Anda di halaman 1dari 3

JUDUL SPO

( CONTOH : POLIKLINIK UMUM )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KABUPATEN BINTAN

Ditetapkan :
Direktur
STANDAR PROSEDUR RSUD Kabupaten Bintan
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PELAYANAN POLI UMUM

Pengertian Pelayanan poli umum merupakan suatu upaya kegiatan terencana yang
diberikan kepada konsumen pengguna jasa pelayanan kesehatan
RSUD Kabupaten Bintan oleh tenaga medis sesuai dengan standar
pelayanan medis yang ditetapkan oleh RSUD Kabupaten Bintan.

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna jasa


pelayanan kesehatan maka diperlukan suatu standar prosedur
operasional yang menjadi pedoman dalam menjalankan fungsi dan
penilaian kinerja tenaga medis.

Poli umum adalah pelayanan kesehatan perorangan untuk usia di atas


delapan belas tahun yang meliputi anamnesa, pemeriksaan,
pengobatan, konseling, rujukan tindakan keperawatan, penjaringan
suspek penyakit menular, rujukan kegawatdaruratan, rujukan kasus ke
fasilitas yang lebih tinggi, melaksanakan dan mengelola administrasi
coding penyakit.
Tujuan 1. Tercapainya tingkat kenyamanan pengguna jasa pelayanan
kesehatan di poli umum RSUD Kabupaten Bintan.
2. Terlaksananya pelayanan poli umum di RSUD Kabupaten Bintan
secara efektif dan efisien dan adil.
3. Terlaksananya sistem pengendalian pelayanan kesehatan
perorangan di poli umum RSUD Kabupaten Bintan secara tertib
dan teratur.

Kebijakan 1. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Prosedur 1. Pasien atau pengantar mendaftar ke loket pendaftaran.
2. Perawat atau dokter umum menerima status pasien dan kertas
resep dari bagian rekam medik.
3. Pasien dipanggil oleh perawat untuk masuk ke poli umum sesuai
dengan nomor antrian pendaftaran.
4. Dokter melakukan anamnesa dan memeriksa kondisi pasien atas
persetujuan pasien (informed consent).
5. Pemeriksan vital sign dilakukan oleh perawat.
6. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan pasien (informed consent).
7. Dokter melakukan tindakan medis yang diperlukan.
8. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat
pengantar ke unit terkait dan pasien menuju unit tersebut.
9. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
penunjang, ranap), pasien atau keluarga menandatangani surat
penolakan.
10. Perawat mencatat hasil bacaan penunjang medik di dokumen RM
dan salinannya tersimpan dalam dokumen RM.
11. Dokter mencatat hasil anamnesa, pemeriksaan, diagnosis, dan
terapi di lembar dokumen RM, serta menuliskan resep pada kertas
resep.
12. Bila merupakan kasus kepolisian atau criminal, dituliskan juga di
lembar visum et repertum atas permintaan penyidik kepolisian.
13. Dokter menentukan proses tindak lanjut pasien meliputi ralan,
ranap, atau rujukan.

Unit terkait 1. Loket pendataran.


2. Ruang tindakan.
3. Laboratorium.
4. Apotik.
5. KIA.
6. Poli gigi.
7. Ruang konseling gizi.
8. Loket pembayaran.
9. Tata Usaha.

Anda mungkin juga menyukai