Anda di halaman 1dari 4

I.

KELAINAN DAN PENYAKIT LIDAH

1. Anomali perkembangan lidah


a. Ankyloglossia / tongue tie
Ankyloglossia disebabkan karena frenulum linguae yang pendek. True tongue tie
merupakan anomali yang jarang terjadi, biasanya yang sering terjadi hanya
pemendekan frenulum yang ringan atau sedang. Jika keadaan ini mengganggu proses
bicara, bisa dilakukan tindakan bedah untuk memperbaikinya.
b. Bifid tongue / cleft tongue
Merupakan kelainan yang jarang terjadi, biasanya bifid terjadi pada ujung lidah yang
disebabkan tidak sempurnanya fusi kedus bagian lidah.
c. Fissured tongue / Scrotal tongue / Grooved tongue
Merupakan kelainan yang paling sering dijumpai. Pola fisur sangat bervariasi, dari pola
yang tidak beraturan, atau simetris seperti tulang daun. Juga jumlah dan kedalaman
fisur bervariasi. Biasanya tanpa gejala, tetapi jika terdapat inflamasi atau infeksi karena
banyak sisa makanan yang terjebak dalam fisur dan membusuk, maka akan
menimbulkan gejala rasa sakit dan pasien baru menyadari keberadaab fisured tongue
tersebut
d. Median rhomboid glossitis ( MRG )
Kelainan terletak ditengah sebelah anterior dari inverted V shaped dari papila
circumvallata berbentuk diamond atau rhomboid. Pada area ini terjadi depapilasi, agak
meninggi, kadang berlobus.
e. Makroglossia
Makroglossia merupakan kelainan lidah dimana ukuran lidah lebih besar dari normal.
True makroglossia karena genetik jarang ditemui. Yang sering dijumpai adal
makroglossia karena cretinism dan mongolism serta pada amylod disease general atau
localized. Pembesaran lidah juga dapat terjadi karena hemangioma atau lymphangioma.
Lidah yang besar pada masa kanak-kanak akan menimbulkan problem pada
pertumbuhan rahang dan oklusi gigi. Perawatan tergantung pada penyebabnya.
f. Mikroglossia
Merupakan kelainan yang jarang dijumpai, dimana ukuran lidah lebih kecil dari normal
g. Aberrant thyroid gland
Kelenjar thyroid mengalami aberrasi , berkembang dibagian anterior dari inverted V
shaped dari papila circumvallata
h. Thyroglossal duct cyst
Merupakan kista yang berkembang pada bagian lingual dari duktus thyroglossus.

Universitas Gadjah Mada 1


2. Glossopyrosis - glossodynia
Painfull burning tongue (PBT) merupakan simptom yang sangat membingungkan baik
pasien maupun dokter/dokter gigi yang memeriksa. Pada garis besarnya ada 2 macam
katagori yaitu pada pemeriksaan klinis terdapat observable changes atau non observable
changes pada lidah.
a. Observable clnical changes
Sebanyak 25 % dari pasien yang mempunyai keluhan ini merupakan katagori observable
changes disebabkan karena tongue coating. Ini penyebabnya karena faktor lokal maupun
sistemik. Perubahan pada lidah dapat disebabkan karena bermacammacam kelainan
sistemik. Yang paling sering adalah karena defisiensi vitamin B kompleks( def nicotinic acid
— pellagra ), anemia pemiciosa, anemaia defisiensi besi, diabetes, defisiensi oestrogen,
atau yang jarang terjadi adalah. sindroma Sjogren's. Faktor lokal berupa iritasi, termasuk
disini adalah tongue habits, posisi gigi mandibula yang tak teratur biasanya terdapat banyak
kalkulus, protesa, alat ortodonsi, obatobatan, pasta gigi dan kosmetik. Lokasi dan distribusi
lesi iritatif serta perubahan atrofi meruapakan faktor penting untuk menentukan faktor
penyebabnya.
Jika pada simptom PBT ini pada lidah terdapat perubahan menyeluruh, baik warna,
atrofi papila pada dorsum lidah maka kemungkinan besar penyebabnya adalah faktor
sistemik. Pada beberapa kasus perubahan warna dan distribusi kelaian dapat membantu
determinasi penyebabnya. Pada anemia perniciosa ujung dan pinggir lidah benvarna merah
menyala dan sakit. Pada defisiensi vitamin B kompleks atrofi papila lidah lebih ekstensif dan
menyeluruh, lidah berwarna merah menyala atau merah keunguan, pada pinggir lateral
terdapat ulkus erosi karena gigi. Pada defisiensi oestrogen gejalanya hampir sama seperti
defisiensi vitaminB kompleks yang ringan.
Pasien dengan diabetes ringan yang belum terdiagnose sering mengeluhkan rasa
burning pada lidah dan mukosa, biasanya lidah berwarna merah daging. Anemia defisiensi
besi juga menyebabkan sensasi burning pada lidah dan atrofi menyeluruh papila, coating,
tonus lidah turun serta pucat.
b. Non Observable clinical changes
Hampir 75 % pasien memeriksakan diri karena keluhan ini. Sering terjadi pada kehidupan
dekade 4 sampai 7 dan kebanyakan adalah wanita pada usia menopause. Manifestasi rasa
sakit mungkin merupakan simptom dari sesuatu yang dipendam di alam bawah sadamya,
biasanya disertai dengan keluhan sulit tidur, dan gangguan pencecapan. Beberapa
mempunyai problem dalam perkawinan dan kehidupan seks yang kurang baik. Biasanya
mereka mempunyai ketakutan yang individual. Klinisi hams ingat bahwa lidah diduga
merupakan tempat yang sering terkena kanker.
3. Tongue coating

Universitas Gadjah Mada 2


Evaluasi tongue coating ( TC ) sangat erat hubungannya dengan pemeriksaan tubuh
keseluruhan. Dapat dipercaya bahwa penampilan lidah mencerminkan status kesehatan dan
saluran pencernaan. Keadaan yang memperparah TC adalah sewaktu bangun tidur, puasa
dan diet lunak. TC mengindikasikan adanya ke tidak beresan fisiologi oral.
Atrofi papila
Jika atrofi papila terjadi, p. filiformis atrofi lebih dahulu baru p. fungiformis. Jika kondisi ini
tidak terlalu lama maka akan dapt regenerasi lagi. Mula-mula p. fungiformis kemudian diikuti
p. filiformis.P. foliata dan p. circumvallata tidak terlibat. Mekanisme atrofi papila dijelaskan
oleh Waldenstrom dkk. Perubahan atrofi merupaka akibat dari defisiensi satu atau lebih
sistem ensim oksidase. Kekurangan besi atau ketidak mampuan menggunakan besi akan
mengganggu ensim sitokhrom. Ariboflavinosis atau defisiensi nicotinic acid akan
menghambat sistem ensim flavine dan pyridine.

Pada anemia defisiensi besi pinggir lidah merah kemudian papila mengalami atrofi,
warna lidah menjadi lebih pucat. Lidah mengalami atrofi dan berwama merah magenta
terjadi pada defisiensi riboflavin. Atrofi lidah berwarna merah terang diduga terdapat
hiponutrisi nicotinic acid atau pellagra. Atrofi papila pada TC juga dapat terjadi pada sprue,
anemia perniciosa. Atrofik glossitis dapat dijumpai pada khronik alkoholisme dan sindroma
Plummer-Vinson.
Keparahan tongue coating.
Komposisi coating pada dorsal lidah terdiri dari papila dengan keratinisasi yang
mengalami deskuamasi, sedikit partikel food debries dan mikroorganisme yang
terdapat pada papila atau diantara p. filiformis, papila ini selanjutnya mengalami atau tidak
mengalami elongasi. Keparahan TC bervariasi dari individu dengan individulain juga dari
waktu ke waktu. Keparahan TC meningkat seiring dengan usia.
Kondisi lokal atau sistemik yang menganggu fisiologi normal oral akan berakibat TC yang
abnormal. Demam, diet cair, kesulitan melakukan oral hygiene pada pasien
bed rest, berkurangnya aliran saliva, dehidrasi karena demam merupakan kondisi yang akan
menyebabkan kenaikan papilary lingual coating. Dekomposisi atau fermentasi partikel sisa
makanan pada papila yang mengalami elongasi akan menyebabkan halitosis. Obat-obatan
dan rokok akan mengakibatkan diskolorisasi papila yang elongasi.
TC yang abnormal sering dihubungkan dengan kelainan fungsi gastro intestinal, tetapi
menurut beberapa penelitian terbukti tidak ada hubungan.
Hidrogen peroksida atau sodium perborat yang menstimulasi pertumbuhan p. filiformis
dapat menyebabkan TC. Pada kondisi tertentu terdapat perubahan mikrobial flora yang akan
meyebabkan black tongue. Mouth breathing juga dapat menyebabkan TC.

Universitas Gadjah Mada 3


4. Kelainan lidah akibat trauma
Trauma pada lidah dapat disebbkan karena kecelakan kendaraan, olah raga, berkelahi,
epilepsi atau pada praktek dokter gigi. Karakteristik pada trauma lidah adalah perdarahan,
karena lidah adalah organ yang kaya pembuluh darah. Perawatan adalan dengan
penekanan dan agent hemostatik serta jahitan.
5. Krenasi lidah (indentation marking of the tongue)
Krenasi terjadi pada pinggir lidahyang dalam keadaan istirahat menempel pada bagian
lingual gigi-gigi. Krenasi ini bukan suatu diagnose spesifik untuk penyakit lokal maupun
sistemik, akan tetapi berhubungan dengan beberapa kelainan atau habit. Kebiasan
menekan-nekankan lidah pada deretan gigi- gigi jika sedang stress dapat meyebabkan
krenasi.
Krenasi sering berhubungan dengan stomatitis akut yang menyebabkan pembengkakan
lidah, yaitu pada acute necrotioc gingivostomatitis, herpetic stomatitis dan eritema
multiforme. Pada bismuth stomatitis yang berat terdapat pigmentasi pada krenasi. Pasien
dengan makroglossia biasanya mengalami krenasi, krenasi akan lebih nyata jika posisi gigi
ireguler.
Kondisi sistemik yang dapat mengakibatkan krenasi adalah defisiensi vitamin B
kompleks, diabetes dan myxedema. Yang jelas semua kondisi yang menyebabkan turunnya
tonus otot lidah akan berakibat timbulnya krenasi.

6. Varikositi sublingual
Vena lingual yang terletak pada bagian ventral lidah sering dijumpai., biasanya terjadi
pada usia lanjut di atas 40 tahun.Varikositi sublingual harus dibedakan dengan hemangioma
atau neoplasma Iainnya.

Universitas Gadjah Mada 4

Anda mungkin juga menyukai