di AS untuk menetapkan batas waktu untuk transparansi
GMO). Menjual lebih dari 4.800 produk diverifikasi Non-GMO dari 250 merek yang ada.

Pertanyaan saya : Apakah Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pertanian memperhatikan


kesehatan rakyat Indonesia sehubungan dengan peringatan mengenai bahaya produk GMO?
Beberapa tips tentang cara menghindari transgenik.

11 Cara Belanja Untuk Menghindari transgenik, lihat label


di bawah ini

1. GO ORGANIK! Standar Organik Nasional USDA melarang penggunaan GMO.


2. CARILAH SEGEL NON-GMO VERIFIED PROJECT
3. Verifikasi pihak ketiga produk tanpa penggunaan dsengaja dengan bahan transgenik.

PILIH 365 EVERYDAY NILAI MEREK ® PRODUK MAKANANSemua bahan tanaman yang
diturunkan dalam produk makanan yang bersumber untuk menghindari GMO. (Catatan: Jika
produk daging, telur atau bahan dasar susu, mereka bisa dari hewan yang diberi pakan transgenik
– kecuali produk organik atau Non-GMO Verified Project.)
4. Saat ini, satu-satunya tanaman AS ditanam secara komersial dari biji transgenik: alfalfa,
canola, jagung, kapas, pepaya Hawaii, kedelai, gula bit, musim panas kuning, squash dan
zucchini.

5. MAKAN BUAH DAN SAYURAN ANDA

Sebagian besar produk segar adalah non-transgenik, TAPI jagung manis, pepaya Hawaii,
edamame, zucchini dan squash kuning adalah item produk saat ini yang ditanam secara
komersial dari GMO seed.

6. PERTIMBANGKAN ADITIF

Lima tanaman transgenik yang paling umum dari jagung, kanola, kedelai, kapas dan gula bit
berakhir sebagai aditif dalam semua jenis makanan kemasan sebagai sirup jagung, minyak, gula,
penyedap masakan, pengental dan zat aditif lainnya. Lebih dari 70% dari produk makanan dalam
kemasan di Amerika Utara mengandung GMO. Pilih organik atau Non-GMO Proyek Verified.

7. PERIKSA SUMBER DARI DAGING, TELUR DAN SUSU

Susu, keju, telur, daging sapi, ayam dan babi semua bisa dari hewan yang diberi makan pakan
transgenik.Pilih organik atau Non-GMO Proyek Verified.
8. PILIH IKAN YANG LIAR, TIDAK DIKONDISI DIBUDIDAYAKAN!

Beberapa ikan budidaya makan pakan transgenik. Pilih makanan laut liar hasil tangkapan
nelayan atau petani tiram, kerang dan kerang yang tidak diberi pakan tambahan.

9. MAKANAN BEKU

Sebagian besar buah-buahan dan sayuran beku yang non-transgenik. Buah-buahan dan sayuran
beku tanpa aditif baik pilihan non-transgenik kecuali dari salah satu dari lima tanaman berisiko
tinggi: jagung manis, pepaya Hawaii, edamame, zucchini dan squash kuning. Pilih organik atau
Non-GMO Project Verified.

10. BIJI- BIJIAN KERING, DAN KACANG-KACANGAN KERING

Selama Anda menghindari jagung dan kedelai, dan memilih kacang kering, biji-bijian, adalah
non-GMO.

11. MINUMAN

Semua anggur dan bir berlabel baik “organik” atau “dibuat dengan organik” atau “Non-GMO
Project Verified” harus menggunakan ragi non-transgenik. Anggur anggur dan biji-bijian yang
digunakan untuk membuat bir biasanya tidak GMO.

Beberapa versi GMO apel dan tanaman lainnya sedang diuji, tetapi saat ini tidak disetujui untuk
ditanam untuk produksi komersial. Versi GMO tomat dan kentang telah disetujui untuk
penanaman, tetapi saat ini tidak dalam produksi komersial.

ANDA MEMILIKI HAK UNTUK TAHU APA YANG ADA DI MAKANAN ANDA!

Sumber : The Global Review

Disadur dari : http://blog.ekafarm.com/2014/01/mengenal-gmo-genetic-modified-organisms.html

Anda mungkin juga menyukai