Proses Industri Kimia
Proses Industri Kimia
DisusunOleh:
1. AndhikaPudjiUtomo 21030115130122
2. AninditaDyahAyu 21030115130163
3. Hanny Dian M 21030115120012
4. Maharani Hendrati 21030115140139
5. RahmaWulanMaulida 21030115120093
6. TeguhPapraEsza 21030115120092
1
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat-
Nya lah kami dapat menyusun makalah Proses Industri Amoniak dengan lancar
dan sesuai dengan harapan kami.
Makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses
Industri Kimia. Adapun isi dari makalah ini adalah pembahasan mengenai
amoniak.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui deskripsi
amoniak Untuk mengetahui kegunaan amoniak, untuk mengetahui bahaya yang
ditimbulkan dan pengamanannya, untuk mengetahui proses pembuatan amoniak,
untuk mengetahui tinjauan amoniak secara termodinamika dan kinetika
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
berbagai kepentingan, di antaranya pupuk pertanian, industri kain, industri
karet, produksi soda abu, metalurgi, dan pembersih rumah tangga. Dan
pada tahun 2004, produksi ammonia di seluruh dunia tercatat mencapai
109 juta metrik ton.
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui deskripsi amoniak
- Untuk mengetahui kegunaan amoniak
- Untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan dan pengamanannya
- Untuk mengetahui proses pembuatan amoniak
- Untuk mengetahui tinjauan amoniak secara termodinamika dan
kinetika
1.4 Manfaat
- Dengan makalah ini diharap dapat menambah wawasan terhadap
pembaca tentang senyawa amoniak
- Sebagai referensi untuk mengetahui lebih lanjut tentang amoniak
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikatmemberikan batas 15
menit bagi kontak dengan amonia dalam gasberkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8
jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS
diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai
bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari
3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh
Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl
Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi
sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp =
6,2×105
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat.
Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia
mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi
atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi
sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap.
"Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan
komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat
baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di
rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia. Amonia
umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam
yang amat lemah (pKa = 9.25).Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm,
penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula
dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan
katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
6
poliutretan. Amonia juga digunakan dalam industri farmasi, macam-macam bahan
organik, anorganik, detergen dan larutan pembersih, pupuk, dan bahan peledak
(TNT atau trinitrotoluena). Titik didih gas NH3 lebih tinggi daripada titik didih
nitrogen dan hidrogen.
7
BAB III
TINJAUAN TERMODINAMIKA
8
ΔG° = Energi gibbs standar
R = Tetapan gas umum
T = Temperature reaksi
K = Konstanta kesetimbangan reaksi
Apabila K ≥ 1. Maka reaksi tersebut bolak-balik (reversible)
Apabila K ≤ 1, maka reaksi tersebut searah (irreversible)
Diketahui data-data G° untuk mengetahui masing-masing komponen pada 298.15
K adalah
ΔG°f N2 = 0
ΔG°f H2 = 0
ΔG°f NH3 = -16.450 kJ/mol
ΔG°= ΔG°f NH3 - ( ΔG°f N2 + ΔG°f H2)
= 2x(-16.450 kJ/mol) – (0 + 3(0))
= -32.9 kJ/mol
9
BAB IV
TINJAUAN KINETIKA
10
BAB V
PEMBAHASAN
Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk
a. Sifat Fisis dan Kimia Produk Utama Amonia :
- Rumus molekul : NH3
- Berat molekul : 17.03 g/mol
- Temperatur kritis : 132.40 °C
- Tekanan kritis : 111.3 atm
- Titik didih : 33.15 °C
- Titik leleh : -77.7 °C
- Spesific gravity pada acuan udara : 0.5971
- Kelarutan dalam air dingin (0 °C) : 89.9/100
- Kelarutan dalam air panas (100 °C) : 7.4/100
- Viskositas (25 °C) : 13.35 Cp
b. Sifat Kimia :
Reaksi amonisasi
Missal pada senyawa halogen
NH3 + HX NH4+ + X-
Amonia mengalami disosiasi mulai pertama kali pada 400-500°C, pada tekanan 1 atm
Oksidasi pada suhu yang tinggi dari NH3 akan menghasilkan N2 + H2O
2NH3 + 2 KMnO4 2KOH + MnO2 + 2H2O + N2
1. Proses Pembuatan Amoniak
Pada proses pembuatan Amonia (NH3) menggunakan proses Haber. Gas
natural (metana, CH4) bereaksi dengan uap panas untuk memproduksi karbon
dioksida dan gas hidrogen (H2) dalam proses dua langkah. Gas hidrogen dan gas
nitrogen lantas direaksikan dalam proses Haber untuk memproduksi amonia.
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk
ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan
tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,
bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm,
penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula
dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan
katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
11
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi
eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi
berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17.03. Amonia ditekanan
atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33.35 oC, titik bekunya -77.7 oC,
temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Kondisi optimum untuk dapat
bereaksi dengan suhu 400-600oC, dengan tekanan 150-300 atm. Konversi reaksi 10-
40 % dengan perbandingan mol ratio N2dan H2 adalah 1:3 dengan fase reaksi gas.
Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel Kondisi Optimum Pembuatan NH3
Fe dengan
Katalis tidak menggeser kesetimbangan kekanan, campuran
tetapi mempercepat laju reaksi secara Al2O3KOH dan
4. Katalis keseluruhan garam lainnya
Secara garis besar proses dibagi menjadi 4 unit, dengan urutan sebagai berikut :
12
(1) Feed Treating Unit
Di reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,
dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa
13
gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirim ke Secondary Reformer dan
direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut :
- Hidrogen
- Nitrogen
- Karbon Dioksida
Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk
dipisahkan gas karbon dioksidanya.
14
yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai media penyerap.
System penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter current,
yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian
atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari puncak
absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit
CO2 stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan
digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi
K2CO3 + H2O + CO2 ⇄ 2KHCO3
d. Methanasi
Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan
CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah
menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 316 oC.
Persamaan Reaksi :
CO + 3H2 ⇄ CH4 + H2O
CO2 + 4H2 ⇄ CH4 + 2H2O
2. Kegunaan amoniak
Ammonia (NH3) mempunyai banyak manfaat,diantaranya:
- Sebagian besar ammonia digunakan sebaga bahan baku pupuk
15
- Sedangkan sisanya digunakan untuk produksi asam nitrit
- Sebagai indikator universal,
- Refrigerant,
- Bahan bakar roket,
- Desinfektan, serta sebagai zat tambahan pada rokok.
- Pembuatan Amonium Nitrat
- Pembuatan Urea
Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium =
amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4 (NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan cara Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia
dibuat dalam skala besar dari nitrogen yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen
(sebagian besar diproduksi dari metana yang terjadi secara alami) yang menjadi
campuran nitrogen dan hydgrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang
sehingga amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan
sehingga terbentuk amoniak cair (NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi
pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber
utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus ditambang dan
diangkat sejauh ribuan kilometer.
- Pembuatan Amonium Phospat
- Pembuatan Nitric Acid
- Pembuatan Acrylonitril
3. Bahaya Amoniak
- Sifat-sifat Bahaya
a. Kesehatan:
- Efek Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata
terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan
kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan
total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite)
- Efek Jangka Panjang (Kronis)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi
pada hidung,tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik.Nilai
Ambang Batas : 25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35 ppm (27
mg/m3) Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral, tikus). LC 50 = 200 ppm
(tikus menghirup 4 jam)
b. Kebakaran:
Dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL). Suhu
kamar 651 oC.
c. Reaktivitas
Stabil pada suhu kamar, tetapi dapat meledak oleh panas akibat kebakaran.
Larut dalam air membentuk ammonium hidroksida.
16
d. Mekanisme Dalam Tubuh
Masuk melalui penafasan, kontak mata dan kontak kulit. Didalam tubuh akan
masuk dan mengikuti sistem pernafasan. Amoniak mudah larut didalam air
sehingga akan dikeluarkan bersama dengan urine yang mengandung amoniak
juga.
- Keselamatan dan Pengamanan
a. Penanganan dan Penyimpanan:
Hindari penghirupan gas/uap. Juga hindari kontak dengan kulit dan mata.
Pasang ventilasi atau “local exhauster” di tempat kerja untuk mengurangi
cemaran agar < NAB. Pakailah alat pelindung diri : respirator, kacamata,
gloves dan pakaian kerja. Wadah dan pompa untuk transfer bahan harus di
“ground”kan untuk menghindari terjadinya listrik statis. Hindari kontak
amonia dengan karet, plastik dan cat. Simpan bahan dalam wadah tertutup, di
luar, bebas dari matahari, berventilasi, dingin, jauh dari api dan pemanas.
b. Tumpahan dan Bocoran:
Isolasi daerah kebocoran sampai 100 – 200 m. Pakailah alat pelindung diri
dalam menangani kebocoran/tumpahan atau seluruh tubuh dalam perlindungan
yang sempurna (encapsulated). Jangan sentuh bahan. Uap/gas amonia dalam
udara (kabut) dapat didispersikan dengan menyemprot dengan air. Bila
mungkin segera matikan kebocoran gas. Hindari tumpahan bahan mengalir
kedalam perairan karena amat toksik bagi lingkungan. Sedikit tumpahan dapat
diserap dengan tanah atau pasir atau dinetralkan dengan asam.
c. Alat Pelindung Diri:
Pernafasan : Respirator dengan kartrij apabila konsentrasi <250 ppm. Pada
konsentrasi lebih tinggi pakailah respirator dengan pasok udara atau
SCBA.
Mata : Safety goggles dan pelindung muka.
Kulit : Gloves (neoprene, karet, PVC karet butil).
Tambahan : Pancuran air pencuci mata dan safety shower.
d. Pertolongan Pertama
Terhirup :
Bawa ke tempat aman dan udara yang segar, beri pernapasan buatan
jika perlu, segera bawa ke dokter.
Terkena mata:
Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan segera bawa
ke dokter.
Terkena kulit:
Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit, lepaskan
pakaian yang tekontaminasi.
Tertelan:
Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air/susu, jangan dirangsang
untuk muntah.
Pemadam Api:
17
Hentikan kebocoran gas dengan aman, gunakan semprotan air sebagai
pendingin. Media pemadaman CO2, halon, bubuk bahan kimia kering.
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Amonia (NH3) merupakan gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat dan
sangat mudah larut dalam air. Amonia ini biasanya digunakan dalam refrigerator dan
dalampembuatan pupuk, bahan peledak, plastik, serta bahan-bahan kimia lainnya. Selian
itu, amonia juga digunakan sebagai pelarut. Amonia dapat dibuat dengan mereaksikan gas
nitrogen (N2) dengan gas hodrogen (H2) melalui proses reaksi eksoterm, yang
dapatmembentuk keseimbangan sebagai berikut :
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) ∆H = -92,2Kj
Dalam industri, amonia dibuat dengan dengan mencampur gas N2 yang diperoleh
melalui udara dan gas H2 yang diperoleh dari reaksi antara gas metana dan air. Campuran
gas N2 dan H2 dengan perbandingan N2 : H2 = 3 : 1 tersebut kemudian dialirkan melalui
pompa bertekanan tinggi (250 atm) ke dalam tabung pemurnian gas. Dalam tabung inilah
kemudian diperoleh gas N2 dan H2 murni yang dialirkan ke dalam reaktor katalisis.
Reaksi pembuatan amonia merupakan reaksi eksoterm, sehingga untuk
menghasilkan amonia dalam jumlah besar, maka reaksi tersebut harus dilakukan pada
suhu yang rendah. Akan tetapi, pada suhu rendah reaksi akan berlangsung lambat. Oleh
karena itu, untuk mengimbanginya, maka reaksi dalam pembuatan amonia dilakukan pada
suhu tinggi (sekitar 500°C) dan tekanan yang tinggi (200 – 400 atm). Suhu dan tekanan
tersebut memungkinkan reaksi pembuatan amonia dapat berlangsung cepat dan amonia
yang dihasilkannya dalam jumlah besar (reaksi bergeser ke kanan).
Amonia yang dihasilkan dalam proses industri berupa amonia cair. Hal ini karena
campuran gas H2, N2 dan NH3 dialirkan melalui kondensor. Karena NH3 mempunyai
titik didih lebih tinggi dibanding H2 dan N2, maka NH3 akan segera mencair dan
ditampung dalan bejana tertentu, sedangkan gas H2 dan N2 didaur ulang kembali untuk
menghasilkan amonia pada proses berikutnya. Mekanisme produksi amonia yang telah
diuraikan di atas pada mulanya dikembangkan oleh dua orang ahli kimia Jerman, Fritz
Haber (1868-1934) dan Karl Bosch (1874-1940), sehingga proses pembuatan amonia
tersebut dikenal dengan proses Haber-Bosch.
6.2 Saran
Dari keseluruhan makalah ini penulis menyadari, bahwa dalam penulisan
makalah senyawa amoniak ini, masih banyak kekurangan yang ada maka kami
sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan dari para pembaca agar kami dapat
menyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
20