Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ISOLASI DNA

OLEH
Nama : Gloria Viarosa Manampiring
Nim : 15 506 009
Prodi : Pend. Kimia
Kelas : V.A
Klmpk :1
Hari/Tgl : Selasa / 21 November 2017
Tempat Praktikum : Laboratorium IPA TERPAD UNIMA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

PENDIDIKAN KIMIA

2017
I. TUJUAN
Untuk mengisolasi DNA Pada Udang

II. DASAR TEORI

DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah merupakan senyawa kimia


yang paling penting dalam makhluk hidup karena molekul berperan
sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein
dan proses metabolisme lain DNA genom meliputi gen dan intergen.
DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa
nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida. DNA dapat
mengalami denaturasi dan renaturasi serta diisolasi untuk dipelajari
(Suryo, 2004) dalam (whiteer.blogspot.co.id/2016).
DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap
yang tersusun heliks ganda atau double helix, dimana basa nitrogen dan
kedua benang polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang
tetap melalui ikatan hidrogen. Antara nukleotida yang satu dengan
nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di
dalam setiap sel makhluk hidup disebut sebagai cetak biru kehidupan
karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas
yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Agus dan
Sjafarenan, 2013) dalam (riskaanisa blogspot.co.id/ 2014).
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan
berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk
kehidupan. DNA terdapat di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Ada
perbedaan di antara ketiga lokasi DNA ini, yaitu: DNA nukleus berbentuk
linear dan berhubungan sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA
mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berhubungan
dengan protein histon.
DNA memiliki struktur helix utas ganda, yang mengandung
komponen-komponen gula pentosa, gugus fosfat, dan pasangan basa
nitrogen. Satu sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan akan
diturunkan pada keturunannya. Pengisolasian DNA secara sederhana dapat
diawali dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran
inti, baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Secara kimiawi dapat
dilakukan dengan pemberian detergen yang dapat menyebabkan rusaknya
membran sel (Agus dan Sjafarenan, 2013) dalam (riskaanisa
blogspot.co.id 2014)

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
 plastic bag
 batang pengaduk
 sendok teh
 erlenmeyer
 gelas ukur
 kertas saring
Bahan
 Udang
 sabun cair
 garam dapur

IV. METODE
 Dibuat larutan sabun dan garam dengan menambahkan 120 ml
akuades.
 Udang dimasukan dalam plastic bag lalu dihancurkan sampai
halus.
 Masukan larutan garam dan sabun kedalam plastic bag yang berisi
udang yang sudah halus lalu dikocok.
 Disaring menggunakan kertas saring sehingga didapat ekstrak
udang
 Dimasukan etanol 96% dingin kedalam ekstrak udang dengan
Perbandingan 1:1
 Diamati DNA yang terbentuk

V. HASL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


Isolasi DNA bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui
pengaruh jenis sampel dan jenis sabun terhadap kualitas DNA yang
dihasilkan dalam proses isolasi. Pada percobaan ini sampel yang
digunakan adalah udang. Prinsip dari percobaan ini adalah pemecahan
membran sel dengan penghancuran sampel dan penambahan sabun
sehingga DNA dapat dikeluarkan dari dalam sel. Sabun yang
digunakan dalam percobaan ini adalah bentuk cair. Isolasi DNA dapat
dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel,
penyaringan dan penambahan etanol dingin. Isolasi DNA dapat
dilakukan dengan beberapa cara tetapi setiap jenis sampel akan
memberikan hasil yang berbeda.
Sampel udang memiliki kandungan air yang cukup, maka tidak
digunakan banyak aquadest dalam proses penghancuran agar DNA
yang terpresipitasi bisa lebih banyak. karena semakin rendah kadar air
maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin banyak,
sehingga DNA yang terpresipitasi juga akan banyak.
Tahap pertama dari isolasi DNA yaitu pengeluaran DNA dari sel
dengan jalan merusak dinding dan membran sel dan juga membran
inti. Perusakan dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara
kimiawi. Cara mekanik adalah dengan penghancuran sampel kemudian
dengan cara kimiawi adalah dengan menambahkan senyawa kimia,
misalnyalarutan sabun dan garam.
Penambahan garam dapur bertujuan untuk mengendapkan DNA
dimana garam akan berikatan dengan phosphat dan pada saat itulah
DNA berkumpul. Penambahan garam menyebabkan protein dan
karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang kemudian tersaring
pada proses penyaringan. Garam dapur juga berfungsi sebagai lysing
buffer yaitu menjaga pH larutan agar tetap konstan sehingga tidak
terjadi denaturasi DNA. Penambahan sabun berfungsi untuk merusak
membran sel dan membran inti sehingga DNA dapat dikeluarkan dari
sel. Sabun di sini berfungsi untuk menggantikan senyawa-senyawa
kimia seperti lisozim (adalah enzim yang memutuskan ikatan β-1,4-
glikosida antara asam-N-asetil glukosamin dengan asam-N-asetil
muramat pada peptidoglikan) yang mampu mempengaruhi kerja
senyawa polimerik sehingga kekuatan sel tidak lagi dapat terjaga dan
EDTA (etilendiamintetraasetat) yang berfungsi untuk menghilangkan
ion Mg2+ yang penting untuk mempertahankan struktur selubung sel
serta menghambat enzim yang dapat merusak DNA.
Sabun sendiri mengandung sodium dodesil sulfat (SDS) yang dapat
menyebabkan hilangnya molekul lipid pada membran sel sehingga
struktur membran akan rusak dan menglisiskan isi sel. Sabun akan
merusak membran sel melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi
hidrofobik. Sabun juga mempunyai ujung yang berbeda yaitu
hidrofilik dan hidrofobik sehingga dapat membentuk ikatan.
Pengadukan/pengocokan bertujuan untuk mempercepat proses
pengrusakan membran sel, membran inti dan dinding sel oleh
detergen.
Kemudian dilakukan penyaringan yang bertujuan untuk
memisahkan endapan dengan filtratnya, dimana endapan ini
merupakan kontaminan yang berupa tubuh sel buah tersebut. Hasil
penyaringan ditambahkan dengan etanol 96% dingin yang bertujuan
untuk mempermudah proses presipitasi DNA. Sehingga DNA yang
telah terkumpul akan mampu terpisah dari larutan dan membentuk
lapisan-lapisan yang dapat diidentifikasi unsur penyusunnyaSetelah
penambahan etanol dingin larutan didiamkan dan diamati DNA yang
terbentuk. DNA udang yang diisolasi pada praktikum ini jumlahnya
sedikit, ini disebabkan pengaruh etanol yang sudah tidak terlalu dingin
dan sampel udang yang sudah tidak segar.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
DNA udang bisa didapat dengan mengisolasinya secara mekanik
dan menggunakan larutan garam dan sabun dengan penambahan etanol
96 % dingin

VII. DAFTAR PUSTAKA


http://riskaannisablog081194.blogspot.co.id/2014/05/laporan-isolasi-
dna_15.html diakses pada 27 November 2017 pukul 22.45

http://whiteer.blogspot.co.id/2016/12/laporan-praktikum-
bioteknologi.html diakses pada 27 November 2017 pukul 22.30
LAMPIRAN

Gambar 1. udang yang Gambar2. Penyaringan untuk


dimasukan dalam plastic bag mendapatkan ekstrak udang dari larutan
untuk dihancurkan. garam dan sabun yang sudah
dicampurkan dengan udang yang sudah
dihaluskan

Gambar 3. Setelah Gambar 4. DNA udang yang


ditambahkan etanol 96% didapat
dingin

Anda mungkin juga menyukai