Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Sebagai suatu sistem, setiap organisasi menerima input dan mengubahnya menjadi output
dalam bentuk produk dan jasa. Secara konseptual, proses pengalokasian sumber daya
merupakan sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Proses
pengambilan keputusan merupakan wujud pengalokasian sumber daya. Informasi memiliki
nilai ekonomi jika informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber
daya. Jadi, informasi berguna jika mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem
tersebut. Informasi merupakan sumber daya organisasi yang sangat penting.
Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: eksternal
dan internal. Pengguna eksternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, agen
pemerintah, konsumen, vendor, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat secara luas. Pengguna
eksternal menerima dan memanfaatkan berbagai output dari sistem informasi akuntansi.
Pengguna internal terdiri dari para manajer. Kebutuhan para manajer tergantung pada level
mereka didalam organisasi atau pada fungsi tertentu yang mereka jalankan. Manajemen
puncak biasanya berkepentingan dengan perencanaan dan pengendalian strategis. Akuntansi
yang dilaporkan untuk manajemen puncak biasanya berisi informasi agregat, seperti total
penjualan per kuartal untuk tiap divisi atau tiap lini produk. Manajer level madya
membutuhkan informasi yang lebih detail, seperti penjualan produk per minggu ataupun per
1
hari karena cakupan luasnya pengendalian manajer level madya relatif lebih sempit
dibandingkan manajemen puncak. Manajer level bawah biasanya membutuhkan informasi
yang relevan hanya untuk subunit mereka, seperti total penjualan departemen A. Personel
lainnya di dalam organisasi, seperti karyawan yang memproses penggajian atau memproses
data transaksi penjualan, secara konstan berinteraksi dengan data transaksi secara detail.
Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis komputer
merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna
Pemrosesan Data
Dalam sistem pendukung keputusan (DSS) data diproses kedalam format pengambilan
keputusan untuk memudahkan pengguna. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan
informasi yang tidak rutin, spesifik, dan khusus.
2
Sistem Pakar
Sistem pakar (ES) adalah sistem informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area
aplikasi tertentu sehingga sistem informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli
bagi pengguna akhir.
Sistem informasi eksekutif (EIS) dikaitkan dengan kebutuhan informasi stratejik manajemen
puncak. EIS memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk mengakses sistem
informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem informasi organisasi.
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mentransformasi data akuntansi menjadi informasi.
B. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan data, unit
organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis.
Lebih jauh, lima proses yang pertama dapat diklasifikasikan sebagai proses bisnis primer, dan
empat lainnya sebagai proses bisnis pendukung. Proses bisnis primer melibatkan aktivitas
yang secara langsung menambah nilai bagi produk perusahaan. Proses bisnis pendukung
3
melibatkan aktivitas yang tidak secara langsung menambah nilai produk. Proses bisnis
pendukung mendukung proses bisnis primer.
Siklus transaksi secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis ke dalam empat
siklus aktivita bisnis, yaitu:
a. Siklus pendapatan. Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa entitas lain
dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
b. Siklus pengeluaran. Kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
c. Siklus produksi. Kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi
barang dan jasa.
d. Siklus keuangan. Kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana,
termasuk kas.
Pada model siklus transaksi, selain keempat siklus tersebut, ada siklus kelima, yaitu siklus
pelaoran keuangan. Siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus-siklus
yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan dapat
disajikan.
Istilah proses pengendalian internal mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu
organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.
Proses pengendalian internal organisasi terdiri dari lima elemen: lingkungan pengendalian,
pengukuran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
4
Pemisahan Fungsi-Fungsi Akuntansi
Pemisahan tugas penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau departemen yang
mengelola catatan akuntansi terkait dengan operasi aktivitas mereka.
Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur organisasi. Audit internal merupakan aktivitas penilaian yang independen dalam
sebuah organisasi. Apapun status organisasinya, fungsi audit internal harus terpisah dari
fungsi akuntansi dan juga tidak boleh memiliki tanggung jawab dan wewenang atas aktivitas
operasi perusahaan.
Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga melibatkan teknologi yang lain untuk
memproses informasi.
Fungsi sistem informasi bertanggung jawab atas pemrosesan data. Pemrosesan data
merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar disetiap organisasi.
Lokasi Organisasi
Pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada pentingnya
aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Jika aplikasi komputer yang diterapkan lintas
fungsi dan anggaran sistem komputer semakin meningkat, maka peran fungsi sistem
informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat.
Spesialiasi Fungsional
Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian
wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Semakin besar
departemen sistem informasi, setiap fungsi dalam departemen tersebut akan cenderung
semakin terspesialiasi.
Fungsi analisis bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang
dapat menyelesaikan masalah tersebut. Fungsi pemograman bertanggung jawab untuk
mendesain, membuat kode, menguji dan men-debug program komputer yang diperlukan
untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang oleh analis. Fungsi operasi
bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan memelihara sistem.
Fungsi technical support bertanggung jawab dengan sistem operasi, perangkat lunak, desain
database, pengelolaan data, dan teknologi komunikasi. Fungsi user support bertugas melayani
5
pengguna, serupa dengan fungsi technical support yang bertugas melayani personel di
departemen sistem informasi.
Komputasi Pengguna-Akhir
Teknologi Respons-Cepat
Sistem respon cepat esensial demi terwujudnya total quality performance (TQP) dalam bisnis.
TQP menuntut produksi yang berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan yang
berkelanjutan. TQP menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada titik obsesi
pelanggan. TQP merupakan suatu strategi untuk bertahan dalam lingkungan persaingan dunia
bisnis yang tinggi.
Just-in-Time
Sistem penjualan eceran respons-cepat pada dasarnya serupa dengan sistem persediaan just-
in-time (JIT) yang diterapkan dalam sistem persediaan pemanufakturan. Order pembelian
item persediaan dibuat atas dasar “tarikan permintaan konsumen” dan bukannya atas dasar
“tingkat permintaan yang diinginkan oleh penjual” dalam interval waktu tertentu (misal,
bulanan atau mingguan) untuk mempertahankan tingkat persediaan.
Web Commerce
Penjualan lewat World Wide Web merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan
semacam ini memberikan banyak manfaat bagi konsumen dan pedagang. Manfaat bagi
konsumen adalah sebagai berikut:
6
5. Kemampuan untuk secara cepat memperbarui (update) dan menyebarkan informasi
mengenai produk baru maupun harga baru.
Electronic data interchange (EDI) merupakan tukar menukar dokumen bisnis dari komputer
langsung ke komputer melalui jaringan komunikasi
Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer
Sistem electronic fund transfer (EFT) merupakan sistem pembayaran elektronik, dalam arti
pemrosesan dan komunikasi terjadi secara elektronik. Sistem EFT memungkinkan terjadinya
perpindahan dana antar organisasi secara elektronik atas dasar intruksi pelanggan. Bank dapat
terkait dengan aplikasi EDI perusahaan.
Sebuah proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase: analisis sistem, desain
sistem, dan implementasi sistem. Tujuan analisi sistem, yaitu:
Desain sistem merupakan proses merancang secara rinci solusi yang telah dipilih dalam
proses analisis. Implementasi sistem merupakan proses penerapan prosedur dan metode yang
telah dirancang ke dalam operasi.
7
Cetak Biru Proses Bisnis
Dengan cetak biru proses bisnis, perusahaan menggunakan cetak biru standar industri atau
yang berlaku umum, dan bukannya mendesain sendiri sistem perusahaannya. Perusahaan
perancang bekerja sama dengan pembeli untuk memilih sekumpulan cetak biru yang ada.
Cetak biru yang terpilih kemudian disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pembeli.
Masalah pengelolaan proyek pengembangan sistem, masalah organisasi, dan masalah teknis
biasanya terjadi dalam implementasi sistem. Faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel
semuanya harus dipertimbangkan. Kegagalan mempertimbangkan semua hal tersebut dapat
menyebabkan output sistem tidak digunakan oleh pengguna, bahkan sekalipun sistem
tersebut secara teknis baik. Tambahan lagi, kerja sama dari pengguna sistem secara terus-
menerus diperlukan untuk mengoperasikan sistem setelah sistem diimplementasikan.
Kerja sama pengguna yang diperlukan demi keberhasilan operasi sistem harus dipastikan
sejak perancangan sistem. Dalam rangka memastikan kesesuaian dengan jadwal produksi,
hubungan antara pengguna dan personel sistem informasi penting untuk dibina.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George Hdan William S Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta