Widura Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Pendahuluan permukaan mast cell, dan terjadi
Terjadinya asma bronkiale dan degranulasi. kelainan patologinya terutama Banyak faktor berperan dalam disebabkan oleh degranulasi mast cell, patogenesis asma bronkiale, namun yang membebaskan macam-macam yang penting adalah antara lain antigen mediator, antara lain histamin dan yang berasal dari lingkungan, terutama platelet aggregating factor yang aeroellrgen yang sangat berhubungan berperan pada fase dini, serta leukotrien dengan polusi udara, selain itu, juga dan chemotactic factor yang berperan virus yang menyebabkan infeksi saluran pada fase lambat. Akibatnya, pada fase nafas. dini terjadi bronkospasme, oedem dan Banyak penelitian berusaha hipersekresi bronkus, sedangkan pada mencari faktor-faktor imunologi, fase lambat terjadi penumpukan sel lingkungan dan infeksi yang berperan, radang, yang kalau dibiarkan berlarut- dengan harapan dapat mengembangkan larut akan berkembang menjadi obat-obatan dan cara-cara pengobatan keadaan bronchial hyperresponsiveness, baru. suatu bentuk inflamasi kronik dengan sel peran utamanya eosinofil. Degranulasi mast cell dapat Dasar-Dasar Imunologi Pada Asma terjadi secara IgE-mediated atau tidak. Respons imun secara garis besar Yang non IgE-mediated tidak ada kaitan dibagi menjadi 2 jalur, yaitu TH1 dan dengan respons imun, faktor-faktor TH2. TH1 berhubungan dengan respons yang berpengaruh adalah antara lain, terhadap virus, bakteri dan parasit faktor fisik misalnya cuaca panas / intrasel, ditandai oleh pembentukan dingin, kelembaban dan angin , faktor sitokin-sitokin, seperti interferon gama, kimia misalnya berbagai polutan / tumor necrotizing factor (TNF) dan iritan, iodium, mentol dan codein, dan interleukin (IL) 2, yang akan faktor neurogen yang membebaskan mengaktifkan makrofag dan sel T asetilkolin. Yang IgE-mediated, suatu sitotoksik (Tc). TH2 berhubungan immediate hypeTsensitivity atau dengan respons terhadap parasit anaphylaxis, berhubungan dengan metazoa besar dan reaksi-reaksi alergi, respons imun yang tidak wajar di ditandai oleh pembentukan sitokin- saluran nafas terhadap antigen / sitokin IL 4,5 dan 10, aktivasi sel mast, alergen, berupa pembentukan IgE yang pembentukan IgE anafilaktik dan dominan, yang diikat mast cell pada kemotaksis eosinofil, seperti apa yang permukaannya, selanjutnya, bila terjadi terjadi pada asma. pemaparan ulang dengan antigen yang Sel kunci dalamkedua jalur sama, akan terjadi Cross-Iinking antara respons imun tersebut adalah limfosit T antigen dan 2 molekul IgE pada CD4+. Apa yang menyebabkan pi1ihan jatuh pada TH1 atau TH2 belum jelas, mungkin antigen tertentu, sitokin atau sehingga meningkatkan prevalensinya, faktor genetik tertentu yang belum atau mencetuskan kekambuhan diketahui. Di antara respons imun TH1 penyakit yang sudah ada, sehingga dan TH2 terdapat suatu keseimbangan, penyakitnya bertambah berat. interferon gama dari TH1 menghambat Penyelidikan pengaruh polutan udara TH2, sebaliknya, IL4 dan 10 dari TH2 terhadap kesehatan sangat mmit, karena menghambat TH1. Bila keseimbangan sifat kimianya sangat kompleks dan ini terganggu, karena pembentukan perhitungan paparannya pada tiap sitokin penghambat yang berlebihan individu sangat sulit. Di lain pihak, atau sebaliknya, terjadilah penyakit- polusi udara dapat mempengaruhi penyakit imunopatologis seperti asma banyaknya aeroallergen, misalnya atau autoimunitas. serbuk sari, karena polusi udara dapat Sitokin IL4 ada1ah regulator mengurangi produktivitas tumbuhan utama respons imun TH2, sehingga dan daya tahan serbuk sari. merupakan sasaran pentihg dalam Polutan udara yang outdoor pengobatan asma dan penyakit alergi terutama berasal dari pembakaran lain. la tidak hanya bekerja langsung bahan bakar fosil secara langsung atau pada sel B dan menginduksi tidak langsung, seperti SO2, partikel- pembentukan IgE, tapi juga bekerja partikel kecil / aerosol asam, NO2, NO pada limfosit T CD4+ , dan dan ozon (03). mendorongnya untuk lebih banyak SO2 berdiferensiasi ke jalur TH2, selain itu, merupakan hasil pembakaran bahan- ia juga mengatur pembentukan IL5. IL5 bahan yang mengandung sulfur, sendiri tidak terlalu penting dalam emisinya tergantung jumlah kandungan respons TH2, namun ia dapat memicu sulfur, oleh karena itu, batu bara dan aktivitas dan proliferasi eosinofil, bensin menghasi1kan lebih banyak SO2 kehadiran eosinofil yang aktif dan dari pada gas alam. 502 menyebabkan produknya di da1am saluran nafas bronkokonstriksi, dalam hal ini menyebabkan inflamasi dan sekresi penderita asma lebih sensitif, pada mukus, yang sangat berperan dalam penderita asma ringan dapat kejangkitan asma. menimbulkan gejala dan wheeze, tapi Penelitian saat ini banyak hanya sementara saja. ditujukan kepada tipe sel yang Partikel kecil mempresentasikan alergen kepada mempunyai diameter yang berbeda- 1imfosit T CD4+, suatu antigen beda antara 0,1 sampai 100 mikron, presenting cell (APC) yang bukan perbedaan ini mempengaruhi makrofag biasa, tapi suatu sel dendritik pengendapan. Partikel berdiameter 10 yang 1000 kali lebih aktif. mikron akan mengendap di nasofaring, sedangkan partikel dengan diameter kurang dari 2-3 mikron akan mencapai Polutan Udara saluran nafas yang amat distal, sehingga Polutan udara merupakan suatu dalam jangka waktu lama berpengaruh bahan kimia, sumbernya bisa outdoor sangat buruk terhadap kesehatan, dan atau indoor, yang tipe dan konsentrasinya yang indoor maupun konsentrasinya sangat berbeda satu outdoor adalah hampir sama. Partikel sama lain. Polutan udara dapat yang penting untuk kesehatan adalah menginduksi penyakit alergi / asma, aerosol asam, terutama aerosol sulfat, yang terbentuk karena SO2 larut dalam Ozon merupakan hasil sejumlah reaksi tetesan air, konsentrasinya sangat tinggi rumit dalam atmosfir yang berasal dari pada kabut di musim dingin dan panas. bahan-bahan tertentu, contoh yang NO2 paling penting adalah NO, volatile berasal dari oksidasi NO oleh ozon, organic compounds (VOCS) dan CO. sedangkan NO merupakan hasil reaksi Beberapa reaksi utamanya adalah reaksi nitrogen dan oksigen dalam udara pada fotokimia yang membutuhkan cahaya suhu tinggi hasil suatu pembakaran. dan akan berlangsung lebih cepat pada Bahan bakar dengan suhu pembakaran suhu yang lebih tinggi. tinggi seperti gas alam akan Ozon adalah unsur utama menghasilkan NO2 lebih banyak dari photochemical smogs atau summer bensin, dan bensin lebih banyak dari smogs, meskipun ada juga gas lain. solar. Pada kendaraan bermotor, makin Kendaraan bermotor merupakan tinggi kecepatannya, makin banyak sumber utama polutan yang emisi NO2-nya. Bila jumlah ozon tidak menghasilkan ozon. Ozon juga dapat cukup, hanya sedikit NO yang berasal dari troposfir yang merambat ke dikonversikan menjadi NO2, sebagian bawah. Di dalam rumah sumbernya besar bentuk oksida nitrogen tetap sedikit, antara lain adalah mesin dalam bentuk NO yang tidak fotokopi dan laser printer dengan berbahaya, keadaan, ini sering dijumpai ventilasi ruangan yang buruk. Ozon dekat jalan raya. adalah gas toksik yang dapat langsung Sumber utama NO2 adalah gas menyebabkan inf1amasi saluran nafas pembuangan dari kendaraan bermotor. tak lama sesudah terpapar. Ambangnya Di dalam rumah NO2 terutama berasal dan derajat inflamasi yang dari kompor dan pemanas gas yang disebabkannya belum dapat dipastikan, kurang ventilasinya bila tidak ada alat- meskipun demikian, berbagai observasi alat tersebut di atas konsentrasi NO2 di menunjukkan bahwa setelah terpapar dalam rumah biasanya hanya setengah ozon terjadi peningkatan jum1ah dari yang di luar rumah sedangkan di eosinofil da1am air cucian bronkus. dalam dapur dengan kompor gas yang Penderita asma dan rinitis alergika juga tidak berventilasi, konsentrasi rata-rata lebih sensitif terhadap ozon, pemaparan NO2 dapat mencapai 2-3 kali lipat 100-200 ppb selama beberapa jam dapat konsentrasi di luar rumah, dan pada menurunkan FEV1 sampai 10%, efek ini saat-saat tertentu, untuk jangka waktu bervariasi di antara individu, yang singkat bahkan dapat mencapai sensitif menunjukkan penurunan fungsi konsentrasi yang jaub lebih tinggi lagi. paru yang lebih besar . Ozon juga meningkatkan bronchial hyperresponsiveness terhadap Pada penderita asma, pengaruh NO2 iritan non spesifik, hal ini diduga terhadap fungsi paru tidak konsisten, berhubungan dengan pengaruh ozon sehingga sulit untuk menarik suatu yang pro-inflamasi, yang bila kesimpulan yang pastil meskipun berlangsung lama di saluran nafas akan demikian, banyak bukti menunjukkan, menyebabkan sensitisasi dan bahwa di bawah konsentrasi yang meningkatkan kejadian asma, apalagi diperbolehkan NO2 tidak toksik bagi bila disertai kofaktor, misalnya alergen orang normal maupun penderita asma. atau infeksi virus, mekanismenya belum Ozon (03) terungkap semua. Meskipun demikian, tampaknya jelas bahwa ozon dari kecoa, semuanya berbubungan menyebabkan potensiasi efek paparan dengan kejadian asma. a1ergen, tapi belum jelas berapa besar House dust mites pengaruhnya, ambangnya diperkirakan Untuk pertumbuhannya yang optimal 100-200 ppb. Polutan udara di dalam dibutuhkan suhu 20-30°C dan rumah yang utama adalah formaldebid kelembaban yang tinggi, sumber dan asap tembakau. Pemaparan terbadap makanannya adalah serpihan kulit atau asap rokok memicu pembentukan IgE bahan organik lain. Semua sifat ini terbadap banyak occupational allergen, dapat digunakan untuk mengurangi sehingga meningkatkan kejadian jum1ah HDM. Dari HDM dapat occupational asthma, tampaknya polutan diisolasi sejum1ah alergen yang berasal udara dapat mengubah respons imun dari dari saluran cernanya. Sensitisasi terjadi THl menjadi TH2. dengan dibentuknya IgE anti HDM Percobaan pada binatang seperti yang terjadi pada pemaparan menunjukkan bahwa pemaparan terhadap alergen inhalan yang lain. terhadap partikel kecil, SO2 dan 03 Proses ini ditentukan oleh 2 faktor, yaitu meningkatkan risiko sensitisasi. Selain predisposisi genetik dan derajat itu, ada kemungkinan bahwa polutan paparan alergen serta timing-nya, selain udara yang berasal dari kendaraan itu, kerentanannya juga dapat bermotor, terutama oksidan dan ditingkatkan oleh berbagai faktor, partikel dari mesin diesel merupakan termasuk paparan asap tembakau, ajuvan bagi produksi IgE. Dari hasil infeksi saluran nafas oleh virus dan berbagai penelitian epidemiologi dapat mungkin keseimbangan antara bahan disimpulkan, babwa semua polutan makanan yang pro dan anti inflamasi. udara adalah penting bila Ambang sensitisasinya diduga adalah 2 konsentrasinya cukup tinggi, dapat ug / gram debu halus. Hubungan menyebabkan kekambuhan asma, antara HDM dan serangan asma akut sehingga kontrolnya terganggu dan telah terbukti di dalam laboratorium penderita lebih sering dirawat di rumah maupun secara epidemiologis dengan sakit. adanya early dan late reaction terhadap HDM, selain itu, juga ditemukan Aeroallergen hubungan yang bermakna antara hasil Ada dua jenis aeroallergen, yaitu tes sensitivitas kulit terhadap HDM dan yang outdoor dan yang indoor. Contoh asma anak. Macam-macam cara telah outdoor aeroallergen adalah antara lain, digunakan untuk menghindari HDM, serbuk sari dari rumput / bunga, yang dan dapat dikelompokkan menjadi tiga, lebih penting adalah indoor yaitu cara kimia untuk membunuh aeroallergen, berhubung sebagian besar HDM, barrier yang dapat memisahkan orang menghabiskan lebih dari 90% HDM darilingkungannya, dan cara waktunya indoor. Beberapa aeroalergen fisika untuk membunuh / menghalau domestik berhubungan erat dengan HDM. asma di daerah-daerah tertentu saja, Kucing sedangkan yang lainnya terdapat di Kucing sering dihubungkan dengan bampir semua tempat. Yang sudah gejala asma dan hay fever, ini telah banyak diteliti adalah house dust mites dibuktikan dengan pemeriksaan IgE (HDM), a1ergen dari domestic pets, juga spesifik dan tes kulit / inhalasi. Alergennya terutama terdapat di dalam saliva dan sekresi kelenjar sebacea yang yang lebih sensitif, polymerase chain membentuk partikel dengan diameter reaction (PCR), telah dapat dipastikan <2/5 um, bila tidak diganggu, partikel bahwa virus yang paling sering memicu tersebut akan tetap bertebaran di udara, asma pada anak-anak, dan mungkin tersebar luas pada baju dan mebel, dan juga orang dewasa, adalah rhinovirus. dapat mencapai konsentrasi yang cukup Dengan bantuan PCR, virus dapat tinggi meskipun ditemukan pada 80% kasus dengan di rumah tersebut tidak ada kucing. wheezing dan kekambuhan asma, 2/3 Kecoa nya adalah rhinovirus dan 16% adalah Hubungannya dengan asma juga sudah coronavirus. Secara umum dapat dibuktikan oleh pemeriksaan IgE dikatakan bahwa, wheezing terdapat spesifik, tes kulit dan inhalasi. pada lebih dari setengah jumlah Tingginya sensitivitas berhubungan penderita asma yang terserang infeksi dengan higiene yang buruk. saluran nafas, meskipun demikian, jenis Sporajamur virus yang dominan pada setiap Hubungan antara jamur dan penyakit golongan umur adalah berbeda. pernafasan telah diketahui sejak lama, Bagaimana suatu virus dapat memicu namun karena jumlah alergennya wheezing, terutama pada penderita banyak dan rumit sekali, penelitian asma, belumlah jelas, banyak hipotesis imunologisnya menjadi sulit. Meskipun telah dikemukakan, namun belum ada beberapa IgE spesifik berhasil yang memuaskan. ditemukan, hanya sedikit alergen jamur Penjelasan yang paling yang telah dimurnikan. Data-data di sederhana adalah bahwa virus dapat Amerika Serikat dan Selandia Baru menyerang epitel bronkus kecil, menunjukkan adanya hubungan antara menyebabkan inf1amasi yang akan kejangkitan wabah dan peningkatan memperberat proses inflamasi yang jumlah perawatan di rumah sakit sudah ada pada asma, sehingga lebih karena asma dengan konsentrasi spora mudah terjadi wheezing. Meskipun jamur yang tinggi. demikian, beberapa bukti menunjukkan bahwa anak-anak dengan saluran udara Infeksi Saluran Nafas oleh Virus kecil secara kongenital akibat paparan Pada tahun 1953 suatu asap rokok pasif pada ibu hamil yang pengamatan menunjukkan adanya menderita wheezing berulang karena remisi gejala asma pada penderita infeksi virus, akan membaik dengan morbilli, yang bahkan dapat sendirinya pada usia 3-4 tahun (disebut berlangsung lama. Biasanya happy wheezer) . memburuknya asma dihubung- Kemungkinan yang lain adalah hubungkan dengan infeksi saluran bahwa, infeksi saluran nafas oleh virus nafas oleh bakteri, laporan pertama akan merusak sel epitel yang mengenai peranan virus, yaitu influenza bersangkutan, sehingga paparan A, baru dibuat pada tahun 1957 di aeroallergen yang dialaminya kemudian Pennsylvania, selanjutnya pada tahun menjadi lebih intensif, lebih banyak 1966 diketahui bahwa, virus-virus sitokin yang dibebaskan, akibatnya utama yang mungkin memperberat terjadi hipersensitivitas terhadap asma atau wheezing adalah influenza, rangsangan lain yang tidak spesifik, parainfluenza dan respiratory syncytial baik yang mediator induced atau yang virus (RSV). Sekarang dengan teknik neurogen. Oleh karena itu, pada penderita asma, infeksi virus secara pencegahan infeksi virus di saluran langsung menyebabkan penebalan nafas dan serangan asma. mukosa dan obstruksi, meningkatkan bronchial hyperresponsiveness dan Ringkasan bronchospasm. Pada penderita yang Patogenesis asma melibatkan hanya menunjukkan early reaction, banyak faktor, yang terdiri atas faktor rhinovirus dapat memicu terjadinya late respons imun yang memilih jalur TH2 reaction, selain itu, juga terjadi down dan bukan TH1, faktor lingkungan regulation reseptor beta di leukosit dan berupa polusi udara dan aeroallergen otot polos bronkus. Pendapat yang lain yang indoor atau outdoor, dengan efek mengatakan bahwa, infeksi virus pada potensiasi satu terhadap yang lain, dan penderita atopi akan memicu yang terakhir, faktor infeksi saluran terbentuknya IgE spesifik, sehingga nafas oleh virus disamping bakteri penderita menjadi hipersensitif sehubungan dengan reaksi terhadap virus tersebut, akan tetapi inflamasinya. Pengetahuan yang lebih banyak pakar masih meragukannya. baik mengenai patogenesis asma Asma juga berhubungan secara memungkinkan pengembangan cara tidak langsung dengan infeksi virus di pengobatan terhadap sasaran yang lebih saluran nafas bagian atas, yang biasanya tepat. disertai hidung tersumbat, pernafasan melalui mulut, akibatnya, udara inspirasi tidak disaring dan tidak Daftar Pustaka mengalami conditioning dulu, sehingga Lane SJ, Tak HL. Mast Cell Effector saluran nafas yang lebih distallebih Mechanisms. The Journal of Allergy banyak terpapar terhadap aeroallergen and Clinical Immunology. Vol. 98, no.5, part 2, Nov. 1996. p.567-571. serta udara yang dingin dan kering. New Zealand Asthma Management Selain itu, infeksi saluran nafas bagian Summer School, Lecture notes, atas oleh virus juga dapat Wellington, New Zealand, 01 -29 meningkatkan IgE total, dan February, 1996. membebaskan mediator proinflamasi ke Phelan PD. Asthma in Children. Medicine dalam sirkulasi. International. Far east ed. no.31, vol. Akhir-akhir ini telah diketahui 9, 1995. p. 289-92. peranan penting reseptor virus tertentu Robinson DS, Stephen RD. Mechanisms in pada membran sel dalam patogenesis Asthma, Medicine International. Far asma, yang paling banyak diteliti adalah east ed. no.31, vol. 9, 1995.. p. 265- 69. reseptor rhinovirus dan reseptor Tattersfield A. Asthma in Adults. Medicine intercellular adhesion molecule I International. Far east ed. no.31, vol. (ICAM-I), yang mungkin berhubungan 9, 1995. p.293-97. dengan pelepasan sitokin tertentu yang Vrugt B, Ratko D, Aad Band Rene A. New asthmagenic, namun peranannya yang Insights Into the Pathogenesis of pasti dalam asma, atau hubungan di Corticosteroid- Dependent Astma. antara infeksi rhinovirus dan asma The Journal of Allergy and Clinical belumlah jelas. Diharapkan reseptor- Immunology. Vol. 98, no.5, part 2, reseptor demikian kelak dapat terbukti Nov.1996. p.522-525. sebagai sasaran yang tepat untuk