Penentuan Kadar Air Sisa
Penentuan Kadar Air Sisa
1. RUANG LINGKUP
Standard ini meliputi cara mempersiapkan contoh sedemikian rupa sehingga
contoh siap dianalisis. Dari preparasi contoh ini dapat dihitung kadar air sisa.
2. STANDAR ACUAN
a) ASTM D3302 / D3302 M-12
b) ASTM D2234
c) ASTM D2013
3. DEFINISI
Air total contoh batubara adalah jumlah air bebas dan air sisa dari contoh
batubara tersebut. Air bebas adalah air yang dibebaskan pada contoh yang
dikeringkan dalam suhu kamar. Air sisa adalah air yang masih terkandung
didalam contoh yang telah dikeringkan pada suhu kamar.
4. PRINSIP
Kadar air bebas ( free moisture ) contoh dapat ditentukan dari selisih berat
contoh sebelum pengeringan dengan contoh yang telah dikeringkan pada suhu
kamar. Kadar air total dapat dihitung dengan menjumlahkan kadar air bebas dan
kadar air sisa pada kondisi contoh soal.
Air total contoh batubara adalah jumlah air bebas dan air sisa dari contoh
batubara tersebut.
Air sisa adalah air yang masih terkandung dalam contoh yang telah
dikeringkan pada suhu kamar.
Moisture pada batubara bukanlah seluruh air yang terdapat dalam pori-pori
batubara baik besar maupun kecil dan yang terbentuk dari penguraian batubara
selama proses pemanasan. Moisture pada batubara ialah air yang menguap dari
batubara apabila dipanaskan sampai suhu 105 ± 110oC.
PERHITUNGAN
Sampel 1
𝑊−𝐻1
R1 = 𝑥 100 %
𝑊
1 𝑔𝑟𝑎𝑚−0,7753 𝑔𝑟𝑎𝑚
R1 = 𝑥 100 %
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
R1 = 0,2247 x 100 %
R1 = 22,47 %
Sampel 2
𝑊−𝐻2
R1 = 𝑥 100 %
𝑊
1 𝑔𝑟𝑎𝑚−0,7767 𝑔𝑟𝑎𝑚
R1 = 𝑥 100 %
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
R1 = 0,2233 x 100 %
R1 = 22,33 %
𝑅1 +𝑅2
Rrata-rata = 2
22,47 %+22,33 %
Rrata-rata = 2
= 22,4 %
( 100−18 )Rrata−rata
M= + 𝐴𝐷𝐿
100
( 100−18 ) 22,4
M= + 18
100
M = 36,368 %
= 18,4254 + 18
= 36,4254 %
= 18,3106 + 18
= 36,3106 %
9. ANALISIS
Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan adalah penentuan kadar air
sisa pada sampel batubara. Untuk bahan yang digunakan untuk percobaan ini
adalah batubara 60 mesh sebanyak 1 gram dan alat yang digunakan adalah
furnace, neraca massa, crussible, desikator, dan penjepit.
Dalam percobaan ini proses pengerinag dilakukan sebanyak dua kali didalam
furnace dengan suhu 104oC. Dari proses pengeringan diatas didapat berat sampel
pada pengeringan pertama adalah 0,8567 gram, dan sedangakan peda
pengeringan kedua berat sampel menjadi 0,7753 gram, sehingga kadar air sisa
yang didapat pada sampel pertama adalah 22,47 %. Sedangkan untuk sampel
kedua pada pengerinagn pertama berat sampelnya adalah 0,859 gram dan berat
sampel pada pengeringan kedua adalah 0,7767 gram, sehingga kadar air sisa
yang didapat pada sampel kedua adalah 22,33 %.
Dari data yang didapat, kadar air sisa sampel pertama dan sampel kedua serta
kadar air bebas sebelumnya, sehingga diperoleh kadar air totalnya yaitu, pada
sampel pertama kadar air totalnya adalah 36,4254 % dan sampel kedua kadar air
totalnya adalah 36,3106 %.
Kandungan air yang tinggi dalam sampel batubara merupakan faktor yang
merugikan, kerena memberikan pengaruh negativ terhadap proses pembakaran.
10. KESIMPULAN
Jadi dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Air sisa adalah air yang masih terkandung dalam contoh sampel yang telah
dikeringkan pada suhu kamar.
2. - Harga Rrata-rata = 22,4 %
- Harga M = 36,368 %
GAMBAR ALAT
Furnace spatula
Crussible penjepit