Anda di halaman 1dari 21

Trade Off dan Opportunity Cost serta Peran Pemerintah

dalam Circular Flow Diagram


oleh: Denta Daliyanti

TRADE OFF dan OPPORTUNITY COST

Jika berbicara tentang ekonomi, kata trade off dan opportunity cost sudah tidak asing lagi di
pendengaran kita. Sekilas memang definisi di antara keduanya hampir sama. Tetapi bila kita
kaji lebih mendalam, keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Namun demikian, trade
off dan opportunity cost saling berhubungan.

Pada dasarnya setiap manusia pernah, bahkan sering dihadapkan pada trade off dan
opportunity cost. Kedua istilah ini berkaitan dengan choice (pilihan), decision making
(pengambilan keputusan), sacrifice (pengorbanan). Definisinya sebagai berikut:

1. Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal
atau lebih, mengorbankan/kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk
memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.
2. Opportunity cost (biaya peluang) adalah biaya suatu kesempatan yang hilang sebagai
pengorbanan atas pilihan lain.

Sebagai contoh :

Pada hari Sabtu, Denta dihadapkan pada 2 pilihan yaitu: pulang kampung atau mengikuti
kegiatan seminar mahasiswa Akuntansi. Jika Denta memilih pulang kampung, ia akan
bahagia karena dapat melepas rindu dengan keluarganya tercinta. Tetapi, ia juga akan
mengeluarkan biaya transportasi sekitar Rp. 50.000,00. Dan jika Denta memilih untuk
mengikuti kegiatan seminar, ia akan mendapat wawasan dan pengalaman lebih yang berguna
bagi kehidupannya. Dan uang yang dikeluarkan untuk mengikuti seminar sebesar Rp.
20.000,00. Misalkan dalam situasi ini, Denta memilih untuk mengikuti kegiatan seminar.
Maka yang dikatakan trade off adalah pilihan untuk pulang kampung, karena pilihan tersebut
telah dikorbankan demi mengikuti kegiatan seminar. Sedangkan yang disebut sebagai
opportunity cost adalah biaya untuk pulang kampung termasuk kebahagiaan bertemu dengan
keluarga, karena pulang kampung merupakan kesempatan yang hilang dari kedua pilihan
tersebut.

Dengan demikian, trade off dan opportunity cost berbeda namun saling berhubungan. Dalam
menentukan pilihan dibutuhkan pemikiran lebih agar pilihan yang diambil tingkat
efisiensinya tinggi.

ari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa
Tarik-ulur atau Keuntungan dan Kerugian atau Trade-off dalam bahasa Inggris, merujuk
pada usaha untuk meningkatkan kualitas atau aspek sesuatu dengan mengurangi kualitas atau
aspek dari sesuatu yang lain.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah tarik-ulur antara kecepatan dengan keselamatan
ketika mengendarai mobil. Bila seseorang menginginkan kecepatan, maka ia mengurangi aspek
keselamatan. Sebaliknya bila ia ingin meningkatkan keselamatan, maka ia harus mengurangi
kecepatan mobilnya. Trade-off berbedda dengan oportunity cos

GAJI dan UPAH

Tampaknya menarik jika kita membahas tentang gaji dan upah atau semacamnya. Hal
itu lah yang paling diharapkan di dalam dunia kerja. Mayoritas orang menganggap bahwa
gaji sama halnya dengan upah. Padahal kedua istilah itu bermakna berbeda. Gaji dan upah
berperan sama sebagai balasan atas pekerjaan seseorang.

Pengertian Gaji Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN: Gaji atau upah adalah hak
pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja
kepada pekerja ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan,termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan /atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Dewan Penelitian Pengupahan Nasional memberikan definisi pengupahan sebagai berikut :


Upah ialah suatu penerimaan kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan
yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, dinyatakan menurut suatu persetujuan Undang-
undang dan Peraturan, dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja
dengan penerima kerja. Dari pengertian diatas mengenai upah ini dapat diartikan bahwa upah
merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan yang dimanifestasikan sebagai
hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, tanpa
suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap menggu atau bulan.

Perbedaan gaji dan upah secara lebih spesifik terletak pada waktu pemberiannya. Berikut
penjelasannya:

1. Gaji dinyatakan dalam jumlah per bulan atau per tahun. Gaji bersifat struktural.
2. Upah diberikan atas tarif per jam atau berdasarkan hasil pekerjaan. Upah bersifat
fungsional.

Hal yang membedakan lainnya adalah pihak yang menerima.

1. Gaji diterima oleh mereka yang bekerja dalam jangka waktu yang relatif lama sesuai
ketentuan atau perjanjian dengan instansi atau perusahaan. Profesi yang mendapat gaji
contohnya seperti: guru, dosen, staff, manager,dll.
2. Upah diterima oleh mereka yang bekerja dalam jangka waktu yang relatif singkat
sesuai ketentuan dengan pihak pemberi upah. Profesi yang mendapat upah contohnya
seperti: buruh, shopkeeper, dll.

PEMERINTAH dalam CIRCULAR FLOW DIAGRAMDari penjelasan di atas, kita tahu


bahwa sebenarnya gaji dan upah itu berbeda. Perbedaan yang ada dilihat dari segi waktu
pemberian dan pihak yang menerima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gaji lebih
tinggi tingkatannya dibanding upah.

Gambar di atas merupakan circular flow diagram. Terlihat bahwa selain Rumah
Tangga dan perusahaan, pemerintah juga berperan dalam hal tersebut. Peran pemerintah di
sini sangatlah berpengaruh terhadap jalannya kegiatan ekonomi. Pemerintah trejun langsung
dalam kegiatan ini melalui perusahaan Negara yaitu BUMN dan BUMD. Ada pun peran
pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Mengatur sekaligus mengawasi perekonomian negara secara keseluruhan agar tercipta


stabilitas ekonomi yang adil bagi setiap pelaku ekonomi. Pengaturan yang dilakukan
pemerintah berupa:
1. Pengaturan ekonomi secara langsung

Contoh: perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan biaya tarif,


penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi.

1. Pengaturan ekonomi secara tidak langsung

Contoh: pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan
pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5% keuntungannya untuk mengentaskan
kemiskinan.

1. Pemerintah berperan sebagai konsumen, yaitu menggunakan barang dan jasa untuk
menjalankan tugasnya. Contoh: pemerintah membutuhkan Alat Tulis Kantor (ATK)
yang dihasilkan oleh Rumah Tangga Produsen.
2. Pemerintah sebagai produsen, yakni menghasilkan barang dan jasa melalui
perusahaan negara (BUMN dan BUMD). Contoh: Bank Indonesia, Pertamina, PLN,
dll.
Pemerintah merupakan pusat segala kegiatan ekonomi dalam suatu negara. Kebijakan-
kebijakan pemerintah di bidang ekonomi juga harus benar-benar memperhatikan keadaan
ekonomi negaranya, agar kebijakan tersebut tidak merugikan pelaku-pelaku ekonomi.

Keuntungan Marginal dari Segelas Air


Keuntungan marginal selalu berkaitan dengan biaya marginal. Manfaat dari segelas
air dapat dilihat dengan membandingkan keuntungan marginal dan biaya marginalnya. Besar
atau kecilnya keuntungan marginal dari segelas air dapat dijelaskan dengan contoh seperti
berikut. Segelas air akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi, bila seseorang yang
sedang kehausan meminum segelas air. Bila ia meminum segelas air lagi maka tingkat
kepuasannya akan berkurang, semakin ia meminum air dalam waktu yang berdekatan maka
makin lama tingkat kepuasannya akan semakin rendah. Tingkat kepuasan dari yang tadinya
tinggi hingga menjadi rendah akan mempengaruhi manfaat dari segelas air tersebut. Jadi
dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan seseorang dalam minum air akan mempengaruhi
Keuntungan Marginal. Keuntungan marginal dari segelas air akan bernilai besar bila air
diminum saat orang tersebut sedang kehausan dan akan semakin berkurang bila diminum
terus-menerus.
About these ads
 Home
 Profil
 Arsip
 Hubungi Kami

Kategori
 administrasi
 Akuntansi
 Bahasa
 Basis Data
 Biologi
 Database
 Desain Grafis
 Ekonomi
 Elektronika
 Fiqih
 Fisika
 Hukum
 Informatika
 Jaringan Komputer
 Kebidanan
 Kehutanan
 keperawatan
 Kesehatan
 komunikasi
 Lingkungan
 Listrik
 Makatronika
 Manajemen
 metode pembelajaran
 Olahraga
 Pajak
 Pemasaran
 Pendidikan
 Penyakit
 Perbankan
 Pertanian
 Politik
 Psikologi
 Seni
 Sistem Informasi
 Sosial
 syariah
 Teknik Sipil
 Transportasi

Browse » Home » Manajemen » Pengertian, Bentuk dan Tujuan Insentif

Pengertian, Bentuk dan Tujuan Insentif


Oleh Muchlisin Riadi Pada Minggu, Maret 17, 2013 Labels: Manajemen

Pengertian Insentif

Insentif

Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikan sebagai suatu perangsang
ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat
yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam organisasi (Gorda, 2004:141).
Sedangkan Manullang (2003 :147) menyatakan, Insetif merupakan sarana motivasi/sarana yang
menimbulkan dorongan.

Menurut Cascio (1995 : 377), “ ..an incentive are variable reward, granded to individuals on groups,
that recognize differences in achieving results. They are designed to stimulate or motivate greater
employee effort on productivity”. Dari definisi tersebut dapat insentif dapat diartikan sebagai berikut
: insentif adalah variabel penghargaan yang diberikan kepada individu dalam suatu kelompok, yang
diketahui berdasarkan perbedaan dalam mencapai hasil kerja. Ini di rancang untuk memberikan
rangsangan atau memotivasi karyawan berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya.

Harsono (2004:21) berpendapat, insentif adalah setiap sistem kompensasi dimana jumlah yang
diberikan tergantung pada hasil yang dicapai, yang berarti menawarkan sesuatu yang berarti
menawarkan sesuatu insentif kepada pekerja untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian insentif merupakan alat
untuk mendorong karyawan agar lebih meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.

Bentuk-bentuk Insentif

Menurut Koontz (1986:648), insentif dapat diberikan dalam berbagai bentu, yaitu berupa uang,
lingkungan kerja yang baik dan partisipasi:

1. Uang
Merupakan suatu yang penting diberikan sebagai perangsang dengan memberi uang berarti
memberi alat untuk merealisasikan kehidupan pegawai, hal ini dapat merangsang pegawai untuk
selalu meningkatkan prestasi kerjanya. Prestasi yang meningkat akan menunjang pendapatan naik,
maka dengan terpenuhinya kebutuhan maka ketenangan akan dapat dirasakan.

2. Lingkungan kerja yang baik


Pemberian insentif dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga dapat
diberikan pula penghargaan kepada pegawai yang menghasilkan prestasi yang tinggi. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang baik diperlukan sikap manajer yang baik dalam mendorong
bawahannya agar giat bekerja. Menurut analisis para ahli, situasi kerja yang baik dapat
meningkatkan keinginan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

3. Partisipasi
Cara ini dapat memberikan dorongan yang kuat untuk meningkatkan kesadaran melakukan tugas
yaitu dengan diberikannya perhatian, kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan. Dengan
partisipasi akan memberikan pengakuan bahwa partisipan tersebut merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dan hal ini memerlukan suatu
dukungan dan rasa persatuan sehingga para karyawan akan merasa ikut ambil bagian serta
keinginan untuk berpartisipasi.

Tujuan Pemberian Insentif

Menurut Gorda (2004:156) Pemberian insentif atau upah perangsang bertujuan :

1. Memberikan balas jasa yang berbeda dikarenakan hasil kerja yang berbeda.
2. Mendorong semangat kerja karyawan dan memberikan kepuasan.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Dalam melakukan tugasnya, seorang pimpinan selalu membutuhkan bawahannya untuk
melaksanakan rencana-rencananya.
5. Pemberian insentif dimaksudkan untuk menambah penghasilan karyawan sehingga dapat
memenuhi kebutuhannya.
6. Mempertahankan karyawan yang berprestasi agar tetap berada dalam perusahaan.
Jenis- Jenis Insentif

Berdasarkan kepada siapa insentif diberikan, maka jenis-jenis insentif dapat diklasifikasikan menjadi
tiga golongan, yaitu :

1. Individual Incentive, yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan berdasarkan usaha atau
prestasi kerja masing-masing karyawan.
2. Group Incentive, yaitu insentif yang diberikan berdasarkan standar dari masing-masing
kelompok
3. Plant Wide Incentive, yaitu insentif yang diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan
berdasarkan kriteria pembayaran perusahaan.

Prinsip Pemberian Insentif

Pada dasarnya pemberian insentif senantiasa dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi ekstra
yang melebihi suatu standar yang telah ditetapkan serta telah disetujui bersama. Insentif
memberikan penghargaan dalam bentuk pendapatan ekstra untuk usaha ekstra yang dihasilkan.

Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat serta harus dikaitkan secara erat
dengan tujuan-tujuan perusahaan yang bersangkutan. Jumlah insentif yang diberikan kepada
seseorang harus dihubungkan dengan jumlah atau apa yang telah dicapai selama periode tertentu,
sesuai dengan rumus pembagian yang telah diketahui semua pihak secara nyata. Rumus pembagian
insentif ditetapkan secara adil sehingga dapat mendorong meningkatkan lebih banyak keluaran
(output) kerja dan meningkatkan keinginan kuat untuk mencapai tambahan penghasilan serta dapat
menguntungkan semua pihak.

Daftar Pustaka

 Cascio, Wayne F., 1995, Managing Human Resources, Productivity, Quality of Work Life,
Profit, fourth edition, Mc GrawHill.
 Gorda, IGN, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE Satya Dharma
Singaraja.
 Harsono, 1987, Manajemen Publik Cetakan Kedua, Balai Aksara Ghalia Indonesia, 1987.
 Koontz, Harold & Cyril O’Donnel & Heinz Weihrich. 1986. Manajemen. Jilid 2. Terjemahan:
Gunawan Hutauruk. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Daftar Referensi

 Pengertian dan Kualitas Jasa


 Manajemen Personalia
 Kualitas Pelayanan Pelanggan
 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
 Merek
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Dapatkan referensi kajian pustaka terbaru
Ketik alamat email pada kotak di bawah ini
Ketik alama

Pustaka Terbaru
 Pengertian, Jenis dan Pengelolaan Piutang
 Penjualan Kredit
 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
 Pengertian, Rukun dan Fungsi Wakaf
 Model Pembelajaran Jigsaw

Referensi Pilihan

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan

Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari
beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupak...

Pengertian dan Konsep Akuntansi

Pengertian Akuntansi Akuntansi Dalam dunia usaha, ilmu akuntansi memegang peranan
yang sangat penting dalam menjalankan operasi perus...

Pengertian, fungsi dan lapisan kulit

Lapisan Kulit Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh
luar, baik pengaruh fisik maupun pengaruh kimia. ...

Definisi pajak dan jenis-jenis pajak

Definisi Pajak Definisi Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaa...

Pengertian dan jenis-jenis Makna Kata dalam Bahasa

Makna Kata Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna
dengan bendanya sangat bertautan dan saling menyatu...

Pengertian, Fungsi dan Tingkatan Manajemen

Pengertian Manajemen Manajemen Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan
erat dengan style, seni dan proses yang hidup dan di...

Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan


yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang di...

Pengertian Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara Kata administrasi berasal dari bahasa Inggris administration
yang pada mulanya berasal dari bahasa Latin admi...

Pengertian dan fungsi perencanaan

Pengertian dan fungsi perencanaan Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik
dan terkoordinasi, sangat diperlukan adanya peren...

Cek Wikipedia saja:


invisible hand of the market -->istilah ekonomi yang menjelaskan sifat pasar yang dapat
mengatur dirinya sendiri.

Menurut Adam Smith, pembuat istilah tsb, "invisible hand" dibentuk dari pertemuan
kekuatan2 kepentingan pribadi, kompetisi, penawaran, dan permintaan, yang menurut beliau
mampu mengalokasikan (mengatur) sendiri sumber2 daya dalam manyarakat.

materi referensi:

Tangan Tak Tampak

Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu,
dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas
adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih
condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau
Jasa.

Pasar adalah Tempat yang Baik untuk Mengorganisasikan Kegiatan Ekonomi. Saat ini,
kebanyakan negara di dunia, menganut pemikiran ekonomi pasar. Perekonomian pasar
merupakan suatu bentuk perekonomian yang mengalokasikan sumber dayanya melalui
keputusan-keputusan dari berbagai perusahaan dan rumah tangga, seiring dengan
interaksi mereka di pasar barang dan jasa. Perusahaan memutuskan untuk
menghasilkan apa dan rumah tangga memutuskan untuk mengkonsumsi apa, dimana
interaksi diantara keduanya dipengaruhi oleh harga dan kepentingan pribadi. Faktor
kepentingan pribadi inilah yang banyak mendapat tentangan dari beberapa pihak
mengenai konsep perekonomian pasar.

Berbicara mengenai perekonomian pasar tidak akan lepas dari pemikiran Adam Smith
dan konsep ”tangan tak tampak” (invisible hand). Semua rumah tangga dan
perusahaan di dalam masyarakat yang berinteraksi di pasar bertindak seolah-olah
dibimbing oleh suatu ”tangan tak tampak” yang membawa mereka pada hasil-hasil
yang dikehendaki pasar. Dan pada akhirnya, kita bisa beranggapan bahwa apa yang
dimaksud dengan ”tangan tak tampak” adalah harga, karena harga mencerminkan
nilai suatu barang bagi masyarkat sekaligus biaya yang harus dibayar untuk membuat
barang tersebut. Ketika kita mempertimbangkan harga pada saat ingin membeli
barang, secara tidak sadar berarti kita mempertimbangkan biaya dan manfaat. Hal ini
membuat harga memandu kita sebagai pengambil keputusan untuk mencapai hasil-
hasil yang mungkin bisa memaksimalkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

Pemerintah Terkadang Mampu Meningkatkan Hasil-hasil dari Pasar.Berkaitan dengan


”tangan tak tampak”, ada penjelasan bahwa ketika pemerintah mencegah harga-harga
untuk menyesuaikan diri secara alamiah terhadap permintaan dan penawaran,
kemampuan tangan tak tampak untuk mengoordinasikan perekonomian menjadi tidak
ampuh lagi. Ketika ada intervensi dari pemerintah terhadap perekonomian, maka
antara rumah tangga dan perusahaan, pembeli dan penjual, tidak bisa lagi
memperkirakan biaya dan manfaat yang sebenarnya. Hal ini akan mengganggu
pengambilan keputusan, dan akhirnya mengganggu perekonomian.

Pemerintah tetap sangat dibutuhkan, karena ada hal-hal yang memang tidak bisa
diatur oleh invisible hand. Invisible hand bisa mengatur perekonomian, tetapi tidak
bisa mengatur dalam hal yang berkaitan dengan Hukum. Pemerintah dibutuhkan
ujntuk mengatur kegiatan perekonomian berjalan dengan lancer.
Ada juga keadaan dimana pasar gagal mengalokasikan sumber-sumber daya secara
efektif yang dikenal dengan istilah kegagalan pasar (market failure). Bentuk dari
kegagalan pasar adalah kekuasaan pasar (market power) yang bisa memunculkan
monopoli, eksternalitas, barang publik yang menyebabkan adanya free rider (akan kita
obrolkan pada kesempatan lain).dalam hal ini, pasar dianggap gagal dalam
menyebarkan kemakmuran secara merata.
Pemerintah memang bisa meningkatkan kondisi perekonomian, tetapi bukan berarti
pemerintah harus selalu melakukannya.
otoyurangsunda

Just another WordPress.com site


23 November 2011

Pengantar Ilmu EKonomi Review BAB 1-5

Bab I

10 Prinsip Ekonomi

Kata “Ekonomi (ECONOMY)“ berasal dari bahasa Yunani yang dapat diartikan “Seseorang
yang melakukan kegiatan mengelola rumah tangga”

Masyarakat dan Kelangkaan Sumberdaya :

Pengelolaan sumberdaya-sumberdaya di masyarakat sangat penting karena keberadaan


sumberdaya adalah terbatas

 Kelangkaan (Scarcity) berarti masyarakat hanya memiliki sumberdaya yang terbatas, oleh
karenanya tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang diinginkannya.
 Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumberdaya
langka tersebut.

Suatu rumah tangga dan perekonomian selalu menghadapi proses pengambilan keputusan
tentang :

1. Siapa yang akan mengerjakan?


2. Barang apa dan berapa yang harus diproduksi ?
3. Sumberdaya-sumberdaya apa yang harus digunakan untuk kegiatan produksi ?
4. Pada tingkat harga berapa barang tersebut harus dijual?

Ilmu ekonomi memiliki beberapa aspek yang disatukan oleh beberapa ide atau prinsip dasar
yaitu :

Principle 1: Seseorang menghadapi Tradeoffs dalam hidupnya.

“There is no such thing as a free lunch!”Tidak ada yang gratis di dunia ini

Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai alternatif yang bisa dipilih maka
individu harus membuat keputusan. Kita sering menghadapi situasi sulit dimana kita harus
memilih dan mengorbankan sesuatu hal yang lain untuk memperoleh sesuatu yang hendak
kita inginkan. Itulah yang di namakan trade off.

Efisiensi Vs Pemerataan
 Efficiency artinya masyarakat mendapatkan yang terbanyak atas penggunaan sumberdaya
yang langka.
 Equity artinya benefit dari sumberdaya yang dimiliki didistribusikan secara baik diantara
anggota masyarakat.

P-2: Biaya dari sesuatu adalah berapa yang anda korbankan untuk memperolehnya

Keputusan membutuhkan pembandingan biaya dan benefit atas alternatif yang dimiliki.
Karena dalam suatu sistem ekonomi trade off bisa kapan pun terjadi, maka muncul istilah
Opportunity yaitu adalah apa yang dikorbankan untuk menghasilkan sesuatu itu.

P-3: Orang yang rasional berpikir atas margin dari berbagai alternatif yang bisa dipilih

Margin dalam artian penyesuaian – penyesuaian kecil terhadap suatu tindakan. Seorang
pengambil keputusan yang rasional hanya akan mengambil tindakan jika dan hanya jika
keuntungan marginalnya melebihi biaya marginalnya.

P-4: Seseorang respon/ tangap terhadap insentif

Dalam kehidupan sehari- hari, biasanya kita akan mengambil keputusan atas perhitungan
biaya dan manfaat, sehingga jelas setiap terjadi perubahan terhadap biaya dan manfaat
tersebut maka sikap kita pun akan berubah, perubahan marginal dari biaya dan benefit
menyebabkan perubahan pula pada respon/ tanggapan seseorang untuk berperilaku.

P-5: Perdagangan dapat membuat seserang lebih baik (better Off).

Dengan berdagang dan menjajakan spesialisasi masing- masing individu, akan tercipta
sebuah mutualisme yang dapat menguntingkan semua orang. Namun, dalam prakteknya, kita
akan mengenal kompetisi, karena kompetisi merupakan implikasi dari adanya keuntungan
adalah perdagangan.

P-6: Pasar biasanya cara yang paling baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi

 Perekonomian pasar (market economy) adalah ekonomi yang mengalokasikan sumberdaya


melalui keputusan yang terdesentralisasi pada banyak firms dan rumahtangga dimana satu
sama lainnya berinteraksi dalam pasar barang dan jasa.
 Rumahtangga memutuskan apa yang dibeli dan dimana akan bekerja.
 Firms memutuskan siapa yang akan dipekerjakan dan apa yang dihasilkan.
 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Adam Smith bahwa semua rumah tangga dan
perusahaan yang berinteraksi di pasar, seolah-olah dibimbing oleh suatu kekuatan (invisible
hand).
 Karena rumahtangga dan perusahaan mengamati harga ketika memutuskan apa yang akan
dibeli atau dijual, mereka tanpa sadar menghitung biaya sosial atas tindakannya.
 Sebagai hasilnya, harga mengarahkan pengambil keputusan untuk mendapatkan hasil yang
dalam banyak hal cenderung memaksimalkan kesejahteraan masyarakat.

P-7: Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil mekanisme pasar.

 Kegagalan pasar (Market failure) terjadi ketika pasar gagal mengalokasikan sumberdaya
secara efisien.
 Ketika terjadi kegagalan pasar maka pemerintah dapat campurtangan untuk tercapainya
efisiensi dan pemerataan

Kegagalan pasar berpeluang terjadi dengan sebab :

 Eksternalitas, dimana merupakan akibat dari tindakan seseorang atau perusahaan yang
mempengaruhi kesejahteraan pihak diluar aktifitas tersebut
 Kekuatan pasar (market power), dimana merupakan kemampuan satu orang atau
perusahaan yang sangat berpengaruh terhadap harga pasar

P-8: Standar hidup bergantung pada kemampuan produksi suatu negaraHampir semua variasi
standart hidup adalah dijelaskan dengan perbedaan produktifitas suatu negara

 Produktifitas merupakan sejumlah barang dan jasa yang diproduksi untuk setiap jam waktu
seorang pekerja

P-9: Harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak

 Inflasi adalah kenaikan di dalam keseluruhan tingkat harga dalam suatu perekonomian
 Salah satu yang menyebabkan inflasi adalah pertambahan jumlah uang. Ketika pemerintah
mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai dari uang akan jatuh.

P-10: Dalam jangka pendek masyarakat menghadapi tradeoff antara inflasi dan
pengangguran.

 Phillips Curve adalah ilustrasi tradeoff antara inflasi dan unemployment:


 Individu membuat keputusan – trade-off dari pelbagai alternatif.
 Biaya dari suatu keputusan diukur dengan dengan kesempatan yang hilang (foregone
opportunities).
 Masyarakat yang rasional membuat keputusan dengan membandingkan tingkat perubahan
biaya dan perubahan benefit
 Masyarakat akan merubah perilakunya sebagai respon atas insentif yang mereka hadapi
 Perdagangan dapat menciptakan kondisi yang saling menguntungkan
 Pasar pada umumnya merupakan cara yang baik mengkoordinasi perdagangan diantara
masyarakat
 Pemerintah punya potensi memperbaiki outcome pasar jika ada kegagalan pasar atau jika
outcome pasar tidak seimbang.
 Produktifitas merupakan sumber utama pada pembentukan standart hidup
 Pertambahan uang merupakan sumber utama inflasi
 Dalam jangka pendek masyarakat menghadapi trade off antara inflasi dan pengangguran.

BAB II

Berpikir Seperti Ekonom

Sama seperti ilmu yang lainnya, ilmu ekonomi pun memiliki bahasan dan
pemikirannya sendiri. Berfikir seperti seorang ekonom berarti memposisikan diri kita untuk
melihat, mendengar, dan memahami setiap masalah ekonomi melalui sudut pandang seorang
ekonom.
Dalam memahami keadaan ekonomi, seorang ekonom bekerja dengan menggunakan metode
ilmiah.

1. Metode Ilmiah: Observasi, Teori dan Observasi Lagi

Tidak seperti kimia ataupun biologi yang melakukan percobaan di laboratorium. Dalam ilmu
ekonomi eksperimen terkadang sulit di lakukan. Karena sebelum melakukan penelitian para
ekonom sangat memperhatikan eksperimen alami yang di berikan oleh sejarah. Ilmu ekonomi
hanya dapat bertindak berdasarkan data yang tersedia dari kejadian nyata di dunia.

2. Peranan Asumsi

Asumsi berarti menyederhanakan suatu permasalahan pada objek yang hendak dikaji.
Dengan menggunakan metode ini, para ekonom akan dengan lebih mudah melakukan
penelitian terhadap sesuatu, karena objek juga terpusat pada hal – hal utama yang ingin di
teliti oleh ekonom tersebut. Dalam menjawab sebuah pertanyaan, ilmu ekonomi
menggunakan asumsi yang berbeda.

3. Model Ekonomi

Jika biologi menggunakan penyederhanaan suatu contoh organ tubuh manusia dalam proses
pembelajarannya, maka ekonomi menggunakan suatu model dari diagram dan persamaan.
Dan karena asumsi berperan dalam suatu penelitian ekonomi, maka tiap diagram, maupun
persamaan dalam ekonomi ini merupakan penyederhanaan realitas untuk memudahkan kita
dalam memahami suatu permasalahan. Adapun contoh diagram model ekonomi adalah
sebagai berikut:

1. Diagram Aliran Sirkuler

Perekonomian sejatinya merupakan suatu kegiatan kompleks yang terdiri dari jutaan manusia
yang sibuk dalam banyak aktifitas seperti: menjual, membeli, bekerja, memproduksi dan
sebagainya. Melalui diagram aliran sirkuler ini, maka penggambaran suatu perekonomian
disederhanakan melalui suatu siklus bolak- balik antara rumah tangga dan perusahaan yang
terjadi di pasar. Diagram aliran sirkuler (circular flow chart) adalah suatu model visual
perekonomian yang memperlihatka aliran uang melalui pasar antara perusahaan yang
memproduksi barang masukan (input) yaitu: tenaga kerja, tanah, dan modal (bangunan dan
mesin), ini disebut faktor produksi (production faktor), dan faktor produksi ini dimiliki oleh
rumah tangga dan sebaliknya rumah tangga pun mengkonsumsi barang dan jasa yang di
produksi perusahaan.

2. Batas Kemungkinan Produksi

Batas kemungkinan produksi ( production possibilities frontier) adalah suatu grafik yang
memperlihatkan berbagai kombinasi keluaran (output) yang mungkin dapat di produksi oleh
perekonomian, dengan faktor produksi tertentu dan teknologi produksi yang tersedia.

Melalui kurva batas kemungkinan produksi ini akan terlihat beberapa prinsip ekonomi seperti
: trade off, kelangkaan, efisiensi, biaya oportunitas dan pertumbuhan ekonomi.

D. Mikroekonomi dan Makroekonomi


Secara garis besar ilmu ekonomi dibagi dalam dua sub bidang yang luas yaitu :

1. Ilmu mikroekonomi (microeconomics), merupakan kajian tentang bagaimana rumah


tangga dan perusahaan membuat keputusan, dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar
tertentu.

2. Ilmu makroekonomi (macroeconomics), merupakan kajian tentang gejala, fenomena


perekonomian secara luas, termasuk inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.

Pakar Ekonomi Sebagai Penasihat Kebijakan

Ekonom terkadang dapat menjadi seorang ilmuwan ketika memberikan suatu pernyataan
positif dan sebaliknya dapat menjadi seorang penasihat ketika memberikan pernyataan
normatif. Pernyataan positif (positive statement) adalah klaim yang menjelaskan dunia
sebagaimana adanya, sedangkan pernyataan normatif (normative statement) adalah klaim
yang mencoba menunjukkan bagaimana dunia seharusnya.

Perbedaan utama pernyataan positif dan normatif adalah bagaimana kita menilai keabsahan
mereka. Pernyataan postif dapat kita evaluasi dengan cara memeriksa fakta. Sedangkan
pernyataan normatif dapat di evaluasi dengan cara analisis positif dan pertimbangan nilai.

Mengapa Para Ekonom Bersilang Pendapat

Menurut Bernard Shaw bahwa “jika semua ahli ekonomi di jajarkan dari ujung ke ujung,
mereka tidak akan mencapai suatu kesepakatan.” Hal ini terjadi karena :

1. Para ekonom mungkin tidak setuju mengenai keabsahan teori- teori positif alternatif.
2. Para ekonom mungkin mempunyai nilai yang berbeda dan karenanya memiliki pandangan
normatif yang berbeda tentang kebijakan apa yang harus di coba untuk di jalankan.

BAB III

SALING KETERGANTUNGAN DAN KEUNTUNGAN PERDAGANGAN

Setiap hari sesungguhnya hidup kita tergantung pada begitu banyak orang lain di seluruh
dunia. Pakaian kita, bahan makanan, kendaraan, dan segalanya hampir tidak kita produksi
sendiri melainkan dibuat oleh orang lain di tempat- tempat lain di seluruh dunia ini. Sehingga
timbullah suatu istilah interdepensi atau saling ketergantungan.

Interdepensi atau saling ketergantungan ini sangat dimungkinkan terjadi karena manusia
yang satu senantiasa mengadakan pertukaran atau perdagangan dengan manusia lainnya.

Kemungkinan- kemungkinan Produksi

Seperti penjelasan pada bab dua, kurva batas- batas kemungkinan produksi memperlihatkan
berbagai paduan output yang dapat muncul pada suatu perekonomian. Hal ini
mengilustrasikan salah satu dari sepuluh prinsip ekonomi pada bab satu, yang menyatakan
bahwa setiap orang senantiasa menghadapi dilema atau trade off.

Spesialisasi dan Perdagangan


Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya bahwa perdagangan dapat saling menguntungkan
semua pihak. Melalui perdagangan atas spesialisasi masing- masing, maka akan tercipta suatu
mutualisme. Hal ini beralasan karena keterbatasannya seseorang tidak akan mampu
memproduksi segala kebutuhannya sendiri. Melalui pertukaran atau perdagangan seseorang
akan mendapatkan kombinasi konsumsi dengan harga yang lebih murah dan variatif
dibandingkan jika dirinya menciptakan sendiri.

Prinsip Keunggulan Komparatif

1. Keunggulan Absolut

Ketika para ekonom membandingkan produktifitas dua atau lebih produsen berdasarkan
biaya mutlak produsen biasanya menggunakan istilah keunggulan absolut (absolute
advantages), produsen yang memerlukan biaya atau input (faktor- faktor produksi) paling
sedikit dalam menghasilkan suatu barang, jasa, dikatakan sebagai produsen yang memiliki
keunggulan absolut dalam menghasilkan barang, jasa yang bersangkutan. Sehingga
keunggulan absolut dapat dikatakan bahwa jika seseorang dapat menghasilkan barang dengan
input lebih sedikit maka ia memiliki keuntungan absolut dalam memproduksi suatu jenis
barang.

2. Biaya Oportunitas dan Keunggulan Komparatif

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya pada bab satu, bahwa biaya oportunitas adalah
segala sesuatu yang harus dikorbankan dalam rangka memperoleh sesuatu. Sedangkan yang
dimaksud dengan keunggulan komparatif (comparative advantage) adalah perbandingan
antara produsen suatu jenis barang, berdasarkan biaya oportunitas yang harus di pikul
masing- masing produsen. Kaitan antara biaya oportunitas dan biaya komparatif adalah jika
seseorang menanggung biaya oportunitas lebih kecil dalam menghasilkan barang, maka
orang tersebut dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif. Satu hal yang perlu di garis
bawahi adalah mengingat bahwa biaya oportunitas suatu barang selalu merupakan kebalikan
dari biaya oportunitas yang lainnya, maka seseorang biasanya tidak dapat menguasai
keunggulan komparatif dari dua jenis barang.

3. Keunggulan Komparatif Perdagangan

Karena tiap orang tidak mungkin menguasai keunggulan komparatif dari sumua barang dan
jasa atau dalam artian hanya mampu menguasai keunggulan komparatif dari satu jenis
barang, maka tiap orang melakukan pertukarrran atau aktivitas jual beli satu sama lain.
Sehingga tiap- tiap orang tersebut dapat merasakan kepuasan karena menikmati variasi
konsumsi barang yang berbeda. Melalui perdagangan antara biaya oportunitas dan
keunggulan komparatif yang berbeda inilah akan tercipta keuntungan perdagangan (gain for
trade).

Kegiatan saling menguntungkan ini akan tampak begitu nyata dalam kehidupan dunia, karena
aplikasi dari keunggulan komparatif sangatlah luas. Tiap- tiap orang hanya mampu
menguasai spesialisasi tertentu sehingga untuk mengadakan efisiensi demi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya melalui perdagangan dengan orang lain. Prinsip keunggulan komparatif
dapat berlaku, baik terhadap Negara maupun terhadap individu. Dan demikian bahwa
keberadaan keuntungan perdagangan sesunguhnya bertolak dari keunggulan komparatif,
bukan perdagangan. Oleh karena itu sudah selazimnya para ekonom menggunakan prinsip
keunggulan komparatif.

BAB IV

Kekuatan Pasar

Penawaran dan Permintaan

Dalam dunia ekonomi, penawaran dan permintaan adalah dua kata yang paling sering
digunakan oleh para ekonom. Keduanya merupakan kekuatan yang membuat perekonomian
pasar bekerja dan menentukan kuantitas barang yang di produksi dan harga ketika barang
tersebut terjual.

 Pasar kompetitif

Para ekonom menggunakan model penawaran dan permintaan untuk menganalisis pasar-
pasar yang kompititif, terdapat banyak penjual dan pembeli, masing-masing hanya
berpengaruh kecil terhadap harga pasar.

Pasar adalah sekumpulan pembeli atau penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu.
Sedangkan pasar kompetitif adalah pasar yang terdiri atas banyak sekali pembeli dan penjual
sehingga pengaruh masing – masing terhadap harga pasar sedemikian kecilnya sehingga
dapat di abaikan.

 Persaingan sempurna dan tidak sempurna

Pasar persaingan sempurna (perfectly competitive) di bentuk oleh dua karakteristik yaitu

1) Barang – barang yang di tawarkan semuanya sama

2) Pembeli dan penjual sangat banyak sehingga tidak ada seorangpun yang dapat
mempengaruhi harga pasar. Karena baik penjual dan pembeli harus menerima harga yang
telah di tetapkan oleh pasar (price taker).

 Dalam beberapa pasar hanya memiliki satu penjual yang menetapkan harga, penjual seperti
ini disebut seorang monopoli.
 Pertengahan antara monopoli dan pasar persaingan sempurna disebut oligopoly yang
memiliki beberapa penjual tetapi tidak terlalu agresif dalam bersaing.
 Pasar yang penjualnya masih memiliki sedikit kemampuan untuk menetapkan harga
produknya disebut persaingan monopolistic.

Faktor – faktor yang menentukan permintaan individu diantaranya adalah harga, pendapatan,
harga barang lain yang berkaitan, selera dan ekspektasi. Jika salah satu dan faktor-faktor
tersebut berubah, maka kurva permintaanya akan bergeser.

 Kuantitas barang yang diminta (quantity demanded) adalah jumlsh barang yang ingin dan
mampu di beli oleh pembeli.
 Hukum permintaan (law of demand) adalah pernyataan bahwa dengan menganggap hal
lainnya tetap, kuantitas yang diminta menurun ketika harga sebuah barang meningkat.
 Barang normal (normal good) adalah sebuah barang yang jika pendapatan meningkat akan
mendorong peningkatan terhadap permintaan barang tersebut, dengan menganggap hal
lainnya tetap.
 Barang inferior (inferior good) adalah sebuah barang yang jika pendapatan meningkat akan
mendorong peningkatan terhadap permintaan, dengan menganggap hal lainnya tetap.
 Barang substitusi (substitutes) adalah dua barang dimana peningkatan harga barang
pertama mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap barang kedua.
 Barang komplemen (complement) adalah dua barang dimana peningkatan harga barang
pertama mendorong penurunan dalam permintaan barang lainnya.

Kurva permintaan menunjukan bagaimana jumlah suatu barang yang diminta bergantung
padaharganya. Menurut hukum permintaan, jika harga barang turun, maka jumlah
permintaannya naik.Oleh karena , kurva permintaaan semakin itu ke kanan semakin turun.

 Skedul permintaan (demand schedule) adalah sebuah tabel yang memperlihatkan hubungan
antara harga barang dengan kuantitas yang diminta.
 Kurva permintaan (demand curve) adalah sebuah grafik yang memuat hubungan antara
harga sebuah barang dengan kuantitas yang diminta.
 Ceteris paribus adalah sebuah istilah bahasa latin yang diartikan sebagai “hal lainnya tetap.”
Istilah ini digunakan untuk mengingatkan bahwa semua variabel selain variabel yang sedang
diteliti diasumsikan konstan.

Faktor – faktor yang menentukan penawaran individu diantaranya adalah harga, harga input
teknologi dan ekspektasi. Jika salah satu dan faktor-faktor tersebut berubah, maka kurva
penawarannya akan bergeser.

 Kurva penawaran (supply curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga
barang dengan kuantitas yang ditawarkan.
 Perpotongan kurva penawaran dan kurva permintan disebut titik keseimbangan. Jumlah
yang di inginkan sama dengan jumlah yang di tawarkan.
 Ekuilibium (equilibrium) adalah situasi ketika penawaran dan permintaan berada dalam
keadaan seimbang.
 Kuantitas ekulibrium (equilibrium quantity) adalah kuantitas yang ditawarkan dan yang
diminta pada saat harga berada pada ekuilibrium penawaran dan permintaan.
 Harga ekulibrium adalah harga yang menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
 Surplus adalah suatu keadaan dimana kuantitas yang ditawarkan lebih besar pada kuantitas
yang diminta.
 Kekurangan (shortage) adalah suatu keadaan dimana kantitas yang diminta lebih besar
daripada kuantitas yang ditawarkan.
 Hukum penawaran dan permintaan (law of supply and demand) adalah pernyataan bahwa
harga setiap barang menyesuaikan diri untuk membawa penawaran dan permintaan barang
tersebut pada keseimbangan.

BAB V

Elastisitas dan Aplikasinya

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa besar jumlah yang diminta merespons
perubahan harga. Permintaan cenderung menjadi Iebih elastis jika tersedia barang-barang
substitusi terdekatnya, jika barangnya adalah suatu kemewahan dan bukan kebutuhan, jika
pasarnya didefinisikan secara sempit, atau jika para pembeli membutuhkan waktu yang lama
untuk bereaksi terhadap perubahan.

• Elastisitas harga permintaan didefinisikan sebagai perubahan persentase jumlah permintaan


dibagi perubahan persentase harga. Apabila elastisitas kurang dan 1, maka pergerakan jumlah
permintanIebih kecil dibandingkan pergerakan harga, dan pemintaan dikatakan elastis.

• Pendapat total jumlah, jumlah yang harus dibayar untuk sebuah barang, sama dengan
barang dikalikan jumlah yang terjual. Untuk kurva permintaan inelastis, pendapatan total
meningkat jika harga naik, untuk kurva permintaan elastis, pendapatan total menurun jika
harga naik.

• Elastisitas pendapatan dan permintaan mengukur seberapa besar jumlah permintaan


merespon perubahan pendapatan konsumen. Elastisitas harga silang dan permintaan
mengukur seberapa besar jumlah permintaan suatu barang merespons perubahan harga
barang lainnya.

• Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa besar jumlah penawaran merespons


perubahan harga. Elastisitas mi sering kali bergantung pada jangka waktu yang digunakan.
Dalam kebanyakan pasar, penawaran lebih elastis untukjanga panjang dan pada untukjangka
pendek.

• Elastisitas harga penawaran didefinisikan sebagai perubahan persentase jumlah penawaran


dibagi kurang dan 1, maka pergerakan jumlah penawaran lebih kecil dibandingkan
pergerakan harga, dan dikatakan inelastis. Apabila elastisitas kurang lebih dan 1, maka
pergerakan jumlah penawaran lebih besar dibandingkan pergerakan harga dan penawaran
dikatakan elastis.

Anda mungkin juga menyukai