BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Uton Muctar Rafei, direktur WHO wilayah Asia Tenggara, hampir
satu per tiga dari penduduk wilayah ini pernah mengalami gangguan psikiatri.
Buktinya, bisa dilihat dari data survey kesehatan rumah tangga (SKRT): tahun
1995 saja, Indonesia diperkirakan sebanyak 264 dari 1000 anggota rumah
tangga mengalami gangguan kesehatan jiwa (Yosep,2010).
mencapai angka 1-3 % atau 100 : 1000 dari penduduk baik desa sampai
perkotaan denagan gangguan terbanyak adalah skizofrenia.
(Wahyono.2010.Riskesdes Jiwa.Diakses pada bulan Mei 2016 ).
Data yang didapat di ruang Melati pada bulan Juli – Oktober 2017 dengan
populasi 106 klien dengan presentase penyakit berdasarkan diagnose
keperawatan sebagai berikut : 32 orang yang mengalami Halusinasi, 23 orang
mengalami Risiko Perilaku Kekerasan, 25 orang yang mengalami Isolasi
Sosial, 9 orang yang mengalami Harga Diri Rendah, 11 orang yang
mengalami Waham, 6 orang yang mengalami Defisit Perawatan Diri.
Berdasarkan data tersebut diatas, gangguan psoses pikir : waham berada pada
posisi ke-5, apabila masalah tersebut tidak segera ditangani akan dapat
menyebabkan halusinasidan gangguan psikiatrik lainnya. Oleh karena itu
penulis melakukan asuhan keperawatan pada Klien Ny.J dengan masalah
utama gangguan proses pikir (Waham: Kebesaran) diruang Melati Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Lampung.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan secara
komperhensif meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual terhadap klien
dengan masalah keperawatan utama gangguan proses pikir waham
kebesaran dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menuliskan konsep dan asuhan keperawatan pada Ny.J dengan masalah
dengan benar.
C. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan
informasi asuhan keperawatan jiwa khususnya masalah gangguan proses
pikir waham kebesaran
2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan penulis tentang asuhan keperawatan jiwa
mengenai masalah gangguan proses pikir waham kebesaran dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan serta
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa pada
pasien dengan masalah gangguan proses pikir waham kebesaran.
3. Bagi institusi
Menambah masukan dan sumber bacaan di perpustakaan khususnya
mengenai asuhan keperawatan jiwa dengan masalah gangguan proses pikir
waham kebesaran.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang
tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah
secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien
intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak dapat diubah dengan
alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali
(Kusumawati, 2010).
6
2. Klasifikasi
3. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
a. Faktor Predisposisi
1) Pengaruh Biologis
belum ditemukan.
2) Studi Twin
3) Studi Adopsi
Anak – anak yang lahir dari ibu dengan skizofrenia lebih mungkin
pembanding.
4) Doping Hipotesis
5) Biokimia Hipotesis
b. Faktor Presipitasi
2) Isolasi sosial
4) Stress berat
c. Stressor Pencetus
1) Biologi
menanggapi rangsangan.
2) Stress Lingkungan
3) Pemicu gejala
9
d. Mekanisme Koping
e. Sumber Koping
5. Pohon Masalah
kenyataan.
6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham
Diagnosa
SP/Kemampuan Klien
Keperawatan
Gangguan Proses SP 1 :
Pikir : Waham - Indentifikasi tanda dan gejala waham
- Bantu orientasi realita : panggil nama , orientasi
waktu, orang dan tempat/lingkungan
- Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
- Bantu pasien memenuhi kebutuhanya sesuai
realilistis
- Masukan pada jadwal kegiatan pemenuhan
kebutuhan
11
SP 2 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien
dan berikan pujian
- Diskusikan kemampuan yang dinilai
- Latih kemampuan yang dipilih dan berikan pujian
- Masukan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan yang telah dilatih
SP 3 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien,
kegiatan yang dilakukan pasien dan berikan
pujian
- Jelaskan tentang obat yang diminum benar : (
Jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat ) dan tanyakan Mnfaat yang
dirasakan pasien
- Masukan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan,pasien yang telang dilatih dan obat
SP 4 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien,
kegiatan yang telah dilatih dan minum obat,
berikan pujian
- Diskusikan kebutuhan lain dan cara
memenuhinyanya
- Diskusikan kemampuan yang dimiliki yang akan
dilatih, kemudian latih
- Masukan dalam jadwal pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih dan minum obat
SP 5 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih danminum obat, beri
pujian
- Nilai kemampuan yang telah mendiri
- Nilai apakah frekuensi munculnya waham
berkurang, apakah waham terkontrol
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
B. Alasan Masuk
Berdasarkan data yang didapat dari status klien, wawancara, dan observasi
klien didapatkan data klien masuk Rumah Sakit Jiwa pada tanggal 16 April
2018 pukul 13:00 WIB diantar oleh keluarga yaitu adik dan anak-anaknya
dengan keluhan gelisah, dianggap membahayakan keluarga,sudah sekitar 5
hari terlihat bicara sendiri, mengaku sebagai orang kaya, memiliki harta
berlimpah dan perhiasan yang banyak. Sebelumnya kelurga sudah membawa
klien berobat ke klinik swasta namun tidak berhasil, klien masuk Rumah Sakit
Jiwa untuk yang pertama kalinya.
C. Faktor Predisposisi
1. Klien pernah dirawat di klinik swast sekitar 5 tahun yang lalu karena
sering bicara sendiri, di klinik klien diberi pengobatan namun tidak
berhasil karena klien putus obat.
2. Klien pernah diberi pengobatan di Klinik swasta tapi tidak berhasil karna
klien putus obat dan tidak ada motivasi dari keluarga untuk minum obat
13
sehingga di bawa ke rumah sakit jiwa pada tanggal 16 April 2018 untuk
mendapat tindakan dan therapy yang lebih baik.
Masalah Keperawatan: Penatalaksanaan regimen therapy tidak efektif
D. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 X/menit
RR : 20 X/menit
S : 360C
1. Keluhan fisik
Klien mengatakan suka merasa pusing, jika malam hari klien sulit tidur
dan suka terbangun karena mendengar bisikan-bisikan aneh. Klien juga
mengatakan selama di rumah sakit jiwa malas menggosok gigi, malas
mandi menggunakan sabun dan mencuci rambut, klien juga tidak
14
E. Psikososial
1. Genogram
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuh nya, pola asuh
dalam keluarga nya baik, klien tidak terlalu disiplin, pola komunikasi
dalam keluarganya baik.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
b. Identitas Diri
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya yaitu menyebutkan nama,
usia, alamat, agama dan status perkawinan.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
c. Peran
Klien berperan sebagai anak dan istri di dalam keluarga nya sedangkan
di rumah sakit dirinya berperan sebagai klien.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
16
d. Ideal Diri
Klien ingin cepat pulang dan cepat sembuh agar dapat berkumpul
dengan keluarga nya.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
e. Harga Diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga nya baik, klien
menyadari dirinya sedang sakit, klien juga mengatakan merasa malu
karena kondisi nya saat ini, klien cenderung diam dan tidak mau
berkumpul dengan teman-teman nya bila tidak dimotivasi oleh perawat.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat nya adalah adik, suami dan anaknya.
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan hubungan nya dengan lingkungan masyarakat kurang
baik, klien selalu tertutup dan tidak pernag ikut serta dalam keiatan
kelompok masyarakat, saat di rumah sakit jiwa klien mengikuti
kegiatan yang diberkan oleh perawat tetapi dengan motivasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat di rumah sakit jiwa klien jarang berbincangbincang dengan klien
lain nya, kontak mata klien kurang, klien mengatakan dirinya malas
berinteraksi dengan teman-teman nya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai serta keyakinan
Klien beragama Islam, dan dirinya yakin akan sembuh.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa dirinya menjalankan
ibadah sholat meskipun tidak 5 waktu dan tidak tepat waktu.
17
2. Pembicaraan
Selama berinteraksi dengan perawat, bicara klien pelan dan cepat, klien
selalu mengalihkan pembicaraan saat perawat menjelaskan tentang
persepsi dan keyakinan klien yang menyimpang, saat berkomunikasi
klien selalu menganggap dirinya benar bahwa ia pernah mendapat
memiliki uang banyak yang diambil oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan: Waham kebesaran, Kerusakan Komunikasi
Verbal.
3. Aktivitas Motorik
Saat berinteraksi dengan perawat terlihatadanya gerakan-gerakan kecil
pada wajah klien yang tidak terkontrol, klien juga sulut memulai
pembicaraan dengan perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan dirinya merasa takut dan khawatir jika terlalu lama
berada di rumah sakit jiwa karena takut menjadi gangguan jiwa seperti
klien lain.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
18
5. Afek
Afek klien datar, klien tidak bisa mengekspresikan kesedihan dan
perasaan nya, klien juga bicara tidaksesuai kenyataan, saat sedang
berkumpul dengan teman-teman nya klien sulit memulai pembicaraan
dan klien sulit tertaa meskipun ada stimulus yang merangsang dirinya
untuk tertawa.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
7. Persepsi / halusinasi
Klien mengatakan suka mendengar suara-suara aneh tanpa ada wujud
nya, klien mengatak mendengar bisikan padasaat malam hari dan ketika
sedang sedirian, saat suara-suara itu muncul klien hanya diam saja, klien
mengatakan bisikan tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah orang
pilihan.
Masalah Keperawatan: Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
Pendengaran
8. Proses Pikir
Klien selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perwat, namun
jawaban nya tidak nyambung atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan oleh perawat, saat berinteraksi klien juga selalu mengganti
topic pembicaraan saat topic pembicaraan sebelumnya belum selesai,
klien selalu membicarakan pengalaman nya saat dirinya mendapat uang
banyak, meskipun sudah disanggah oleh perawat.
19
11. Memori
Klien meiliki gangguan memori yaitu konfabulasi, dimana dirinya benar-
benar mempercayai keyakinan palsu yang dimiliki nya, yaitu dirinya
pernah mendapat uang dalam jumlah yang banyak berkarung-karung,
meskipun kenyataan nyatidak seperti itu
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran
6. Pengguanaan Obat
Klien minum obat 2 kali sehari dengan bantuan dan motivsi dari perawat
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien menjalankan perawatan lanjutan di rumah sakit jiwa seperti therapy
obat dan kegiatan rehabilitasi.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
H. MEKANISME KOPING
Adaptif
Klien sesekali mau berbicara dan berinteraksi dengan orang lain saat
dimotivasi oleh perawat, klien juga sulit memulaipembicaraan terlebih dahulu
ketika berinteraksi baik dengan perawat maupun dengan klien lain nya
Masalah Keperawatan: Koping individu tidak efektif
K. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik: Skoziofrenia Paranoid
Therapy Medik: Clhorphomazine 1x50 mg
Risperidon 2x3 mg
Triheksipenidil 2x2 mg
L. DATA FOKUS
a) Data Subjektif
- Klien mengatakan dirinya adalah orang kaya raya, memiliki harta
berlimpah dan perhiasan dimana mana
- Klien mengatakan bahwa uangnya banyak diambil oleh saudara-
saudaranya
- Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat pulang agar dirinya dapat
mengambil uang yang diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa ia menganggap dirinya istimewa setelah
mendapat uang berkarung-karung dan harta karun dan menganggap
keluarga nya salah karena tela membawa dirinya ke rumah sakit jiwa
23
b) Data Objektif
- Klien kurang kooperatif
- Bicara klien tidak nyambung
- Afek klien datar
- Klien selalu mengulang-ulang pembicaraan yang menjelaskan
bahwa dirinya orang kaya raya, memiliki harta berlimpahn dan
24
M. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Ds : Gangguan
- Klien mengatakan dirinya adalah orang kaya Proses Pikir
raya, memiliki harta berlimpah dan perhiasan (Waham
dimana mana Kebesaran)
- Klien mengatakan bahwa uangnya banyak
diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat
pulang agar dirinya dapat mengambil uang
yang diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa ia menganggap
dirinya istimewa setelah mendapat uang
berkarung-karung dan harta karun dan
25
Do :
- Klien kurang kooperatif
- Bicara klien tidak nyambung
- Afek klien datar
- Klien selalu mengulang-ulang pembicaraan
yang menjelaskan bahwa dirinya orang kaya
raya, memiliki harta berlimpahn dan pernah
mendapat harta karun disetiap topic
pembicaraan meskipun telah disanggah oleh
perawat
2 Ds : Gangguan
- Klien mengatakan suka mendengar bisikan- Sensori
bisikan aneh tanpa ada wujud nya Persepsi
- Klien mengatakan jika malam hari tidurnya (Halusinasi
suka terbangun karena mendengar bisikan- Pendengaran)
bisikan aneh saat menjelang tidur dan ketika
sedang sendiri
- Klien mengatakan saat suara itu muncul klien
hanya diam saja
Do :
- Klien sesekali terlihat tertawa sendiri dan
menatap ke atas
- Klien terkadan terlihat tertawa sendiri
- Klien kurang kooperatif
26
3 Ds : Devisit
- Klien mengatakan selama dirumah sakit jiwa perawatan diri
dirinya malas mandi menggunakan sabun,
malas menggosok gigi dan mencuci rambur
menggunakan shampoo
- Klien mengatakan mandi 1x sehari saat klien
ingin mandi saja
- Klien mengatakan malas mencukur kumis dan
memotong kuku
Do :
- Keadaan umum klien kurang bersih
- Rambut, kuku, kulit dan gigi klien kotor
- Klien kurang termotivasi untuk menjaga
kebersihan diri nya
-
4 Ds : Harga Diri
- Klien mengatakan merasa tidak diterima oleh Redah
keluarga nya karena memiliki persepsi yang
menyimpang
- Klien mengatakan merasa malu karena tidak
bisa menafkahi keluarga semenjak dagangannya
bangkrut
- Klien mengatakan merasa minder semenjak
dagangannya bangkrut
Do :
- Klien tidak semangat ketika menceritakan masa
lalu nya
27
5 Ds : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan lebih senang diam dan
menyendiri
- Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa
jarang berbincang-bincang dengan orang lain
Do:
- Klien tidak pernah memulai pebicaraan terlebih
dahulu baik dengan perawat maupun dengan
klien lain nya
- Kontak mata klien kurang
6 Ds : Koping
- Klien mengatakan lebih senang diam dan Individu tidak
menyendiri efektif
- Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa
jarang berbincang-bincang dengan orang lain
- Klien mengatakan tidakingin bergabung dengan
klien lain nya
Do:
- Klien tidak pernah memulai pembicaraan
terlebih dahulu baik dengan perawat maupun
dengan klien lain nya
- Kontak mata klien kurang
- Klien selalu dimotivasi oleh perawat jika
berinteraksi dengan orang lain
28
7 Ds : Koping
- Klien mengatakan tidak mendapat motivasi dan Keluarga tidak
dukungan dari keluarga untuk rutin minum obat efektif
- Klien mengatakan keluarga nya tidak bisa
menerima kondisi nya saat ini
Do:
- Afek klien datar
N. POHON MASALAH
Berduka Komplek
O. DAFTAR MASALAH
a. Gangguan Proses Pikir (Waham Kebesaran)
b. Gangguan Sensori Persepsi (Halusinasi Pendengaran)
c. Defisit perawatan diri
d. Harga Diri Rendah
e. Isolasi Sosial
f. Koping Individu Tidak Efektif
g. Koping Keluarga Tidak Efektif
SP 2
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan
pujian
2. Diskusikan kemampuan yamg
dimiliki
3. Latih kemampuan yang dipilh,
berikan pujian
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan yang telah
dipilih
SP 3
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang
diminum (6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat) dan tanyakan manfaat
yang dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan pasien yang telah dilatih
dan minum obat
SP 4
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
telah dilatih dan minum obat,
berikan pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara
memenuhi nya
3. Diskusikan kemampuan yang
dimiliki dan memilih yang akan
dilatih
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat
SP 5
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat, berikan
pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
31
mandiri
3. Nilai apakah frekuensi munculnya
waham berkurang, apakah waham
terkontrol
Rabu 23 Halusinasi SP 1
mei 2018
1. Identifikasi halusinasi( isi,
frekuensi, waktu terjadinya, situasi
pencetus, respon)
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
: hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.
4. Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan menghardik
SP 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi,cara, na untuk
latihan menghardik kontuinitas
minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik dan
minum obat
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol obat dengan
bercakp-cakap saat terjadi
halusinasi
3. 3.Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik, minum
obat, dan bercakap-cakap
SP 4
1. Evaluasi kegitan latihan menghardik
dan obat, serta bercakp-cakap. Beri
pujian
32
minggu)
SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan
3. Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri, rias muka untuk
perempuan, sisiran, cukuran untuk
pria
4. Masukan pada jadual kegiatan untuk
kebersihan diri dan berdandan
SP 3
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri
dan berdandan, beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat makan
minum
3. Masukan pada jadual kegiatan
untuk latihan kebersihan diri,
berdandan dan makan & minum
yang baik
SP 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
berdanda, makan, minum dan beri
pujian
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang
baik
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan kebersihan diri, berdandan,
makan, minum dan BAB / BAK
SP 5
34
R. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Evaluasi
2. Latih identifikasi A:
halusinasi dan latih - GPP Waham Kebesaran (+)
menghardik - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
3. Latih identifikasi DPD - Defisit Perawatan diri (+)
dan latih mandi P:
- Minta klien untuk menceritakan masalah
yang belum diceritakan pada pertemuan
berikutnya
Implementasi Evaluasi
37
INTERVENSI:
2. 09.00
Mengajarkan klien orientasi
realita dan diskusi tentang A:
kebutuhan klien yang belum - GPP Waham Kebesaran (+)
terpenuhi - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
3. 10.00 - Defisit Perawatan diri (+)
Diskusi tentang halusinasi P:
dan latihan menghardik - Senam setiap pagi
4. 12.00 - Menghardik 2x sehari
Diskusikan tentang - Mandi 2x sehari
kebersihan diri dan latihan
mandi
RENCANA TINDAK
LANJUT:
4. Latih kemampuan yang
dipilih klien
5. Latih mengontrol
halusinasi dengan obat
6. Latih cara berdandan
39
Implementasi Evaluasi
INTERVENSI:
1. 09.00
Melatih kemampuan klien
(menggambar)
2. 10.00
Mengajarkan 6 benar obat
3. 12.00
Mengajarkan mencukur
kumis, menyisir rambut dan
memotong kuku
RENCANA TINDAK
LANJUT:
1. Diskusikan kebutuhan
lain yang belum
terpenuhi
2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
3. Latih cara makan dan
minum yang benar
41
Implementasi Evaluasi
Implementasi Evaluasi
Pikir (Waham
Kebesaran) P:
2. Halusinasi - Latihan menggambar, senam pagi, dan
Pendengaran membaca doa sebelum dan sesudah makan,
3. Defisit Perawatan Diri sebelum tidur
- Menghardik 5x sehari, minum obat 2x
INTERVENSI: sehari, bercakap-cakap dengan orang lain,
1. 09.00 serta latihan membersihkan tempat tidur
Latih kemampuan lain dan kamar mandi
(menghafal doa pendek - Latihan mandi, berdandan, makan dan
sehari-hari) minum, BAB dan BAK yang benar
2. 10.00
Latih membersihkan tempat
tidur dan membersihkan
kamar mandi
3. 12.00
Latihan cara BAB dan BAK
yang benar
RENCANA TINDAK
LANJUT:
1. Evaluasi seluruh kegiatan
yang telah dilatih, nilai
apakah waham berkurang
2. Evaluasi seluruh cara yang
telah diajarkan untuk
mengontrol halusinasi
3. Evaluasi kegiatan
perawatan diri, latih kegiatan
45
harian
46
Implementasi Evaluasi
CATAT PERKRMBANGAN
Nama klien : Ny. J Ruang : Melati
NO.MR/CM : 02 88 14 Dx. Medis : Skizofrenia
Tanggal /
No Implementasi Evaluasi
jam
1 Selasa, 22 Sp pengkajian. S:
mei 2018 Data : - Klien mengatakan
09.00- - bicara dengan nada
09.15 WIB Diagnosa keperawatan tinggi.
- - Klien mengatakan
Tindakan : marah-marah bila
- Membina hubungan saling temanya tidak mau
percaya sholat.
- Mengajarkan klian untuk
O:
mengidentifikasi masalah
- Klien mamapu
yang terjadi.
mengungkapkan
masalah-masalah
RTL :
klien.
Mengajarkan Sp 1 mengontrol
resiko prilaku kekerasan
P:
dengan cara tarik nafas dalam
Latihan umtuk
dan pukul bantal / kasu
mengenal masalah
yang terjadi.
Ttd
Kelompok
2 Rabu ,23 Sp 1 S:
mei 2018 Data : - Klien Mengatakan
10.00- Ds: Senag
49
Kelompok
4 Jumat, 25 Sp 4 S:
mei 2018 Data : - Klien mengtakan
10.00- - Klien mengatakan sering lega dan senang
10.15 WIB marah-marah setelah melakukan
- Klien mengatakan marah yang di ajarkan
51
Ttd
Kelompok
52
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan menjelaskan secara teori tentang kesenjangan antara
BAB II dan BAB III (landasan teori dan tinjauan kasus), yang penulis dapatkan
selama melakukan asuhan keperawatan Pada Ny.J dengan masalah Gangguan
Proses Pikir Waham Kebesaran di ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Lampung pada tanggal 21 Mei-9 Juni. Adapun pembahasan pada kasus ini
meliputi tahapan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek bio-psiko-sosial-
spiritual, dengan menekan pada aspek psikologis klien. Dalam pengkajian
penulis berdasarkan dari format pengkajian keperawatan kesehatan jiwa.
2. Lalu berdasarkan rentang gangguan proses pikir (Keliat, 2005) klien berada
pada rentang respon maladaptif yaitu perilaku yang kadang menyimpang
ilusi, reaksi emosional berlebihan, perilaku tidak sesuai dan menarik diri,
berdasarkan kondisi klien saat pengkajian adalah Klien mengatakan jika
dirinya adalah orang kaya raya, punya banyak harta dan dirinya adalah
istimewa, klien juga mengatakantidak ingin berkumpul dengan teman-
teman nya karena berbeda perepsi.
53
3. Faktor yang perlu dikaji pada klien dengan resiko prilaku kekerasan antara
lain adalah faktor predisposisi/penyebab yang terdiri dari faktor pengaruh
biologis, study twin, study adopsi, doping hipotesis, dan biokimia hipotesis.
Data predisposisi gangguan proses pikir pada Ny.J yaitu pada faktor
dopamine hipotesis dimana klien mengatakan keluarga di rumah tidak
pernah mendukung apa yang di cita-citakan klien dan tidak pernah
memotivasi sehingga klien merasakehilangan doongan dariorang terdekat.
4. Selanjutnya faktor yang perlu dikaji pada klien dengan gangguan proses
pikir adalah faktor presipitasi/pencetus yang terdiri dari faktor presipitasi
dapat bersumber dari isolasi sosial, gangguan sensorik seperti ketulian dan
kebutaan dan stress berat. Dalam kondisi klien yang saat ini terjadi yaitu
cenderung diam dan menyendiri atau mengalami isolasi sosial dapat
menjadi penyebab gangguan proses pikir. Demikian pula dengan situasi
lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan,
kehilangan orang yang dicintainya/pekerjaan dan kekerasan merupakan
faktor penyebab yang lain. Dari hasil analisis saat pengkajian pada Ny.J
factor pesipitasi klien mendengar bisikan- bisikan yang mengatakan bahwa
dirinya adalah orang kaya, punya harta banyak serta factor pola asuh
keluarga yang kurang kooperatif kepada klien dan kurang memberikan
perhatian terhadap Ny.J
5. Sumber Koping
Skizofrenia penyakit yang menakutkan dan sangat menjengkelkan yang
memerlukan penyesuaian baik diri klien maupun keluarga. Ordinarinnes/
kesiapan kembali seperti sebelum sakit dan ditandai dengan kemampuan
untuk secara konsisten dan dapat dilibatkan dalam kegiatan yang sesuai
dengan usia lengkap dari kehidupan sehari-hari mencerminkan tujuan
presicosis. Dan sumber koping pada klien adalah dirinya sendiri dan
keluarga yang memberikan dukungan dan support yang dapat
mempengaruhi jalannya penyesuaian postpsikotic.
54
6. Mekanisme Koping
Pada masa aktif psikosis klien menggunakan beberapa mekanisme
pertahanan diri dalam upaya untuk melindungi diri dari pengalaman yang
menakutkan yang disebabkan oleh penyakit mereka. Klien Ny.J
menggunakan mekanisme koping Menaik diri dimana reaksi yang muncul
biasanya klien menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak
berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.
B. Diagnosa
Menurut Keliat 2005 masalah yang muncul pada gangguan proses pikir
adalah:
a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. Gangguan Proses Pikir (Waham)
c. Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
55
Diagnosa keperawatan yang tidak ada pada Ny.J tetapi ada pada teori yaitu
Risiko Perilaku Kekerasan, karena klien bisa mengontrol emosidan tidak
pernah membuat keributan dengan klien maupun perawat.
Sedangkan diagnosa yang muncul pada Ny.J tetapi tidak muncul dalam teori
adalah yaitu regiment terapeutik tidak efektif karna klien sebelumnya pernah di
rawat jalan tetapi tidak sembuh karena di rumah malas minum obat, koping
individu dan keluarga yang tidak efektif karena klien merasa tidak dihargai
oleh keluarga dan lingkungan nya, sedangkan keluarga klien kurang
memotivasi klien untuk sembuh.
C. Intervensi
Dalam menentukan intervensi yang terdapat pada laporan kasus ini terhadap
Ny.J sesuai dengan intervensi yang terdapat pada teori. Penulis dalam
melakukan hanya berfokus pada tiga diagnosa keperawatan saja yaitu
Gangguan Proses Pikir, Halusinasi dan DPD. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan waktu. Selain itu penulis melakukan intervensi juga berdasarkan
pada tujuan yang ada, dalam pembuatan tujuan penulis membuat batasan waktu
dalam perawatan klien yaitu selama 6 hari, ini disebabkan juga karena
keterbatasan waktu sehingga penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil
diupayakan agar sesuai dengan kondisi klien. Pada intervensi ini penulis sudah
berlandaskan pada teori yang ada yaitu rencana keperawatan sesuai matrik.
56
D. Impelementasi
Implementasi yang digunakan berdasarkan aplikasi SP dapat pula dilakukan
keperawatan yang diberikan kepada klien dengan gangguan proses pikir atau
pada tubuh adalah pada kemampuan saraf dalam menangkap efek akustik.
Efek terapi musik pada system limbic dan syaraf otonom adalah
merangsang, pelepasan jzat kimia Gama Amino Butyic Acid (GABA) yang
57
E. Evaluasi
Klien yang sudah mendapat asuham keperawatan gangguan proses pikir serta
pikir yang tepat. Setelah pemberian terapi tetap melaksanakan evaluasi dan
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
4. yang ada pada matriks dan sebagai bahan pertimbangan dapat dilakukan
5. Evaluasi dari hasil pengkajian yang dilakukan pada klien didapatkan hasil
B. Saran
1. Bagi klien yang belum pulang, dianjurkan minum obat secara teratur.
pembinaan individu.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A ,Dkk . (2010). Modul basic course Comunity Health Nursing.
Kerjasama FIK dan WHO