Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Isolasi DNA Buah

Disusun Oleh :
Fadhilah Hakim Permata Rany
XII IPA 2

Jl.Raya Serpong,Kel.Kademangan RT.003/03,Kec.Setu


Tangerang Selatan
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah molekul utama yang mengode
semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap
organisme. DNA tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribusa, basa
nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida. Molekul DNA ini
terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan
kloroplas.
DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa
diisolasi. Isolasi DNA dapat dilakukan melauli tahapan-tahapan antara lain:
preparasi esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA.
Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada
setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini
karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang
dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel
buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi
hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat
yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi
kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga
DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan
untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini
harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada
DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan
dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun
secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau
penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat
dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah
satunya adalah deterjen. Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan
karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang
dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran
membentuk senyawa ”lipid protein -deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat t
erbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik,
demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia
BAB II
DATA PENGAMAT
I. Alat dan Bahan
ALAT
 Gelas plastic
 Lap meja
 Gunting
 Corong saring
 Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
 Beaker gelas
 Pengaduk
 Penyaring
 Gelas ukur
BAHAN
 Buah
 Garam
 Pemutih pakaian
 Pewangi pakaian
 Aqua

II. Langkah Kerja


1. Tuangkan buah yang sudah dihaluskan kedalam beaker gelas.
2. Tambahkan pewangi atau pemutih pakaian kedalam beaker gelas
secara bergantian dengan waktu yang berbeda.
3. Tambahkan air 50 ml
4. Berikan garam
5. Aduk hingga benar-benar merata dan tidak boleh berbuih.
6. Tuangkan larutan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan
corong dan penyaring
7. Tunggu dan amati larutan tersebut
III. Penjelasan
 Detergen
Jawab : Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen
dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui
sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada
membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa
tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan
hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu
ikatan kimia.

 Garam
Jawab : penghilang protein dan karbohidrat, menjaga kesetabilan pH lysing buffer,
garam juga membantu proses pemekatan DNA. Garam juga dapat digunakan untuk
melarutkan DNA, karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk
ikatan dengan kutub negative fosfat DNA. Kutub ini dapat menyebabkan molekul-
molekul saling tolak menolak satu sama lain sehingga pada saat ikatan ion Na+
terbentuk dengan ikatan kutub negative fosfat DNA, maka DNA tersebut akan
terkumpul.

 Mengapa pada proses pengadukan tidak boleh berbuih?


Jawab : Karena akan menyebabkan terhambatnya isolasi DNA. Dengan adanya
buih maka DNA akan sulit diamati karena terhalangnya penyatuan DNA di daerah
atas antara alkohol dengan campuran ekstrak buah, detergent dan garam akibat
adanya rongga udara yang ditimbukan oleh adanya buih.

 Mengapa pada macam detergen yang berbeda diperoleh kuantitas DNA dan
waktu pembentukan yang berbeda?
Jawab : Karena kandungan dalam sutatu detergen berbeda produk satu dengan
produk yang lain, sehingga kecepatan pembentukan DNA berbeda karena
kecepatan pemecah sel juga berbeda.

 Mengapa pada macam buah yang berbeda kuantitas DNA dan waktu
pembentukan yang berbeda?
Jawab : Karena pada buah terdapat perbedaan pigmen yang masih berikatan
dengan DNA, dimana pigmen ini memiliki ukuran kemampuan yang berbeda
dalam melepaskan diri dengan DNA pada setiap deterjen, sehingga perbedaan
waktu terpisahnya DNA dari sel tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan
setiap detergent dalam merusak membran sel tidak sama.
IV. VARIABLE
Variabele Terikat : Jumlah aquades yang diberikan, waktu penghancuran buah
Variabele Bebas : banyaknya detergn
Variabele Kontrol : jumlah DNA yang dihasilkan

V. Hipotesis
Hipotesis1
= Dalam pengamatan Isolasi DNA pada buah, detergen Cream lebih efektif
digunakan karena memiliki daya rusak memberan sel yang tinggi
Hipotesis0
= Dalam Pengamatan isolasi DNA detergen berbentuk cream tidak efektif
digunakan sebab warna hasil filtrasinya tidak bagus
BAB III
PENUTUP

I.Kesimpulan
1. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan
penambahan larutan deterjen dan etanol/alkohol serta garam untuk
membantu presipitasi DNA. Adanya DNA ditandai dengan munculnya
partikel putih menyerupai kabut, serbuk, atau kapas pada larutan uji.
Perbedaan jumlah DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi disebabkan
oleh jenis deterjen yang digunakan serta macam buah yang dipakai sebagai
sumber DNA.

2. Deterjen yang paling sedikit menghasilkan DNA adalah deterjen bubuk


pada buah melon dan , sedangkan deterjen cair dan bubuk, menghasilkan
DNA dalam jumlah yang relatif sama. Waktu pembentukan DNA yang
paling cepat dihasilkan oleh sumber DNA buah semangka. Hal ini
dikarenakan pada buah terdapat perbedaan pigmen yang masih berikatan
dengan DNA, dimana pigmen ini memiliki ukuran kemampuan yang
berbeda dalam melepaskan diri dengan DNA pada setiap deterjen, sehingga
perbedaan waktu terpisahnya DNA dari sel tersebut juga menunjukkan
bahwa kemampuan setiap detergent dalam merusak membran sel tidak sama.

3. Jenis detergen dan buah yang dipakai untuk melakukan isolasi DNA sangat
berpengaruh pada DNA yang dihasilkan.

4. lapisan DNA umumnya berada di bagian atas,karena DNA sangat ringan


dan cenderung mengambang

II Saran
1. Seharusnya waktu yang disediakan untuk mengamati proses pemisahan
DNA lebih lama agar DNA dapat lebih jelas terlihat

2. Dalam proses pengamatan usahakan untuk memanfaatkan waktu sebaik


mungkin dalam kegiatan agar kerja lebih efektif
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/306808459/Laporan-Isolasi-
Sederhana-DNA-pada-Buah-pdf
http://catatantentangbiologi.blogspot.com/2014/03/laporan-
genetika-isolasi-dna.html
https://www.academia.edu/9225773/Laporan_Isolasi_DNA_Bu
ah
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai