Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar menggunakan diri
sendiri secara terapeutik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
masalah kesehatan mental klien dan kesehatan masyarakat dimana klien
berada dalam kemampuannya untuk mempertahankan interaksi dalam bidang
bersosialisasi (Yosep,2010).

Masalah kesehatan mental merupakan tantangan, bukan hanya dokter,


perawat, akan tetapi masyarakat pada umumnya.di Indonesia sejak dahulu
telah mengenal gangguan jiwa yang digambarkan grafik bagi para ilmuan jiwa
dari Amerika, Inggris,Jerman mengenai data gangguan jiwa (Teguh
Purwanto,2009).

Data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa


diseluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang serius. WHO (2011)
menyatakan paling tidak, ada satu dari empat orang di dunia mengalami
masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang didunia
yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (Yosep,2010).

Menurut Uton Muctar Rafei, direktur WHO wilayah Asia Tenggara, hampir
satu per tiga dari penduduk wilayah ini pernah mengalami gangguan psikiatri.
Buktinya, bisa dilihat dari data survey kesehatan rumah tangga (SKRT): tahun
1995 saja, Indonesia diperkirakan sebanyak 264 dari 1000 anggota rumah
tangga mengalami gangguan kesehatan jiwa (Yosep,2010).

Riset kesehatan dasar yang dilakukan Wahyono (2010) dalam penelitian


berdasarkan pada prevalensi data terkait gangguan jiwa di Provinsi Lampung
2

mencapai angka 1-3 % atau 100 : 1000 dari penduduk baik desa sampai
perkotaan denagan gangguan terbanyak adalah skizofrenia.
(Wahyono.2010.Riskesdes Jiwa.Diakses pada bulan Mei 2016 ).

Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi


berbagai area fungsi individu termasuk individu, berfikir, berkomunikasi,
menerima, menginterprestasikan relitas, merasakan dan menunjukan emosi,
dan berprilaku dengan sikap yang dapat diterima secara sosial mengetahui
beberapa macam jenis skizofrenia dalam kesehatan jiwa seperti paranoid,
hebefrenik, katatonik, skizoafektif tipe campuran (Issacs Ann, 2004).

Berdasarkan data yang penulis peroleh di Rumah Sakit Jiwa Provinsi


Lampung pada tahun 2015 didapat data 10 penyakit berdasarkan diagnosa
medis dengan jumlah populasi 24.251 orang sebagai berikut : 8380 (34,5%)
orang mengalami skizofrenia paranoid, 5957 (24,5%) orang mengalami
skizofrenia tak terinci, 2513 (10,3%) orang mengalami gangguan skizofrenia
tipe depresi, 2342 (9,6%) orang mengalami gangguan mental lain akibat
kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik lain YDT, 1311 (5,4%) orang
mengalami episode depresi sedang, 915 (3,7%) orang mengalami skizofrenia
residual, 762 (3,14%) orang mengalami gangguan ansietas menyeluruh, 753
(3,10%) orang mengalami depresi pasca skizofrenia, 747 (3,0%) orang
mengalami episode depresi berat dengan gejala psikotik, 571 (2,3%) orang
mengalami gangguan mental organic atau ssimtomik YTT.

Berdasarkan data diatas angka yang tertinggi pertama yaitu skizofrenia


paranoid yang mana ciri utama dari Skizofrenia paranoid ini yaitu Halusinasi
Pendengaran, Isolasi Sosial, Risiko Prilaku kekerasan Defisit Perawatan Diri,
Harga Diri Rendah dan Waham (Yosep,2010).
3

Data yang didapat di ruang Melati pada bulan Juli – Oktober 2017 dengan
populasi 106 klien dengan presentase penyakit berdasarkan diagnose
keperawatan sebagai berikut : 32 orang yang mengalami Halusinasi, 23 orang
mengalami Risiko Perilaku Kekerasan, 25 orang yang mengalami Isolasi
Sosial, 9 orang yang mengalami Harga Diri Rendah, 11 orang yang
mengalami Waham, 6 orang yang mengalami Defisit Perawatan Diri.

Berdasarkan data tersebut diatas, gangguan psoses pikir : waham berada pada
posisi ke-5, apabila masalah tersebut tidak segera ditangani akan dapat
menyebabkan halusinasidan gangguan psikiatrik lainnya. Oleh karena itu
penulis melakukan asuhan keperawatan pada Klien Ny.J dengan masalah
utama gangguan proses pikir (Waham: Kebesaran) diruang Melati Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan secara
komperhensif meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual terhadap klien
dengan masalah keperawatan utama gangguan proses pikir waham
kebesaran dengan pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus
a. Menuliskan konsep dan asuhan keperawatan pada Ny.J dengan masalah

gangguan proses pikir waham: kebesaran dengan benar.

b. Melakukan pengkajian Ny.J dengan gangguan proses pikir waham:

kebesaran secara komprehensif.

c. Menuliskan analisa data hasil pengkajian pada Ny.J dengan gangguan

proses pikir waham: kebesaran.


4

d. Menuliskan diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.J dengan

gangguan proses pikir waham: kebesaran dengan tepat.

e. Menuliskan rencana asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang

muncul pada Ny.J dengan gangguan proses pikir waham: kebesaran

dengan benar.

f. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada Ny.J dengan benar.

g. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan pada Ny.J dengan benar

C. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan
informasi asuhan keperawatan jiwa khususnya masalah gangguan proses
pikir waham kebesaran

2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan penulis tentang asuhan keperawatan jiwa
mengenai masalah gangguan proses pikir waham kebesaran dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan serta
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa pada
pasien dengan masalah gangguan proses pikir waham kebesaran.

3. Bagi institusi
Menambah masukan dan sumber bacaan di perpustakaan khususnya
mengenai asuhan keperawatan jiwa dengan masalah gangguan proses pikir
waham kebesaran.
5

BAB II
LANDASAN TEORI

A. KASUS / MASALAH UTAMA : Gangguan Proses Pikir : Waham

1. Pengertian Gangguan Proses Pikir : Waham

Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang

tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah

secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien

yang sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).

Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok orang

berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang

tetapi tidak sesuai dengan kenyataan (Kelliat, 2009).

Gangguan isi pikir adalah ketidakmampuan individu memproses stimulus

internal dan eksternal secara akurat. Gangguannya adalah berupa waham

yaitu keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan

dengan realitas. Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat

intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak dapat diubah dengan

alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali

(Kusumawati, 2010).
6

2. Klasifikasi

Jenis Waham Pengertian Prilaku Klien


Waham Kebesaran Keyakinan secara “Saya ini pejabat di
berlebihan bahawa dirinya kementrian semarang!”
memiliki kekuatan khusus “Saya punya perusahaan
atau kelebihan yang berbeda paling besar lho “.
dengan orang lain,
diucapkan berulang-ulang
tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan
Waham Agama Keyakinan terhadap suatu “ Saya adalah tuhan yang
agama secara berlebihan, bisa menguasai dan
diucapkan berulang-ulang mengendalikan semua
tetapi tidak sesuai dengan makhluk”.
kenyataan.
Waham Curiga Keyakinan seseorang atau “ Saya tahu mereka mau
sekelompok orang yang menghancurkan saya,
mau merugikan atau karena iri dengan
mencederai dirinya, kesuksesan saya”.
diucapkan berulang-ulang
tetapai tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham Somatik Keyakinan seseorang bahwa “ Saya menderita kanker”.
tubuh atau sebagian Padahal hasil pemeriksaan
tubuhnya terserang lab tidak ada sel kanker
penyakit, diucapkan pada tubuhnya.
berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Waham Nihlistik Keyakinan seseorang bahwa “ ini saya berada di alam
dirinya sudah meninggal kubur ya, semua yang ada
dunia, diucapkan berulang- disini adalah roh-roh
ulang tetapi tidak sesuai
nya”
dengan kenyataan.
7

3. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

 Pikiran logis  Prilaku kadang  Gangguan proses


 Persepsi akurat menyimpang pikir : Waham
 Emosi konsisten illusi  Halusinasi
dengan  Reaksi emosional  Kerusakan emosi
pengalaman berlebihan dan  Prilaku tidak
 Prilaku sosial kurang sesuai
 Hubungan sosial  Prilaku tidak  Ketidakteraturan
sesuai isolasi sosial
 Menarik diri

4. Proses Terjadinya Waham

a. Faktor Predisposisi

1) Pengaruh Biologis

Genetika bukti kerentanan genetic skizofrenia berkembang,

bagaimana skizofrenia diwariskan tidak pasif, penanda biologis

belum ditemukan.

2) Studi Twin

Kembar identik dipelihara terpisah memiliki sama laju

pengembangan penyakit seperti halnya orang-orang dipelihara

bersama-sama, Beberapa peneliti percaya lingkungan faktor

berinteraksi dengan orang – orang genetik.


8

3) Studi Adopsi

Anak – anak yang lahir dari ibu dengan skizofrenia lebih mungkin

untuk mengembangkan penyakit dibandingkan kelompok kontrol

pembanding.

4) Doping Hipotesis

Teori ini menunjukan bahwa skizofrenia disebabkan karena

kelebihan dari aktivitas neuron tergantung dopamine diotak.

5) Biokimia Hipotesis

Penelitian terbaru menemukan bahwa neurotransmitter glutamate

merupakan penyebab skizofrenia.

b. Faktor Presipitasi

1) Relokasi karena imigrasi atau emigrasi

2) Isolasi sosial

3) Gangguan sensorik sepertinketulian dan kebutaan

4) Stress berat

c. Stressor Pencetus

1) Biologi

Gangguan dalam putaran umpan balik yang mengatur proses

informasi. Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak

yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secra selektif

menanggapi rangsangan.

2) Stress Lingkungan

3) Pemicu gejala
9

d. Mekanisme Koping

1) Regresi : menghindari stress, kecemasan, dengan menampilkan

prilaku kendali seperti perkembangan anak

2) Proyeksi : keinginan yang tidak dapat ditoleransi

3) Menarik diri : dapat berupa reaksi fisik maupun psikologis

e. Sumber Koping

Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman terhadap

individu, kekuatan dapat meliputi seperti model intelegensia

5. Pohon Masalah

Resiko Prilaku Kekerasan

Gangguan Proses Pikir Atau GPP : Waham

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pohon masalaha pada masalah GPP : Waham (Keliat,2005)


10

Daftar masalah yang perlu dikaji : ( Masalah keperawatan dan data )

a. Meyakini memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan

berulangkali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.

b. Meyakini ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau

mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan

kenyataan.

c. Meyakini keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,

diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.

d. Meyakinitubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang

penyakit, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.

e. Meyakini bahwa dirinya sedah tidk ada di dunia atau meningga,

diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.

6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham

7. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa
SP/Kemampuan Klien
Keperawatan
Gangguan Proses SP 1 :
Pikir : Waham - Indentifikasi tanda dan gejala waham
- Bantu orientasi realita : panggil nama , orientasi
waktu, orang dan tempat/lingkungan
- Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
- Bantu pasien memenuhi kebutuhanya sesuai
realilistis
- Masukan pada jadwal kegiatan pemenuhan
kebutuhan
11

SP 2 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien
dan berikan pujian
- Diskusikan kemampuan yang dinilai
- Latih kemampuan yang dipilih dan berikan pujian
- Masukan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan yang telah dilatih
SP 3 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien,
kegiatan yang dilakukan pasien dan berikan
pujian
- Jelaskan tentang obat yang diminum benar : (
Jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat ) dan tanyakan Mnfaat yang
dirasakan pasien
- Masukan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan,pasien yang telang dilatih dan obat
SP 4 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien,
kegiatan yang telah dilatih dan minum obat,
berikan pujian
- Diskusikan kebutuhan lain dan cara
memenuhinyanya
- Diskusikan kemampuan yang dimiliki yang akan
dilatih, kemudian latih
- Masukan dalam jadwal pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih dan minum obat
SP 5 :
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih danminum obat, beri
pujian
- Nilai kemampuan yang telah mendiri
- Nilai apakah frekuensi munculnya waham
berkurang, apakah waham terkontrol
12

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Identitas Klien Identitas penangung jawab


Inisial : Ny.J Nama : Ny.I
Alamat : Way Kanan Alamat : Way Kanan
Umur : 43 tahun Umur : 32 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Suku / bahasa : Jawa, Indonesia Suku/Bahas :Jawa, Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Informan :- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk : 16 April 2018 Hubungan dengan klien : Adik
No Register : 032353

B. Alasan Masuk
Berdasarkan data yang didapat dari status klien, wawancara, dan observasi
klien didapatkan data klien masuk Rumah Sakit Jiwa pada tanggal 16 April
2018 pukul 13:00 WIB diantar oleh keluarga yaitu adik dan anak-anaknya
dengan keluhan gelisah, dianggap membahayakan keluarga,sudah sekitar 5
hari terlihat bicara sendiri, mengaku sebagai orang kaya, memiliki harta
berlimpah dan perhiasan yang banyak. Sebelumnya kelurga sudah membawa
klien berobat ke klinik swasta namun tidak berhasil, klien masuk Rumah Sakit
Jiwa untuk yang pertama kalinya.

C. Faktor Predisposisi
1. Klien pernah dirawat di klinik swast sekitar 5 tahun yang lalu karena
sering bicara sendiri, di klinik klien diberi pengobatan namun tidak
berhasil karena klien putus obat.
2. Klien pernah diberi pengobatan di Klinik swasta tapi tidak berhasil karna
klien putus obat dan tidak ada motivasi dari keluarga untuk minum obat
13

sehingga di bawa ke rumah sakit jiwa pada tanggal 16 April 2018 untuk
mendapat tindakan dan therapy yang lebih baik.
Masalah Keperawatan: Penatalaksanaan regimen therapy tidak efektif

3. Klien tidak pernah melakukan penganiayaan fisik dan seksual, klien


merasa dirinya tidak diterima oleh keluarga karena memiliki persepsi yang
menyimpang, klien tidak pernah melakukan kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah.
4. Di dalam anggota keluarganya, tidak ada yang memiliki atau mengalami
gangguan jiwa seperti klien.
5. Klien mengatakan dirinya pernah bekerja disalah satu perusahaan swasta
namun dipecat karena dianggap memiliki ganggua jiwa yaitu sering bicara
sendiri, mempunyai persepsi yang berbeda tentang dirinya dan keyakinan
yang dianut, keluarganya pun tidak ada yang bisa menerima kondisi klien
saat ini, klien juga merasa malu karna tidak bisa menafkahi keluarganya,
klien mengatakan dirinya merasa minder setelah dipecat dari pekerjaan
nya.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah, Koping Keluarga Tidak Efektif

D. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 X/menit
RR : 20 X/menit
S : 360C
1. Keluhan fisik
Klien mengatakan suka merasa pusing, jika malam hari klien sulit tidur
dan suka terbangun karena mendengar bisikan-bisikan aneh. Klien juga
mengatakan selama di rumah sakit jiwa malas menggosok gigi, malas
mandi menggunakan sabun dan mencuci rambut, klien juga tidak
14

pernah bergabung dengan teman-teman lainnya klien mengatakan lebih


senang menyendiri.
Masalah Keperawatan: Halusinasi Pendengaran, DPD, Isolasi Sosial
15

E. Psikososial
1. Genogram

Klien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, klien tinggal bersama


Suami dan anak nya, di dalam keluarga nya Ny.J dididik sangat baik oleh
orang tuanya, pola asuh orang tua nya baik, tidak keras, dan dari seluruh
leluarga nya tidak ada yang mengalami gangguan psikiatrik.

2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuh nya, pola asuh
dalam keluarga nya baik, klien tidak terlalu disiplin, pola komunikasi
dalam keluarganya baik.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
b. Identitas Diri
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya yaitu menyebutkan nama,
usia, alamat, agama dan status perkawinan.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
c. Peran
Klien berperan sebagai anak dan istri di dalam keluarga nya sedangkan
di rumah sakit dirinya berperan sebagai klien.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
16

d. Ideal Diri
Klien ingin cepat pulang dan cepat sembuh agar dapat berkumpul
dengan keluarga nya.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
e. Harga Diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga nya baik, klien
menyadari dirinya sedang sakit, klien juga mengatakan merasa malu
karena kondisi nya saat ini, klien cenderung diam dan tidak mau
berkumpul dengan teman-teman nya bila tidak dimotivasi oleh perawat.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat nya adalah adik, suami dan anaknya.
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan hubungan nya dengan lingkungan masyarakat kurang
baik, klien selalu tertutup dan tidak pernag ikut serta dalam keiatan
kelompok masyarakat, saat di rumah sakit jiwa klien mengikuti
kegiatan yang diberkan oleh perawat tetapi dengan motivasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat di rumah sakit jiwa klien jarang berbincangbincang dengan klien
lain nya, kontak mata klien kurang, klien mengatakan dirinya malas
berinteraksi dengan teman-teman nya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai serta keyakinan
Klien beragama Islam, dan dirinya yakin akan sembuh.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa dirinya menjalankan
ibadah sholat meskipun tidak 5 waktu dan tidak tepat waktu.
17

Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan.


F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapi, rambut klien rapi tapi sedikit kotor,
klien mengatakn mengganti pakaian 1x sehari, klien mengatakan mandi
1x sehari saat dirinya ingin mandi saja, klien mengatakn mandi tidak
pakai sabun dan selama di rumah sakit klien tidak menggosok gigi dan
mencuci rambut.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
Selama berinteraksi dengan perawat, bicara klien pelan dan cepat, klien
selalu mengalihkan pembicaraan saat perawat menjelaskan tentang
persepsi dan keyakinan klien yang menyimpang, saat berkomunikasi
klien selalu menganggap dirinya benar bahwa ia pernah mendapat
memiliki uang banyak yang diambil oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan: Waham kebesaran, Kerusakan Komunikasi
Verbal.

3. Aktivitas Motorik
Saat berinteraksi dengan perawat terlihatadanya gerakan-gerakan kecil
pada wajah klien yang tidak terkontrol, klien juga sulut memulai
pembicaraan dengan perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

4. Alam Perasaan
Klien mengatakan dirinya merasa takut dan khawatir jika terlalu lama
berada di rumah sakit jiwa karena takut menjadi gangguan jiwa seperti
klien lain.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
18

5. Afek
Afek klien datar, klien tidak bisa mengekspresikan kesedihan dan
perasaan nya, klien juga bicara tidaksesuai kenyataan, saat sedang
berkumpul dengan teman-teman nya klien sulit memulai pembicaraan
dan klien sulit tertaa meskipun ada stimulus yang merangsang dirinya
untuk tertawa.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

6. Interaksi Selama Wawancara


Selama wawanca klien tidak kooperatif dan kontak mata terhadap
perawat kurang, klien selalu menunjukkan apa yang diucapkan nya
adalah benar dan sulit mnerima msukan dari perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

7. Persepsi / halusinasi
Klien mengatakan suka mendengar suara-suara aneh tanpa ada wujud
nya, klien mengatak mendengar bisikan padasaat malam hari dan ketika
sedang sedirian, saat suara-suara itu muncul klien hanya diam saja, klien
mengatakan bisikan tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah orang
pilihan.
Masalah Keperawatan: Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
Pendengaran

8. Proses Pikir
Klien selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perwat, namun
jawaban nya tidak nyambung atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan oleh perawat, saat berinteraksi klien juga selalu mengganti
topic pembicaraan saat topic pembicaraan sebelumnya belum selesai,
klien selalu membicarakan pengalaman nya saat dirinya mendapat uang
banyak, meskipun sudah disanggah oleh perawat.
19

Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran


9. Isi Pikir
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang kaya raya, hartanya
berlimpah, perhiasannya dimana-mana, klien juga mengatakan ingin
cepat keluar dari rumah sakit jiwa agar cepat mengambil uangnya yang
diambil oleh saudara-saudaranya.
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran

10. Tingkat Kesadaran


Klien sadar dirinya berada di rumah sakit jiwa, klien mengingat yang
membawa nya ke rumah sakit jiwa adalah keuarga nya, tetapi klien
mengatakan dirinya bingung kenapa dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

11. Memori
Klien meiliki gangguan memori yaitu konfabulasi, dimana dirinya benar-
benar mempercayai keyakinan palsu yang dimiliki nya, yaitu dirinya
pernah mendapat uang dalam jumlah yang banyak berkarung-karung,
meskipun kenyataan nyatidak seperti itu
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Tingkat konsentrasi klien baik, namun klien selalu mudah beralih ketika
perawat menjelaskan bahwa persepsi yang dimiliki nya salah, klien
mampu berhitung dengan benar.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

13. Kemampuan Penilaian


Klien mampu menilai dengan baik seperti berdoa sebelum makan,
menjalankan sholat meskipun tidak 5 waktu, tetapi klien memiliki
keyakinan dan persepsi yang berbeda mengenai siapa diriya, klien selalu
20

menganggap dirinya adalah orang kaya raya yang mempunyai harta


berlimpah.
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran

14. Daya Titik Diri


Klien mengingkari penyakit yang diderita nya, klien merasa dirinya tidak
memiliki gangguan jiwa, klien mengatakan dirinya yakin adalah orang
kaya raya, klien juga menyalahkan keluarga nya karena telah membawa
nya ke rumah sakit jiwa.
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses Pikir Waham Kebesaran

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan dan Minum
Klien mampu makan dan minum secara mandiri
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
2. BAB/BAK
Klien mampu BAB dan BAK secara madiri
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
3. Mandi
Klien mampumandi secara mandiri
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
4. Berpakaian atau berhias
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri, namun untuk
memotong kuku dan mencukur kumis klien harus dimotivasi oleh perawat
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
5. Istirahat / Tidur
Klien mengatakan tidur siang sekitar 4 jam dan tidur malam sekitar 7-8
jam, klien mengatakan satmalam hari biasanya tidur pukul 9 malam dan
klien tida memiliki kegiatan sebelum tidur.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
21

6. Pengguanaan Obat
Klien minum obat 2 kali sehari dengan bantuan dan motivsi dari perawat
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien menjalankan perawatan lanjutan di rumah sakit jiwa seperti therapy
obat dan kegiatan rehabilitasi.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

8. Kegiatan Di Dalam Rumah


Klien mengatakan selama di rumah dirinya tidak memilikikegiatan
apapun, semua dilakukan oleh suami dan anaknya nya, klien juga
mengatakan sejak 1 tahun terakhir sudahtidak bekerja
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

9. Kegiatan Di Luar Rumah


Klien tidak memiliki kegiatan di luar rumah sejak 1 tahun terakhir
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan

H. MEKANISME KOPING
Adaptif
Klien sesekali mau berbicara dan berinteraksi dengan orang lain saat
dimotivasi oleh perawat, klien juga sulit memulaipembicaraan terlebih dahulu
ketika berinteraksi baik dengan perawat maupun dengan klien lain nya
Masalah Keperawatan: Koping individu tidak efektif

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengatakan jarang berhubungan dengan lingkungan, klien juga
mengatakan tidak mau berinteraksi dengan lingkungan, klien mengatakan
pendidikan nya sampai sarjana, klien mengatakan dahulu dirinya pernah
bekerja sebagai pedagang di salah satu pasar tradisional tetapi saat ini sudah
22

tidak bekerja, klien mengatakan dirinya tingal bersama keluarga, klien


mengatakan sejak dirinya tidak bekerja yang mencari nafkah adalah anaknya,
klien berobat ke klinik jika sakit, dank lien mengatakan dirinya malu karena
sudah tidak bisa bekerja.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien tidak menyadari dirinya dakit dan menderita gangguan psikiatrik, klien
juga tidak mengetahui faktor predisposisi dan system pendukung serta
mekanisme koping tentang skizofrenia paranoid, tetapi klien ingat dirinya
pernah putus obat
Masalah Keperawatan: Kurang Pengetahuan tentang penyakit

K. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik: Skoziofrenia Paranoid
Therapy Medik: Clhorphomazine 1x50 mg
Risperidon 2x3 mg
Triheksipenidil 2x2 mg

L. DATA FOKUS
a) Data Subjektif
- Klien mengatakan dirinya adalah orang kaya raya, memiliki harta
berlimpah dan perhiasan dimana mana
- Klien mengatakan bahwa uangnya banyak diambil oleh saudara-
saudaranya
- Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat pulang agar dirinya dapat
mengambil uang yang diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa ia menganggap dirinya istimewa setelah
mendapat uang berkarung-karung dan harta karun dan menganggap
keluarga nya salah karena tela membawa dirinya ke rumah sakit jiwa
23

- Klien mengatakan suka mendengar bisikan-bisikan aneh anpa ada


wujud nya
- Klien mengatakan jika malam hari tidurnya suka terbangun karena
mendengar bisikan-bisikan aneh saat menjelang tidur dan ketika sedang
sendiri
- Klien mengatakan saat suara itu muncul klien hanya diam saja
- Klien mengatakan selama dirumah sakit jiwa dirinya malas mandi
menggunakan sabun, malas menggosok gigi dan mencuci rambur
menggunakan shampoo
- Klien mengatakan mandi 1x sehari saat klien ingin mandi saja
- Klien mengatakan malas mencukur kumis dan memotong kuku
- Klien mengatakan merasa tidak diterima oleh keluarga nya karena
memiliki persepsi yang menyimpang
- Klien mengatakan merasa malu karena tidak bisa membantu menafkahi
keluarga semenjak dagangannya bangkrut
- Klien mengatakan merasa minder semenjak dagangannya bangkrut
- Klien mengatakan lebih senang diam dan menyendiri
- Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa ljarang berbincang-
bincang dengan orang lain
- Klie mengatakan malas bergaul dengan orang lain
- Klien mengatakan tidak mendapat motivasi dan dukungan dari keluarga untuk
rutin minum obat
- Klien mengatakan keluarga nya tidak bisa menerima kondisi nya saat ini

b) Data Objektif
- Klien kurang kooperatif
- Bicara klien tidak nyambung
- Afek klien datar
- Klien selalu mengulang-ulang pembicaraan yang menjelaskan
bahwa dirinya orang kaya raya, memiliki harta berlimpahn dan
24

pernah mendapat harta karun disetiap topic pembicaraan meskipun


telah disanggah oleh perawat
- Klien sesekali terlihat tertawa sendiri dan menatap ke atas
- Klien terkadan terlihat tertawa sendiri
- Keadaan umum klien kurang bersih
- Rambut, kuku, kulit dan gigi klien kotor
- Klien kurang termotivasi untuk menjaga kebersihan diri nya
- Klien selalu terlihat menyendiri dan menjauh dari klien lainnya
- Klien tidak semangat ketika menceritakan masa lalu nya
- Klien tidak pernah memulai pebicaraan terlebih dahulu baik
dengan perawat maupun dengan klien lain nya
- Kontak mata klien kurang
- Klien selalu dimotivasi oleh perawat jika berinteraksi dengan
orang lain
- Afek klien datar

M. ANALISA DATA

No Data Masalah
1 Ds : Gangguan
- Klien mengatakan dirinya adalah orang kaya Proses Pikir
raya, memiliki harta berlimpah dan perhiasan (Waham
dimana mana Kebesaran)
- Klien mengatakan bahwa uangnya banyak
diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat
pulang agar dirinya dapat mengambil uang
yang diambil oleh saudara-saudaranya
- Klien mengatakan bahwa ia menganggap
dirinya istimewa setelah mendapat uang
berkarung-karung dan harta karun dan
25

menganggap keluarga nya salah karena tela


membawa dirinya ke rumah sakit jiwa

Do :
- Klien kurang kooperatif
- Bicara klien tidak nyambung
- Afek klien datar
- Klien selalu mengulang-ulang pembicaraan
yang menjelaskan bahwa dirinya orang kaya
raya, memiliki harta berlimpahn dan pernah
mendapat harta karun disetiap topic
pembicaraan meskipun telah disanggah oleh
perawat

2 Ds : Gangguan
- Klien mengatakan suka mendengar bisikan- Sensori
bisikan aneh tanpa ada wujud nya Persepsi
- Klien mengatakan jika malam hari tidurnya (Halusinasi
suka terbangun karena mendengar bisikan- Pendengaran)
bisikan aneh saat menjelang tidur dan ketika
sedang sendiri
- Klien mengatakan saat suara itu muncul klien
hanya diam saja

Do :
- Klien sesekali terlihat tertawa sendiri dan
menatap ke atas
- Klien terkadan terlihat tertawa sendiri
- Klien kurang kooperatif
26

3 Ds : Devisit
- Klien mengatakan selama dirumah sakit jiwa perawatan diri
dirinya malas mandi menggunakan sabun,
malas menggosok gigi dan mencuci rambur
menggunakan shampoo
- Klien mengatakan mandi 1x sehari saat klien
ingin mandi saja
- Klien mengatakan malas mencukur kumis dan
memotong kuku
Do :
- Keadaan umum klien kurang bersih
- Rambut, kuku, kulit dan gigi klien kotor
- Klien kurang termotivasi untuk menjaga
kebersihan diri nya
-
4 Ds : Harga Diri
- Klien mengatakan merasa tidak diterima oleh Redah
keluarga nya karena memiliki persepsi yang
menyimpang
- Klien mengatakan merasa malu karena tidak
bisa menafkahi keluarga semenjak dagangannya
bangkrut
- Klien mengatakan merasa minder semenjak
dagangannya bangkrut

Do :
- Klien tidak semangat ketika menceritakan masa
lalu nya
27

5 Ds : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan lebih senang diam dan
menyendiri
- Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa
jarang berbincang-bincang dengan orang lain
Do:
- Klien tidak pernah memulai pebicaraan terlebih
dahulu baik dengan perawat maupun dengan
klien lain nya
- Kontak mata klien kurang

6 Ds : Koping
- Klien mengatakan lebih senang diam dan Individu tidak
menyendiri efektif
- Klien mengatakan selama di rumah sakit jiwa
jarang berbincang-bincang dengan orang lain
- Klien mengatakan tidakingin bergabung dengan
klien lain nya
Do:
- Klien tidak pernah memulai pembicaraan
terlebih dahulu baik dengan perawat maupun
dengan klien lain nya
- Kontak mata klien kurang
- Klien selalu dimotivasi oleh perawat jika
berinteraksi dengan orang lain
28

7 Ds : Koping
- Klien mengatakan tidak mendapat motivasi dan Keluarga tidak
dukungan dari keluarga untuk rutin minum obat efektif
- Klien mengatakan keluarga nya tidak bisa
menerima kondisi nya saat ini
Do:
- Afek klien datar

N. POHON MASALAH

Kerusakan Komunikasi Verbal DPD

Gangguan Proses Pikir Halusianasi Intoleransi Aktivitas


Waham Kebesaran

Isolasi sosial Gangguan Pola


Istirahat TIdur
HDR

Berduka Komplek

Koping Individu Tidak Efektif

Koping Keluarga TIdak Efektif


29

O. DAFTAR MASALAH
a. Gangguan Proses Pikir (Waham Kebesaran)
b. Gangguan Sensori Persepsi (Halusinasi Pendengaran)
c. Defisit perawatan diri
d. Harga Diri Rendah
e. Isolasi Sosial
f. Koping Individu Tidak Efektif
g. Koping Keluarga Tidak Efektif

P. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Gangguan Proses Pikir (Waham Kebesaran)
b. Gangguan Sensori Persepsi (Halusinasi Pendengaran)
c. Defisit perawatan diri

Q. INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN

Tanggal Diagnosa Intervensi


Selasa 22 Waham SP 1
mei 2018 1. Identifikasi tanda dan gejala waham
2. Bantu orientasi realita: panggil
nama, orientasi waktu, orang dan
tempat atau lingkungan
3. Diskusikan kebutuhan pasien yang
tidak terpenuhi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan
nya yang realistis
5. Masukkan pada jadual kegiayan
pemeihan kebutuhan
30

SP 2
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan
pujian
2. Diskusikan kemampuan yamg
dimiliki
3. Latih kemampuan yang dipilh,
berikan pujian
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan yang telah
dipilih

SP 3
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang
diminum (6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat) dan tanyakan manfaat
yang dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan pasien yang telah dilatih
dan minum obat

SP 4
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
telah dilatih dan minum obat,
berikan pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara
memenuhi nya
3. Diskusikan kemampuan yang
dimiliki dan memilih yang akan
dilatih
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat

SP 5
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat, berikan
pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
31

mandiri
3. Nilai apakah frekuensi munculnya
waham berkurang, apakah waham
terkontrol
Rabu 23 Halusinasi SP 1
mei 2018
1. Identifikasi halusinasi( isi,
frekuensi, waktu terjadinya, situasi
pencetus, respon)
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
: hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.
4. Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan menghardik
SP 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi,cara, na untuk
latihan menghardik kontuinitas
minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik dan
minum obat

SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol obat dengan
bercakp-cakap saat terjadi
halusinasi
3. 3.Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik, minum
obat, dan bercakap-cakap
SP 4
1. Evaluasi kegitan latihan menghardik
dan obat, serta bercakp-cakap. Beri
pujian
32

2. Latih cara mengontrol halusinasi


dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap, dan kegiatan
harian
SP 5
1. Evaluasi kegitan latihan kegiatan
meghardik, minum obat, bercakap-
cakap- dan kegiatan harian. Beri
pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol
Selasa 3 Defisit SP 1
Oktober Perawatan
2017 Diri 1. Identifikasi masalah perawatan diri;
kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAK/BAB
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan
diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri:
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut, potong kuku
5. Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan mandi, sikat gigi (2 kali per
hari), cuci rambut (2 kali
perminggu), potong kuku (1 kali per
33

minggu)
SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan
3. Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri, rias muka untuk
perempuan, sisiran, cukuran untuk
pria
4. Masukan pada jadual kegiatan untuk
kebersihan diri dan berdandan
SP 3
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri
dan berdandan, beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat makan
minum
3. Masukan pada jadual kegiatan
untuk latihan kebersihan diri,
berdandan dan makan & minum
yang baik
SP 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
berdanda, makan, minum dan beri
pujian
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang
baik
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan kebersihan diri, berdandan,
makan, minum dan BAB / BAK
SP 5
34

1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan


diri, kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB/ BAK
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah keperawatan diri telah
baik
35

R. DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. J Ruang : Melati

NO.MR/CM : Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: Selasa S:


22/04/2018
- Klien menceritakan bahwa dirinya
Pukul: 10.30 WIB
pernah mendapat mukjizat seperti Nabi
Sulaiman dan ia merasa dirinya
DATA:
istimewa karena menjadi manusia
-
pilihan seperti seorang Nabi
DIAGNOSIS:
- Klien menceritakan bahwa dirinya suka
-
mendengar suara-suara yang
mengatakan bahwa dirinya adalah
INTERVENSI:
seorang manusia pilihan dari Allah
1. 10.30
untuk menyampaikan ajaran islam
Mengajarkan klien untuk
Madinah
identifikasi masalah yang
- Klien menceritakan bahwa semenjak di
dialami
RSJ klien mandi namun tidak pakai
sabun, klien tidak gosok gigi, dan tidak
RENCANA TINDAK
mencuci rambut
LANJUT:
O:
1. Latih identifikasi
- Klien belum mampu mengenal masalah
waham dan latih
waham dan belum mampu mendiskusikan
orientasi realita serta
kebutuhan yang belum terpenuhi
diskusikan kebutuhan
- Klien belum mampu menghardik
klien yang belum
- Klien belum mampu mandi dengan baik
terpenuhi
36

2. Latih identifikasi A:
halusinasi dan latih - GPP Waham Kebesaran (+)
menghardik - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
3. Latih identifikasi DPD - Defisit Perawatan diri (+)
dan latih mandi P:
- Minta klien untuk menceritakan masalah
yang belum diceritakan pada pertemuan
berikutnya

Nama klien : Ny. J Ruang : Melati

NO.MR/CM : 032353 Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi
37

Hari / Tanggal: Rabu S:


23/05/2018
- Klien tenang, klien menyebutkan nama,
Pukul: 09.00 WIB
hari, klien memanggil nama perawat,
dan klien sadar saat ini dirinya berada
DATA:
di Rumah Sakit Jiwa.
- Klien mengatakan dirinya
- Klien menyebutkan kebutuhan yang
pernah mendapat mukjizat
belum terpenuhi yaitu melakukan
seperti Nabi Sulaiman
olahraga setiap pagi, klien setiap pagi
- Klien mengatakan dirinya
ikut senam bersama perawat.
memiliki keistimewaan
- Klien merasa tenang, diskusi tentang
seperti Nabi
suara-suara yang mengganggu berupa
- Klien mengatakan
suara orang yang mengatakan bahwa
mendengar bisikan aneh
saya istimewa seperti nabi, wakktunya
pada malam hari dan
malam hari dan saat sendiri, kalau saya
ketika sendiri
dengar saya diam saja, latihan
- Klien terlihat tertawa dan
menghardik
bicara sendiri
- Klien merasa segar, diskusi cara mandi
- Klien mengatakan belum
: mandi itu kegiatan untuk
mandi, malas menggosok
membersihkan diri, alatnya sabun,
gigi
shampoo, pasta gigi, handuk, caranya
- Klien tampak kusam,
setelah kita masuk kamar mandi baju
gigiklien kotor
kita lepas, kita membasuh dengan air
dari kepala sampai seluruh tubuh, pakai
DIAGNOSIS:
shampoo, sabun, mengeringkan badan
1. Gangguan Proses Pikir
dengan handuk, tidak lupa menggosok
(Waham Kebesaran)
gigi, mandi dengan baik
2. Halusinasi Pendengaran
O:
3. Defisit Perawatan Diri
- Klien mampu orientasi realita dan mampu
menyebutkan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
38

- Klien mampu menghardik


- Klien mampu mandi dengan baik

INTERVENSI:
2. 09.00
Mengajarkan klien orientasi
realita dan diskusi tentang A:
kebutuhan klien yang belum - GPP Waham Kebesaran (+)
terpenuhi - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
3. 10.00 - Defisit Perawatan diri (+)
Diskusi tentang halusinasi P:
dan latihan menghardik - Senam setiap pagi
4. 12.00 - Menghardik 2x sehari
Diskusikan tentang - Mandi 2x sehari
kebersihan diri dan latihan
mandi

RENCANA TINDAK
LANJUT:
4. Latih kemampuan yang
dipilih klien
5. Latih mengontrol
halusinasi dengan obat
6. Latih cara berdandan
39

Nama klien : Ny. J Ruang : Melati

NO.MR/CM : 032353 Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: Kamis S:


24/05/2018
- Klien merasa tenang, klien memilih
Pukul: 09.00 WIB
kemampuan menggambar
- Klien merasa tenang, sudah minum
DATA:
obat, diskusi 6 benar obat : jenis obat,
- Klien mengatakan dirinya
Risperidone, THP, CPZ, guna obat
adalah orang kaya raya
untuk membuat tenang, dosis obat Risp
dan memiliki harta
2x2mg, THP 2x2mg, CPZ1x25mg,
berlimpah
frekuensi 2x sehari, kontinuitas obat :
- Klien kurang kooperatif
obat harus di minum tidak boleh putus
dan bicara tidak
jika ingin sembuh
nyambung
- Klien merasa senang, klien mencukur
- Klien mengatakan tadi
kumis dan memotong kuku dengan
malam sebelum tidur
potongan kuku
mendengar bisikan aneh
O:
- Klien nampak bingung
- Klien mampu untuk menggambar
dan tertawa sendiri
- Klien mampu mengulangi menyebutkan 6
- Klien mengatakan sudah
benar obat
mandi tapi tidak pakai
- Klien sudah rapi, kuku dan kumis klien
sabun
sudah dibersihkan
- Rambut dan gigi klien
A:
kotor
- GPP Waham Kebesaran (+)
- GSP Halusinasi Pendengaran (+)
DIAGNOSIS:
- Defisit Perawatan diri (+)
1. Gangguan Proses
P:
Pikir (Waham
40

Kebesaran) - Latihan menggambar 1x sehari


2. Halusinasi - Latihan menghardik 5x sehari dan minum
Pendengaran obat 2x sehari
3. Defisit Perawatan Diri - Latihan berdandan dengan benar sesuai
dengan yang telah diajarkan perawat

INTERVENSI:
1. 09.00
Melatih kemampuan klien
(menggambar)

2. 10.00
Mengajarkan 6 benar obat
3. 12.00
Mengajarkan mencukur
kumis, menyisir rambut dan
memotong kuku

RENCANA TINDAK
LANJUT:
1. Diskusikan kebutuhan
lain yang belum
terpenuhi
2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
3. Latih cara makan dan
minum yang benar
41

Nama klien : Ny. J Ruang : Melati

NO.MR/CM : 032353 Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: Jumat S:


25/10/2017
- Klien merasa tenang, klien mengatakan
Pukul: 09.00 WIB
membutuhkan dukungan dan motivasi
dari keluarga dan orang terdekat untuk
DATA:
dirinya dalam hal apapun, membina
- Klien mengatakan dirinya
hubungan terapeutik antara perawat dan
paling berbeda dari klien
klien, perawat selalu memotivasi dan
yang lain
mendukung kesembuhan klien
- Bicara klien tidak
- Klien merasa senang, belajar bercakap-
nyambung
cakap. Bercakap-cakap dengan perawat
- Klien mengatakan saat
tentang hobi dan realita
malam mendengar bisikan
- Klien merasa senang, latihan makan dan
aneh
minum yang benar, alatnya pring dan
- Klien bicara sendiri
gelas, sebelum makan dan sesudah
- Klien mengatakan sudah
makan harus cuci tangan dan baca doa.
mandi, mandi tidak pakai
Makan dan minum tidak boleh sambil
sabun, tidak mencuci
bicara dan berdiri serta berjalan, harus
rambut dan memotong
duduk
kuku
- kita membasuh dengan air dari keopala
sampai seluruh tubuh, pakai shampoo,
DIAGNOSIS:
sabun, mengeringkan badan dengan
1. Gangguan Proses
handuk, tidak lupa memnggosok gigi,
Pikir (Waham
mandi dengan baik
Kebesaran)
O:
2. Halusinasi
- Klien sudah menunjukkan rasa percaya
Pendengaran
42

3. Defisit Perawatan Diri terhadap perawat dan mau bercerita lebih


banyak kepada perawat
INTERVENSI: - Klien bercakap-cakap soal Nabi dan
1. 09.00 riwayat pendidikannya
Diskusikan kebutuhan lain - Klien makan dan minum dengan baik
yang tidak terpenuhi sesuai cara yang diajarkan perawat
2. 10.00
Latihan bercakap-cakap A:
3. 12.00 - GPP Waham Kebesaran (+)
Latihan makan dan minum - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
yang benar - Defisit Perawatan diri (+)
RENCANA TINDAK
LANJUT: P:
1. Diskusikan dan latih - Lakukan senam setiap pagi, bercakap-cakap
kemampuan lain yang dengan perawat
dimiliki - Menghardik 5x sehari, minum obat 2x
2. Latihan mengontrol sehari dan memulai bercakap-cakap dengan
halusinasi dengan melakukan klien lain saat tidak bersama perawat
2 kegiatan - Latihan mandi dengan benar, berdandan,
3. Latih cara BAB dan BAK makan dan minum yang benar sesuai yang
yang benar telah diajarkan perawat
43

Nama klien : Ny. J Ruang : Melati

NO.MR/CM : 032353 Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: senin S:


27/05/2018
- Klien merasa senang, klien menghafal
Pukul: 09.00 WIB
doa pendek, (doa sebelum makan dan
sebelum tidur). Perawat mengajarkan
DATA:
dahulu, klien mengulangi
- Klien mengatakan dirinya
- Klien merasa tenang, setelah bangun
jauh lebih baik dari hari
tidur klien merapihkan tempat tidur dan
sebelumnya, klien
sesekali membersihkan kamar mandi
mengatakan hanya dirinya
- Klien merasa senang, Latihan BAB dan
yang sehat dan normal di
BAK yang benar : BAB dan BAK di
RSJ
kamar mandi, kemudian setelah BAB
- Klien mengatakan tadi
dan BAK toilet di bersihkan dan
malam tidurnya terbangun
membersihkan diri
karena mendengar bisikan
O:
aneh
- Klien sudah bisa melafalkan doa sebelum
- Klien senyum-senyum
tidur dan sebelum makan
sendiri
- Tempat tidur klien rapi
- Klien mengatakan sudah
- Klien BAB dan BAK di kamar mandi dan
mandi, tidak pakai sabun,
sesuai dengan cara yang telah diajarkan
tidak menggosok gigi dan
perawat
tidak mencuci rambut
- Keadaan kuku dan rambut
A:
klien kotor
- GPP Waham Kebesaran (+)
- GSP Halusinasi Pendengaran (+)
DIAGNOSIS:
- Defisit Perawatan diri (+)
1. Gangguan Proses
44

Pikir (Waham
Kebesaran) P:
2. Halusinasi - Latihan menggambar, senam pagi, dan
Pendengaran membaca doa sebelum dan sesudah makan,
3. Defisit Perawatan Diri sebelum tidur
- Menghardik 5x sehari, minum obat 2x
INTERVENSI: sehari, bercakap-cakap dengan orang lain,
1. 09.00 serta latihan membersihkan tempat tidur
Latih kemampuan lain dan kamar mandi
(menghafal doa pendek - Latihan mandi, berdandan, makan dan
sehari-hari) minum, BAB dan BAK yang benar

2. 10.00
Latih membersihkan tempat
tidur dan membersihkan
kamar mandi
3. 12.00
Latihan cara BAB dan BAK
yang benar

RENCANA TINDAK
LANJUT:
1. Evaluasi seluruh kegiatan
yang telah dilatih, nilai
apakah waham berkurang
2. Evaluasi seluruh cara yang
telah diajarkan untuk
mengontrol halusinasi
3. Evaluasi kegiatan
perawatan diri, latih kegiatan
45

harian
46

Nama klien : Tn. M Ruang : Melati

NO.MR/CM : 032353 Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: Selasa S:


28/05/2018
- Klien merasa tenang, evaluasi kegiatan
Pukul: 09.00 WIB
mengontrol waham (klien mampu
orientasi realita, klien mampu bercakap-
DATA:
cakap dengan klien yang lain, klien
- Klien mengatakan orang
latihan membaca doa sebelum makan
kaya raya dan hartanya
dan sebelum tidur
berlimpah dimana mana
- Klien merasa tenang, evaluasi kegiatan
- Klien mengatakan masih
mengontrol halusinasi (klien mampu
mendengar bisikan saat
menghardik saat diminta menghardik,
malam hari
klien rutin minum obat, klien
- Klien terkadang bicara
melakukan 2 kegiatan, merapihkan
sendiri
tempat tidur dan membersihkan kamar
- Klien mengatakan sudah
mandi)
mandi menggunakan
- Klien merasa segar evaluasi kegiatan
sabun, tidak gosok gigi
perawatan diri (klien menyebutkan cara
dan tidak mencuci rambut
mandi, berdandan, BAB, BAK, dan
makan & minum dengan benar
DIAGNOSIS:
O:
1. Gangguan Proses Pikir
- Klien sudah bisa melafalkan doa sebelum
(Waham Kebesaran)
makan dan tidur, klien sudah mau
2. Halusinasi Pendengaran
bercakap-cakap dengan klien lain
3. Defisit Perawatan Diri
- Klien mampu menghardik, minum obat
rutin, bercakap-cakap serta melakukan 2
INTERVENSI:
kegiatan
1. 09.00
47

Evaluasi seluruh kegiatan - Klien sudah mulai mandi dengan sabun


yang telah diajarkan untuk walaupun belum menggosok gigi, klien
mengontrol waham sudah bisa makan dan minum, BAB dan
2. 10.00 BAK, dan berdandan dengan benar
Evaluasi seluruh cara yang
telah di lakukan untuk A:
mengontrol halusinasi - GPP Waham Kebesaran (+)
3. 12.00 - GSP Halusinasi Pendengaran (+)
Evaluasi seluruh kegiatan - Defisit Perawatan diri (+)
perawatan diri P:
- Latihan orientasi realita, menggambar,
RENCANA TINDAK melafalkan doa pendek
LANJUT: - Latihan menghardik 5x sehari, minum obat
1. Latihan kegiatan untuk 2x sehari, latihan bercakap-cakap dan
mengontrol waham melakukan 2 kegiatan setiap hari
2. Latih cara untuk - Mandi 2x sehari, mencukur kumis dan
mengontrol halusinasi memotong kuku 1x seminggu
3. Latih cara menjaga dan
mempertahankan kebersihan
diri
48

CATAT PERKRMBANGAN
Nama klien : Ny. J Ruang : Melati
NO.MR/CM : 02 88 14 Dx. Medis : Skizofrenia

Tanggal /
No Implementasi Evaluasi
jam
1 Selasa, 22 Sp pengkajian. S:
mei 2018 Data : - Klien mengatakan
09.00- - bicara dengan nada
09.15 WIB Diagnosa keperawatan tinggi.
- - Klien mengatakan
Tindakan : marah-marah bila
- Membina hubungan saling temanya tidak mau
percaya sholat.
- Mengajarkan klian untuk
O:
mengidentifikasi masalah
- Klien mamapu
yang terjadi.
mengungkapkan
masalah-masalah
RTL :
klien.
Mengajarkan Sp 1 mengontrol
resiko prilaku kekerasan
P:
dengan cara tarik nafas dalam
Latihan umtuk
dan pukul bantal / kasu
mengenal masalah
yang terjadi.

Ttd

Kelompok
2 Rabu ,23 Sp 1 S:
mei 2018 Data : - Klien Mengatakan
10.00- Ds: Senag
49

10.15 - Klien mengatakan sering - Klien Mengatakan


WIB marah-marah Tenang
- Klien mengatakan marah
jika temanya tidak mau di O:
suruh sholat. - Klien Mamapu
Mengotrol Marah
Do : Dengan Tarik Nafas
- Nada bicara tinggi Dalam Dan Pukul
- Pandangan mata tajam Bantal.
- wajah tegang
Dx keperawatan : resiko A:
prilaku kekerasan Resiko Prilaku
Tindakan : Kekerasan
- Mengidentifikasi
penyebab,tanda gejala, pk P:
yang di lakukan akibat pk. - Latih Tarik Nafas
- menjelaskan cara Dalam 3x Dalam
mengontrol pk secara fisik Sehari
tarik nafas dalam dan pukul - Latih Pukul Batal 2x
bantal dan kasur. Dalam Sehari
- masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik. Ttd
RTL :
Mengajarkan sp 2 dengan cara
mengontrol dengan obat 6 Kelompok
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontuinitas)
3 Kamis 24 Sp 3 S:
Mei 2018 Data : - Klien mengatakn
15.00- - Klien mengatakan sering legan dengan
15.15 WIB. marah=marah mengetahui fungsi
50

- klien marah bila obat.


tersinggung. - Klien menjelaskan
kembali fungsi obat
Do :
6 benar
- nada biacara klien tinggi
- mata tajam
O:
Dx keperawatan : resiko
- Klien mampu
prilaku kekerasan.
menyebutkan fungsi
Tindakan :
obat
- Mengevaluasi kegiatan
- Klien senang
latihan fisik.
- Melatih cara mengontrol pk A:
dengan 6 benar obat (jenis, Resiko prilaku
kekerasan
guna, dosis, frekuensi, cara,
kontuinitas minum obat) P:
- Masukan dalam jadwal - Latihan tarik nafas
kegiatan untuk latihan fisik dalam 3x dalam
dan minum obat. sehari
Rtl : - Latihan untuk
Mengajarkan sp mengontrol menghafal dan
pk dengan verbal kegunanan obat 6
(mengungkapkan, meminta, benar.
dan menolak dengan baik)
Ttd

Kelompok
4 Jumat, 25 Sp 4 S:
mei 2018 Data : - Klien mengtakan
10.00- - Klien mengatakan sering lega dan senang
10.15 WIB marah-marah setelah melakukan
- Klien mengatakan marah yang di ajarkan
51

jika temanya tidak mau di


suruh sholat O:
- Klien mamapu
Do : melakukan dengan
- Wajah tegang mengungkapkan,
- Tangan mengepal meminta,dan
Dx keperawatan : resiko menolak.
prilaku kekerasan
Tindakan : A:
- Mengevaluasi latiha fisik Resiko prilaku
dan obat beri pujian kekerasan
- Melatih mengontrol pk P:
dengan cara verbal (3 cara - Latih tarik nafas
yaitu mengungkapkan, dalam 3x dalam
meminta, dan menolak) sehari
- 9843mauskan pada - Latih untuk
menghafalkan jenis
- Jadwal kegiatan untuk obat 3x dalam sehari
latihan fisik, minum obat dan latih minum obat
dan verbal. 3x dalam sehari

Rtl : - Latih cara verbal


Melalukan so 4 dengan meminta,menolak
mengontrol marah dengan dengan cara yang
cara spiritual. baik 3x dalam sehari.

Ttd

Kelompok
52

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan menjelaskan secara teori tentang kesenjangan antara
BAB II dan BAB III (landasan teori dan tinjauan kasus), yang penulis dapatkan
selama melakukan asuhan keperawatan Pada Ny.J dengan masalah Gangguan
Proses Pikir Waham Kebesaran di ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Lampung pada tanggal 21 Mei-9 Juni. Adapun pembahasan pada kasus ini
meliputi tahapan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek bio-psiko-sosial-
spiritual, dengan menekan pada aspek psikologis klien. Dalam pengkajian
penulis berdasarkan dari format pengkajian keperawatan kesehatan jiwa.

1. Berdasarkan definisi Gangguan isi pikir adalah ketidakmampuan individu


memproses stimulus internal dan eksternal secara akurat. Gangguannya
adalah berupa waham yaitu keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi
atau dibuktikan dengan realitas. Keyakinan individu tersebut tidak sesuai
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak dapat
diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan
berulang kali (Kusumawati, 2010).

2. Lalu berdasarkan rentang gangguan proses pikir (Keliat, 2005) klien berada
pada rentang respon maladaptif yaitu perilaku yang kadang menyimpang
ilusi, reaksi emosional berlebihan, perilaku tidak sesuai dan menarik diri,
berdasarkan kondisi klien saat pengkajian adalah Klien mengatakan jika
dirinya adalah orang kaya raya, punya banyak harta dan dirinya adalah
istimewa, klien juga mengatakantidak ingin berkumpul dengan teman-
teman nya karena berbeda perepsi.
53

3. Faktor yang perlu dikaji pada klien dengan resiko prilaku kekerasan antara
lain adalah faktor predisposisi/penyebab yang terdiri dari faktor pengaruh
biologis, study twin, study adopsi, doping hipotesis, dan biokimia hipotesis.
Data predisposisi gangguan proses pikir pada Ny.J yaitu pada faktor
dopamine hipotesis dimana klien mengatakan keluarga di rumah tidak
pernah mendukung apa yang di cita-citakan klien dan tidak pernah
memotivasi sehingga klien merasakehilangan doongan dariorang terdekat.

4. Selanjutnya faktor yang perlu dikaji pada klien dengan gangguan proses
pikir adalah faktor presipitasi/pencetus yang terdiri dari faktor presipitasi
dapat bersumber dari isolasi sosial, gangguan sensorik seperti ketulian dan
kebutaan dan stress berat. Dalam kondisi klien yang saat ini terjadi yaitu
cenderung diam dan menyendiri atau mengalami isolasi sosial dapat
menjadi penyebab gangguan proses pikir. Demikian pula dengan situasi
lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan,
kehilangan orang yang dicintainya/pekerjaan dan kekerasan merupakan
faktor penyebab yang lain. Dari hasil analisis saat pengkajian pada Ny.J
factor pesipitasi klien mendengar bisikan- bisikan yang mengatakan bahwa
dirinya adalah orang kaya, punya harta banyak serta factor pola asuh
keluarga yang kurang kooperatif kepada klien dan kurang memberikan
perhatian terhadap Ny.J

5. Sumber Koping
Skizofrenia penyakit yang menakutkan dan sangat menjengkelkan yang
memerlukan penyesuaian baik diri klien maupun keluarga. Ordinarinnes/
kesiapan kembali seperti sebelum sakit dan ditandai dengan kemampuan
untuk secara konsisten dan dapat dilibatkan dalam kegiatan yang sesuai
dengan usia lengkap dari kehidupan sehari-hari mencerminkan tujuan
presicosis. Dan sumber koping pada klien adalah dirinya sendiri dan
keluarga yang memberikan dukungan dan support yang dapat
mempengaruhi jalannya penyesuaian postpsikotic.
54

6. Mekanisme Koping
Pada masa aktif psikosis klien menggunakan beberapa mekanisme
pertahanan diri dalam upaya untuk melindungi diri dari pengalaman yang
menakutkan yang disebabkan oleh penyakit mereka. Klien Ny.J
menggunakan mekanisme koping Menaik diri dimana reaksi yang muncul
biasanya klien menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak
berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.

7. Data yang perlu di kaji


Menurut Stuart 2009 tanda dan gejala pada klien gangguan proses pikir
adalah Meyakini memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tapi tidak sesuai dengan kenyataan, meyakini ada seseorang
atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya,
diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan, meyakini
keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali
tapi tidak sesuai dengan kenyataan, meyakinitubuh atau bagian tubuhnya
terganggu atau terserang penyakit, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai
dengan kenyataan, meyakini bahwa dirinya sedah tidak ada di dunia atau
meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Tanda gejala yang muncul pada Ny.J berdasakan teori tersebut adalah
klien meyakini memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tapi tidak sesuai dengan kenyataan.

B. Diagnosa
Menurut Keliat 2005 masalah yang muncul pada gangguan proses pikir
adalah:
a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. Gangguan Proses Pikir (Waham)
c. Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
55

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.J adalah


1. Gangguan Proses Pikir (Waham kebesaran)
2. Gangguan Sensori Persepsi(Halusinasi Pendengaran)
3. Defisit Perawatan Diri
4. Harga Diri Rendah
5. Isolasi Sosial
6. Koping Individu Tidak Efektif
7. Koping Keluarga Tidak Efektif

Diagnosa keperawatan yang tidak ada pada Ny.J tetapi ada pada teori yaitu
Risiko Perilaku Kekerasan, karena klien bisa mengontrol emosidan tidak
pernah membuat keributan dengan klien maupun perawat.
Sedangkan diagnosa yang muncul pada Ny.J tetapi tidak muncul dalam teori
adalah yaitu regiment terapeutik tidak efektif karna klien sebelumnya pernah di
rawat jalan tetapi tidak sembuh karena di rumah malas minum obat, koping
individu dan keluarga yang tidak efektif karena klien merasa tidak dihargai
oleh keluarga dan lingkungan nya, sedangkan keluarga klien kurang
memotivasi klien untuk sembuh.

C. Intervensi
Dalam menentukan intervensi yang terdapat pada laporan kasus ini terhadap
Ny.J sesuai dengan intervensi yang terdapat pada teori. Penulis dalam
melakukan hanya berfokus pada tiga diagnosa keperawatan saja yaitu
Gangguan Proses Pikir, Halusinasi dan DPD. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan waktu. Selain itu penulis melakukan intervensi juga berdasarkan
pada tujuan yang ada, dalam pembuatan tujuan penulis membuat batasan waktu
dalam perawatan klien yaitu selama 6 hari, ini disebabkan juga karena
keterbatasan waktu sehingga penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil
diupayakan agar sesuai dengan kondisi klien. Pada intervensi ini penulis sudah
berlandaskan pada teori yang ada yaitu rencana keperawatan sesuai matrik.
56

D. Impelementasi
Implementasi yang digunakan berdasarkan aplikasi SP dapat pula dilakukan

intervensi tambahan untuk memaksimalkan hasil terhadap asuhan

keperawatan yang diberikan kepada klien dengan gangguan proses pikir atau

skozofrenia paranoid antara lain:

1. Terapi melukis, berdasarkan jurnal yang berjudul “Terapi melukis

Terhadap Kognitif Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Sambang

Lihum” dapat disimpulkan bahwa terapi melukis dapat mendorong

seseorang mengekspresikan, memahami emosi melalui ekspresi artristik

dan melalui proses kreatif sehingga dapat memperbaiki fungsi

kognitif,afektif dan psikomotor orang-orang dengan skizofrenia.

2. Tekhnik Relaksasi Progresif, berdasarkan jurnal yang berjdul “Pengaruh

Tekhnik Relaksasi Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Klien

Skizofrenia Paranoid di RSJD SURAKARTA” dapat disimpulkan bahwa

relaksasi progresif efektif untuk mengurangi ketegangan otot, kecemasan

dan kelelahan yang dialami klien sehingga dapat mempengaruhi status

mental klien khususnya penderita skizofrenia paranoid.

3. Terapi Musik Klasik, berdasarkan jurnal yang berjudul “Terapi Musik

Klasik Terhadap Perubahan Gejala Perilaku Agresif Pasien Skizofrenia”

dapat disimpulkan bahwa secara psikologis, pengaruh penyembuhan music

pada tubuh adalah pada kemampuan saraf dalam menangkap efek akustik.

Efek terapi musik pada system limbic dan syaraf otonom adalah

menciptakan suasana rileks, aman, dan menyenangkan sehinga

merangsang, pelepasan jzat kimia Gama Amino Butyic Acid (GABA) yang
57

dapat mengeliminasi neurotransmitter, rasa tertekan, setres dan cemas,

sehinga menciptakan ketenangan dan memperbaiki suasana hati pasien.

E. Evaluasi
Klien yang sudah mendapat asuham keperawatan gangguan proses pikir serta

membuat standar asuhan keperawatan dalam mengontrol gangguan proses

pikir yang tepat. Setelah pemberian terapi tetap melaksanakan evaluasi dan

follow up melalui jadwal kegiatan harian terhadap kemampuan pasien dalam

mengontrol gangguan proses pikir.


58

BAB V
PENUTUP

A. Implementasi yang dilakukan pada klien berdasarkan rencana keperawatan

Kesimpulan

1. Pengkajian yang telah dilakukan pada Ny.J didapatkan masalah

keperawatan utama: Gangguan Proses Pikir (Waham Kebesaran)

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan proses pikir

3. Intervensi yang dilakukan pada klien berdasarkan matriks tentang

gangguan proses pikir

4. yang ada pada matriks dan sebagai bahan pertimbangan dapat dilakukan

intervensi sebagaimana dalam jurnal Terapi melukis Terhadap Kognitif

Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Pengaruh

Tekhnik Relaksasi Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Klien

Skizofrenia Paranoid di RSJD SURAKARTA, dan Terapi Musik Klasik

Terhadap Perubahan Gejala Perilaku Agresif Pasien Skizofrenia

5. Evaluasi dari hasil pengkajian yang dilakukan pada klien didapatkan hasil

klien belum mampu mengontrol dan menghilangkan keyakinan nya sebagai

orang kaya setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan matrik.


59

B. Saran

1. Bagi klien yang belum pulang, dianjurkan minum obat secara teratur.

2. Bagi klien yang sudah pulang, sebaiknya selalu mengontrol pengobatan

secara teratur agar tidak timbul kekambuhan.

3. Untuk mengurangi tekanan jiwa perlu dilakukan pencegahan dengan

pembinaan individu.

4. Dalam pelaksanaan usaha hendaknya kerjasama dan membina saling

percaya serta menciptakan lingkungan lainnya.


60

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Nita.2009. Prinsip dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan


Strategi pelaksaan tindakan : Jakarta: Salemba Medika

Isaac,Ann.2004.Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan


psikiatrik.Edisi 3.Jakarta: EGC,

Keliat, B.A ,Dkk . (2010). Modul basic course Comunity Health Nursing.
Kerjasama FIK dan WHO

Kemenkes RI,(2012)modul:pelatih keperawatan Jiwa masyarakat,pusat


pendidikan tenaga kesehatan,Kementrian kesehatan Republik
Indonesia,Jakarta.

Kusmawati,Farida dan Hartono.2010 Buku ajar keperawatan jiwa ,Jakarta:


salemba Medika

NANDA.( 2011). Nursing Diagnosis : Definitions dan Classification 2009-2011.


Philadelhia: NANDA internationa

Stuart,G.W.& Laraia,M.T.(2005).Principles and practice of psychiatric


Nursing,8th ed.missouri:mosby,inc

Yosep,1. 2010. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi.Bandung:Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai