Anda di halaman 1dari 10

Teologi Kemakmuran

Oleh
Denal Sutanto, S.Th

DAFTAR ISI
I. Mengenal Teologi Kemakmuran
a. Apa itu Teologi Kemakmuran ?
b. Latar Belakang Teologi Kemakmuran
c. Ayat-ayat yang digunakan
II. Tinjauan Teologi Mengenai Harta/ Kekayaan
a. Kekayaan Menurut Alkitab
b. Bahaya Dari Kekayaan Materi
c. Tujuan Kepemilikan Harta
d. Sikap yang benar terhadap kekayaan
III. Tinjauan Kritis Terhadap Teologi Kemakmuran
a. Hal Yang Bertentangan Dengan Alkitab
b. Ayat yang salah
IV. Kesimpulan

MENGENAL TEOLOGI KEMAKMURAN


APA ITU TEOLOGI KEMAKMURAN ?
Teologi kemakmuran (prosperity gospel) menekankan:
“Allah kita adalah Allah yang Mahabesar, kaya, penuh berkat dan manusia yang
beriman pasti akan mengalami kehidupan yang penuh berkat pula, kaya, sukses dan
berkelimpahan materi.”1

Dalam pandangan ini seorang Kristen yang beriman seharusnya hidup dalam
kekayaan dan kelimpahan materi sebagai tanda bahwa hidupnya diberkati oleh Tuhan, karena
sekarang umat Kristen telah mengalami pemulihan. Sebaliknya orang Kristen yang tidak kaya
dan hidup berkekurangan dianggap mempunyai iman yang lemah dan tidak diberkati Tuhan.
Pada umumnya kehidupan penginjil teologi kemakmuran hidup dalam kemewahan dan
cenderung meminta menginap di hotel berbintang lima bila menerima undangan. Hal lain
yang dapat dilihat dalam gerakan ini adalah kecenderungan berlomba membangun gereja
mewah dan mengadakan acara yang dihiasi segala bentuk yang menuju kepada bisnis
pertunjukan. Pembangunan gereja makin tidak tanggung-tanggung sehingga terjadi
perlombaan pembangunan gereja yang sebesar mungkin dan semahal mungkin demi sebuah
promosi. Biasanya ibadat yang dipraktikkan penekanannya pada Allah yang mahabesar dan
mahakaya diiringi dengan penekanan “berkat Tuhan dan kesembuhan ilahi” yang ditunjukkan
melalui mujizat-mujizat. Penekanan pada mukjizat ilahi sangat diutamakan, khususnya
dengan mempromosikan ayat bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, dengan demikian
tidak ada yang mustahil bagi manusia untuk mengharapkan mukjizat baik kesembuhan,
kekayaan dan kemakmuran hidup.2 Hal lain yang mencolok adalah bahwa khotbah yang
dibawakan sangat menyinggung uang dan menekankan pemberian persembahan terutama
berbentuk perpuluhan, dengan motivasi agar makin banyak memberi makin banyak berkat
yang akan diterima. Praktik persembahan ini sering diiringi dengan kesaksian menerima
berkat, sukses dagang atau kesembuhan setelah memberi persembahan persepuluhan. Hal
terakhir yang menjadi ciri dari teologi kemakmuran adalah pengkultusan 3 hamba Tuhan
tertentu, sehingga bergantung pada ucapan tokoh yang di kultuskan seperti contoh:

Saya melihat bahwa Tuhan menghendaki kita kaya. Sebab itu saya mulai
mengkhotbahkan kekayaan orang Kristen. Saya memberitahukan orang-orang bahwa
Tuhan menginginkan mereka menjadi kaya melalui iman mereka.4

LATAR BELAKANG TEOLOGI KEMAKMURAN

1
Herlianto. Teologi Sukses (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2016), 1.
2
Ibid, 3.
3
Pengkultusan adalah penghormatan secara berlebihan kepada seseorang
4
Roberts, Oral. God’s Fomula for Success and Prosperity (Modesto: Abudant Life Publication, 1966), 125.
Perkembangan teologi kemakmuran tidak terlepas dari keadaan dunia saat ini yang

mengutamakan materialistis dan kemewahan dimana uang dan materi sangat di kejar-kejar

dan diagungkan. Semua ini terjadi dimulai saat perkembangan ekonomi global yang dimulai

di Amerika Serikat setelah selesai Perang Dunia II 5 dan perang Korea6. Keadaan ekonomi

Amerika Serikat maju dengan sangat pesat yang disebabkan oleh industri perang yang

diperlukan cukup besar pada Perang dunia II (1941-1945) dan perang Korea (1950). Hal ini

membuat ekonomi dan perindustrian Amerika berkembang dengan pesat dan menghasilkan

masyarakat yang makmur dan berkelimpahan secara materi. Dalam situasi inilah ajaran-

ajaran agama mengenai kemewahan materi begitu laris (Cth: Norman Vincent Peale7).

Kemajuan ekonomi yang terus terjadi di Amerika meluas ke kawasan pantai barat (Los

5
Perang dunia II adalah koflik terbesar dan paling merusak dalam sejarah. Dimana perang ini terjadi akibat
kekalahan Jerman dalam perang dunia I, pemerintah Hitler membayangkan suatu kekaisaran yang luas di
eropa timur. Oleh karena itu, untuk mewujudkan keinginannya maka mengharuskan terjadinya perang. Selama
beberapa waktu Jerman dapat menguasai beberapa bagian namun pada tanggal 7&9 mei 1945, Jerman
menyerah tanpa syarat kepada sekutu barat dan Soviet di Berlin. Pada Bulan Agustus perang ini berakhir
setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Jepang (Hiroshima dan Nagasaki). Perang Dunia II
berakhir dengan perkiraan jumlah kematiaan 55 juta jiwa di seluruh dunia. Ini merupakan konflik paling besar
dan paling merusak dalam sejarah. (sumber: https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/world-war-ii-
in-europe)
6
Perang Korea adalah korea pada mulanya merupakan satu kesatuan. Namun Korea pecah menjadi dua bagian
setelah manuver yang dilakukan oleh sekutu menjalang akhir perang dunia II. Selama perang dunia II, Korea
merupakan wilayah yang dikuasai oleh Jepang. Namun setelah kekalahan Jepang di perang dunia II, Korea
dibagi menjadi dua bagian (Soviet menduduki Korea Utara dan Amerika Serikat menduduki bagian selatan).
Pemimpin Korea Utara, Kim II Sung sangat berambisi untuk menyatukan Korea. Oleh karena itu, ia meminta
dukungan pemimpin Uni Soviet dan disetujui untuk mendukung invasi Korea Utara kepada Korea Selatan.
Setelah itu, Kim mengunjungi pemimpin Partai Komunis Cina di Beijing. Pemimpin Partai Komunis setuju
hanya kekuatan militer yang bisa menyatukan Korea sehingga terjadilah Perang Korea.
(sumber: http://wawasansejarah.com/perang-korea/)
7
Norman Vincent Peale adalah seorang penulis dan pendeta. Lahir di Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 31
Mei 1898. Peale dididik di Ohio Wesleyan University dan Boston University. Sebelum menjadi pendeta, ia
bekerja sebagai reporter di Morning Republic. Ia di tahbiskan sebagai pendeta di Gereja Episkopal Metodis
pada 1922, dan selama 10 tahun berikutnya ia menjabat sebagai pendeta untuk gereja-gereja di Berkeley,
Rhode Island, Brooklyn, New York, dan Syracuse. Pada awal ia menjadi pendeta di Gereja Marble Collegiate
New York City pada 1932, di gereja ini mengalami peningkatan jumlah jemaat sangat pesat oleh karena
khotbah Peale yang cerdas dan menawan. Norman Vincent Peale sering membawakan tema gaya hidup yang
positive thinking pada khotbahnya dan buku-buku tulisannya. (sumber: https://m.merdeka.com/norman-
vincent-peale/profil/)
Angeles) dan dikawasan inilah tumbuh subur ajaran “self actualization 8 dan self esteem9”

bahkan seorang tokoh yang bernama Robert Schuller 10 membangun Crystal Cathedral yang

sangat mewah dan mengembangkan ajaran kemakmuran. Tidak hanya berhenti di situ dengan

keadaan yang ada para penginjil “sukses” mengajarkan ajarannya melalui siaran televisi (TV-

Evangelist). Namun melalui siaran televisi ini juga terjadi skandal keuangan yang melibatkan

para penginjil (cth: Jim Bakker11 skandal seks dan penipuan uang).

Perkembangan teologi kemakmuran terjadi pula di kawasan asia khususnya Korea

Selatan. Korea Selatan baru selesai mengalami penderitaan setelah perang dunia II (1941-

1945) dan perang korea (awal 1950an). Ketika ekonomi setelah perang mulai bertumbuh,

banyak orang belomba-lomba mengejar kemakmuran materi. Dengan latar belakang yang ada

para penginjil Korea memadukan ajaran perdukunan (shamanisme 12) dengan kekristenan

yang mengajarkan ajaran kemakmuran. Keadaan ini sempat di post dalam Christianity today13

“banyak gereja Korea mengajarkan “injil sukses” yang sebetulnya merupakan


percampuran paham kekristenan dengan shamanisme yang merupakan paham tradisi
nenek moyang Korea”
Berdasarkan buku teologi sukses yang di tulis oleh Herlianto mengungkapkan bahwa

tokoh yang mengajarkan ajaran kemakmuran paling menonjol di Korea adalah Sun Moon

8
Self actualization adalah kecenderungan seseorang untuk mengembangkan bakat, kecerdasan, ketangkasan
dan kapasitasnya sendiri.
9
Self esteem adalah evaluasi yang dibuat oleh individu dan biasanya berhubungan dengan penghargaan
terhadap dirinya sendiri, hal ini mengekspresikan suatu sikap setuju atau tidak setuju dan menunjukkan tingkat
dimana individu itu meyakini diri sendiri mampu, penting, berhasil dan berharga
10
Robert Schuller adalah seorang pendeta,televangelis dan penulis Amerika. Ia dikenal dalam program Hour of
Power, yang ia dirikan pada tahun 1970. Ia juga mendirikan megachurch Crystal Cathedral (karena bangunan
dibuat dari kaca yang sangat banyak) di Garden Grove, California. Misinya adalah untuk mengubah gerejanya
menjadi suatu tempat dimana orang-orang non-Kristen dapat merasa cukup nyaman untuk datang dan akhirnya
menerima Yesus. Hal ini dapat terjadi dengan mengkhotbahkan berita yang positif. Segala berita yang bersifat
dosa manusia dan kondisi kejatuhan manusia dihapuskan. (sumber: http://www.gkri.id/index.php/berita-mp-
mps-md-gkri/mp-mps/93-bangkrutnya-crystal-cathedral-dr-robert-schuller-gagalnya-possibility-thinking)
11
Jim Bakker adalah seorang televangelis Amerika, mantan menteri Assemblies of God.
12
Shamanisme adalah perdukunan yang melihat pahala sebagai motivasi penyembahan kepada dewa
13
https://www.christianitytoday.com/ct/topics/s/south-korea/, diakses 09 November 2018.
Myung (unification Church) yang mengaku Kristus kedua dan Paul Yonggi Cho yang

mengaku mempunyai gereja terbesar di dunia.14 Melalui pengajaran Paul Yonggi Cho ajaran

kemakmuran ini menyebar luas hingga ke Indonesia. Seperti yang dikatakan Herlianto ada

salah satu penginjil teologi kemakmuran Indonesia mengatakan:

Yesuslah jawaban bagi segala pergumulan, masalah, sakit penyakit, beban hidup yang
berat keputusasaan, bahkan dosa itu sendiri yang menjadi penyebab utama
malapetakan, penderitaan dan kesusahan manusia15
Penyebaran ajaran kemakmuran di Indonesia dipopulerkan melalui penginjilan sukses

dan menggunakan tempat-tempat mewah yang menarik sehingga membuat jemaat tertarik

untuk datang beribadah ke tempat tersebut. Ajaran kemakmuran ini cenderung makin populer

karena hal ini merupakan sesuatu yang menarik dan diinginkan semua manusia meskipun di

dalam ibadah yang di ikuti tidak memberikan dampak spiritual yang baik. Akibat dari

mengikuti ibadah seperti ini adalah terjadinya kejenuhan, bahkan seorang tokoh yang cukup

terkenal pada masa penyebaran ajaran kemakmuran ini “jim bakker” bertobat dan

mengatakan:

Banyak orang yang percaya bahwa bukti berkat Allah atas mereka adalah mobil baru,
rumah baru, pekerjaan yang baik, dll. Jika itu yang dicari, pemiliki kasino, gembong
obat terlarang diberkati Allah. Jika Anda menyimak Firman Tuhan dengan seksama,
anda tidak akan menyamakan materi sebagai tanda berkat Allah16
AYAT-AYAT YANG DIGUNAKAN TEOLOGI KEMAKMURAN
- Tidak ada yang mustahil
Kejadian 18:14a, Yer. 32:27, Mat. 19:26, Mrk. 9:23b, 14:36, Luk. 1:37, 18:27,
Flp. 4:13

- Kaya dan berkelimpahan


Yoh. 10:10b, 3 Yoh. 1:2, 2 Kor 8:9, Yoh. 10:27-28, 1 Yoh. 2:15-17, Why. 3:17, 2 Kor.
8:13-15, 2 Kor. 9:8-13

- Berilah dan mintalah

14
Herlianto. Teologi Sukses (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2016), 11.
15
Ibid.
16
Ibid, 13.
Mal. 3:10, Luk. 6:38, 2 Kor. 9:6, Luk. 6:30,34-36; 1 Tim. 6:17-19, Mrk. 10:29-30,
Mat. 7:7-8, Yoh. 15:7, Yak. 5:16b-18, Mat. 6:6, 9-11; 1 raja. 18:1, Mrk. 11:24, Mat.
6:33, Luk. 5:8, 10b, 11, Luk. 12:31, 33-34; 2 Ptr. 1:20-21; 3:15-16

TINJAUAN TEOLOGI MENGENAI HARTA/KEKAYAAN


KEKAYAAN MENURUT ALKITAB
Alkitab sering berbicara mengenai kekayaan sebagai berkat seperti pada kasus
Abraham, dimana Tuhan menjanjikan negeri yang penuh susu dan madu pada umat Israel.
Perjanjian Lama menekankan sukses jasmani seperti kasus kepada Abraham. Namun
kemegahan lahiriah yang dijanjikan itu telah disalahartikan menjadi kemegahan diri dan tidak
diiringi dengan perubahan hati, sehingga sebaliknya malah dihancurkan oleh Allah sendiri
sebagai hukuman (Yer. 52:12-14, 16). Konsep ibadah lahiriah pada Perjanjian Lama berubah
menjadi ibadah batiniah dalam Perjanjian Baru (Mat. 6: 19-24). Jika kita belajar mengenai
sejarah Alkitab, dengan jelas kita akan mengerti bahwa justru Tuhan berkehendak agar kita
mencari harta sorgawi yang rohani dan bukan harta duniawi yang bersifat materi. Firman
Tuhan juga mengajak kita untuk melepaskan ikatan pada harta kekayaan yang tidak tentu dan
bergantung hanya kepada Allah. Bahkan lebih lagi kita diajak untuk memerangi kemiskinan
dengan cara menolong yang miskin dengan apa yang kita miliki.

BAHAYA DARI KEKAYAAN


Cara pandang manusia mengenai kekayaan saat ini adalah sebuah tanda bahwa Allah
memberkati mereka sedangkan Alkitab berkata lain mengenai kekayaan.17

- Kekayaan dan harta adalah suatu investasi yang bersifat fana (Mat. 6:19, Yak. 5:2-3)

- Kekayaan dapat menipu orang percaya sehingga tidak berubah (Mrk. 4:19)

- Kekayaan bisa menghambat orang masuk ke dalam kerajaan Sorga (Mat. 19:23)

- Kekayaan bisa menjadi penghibur yang salah (Luk. 6:24)

- Kekayaan bisa membuat orang melupakan Tuhan (Luk. 12:16-21)

- Kekayaan bisa membuat orang masa bodoh kepada orang lain yang perlu bantuan
(Luk. 16:19-26)

- Kekayaan bisa menahan orang untuk mengikut Tuhan (Luk. 18:22-23)

17
Robirosa, Christian S. Teologi Kemakmuran (Malang: Gandum Mas, 19.
Dari contoh di atas kita dapat melihat bahwa Perjanjian Baru cenderung
mengungkapkan bahaya yang ditimbulkan dari harta, melalui kekayaan iblis dapat
menjatuhkan manusia.18 Dalam 1 Yoh. 2:15-16, Yohanes menasihatkan para pembacanya
untuk menjauhkan diri dari keinginan daging, mata, dan keangkuhan hidup yang semuanya
berhubungan dengan harta dan kekayaan materi. Namun saat ini banyak gereja yang
mengajarkan jemaat untuk mencintai dan mengejar uang dan kekayaan. Melalui pengajaran
seperti inilah, memicu dan menyuburkan sifat ketamakan di dalam diri orang percaya yang
pada akhirnya membuat orang Kristen hanya mau mendengar pengajaran yang
menyenangkan telinga mereka dan menghasilkan orang Kristen yang suka menghindar dari
kewajiban memikul salib.

TUJUAN KEPEMILIKAN HARTA


Setelah menasihati Timotius tentang bahaya mencintai uang, Paulus memerintahkan
Timotius untuk menasihati orang kaya agar menjadi kaya dalam kebajikan (1 Tim. 6:17-19).
Ini merupakan konsep dari pengajaran Tuhan yang meletakkan dasar pengajaran mengenai
kepemilikan harta yaitu untuk tujuan kekal. Cara untuk melakukan tujuan kekal adalah
dengan memakai harta kita untuk membantu mereka yang kekurangan.19

Apakah Tuhan mengajarkan kita tidak usah sama sekali mengumpulkan harta di dunia ini?

Jika kita tidak bisa menggunakan kekayaan sesuai dengan tujuan Tuhan jawabannya IYA

Jika kita mengerti dan bisa melaksanakan perintahNya untuk memakai uang bagi maksud
kekal maka kita akan dipercayakan lebih banyak lagi, namun bukan ditimbun untuk
kesenangan dan kemewahan kita (Luk. 16:9-12).

SIKAP YANG BENAR TERHADAP KEKAYAAN

Sikap yang benar terhadap kekayaan

1. Harus bersikap sebagai penelola kekayaan yang dipercayakan kepada kita, dan bukan
bersikap sebagai pemiliknya (Rm. 11:36, Mat 25:14-30)
2. Kita harus waspada terhadap ketamakan (Luk. 12:15)

18
Herlianto, Teologi sukses; Jakarta:BPK Gunung Mulia, 22.
19
Ibid. 40.
Bentuk ketamakan:
o Keinginan untuk menjadi kaya/ cinta uang (1 Tim. 6:9-10)
o Kikir merupakan manifestasi lain dari ketamakan (1 Kor. 6:10)
o Hidup mewah dan boros adalah bentuk lain dari ketamakan (Luk. 16:19-21; 1
Tim. 6:8)
Cara mengalahkan sifat tamak:
1. Miliki dan praktikkan sikap rasa berkecukupan dalam hidup sehari-
hari (Flp. 4:11, 1 Tim. 6:8, Ibr. 13:5)
2. Sumber rasa berkecukupan (autarkeia= rasa cukup) (II Kor. 9:8, I
Tim. 6:6 )
3. Percaya kepada pemeliharaan Tuhan (Mat. 6:11, 25-34)
4. Bekerja keras agar dapat memberi lebih banyak (Yoh. 5:17, 6:27,
9:4)

TINJAUAN KRITIS TERHADAP TEOLOGI KEMAKMURAN

HAL YANG BERTENTANGAN DENGAN ALKITAB

- Tidak ada yang mustahil


Kejadian 18:14a, Yer. 32:27, Mat. 19:26, Mrk. 9:23b, 14:36, Luk. 1:37, 18:27,
Flp. 4:13

- Kaya dan berkelimpahan


Yoh. 10:10b, 3 Yoh. 1:2, 2 Kor 8:9, Yoh. 10:27-28, 1 Yoh. 2:15-17, Why. 3:17, 2 Kor.
8:13-15, 2 Kor. 9:8-13

- Berilah dan mintalah


Mal. 3:10, Luk. 6:38, 2 Kor. 9:6, Luk. 6:30,34-36; 1 Tim. 6:17-19, Mrk. 10:29-30,
Mat. 7:7-8, Yoh. 15:7, Yak. 5:16b-18, Mat. 6:6, 9-11; 1 raja. 18:1, Mrk. 11:24, Mat.
6:33, Luk. 5:8, 10b, 11, Luk. 12:31, 33-34; 2 Ptr. 1:20-21; 3:15-16

AYAT YANG SALAH

- Yoh. 10:10b Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan
Ayat ini merupakan ayat andalan pengajaran kemakmuran untuk menunjukkan bahwa
Tuhan Yesus sendiri mengajarkan bahwa domba-dombaNya diberi kelimpahan
termasuk kelimpahan materi.
Kelimpahan:
Menurut strongs Hebrew and greek dictionaries menjelaskan kata ini: perissos (sifat)
dari perisseuo (kerja) yang berarti keadaan lebih.
Kita melihat konteks dekatnya yaitu ayat yang bersangkutan. Perhatikan kata “nya”
dalam mempunyainya yang menunjuk kepada kata hidup. Jadi yang dimaksud dengan
kelimpahan disini adalah kelimpahan hidup dan belum berarti kelimpahan materi.
Kata hidup dalam Yoh. 10:10 diterjemahkan dari kata “zoe” yang memiliki arti hidup
sebagaimana dimiliki Allah, yang dimiliki Bapa pada diriNya sendiri dan hidup itu
juga diberikan Bapa sehingga Anak memilikinya di dalam diriNya sendiri dan hidup
yang telah dinyatakan oleh Anak kepada murid-muridNya dan kepada dunia (1 Yoh.
1:2). Meskipun arti literal dan normalnya menunjuk kepada hidup kekal dengan
segala kualitas dan manifestasinya.
Jadi dapat disimpulkan dari konteks ayat tersebut bahwa kelimpahan yang dimaksud
adlaah kelimpahan hidup kekal yang diberikan oleh Allah melalui iman kepada
Kristus.
Jika kita melihat konteks dari perikopnya, kita melihat bahwa Tuhan mengajarkan
bahwa Dialah pintu domba menuju padang rumput yang berbicara mengenai
pemeliharaan jiwa yaitu kelimpahan hidup sebagai lawan dari tindakan iblis yang
mencuri, membunuh dan membinasakan. Lawan kata dari mencuri, membunuh dan
membinasakan adalah menjaga, memberi hidup dan memelihara dan ini adalah inti
dari pengajaran Tuhan sebagai gembala yang baik. Pengertian bahwa hidup yang
berkelimpahan adalah hidup di dalam kelimpahan rohani yang menyertai hidup kekal
tersebut (damai sejahtera, sukacita, rasa kecukupan)

- Filipi 4:19 Alahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaanNya dalam Kristus Yesus

Pengajaran kemakmuran menyimpulkan ayat ini: karena Allah itu kaya maka Dia
akan memenuhi segala keperluan orang percaya dengan kekayaan yang melimpah,
sesuai dengan keyanya Allah.
“Menurut kekayaan dan kemuliaanNya”. Kata dan dalam ungkapan ini diterjemahkan
dari kata “en” yaitu suatu preposisi yang menjelaskan posisi yang tetap (in/of). Oleh
karena itu terjemahan dan ini sebenarnya kurang pas dalam terjemahan Bahasa
Indonesia. Maksud dari ayat ini adalah Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita
sesuai dnegan kekayaan kemuliaanNya (berkat rohani) dalam Kristus
Yesus(pemeliharaan keperluan sehari-hari kita, terutama pemeliharaan jiwa), disini
tidak ada arti bahwa Allah akan memberi kekayaan materi secara berlebihan, apalagi
memberi kekayaan sebanyak kayanya Allah.

KESIMPULAN

Pada hari ini kita telah belajar bersama mengenai teologi kemakmuran dan makna kekayaan
menurut Alkitab dan tujuan dari kepemilikan harta. Mari kita bersama-sama mulai melakukan
kebenaran yang kita pelajari hari ini, sebab Firman Tuhan berkata “ Jikalau kamu tahu semua
ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya” Yohanes 13:17. Berikut beberapa
tindakan yang dapat dilakukan sebagai awal perubahan hidup agar menjadi penatalayanan
harta yang baik dan bertanggung jawab:

1. Mulai belajar dengan sungguh-sungguh dan bertekad untuk hidup sesuai dengan
prinsip-prinsip alkitabiah mengenai harta

2. Mulai belajar memiliki sikap mencukupkan diri dengan apa yang ada (menghindari
cinta uang)

3. Mulai belajar untuk menolak cara berpikir dan cara hidup dunia yang tidak sesuai
dengan Alkitab, termasuk prinsip-prinsipnya seperti kesenangan harta duniawi, kikir,
tamak, boros, sombong harta dan masa bodoh

4. Selalu waspadai dan berjaga-jaga terhadap ketamakan dengan segala manifestasinya

5. Mulai bertindak untuk memperhatikan dan memberi.

Anda mungkin juga menyukai