Study Visit 2018
Study Visit 2018
Oleh :
Salatiga
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
PEMBANGUNAN EKONOMI THAILAND MELALUI PEMULIHAN
JUMLAH KAPAL WISATAWAN MANCANEGARA YANG
MENURUN PASCA TRAGEDI TENGGELAMNYA KAPAL
PHOENIX DI PHUKET
Oleh :
Ruth Emanuellaasari Lasso
372016065
Menyetujui,
Petsy Jessy Ismoyo, S.Hum., M.Si.
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
2
Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………….......... 1
Halaman Pengesahan…………………………………………….............. 2
Daftar Isi………………………………………....................................... 3
Bab I. Pendahuluan……………………………………........................... 5
1.6 Metodologi………………………………………............................. 10
3
2.4 Solusi Pemerintah Pasca Tragedi Tenggelamnya Kapal Phoenix untuk
Memulihkan Perekonomian Thailand.......................................................... 21
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 27
3.2 Saran........................................................................................... 28
Daftar Pustaka...................................................................................... 30
Lampiran I……………………………………………………………...... 33
Lampiran II…………………………………………………………....... 50
4
Bab I
Pendahuluan
5
Cadangan devisa adalah aspek yang menjadi penunjang
pembangunan ekonomi suatu negara, terlebih bagi negara
berkembang, di masa yang akan datang (Presiden Joko Widodo:
2018). Salah satu syarat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan fasilitas didalam suatu negara adalah melalui
pembangunan ekonomi.
Apabila membicarakan mengenai sektor pariwisata maka
Thailand sebagai salah satu negara anggota ASEAN ini akan menarik
untuk dibahas. Pemerintah Thailand berupaya keras untuk
menjadikan negaranya sebagai salah satu destinasi wisata yang paling
diminati tidak hanya di kawasan Asia Tenggara namun juga di dunia.
Hal ini dapat terlihat dari perkembangan infrastruktur yang memadai
dan negaranya yang tertib serta aman sehingga menjadikan Thailand
sebagai tempat yang menarik perhatian para wisatawan. Banyaknya
destinasi wisata serta infrastruktur yang memadai menjadi komponen
utama bagi sektor pariwisata Thailand. Secara rata-rata angka
kunjungan wisatawan mancanegara ke ASEAN pada tahun 2017
tumbuh sebesar 8,4%. Jumlah wisatawan mancanegara tertinggi
diraih Thailand dengan 35,4 juta wisatawan mancanegara, disusul
Malaysia 25,7 juta wisatawan mancanegara. Adapun negara dengan
pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi adalah
Vietnam (29,1%) dan Indonesia (22%) (Sindo, 2018).
Sayangnya, pada tahun 2018 terjadi tragedi kecelakaan kapal
di dekat Phuket pada tanggal 5 Juli yang menewaskan puluhan
wisatawan Tiongkok mengurangi jumlah wisatawan asal Tiongkok
ini sebanyak 669.000 atau 11,5% menjadi 5,15 juta di bulan Juli-
Desember (Kementerian Pariwisata Thailand : 2018). Jumlah kamar
hotel di Phuket yang diambil oleh orang Tiongkok pada bulan Juli
6
dan Agustus telah 30% lebih rendah dari biasanya (Asosiasi Hotel
Thailand: 2018). Otoritas Pariwisata Thailand mengatakan enam
maskapai Tiongkok telah membatalkan total 19 penerbangan ke
Phuket, atau sekitar 6% dari weekly arrivals.
Penurunan angka wisatawan mancanegara ini merupakan
masalah bagi Thailand karena akan berdampak secara langsung
terhadap pendapatan perekonomian negara. Maka pembangunan
ekonomi disini akan sangat berperan dalam mengembalikan
kestabilan perekonomian Thailand. Penulis ingin mengkaji lebih
lanjut bagaimana dampak dari tragedi tenggelamnya kapal Phoenix
ini serta bagaimana pemerintah dapat menanggulangi penurunan
angka wisatawan mancanegara ini dilihat dari segi pembangunan
ekonominya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana dampak tragedi tenggelamnya kapal Phoenix
terhadap perekonomian Thailand dari sektor pariwisata?
1.2.2 Bagaimana solusi dari pemerintah untuk memulihkan
penurunan angka wisatawan mancanegara?
1.3 Tujuan Penulisan
7
1.4 Manfaat Penulisan
8
Kaitannya dengan perekonomian Thailand, pada awalnya
perekonomian negara tersebut tertutup. Namun perubahan pun terjadi
ketika rancangan five year development plans diimplementasikan
pada tahun 1961. Rancangan ini membuat perekonomian Thailand
menjadi lebih terbuka. Dalam rancangan tersebut tidak hanya
pemerintah yang berperan, tetapi modal dari pihak swasta pun mulai
bergerak. Selain itu, rancangan ini melibatkan para teknokrat
Thailand yang melakukan kerjasama dengan World Bank dan
beberapa penasehat dari Barat agar melakukan perubahan dalam
makroekonomi (Kelly, 2012). Hal ini tentu saja berdampak pada
pertumbuhan serta pembangunan ekonomi di Thailand. Berangkat
dari hal ini, Thailand perlahan mulai membangun industri pariwisata
sebagai realisasi dari pembangunan ekonomi Thailand.
9
1.5.2 Kerangka Berpikir
Sejarah Pembangunan
Ekonomi Thailand
Sektor Penyokong
Perekonomian Thailand
10
1.6 Metodologi
11
Bab II
Pembahasan
13
mengambil kebijakan ekonomi yang efektif bagi para investor yang
telah menarik investasi mereka dari Thailand.
14
memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Thailand dalam bidang
industri pariwisata untuk mengembangkan pembangunan
ekonominya. Pembangunan infrastruktur untuk sarana dan
pembangunan sektor pariwisata mulai menjadi perhatian pemerintah
Thailand.
15
di Thailand sangat menyukai dan menikmati berbelanja produk
Thailand (Atase Perdangan, 2016).
16
kunjungan wisatawan mancanegara menjadi salah satu aspek penting
dalam peningkatan perekonomian negara.
17
Tiongkok dan persentase nya naik sebanyak 30% dari tahun
sebelumnya (Tribun Travel, 2018).
19
di Thailand selatan sudah memiliki staf di lokasi yang membantu
warganya. Tercatat total korban yang tewas adalah sebanyak 47
orang dan semuanya adalah warga Tiongkok (Reuters, 2018).
20
tahun ia bekerja dengan orang Tiongkok. Menurut Asosiasi Hotel
Thailand, jumlah kamar hotel di Phuket yang diambil oleh orang
Tiongkok pada bulan Juli dan Agustus menunjukkan angka 30%
lebih rendah dari biasanya. Bahlan otoritas Pariwisata Thailand
mengatakan enam maskapai Tiongkok telah membatalkan total 19
penerbangan ke Phuket, atau menunjukkan angka sekitar 6% dari
kedatangan mingguan (weekly arrivals) (Reuters, 2018).
21
kapal ini dapat menjadi kunci untuk menentukan penyebab tragedi
yang sebenarnya dan memberikan keadilan bagi para korban dan
keluarga mereka. Tim penyelamat Thailand awalnya menggunakan
sling dan crane untuk mengangkat kapal ke dalam satu meter dari
permukaan, kata Pol Gen Rungroj Saengkram, wakil kepala polisi
nasional. Teknisi kemudian memeriksa apakah perahu itu dapat
diambil lebih lanjut. Lalu proses pengangkatan bangkai kapal
dilakukan pukul 17.00 waktu setempat. Bangkai kapal lalu
dipindahkan ke dermaga untuk pemeriksaan lebih jauh. Pol May Gen
Hakparn, kepala kepolisian imigrasi yang juga bertanggung jawab
atas kepolisian pariwisata, mengatakan pemerintah tidak akan
mengijinkan pengulangan insiden semacam itu. Beliau berkata bahwa
pemerintah bertekad untuk mengetahui sampai ke akar penyebab
insiden itu sehingga bisa memperbaiki dan menunjukkan ketulusan
kepada para keluarga korban. Beliau menambahkan bahwa siapa pun
yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu, mengatakan pemerintah
tidak akan mengijinkan pengulangan insiden semacam itu.
22
termasuk pengabaian biaya visa kedatangan dan peningkatan
langkah-langkah keamanan untuk transportasi darat, udara dan air,
Pol Maj Gen Surachate mengatakan pada briefing yang diadakan di
Phuket. Di Phuket, langkah-langkah keamanan di semua 24
pelabuhan telah ditingkatkan, dengan para pejabat kelautan, polisi
pariwisata dan instansi terkait lainnya yang ditugaskan di masing-
masing pelabuhan. Tugas utama dari mereka adalah untuk
memastikan keselamatan kapal dan orang-orang sebelum kapal
meninggalkan pelabuhan. Pihak kepolisian pariwisata Thailand turut
mengundang perwakilan dari kedutaan China serta media China
untung datang ke pengarahan demi menunjukkan dan menjelaskan
soal transparansi kronologi serta seluruh informasi serta untuk tetap
memperbarui kabar bagi keluarga korban tentang kemajuan kasus ini.
Pihak kepolisian telah mengadili mantan kepala laut Phuket dan
beberapa perusahaan. Hal ini merupakan upaya-upaya dari
pemerintah untuk menarik kembali ketertarikan wisatawan Tiongkok
terhadap Thailand setelah terjadinya tragedi ini.
23
terutama dari Tiongkok, mungkin tidak mengunjungi tahun ini karena
adanya tragedi ini. Kedatangan orang Cina turun 12% bulan ke bulan
Agustus ini, dari 983.212 menjadi 867.461, dan turun 15% lagi pada
bulan September (Bangkok Post, 2018).
24
merupakan istana dan kuil Kerajaan Thailand. Conoth dalam bidang
rekreasi di Thailand yaitu Chatuchak Weekend Market, Asiatique
River Cruise, Thai Chocolate House. Kontribusi langsung dari hasil
Perjalanan & Pariwisata ke PDB dihitung untuk tetap konsisten
dengan output yang dihasilkan, seperti yang dinyatakan dalam
National Accounting, dari sektor karakteristik pariwisata seperti
hotel, penerbangan, bandara, agen perjalanan dan layanan rekreasi
dan rekreasi yang berhubungan langsung dengan para wisatawan.
Kontribusi langsung Perjalanan & Turisme terhadap PDB dihitung
dari total pembelanjaan internal dengan mengosongkan pembelian
yang dilakukan oleh berbagai sektor pariwisata. Ukuran ini konsisten
dengan definisi PDB Pariwisata, yang ditentukan dalam Satelit
Pariwisata 2008 (Gloria Guevara Manzo, 2018).
25
pembelian makanan dan layanan kebersihan oleh hotel, bahan
bakar dan jasa katering oleh maskapai penerbangan, dan
layanan TI oleh agen perjalanan.
26
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
28
meningkatkan sektor pariwisata di Thailand baik dari segi
infrasturktur maupun sumber daya manusianya. Jumlah dan hasil dari
wisatawan yang berkunjung ke Thailand akan berpengaruh terhadap
kelangsungan perekonomian negara Thailand tersebut karena akan
secara langsung berdampak pada PDB negara. Meskipun banyak hal
positif yang dapat diperoleh dari Thailand, namun hal ini tidak
menjadikan Thailand sebagai negara yang sempurna dan masih perlu
ada perbaikan-perbaikan lagi untuk kedepannya. Tragedi kapal
Phoenix yang terjadi dan menewaskan puluhan turis Tiongkok
menjadi sebuah pelajaran penting bagi Thailand karena hal tersebut
merupakan pukulan bagi perekonomian Thailand sebab jumlah
wisatawan China berkurang sejak kejadian tersebut. Menurut
pengalaman penulis, melihat dari pengamatan penulis selama di
Thailand dan dari cerita oleh pemandu wisata, Pak Kendo selama di
Thailand, sebenarnya sumber daya manusia yang dipekerjakan untuk
sektor pariwisata akan benar-benar disiapkan secara khusus untuk
melayani para wisatawan asing. Namun berkaca dari kejadian kapal
Phoenix ini, ditengarai merupakan kelalaian kapten kapal serta awak
kapal yang tidak mengikuti peringatan mengenai cuaca untuk
berlayar yang saat itu sedang tidak aman. Hal ini merupakan hal yang
sangat krusial karena akan berdampak pada kepercayaan publik dari
wisatawan asing terhadap pelayanan sektor pariwisata Thailand.
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan hal-hal seperti ini agar
tidak terjadi lagi dikemudian hari.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Kunjungan Wisman ke ASEAN Lampaui Target [Online] / Sindo
Koran // Koran Sindo. - 26 01 2018. - 20 November 2018. - http://koran-
sindo.com/page/news/2018-01-
26/2/1/Kunjungan_Wisman_ke_ASEAN_Lampaui_Target.
31
http://djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/17399-market-brief-
potensi-ekspor-produk-jasa-di-pasar-thailand.pdf.
32
Lampiran I
THAILAND
33
paling berat dimasukkan lebih dahulu untuk mengindari kerusakan
koper yang lain. Setelah mendapatkan tiket, semua masuk ke ruang
tunggu penerbangan internasional, namun sebelum masuk kami
melapor ke bagian imigrasi di bandar udara terlebih dahulu.
34
Setibanya kami di bandar udara Don Mueang, Bangkok,
Thailand, kami segera menuju ke bagian imigrasi untuk melapor,
tetapi sebelum itu kami dibagikan kartu imigrasi dan wajib
mengisinya. Setelah pelaporan ke bagian imigrasi, kami melakukan
pengambilan bagasi. Setelah memastikan semuanya telah mengambil
bagasi, kami segera menumpangi bis yang telah disediakan untuk
kami tumpangi selama berada di Thailand menuju ke The Seasons
Huamark Bangkok, yaitu hotel yang akan kami pakai selama empat
malam tiga hari di Bangkok.
Di bis kami bertemu dengan pemandu kami selama kegiatan
studi visit yaitu Pak Kendo dan Mas Saiful. Mereka merupakan orang
Thailand tetapi fasih dalam berbahasa Indonesia. Selama perjalanan
di bis, Pak Kendo menjual sim card kepada para peserta seharga 300
baht atau Rp150.000,-. Namun, tidak semua peserta membelinya.
Setibanya di hotel, kami berkumpul di lobby hotel dan
menunggu pembagian kamar serta pembagian makan malam untuk
semua peserta. Kemudian, kami diberikan sedikit pengarahan lagi
terkait dengan kegiatan untuk hari esok.
21.00 (waktu Thailand) : Istirahat
35
Hari Kedua, 16 September 2018
08.00 : Sarapan
Pihak hotel akan membangunkan seluruh peserta melalui
morning call yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada pukul
05.30 dan 06.00 setiap paginya. Kami pun bersiap-siap untuk
melakukan kegiatan yang telah dijadwalkan pada hari itu tetapi
sebelumnya kami menyantap sarapan yang telah disediakan oleh
pihak hotel. Menu sarapan saat itu ada Indian food, Chinese food, dan
lain-lain.
09.00 : Honey Bee Farm
36
Setelah sarapan, kami segera menumpangi bis yang telah
menunggu di depan hotel dan siap membawa kami ke Chatuchak
Weekend Market. Setibanya di sana, kami diberikan waktu oleh tour
guide untuk berbelanja oleh-oleh atau hanya sekedar jalan-jalan di
Chatuchak Weekend Market. Sesuai dengan namanya maka
Chatuchak Weekend Market hanya ada saat akhir pekan, yakni Sabtu
dan Minggu pukul 08.00-19.00. Chatuchak Weekend Market
merupakan pasar serba ada terbesar di Asia Tenggara dan menjadi
daya tarik bagi warga Thailand maupun wisatawan mancanegara.
Terdapat banyak sekali gerai di pasar ini dan menjual barang secara
grosir. Pasar ini menjual berbagai macam kebutuhan, seperti busana,
aksesoris, produk-produk kecantikan asli Thailand, barang-barang
antik, keperluan rumah tangga dan interior design, buku, hewan
peliharaan, tanaman, dan tentunya berbagai jenis makanan serta
jajanan. Terdapat 27 sections di Chatuchak. Di sana, disediakan pula
peta lengkap Chatuchak serta kartu pos yang dapat diambil secara
gratis.
Setelah beberapa jam menghabiskan waktu di Chatucak, kami
berkumpul di meeting point, yaitu di depan JJ Mall dan kemudian
menunggu bis yang akan datang menjemput. Setelah bis datang, kami
masuk ke dalam bis dan menyantap makan siang yang dibagikan.
16.00 : Asiatique River Cruise
Setelah beranjak dari Chatuchak Weekend Market, kami
menuju Asiatique The Riverfront, yaitu sebuah tempat wisata berupa
pasar malam (buka dari sore hingga malam). Letak Asiatique The
Riverfront dekat dengan Sungai Chao Phraya. Jenis produk yang
dijual di sini tidak jauh berbeda dengan yang dijual di Chatucak,
begitu pun dengan harganya. Para wisatawan dapat menemukan
37
berbagai macam pernak-pernik asli Thailand, busana, tas, dan lain-
lain. Asiatique The Riverfront juga dilengkapi dengan berbagai
restoran dan kafe. Tempat ini dapat menjadi pilihan yang tepat jika
ingin melihat matahari tenggelam dan di sini tersedia banyak lokasi
foto yang bagus. Selain itu, Asiatique The Riverfront menyediakan
perahu yang dapat mengantarkan para wisatawan untuk mengitari
Sungai Chao Phraya.
19.00 : Istirahat (Kembali ke hotel)
06.00 : Sarapan
Sama seperti hari sebelumnya, kami akan dibangunkan oleh
pihak hotel melalui morning call sebanyak dua kali namun kali ini
morning call dilakukan lebih pagi yaitu pukul 05.00. Setelah itu,
kami bersiap-siap untuk sarapan sebelum melakukan kegiatan yang
telah dijadwalkan untuk hari itu.
08.30 : Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di
Bangkok
39
ruangan tersebut seperti ruang seminar untuk mengikuti serangkaian
presentasi dan diskusi oleh pihak PBB.
Sebelum presentasi dimulai, staf dari PBB mengajukan
beberapa kuis untuk kami dan yang dapat menjawab kuis tersebut
akan mendapatkan hadiah berupa notes dari PPB. Setelah sesi kuis
tersebut, kami berkesempatan untuk mendengarkan pemaparan dari
perwakilan UNESCAP (United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pasific) mengenai pertumbuhan
ekonomi khususnya wilayah Asia Pasific dan Thailand. Pemaparan
yang dijelaskan sangat berbau ekonomi jadi memang sebagian besar
dari kami tidak terlalu mengerti dengan grafik yang ia paparkan,
namun sungguh menambah wawasan kami. Setelah pemaparan dari
UNESCAP, dilanjutkan pemaparan oleh perwakilan dari pihak
UNDP (United Nations Development Programme). Kami
mendapatkan berbagai informasi mengenai Sustainable Development
Goals (SDGs), pembangunan di negara-negara berkembang, lalu
bagaimana peran pemuda di negara tersebut, dan lain-lain. Jika ada
hal-hal yang tidak dimengerti, kami dapat menanyakannya pada saat
sesi tanya jawab. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh
UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Dari
pemaparan UNHCR ini kami dapat mengerti bagaimana krisis
kemanusiaan terhadap para pengungsi dan imigran khususnya di
kawasan Asia dan Thailand. Seperti yang sebelumnya, kami juga
mengajukan pertanyaan mengenai pengungsi dan juga imigran.
17.00 : SIAM Centre, MBK
40
layang. Kami tidak banyak berbelanja disana, beberapa ada yang
berjalan-jalan berkeliling beberapa juga ada yang memilih untuk
menikmati festival makanan yang ada di depan mall MBK.
Kami tiba di hotel sekitar pukul 18.00 dan kegiatan yang para
peserta lakukan tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya. Kotak
makan malam akan disediakan seperti biasa, yaitu pada pukul 18.30.
Pada Malam itu saya dan teman-teman saya yang lain memutuskan
untuk berjalan-jalan di sekitar hotel dan kami menyempatkan diri
untuk masuk ke Mall yang tidak berada jauh dari hotel untuk
memberi beberapa makanan ringan serta kebutuhan kami yang lain.
Setelah itu kami kembali ke hotel untuk beristirahat.
06.00 : Sarapan
Sama seperti hari sebelumnya, kami dibangunkan oleh pihak
hotel melalui morning call dans etelah itu, kami bersiap-siap untuk
sarapan sebelum melakukan kegiatan pada hari itu, kami hendak
mengunjungi universitas Thammasat serta beberapa destinasi wisata.
06.30 : Thammasat University
Dari Hotel kami berangkat langsung menuju ke Universutas
Thammasat untuk melakukan kunjungan studi. Sesampainya kami di
lokasi, kami dipandu oleh Pak Kendo untuk masuk ke dalam
universitas, dan ternyata Pak Kendo adalah alumni dari universitas
Thammasat. Kami masuk ke dalam sebuah gedung dan disambut oleh
beberapa staf dan juga ada dua dosen yang sudah menunggu kami
disana. Kami diberi snack dan juga air minum sebelum kami masuk
ke dalam ruang presentasi dan mengatur diri untuk duduk. Disana
41
kami diberi kuliah selama kurang lebih dua jam dengan materi
perekonomian Asia Tenggara. Saya pribadi sangat kagum dengan
cara mengajar dari dosen tersebut karena membangkitkan semangat
untuk terus memperhatikan dosen tersebut.
Setelah mendengarkan materi dari dosen setempat, kami
berfoto bersama dan berjalan keluar untuk berkeliling area kampus.
Kami keluar dari gedung tempat kami diberi materi tadi, lalu kami
beranjak untuk berjalan ke gedung yang lain dimana didalam gedung
ini suasananya seperti museum. Kami disambut oleh staf disana dan
kami dijelaskan mengenai sedikit sejarang tentang universitas
Thammasat. Setelah itu kami berkeliling menjelajahi ruangan
tersebut dan kami meihat banyak sekali ornamen dan juga barang-
barang lama dari awal universitas itu terbentuk. Bahkan ada pula
mesin cetak yang pertama kali berfungsi di universitas tersebut
sebagai pencetak buku pembelajaran bagi para mahasiswa di zaman
dulu.
Setelah puas mengelilingi ruangan tersebut akhirnya kami
keluar dari ruangan tersebut dan tidak lupa untuk mengambil foto.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami berkeliling kampus dan
berakhir di sebuah toko buku dan suvernir yang ada di kampus
tersebut. Beberapa dari kami ada yang berkeliling toko untuk
membeli suvernir, namun ada juga yang hanya duduk dan menunggu
didepan toko.
13.00 : Grand Palace
Setelah puas berkeliling di Thammasat kami melanjutkan
perjalanan kami ke Grand Palace yaitu sebuah istana kerajaan yang
terkenal di Thailand. Karena letaknya yang tidak jauh dari kampus
Thammasat, kami menempuh perjalanan dengan berjalanan kaki.
42
Sebelum kami masuk kedalam Grand Palace, Pak Kendo
menghimbau kami semua untuk memeriksa penampilan kami, karena
disana ada aturan untuk berbusana yang rapi dan sopan. Grand Palace
merupakan kompleks Kerajaan Thailand. Di sana ramai pengunjung.
Terlihat bahwa arsitektur bangunannya adalah khas Thailand. Candi-
candi di sana berwarna emas dan beberapa di antaranya memang
dilapisi emas. Memasuki Grand Palace kami hanya memiliki waktu
sekitar 30 menit. Tidak lama memang karena kami hanya mengambil
foto di depan istana setelah itu kami beranjak untuk melanjutkan
kunjungan kami.
14.00 : SIAM Centre, MBK dan Bangkok Art and Culture.
Kami berangkat dari Grand Palace menuju ke Siam Centre
yang terletak di pusat kota Bangkok. Disana kami diberi waktu bebas
oleh pemandu kami untuk berbelanja, sekedar berjalan-jalan atau
apapun. Pemandu juga menyarankan kami untuk pergi ke tempat-
tempat tertentu yang ada disana. Sesampainya kami di Siam Centre,
kami semua berpisah untuk bersenang-senang. Ada yang
mengunjungi museum Bangkok Art and Culture, dimana untuk
masuk museum ini tidak dikenakan biaya apapun, ada pula yang
sekedar berjalan-jalan mengelilingi skywalk dan mengabadikan
momen dalam sebuah foto.
16:00 : Show DC Korean Mall
Setelah puas berjalan-jalan mengelilingi Siam Centre, kami
berangkat menuju ke Show DC Korean Mall. Sebelum sampai di
Show DC, kak Saiful memberi kami pengarahan mengenai mall ini
dan ada apa saja didalam mall ini. Sesampainya kami di mall kami
bersama-sama masuk dan berkumpul didalam. Kami menentukan
waktu dan meeting point kami. Setelah itu kami bebas menjelajahi
43
mall ini. Di mall ini juga terdapat ruang tunggu khusus bagi para
wisatawan. Ruang tunggu ini sangat besar dan nyaman, dilengkapi
dengan banyak kursi dan soket listrik. Fungsi dari ruang tunggu ini
adalah untuk membuat para wisawatan yang menunggu merasa
nyaman dan tidak bosan sembari membaca buku atau mengisi daya
baterai gadget mereka.
19:00 : Chocolate Ville
Kami melanjutkan kunjungan kami hari ini dari Show DC
menuju ke Chocolate Ville. Disini kami lebih banyak berfoto dan
berjalan berkeliling menikmati angin malam. Pada saat kami akan
kembali dan menunggu bus, saya dan teman saya Sofyan bersenang-
senang menghibur teman-teman kami yang lain dengan menari
bersama di depan Chocolate Ville.
21:00 : Istirahat (kembali ke hotel)
Setelah seharian bersenang-senang dan menikmati indahnya
Grand Palace, kami pulang menuju hotel untuk beristirahat. Seperti
biasa kami diberi makan malam dan kami beranjak ke kamar kami
masing-masing. Di malam ini kami harus bersiap-siap untuk packing
dan check out esok hari untuk berangkat ke Pattaya. Jadi malam itu
kami semua berada di kamar kami masing-masing untuk lekas
membereskan barang-barang kami kemudian beristirahat.
08.00 : Sarapan
Seperti biasa, kami dibangunkan oleh morning call lalu
bergegas untuk sarapan serta membawa koper kami ke lobby hotel
karena akan check out pagi itu.
10.00 : Wat Pho, Wat Arun
44
Tempat wisata yang hari ini kami kungjungi sembari
melakukan perjalanan ke Pattaya adalah Wat Arun yang merupakan
sebuah kuil besar. Pagoda-pagoda di Wat Arun dihiasi dengan
kepingan porselen dan kerang sehingga terlihat anggun menawan. Di
sana terdapat banyak penjual oleh-oleh khas Thailand dan mereka
dapat berbahasa Indonesia. Harga yang ditawarkan tidak jauh
berbeda dengan di Chatuchak dan bahkan ada yang justru lebih
murah. Selain itu, kita masih dapat menawar harga yang ditetapkan
oleh penjual.
Setelah itu kami beranjak menuju ke Wat Pho yang
merupakan kuil yang terkenal dengan adanya patung Buddha
berbaring ( The Reclining Buddha). Tidak diperkenankan untuk
menggunakan sendal/sepatu dan topi jika ingin masuk ke dalamnya
dan berfoto dengan patung Buddha berbaring. Di sana akan
disediakan tas plastik kecil sebagai tempat sendal/sepatu. Ketika akan
pulang, tas tersebut harus dikembalikan.
14.00 : Thai Chocolate House
Kami melanjutkan perjalanan kami dari Wat Pho menuju ke
Thai Chocolate House yang sama seperti Honey Bee Farm,
merupakan salah satu program kunjungan wajib dari pemerintah
Thailand. Disana banyak sekali macam-macam coklat, mulai dari
yang polos dan juga dengan berbagai rasa. Bahkan ada pula rasa khas
masakan Thailand yaitu Tom Yum dengan rasa pedas dan sedikit
masam namun tidak meninggalkan rasa coklat itu sendiri.
16.00 : Gems Gallery Pattaya
Sama seperti Honey Bee Farm, Grand Palace, Wat Pho, dan
Wat Arun, Gems Gallery merupakan salah satu tempat yang
diwajibkan bagi para wisatawan untuk datang berkunjung. Gems
45
Gallery merupakan perusahaan permata terbesar di Thailand, dan
yang di Pattaya ini merupakn cabang dari yang ada di Bangkok. Di
sini kita akan menumpangi kereta kecil dan dibawa masuk untuk
melihat cara pembuatan permata dan perhiasan. Setelah itu kita dapat
melihat-lihat perhiasan yang dijual oleh mereka seperti gelang,
kalung, anting-anting, ada juga dompet serta tas dari kulit, dan lain-
lain. Pegawai di sana ramah dan lancar dalam menggunakan Bahasa
Indonesia.
17.00 : Erawadee Herbal Medicine
Satu lagi destinasi yang diwajibkan oleh pemerintah Thailand
yaitu Erawadee Herbal Medicine. Disini banyak sekali macam-
macam obat-obatan herbal alami. Ada yang berbentuk minyak oles,
balsam dan lain-lain. Kami juga diberi sedikit briefing oleh staf
mengenai kegunaan obat-obatan yang ada disini dalam bahasa
Indonesia dan ternyata staf yang melayani kami adalah asli orang
Indonesia.
17.30 : Pattaya
Kami melanjutkan perjalanan kami ke Pattaya. Hotel yang
kami tempati adalah Mike Beach Hotel Pattaya. Sesampainya di hotel
kami check in lalu beristirahat sejenak. Para peserta diberi kebebasan
untuk jalan-jalan ke sekitar hotel, pantai, maupun Pattaya Walking
Street. Saya dan teman-teman saya yang lain memutuskan untuk
berjalan ke mall yang ada di belakang hotel lalu kami ke pantai dan
berjalan-jalan di Pattaya Beach Walk sembari menikmati street food
berupa sate seafood dan juga daging. Setelah itu, kami kembali ke
hotel dan kamar masing-masing untuk istirahat maupun sekedar
nonton televisi.
46
08.00 : Sarapan dan free event
Untuk kali ini kami tidak mendapatkan morning call namun
kami tetap bangun pagi untuk menikmati sarapan yang sudah
disediakan oleh pihak hotel. Hari ini adalah acara bebas bagi kami
semua, ada yang berjalan-jalan dan ada pula yang memutuskan untuk
beristirahat di hotel. Setelah sarapan, saya dan beberapa teman saya
berganti pakaian untuk menikmati kolam renang di hotel. Kemudian
kami bersiap-siap untuk berjalan dan menikmati Pattaya. Saya dan
beberap teman saya berjalan menyusuri pantai dan juga tempat-
tempat lain yang ada di Pattaya. Pada kesempatan kali ini, para
peserta juga diberi waktu untuk melakukan wawancara dengan orang
lokal bila diperlukan.
Di hari ini kami sangat menikmati Thailand dan juga pantai
Pattaya. malam harinya kami harus packing untuk persiapan check
out esok hari dan kembali ke Indonesia.
47
wisatawan dapat berfoto dengan harimau (dikenakan biaya
tambahan) serta melihat koleksi mobil yang menarik.
Setelah berfoto di taman dan melihat pertunjukan yang ada,
kami menuju food court yang terletak di dalam Nong Nooch Tropical
Botanical Garden untuk makan siang. Makan siang terakhir di
Thailand saat itu terasa lebih spesial dari makan siang sebelumnya.
Makan siang kala itu disajikan dengan sistem prasmanan dan kami
bertemu dengan para rombongan yang juga berasal dari Indonesia.
Kami bergegas ke dalam bus setelah makan siang. Kami
melanjutkan perjalanan dari Pattaya menuju ke bandar udara
Internasional Don Mueang, Bangkok. Sebelum ke Don Mueang,
kami mampir sebentar di Dried Food Market yang merupakan pusat
oleh-oleh khas Thailand berupa makanan kering dan ada juga
beberapa yang bukan makanan kering. Kebanyakan karyawan di sana
dapat berbahasa Indonesia. Dalam perjalanan menuju Don Mueang
kami dibagikan makan sore.
Setibanya di Don Mueang, kami berpamitan dengan supir bis
dan istrinya yang setia mengantarkan kami selama di Thailand. Lalu
kami bergegas mengambil koper kami dan masuk ke dalam bandar
udara untuk check in. Saat itu Kak Saiful turut masuk ke dalam
bersama kami. Setelah memegang tiket, kami segera melapor ke
bagian imigrasi. Kami masih menggunakan maskapai yang sama
yaitu AirAsia.
20.20 : Penerbangan dari Bangkok ke Kuala Lumpur
Seperti saat berangkat, kami dibagi menjadi dua penerbangan
dengan jarak waktu 30 menit. Namun karena cuaca di Thailand yang
sedang hujan deras maka kedua penerbangan ditunda selama seita 1-2
jam. Sembari menunggu, para peserta ada yang memutuskan untuk
48
tidur, membaca, dan juga bermain kartu dengan peserta yang lain.
Setelah ada pengumuman, kami bergegas untuk masuk ke pesawat.
Hari Kedelapan, 22 September 2018
01.30 : KLIA
Sesampainya kami di bandar udara internasional Kuala
Lumpur, kami menghabiskan sisa ringgit kami untuk makan di food
court yang terelat di area bandar udara. Setelah makan kami
berkumpul di meeting point untuk check in dan melapor ke bagian
imigrasi untuk berangkat kembali ke indonesia
06.55 WIB : Penerbangan dari KLIA ke Bandar Udara
Internasional Ahmad Yani Semarang
09.00 WIB : Tiba di Semarang dan melanjutkan perjalanan ke
Salatiga.
49
Lampiran II
DOKUMENTASI KEGIATAN
THAILAND
50
Suasana di KBRI dan UN Bangkok dan Thammasat University
51
52
Suasana di Grand Pallace, Wat Pho, Wat Arun
53
Suasana di Pattaya
54