Anda di halaman 1dari 11

KONTROL DIRI DAN KECENDERUNGAN KECANDUAN

INTERNET

Herlina Siwi Widiana, Sofia Retnowati, Rahma Hidayat


Fakultas Psiologi UAD, Fakultas Psikologi UGM, Fakultas Psikologi UGM

Abstrak
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jubungan antara control diri dengan kecenderungan
kecanduan internet. subyek penelitian adalah 70 mahasiswa jurusan Teknik Elektro UGM semester
III keatas yang berusia antara 18 sampai 24 tahun dan jenis kelami laki-laki. alat ukur yang digunakan
adalah Sekala Kecenderungan Kecanduan Internet dan Kontrol Diri. Analisis Data dilakukan dengan
teknik korelasi product moment.
Hasil uji korelasional antara skor kecenderungan kecanduan internet dengan skor kontrol diri
menunjukkan adanya hubungan yang siknifikan (rxy = -0.2030; p<0.05) antara control diri dengan
kecenderungan kecanduan internet. Kontrol diri memberikan sumbangan efektif sebesar 4.12% terhadap
kecenderungan kecanduan internet.

Kata unci : Kecanduan Internet, Kontrol Diri

Abstract
This research was conducted to understand the relationship between self-control and net addiction.
this research involved 70 students of Electrical Engineering Departement of Gadjah Mada University
as Subjects. All of the subjects were male, 18 to 24 year old. The data, which obtained through net
addiction questionnaire and self-control questionnaire, were analyzed statistically.
The result illustrated that there was a negative, significant correlation between self-control and net
addiction (rxy = -0.2030; p<0.05). self-control contributed 4.12% to net addiction.

Keyword: Net addiction, self control

Pendahuluan dalam event tahunan American Psichological


Association mengemukakan 6 persen dari
internet yang sering digeluti dan dipuja pemakai internet mengalami kecanduan internet
sebagai sebuah alat yang mampu menyediakan (Jawa Pos, 1999a).
bebagai informasi dan hiburan serta alat canggih
pembantu kesuksesan bisnis, ternyata dapat Seorang pecandu internet tidak merasa
menimbulkan bahaya kecanduan (komputek, dirinya kecanduan internet bahkan tidak mau
1999a). Kecanduan internet menyerang masuk disebut pecandu internet karena tidak menyadari
sekolah-sekolah, kantor-kantor bahkan rumah- bahwa perilaku onlinenya berlebihan. Pecandu
rumah (Young dalam Komputek, 1999b). Young internet tidak dapat menghentikan keinginannya
(dalam Suara Merdeka, 1998) menjelaskan bahwa untuk online sehingga kehilangan kontrol dari
sejumlah orang yang sebelumnya kecanduan penggunaan internet dan kehidupanya (Young,
alcohol atau minuman keras lainnya malah beralih 1996a). Seorang pecandu internet akan
ke internet sebagai pengganti kecanduan yang menghabiskan waktu berjam-jam bahkan secara
lebih aman. Bahkan hasil riset yang disajikan ektrem berhari-hari berada di depan komputer
untuk online. Melihat realitas itu, tidaklah

\ 6[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16
mengherankan bila dalam penelitian yang nyata dengan dunia cyberspace. Aktivita cyberspace
dilakukan oleh Young (Young, 1996b) diperoleh menjadi dunia tersendiri, tidak dibicarakan
hasil bahwa kecanduan internet sebagaimana dengan orang-orang dalam kehidupannya.
kecanduan obat-obatan, alkohol dan judi akan Pengguna internet yang termasuk dalam golongan
mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kedua akan menjadi kecanduan terhadap internet.
kinerja, perselisihan dalam perkawinan bahkan Menurut Young dan Suler (1998a) penggunaan
perceraian. internet menjadi masalah ketika hal itu
Pada sur vey awal y ang dilakukan manggang gu bagian lain dari kehidupan
peneliti, dari keenam subjek rata-rata seseorang seperti tidur, kerja, dan hubungan
pengunaan internet selama perminggu selama sosial.
2 jam sampai dengan 35 jam. Pemakaian Young (1996b) membedakan pengguna
terlama selama 48 jam, seorang subjek pernah internet yang menggunaka internet secra normal
melakukan chatting selama dua hari berturut- (disebut dengan Non Dependent) dengan pengguna
tur ut dan tidak merasa perilakunya internet yang adiktif (disebut Dependent). Non
mengganggu. Satu orang subjek merasa bahwa Dependent menggunakan internet sebagai sarana
perilaku onlinenya sudah menggangu karena untuk mendapatkan infor masi dan untuk
waktu habis untuk melakukan chatting sehingga menjaga hubunagan yang sudah terbentuk lama
prestasi akademik menurun, hubungannya melalui komunikasi elektronik. Dependent
dengan teman dalam kehidupan nyata menggunakan aplikasi internet yang berupa
terganggu dan juga masalah financial. lima dari komunikasi dua arah untuk bertemu,
enam subjek menyatakan bahwa waku yang bersosialisasi, dan bertukar ide dengan orang-
seharusnya untuk belajardan menyelesaikan orang yang baru dikenal melalui internet (Young,
tugas-tugas akademis banyak tersita untuk 1996b; 1997).
menggunakan internet sehingga banyak tugas Non dependent mengunakan internet antara
yang terbengkalai. Seorang subjek menyatakan 4 sampai 5 jam per ming gu. Dependent
sering kali dirinya berniat mengakses hal-hal menggunakan internet antara 20 hingga 80 jam
yang bersifat hiburan seperti download program per minggu dengan 15 jam per sesi online.
maupun games dan melupakan tugasnya. Tiga Dependent secara bertahap mengembangkan
dari enam subjek menyatakan sering kebiasaan meng gunakan internet. Hal ini
membolos kuliah bahkan salah seorang subjek dimungkinkan seperti tingkat toleransi yang
pernah tidak ikut ujian semester karena menngkat pada alkoholik yang secara bertahap
keasikan mengunakan internet. meningkatkan konsumsi alkohol untuk
Suler (1996) menyatakan peng guna memperoleh efek yang diinginkan (Young,
internet dapat di golongkan menjadi dua 1996b).
golongan. Pertama, pengguna internet yang Adanya fasilitas internet yang dapat diakses
menggunakan internet secara sehat, artinya dengan mudah pada dunia akademik
golongan ini mampu memadukan kehidupan dimaksudkan sebagai pendukung kegiatan
nyata dengan dunia cyberspace. Individu-individu akademik seperti penelitan dan kemudahan
tersebut membicarakan aktivitas online dengan mengakses perpustakaan internasional. Alasan
keluarga dan teman-teman, meng gunakan tersebut mendasari diadakannya jasa internet
identitas, minat, dan keahlian yang sebenarnya didalam lingkungan kampus. Kenyataannya 58%
dalam komunitas online, menelpon dan bertemu siswa mengalami penurunan dalam kebiasaan
langsung dengan orang yang dikenal melalui belajar, penurunan ranking , membolos atau
aktivitas online, atau bertemu dengan teman yang mendapatkan masa percobaan disebabkan karena
dikenal dalam dunia maya melalui internet. pengunaan internet yang berlebihan (Young,
Kedua, penguna internet yang menggunakan 1996b). Hal tersebut disebabkan karenasiswa
internet secara tidak sehat. Pada bagian ini mengakses aplikasi yang tidak relefan dengan
individu-individu memisahkan antara kehidupan pelajaran (Young, 1999).

Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \7[
[
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari umum, (3) sikap mengabaikan kesehatan sebagai
Carnegie Mellon University memperoleh hasil akibat aktivitas internet, (4) menghindari hidup
bahwa individu yang banyak menghabiskan yang penting untuk menghabiskan waktu yang
waktunya berjam-jam di internet mempunyai lebih banyak dalam internet, (5) kurang tidur atau
tingkat pengalaman depresi dan kesetiaan yang mengubah pola tidur untuk menghabiskan waktu
tinggi (Komputek, 1999b). Menurut Hawari dalam internet yang lebih banyak, (6) penurunan
(dalam Komputek, 1999) orang yang sosialisasi yang mengakibatkan kehilangan banyak
menhabiskan waktunya didepan media maya teman, (7) mengabaikan keluarga dan teman, (8)
cenderung mengalami depresi karena tidak menolak memperpanjang waktu yang tidak
melakukan human contact. digunakan untuk internet, (9) mengidamkan
Young, (1999) mengungkapkan perasaan waktu yang lebih pada komputer, (10)
bergairah, gembira, dan riang merupakan penguat mengabaikan pekerjaan dan kewajiban personal.
bentuk kecanduan pada pengguna internet. Pada penelitian Young (1996c) diperoleh
Pecandu menemukan perasaan yang hasil subjek merasa tertekan, gelisah dan lekas
menyenangkan seperti bergairah, gembira, marah jika tidak berada didepan komputer.
berdebar, bebas, atraktif, merasa didukung, dan Sebagaimana pecandu alkohol, subjek juga
dibutuhkan ketika online. Sebaliknya ketika offline mengalami withdrawl terhadap internet sehingga
pecandu mendapatkan perasaan yang tidak subjek mengurangi aktivitasnya yang lain untuk
menyenangkan seperti merasa kesepian, tidak dapat online lebih lama. Hal tersebut disebabkan
terpuaskan, dihalangi, cemas, frustasi, atau sedih. karena subjek merasa mendapatkan kegembiraan
Tanda-tanda seseorang yang mengalami yang unik melalui aktivitas online.
kecanduan internet adalah (Young, 1996b): (1) Survey yang dilakukan Egger (dalam
perhatian tertuju pada internet (memikirkan Young, 1997) pecandu internet sering kali
aktifitas online sebelumnya atau berharap segera membayangkan sesi online selanjutnya, merasa
online), (2)ingin menggunakan internet dalam gugup ketika offline, berbohong mengenai
jumlah waktu yang semakin meningkat untuk penggunaan internet, dengan mudah kehilangan
mendapatkan kepuasan, (3) tidak dapat jejak waktu dan merasa internet menyebabkan
mengontrol, mengurangi, atau menghentikan masalah dalam pekerjaan, keuangan dan
penggunaan internet, (4) merasa gelisa, murung, sosialisasi.
tertekan atau lekas marah ketika mengurangi atau Beberapa faktor yang memberi kontribusi
menghentikan penggunaan internet, (5) online terjadinya kecanduan internet diantaranya adalah
lebih lama dari waktu yang diharapkan, (6) interaksi antara peng guna internet dalam
mempertaruhkan atau berani mengambil resiko komunikasi dua arah, ketersediaan fasilitas
kehilangan hubungan dengan signifikan (orang internet, kurangnya pengawasan, motifasi
terdekat, orang tua), pekerjaan, pendidikan, individu pengguna internet dan kurangnya
kesempatan berkarir karena internet, (7) kemampuan indiviu dalam mengontrol perlaku.
berbohong terhadap anggota keluarga, terapis atau Setiap orang memiliki kemampuan untuk
yang lainnya untuk menyembunyikan tingkat mengontrol perilakunya, demikian halnya dengan
hubungan dengan internet, (8) menggunakan penggunaan internet, setiap orang dapat mengatur
internet sebagai cara untuk melarikan diri dari penggunaan internet sesuai dengan
masalah atau menghilangkan dysphoric mood kebutuhannya.
(perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, Setiap individu memiliki suatu mekanisme
depresi). yang dapat membantu mengatur dan
Ahli-ahli psikologi yang lain (Suler, 1996) mengarahkan perilaku yaitu control diri. Sebagai
menyatakan tanda-tanda kecanduan internet salah satu sifat kepribadian, control diri pada satu
sebagai berikut : (1) perubahan gaya hidup yang individu dengan individu yang lain tidaklah sama.
drastic untuk menghabiskan waktu dalm internet Ada individu yang memiliki kontrol diri yang
yang lebih banyak, (2) penuh aktifitas fisik secara tinggi dan ada individu yang memlilki kontrol diri

\ 8[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16
yang rendah. Individu yang memiliki kontrol diri tidak mampu mempertimbangkan konsekuensi
tinggi mampu mengubah kejadian dan menjadi yang mungkin dihadapi sehingga tidak mampu
agen utama dalam mengarahkan dan mengatur memilih tindakan yang tepat. Individu jenis ii
perilaku yang membawa kepada konsekuensi tidak mampu mengatur pengunaan internet
positif. sehingga perhatian tertuju pada internet yang
Suatu perilaku kadangkala menghasilkan tampak dari berharap segera online atau
konsekuensi yang positif akan tetapi juga memikirkan aktivitas online, menggunakan
dimungkinkan menghasilkan konsekuensi yang internet dengan waktu yang semakin meningkat
negatif. Oleh karena control diri selain berupa untuk memperoleh kepuasan, tidak mampu
kemampuan untuk mendapatkan konsekuensi memadukan aktivitas online dengan bagian lain
positif juga merupakan kemampuan untuk dari kehidupannya seperti waktu untuk belajar,
mengatasi konsekuensi negative. Rodin (dalam bekerja, dan bersosialisasi dngan orang lain serta
sarafino, 1990) mengungkapkan control diri adlah menggunakan internet sebagai tempat untuk
perasaan bahwa seseorang dapat membuat melarikan diri dari masalah.
keputusan dan mengambil tindakan yang efektif Secar umum orang yang mempunyai
untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan kontrol diri tinggi akan menggunakan internet
menghindari akibat yang tidak diinginkan. secara sehat dan sesuai dengan keperluannya
Kontrol diri melibatkan tiga hal. Pertama, sehingga tidak menjadi kecanduan, sedangkan
memilih dengan sengaja. Kedua, pilihan antara orang yang mempunyai kontrol diri rendah tidak
dua perilaku yang bertentangan; satu perilaku mampyu mengatur dan mengarahkan perilaku
menawarkan kepuasan dengan segera, sedangkan onlinenya.
perilaku yang lain menawarkan ganjaran jangka Berdasarkan uraian di atas, tujuan yang
panjang. Ketiga, memanipulasi stimulus agar satu ingin dicapai oleh peneliti ini adalah untuk
perilaku kurang mungkin dilakukan sedangkan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kontrol
perilaku yang lain lebih mungkin dilkukan (Skiner diri dengan kecenderungan kecanduan internet.
dalam Calhoun dan Acocella, 1990). Hipotesis yang diajukan adalah : ada
Pengunaan internet yang mempunyai hubungan negatif antara kontrol diri dengan
kontrol diri ytang tinggi akan mampu memadu, kecenderungan kecanduan internet. Semakin
mengarahkan dan mengatur perilaku online. Setiap tinggi kontrol diri maka akan semakin rendah
individu yang mempunyai kontrol diri yang tinggi kecenderungan internet dan sebaliknya.
mampu menginterprestasi stimulus yang dihadapi,
mempertimbangkan konsekuensinya sehingga Metde Penelitian
mampu memilih tindakan dan melakukannya Subjek penelitian adalah 70 orang
dengan meminimalkan akibat yang tidak mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UGM dengan
diinginkan. Selain itu individu tersebut mampu kriteria sebagai berikut : berusia 18 sampai dengan
mengatur penggunaan internet sehingga tidak 24 tahun, mahasiswa semester III ke atas, dan
tenggelam dalam internet, mampu menggunakan berjenis kelamin laki-laki.
internet sesuai dengan kebutuhan, mampu
Data penelitian diperoleh dengan
memadukan aktivitas online dengan aktivitas-
menggunakan metode dokumentasi dan metode
aktivitas lain dalam kehidupannya dan tidak
skala. Metode dokumentasi digunakan untuk
memerlukan internet sebagai tempat untuk
mengungkapkan identitas subjek (usia, jenis
melarikan diri dari masalah.
kelamin, angkatan), lama menggunakan internet
Individu yang kontrol dirinya rendah tidak rata-rata penggunaan internet per minggu, lama
mampu mengarahkan dan mengatur perilaku. tiapkali online, aplikasi yang sering digunakan,
Pengguna internet yang mempunyai kontrol diri alasan pengunaan aplikasi tersebut, keuntungan
rendah tidak mampu memadu, mengarahkan dan dari peng gunaan internet. Metode skala
mengatur perilaku online. Gologan ini tidak digunakan untk mengungkap kecenderungan
mampu menginterprestasi stimulus yang dihadapi, kacanduan internet dan kontrol diri.

Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \9[
[
Skala kecenderungan kecanduan internet sangat tidak sesuai (STS). Nilai bergerak dari 5
mengungkap seberapa tinggi kecenderungan sampai dengan nilai 1 untuk aitem yang favorable
kecanduan internet pada subjek penelitian yang dan 1 sampai dengan 5 untuk aitem yang
mengacu pada teori yang dikemukakan oleh unfavorable. Jumlah aitem pada skala adalah 29
Young (1996b; 1999). Skala kecenderungan aitem, korelasi aitem dengan total yang terkorelasi
kecanduan internet disusun berdasarkan antara 0,2755 – 0,6530 dengan koefisien
indikator-indikator sebagai berikut : mengalami reliabelitas alpha 0,8822. Hal ini menunjukan
perasaan yang tidak menyenangkan ketika offline, bahwa aitem-aitem yang digunakan dapat
mengalami perasaan yang menyenangkan ketika mengukur kontrol diri dengan akurat.
online, perhatian tertuju pada internet, penggunaan Analisa data dilakukan dengan
interrnet yang semakin meningkat, ketidak menggunakan teknik korelasi product moment dari
mampan mangatur penggunaan inte rnet, berani pearson untuk menguji hubungan antara kontrol
mengambil resiko kehilangan karena internet, dan diri dengan kecenderungan kecanduan internet.
menggunakan intenet sebagai cara melarikan diri Sebelum melakukan analisis tersebut terlebih
dari masalah. Aitem-aitem skala berupa pilihan dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji
majemuk yang setip aitemnya berisi penyataan normalitas dan uji linearitas. Keseluruhan
dengan lima pilihan jawaban, yaitu tidak pernah komputasi data dilakukan dengan program SPSS
(TP), jarang (JR), kadang-kadang (KD), sering Release 6.0.
(SR) dan selalu (SL). Nilai bergerak dari 1 sampai
5, tidak pernah bernilai 1, jarang bernilai 2,
kadang-kadang bernilai 3, sering bernilai 4, dan Hasil Penelitian
selalu bernilai 5. Jumlah aitem pada skala
Hasil Data Deskriptif
kecenderungan kecanduan intenet adalah 42
aitem, dengan koefisien aitem dengan total yang Gambar umum tentang data penelitian
terkoreksi antara 0,2844 – 0,6561 dengan dapat dilihat pada tabel berikut:
koefisien reliabelitas alpha 0,9315. Hal ini
menunjukkan
bahwa aitem- Tabel 1. Analisis Deskarisi Penelitian
aitem yang
Jumlah Skor Skor Rerata Rerata Deviasi
digunakan Variabel
Subjek Minimum Maksimum Hipotetik Empirik Standar
d a p a t KKI 70 52 148 126 93,8857 21,0517
mengukur
kecenderungan KD 70 79 123 87 102,3571 10,5019
kecanduan
iternet dengan akurat. Keterangan :
Skala kontrol diri mengungkap seberapa KKI : Kecenderungan Kecanduan Internet
besar kontrol diri pada subyek penelitian yang KD : Kontrol Diri
mengacu pada teori kontrol personal Averill
(dalam Gustinawati, 1990). Aspek-aspek yang
diukur adalah kemampuan mengkontrol perilaku, Hasil perhitungan rerata empiric
kemampuan mengkontrol stimulus, kemampuan menunjukan bahwa untuk variable
mengantisipasi peristiwa, kemampuan kecenderungan kecanduan internet diperoleh
menafsirkan peristiwa, dan kemampuan rerata empiric = 93,8857 yang lebih kecil
mengambil keputusan. Aitem-aitem skala berupa dibanding rerata hipotetik = 126. Hal yang
pilihan majemuk yang setiap aitemnya berisi menunjukan bahwa mahasiswa yang menjadi
pernyataan dengan lima pilihan jawaban, yaitu subjek penelitian ini mengalami kenderungan
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak dapat kecanduan internet yang rendah. Rerata empiric
menentukan pilihan (N), tidak sesuai (TS) dan varibel control diri = 102,3571, sedangkan rerata

\ 10[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16
hipotetiknya = 87. Hal ini menunjukan bahwa Tabel 3. Prosentase subjek berdasarkan
mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini rata-rata penggunaan internet per minggu
mempunyai kontrol diri yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek Rata-rata Jumlah Prosentase
Penggunaan (jam) Subjek (%)
penelitian cukup representative dalam hal lama
1 18 5,7
penggunaan internet, sejumlah 8,6 persen subjek 2 4 20,0
menggunakan internet kurang dari satu tahun, 3 7 10,0
sejumlah 78,5 persen subjek menggunakan 4 4 5,7
internet lebih dari satu tahun, sedangkan 12,9 5 3 4,3
persen subjek tidak mencamtumkan lama 6 1 1,4
menggunakan internet. Berikut table prosentase 7 1 1,4
8 1 1,4
subjek berdasarkan lama menggunakan internet. >10 9 12,9
Tidak mengisi 12 17,2
Total 70 100
Tabel 2. Prosentase subjek berdasarkan
lama menggunakan internet
Satu orang subjek (1,4 persen) pernah online
Lama menggunakan Jumlah Prosentase selama 20 jam tanpa berhenti, dua orang subjek
internet (tahun) subjek (%) ((2,9 persen) lama setiap kali online 6 jam, satu
1 6 8,6
orang subjek (1,4 persen) lama setiap kali online 5
jam, sedangkan 83 persen subjek lama setiap kali
2 39 55,7 online kurang dari 5 jam. Subjek yang tidak
3 9 12,8 mengisi lama setiap kali online sejumlah 14,3
4 5 7,2 persen seperti tampak pada table berikut:

5 1 1,4
Tabel 4. Prosentase Subyek berdasarkan
6 0 0 lama setiap kali online
7 1 1,4
Lama Sekali Jumlah Prosentase
Tidak mengisi 9 12,9 Online (jam) subjek (%)
Total 70 100 1 38 54,3
2 12 17,1
3 6 8,6

Beberapa orang subjek menggunakan 4 0 0


internet secara eksesif, subjek yang menggunakan 5 1 1,4
internet lebih dari 5 jam per minggu sejumlah 17,1 6 2 2,9
persen dengan rata-rata tertingi selama 42 jam
perminggu yang dialami oleh seorang subjek, satu 20 1 1,4
orang subjek selama 35 jam per minggu, satu Tidak mengisi 10 14,3
orang 24 jam per minggu dan enam orang selama Total 70 100
10 jam per minggu. Subjek yang menggunakan
internet kurang dari 5 jam per minggu sejumlah
65,7 persen, sedangkan 17,2 persen tidak Baik aplikasi yang memungkinkan
mencantumkan rata-rata penggunaan internet per terbentuknya komunikasi dua arah seprti e-mail,
minggu. chat rooms, news groups, dan interactive games maupun
aplikasi yang menyediakan informasi seperti www
Tabel berikut menunjukan prosentase dan database search engine, keduanya digunakan oleh
subjek berdasarkan rata-rata penggunaan internet subjek penelitian. Aplikasi yang memungkinkan
per minggu. terbentuknya komunikasi dua arah digunakan

Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \11[
[
oleh 87,1 pesen subjek, sedangkan aplikasi yang Ada 34,3 persen subjek merasa penggunaan
menyediakan informasi digunakan oleh 85,7 internet menimbulkan masalah akademis seperti
persen subjek. Berikut tabel rincian pengunaan berkurangnya waktu untuk belajar, tugas
masing-masing aplikasi. terbengkalai, semangat belajar menurun,
melupakan kuliah, melupakan tugas, membolos
Tabel 5. kuliah, mengantuk ketika kuliah bahkan sampai
Prosentase Penggunaan Aplikasi dengan turunnya indeks prestasi. Sebanyak 20
persen subjek mengenmukakan adanya masalah
Aplikasi Jumlah Prosentase finansial karena biaya yang harus dikeluarkan
Subjek untuk mendapatkan jasa internet sehinga
(%)
(orang) diperlkan uang ekstra bahkan kadang-kadang
World Wide Web 59 84,3
sampai kehabisan uang. Masalah dengan orang
Database search engine 33 47,1 lain dialami oleh 7,1 persen subjek yaitu menjadi
E-mail 56 80 kurang dekat dengan teman, jiwa social berkurang
bahkan ada seorang subjek yang secara sembunyi-
Chat Rooms 41 58,6
sembunyi menggunakan internet ketika anggota
News Group 20 28,6 keluarga yang lainnya tidur. Dua orang subjek
Interaktive Games 10 14,3 mengemukakan peng gunaan internet
menyebabkan kurang tidur. Berikut tabel
Dll (Linux) 1 1,4
prosentase masalah yang timbul akibat
Tidak mengisi 1 1,4 penggunaan internet.
Total 70 100
Tabel 7. Prosentase masalah yang timbul
Sebanyak 80 persen subjek merasa akibat penggunaan internet
mendapat keuntungan akademis dari internet
seperti mempermudah dalam mendapatkan Masalah Jumlah Prosentase
literatur, buku, materi kuliah, mencari subjek (%)
informasi, dan download program. Secara (orang)
akademis, internet menunjang tugas kuliah yang Akademis 24 34,3
diberikan dosen, meningkatkan wawasan, Hubungan dengan orang lain 5 7,1
mempermudah mencari data dan bahan-bahan
untuk makalah. Ada 64,3 persen subjek yang Finansial 14 20,0
merasakan keuntungan dari penggunaan dll (rekreasi/hiburan) 2 2,9
internet dalam berhubungan dengan orang lain Tidak mengisi 25 35,7
seperti komunikasi dengan keluarga yang lebih
mudah, lebih banyak teman, serta lebih mudah
bersosialisasi. Sebanyak 4,3 persen subjek merasa Hasil Uji Analisis
internet dapat mendapat menjadi hiburan dan Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu
tempat untuk rekreasi. sebagai syarat dilakukannya uji korelasi pearson
(Diekoff, 1992). Hasil uji normalitas dengan
Tabel 6. Prosentase keuntungan
dari penggunaan internet formula Kolmogorof-Smirnov pada variable
kecenderungan kecanduan internet menunjukan
harga Z sebesar 0,0649 (p>0,05) yang berarti skor
Keuntungan Jumlah Prosentase
variable kecenderungan kecanduan internet
subjek
Akademis 56 80,0
mempunyai distribusi noramal. Demiian juga
untuk variable control diri. Demikian juga untuk
Hubungan dengan orang lain 45 64,3 varibel kontrol diri, formula Kolmogorof-Smirnov
dll (rekreasi/hiburan) 3 4,3 menunjukan harga Z sebesar 0,1031 (p>0,05)
Tidak mengisi 11 15,7 yang berarti skor vriabel kontrol diri mempunyai
distribusi normal.

\ 12[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16
Uji linieritas dilakukan untuk melihat peng gunanya menjadi eksesif dalam
hubungan antara skor variable kontol diri dan menggunakan internet. Oleh karena itu penting
variable kecenderungan kecanduan internet linier peranan kontrol diri dalam membuat seseorang
atau tidak. Hasil uji linier itas menunjukan harga peng guna internet menjadi eksesif dalam
F linieritas sebesar 4,3147 (p>0,05) yang berarti penggunaanya atau mampu menggunakannya
hubungan kedua fariabel linier. dengan wajar tidak berlebihan. Bahkan Young
(dalam jawa pos,1999b) mengemukakan
Hasil Uji Hipotesis seseorang dapat menurunkan kecanduan internet
Hasil uji asumsi menunjukan bahwa data dengan cara menemukan keseimbangan dirinya.
yang terkumpul memenuhi syarat untuk Hasil analisis data menunjukkan
melakukan analisis berikutnya yaitu menguji sumbangan efektif sebesar 4,12 persen yang
hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan berarti kontrol diri mempengaruhi kecendrungan
menggunakan analisis korelasi product moment dari internet. Hal tersebut senada dengan hasil
pearson. Hasil analisis menunjukan koefisiensi penelitian Funder dan Block (dalam Elfida,1995)
orelasi (rxy) sebesar 0,2030 (p=0,046). Hal ini yang menyatakan pentingnya ketrampilan kognitif
menunjukan bahwa ada hubungan negatif yang dan control impuls dalam menunda suatu perilaku
signifikan antara control diri dengan dalam suatu situasi yang berisi motivasi yang
kecenderungan kecanduan internet. Hasil analisis mendorongnya bertindak. ketrampilan kognitif
data yang dilakukan menunjukan bahwa semakin berguna dalam membuat pertimbangan terhadap
ting gi control diri maka semakin rendah tindakan yang dilakukan. Ketrampilan kognitif
kecenderungan kecanduan internet. tersebut dapat meningkatkan kemampuan untuk
membuat pertimbangan social dan mengontrol
Pembahasan perilakunya (Elkind & Weiner, 1978).
Hasil uji korelasional menunjukan bahwa Walaupun demikian, pengaruh kontrol diri
hipotesis yang menyatakan ada hubungan terhadap kecendrungan kecanduan internet hanya
negative antara kontrol diri dengan kecenderungan sebasar 4,12 persen, berarti masih ada factor-
kecanduan internet, diterima. Hal ini berarti faktor lain yang turut yang turut mempengaruhi
bahwa tingginya nilai control diri selalu diikuti kecenderungan kecanduan internet sebesar 95,88
dengan rendahnya kecenderungan kecanduan persen. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor
internet pada diri individu. Begitu pula kpribdian, factor lingkungan, factor interaksional,
sebaliknya, rendahnya nilai control diri selalu dan factor situasional.
diikuti dengan ting ginya kecender ungan Loytsker dan Aleloo (dalam Young dan
kecanduan internet yang dialami individu. Rodgers, 1998a) menyatakan bahwa berdasarkan
Hasil penelitian yang diperoleh mendukung penelitian yang dilakukan yang dilakukan
pendapat Young (1996b) yang menggambarkan diperoleh hasil bahwa individu yang mudah bosan,
kecanduan internet sebagai gangguan mengontrol kesepian, mengalani kecemasan social, dan dalam
impuls yang tidak melibatkan penggunaan obat kesendirian mempunyai kecenderungan yang
yang memabukkan dan sangat mirip dengan judi lebih besar untuk mengalami kecanduan internet.
patologis. Pecandu internet tidak dapat Pada penelitian Young dan Rodgers (1998a)
menghentikan keinginan untuk online. Pecandu diperoleh hasil bahwa pecandu internet
internet kehilangan control dari penggunaan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi,
internet dan kehidupanya (Young, 1996a). lebih meilih aktivitas yang tersendiridan
Masalah kontrol diri merupakan masalah membatasi interaksi sosial. Individu yang terisolir
yang melibatkan proses belajar pengendalian diri dan tidak aktif dalam aktivitas sosial merasa
untuk menurunkan perilaku eksesif yang memberi nyaman dengan interaksi melalui internet karena
kepuasan segera ( Kazdin, 1994). Internet secara fisik menjadi sendirian sehingga individu
merupakan suatu objek yang mampu member tidak terlalu berhubungan dengan pengna yang
kepuasan segera sehing ga memungkinkan lain.

Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \13[
[
Orang yang menghabiskan waktunya Komunikasi melalui komputer membentuk
didepan media maya cenderung mengalami pentas dimana orang dapat bertindak dalam peran
depresi karena tidak melakukan human contact bar u melalui kreasi nama samara dengan
(Hawari dalam Komputek, 1999). Pernyataan mengubah karakteristik fisik seperti gender, usia
tersebut senada dengan hasil penelitian yang atau ras yang memperkuat persona atau image yang
dilakukan oleh peneliti dari Carnegie Mellon salah tentang seseorang. Membentuk pesona
University yang memperoleh hasil bahwa individu melalui nama samara member kesempatan pada
yang banyak menghabiskan waktunya berjam-jam individu untuk mentransformasikan dirinya secara
di internet mempunyai tingkat pengalaman mental menjadi seseorang yang baru pada saat
depresi dan kesepian yng tinggi (Komputek, online. Besar kemungkinan persona online
1999b). seseorang berlawanan dengan dirinya dengan
Penelitian mengenai kecanduan kehidupan yang nyata.
menunjukan bahwa penyakit psikiatrik seperti Berdasarkan analisis data diperoleh hasil
depresi seringkali berhubungan dengan alkoholik, mean empirik kecenderungan kecanduan internet
kecanduan obat, gangguan makan, dan jadi sebesar ME=93,8851 atau menyimpang -1,52 SD
patologis (Young dan Rodgers, 1998b). Penelitian dari mean hipotetiknya, yang berarti
Young dan Rodgers (1998a) menunjukan depresi kecenderungan kecanduan internet yang dialami
secara signifikan berhubungan dengan kenaikan subjek renadah. Hal ini dapat dipahami karena
tingkat kecanduan internet. Pada saat depresi sebagian besar subjek penelitian yaitu 78,5 persen
individu cenderung menggunakan internet sebagai mengunakan internet lebih dari satu tahun. Subjek
tempat melarikan diri karena pada komunikasi yang mengunakan internet kurang dari 5 jam per
melalui internet tidak diperlukan perilaku non minggu sebanyak 65,7 persen. Hal tersebut
verbal seperti sentuhan, gerak isyarat , ekspresi menunjukan bahwa sebagian besar subjek
wajah, kontak mata, dan tekanan suara sehingga penelitian mempunyai ciri-ciri yang sama dengan
komunikasi melalui internet dirasakan tidak kelompok Non Dependen dalam penelitian Young
begitu menekan (Kiesler dalam Young & Rodgers, (1996a) yaitu menggunakan internet lebih dari
1998b). satu tahun dengan lama online 4 sampai 5 jam per
Penelitian Young (1997) memperoleh hasil minggu.
lebih dari 90 persen responden Dependent menjadi Selain itu internet masih merupakan alat
kecanduan dengan fungsi komunikasi dua arah komunikasi baru yang belum menjadi gaya hidup
seperti chat rooms, MUDs, news groups atau e-mail di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Internet
karena dalam komunikasi dua arah terdapat sudah mulai banyak digunakan tetapi belum
dukungan sosial, pemenuhan kebutuhan seksual, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, salah
dan pembentukan persona. satunya krena factor biaya yang harus dikeluarkan
Dukungan social dapat terbentuk dalam untuk memperoleh jasa internet.
kelompok orang yang ikut serta secara teratur Mean empiric kontrol diri sebesar
dalam komunikasi melalui komputer untuk ME=102,3571 atau menyimpang +1,46 SD dari
periode waktu yang panjang. Dependent percaya mean teoritisnya yang berarti control diri yang
bertukar pembicaraan untuk persahabatan, dimiliki subjek tinggi, sehingga dapat dikatakan
member nasehat, mengerti, dan bahkan kecenderungan kecanduan internet yang rendah
pencintaan. Seseorang dapat mengekspresikan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tingginya
opininya tanpa takut ditolak, dikonfrontasi atau control diri subjek .
dinilai karena keberadaan orang lain tidak hadir Subjek berusia antara 18 sampai 24 tahun
secara langsung dan identitasnya tersembunyi. artinya subjek sudah memasuki masa remaja akhir
Individu dengan riwayat penyakit psikiatrik sehingga diharapkan tugas pokok dalam mencapai
sebelumnya lebih percaya pada komunikasi moralitas dewasa yang salah satunya berupa
melalui computer untuk memenuhi dukungan pengendalian terhadap perilakunya sendiri telah
sosialnya. tercapai (Hurlok, 1994). Hal tersebut merupakan

\ 14[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16
salah satu factor yang mempengaruhi tingginya Daftar Pustaka
kontrol diri yang dimiliki subjek penelitian.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Anonim. 1999. Dari Sulit Tidur sampai Ngeseks.
hasil yang diperoleh dalam penelitian terbatas Jawa Pos. 1 Oktober 1999.
pada pengguna internet yang mempunyai cirri-ciri ______. 1999. Dibuka, Terapi Bagi yang
bersetatus sebagai mahasiswa jurusan teknik Kecanduan Internet. Jawa Pos. 1 Oktober
elektro UGM semester III keatas yang berusia 1999.
antari 18 sampai dengan 24 tahun dan berjenis ______. 1999. Bahaya Kecanduan Internet.
kelamin laki-laki. Oleh karenanya perlu kehati- Komputek. Minggu IV Oktober 1999.
hatian dalam menggeneralisasikannya terhadap
semua pengguna internet. Kiranya diperlukan ______ . 1999. Bagaimana Internet Bisa Jadi
studi lebih lanjut dengan memperbasar jangkauan Candu. Komputek. Minggu IV Oktober
subjek misalnya dilingkungan kerja ataupun 1999.
diwarnet-warnet. ______ . 1998. Para Pecandu Internet Sering
Selain itu diperlukan studi lebih lanjut Tunjukan Kelainan Psikiatrik. Suara
mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap Merdeka. 7 Juni 1999.
kecenderungan kecanduan internet. Young Calhoun, J. F. & Acocella, J. R. 1990. Psychology
(1996c) menyatakan profil pecandu internet of Adjustment and Human Relationship (3rd
mempunyai cirri-ciri laki-laki, muda, dan paham ed). New York : Mc Graw Hill.
mengenai komputer. Demikian pula pendapat
Busch dan Shotton (dalam Young, 1996b) yang Diekhoff, G. 1992. Statistical For The Social And
menyatakan peria lebih unggul dalam Behavioral Science : Univariate, Bivariate,
menggunakan teknologi informasi dan merasa Multivariate. USA : Wm C Brown
lebih nyaman menggunakannya disbanding Publisher.
wanita. Namun hasil penelitian Young (1996b) Elfida, D. 1995. Hubungan Antara Kemampuan
diperoleh hasil bahwa subjek yang masuk dalam Mengontrol Diri dan Kecenderungan
kategori kecanduan internet lebih banyak yang Berperilaku Delikuen Pada Remaja. Skripsi
berjenis kelamin wanita dari pada pria dengan tidak diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas
selisih 20 persen. Hal tersebut mungkin Psikologi Universitas Gajah Mada.
disebabkan wanita lebih suka mendiskusikan
Elkind, D & Weiner, I.B. 1978. Developmental of
masalah atau isu emosional dibandingkan pria
The Child. New York John Willey & Sons,
(Weissman & Raylee dalam Young, 1996b).
Inc.
Kesimpulan Gustinawati. 1990. Peranan Kontrol Pribadi dalam
Kesesakan pada Penghuni Perumahan dengan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan
Kepadatan Tingi di Kota Bandung. Skripsi
pembahasan yang telah disampaikan di atas, dapat
tidak diterbitakan. Yogyakarta : Fakultas
disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang
Psikologi Universitas Gajah Mada.
signifikan antara control diri dengan
kecenderungan kecanduan internet sehingga Hawari, D. 1999. TV Lebih Sehat dari Internet.
dapat dikatakan semakin tinggi control diri maka Komputek. Minggu IV Oktober 1999.
semakin rendah kecendrungan kecanduan intenet Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembangan. Edisi
dan sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka Kelima. Jakarta : Erlangga.
semakin ting gi kecenderungan kecanduan
internet. Kazdin, A. E. 1994. Behavior Modivication : in
Applied Setting (5th ed). California: Brooks/
Cole Publishing Company.

Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \15[
[
Sarafino, E. P. 1990. Health Psichology : ______ . 1999. Internet Addiction : Symptoms,
Biopsychosocial Interaction. Singapore: John
Evaluation and Treatment. In L
Willey & Sons.
VandeCreek & T. Jackson (Eds). Innovation
Suler, J. 1996. Computer and Cyberspace Addiction in Clinical Practive : A Source Book. Vol 17.
(Online). Rider University. Available at Sarasota, Fl : Professional Resources
h t t p : / / w w w 1 . R i d e r. e d u / ~ s u l e r / Prees.
psycyber/psycyber.html.
Young, K. S & Suler, J. 1998. Intervention for
Young, K. S. 1996. Caught in The Net. New York Pathological and Deviant Behavior Within an
: John Willey & Sons. Online Community. Avalaible at http://
www.netaddiction.com
______ . 1996. nternet Addiction : The Emergence
Of A New Clinical Disorder. Paper Young, K. S & Rodgers, R. C. Internet Addiction :
Presented at the 104th annual meeting of Personality Traits Asociated whit Its
the American Psychology Association, Development (A Preliminary Analysis). Paper
Canada, Agust 15. Presented at the 69th annual meeting of
the Eastern Psychology Association in
______ . 1996.Psychology of Computer Use: April 1998.
Addictive Use Of The Internet : A Case
______ . 1998. The Relationship Between depression
Breaks The Stereotype. Psyshological
Report. 79. 889-902. and Internet Addiction. Cyber psychology
Behavior. 1(1). Mary Ann Liebert, Inc.
______ . 1997.What Makes Internet Addictive :
Potential Explanation for Patological Internet
Use. Paper Presented at the 105th annual
meeting of the American Psychology
Association, Chicago, Agust 15.

\ 16[
[ Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No.1 Januari 2004:17-25

Anda mungkin juga menyukai