Perhitungan Bunga Deposito Tabungan Giro
Perhitungan Bunga Deposito Tabungan Giro
GIRO
A. DEPOSITO
SERTIFIKAT DEPOSITO
Adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia
dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau di
pindah tangankan
Dalam hal bunga sertifikat deposito bank dapat menentukan sendiri tingkat bunga
atau diskonto sertifikat deposito yang diterbitkannya.
DEPOSITO ON CALL
Adalah deposito yang jika sudah jatuh tempo tetapi deposito tersebut oleh nasabah
yang bersangkutan belum dicairkan maka secara otomatis bunganya akan
diperhitungkan.
CONTOH :
Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 bulan dengan jumlah nominal Rp.
4.000.000,- . Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu penyimpanan
tersebut adalah 20 %.
Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan diterima
nasabah adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito dibayar di muka
dengan cara diskonto.
Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp. 5.000.000,- maka tidak perlu
membayar Rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari Rp. 5000.000,- setelah
dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito jatuh tempo, bank akan
membayar sebesar Rp. 5.000.000,-
P= Pokok x 365
Rate x hari + 365
P = Nilai yang harus dibayar.
Pokok = nilai nominal sertifikat deposito.
Rate = suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.
Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat.
CONTOH :
Sertifikat Deposito bernominal Rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari dan suku
bunga 19% per tahun.
Tn. A membuka simpanan berjangka pada Bank Omega jakarta atas beban rekening
gironya sebesar Rp. 35.000.000. Jangka waktu selama 3 bulan, bunga sebesar 21% pa
dibayarkan pada saat jatuh tempo. Pada saat pembukaan rekening simpanan
berjangka, oleh bank akan dicatat sbb:
Tn. B membuka simpanan berjangka pada Bank Omega yang dibelinya secara tunai.
Nilai nominal sebesar Rp. 20.000.000. Bunga sebesar 22% setahun dibayar pada saat
jatuh tempo. Jangka waktu 3 bulan, oleh bank akan dicatat sbb:
Pada hari yang sama Tn. C membeli simpanan berjangka pada bank Omega Jakarta
yang dibayarkan dengan warkat transfer bank bersangkutansebesar Rp. 50.000.000.
Jangka waktu 6 bulan dan suku bunga sebesar 24% setahun. Tn. C bukan pemegang
rekening giro pada Bank Omega Jakarta. Bank Omega akan mencatat transaksi ini
sebagai berikut :
Jumlah seluruh antisipasi bunga simpanan berjangka sebesar Rp. 1.979.167 tsb diatas
harus dicatat karena akuntansi keuangan menganut faham accrual basis. Pencatatan
ini akan mendebet biaya dan mengkredit hutang jangka pendek.
JURNAL :
Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga simpanan
berjangka : Tn. A untuk keuntungan rekening gironya, Tn. B secara tunai dan Tn. C
dikirim ke rekannya yang juga nasabah Bank Omega cab. Bandung.
JURNAL :
pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup kedalam rekening laba rugi dengan ayat
jurnal penutupan sbb:
Rekening simpanan berjangka yg telah jatuh tempo akan tetap tampil pada neraca
hingga pemilik rekening yg bersangkutan datang untuk mencairkannya.
Apabila Tn. A datang hendak mencairkan simpanan berjangka tsb scr tunai, Bank
Omega akan menghilangkan rekening simpanan berjangka yang telah jatuh tempo tsb
dengan mencatat ayat jurnal :
Dengan demikian rek. Simpanan berjangka T. A akan tidak tampak lagi dalam
pembukuan Bank Omega.
CONTOH :
Apabila Tn. C yang telah memiliki rek. Simpanan berjangka selama 3 bulan,
kemudian hendak mencairkan rekeningnya untuk disetorkan bagi keuntungan
rekening giro temannya Tn. B, maka Bank Omega akan memberikan bunga
kepadanya sebesar 19% setahun dan membukukan sbb:
B. TABUNGAN
Secara umum ada 3 metode perhitungan bunga tabungan yaitu: berdasarkan saldo
terendah, saldo rata-rata dan saldo harian. Beberapa bank menerapkan jumlah hari
dalam 1 tahun 365 hari, namun ada pula yang menerapkan jumlah hari bunga 360
hari.
Untuk memudahkan Anda memahami perhitungan bunga diatas, mari kita lakukan
sebuah ilustrasi rekening tabungan sebagai berikut:
Misalkan Anda membuka tabungan pada tanggal 1 Juni dengan setoran awal Rp
1.000.000,00 kemudian Anda melakukan penyetoran dan penarikan selama
bulan Juni sebagai berikut:
SRH = Saldo rata-rata harian, i = suku bunga tabungan pertahun, t = jumlah hari
dalam bulan berjalan.
Misalkan bunga tabungan yang berlaku adalah sebagai berikut:
Saldo dibawah Rp.5 juta, bunga = 3% pa
Saldo 5 juta keatas, bunga = 5 % pa
Karena SRH Anda diatas Rp.5 juta, maka Anda berhak atas suku bunga 5%, sehingga
bunga yang akan Anda terima adalah sebagai berikut:
Bunga Juni
= Rp.8.233.333,00 x 5% x 30/365
= Rp. 33.835,62
Bunga yang akan Anda peroleh ditentukan oleh cara perhitungan bunga yang
dilakukan bank. Besarnya bunga tabungan berdasarkan tiga metode perhitungan dapat
dilihat dibawah ini.
ST = saldo terendah, i= suku bunga tabungan pertahun, t = jumlah hari dalam 1 bulan,
365 = jumlah hari dalam 1 tahun.
Misalkan suku bunga yang berlaku adalah 5% pa (per annum).
Karena saldo terendah dalam bulan Juni adalah Rp.1.000.000,00, maka perhitungan
bunga adalah sebagai berikut:
Bunga bulan Juni
= Rp. 1 juta x 5 % x 30/365
= Rp. 4.109,59
C. GIRO
GIRO adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah lainnya atau dengan cara pemibdahbukuan (Menurut UU RI No 10
Th 1998)
Setiap rek Giro memperoleh nomer account, setiap terjadi transaksi dicatat
oleh petugas bank dan setiap akhir bulan akan dilaporkan kepada nasabah
Giro dalam bentuk Rekening Koran.
Mutasi Debet adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penurunan saldo
rekening nasabah yang disebabkan karena adanya penarikan dana, misalnya
penarikan tunai dengan menggunakan cek, pembebanan biaya administrasi
bulanan, pembebanan buku cek/BG
Mutasi Kredit adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penambahan jumlah
saldo nasabah yang disebabkan karena adanya setoran dana. Misalnya setoran
kliring, setoran tunai dan pemberian jasa giro
Sifat Cek
1. Cek dapat dibayar tunai
2. Dapat dibayar setiap saat ditunjukkan
3. Masa berlaku cek adalah 70 hari sejak tanggal pembukaan
4. Cek tidak dapat dibatalkan oleh penarik kecuali disertai surat dari Kepolisisan
yang menyatakan cek tersebut hilang
Keterangan :
Jasa Giro = Jasa giro yang diperhitungkan
Saldo = Saldo nasabah
Rate = Suku bunga/jasa giro % per th
Hari = Jml hari pengendapan saldo
Contoh :
Setiap nasabah yang menempatkan dana pada bank akan memperoleh bunga atau
jasa yang diberikan. Demikian pula pada sumber dana giro valas. Sebagai ilustrasi
dapat dilihat sebagai berikut:
Tuan Mashuri menempatkan giro valas USD 15.000.
Jasa giro yang diperoleh 2,%p.a. Pajak 20%.
Saat pembayaran jasa giro kurs pajak Rp. 8.000,-
Jasa gironya ditempatkan pada giro rupiah.
Penyelesaiannya :
Jasa giro = USD 15.000,- x 2% x 30 = 24,66
365
Jurnal Transaksi :
D/ BBL Jasa Giro Valas USD 24,66
K/ RPV Valas USD 24,66
D/ RPV Rupiah Rp. 197.280
K/ Ks PPh Giro Rp 39.456,-
K/ Rek Giro Rupiah Rp 157.824,-
ega.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13555/deposito.doc
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/5696B9B9-4268-496A-96B3-
7CF34C278B57/1497/MengetahuiPerhitunganBungaTabungan.pdf
cantika.staff.umm.ac.id/files/2010/01/AktBank4-giro.ppt