Anda di halaman 1dari 19

TUGAS FISIKA

DISUSUN OLEH

NAMA : BENY MUHAMMAD RIDWAN

KELAS : XI TKR 1

NO : 07

SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Geometri

Geometri adalah cabang ilmu tertua dalam Matematika, yang merupakan studi tentang
geometris, seperti segitiga, lingkaran, oval, persegi, persegi panjang, jajaran genjang, belah
ketupat, bola, kerucut, silinder, piramida, prisma, belahan dll. Mempelajari geometri
menyediakan banyak keterampilan dasar dan membantu untuk membangun kemampuan berpikir
logika, penalaran analitis dan pemecahan masalah. Geometri memungkinkan kita untuk
memahami ruang dalam sebuah kehidupan nyata yang membantu siswa dalam memahami
konsep-konsep yang lebih baik. Geometri memiliki banyak praktek penggunaan, dari yang
paling dasar sampai perkembangan teknologi yang semakin berkembang.

Geometri disebut sebagai ilmu praktis dan berhubungan dengan formula yang berbeda dari luas,
panjang dan volume. Luas lingkaran, keliling, dan volume silinder adalah beberapa konsep dasar
topik Geometri. Dengan proses belajar ini, siswa dapat memahami sudut akut, segitiga, persegi
panjang, sudut tumpul, angka bujursangkar dan banyak hal lain yang relevan secara mendalam.
Geometri ditemukan di mana-mana, dalam seni, arsitektur, teknik, olahraga, survei tanah,
astronomi, ruang, alam, patung, mesin, robot, mobil dll, dan karena itu menjadi penting untuk
memahami pendekatan dasar perlunya geometri dalam kehidupan nyata .

Geometri merupakan cabang penting dan tertua Matematika melibatkan studi luas, volume,
lingkaran, segitiga dll Ada berbagai topik di geometri dan siswa diminta untuk belajar topik
geometri sesuai standar akademis mereka. Beberapa topik dasar dalam Geometri adalah

 Bentuk dan Angles


 Parallel Lines
 traversals
 Poligon
 Perimeter
 Lingkar
 Area
 Objek 3D
 Volume Prisma
 Silinder
 Kerucut
 Bola
 Area Permukaan
 Teorema Pythagoras
 dll

Lines: Adalah Sebuah garis lurus yang sama diperpanjang antara titik nya. Memiliki panjang tapi
tidak ada lebar. Ada berbagai jenis jalur seperti yang disebutkan di bawah ini:
– Garis lurus
– Garis sejajar
– garis tegak lurus

Segiempat: Segiempat adalah setiap bentuk yang memiliki empat sisi dan empat simpul. Berikut
ini adalah beberapa bentuk segiempat.
– persegi panjang
– jajaran genjang
– Belah ketupat
– Kotak
– trapezium

Lingkaran: Lingkaran adalah bentuk yang memiliki pusat dan dibuat dengan gabungan poin
yang berjarak sama dari pusat.
Segitiga: segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut.
Sudut: Sebuah sudut adalah bentuk yang dibentuk oleh dua sinar berbagi satu titik yang sama.
Rumus-rumus Bentuk Geometri Dasar

Segitiga

Luas = ½ × b × h
b = Dasar
h = Tinggi lurus

Persegi Panjang

Luas = w × h
w = Lebar
h = Tinggi

Trapesium

Luas = ½ (a+b) × h
h = Tinggi lurus

Elips

Luas = πab
Persegi

Luas = a2
a = Sisi

Jajaran genjang

Luas = b × h
b = dasar
h = Tinggi

Lingkaran

Luas = π × r2
Keliling = 2 × π × r
r = radius

Sektor

Luas = ½ × r2 × θ
r = radius
θ = angle in radians
Fisis
A. Perubahan Fisis | Perubahan Fisis adalah Perubahan suatu zat yang tidak menghasilkan zat
jenis baru.

B. Ciri-Ciri Perubahan Fisis


Ciri-Ciri Perubahan Fisis Adalah....
a. Perubahan yang terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisis
b. Zat yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula
c. Tidak terbentuk zat jenis baru.

C. Sifat-Sifat Fisis
Sifat-Sifat Fisis| Sifat fisis adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis zat itu. Sifat
fisis dapat digunakan untuk menerangkan penampilan sebuah benda. Sifat-sifat yang tergolong
sifat fisis antara lain:

1. Warna: berhubungan dengan panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan zat.
2. Bau: berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh zat.
3. Rasa: berhubungan dengan komposisi zat dalam zat.
4. Kerapatan banyaknya massa per satuan volume, dinyatakan dalam g/mL. Misalnya,
kerapatan suatu zat 0,5 g/mL, artinya tiap 1 mL zat tersebut mempunyai massa sebesar
0,5 gram. Harga kerapatan identik dengan harga massa jenis.
5. Titik didih: suhu terendah suatu zat cair ketika mulai mendidih.
6. Titik lebur: suhu terendah suatu zat padat ketika mulai melebur.
7. Titik beku: suhu terendah suatu zat cair ketika mulai membeku.
8. Daya hantar: berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas
atau arus listrik.
9. Kemagnetan berhubungan dengan kemampuan suatu zat (biasanya logam) untuk
dipengaruhi oleh suatu medan magnet.
10. Kelarutan berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk melarut dalam suatu
pelarut.
11. Kekerasan berhubungan dengan keras lunaknya suatu zat.

D. Contoh Perubahan Fisis


Contoh Perubahan Fisis Sebagai berikut.…

a. Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk terjadi misalnya

1. beras bertumbuk menjadi tepung,


2. batu pecah dengan palu menjadi krikil,
3. dan kayu dipotong-potong kemudian dirakit menjadi kursi

Pada Perubahan tersebut hanya menjadi perubahan bentuk dan ukuran, tidak terjadi perubahan
sifat molekul zat

b. Perubahan Wujud Zat


Perubahan Wujud Zat | Perubahan Wujud Zat, memiliki sifat yang yang berbeda.Suatu zat
ketika dipanaskan maka kemungkinannya akan mengalami kenaikan suhu, perubahan wujud ,
atau pemuaian.
RELATIVITAS EINSTEIN.

Di atas telah dibahas bahwa kecepatan cahaya ke segala arah adalah sama, tidak bergantung pada
gerak bumi. Tetapi bumi bukanlah satu-satunya planet yang ada dalam jagad raya ini. Kalau
begitu bagaimana kecepatan cahaya itu ditinjau dari planet lain yang geraknya berbeda dengan
gerakan bumi.

Pada tahun 1905, Einstein mengusulkan bahwa kecepatan cahaya yang besarnya sama ke segala
arah itu berlaku ditempat-tempat lain dalam alam semesta ini. Tegasnya kecepatan cahaya adalah
sama, tidak bergantung kepada gerak sumber cahaya maupun pengamatnya.

Teori Einstein membawa akibat-akibat yang sangat luas dirasakan agak menyimpang dari
pengalaman-pengalaman yang kita peroleh sehari-hari.

a. Relativitas penjumlahan kecepatan.

Bila v1 adalah laju kereta api terhadap tanah, dan v2 adalah laju orang terhadap kereta api, maka
laju orang terhadap tanah :

c adalah kecepatan cahaya

b. Dilatasi waktu (Perpanjangan waktu)


Waktu yang diamati oleh pengamat yang diam (t0) dengan waktu yang diamati oleh pengamat
yang bergerak dengan kecepatan v adalah berbeda.
Hubungannya :

dengan t9 adalah waktu yang tercatat menurut pengamatan pengamat yang bergerak dengan
kecepatan v

c. Kontraksi Lorentz.
Benda yang panjangnya L, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang benda dan
dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati sebagai L9.

d. Massa dan Energi.


Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda, berbeda dengan
massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap benda.
m9 adalah massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap tanah
dan m0 massa yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda.

Didalam mekanika yang disempurnakan, lazimnya disebut mekanika relativistik, energi benda
yang kecepatannya v dan massanya m (dalam keadaan diam), bukan 1/2m.v2, melainkan

Besaran energi kinetik menunjukkan dua besaran, yaitu :

Einstein menginterpretasikan bahwa sebagai energi total benda yang bermassa m dan
2
kecepatan v, sedangkan mc energi total ketika diam

E Total = E diam + Ek
Akibat interpretasi ini, benda yang bermassa m memiliki energi sebesar E = mc2.
Dengan perkataan lain massa setara dengan energi.
Radiasi benda Hitam

Benda hitam merupakan suatu benda dimana radiasi kalor yang datang akan diserap seluruhnya,
lubang kecil pada sebuah dinding yang berongga dapat dianggap sebagai benda hitam yang
sempurna.

Intensitas Radiasi Benda Hitam

Gelombang-gelombang elektromagnetik di dalam dinding berongga mempunyai panjang


gelombang yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul yang memancarkan
gelombang ini bergerak dengan percepatan yang berbeda-beda.

Gambar di atas melukiskan grafik distribusi intensitas, Iλ radiasi benda hitam persatuan interval
panjang gelombang, sebagai fungsi panjang gelombang. Pada gambar ada 4 buah kurva masing –
masing untuk suhu benda hitam: 6000 K, 5.000 K, 4000 K, dan 3000 K.

Intensitas total yang dipancarkan benda hitam dapat dihitung dengan menghitung luas
dibawah Iλ sebagai fungsi λ. Besarnya intensitas total ini diperoleh dari rumus Stefan-Boltzman
dengan mengambil e=1, (untuk benda hitam):

I = σT4

Tiap kurva mempunyai satu nilai maksimum yang terjadi pada panjang gelombang yang
dinamakan λmaks .

Teori Planck

Untuk menjelaskan formula yang memenuhi semua data percobaan spektrum benda hitam.
Planck mengemukakan dua anggapan tentang sifat dasar getaran molekul-molekul dalam
dinding-dinding rongga benda hitam.

1. Getaran-getaran molekul yang memancarkan radiasi hanya dapat memiliki satuan-satuan


energi diskrit dar harga En, yang diberikan oleh:

En = nhf

Keterangan:
N = 1,2,3 … (jumlah kuanta)
h = tetapan Planck (6,626.10-34 Js)
f = frekuensi foton (Hz)
2. Energi tiap-tiap pancaran dinyatakan:

Keterangan:
c = kecepatan cahaya (3.108 m/s)
λ = panjang gelombang (m)

Radiasi Kalor

Bila benda menyerap energi radiasi, maka benda itu akan memancarkan energi yang diserap ke
lingkungannya. Benda yang mudah menyerap banyak energi radiasi akan mudah pula
memancarkan banyak energi radiasi. Stefan-Boltzman menemukan bahwa jumlah energi yang
dipancarkan suatu permukaan benda persatuan luas per satuanwaktu sebanding dengan
pangkatempatsuhu mutlaknya.

Keterangan:
P = daya (watt)
A = luas permukaan benda (m2)
W = energi persatuan luas persatuan waktu (watt / m2)
e = emisivitas
T = suhu mutlak (K)
σ = tetapan Stefan-Boltzman (5,67 . 10-8 watt m2 K4)

Raleigh dan Jeans mempelajari sifat termal dari benda hitam sempurna, untuk memperoleh
distribusi energi :ancar untuk berbagai panjang gelombang sebagai fungsi dari suhui mutlak T.
Dari hasil eksperimennya tampak bahwa intensitas pancaran maksimum terletak pada daerah
infra merah untuk suhu yang tidak terlalu tinggi dan akan menggeser ke daerah cahaya tampak
apabiia suhu dinaikkan. Jadi panjang gelombang maksimum berbanding terbalik dengan suhu
mutlaknya (Hukum Pergeseran WIEN).

λm . T = C

Keterangan:
λm = panjang gelombang maksimum (m)
T = suhu mutlak (K)
C = tetapan WIEN = 2,9 . 10-3 m.k

Apabila panjang gelombang cahaya bintang atau matahari yang berintensitas maksimum
diketahui, maka suhu permukaan matahari atau bintang dapat ditentukan.
Peranan Radioaktif dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Bidang kesehatan dan kedokteran merupakan bidang terbesar yang menggunakan senyawa
bertanda radioaktif. Hampir dari 80% dari penggunaan zat radioaktif terletak di bidang ini.
Dengan isotop radioaktif telah dapat diselidiki dan dipelajari proses fisiologi, biokimia, patologi
dan farmakologi berbagai macam obat.

Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran, sebetulnya telah dimulai semenjak tahun 1936
pada waktu John Lawrence et. al. Menggunakan fosfor-32 untuk terapi. Walaupun dimulai untuk
terapi, tetapi penggunaan radioisotop selanjutnya hampir 90% ditujukan untuk diagnosis, dan
sebagian besar telah dalam bentuk senyawa bertanda.

Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik pendek, seperti sinar x
disebut radiologi. Radiologi dimanfaatkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dalam dunia
kedokteran nuklir, prinsip radiologi dimanfaatkan dengan memakai isotop radio aktif yang
disuntikkan ke dalam tubuh. Kemudian, isotop tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh
sehingga diperoleh gambaran yang menunjukan distribusinya di dalam tubuh. Sebagai contoh
untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah, digunakan radioisotop natrium. Kemudian
jejak radioaktif tersebut dirunut dengan menggunakan pencacah Geiger. Letak penyempitan
pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran natrium.

Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga digunakan untuk terapi radiasi.
Terapi radiasi adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi. Terapi seperti ini biasanya
digunakan dalam pengobatan kanker. Pemberian terapi dapat menyembuhkan, mengurangi
gejala, atau mencegah penyebaran kanker, bergantung pada jenis dan stadium kanker.

1. Radiodiagnostik
Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat radiasi sinar
pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Ahli dalam bidang ini dikenal
sebagai radiolog. Salah satu contoh radiodiagnostik adalah rontgen. Radiodiagnostik dilakukan
sebelum melakukan radioterapi.

2. Radioterapi
Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk mematikan sel
kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi
ini menggunakan sumber radiasi tertutup pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan
berkas elektron.
Baik sel-sel normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh radiasi ini. Radiasi akan
merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel kanker akan
terhambat. Sekitar 50 – 60% penderita kanker memerlukan radioterapi. Tujuan radioterapi adalah
untuk pengobatan secara radikal, yaitu untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau
tidak nyaman akibat kanker, selain itu juga bertujuan untuk mengurangi resiko kekambuhan dari
kanker. Dosis dari radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe, dan stadium tumor bersamaan
dengan responnya terhadap radio terapi.
Radioterapi dapat pula dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi terbuka yang
diposisikan sedekat mungkin dengan kanker, dikenal sebagai tindakan brakiterapi. Sumber
radiasi terbuka yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang dikemas dalam bentuk
jarum, biji sebesar beras, atau kawat dan dapat diletakkan dalam rongga tubuh (intracavitary)
seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker esopagus, dalam organ/jaringan (interstisial)
seperti kanker prostat, kanker kepala dan leher, kanker payudara, atau dalam lumen
(intraluminal).

Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:


1. Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau
tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
2. Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk
mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan
berhenti menyebar.
3. Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala
yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup penderita
lebih nyaman.
4. Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang sering disebut
sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan tujuan agar terapi bedah dan
kemoterapi yang diberikan lebih efektif.
Postulat Teori Relativitas Einstain

Dalam mengemukakan teori relativitas khusus ini Einstein mengemukakan dua postulat, kedua
postulat tersebut kemudian menjadi dasar teori relativitas khusus. Kedua postulat itu adalah :

1. Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama
dalam semua kerangka acuan inersia.
2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat,
tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di ruang hampa
sebesar c = 3.108 m/s.

Dengan dasar dua postulat tersebut dan dibantu secara matematis dengan transformasi Lorentz,
Einstain dapat menjelaskan relativitas khusus dengan baik. Hal terpenting yang perlu dijelaskan
dalam transformasi Lorentz adalah semua besaran yang terukur oleh pengamat diam dan
bergerak tidaklah sama kecuali kecepatan cahaya. Besaran -besaran yang berbeda itu dapat
dijelaskan seperti dibawah.

Pada postulat yang pertama tersebut menyatakan ketiadaan kerangka acuan universal. Apabila
hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda dalam keadaan gerak relatif, maka kita
dapat menentukan mana yang dalam keadaan “diam” dan mana yang “bergerak” dari perbedaan
tersebut. Akan tetapi karena tidak ada kerangka acuan universal, perbedaan itu tidak terdapat,
sehingga muncullah postulat ini. Postulat pertama menekankan bahwa prinsip Relativitas
Newton berlaku untuk semua rumus Fisika, tidak hanya dalam bidang mekanika, tetapi pada
hukum-hukum Fisika lainnya. Sedangkan postulat yang kedua sebagai konsekuensi dari postulat
yang pertama, sehingga kelihatannya postulat kedua ini bertentangan dengan teori Relativitas
Newton dan transformasi Galileo tidak berlaku untuk cahaya. Dalam postulat ini Einstein
menyatakan bahwa selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dengan pengamat
yang bergerak relatif terhadap kejadian yang diamati tidak sama (t ≠ t’). Menurut Einstein
besaran kecepatan, waktu, massa, panjang adalah bersifat relatif. Untuk dapat memasukkan
konsep relativitas Einstein diperlukan transformasi lain, yaitu transformasi Lorentz.

1. Panjang benda diukur oleh pengamat diam = 12 m. Berapakah panjang benda itu bila diukur
oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan 0,8 c (c = kecepatan cahaya) relatif terhadap
benda ?

A. 12,6 m
B. 12,2 m
C. 9,6 m
D. 7,2 m
E. 6,0 m
Pembahasan
Diketahui :
Lo = 12 meter
v = 0,8 c
Ditanya : Panjang benda bila diukur oleh pengamat yang bergerak (L)
Jawab :
Rumus kontraksi panjang :
Keterangan :
Lo = Panjang benda ketika diukur oleh pengamat diam
L = Panjang benda ketika diukur pengamat yang bergerak
v = Kecepatan gerak pengamat
c = Kecepatan cahaya
Panjang benda bila diukur oleh pengamat yang bergerak :

Jawaban yang benar adalah D.

2. Suatu peristiwa terjadi selama 3 s menurut pengamat yang bergerak menjauhi peristiwa itu
dengan kecepatan 0,8 c (c = kecepatan cahaya). Menurut pengamat yang diam, peristiwa itu
terjadi dalam selang waktu…
A. 5,0 s
B. 4,8 s
C. 3,0 s
D. 1,8 s
E. 1,2 s
Pembahasan
Diketahui :
tm = 3 sekon
v = 0,8 c
Ditanya : Selang waktu kejadian menurut pengamat yang diam (tm)
Jawab :
Rumus dilatasi waktu :

Keterangan :
tm = Selang waktu kejadian menurut pengamat yang bergerak
ts = Selang waktu kejadian menurut pengamat yang diam
Selang waktu kejadian menurut pengamat yang diam :

Jawaban yang benar adalah D.


Teori relativitas
Teori relativitas Albert Einstein adalah sebutan untuk kumpulan dua teori fisika: "relativitas
umum" dan "relativitas khusus". Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang
elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.

Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa


dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua
pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval
ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh
keduanya.

Radiasi benda Hitam

Benda hitam merupakan suatu benda dimana radiasi kalor yang datang akan diserap seluruhnya,
lubang kecil pada sebuah dinding yang berongga dapat dianggap sebagai benda hitam yang
sempurna.

Intensitas Radiasi Benda Hitam

Gelombang-gelombang elektromagnetik di dalam dinding berongga mempunyai panjang


gelombang yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul yang memancarkan
gelombang ini bergerak dengan percepatan yang berbeda-beda.

Gambar di atas melukiskan grafik distribusi intensitas, Iλ radiasi benda hitam persatuan interval
panjang gelombang, sebagai fungsi panjang gelombang. Pada gambar ada 4 buah kurva masing –
masing untuk suhu benda hitam: 6000 K, 5.000 K, 4000 K, dan 3000 K.

Intensitas total yang dipancarkan benda hitam dapat dihitung dengan menghitung luas
dibawah Iλ sebagai fungsi λ. Besarnya intensitas total ini diperoleh dari rumus Stefan-Boltzman
dengan mengambil e=1, (untuk benda hitam):

I = σT4

Tiap kurva mempunyai satu nilai maksimum yang terjadi pada panjang gelombang yang
dinamakan λmaks .

Teori Planck
Untuk menjelaskan formula yang memenuhi semua data percobaan spektrum benda hitam.
Planck mengemukakan dua anggapan tentang sifat dasar getaran molekul-molekul dalam
dinding-dinding rongga benda hitam.

2. Getaran-getaran molekul yang memancarkan radiasi hanya dapat memiliki satuan-satuan


energi diskrit dar harga En, yang diberikan oleh:

En = nhf

Keterangan:
N = 1,2,3 … (jumlah kuanta)
h = tetapan Planck (6,626.10-34 Js)
f = frekuensi foton (Hz)

3. Energi tiap-tiap pancaran dinyatakan:

Keterangan:
c = kecepatan cahaya (3.108 m/s)
λ = panjang gelombang (m)

Radiasi Kalor

Bila benda menyerap energi radiasi, maka benda itu akan memancarkan energi yang diserap ke
lingkungannya. Benda yang mudah menyerap banyak energi radiasi akan mudah pula
memancarkan banyak energi radiasi. Stefan-Boltzman menemukan bahwa jumlah energi yang
dipancarkan suatu permukaan benda persatuan luas per satuanwaktu sebanding dengan
pangkatempatsuhu mutlaknya.

Keterangan:
P = daya (watt)
A = luas permukaan benda (m2)
W = energi persatuan luas persatuan waktu (watt / m2)
e = emisivitas
T = suhu mutlak (K)
σ = tetapan Stefan-Boltzman (5,67 . 10-8 watt m2 K4)

Raleigh dan Jeans mempelajari sifat termal dari benda hitam sempurna, untuk memperoleh
distribusi energi :ancar untuk berbagai panjang gelombang sebagai fungsi dari suhui mutlak T.
Dari hasil eksperimennya tampak bahwa intensitas pancaran maksimum terletak pada daerah
infra merah untuk suhu yang tidak terlalu tinggi dan akan menggeser ke daerah cahaya tampak
apabiia suhu dinaikkan. Jadi panjang gelombang maksimum berbanding terbalik dengan suhu
mutlaknya (Hukum Pergeseran WIEN).

λm . T = C

Keterangan:
λm = panjang gelombang maksimum (m)
T = suhu mutlak (K)
C = tetapan WIEN = 2,9 . 10-3 m.k

Apabila panjang gelombang cahaya bintang atau matahari yang berintensitas maksimum
diketahui, maka suhu permukaan matahari atau bintang dapat ditentukan.
Teori Gelombang de Broglie

Teori Gelombang de Broglie – Dalam topik ini kalian akan belajar teori gelombang de Broglie.
Teori klasik merumuskan bahwa gelombang dan partikel merupakan dua hal yang tidak memiliki
kaitan. Sifat-sifat gelombang hanya dimiliki oleh gelombang contohnya interferensi, difraksi,
sedangkan sifat partikel hanya dimiliki oleh partikel contohnya massa. Ternyata perumusan
tersebut dapat dibantahkan pada abad ke-21 oleh Ilmuwan asal Perancis yaitu Louise de Broglie.

Teori Gelombang de Broglie

Kalian tentu masih ingat dengan sifat dualisme gelombang partikel. Louis de Broglie merupakan
Ilmuwan yang berhasil membuktikan bahwa gelombang dapat berperilaku seperti partikel dan
partikel dapat berperilaku seperti gelombang. Dengan kata lain, cahaya dapat memiliki sifat
dualisme gelombang-partikel. Menurut Louise de Broglie, semua benda yang bergerak memiliki
panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang (λ) dari sebuah partikel dirumuskan oleh
persamaan berikut.

Keterangan:
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 Js;
p = momentum satuannya kg.m/s; dan
λ = panjang gelombang de Broglie satuannya meter.

Hipotesa ini didukung oleh hasil eksperimen yang dilakukan Davisson dan Germer.
Mereka mengarahkan seberkas elektron pada permukaan kristal nikel. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa ternyata elektron mengalami difraksi. Difraksi elektron tersebut sama
dengan difraksi sinar X yang mengenai suatu kristal. Panjang gelombang yang diperlihatkan oleh
pola difraksi sesuai dengan prediksi dalam hipotesa de Broglie. Selanjutnya eksperimen lain
yang mendukung hipotesa tersebut adalah percobaan celah ganda oleh Thomas Young. Hasil
interferensi celah ganda Young sama dengan hasil interferensi gelombang yang diakibatkan oleh
elektron. Selain elektron, terdapat partikel lain yang berperilaku seperti gelombang, contohnya
adalah neutron. Neutron merupakan partikel tak bermuatan yang biasa digunakan untuk
mempelajari difraksi struktur kristal. Meskipun semua partikel yang bergerak memiliki panjang
gelombang de Broglie, tetapi efek panjang gelombangnya hanya dapat diamati untuk partikel
yang massanya sangat kecil, seperti elektron atau neutron. Kecepatan elektron jauh lebih kecil
dibandingkan kecepatan cahaya, sehingga kita bisa abaikan efek relativitas dengan menyatakan
nilai momentum sebagai hasil perkalian massa dan kecepatan.
Konstanta Planck

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Nilai h Satuan Ref.

6,626070040(81)×10−34 J s [1]

4,135667662(25)×10−15 eV s [1]

2π EP tP

Nilai ħ Satuan Ref.

1,054571800(13)×10−34 J s [1]

6,582119514(40)×10−16 eV s [1]

1 EP tP def

Nilai hc Satuan Ref.

1,98644568×10−25 J m

1,23984193 eV μm

2π EP ℓP

Nilai ħc Satuan Ref.

3,16152649×10−26 J m

0,19732697 eV μm

1 EP ℓP

Plakat di Universitas Humboldt Berlin: " Max Planck, penemu kuantum elementer h, mengajar di
gedung ini tahun 1889 sampai 1928."

Konstanta Planck, dilambangkan dengan huruf h, adalah konstanta fisika untuk menjelaskan
ukuran quanta. Konstanta ini sangat penting dalam teori mekanika kuantum, dan dinamai untuk
menghargai Max Planck, salah seorang pendiri teori kuantum. Pertama kali diperkenalkan tahun
1900, konstanta ini pada awalnya merupakan konstanta kesebandingan antara kenaikan
minimum energi, E dari sebuah osilator bermuatan listrik hipotesis pada rongga yang berisi
radiasi benda-hitam, dan frekuensi, f dari gelombang elektromagnetiknya. Pada tahun 1905, nilai
E, kenaikan energi minimum dari osilator hipotesis, dihubungkan secara teoretis oleh Albert
Einstein dengan "kuantum" atau elemen energi terkecil dari gelombang elektromagnetik itu
sendiri. Kuantum cahaya berperilaku seperti partikel listrik netral, sebagai lawan gelombang
elektromagnetik. Nantinya disebut sebagai foton.

Hubungan Planck–Einstein menghubungkan energi foton E dengan frekuensi gelombang f:

Energi ini sangat kecil bila dilihat dari objek sehari-hari.

Mengingat bahwa frekuensi f, panjang gelombang λ, dan laju cahaya c saling berhubungan
dengan , hubungan ini juga dapat dituliskan sebagai

Dengan p melambangkan momentum linear partikel (bukan hanya foton, namun juga fine
particle lainnya), panjang gelombang de Broglie λ partikel dirumuskan dengan

Pada aplikasinya dimana digunakan frekuensi sudut (frekuensi dinyatakan dalam radian per detik
bukan siklus per detik atau hertz) maka perlu dimasukkan faktor 2π ke dalam konstanta Planck.
Hasil konstantanya disebut konstanta Planck tereduksi atau konstanta Dirac. Besarnya sama
dengan konstanta Planck dibagi 2π, dan dilambangkan ħ (dibaca "h-bar"):

Energi foton dengan frekuensi sudut ω, dimana ω = 2πf, dirumuskan dengan


dan momentum linearnya sama dengan k adalah bilangan gelombang. Tahun 1923, Louis de
Broglie menggeneralisasi hubungan Planck–Einstein dengan mempostulat bahwa konstanta
Planck menyajikan kesebandingan antara momentum dan panjang gelombang bukan hanya
foton, namun panjang gelombang kuantum partikel apapun. Hal ini dibuktikan dengan percobaan
tidak lama kemudian.

Dua hubungan ini adalah bagian komponen spasial pernyataan relativitas khusus menggunakan
4-Vektor.

Mekanika statistik klasik membutuhkan adanya h (tapi tidak mendefinisikan nilainya).[2] Secara
tidak sengaja, setelah penemuan Planck, diketahui bahwa aksi fisika tidak bisa menggunakan
nilai bebas. Namun, harus merupakan perkalian jumlah yang sangat kecil, "kuantum aksi", saat
ini disebut konstanta Planck.

Pada banyak kasus, seperti pada cahaya monokromatik atau untuk atom, kuantisasi energi juga
berdampak bahwa hanya beberapa tingkat energi tertentu yang diperbolehkan, dan nilai
diantaranya dilarang

Anda mungkin juga menyukai