Sap 11
Sap 11
1. PENGERTIAN DESENTRALISASI
Definisi desentralisasi menurut H.A. Simon: Suatu organisasi administratif dalam adalah
tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi
tersebut; tedesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada
tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah. Dalam praktiknya, definisi ini sulit untuk
diterapkankan, hal ini terutama disebabkan mengenai konsep keputusan yang dapat di
indentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Karena hanya terdapat sedikit
kesempatan mengenai arti dari istilah desentralisasi, mungkin adalah lebih berguna untuk fokus
pada apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi melalui desentralisasi, yaitu masalah-masalah
mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh organisasi dari para manajernya.
1
strategi bergantung pada dua elemen kunci – lingkungan pasar dan teknologi. Karya yang kedua,
The Visible Hand (1977), menyediakan suatu survei historis yang mendukung dalil diatas. Dalam
studi ini, Chandler mengaitkan pengembangan dari perusahaan divisional yang terdesentralisasi
dengan perubahan dalam lingkungan dan perubahan dalam teknologi. Desentralisasi
memungkinkan organisasi yang dihadapkan pada konflik dan perubahan yang lebih besar untuk
mengembangkan informasi khusus, merespon dengan cepat dan mendorong pengambilan resiko
dan inovasi. Demikian pula sebagaimana ditunjukkan oleh J. W. Meyer dan B. Rowan (1977),
desentralisasi dalam masyarakat barat memiliki fungsi simbolis karena desentralisasi sesuai
dengan nilai-nilai dari komunitas yang lebih besar.
2
4. PENGEMBANGAN ANGGARAN DASAR
Pendelegasian Aktivitas
Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya
didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral. Dalam
teori, sistem yang terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang dapat
dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peran dari
manajemen sentral. Teori dari produsen atomistis dalam ekonomi pasar dengan persaingan
sempurna mendekati model ini.
3
mensubstitusikan pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal. Pendekatan lainnya, yaitu
pendekatan kolaboratif, meneakankan pada keanggotaan organisasioanaldan mendorong individu
untuk bekerja pada satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai.
Pada praktiknya, tidaklah mungkin bagi kebanyakan organisai untuk menggunakan salah satu
dari kedua metode tersebut dalam bentuk murninya. Dengan demikian, pilihan meraka adalah
untuk mengombinasikan fitur yang sesuai dari kedua pendekatan tersebut.
4
Mekanisme utama yang digunakan oleh organisasi untuk mengatur pertukaran antar
subnit adalah mekanisme penentuan harga transfer (transfer pricing). Sistem penentuan harga
transfer dapat digunakan sebagai suatu alat untuk memaksakan prilaku yang diinginkan oleh
anggaran dasar.
5
Harga yang diputuskan atau diperintahkan digunakan ketika dua subunit tidak mencapai
kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua belah pihak, jika suatu
divisi menolak akan melakukan transaksi dengan divisi lainnya.
Dalam kasus semacam ini, merupakan praktik umum dalam manajemen puncak untuk
menentukan suatu solusi yang tepat guna menyelesakan perselisihan ini. Ketika hal ini
dilakukan, para manajer yang terlibat tidak lagi mempunyai tanggung jawab penuh atas aktivitas
dari divisi mereka. Hal ini menimbulkan masalah-masalah keperilakuan langsung dalam hal
semangat dan motivasi.
REFERENSI
Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
6
7