Satuan Acara Pengajaran (SAP) STIKES AL-IRSYAD CILACAP
Satuan Acara Pengajaran (SAP) STIKES AL-IRSYAD CILACAP
DISUSUN OLEH :
menyampaikan Memperhatikan
tujuan pembelajaearan
Penyajian memberikan Memperhatikan 70 menit
penjelasan tentang
Nebulizer
a. Pengertian
Nebulizer
b. Tujuan
Nebulizer
c. Jenis-jenis
nebulizer
d. Model-model
nebulizer
e. Indikasi dan
Kontra indikasi
Nebulizer
f. Macam-macam
obat nebulizer
g. Mempraktekan
cara
pemasangan
nebulizer
Memberi kesempatan Memberi
pada mahasisiwa untuk pertanyaan yang
bertanya belum dapat di
mengerti
mahasisiwa
E. METODE
1. Ceramah
2. Praktek
3. Diskusi (tanya jawab)
F. MATERI (terlampir)
G. MATERI EVALUASI
Pertanyaan secara lisan :
1. Pengertian Nebulisasi
2. Tujuan Nebulisasi
3. Indikasi dan Kontraindikasi Nebulisasi
4. Macam-macam obat nebulizer
5. Mempraktekan cara pemasangan nebulisasi
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a) Satuan acara pengajaran sudah siap sesuai dengan sub pokok bahasan.
b) Kontrak waktu sudah tepat dengan mahasiswa.
c) Media sudah siap yaitu Alat nebulizer,obat inhalasi, tissue, bengkok,
nasal kanul, kassa lembab, masker
2. Evaluasi Proses
a) 100% mahasiswa hadir dan mengikuti perkuliahan.
b) 100% media dapat digunakan dengan baik.
c) 80% mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan aktif.
d) 100% mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil
a) 90% mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pengertian Nebulizer
b) 90% mahasiswa mampu menyebutkan Tujuan pemasangan nebulizer,
jenis-jenis nebulizer, dan model-model alat nebulizer
c) 90% mahasiswa mampu menyebutkan kembali Indikasi dan
kontraindikasi tentang terapi nebulizer
d) 80% mahasiswa mampu menjelaskan kembali macam-macam obat
terapi nebulizer
e) 70% mahasiswa mampu menjelaskan kembali cara pemasangan
terapi nebulizer
Sumber :
Terapi Nebulizer
1. Definisi
Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk
cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila
dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah
untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.
3. Jenis-jenis Nebulizer
a. Disposible nebulizer, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi
kegawatdaruratan di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek.
Apabila nebulizer di tempatkan di rumah dapat digunakan beberapa kali,
lebih dari satu kali, apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan dapat terus
dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur.
b. Re-usable nebulizer, dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6
bulan. Keuntungan lebih dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang
lebih komplek sehingga meningkatkan efektivitas dari dosis pengobatan.
Keuntungan kedua adalah dapat direbus untuk proses desinfeksi.
Digunakan untuk terapi setiap hari.
4. Model-model Nebulizer
a. Nebulizer dengan penekan udara (Nebulizer compressors), memberikan
tekanan udara dari pipa ke tutup (cup) yang berisi obat cair yang akan
memecah cairan ke dalam bentuk partikel-partikel uap kecil yang dapat
dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
7. Obat Nebulizer
a. Pulmicort
Pulmicort sendiri merupakan jenis obat kombinasi antara
anti radang dan juga obat yang mampu melonggarkan bagian
saluran pernapasan. Pulmicort sendiri memiliki kandungan
atau terbuat dari bahan-bahan aktif budesonide.
b. Ventolin
Ventolin sendiri memiliki komposisi salbutamol sulfate,
yang mana mampu proses penanganan serta pencegahan
terjadinya serangan asma. Cara penanganan yang rutin
terhadap bronkospasme kronik yang mana tidak mampu
memberikan respon terhadap terapi konvesional, yaitu asma
berat akut.
Cara penggunaan
1) Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : dosis awal 3-4 kali sehari 2-4
mg. dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai maksimum 4 kali
sehari 8 mg. dosis maksimal harian : 32 mg /hari (dalam dosis bagi).
2) Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 2 mg. dosis dapat dinaikkan secara
bertahap sampai dosis maksimal harian : 24 mg /hari (dalam dosis bagi).
3) Anak 2-6 tahun : 3 kali sehari 1 mg.
4) Pasien usia lanjut atau pasien yang sensitif terhadap stimulan beta
adrenergik : dosis awal : 3-4 kali sehari 2 mg. dosis dapat dinaikkan
secara bertahap sampai maksimum 4 kali sehari 8 mg.
5) Ventolin Nebulizer : sediaan dimasukkan ke dalam alat (nebulizer) untuk
dihisap oleh pasien.
6) Ventolin Nebules (untuk nebulizer) : setiap 1 ampul Ventolin Nebules
mengandung salbutamol sulfat 2,5 mg.
c. Flexotida
Floxotida ini memiliki kandungan komposisi seperti flexotida,
yang mana dlexotida ini adalah fluticasone propionate. Obat
ini biasanya di gunakan untuk meredakan sejumlah gejala
serta eksaserbasi penyakit asma pada penderita yang mana
sebelumnya menerima terapi dengan bronkodilator saja atau
bahkan mereka yang sebelumnya menjalankan bentuk terapi
profilaksis lainnya.
d. Nacl
Obat ini bertujuan untuk mengencerkan dahak. Pada kasus
penderita yang mengalami asma berat, setelah memperoleh
terapi inhalasi dengan menggunakan bronodilator bisa di
lanjutkan dengan pemberian cairan Nacl sebanyak 0,9%
dengan menggunakan nebulizer selama 20-30 menit saja,
dengan penggunakaan sebanyak 3-4 kali dalam 1 hari.
e. Bisolvon Cair
Obat jenis ini umumnya, memiliki fungsi guna mengencerkan
dahak, sama seperti Nacl. Namun dosis yang di berikan jelas
berbeda, untuk orang dewasa dosis yang diberikan sekitar 10
tetes/1 cc, sedangkan untuk anak-anak atau balita dosisi yang
diberikannya sekitar 2 tetes/5 kg berat badan anak
f. Atroven
Atroven sendiri memiliki fungsi untuk melonggarkan bagian
saluran pernapasan, yang mana memiliki komposisi dari
ipratropium bromide. Atroven sendiri merupakan antikolinergik
yang mana umumnya diberikan dalam bentuk aerosol serta
memiliki sifat sebagai bronkodilator.
g. Berotex
Bertotex ternyata memiliki fungsi untuk melonggarkan saluran
pernapasan juga. Dan untuk sosisi yang diberikan kepada
orang dewasa dan juga anak-anak yang berusia di atas 12
tahun yang memiliki kondisi asma akut diberikan sekitar 0,5
ml/10 tetes. Sedangkan untuk kasus asma yang lebih berat
biasanya akan di berikan dosisi yang lebih tinggi, yaitu sekitar
1-1,25 ml/20-25 tetes, dan hal ini mungkin akan di butuhkan
oleh si penderita.
h. Inflamid
Inflamid sendiri memiliki fungsi atau bermanfaat sebagai anti
peradangan yang mana jenis obat ini memiliki kandungan
Benoxaprofen.
i. Combiven
Obat ini merupakan salah satu bentuk obat kombinasi yang
mana mampumelonggarkan sistem saluran pernapasan yang
mana terdiri dari Ipratropium dan juga salbutamol sulphate.
j. Dsosis Nebulizer
8. Persiapan Pasien
Pasien diinstruksikan untuk napas melalui mulut, ambil napas lambat, dalam
dan kemudian menahan napas selama beberapa detik pada akhir inspirasi
untuk meningkatkan tekanan intrapleural dan membuka kembali alveoli yang
kolaps, dengan demikian meningkatkan kapasitas residual fungsional. Pasien
didorong untuk batuk dan untuk mengevaluasi seberapa baik terapi bekerja.
Peralatan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik.
9. Persiapan Lingkungan
Terapi inhalasi dengan nebulizer dapat diberikan:
a. Di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan yang telah memenuhi
persyaratan.
b. Di rumah dengan aturan yang sudah dimengerti dengan baik dan benar