Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA
Posted by PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN on Friday, January 22,
2016

Mewujudkan Kemandirian Belajar Siswa


Pengertian Kemandirian Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian mandiri adalah keadaan
yang dapat berdiri sendiri; tidak tergantung pada orang lain. Sedangkan
pengertian Kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain.

Pengertian mandiri diartian sebagai sikap untuk tidak menggantungkan


keputusan kepada orang lain. Sedangkan pengertian Kemandirian dapat
diartikan sebagai sikap (perilaku) dan mental yang memungkinkan seseorang
untuk bertindak bebas, benar, dan bermanfaat; berusaha melakukan segala
sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri dan
kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya,
sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya; serta
bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui
berbagai pertimbangan sebelumnya.

Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta


atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah dimana seseorang mau dan
mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam
tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi
pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,2002:145).
===========================================

===========================================

Pengertian Kemandirian menurt Eddy Wibwo (1992:69)) adalah sebagai


tingkat perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri dan
mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai
kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.

Sedangkan Pengertian Kemandirian Menurut Masrun (1986:8) adalah suatu


sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan
sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan
dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh
inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan
memperoleh kepuasan dari usahanya.

Pengertian Kemandirian secara psikologis dan mentalis yaitu keadaan


seseorang yang dalam kehidupannya mampu memutuskan dan mengerjakan
sesuatu tanpa bantuan dari orang lain. Kemampuan demikian hanya mungkin
dimiliki jika seseorang berkemampuan memikirkan dengan seksama tentang
sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik dalam segi-segi
manfaat atau keuntungannya, maupun segi-segi negatif dan kerugian yang
akan dialaminya (Hasan Basri,2000:53). Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang agar berhasil sesuai keinginan dirinya maka diperlukan adanya
Kemandirian yang kuat.

Sedangkan pengertian Belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang


dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi individu dengan lingkungannya.

Pengertian Belajar menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004)


merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.
Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), Belajar merupakan sebuah
sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga
menghasilkan perubahan perilaku.

Pengertian Belajar Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) adalah


proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan
(skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan
berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian
proses Belajar sepanjang hayat.
Sedangkan Pengertian Belajar menurut Moeslichatoen aalah sebagai
proses yang memuat terjadinya proses Belajar dan perubahan itu sendidri
dihasilakan dari usaha dalam proses belajar.(AbdulHadis,2008:60).

Dengan demikian Pengertian Kemandirian Belajar siswa adalah Belajar


mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk
memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa
maupun bernegara (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1990:13).

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Haris Mujiman (2005:1)


adalah kegiatan Belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk
menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun
dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Penetapan
kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya – baik penetapan
waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar,
maupun evaluasi Belajar – dilakukan oleh siswa sendiri. Di sini Kemandirian
Belajar lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan
Belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi
tertentu.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Stephen Brookfield


(2000:130-133) merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri,
kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Merriam & Caffarella


(1999), merupakan proses dimana individu mengambil inisiatif dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pembelajarannya
Sedangkan menurut Grieve (2003) Kemandirian Belajar adalah atribut
personal, kesiapan psikologis seseorang dalam mengontrol atau bertanggung
jawab dalam proses belajarnya.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Knowles (1989) merupakan


suatu proses Belajar dimana setiap siswa atau individu dapat mengambil
inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, dalam hal mendiagnosa
kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-
sumber Belajar (baik berupa orang maupun bahan), memilih dan menerapkan
strategi Belajar yang sesuai bagi dirinya, serta mengevaluasi hasil belajarnya.
Pendapat senada dikemukakan oleh Kozma, Belle dan Williams (1978), yang
menyatakan Belajar mandiri sebagai suatu bentuk Belajar yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menentukan: tujuan belajar, sumber-sumber
Belajar dan kegiatan Belajar sesuai dengan kebutuhannya sendiri.
Sedangkan menurut Mocker & Spear (1984) Kemandirian Belajar adalah
suatu proses dimana pelajar mengontrol sendiri proses pembelajarannya dan
tujuan dari pembelajaran tersebut.

Sedangkan Pengertian Kemandirian Belajar menurut Desi Susilawati,


(2009:7-8) ditandai dengan: 1. Siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung
jawab dalam mengambil berbagai keputusan. 2. Kemandirian dipandang
sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi
pembelajaran. 3. Kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain.
4. Pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil belajarnya yang berupa
pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi. 5. Siswa yang Belajar
mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas seperti
membaca sendiri, Belajar kelompok, latihan dan kegiatan korespondensi. 6.
Peran efektif guru dalam Belajar mandiri masih dimungkinkan seperti
berdialog dengan siswa, mencari sumber, mengevaluasi hasil dan
mengembangkan berfikir kritis. 7. Beberapa institusi pendidikan menemukan
cara untuk mengembangkan Belajar mandiri melalui program pembelajaran
terbuka.

Adapaun Pengertian Kemandirian Belajar menurut Gibbons (2002)


merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau
perkembangan individu dimana individu memilih dan menentukan sendiri
tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode – metode
yang mendukung kegiatannya.
Sementara itu, Pengertian Kemandirian Belajar menurut Cyril Kesten
(1992), sebagai suatu bentuk Belajar dimana peBelajar (dalam
hubungannnya dengan orang lain) dapat membuat keputusankeputusan
penting yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya sendiri. Baumgartner
(2003) juga menyatakan bahwa Belajar mandiri adalah sistem Belajar
mandiri dimana individu mengambil langkah untuk memutuskan apa, kapan
dan bagaimana cara belajar. Pannen dkk (2000) menegaskan bahwa ciri
utama dalam Belajar mandiri bukanlah ketiadaan guru atau teman sesama
siswa, atau tidak adanya pertemuan tatap muka di kelas. Menurutnya, yang
menjadi ciri utama dalam Belajar mandiri adalah adanya pengembangan
kemampuan siswa untuk melakukan proses Belajar yang tidak tergantung
pada faktor guru, teman, kelas dan lain-lain.

Pengertian Kemandirian Belajar menurut Gibbons (2002) berhubungan


dengan metacognition. Metacognition adalah pemikiran seorang individu
tentang pikirannya, memikirkan apa yang diketahui, apa yang dilakukan dan
apa yang dipikirkan. Menurut Hacker, Dunlosky, dan Graesser (1998),
metacognition fokus terhadap pemahaman individu mengenai regulasi dirinya,
yang menjadi hal penting dalam pemikirannya. Di dalam Kemandirian
belajar, individu Belajar tentang pemikirannya, membuat rencana dan
mengambil tindakan. Individu memikirkan ide untuk dapat mengambil
keputusan yang baik dan memikirkan keputusan agar mendapatkan hasil
yang diharapkan. Individu juga memikirkan proses – proses yang akan
mereka jalani, solusi dari masalah yang dihadapi dan strategi untuk
mengembangkan kemampuannya. Kemandirian Belajar dapat
mengembangkan kompetensi dari metacognitive.
Pengertian Kemandirian Belajar menurut Deming (1994) merupakan
proses yang ditandai dengan kegiatan yang direncanakan, dikerjakan,
dipelajari, dan dilakukan (plan, do, study, act). Proses Belajar mandiri adalah
suatu metode yang melibatkan siswa dalam tindakan – tindakan yang meliputi
beberapa langkah, dan menghasilkan baik hasil yang tampak maupun yang
tidak tampak. Proses ini disebut dengan pembelajaran mandiri.

Menurut Johnson (2009), pembelajaran mandiri memberi kebebasan kepada


siswa untuk menemukan bagaimana kehidupan akademik sesuai dengan
kehidupan mereka sehari – hari. Pelajar mengambil keputusan sendiri dan
menerima tanggung jawab untuk itu. Pelajar juga mengatur, menyesuaikan
tindakna mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Proses Belajar mandiri ini memberikan siswa kesempatan yang luar biasa
untuk mempertajam kesadaran mereka akan lingkungan mereka.
Pembelajaran mandiri memungkinkan siswa untuk membuat pilihan – pilihan
positif tentang bagaimana pelajar akan mengatasi kegelisahan dan
kekacauan dalam kehidupansehari – hari. Pola ini memungkinkan siswa
bertindak berdasarkan inisiatis mereka sendiri untuk membentuk lingkungan
(Johnson, 2009).

Kemandirian Belajar adalah kondisi aktifitas Belajar yang mandiri tidak


tergantung pada orang lain, memiliki kemauan, inisiatif serta bertanggung
jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya. Kemandirian
Belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu
yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang
lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses
pembelajaran.

Menggali Ciri Kemandirian Belajar Siswa


Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Siswa atau peserta didik yang mempunyai Kemandirian Belajar dapat dilihat
dari kegiatan belajarnya, dia tidak perlu disuruh untuk Belajar serta memiliki
inisiatif dalam belajar. Untuk mengetahui apakah siswa itu mempunyai
Kemandirian Belajar maka perlu diketahui ciri-ciri Kemandirian belajar.

Spancer dan Koss, merumuskan ciri-ciri kemandirian mandiri sebagai


berikut: 1) Mampu mengambil inisiatif. 2) Mampu mengatasi masalah.
3) Penuh ketekunan. 4) Memperoleh kepuasan dari hasil usahanya.
5) Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orng lain.

Anton Sukarno (1989:64) menyebutkan siswa atau peserta didk yang memiliki
ciri-ciri Kemandirian Belajar ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1)
Siswa merencanakan dan memilih kegiatan Belajar sendiri 2) Siswa
berinisiatif dan memacu diri untuk Belajar secara terus menerus 3) Siswa
dituntut bertanggung jawab dalam Belajar 4) Siswa Belajar secara kritis,
logis, dan penuh keterbukaan 5) Siswa Belajar dengan penuh percaya diri

Sedangkan menurut Hiemstra (1991), siswa atau peserta didk yang memiilki
Kemandirian belajar.memiliki cirri-ciri: a) Siswa tersebut mempunyai
tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
usaha pembelajaran b) Belajar mandiri merupakan karakteristik yang dapat
digunakan setiap individu dalam setiap situasi c) Belajar mandiri bukan
mengisolasi diri individu dengan orang lain d) Individu yang mempunyai
Kemandirian Belajar mampu untuk “transfer learning”, baik pengetahuan
maupun keahlian (skill) dari satu situasi ke situasi yang lain seperti
berpartisipasi dalam grup, latihan – latihan, dialog secara elektronik, dan
aktifitas – aktifitas menulis. e) Peran efektif dari guru di dalam Belajar mandiri
terjadi, seperti melakukan dialog dengan pelajar, melihat sumber
pengetahuan yang aman, mengevaluasi hasil yang ada, dan berpikir secara
kritis. f) Beberapa institusi pendidikan menemukan cara yang dapat
mendukung Kemandirian Belajar seperti program pendidikan terbuka,
pemilihan pendidikan bagi individu, dan program inovasi lainnya.

Adapun ciri-ciri Kemandirian Belajar menurut Sardiman sebagaimana dikutip


oleh Ida Farida Achmad (2008:45) meliputi: 1) Adanya kecenderungan untuk
berpendapat, berperilaku dan bertindak atas kehendaknya sendiri 2) Memiliki
keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan 3) Membuat perencanaan dan
berusaha dengan ulet dan tekun untuk mewujudkan harapan 4) Mampu untuk
berfikir dan bertindak secara kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru
5) Memiliki kecenderungan untuk mencapai kemajuan, yaitu untuk
meningkatkan prestasi Belajar 6) Mampu menemukan sendiri tentang
sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan bimbingan dan tanpa
pengarahan orang lain.

Ciri Kemandirian Belajar Menurut Thoha (1996) adalah sebagai berikut: a)


Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif. b) Tidak mudah terpengaruh
oleh pendapat orang lain. c) Tidak lari atau menghindari masalah. d)
Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam. e) Apabila menjumpai
masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. f) Tidak
merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain. g) Berusaha
bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan. h) Bertanggung jawab
atas tindakannya sendiri.

Sementara menurut Babari (2002) ciri-ciri Kemandirian adalah: a) Percaya


diri b) Mampu bekerja sendiri c) Menguasai keahlian dan ketrampilan yang
sesuai dengan kerjanya d) Menghargai waktu e) Bertanggung jawab

Menggali Faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar


C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Umumnya faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar .seseorang
terbagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam individu dan faktor dari luar
individu .atau faktor endogen atau factor internal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar menurut
Muhammad Nur Syam (1999 : 10), terbagi dua factor. Pertama, faktor
internal yang ditandai dengan indikator tumbuhnya Kemandirian Belajar
yang terpancar dalam fenomena antara lain: a. Sikap bertanggung jawab
untuk melaksanakan apa yang dipercayakan dan ditugaskan b. Kesadaran
hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti yang menjadi
tingkah laku c. Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai
berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur) d.
Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan
makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga e. Disiplin diri dengan
mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan kewajiban, keselamatan lalu
lintas, menghormati orang lain, dan melaksanakan kewajiban. Kedua faktor
Eksogen atau faktor eksternal. Faktor ini berasal dari luar seperti keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Faktor ini sebagai pendorong kedewasaan dan
Kemandirian Belajar meliputi: potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat
dan kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi,
keamanan dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana keharmonisan
dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang dan tantangan meliputi
tatanan budaya dan sebagainya secara komulatif.
Sedangkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
siswa Menurut Meichenbaum Biemiller, (1998), adalah: a) Sumber sosial,
yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti orang tua,
pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat
mengkomunikasikan nilai Kemandirian Belajar dengan modelling,
memberikan arah dan mengatur perilaku yang akan dimunculkan. b) Sumber
yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih Kemandirian
belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh orang
tua dan guru tidak dapat membangun ketrampilannya untuk dapat Belajar
secara mandiri karena lemahnya kesempatan yang mereka punya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kemandirian Belajar terdiri dari adalah factor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
siswa adalah disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif, dan tanggung jawab.
Oleh karena itu siswa sering dikatakan memiliki Kemandirian Belajar apabila
memiliki sifat percaya diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.

Sumber bacaaan:

Anton Sukarno.(1999). Ciri-Ciri Kemandirian Belajar. Jakarta: Kencana


Prenada Media.

Jacob Utomo. (1980). Kemandirian Belajar Siswa Perlu Ditingkatkan. Jakarta:


Bumi Aksara.

Rosnida. (2007). Kemandirian Dalam Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara

Thursan Hakim. (2006). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara.

http://eprints.uny.ac.id/9567/2/bab%202%20-%20NIM%2008108247088.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai