Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pada Allah subhanahu wa taala yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model
Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model). Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas kuliah Promosi Kesehatan. Makalah ini disusun sesuai dengan pengetahuan yang kami
miliki saat ini . Kami berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah
Promosi Kesehatan. Meskipun makalah ini masih jauh dari kesan sempurna karena keterbatasan
pengetahuan kami, mengenai Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model). Dengan
segenap kesadaran diri, kami sangat mengharapkan saran dan kritik untuk membangun dan
penyempurnaan makalah yang kami tulis .

Pontianak, April 2013

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian......................................................................................................... 4
B. Model Kepercayaan kesehatan oleh Becker .................................................... 6
C. Model Kepercayaan kesehatan Menurut Rosenstock ...................................... 7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model kepercayaan kesehatan adalah sebuah bentuk perilaku dimana seseorang
memberikan penilaian dan penjabaran terhadap kesehatan dari segi sosio-psikologis.
Sedangkan perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-kadang
kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena
itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum mampu
mengubah perilaku tersebut (Machfoedz, 2006).
Landasan teori untuk memahami perilaku masyarakat dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan melalui kajian Health Belief Model (HBM,. Dalam Health Belief
Model dinyatakan terdapat komponen yang mempengaruhi seseorang mengambil
tindakan yaitu adanya ancaman, manfaat hasil, kepekaan yang dirasakan dan penghalang
serta kepercayaan untuk melaksanakan tindakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Model Kepercayaan Kesehatan ?
2. Bagaimana Model Kepercayaan kesehatan menurut Becker ?
3. Bagaimana Model Kepercayaan kesehatan Menurut Rosenstock ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Model Kepercayaan Kesehatan.
2. Untuk mengetahui Model Kepercayaan kesehatan menurut Becker.
3. Untuk mengetahui Model Kepercayaan kesehatan Menurut Rosenstock ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Health Belief Model (HBM) di kembangkan sejak tahun 1950 oleh kelompok ahli
psikologi sosial dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika. Model ini digunakan
sebagai upaya menjelaskan secara luas kegagalan partisipasi masyarakat dalam program
pencegahan atau deteksi penyakit (Houchbaum, 1958;Rosenstock, 1974 dalam Glanz
dkk, 1997) dan sering di pertimbangkan sebagai kerangka utama dalam perilaku yang
berkaitan dengan kesehatan manusia (irscht, 1988; Schmidt dkk., 1990) yang dimulai dari
pertimbangan orang-orang kesehatan (Damoiseaux, 1987 dalam Smet, 1994).
Selain itu, HBM digunakan untuk mengidentifikasi beberapa faktor prioritas
penting yang berdampak terhadap pengambilan keputusan secara rasional dalam situasi
yang tidak menentu (Rosenstok, 1990). Pada tahun 1974, pendidikan kesehatan
mencurahkan seluruh perhatian terhadap isu HBM dan perilaku kesehatan individu (
Becker, 1974 dalam Glanz dkk., 1997). Isu tersebut merupakan kesimpulan yang
ditemukan dari riset HBM untuk memahami mengapa individu melakukan atau tidak
melakukan, berkaitan dengan berbagai variasi lebih luas hubungannya dengan tindakan
kesehatan. Hal tersebut juga memberikan dukungan penting untuk model ini dalam
menjelaskan perilaku pencegahan dan respons terhadap gejala atau diagnosis penyakit.
HBM merupakan model kognitif, yang digunakan untuk meramalkan perilaku
peningkatan kesehatan. Menurut teori HBM, kemungkinan seseorang melakukan
tindakan pencegahan di pengaruhi secara langsung dari hasil kedua keyakinan atau
penilaian kesehatan (health beliefs), antara lain:
1. Ancaman yang di rasakan dari sakit atau luka (perceived treat of injury or illness).
Hal ini mengacu pada sejauh mana seorang berfikir bahwa penyakit atau kesakitan
betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Oleh karena itu, jika ancaman yang
dirasakan meningkat, perilaku pencegahan juga akan meningkat. Penilaian tentang
ancaman yang dirasakan didasarkan pada hal-hal berikut.

4
 Ketidakkebalan yang dirasakan (perceived vulnerability). Individu mungkin
dapat menciptakan masalah kesehatannya sendiri sesuai dengan kondisi.
 Keseriusan yang dirasakan (perceived severity). Individu mengevaluasi
keseriusan penyakit jika penyakit tersebut muncul akibat ulah individu
tersebut atau penyakit dibiarkan tidak di tangani.
2. Keuntungan dan kerugian (benefits and costs)
Pertimbangan antara keuntungan dan kerugian perilaku untuk memutuskan
melakukan tindakan pencegahan atau tidak.
3. Petunjuk berperilaku juga diduga tepat untuk memulai proses perilaku yang disebut
sebagi keyakinan terhadap posisi yang menonjol (salient position). Hal ini berupa
berbagai informasi luar atau nasihat mengenai permasalahan kesehatan ( misalnya
media massa, kampanye, nasihat orang lain, penyakit dari anggota keluarga yang
lain atau teman).
Ancaman, keseriusan, ketidakkekebalan, pertimbangan, keuntungan, dan kerugian
dipengaruhi oleh 1) variable demografi (umur, jenis kelamin, latar belakang budaya), 2)
variable sosiopsikologis (kepribadian, kelas social, tekanan social), dan 3) variable
structural (pengetahuan dan pengalaman sebelumnya).
Sejak terbentuk teori HBM telah digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku
kesehatan. Yang dihipotesis oleh teori HBM adalah tindakan-tindakan yang berkaitan
dengan kesehatan beberapa kejadian simulasi yang terdiri dari :
1. Cukup motivasi (masalah kesehatan) untuk membuat masalah yang menjadi
relevan.
2. Keyakinan bahwa seseorang rentan atau serius mengalami masalah kesehatan dari
suatu penyakit atau kondisi. Hal ini sering dianggap sebagai ancaman yang
dirasakan.
3. Keyakinan bahwa mengikuti rekomendasi tertentu akan bermanfaat dalam
mengurangi ancaman yang dirasakan dan pada biaya yang dikeluarkan. Biaya
mengacu pada hambatan yang dirasakan harus diatasi dalam rangka untuk
mengikuti rekomendasi kesehatan, tetapi tidak terbatas pada pengeluaran keuangan.

5
Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial:
1. Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit
atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.

Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan dengan sarana &
petugas kesehatan. Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi
tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk memperkecil
kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, dan adanya kepercayaan bahwa
perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik
individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan
petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman
mencoba merubah perilaku yang serupa.

B. Model Kepercayaan kesehatan oleh Becker (1974, 1979)


1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu
Bagaimana menyadarkan masyarakat tersebut bilamana dirinya dapat mengalami
diare setiap saat. Oleh karena adanya lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan
perilaku yang buruk terhadap kesehatan, seperti cakupan jamban yang rendah serta
sumber air bersih yang dikonsumsi berpotensi tercemar oleh kuman. Tidak adanya
WC memungkinkan adanya lalat sebagai vektor penyebab terjadinya penularan ke
manusia yang sehat lainnya. Sumber air yang digunakan dari sumur pinggir
sungai/menggali lubang pasir di pinggir sungai sangat membahayakan bilamana ada
penderita cholera yang BAB disungai tersebut.
2. Menganggap masalah ini serius
Terjadinya diare bukan saja dapat menyebabkan kesakitan tetapi juga bahaya
kematian. Terutama akibat dehidasi berat oleh diare. Penyakit ini setiap tahunnya
merupakan pembunuh no 1 atau no 2 di Indonesia.
3. Meyakini efektifitas tujuan pengobatan dan pencegahan

6
Model pengobatan dini dapat mencegah ke tahapan diare berat dengan dehidasi
hebat, sehingga tidak perlu dirujuk ke RS. Pencegahan merupakan upaya terbaik dan
murah melalui kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat terutama sumber air yang
steril, penggunaan WC dan kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Dimaksudkan
memutuskan penularan penyakit diare.
4. Tidak mahal
Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan merubah kebiasaan buruk
dimasyarakat. Jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk
kesembuhan ditambah dengan hilangnya produktifitas (waktu kerja).
5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
Melaksanakan anjuran oleh petugas kesehatan merupakan tujuan dari perubahan
perilaku.

C. Model Kepercayaan kesehatan Menurut Rosenstock (1974, 1977)

Menurut Rosenstock, model ini dekat dengan Pendidikan Kesehatan dan


perilaku kesehatan yang merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus
bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat
mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya.

Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan menurut Rosenstock:

1. Ancaman
 Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (kesediaan menerima
diagnosa penyakit)
 Persepsi tentang keparahan penyakit/kondisi kesehatannya
 Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan
 Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan itu
2. Pencetus tindakan:
 Media
 Pengaruh orang lain
 Hal-hal yang mengingatkan (reminders)

7
3. Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan, umur, jenis kelamin/gender,
sukubangsa)
4. Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan itu)

Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu. Contoh:
kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang menganggap penyakit itu
tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa tidak akan tertular olehnya karena
diantara anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker. Keputusan untuk
mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau pencegahan penyakit itu tergantung
dari persepsi individu tentang keuntungan dari tindakan tersebut baginya, besar/kecilnya
hambatan untuk melaksanakan tindakan itu serta pandangan individu tentang
kemampuan diri sendiri. Persepsi tentang ancaman penyakit dan upaya
penanggulangannya dipengaruhi oleh latar belakang sosio-demografi si individu. Untuk
menguatkan keputusan bertindak, diperlukan faktor pencetus (berita dari media, ajakan
orang yang dikenal atau ada yang mengingatkan). Jika faktor pencetus itu cukup kuat
dan individu merasa siap, barulah individu itu benar-benar melaksanakan tindakan yang
dianjurkan guna menanggulangi atau mencegah penyakit tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

1. Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial yaitu kesiapan individu intuk merubah
perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan,
adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku, perilaku
itu sendiri.

2. Menurut Rosenstock, model HBM ini dekat dengan Pendidikan Kesehatan dan
perilaku kesehatan yang merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap.
3. Model kepercayaan kesehatan menurut Becker yaitu percaya bahwa mereka rentan terhadap
masalah kesehatan tertentu, menganggap masalah serius, meyakini efektifitas tujuan
pengobatan dan pencegahan, tidak mahal, menerima anjuran untuk mengambil tindakan
kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Heri D.J Maulana. Promosi Kesehatan. Editor: Egi Komara Yudha. Jakarta : EGC, 2009.

Mutia, Anggri., Apriadi A.,dkk. Makalah Health Belief Model. STIKes Sumatra Utara. Medan.
2011.Diambil tanggal 15 April 2013 dari alamat

http://www.runamux.net/search/view/file/cOsXFTKi/MAKALAH_PKIP_2.html

Husada, Dian. Promosi Kesehatan : Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan).
Diambil tanggal 15 April 2013 dari alamat

http://promosikesehatandianhusada.blogspot.com/p/health-belief-model-model-
kepercayaan.html

10

Anda mungkin juga menyukai