Anda di halaman 1dari 22

ILS

(Instrument Landing System)


LOCALIZER

Merk : AMS 2100


ILS (Instrument landing system)

LOCALIZER
INSTRUMENT LANDING SYSTEM

ILS (Instrument Landing System) adalah alat bantu standart non visual yang digunakan

untuk membantu pilot dalam melakukan pendaratan pesawat. ILS memberikan informasi yang

cukup akurat kepada pilot, sehingga lalu lintas dapat berjalan dengan lancar. Tiga informasi yang

dibutuhkan untuk melakukan pendaratan antara lain:

 Kelurusan pesawat dengan center line of Runway

 Sudut luncur pesawat

 Jarak pesawat dengan Runway

Untuk mendapatkan informasi tersebut ILS terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Localizer

2. Glide Path

3. Marker Beacon
LOCALIZER

Localizer merupakan pemancar yang memberikan sinyal untuk memberikan kelurusan

pesawat terhadap garis tengah Runway (Centre Line).

Localizer bekerja pada frekuensi108 – 112 Mhz. Sinyal localizer di modulasi dengan dua sinyal

frekuensi, sisi kiri di modulasi dengan frekuensi 90 Hz dan sisi kanan di modulasi dengan

frekuensi 150 Hz. Localizer dan Glide Path memiliki prinsip kerja yang sama, Localizer bekerja

untuk memberikan informasi pada bidang horizontal, sedangkan Glide Path memberi informasi

panduan pada bidang vertikal.

Transmitter memancarkan RF Carrier yang di modulasikan secara AM dengan dua sinyal

audio frekuensi yaitu 90 Hz dan 150 Hz. Sinyal audio 90 Hz dan 150 Hz ini dipancarkan pada

dua lobe, satu lobe di modulasikan dengan dominan 90 Hz, sedangkan lobe yang kedua

dimodulasikan dengan dominan 150 Hz. Localizer menghasilkan bidang “course horisontal” oleh

persimpangan dari radiasi pattern dua antenna kanan dan kiri yang memiliki amplitudo yang

sama dengan pengaturan phase tertentu.

Course Line adalah garis perpotongan antara modulasi 90 Hz dan 150 Hz dimana

memiliki % modulasi yang sama atau dapat diartikan memiliki DDM (Different Depth

Modulation) sama dengan 0. Ini terjadi pada posisi garis lurus perpanjangan runway (centre line

runway).
DAYA DAN JARAK PANCARAN LOCALIZER

A. FITUR SYSTEM

Localizer memberikan panduan lateral presisi ke pesawat yang mmendekati atau

mendarat di landasan. Cakupan localizer memanjang dari pusat system antenna localizer ke

jarak:

 25 NM dalam ± 10º dari Course front

 17 NM antara 10º dan 35º dari garis depan landasan

 10 NM di luar ± 35º dari garis Course.

B. PEMANCAR

Daya Output

Daya output pembawa Localizer dapat disesuaikan 25 % - 100 %

 Power Output CSB 5 – 25 Watt

 Power Output SBO 0 – 1,5 Watt

 SBO Carrier Suppression > 30 dB


TABEL FREKUENSI DARI LOCALIZER

No. Kanal Frekuensi Localizer

1. 110.3 MHz

2. 109.9 MHz

3. 109.5 MHz

4. 110.1 MHz

5. 109.7 MHz

6. 109.3 MHz

7. 109.1 MHz

8. 110.9 MHz

9. 110.7 MHz

10. 110.5 MHz

11. 108.1 MHz

12. 108.3 MHz

13. 108.5 MHz

14. 108.7 MHz

15. 108.9 MHz

16. 111.1 MHz

17. 111.3 MHz

18. 111.5 MHz

19. 111.7 MHz

20. 111.9 MHz


SPESIFIKASI LOCALIZER

Localizer

Catu Tegangan Utama 120/240 Vac

±10% 45/65 Hz

Temperatur -10º C/+50º C

Kelembaban 5% to 90%

Catu Tegangan DC 22/35 Vdc

27 Vdc ±0.5

Daerah Frekuensi 108 – 112 MHz

Toleransi Frekuensi ±0.002%

Daya Keluaran CARRIER ±15 watts

Daya Keluaran Sideband ±350 mwatts

Frekuensi Audio 90 Hz/150 Hz

Frekuensi Sinyal Ident 1020 Hz

Frekuensi Sinyal Suara 300 – 3000 Hz

Level Modulasi

a) 90 Hz 20% ±2%

b) 150 Hz 20% ±2%

c) 1020 Hz 5% - 10%

d) Voice 35%

Batas MONITOR ALARM

a) Course DDM 0 ±0.015

b) Width DDM 0.155 ±0.026


c) RF Level 100 - 10

d) % Mod 40% ± 4%

e) Cable Fault 4.5 KHz ± 10%


MAINTENANCE YANG DILAKUKAN

PENGUKURAN BATTERY DC

Hasil pengukuran menggunakan AVO METER, kondisi Normal TX 1 adalah 27.45 VDC.

Hasil pengukuran menggunakan AVO METER, kondisi Normal TX 2 adalah 27.21VDC.


PENGUKURAN POWER SUPPLY

Hasil pengukuran menggunakan AVO METER, kondisi Normal TX 1 adalah 24.48 VDC

Hasil pengukuran menggunakan AVO METER, kondisi Normal TX 2 adalah 24.53 VDC
Modul SYNTH
PENGUKURAN TEST POINT

Pengukuran Test Point ini berada di Modul SYNTH, instrument yang digunakan yaitu

Oscilloscope. Pengukuran mulai dari TP1, TP2, TP3, TP4, TP5,TP6, TP7, TP10, TP11,

TP13,dan TP17.

Bentuk gelombang pada TP1


Bentuk gelombang pada TP2

Bentuk gelombang pada TP3


Bentuk gelombang pada TP4

Bentuk gelombang pada TP5


Bentuk gelombang pada TP6

Bentuk gelombang pada TP7


Bentuk gelombang pada TP10

Bentuk gelombang pada TP11


Bentuk gelombang pada TP17

Bentuk gelombang pada TP13


PENGECEKAN PERALATAN BERIKUTNYA MENGGUNAKAN INSTRUMENT PIR

(PORTABLE ILS/VOR RECEIVER)

Prosedur yang dilakukan melalui Local peralatan dengan melepas elemenwatt diganti

dengan elemen biasa.


Pengukuran DDM CRS LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi -0.0039

Pengukuran MODULASI CRS LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi 19.68 %

Pengukuran SDM CRS LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi 38.37 %
Pengukuran DDM CLR LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi -0.0028

Pengukuran MODULASI CLR LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi 19.30 %

Pengukuran SDM CLR LLZ TX1 kondisi Normal setelah kalibrasi 39.75 %
Pengukuran DDM CRS LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi -0.0037

Pengukuran MODULASI CRS LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi 19.75 %

Pengukuran SDM CRS LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi 39.73 %
Pengukuran DDM CLR LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi -0.0018

Pengukuran MODULASI CLR LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi 19.79 %

Pengukuran SDM CLR LLZ TX2 kondisi Normal setelah kalibrasi 39.32 %

Anda mungkin juga menyukai