Pak Hipertensi
Pak Hipertensi
Dokumentasi keperawatan yang terdapat pada lembar catatan pasien tidak hanya merupakan
dokumen sah tapi juga merupakan instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan
dokter dan profesi kesehatan lain secara sah; oleh karena itu, perawat diharapkan agar dapat
bekerja sesuai dengan prosedur standar profesional keperawatan yang berlaku pada tempat
layanan kesehatan dimana anda bekerja.
Dahulu penulsan dokumentasi keperawatan masih dibilang sangat rumit dan panjang kali
lebar, namun saat ini setelah berlakunya peraturan baru dari tim akreditasi rumah sakit dan
puskesmas, maka mulai diberlakukanlah sistem paper less. Paper less dapat diartikan
penghematan dalam penggunaan kertas. Jadi sistem dokumentasi yang disarankan oleh tim
akreditasi rumah sakit adalah yang berbasis dokumentasi terintegrasi, yang mana semua
profesional kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien tersebut menulis catatan
perkembangan pasiennya setiap hari atau bahkan setiap shift pada lembar catatan yang sama
yaitu lembar catatan terintegrasi.
Contoh Cara Penulisan Dokumentasi Keperawatan Metode SOP yang Baik dan Benar
Lalu siapa saja yang boleh menulis pada lembar catatan terintegrasi? Pada lembar catatan
terintegrasi atau biasa disebut dengan lembar catatan perkembangan pasien adalah semua
profesional tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien tersebut diantaranya:
Dokter, Perawat, Bidan, Ahli Gizi dan Fisioterapi.
Kemudian bagaimana caranya menulis dokumentasi keperawatan yang terbaru? Untuk saat
ini cara penulisan dokumentasi keperawatan yang benar adalah ringkas/singkat, jelas dan
padat. Jadi untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak perlu, atau sudah ada di lembar
pemantauan misalnya tanda-tanda vital, bila hasilnya normal ya tidak perlu ditulis ulang pada
lembar integrasi (lembar catatan perkembangan pasien).
Artikel terkait : Cara Penulisan Dokumentasi SOAP
Keperawatan yang Benar
Persyaratan & Cara Mendirikan Usaha Home careHome Care (Perawatan Pasien
di Rumah)Perawatan pa ...
Berikut ini adalah Contoh Dokumentasi Keperawatan dengan Metode SOAP yang Baik
dan Benar:
SOAP pada pasien dengan diagnosa stroke yang dirawat di ruang unit stroke dengan kondisi
terakhir pasien mengeluh masih pusing terutama ketika dibawa duduk, tanda-tanda vital
unstable terutama pada tekanan darahnya, pasien masih terpasang infus NaCl 0.9% 500cc/12
jam, diit menggunakan NGT susu 6X200cc dan pasien terpasan kateter, produksi urine
kuning jernih, balance cairan +100cc, diuresis 1.5cc/kgBB/jam, pasien ada kelemahan
naggota gerak kiri.
O : GCS E3M6V4, Pupil 2/2 reflek cahaya ++/++, TD 140/100 - 170/110 mmHg, HR
90X/mnt, RR 16X/mnt, SaO2 100%, S 36.8, O2 nasal kanul 3 lpm, IVFD NaCl 0.9%
500cc/12 jam, Diit NGT 6X200cc tolerit. Terpasang DC, produksi urine kuning jernih BC:
+100cc, D: 1.5cc/kgBB/jam. Hemiparese sinistra.