Anda di halaman 1dari 6

Nama : Diah Fadilah

NIM : 11623003
Jurusan/ Semester/ Kelas : Perbankan Syariah/ 4/ D
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

DETERMINASI PENDAPATAN NASIONAL PADA TIGA DAN EMPAT SEKTOR

A. Determinasi Pendapatan Pada Tiga Sektor (Tertutup)


1. Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan
Perekonomian tiga sektor diartikan sebagai perekonomian yang terdiri
dari sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dalam perekonomian
tiga sektor kegiatan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) masih diabaikan.
Oleh karena itu perekonomian tiga sektor dinamakan perekonomian tertutup.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan tiga jenis aliran
baru dalam sirkulasi aliran pendapatan.
Ketiga jenis aliran yang baru tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan yang
menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah (sumber
pendapatan utama).
b. Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan yang
menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah atas barang dan
jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan.
c. Aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah
tangga, sebagai akibat dari pembayaran atas konsumsi faktor-
faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh
pemerintah.
2. Pendekatan Analisis Determinasi Pendapatan Nasional (Perekonomian Tiga
Sektor)
Menurut Keynes, terdapat Dua pendekatan dalam analisis determinasi
pendapatan nasional tiga sektor yaitu sebagai berikut:
a. Income Approach yaitu suatu pendekatan yang memandang
nilai PN yang diterima masyarakat akan menentukan besar
konsumsi dan tabungan masyarakat.
Secara matematis akan terlihat persamaannya.
GNI Y = C + S + TX
Y = PN
C = Konsumsi
S = Tabungan
TX = Pajak

b. Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai


PN dapat ditentukan oleh besarnya pengeluaran aggregate atau
permintaan aggregate terhadap produk nasional. Pengeluaran
aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk
perekonomian dua sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan
RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP dan goverment
expenditur serta goverment transfer (G + T) yang di lakukan
RTN.
GNP Y = C + I + (G+TR)
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Tr = Goverment Transfer
G = Goverment Expenditure

3. Pendapatan Nasional dengan Kebijakan Fiskal


Dengan aktifnya pemerintah melalui kebijakan fiskal melalui
pengeluran-pengeluaran pemerintah dan upaya menarik pajak dari masyarakat,
maka komposisi pendapatan nasional masyarakat tersebut berubah.
Pengeluaran-pengeluaran pemerintah tersebut ada yang bersifat sebagai
government expenditure (G) dan ada lagi yang bersifat government transfer
(Tr). Transfer diasumsikan bersifat sama untuk semua penerima. Oleh Karena
itu, pendapatan nasional masyarakat jika dilihat dari segi pengeluaran
Dari pendapatan nasional tersebut, maka sebagian akan digunakan untuk
konsumsi (C), untuk ditabung (S) dan sebagian lainnya untuk membayar pajak
Tx. Pajak lump sum berasumsikan bahwa pajak bersifat tetap untuk semua
pembayar pajak, sehingga pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai
berikut

Bila kedua rumusan tersebut dihadapkan, maka diperoleh persamaan


baru yaitu

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa pendapatan nasional dari suatu


masyarakat berada dalam keseimbangan. Meskipun investasi tidak sama dengan
tabungan, asalkan I + G + Tr = S + Tx, maka pendapatan nasional akan tetap
berada dalam keseimbangan.

4. Fungsi Konsumsi dan Saving dengan Adanya Tindakan Fiskal Pemerintah


Dengan adanya tindakan fiskal pemerintah, pengeluaran masyarakat
untuk konsumsi tidak lagi secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya
pendapatan nasional, akan tetapi, ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan
yang siap untuk dibelanjakan yaitu disposible income (Yd)

Persamaan Fungsi konsumsi dengan kebijakan fiskal adalah

Persamaan Fungsi Saving dengan kebijakan fiskal adalah


B. Determinasi Pendapatan Pada Empat Sektor (Terbuka)
1. Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu
sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan
negara-negara lain di dunia. Pengeluaran aggregate dalam perekonomian
terbuka ada 5 jenis pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga
(Cdn), Investasi perusahaan (I), Pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X) dan
Impor (M). Impor yang dilakukan berhubungan positif dengan pendapatan
nasional. Sehingga formula pengeluaran agregat:

Keterangan:
M0 : nilai autonomus yang tidak ditentukan oleh pendapatan nasional
mY : nilai rasio antara impor dengan pendapatan nasional, pertambahan
nilai impor akibat dari pertambahan pendapatan nasional
Syarat keseimbangan perekonomian terbuka:
a. Penawaran agregat (AS) sama dengan pengeluaran agregat (AE)
Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang
diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan
barang, yaitu i) yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi
pendapatan nasional (Y) dan ii) yang diimpor dari luar negeri
sehingga di formulasikan:

Sehingga keseimbangan pendapatan nasional bisa dicapai


apabila:

b. Suntikan sama dengan Bocoran


Dalam pendekatan suntikan bocoran untuk menentukan
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
terbuka diperlukan untuk pencapaian dalam kesamaan, yaitu
pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak
pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir
ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan
individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposable
(Yd). Maka formulanya:
Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu
Yd = Y – T
Selanjutnya Yd tersebut dapat digunakan untuk tujuan:
1) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang
impor, C = Cdn + M,
2) ditabung yaitu sebanyak S. Sehingga dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Yd = C + S
Y–T=C+SY=C+S+T
Dengan demikaian, dalam perekonomian terbuka yang mencapai
keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut:

Secara grafik, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian


terbuka dengan pendekatan AE-AS ditunjukkan dalam Gambar 4.1

Secara grafik, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekenomian


terbuka menurut pendekatan suntikan – bocoran ditunjukan dalam gambar 4.2

Anda mungkin juga menyukai