Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ni Nyoman Widiasih (1781621004) / 4

Market Anomaly Ervin Saputra (1781621012) / 12


MK : Teori Pasar Modal dan Investasi

Menurut Jones (1996) “anomali pasar (market anomaly) adalah sebagai tehnik-tehnik atau strategi-
strategi yang berlawanan dengan konsep pasar yang efisien”. Jones (1996) mendefinisikan anomali
pasar sebagai bentuk strategi atau tehnik dikarenakan hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini
memungkinkan para investor untuk mendapatkan kesempatan memperoleh keuntungan
yang abnormal dengan mengandalkan berbagai peristiwa (event) yang terjadi dipasar modal.
Biasanya market anomaly terkait dengan faktor-faktor struktural (seperti unfair
competition, kurangnya transparansi pasar, dan lain-lain), perilaku yang bias oleh para economic
agents, dan calendar effect.
Levi (1996) dalam Alzeta (2007) mengklasifikasikan anomali pasar menjadi empat jenis berdasarkan
karakteristik event atau peristiwanya yaitu:
1. Anomali peristiwa (event anomaly).
Anomali peristiwa yaitu: 1) Analysis Recommendation, Semakin banyak analis
merekomendasikan untuk membeli suatu saham semakin tinggi pula peluang harga akan
turun. 2) Insider Trading, Semakin banyak saham yang dibeli oleh insiders, semakin tinggi
kemungkinan harga akan naik. 3) Listings, Harga sekuritas cenderung naik setelah perusahaan
mengumumkan akan melakukan pencatatan saham dibursa. 4) Value Line Rating Changes,
Harga sekuritas akan terus naik setelah valueline menempatkan rating perusahaan pada urutan
tertinggi.
2. Anomali Musiman (seasonal anomaly).
Anomali musiman terdiri dari: 1) January, Harga sekuritas cenderung naik di bulan Januari,
khususnya hari-hari pertama. 2) Week–end, Harga sekuritas cenderung naik hari Jum’at dan
turun hari Senin. 3) Time of Day, Harga sekuritas cenderung naik di 45 menit pertama dan 15
menit terakhir perdagangan. 4) End of Month, Harga sekuritas cenderung naik di hari-hari
akhir tiap bulan. 5) Seasonal, Saham perusahaan dengan penjualan musiman tinggi cenderung
naik selama musim ramai. 6) Holidays, Ditemukan returnpositif hari terakhir sebelum liburan.
7) Day of The Week, Return sekuritas terendah terjadi di hari Senin. 8) Week Four,
Return sekuritas terendah terkonsentrasi di Senin minggu keempat dan kelima.
3. Anomali Perusahaan (firm anomaly).
Anomali perusahaan terdiri dari: 1) size, Return pada perusahaan kecil cenderung lebih besar
walaupun sudah disesuaikan dengan risiko. 2) Closed-end Mutual Funds, Return pada close-
end funds yang dijual dengan potongan cenderung lebih tinggi. 3) Neglect, Perusahaan yang
tidak diikuti oleh banyak analis cenderung menghasilkan return lebih tinggi. 4) Institution
Holding, Perusahaan yang dimiliki oleh sedikit institusi cenderung memiliki return lebih
tinggi.
4. Anomali Akuntansi (accounting anomaly).
Anomali akuntansi terdiri dari: 1) P/E (Price to Earning), Saham dengan P/E ratio rendah
cenderung memiliki returnyang lebih tinggi. 2) Earnings Surprise, Saham dengan
capaian earningslebih tinggi dari yang diperkirakan cenderung menjalani peningkatan harga.
3) Price/Sales, jika rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik. 4) Price/Book, Jika
rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik. 5) Dividend Yield, Jika yield-nya tinggi
cenderung berkinerja lebih baik. 6) Earnings Momentum, Saham perusahaan yang tingkat
pertumbuhan earnings-nya meningkat cenderung berkinerja lebih baik.

Pertanyaan : Anomali berarti ketidaknormalan atau penyimpangan dari normal. mungkinkah pasar
bergerak tidak normal? Jika ya, faktor-faktor apa yang menyebabkan pasar bergerak tidak normal,
dan seberapa lama ketidaknormalan itu berlangsung, adakah pihak yang diuntungkan atau dirugikan
oleh kondisi yang tidak normal tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai