ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Pengelolaan Arsip Kepegawaian dalam Proses Temu Kembali Arsip di
1 Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengelolaan arsip
data kepegawaian dalam mendukung proses temu kembali arsip di Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Kota Semarang. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
jenis deskriptif dengan kategori studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dan
dokumentasi. Cara penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah
informan tiga orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data,
menarik kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Pengelolaan arsip kepegawaian di Kantor BKD
Kota Semarang berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 18 Tahun 2011
Tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan tersebut
seperti melakukan pencatatan arsip yang masuk ke Kantor BKD Kota Semarang sebelum arsip tersebut
disimpan di Kantor BKD Kota Semarang. Pencatatan arsip meliputi tahap verifikasi dan validasi yang
bertujuan untuk menerima, menyortir, dan mengelompokkan arsip. Setelah pencatatan, petugas arsip juga
membuat laporan pencatatan dan permasalahan dokumen kepegawaian. Pencarian arsip secara
elektronik dilakukan melalui pencarian image document yang tersimpan dalam komputer dan pencarian
manual petugas arsip dapat mencari fisik arsip pada box arsip atau lemari arsip berdasarkan jenis arsip.
Kata kunci: Pengelolaan arsip, Proses temu kembali, Arsip Kepegawaian, Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Kota Semarang
ABSTRACT
This study entitled Analysis of Management of Archives Personnel in the Process Retrieval Archive at the
Regional Employment Board of Semarang The purpose of this study is to know the management of data
archives personnel in the Office of Regional in supporting the process of retrieval process the archive in
the Office of the Regional Employment Board of Semarang , In this study, the method used is a qualitative
research method with descriptive categories of case studies. The collection of data through observation,
interviews, and documentation. How to determine informants using purposive sampling method with the
number of informants as three people. Analysis of the data in this study using data reduction, data
presentation, and then conclusions. The office of BKD Semarang guided by the Regulation of the State
Employment Agency No. 18 Year 2011 into the Office of BKD Semarang before the files were kept in BKD
office Semarang. ,sorting, and grouping records. After recording, archive officer also reports document
recording and staffing issues. Electronically archive search is done through a search document image that
has been stored in the computer and manual search can search the archive clerk of physical records in the
archive box or filing cabinet based on the type of archive.
*) Penulis Korespondensi
E-mail: Sultankharisma@yahoo.co.id
1. Pendahuluan
Kantor Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Kota Semarang merupakan lembaga dengan tepat ketika diperlukan. Oleh karena itu
pemerintah di tingkat daerah yang menyimpan penting untuk pengelolaan arsip kepegawaian dalam
arsip pegawai di lingkungan daerah Kota proses temu kembali arsip bagi penunjang kegiatan di
Semarang. Kantor BKD Kota semarang bertugas Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang
menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah Sebagai lembaga yang menangani arsip data
yang bersifat spesifik dibidang kepegawaian kepegawaian, Kantor BKD Kota Semarang perlu
daerah kota Semarang. Sebagai lembaga yang memperhatikan masalah pengelolaan arsip tersebut.
menyimpan dan mengelola arsip kepegawaian, Hal ini dilakukan agar layanan arsip kepegawaian
kantor BKD Kota Semarang perlu mengelola dapat dilakukan dengan maksimal dan tentunya akan
arsip kepegawaian tersebut dengan baik. Menurut memudahkan proses temu kembali arsip tersebut.
Syamsi (1994:8) pengelolaan adalah suatu proses Karena yang diharapkan dari proses temu kembali
yang membantu merumusakan kebijakan dan adalah kehematan waktu dan efisiensi tenaga dalam
tujuan organisasi/proses yang memberikan mencarinya.
pengawasan pada suatu hal yang terlibat dalam Salah satu jenis arsip yang mempunyai
pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. peranan penting sebagai sumber informasi adalah
Adapun pengelolaan menurut Peraturan Kepala arsip kepegawaian. Berdasarkan Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2011
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah
Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil, pengelolaan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil, Arsip
adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan Kepegawaian adalah kumpulan surat-surat keputusan
perencanaan, pengorganisasian, pekerjaan, dan di bidang kepegawaian yang dikeluarkan oleh
pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah pejabat yang berwenang yang disimpan dalam
ditetapkan sebelumnya (Republik Indonesia, susunan yang teratur dan tertib sehingga dapat
2011: 6). Dengan melakukan pengelolaan arsip ditemukan dan dipergunakan apabila diperlukan.
kepegawaian dengan baik akan mempermudah Kegiatan pengelolaan arsip dilakukan pada
proses temu kembali apabila suatu saat saat arsip tersebut tercipta sampai dengan arsip
diperlukan. Karena temu kembali arsip dapat tersebut dimusnahkan atau dipindahkan. Dalam daur
efektif tergantung pada pengelolaannya. Arsip hidup arsip, pengelolaan arsip meliputi penciptaan,
apabila tidak dikelola sesuai dengan aturan maka pengecekan, pengolahan, perawatan, dan pemusnahan
akan sulit untuk ditemukan kembali dan atau pemindahan. Sedangkan pada sistem pengolahan
dipergunakan apabila diperlukan. Kurang arsip sendiri meliputi pencatatan,sistem penyimpanan,
tepatnya pengelolaan arsip di BKD Kota sistem pemberkasan, sistem pengorganisasian. Pada
Semarang mengakibatkan permasalahan dalam sistem pengolahan tersebut bisanya akan menciptakan
hal penemuan kembali arsip seperti halnya terjadi alat temu kembali arsip yang sesuai untuk digunakan.
dalam pengelolaan arsip khususnya dibagian
penyimpanan arsip di komputer dalam daftar 2.Landasan Teori
pencarian melalui image document telah 2.1Analisis
tersimpan dalam bentuk soft filenya tetapi ketika Secara etimologi, kata analisis adalah
diperiksa box penyimpanan arsipnya tidak penguraian atas berbagai bagian dan penelaahan
ditemukan. Selain itu terdapat permasalahan lain bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
terkait pengelolaan arsip di BKD Kota Semarang memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
yaitu terdapat ketidaksesuaian dalam hal arti keseluruhan. Pengertian analisis adalah
pembuatan daftar image document. Dalam hal ini memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit
pegawai di unit pengolah telah melakukan menjadi berbagai unit terkecil (Harahap, 2004: 189).
penginputan arsip PNS, padahal pegawai PNS Selain pendapat tersebut, pengertian lain mengenai
tersebut belum mengumpulkan arsipnya di kantor analisis juga disebutkan oleh Suharso dan
BKD Kota Semarang hal ini yang menyebabkan Retnoningsih (2005: 38) berpendapat bahwa analisis
kebingungan pegawai yang lain dalam adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
menemukan arsip yang dibutuhkan. Pengelolaan (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk
arsip yang efektif dan efisien sangat diperlukan mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
agar arsip yang dibutuhkan dapat dengan mudah musabab, duduk perkara dan sebagainya), dan
ditemukan kembali. Dengan proses temu kembali kinerja adalah sesuatu yang dicapai.
yang baik diharapkan para pengguna arsip dapat Dari pernyataan tersebut, dapat kita ambil
dengan mudah melakukan penelusuran arsip. kesimpulan bahwa pengertian analisis merupakan
Sehingga arsip yang dicari dapat ditemukan suatu kinerja dalam penyelidikan terhadap suatu
secara cepat dan dipergunakan metode untuk mengetahui kemampuan kerja metode
tersebut, melalui beberapa percobaan atau pengujian. Arsip Kepegawaian Image Document
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan Pengelolaan arsip kepegawaian dalam bentuk image
penguraian dan penelaahan bagian atau suatu unit document dilakukan melaui kegiatan: Tahap pra-
beserta hubungannya untuk memecahkan unit tersebut scanning Dilakukan dengan Mengeluarkan dan
menjadi unit terkecil dan memperoleh pengertian yang mengelompokkan jenis dokumen kepegawaian sesuai
tepat dan pemahaman secara keseluruhan. urutan nip dari lemari atau tempat penyimpanan dan
2.2 Pengelolaan Arsip Kepegawaian pengendalian dokumen, Scanning dilakukan sesuai
Arsip kepegawaian adalah kumpulan surat- dengan jenis dokumen kepegawaian, Menandatangani
surat keputusan di bidang kepegawaian yang formulir pengendalian scanning. Mengirimkan
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang yang dokumen kepegawaian kepada petugas scanning.
disimpan dalam susunan yang teratur dan tertib, Dan membuat laporan.Tahap scanning Petugas
sehingga dapat ditemukan dan dipergunakan apabila scanning melaksanakan kegiatan Menerima dan
diperlukan (Republik Indonesia, 2011: 6). Dalam menandatangani bukti pengiriman dokumen,
pengelolaan arsip kepegawaian atau tata naskah Memindai dokumen yang telah dikelompokan,
kepegawaian Pegawai Negeri Sipil ( PNS) yang Melakukan scanning dokumen dengan menggunakan
dilaksanakan meliputi kegiatan penyimpanan dan aplikasi yang digunakan, memberikan nama jenis
pengelolaan dokumen kepegawaian sejak diangkat dokumen pada image document hasil perekaman
sebagai calon PNS sampai dengan mencapai batas sesuai dengan format penamaan jenis dokumen,
usia pensiun.Untuk pengelolaan arsip kepegawaian Mengendafikan jenis dokumen yang telah discan
meliputi kegiatan pengelolaan dokumen fisik dan dalam formulir pengendalian, Menandatangani
image document. Arsip Kepegawaian Dokumen Fisik formulir pengendalian, Mengembalikan dokumen
Pengelolaan arsip kepegawaian dalam bentuk yang telah discanning ke pengelola tata naskah, dan
dokumen fisik yang dilakukan meliputi Membuat laporan.Tahap pasca scanning Pengelola
kegiatan:Prosedur pencatatan dokumen kepegawaian tata naskah melaksanakan kegiatan: Menerima,
PNS Pelaksanaan kegiatan pencatatan dokumen memeriksa jumlah dokumen kepegawaian dari
kepegawaian PNS yang disimpan dalam bentuk petugas scanning, Memasukkan dokumen
dokumen fisik, meliputi pemeriksaan (verifikasi) kepegawaian sesuai dengan urutan nip kedalam
dan validasi. Dalam kegiatan ini dimulai sejak arsip lemari atau tempat penyimpanan tata naskah,
diterima, kemudian menyortir dan mengelompokkan Membuat laporan (Republik Indonesia, 2011: 14-15).
dokumen kepegawaian.Kegiatan penyimpanan 2.3.Temu Kembali Arsip
dokumen kepegawaian PNS meliputi Dalam kegiatan temu kembali kegiatan
kegiatan:Memberikan label pada lemari berfokus pada proses yang terlibat di dalam
penyimpanan tata naskah dan sampul tata naskah representasi, media penyimpanan, mencari dan
sesuai dengan urutan NIP, dan Menyusun tata menemukan informasi yang relevan dari informasi
naskah sesuai dengan urutan NIP. yang diinginkan oleh pengguna. Begitu juga dalam
Prosedur pemeliharaan dokumen proses temu kembali arsip. Temu kembali arsip yang
kepegawaian PNS Arsip kepegawaian pns sebagai efektif bertujuan agar arsip yang dibutuhkan oleh
aset sejarah perjalanan karir seorang PNS perlu pengguna dapat ditelusuri secara singkat dan dapat
dipelihara dengan baik agar nilai guna dan usia memudahkan pengguna arsip.Dalam pengelolaan
dokumen dapat bertahan lebih lama. Pemeliharaan arsip, kegiatan penemuan kembali arsip didasarkan
yang dilakukan dilakukan dengan: Pemeliharaan nilai pada adanya permintaan dari pengguna. Ketepatan
guna dari arsip tersebut dan Pemeliharaan kondisi dan kelengkapan mendapatkan arsip sangat tergantung
fisik arsip tersebut.Sarana dan prasarana penyimpanan pada sistem pemberkasan yang digunakan. Para
Dalam pengelolaan arsip sarana prasarana sangat pengguna arsip biasanya menyebutkan nama masalah,
mempengaruhi baik tidaknya pelaksanaan kegiatan nama badan, perihal, atau nomor sesuai
pengelolaan arsip di suatu instansi. Hal yang perlu kepentingannya atau apa yang diingatnya.Dalam
diperhatikan dalam pengelolaan arsip kepegawaian rangka temu balik terdapat beberapa langkah
berkaitan dengan sarana prasarana yaitu: Ruangan (Burhanudin, 2009: 13) Permintaan peminjaman
penyimpanan dengan luas dan kekuatan sesuai Pencatatan dalam lembar peminjaman Pencarian dan
dengan kebutuhan Lemari penyimpanan tata naskah penemuan kembali Pemberian arsip kepada
kepegawaian yang digunakan adalah lemari yang pengguna.Dalam proses penemuan kembali arsip dapat
aman, mudah untuk menyimpan, dan cepat dilaksanakan dengan cara manual ataupun
menemukan kembali, Sampul tata naskah dibuat menggunakan sistem digital. Beberapa sarana dalam
dari bahan yang kuat sebagai pelindung tata temu kembali arsip yaitu dengan menggunakan Daftar
naskah,Sampul plastik bening yang kuat dan pertelaan arsip Daftar arsip adalah pembuatan daftar
tahan air untuk menyimpan dokumen, Kartu induk dengan menuangkan ciri-ciri arsip yang tercantum
arsip, Daftar isi, Katalog peminjaman, Masker dan dalam kartu fisches hasil dari terhadap
sarung tangan, Personal computer dan printer, Vacum pendeskripsian. Daftar arsip diperlukan sebagai sarana
cleaner, dan peralatan lain yang diperlukan untuk melakukan temu kembali arsip inaktif yang
(Republik Indonesia, 2011: 13-14). telah ditata dan bagi penentuan nilai guna arsip
tersebut akan musnah, disimpan atau menjadi arsip cukup penting sebagai sumber informasi yang
statis Daftar arsip biasanya terdiri dari judul dan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Diantara
kolom-kolom yang terdiri dari Judul nama instansi pendapat mengenai pengertian arsip yaitu: Arsip
dan alamat Kolom Nomor urut defenitif Series/ sebagai lembaran lembaran warkat yang disimpan
masalah/ uraian Tahun/ periode/ kurun waktu karena mempunyai nilai kegunaan sejarah, hukum,
Volume/jumlah Tingkat, perkembangan/keaslian dan pertanggungjawaban organisasi. Jika arsip dilihat
keterangan Pembuatan indeks data untuk mencari isi dari aspek dokumentasi arsip dapat dikatakan sebagai
informasi arsip. Indeks merupakan struktur data yang dokumen dokumen dalam berbagai bentuk dan
paling banyak digunakan oleh sistem temu kembali sifatnya yang diciptakan atau diterima oleh organisasi
informasi. Indeks adalah gugus kata atau konsep karena kegiatan kegiatannya yang disimpan, baik
terpilih sebagai penunjuk ke informasi (atau sebagai bukti tindakan, keputusan, metode kerja,
dokumen) terkait. Indeks dalam berbagai bentuk, ataupun pelaksanaan (Widjaja, 1993: 2). Arsip
merupakan inti setiap sistem temu-kembali informasi adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan
modern karena menyediakan akses yang lebih cepat secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan
ke data dan juga mempercepat pemrosesan query agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat
(Ricardo dan Ribeiro-Neto, 1999: 53). Dengan ditemukan kembali (Gie, 1992: 118). Dalam UU
menggunakan indeks dapat digunakan dalam No.7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
membantu mencari sebuah dokumen dengan Kearsipan ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan
menggunakan metode temu-kembali informasi. Indeks arsip adalah naskah naskah yang dibuat dan
dalam arsip dapat dilakukan berdasarkan tanggal arsip diterima oleh lembaga negara dan badan badan
atau dalam kegiatan pengelolaan arsip yang dikenal pemerintah dalam bentuk dan corak apapun, baik
dengan sistem kronologis, atau mengindeks arsip dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam
berdasarkan pencipta atau subjeknya.Penemuan rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah (Widjaja,
Kembali menggunakan aplikasi kearsipan 1993: 101). Arsip menurut standar iso 15489
Dalam perkembangan pengelolaan arsip, sebagai informasi yang diciptakan, diterima, dan
cara-cara baru dalam kegiatan pengelolaan arsip selalu dipelihara sebagai bukti dan informasi bagi
dikembangkan seiring berkembangnya zaman. organisasi atau perorangan dalam bidang hukum
Pentingnya pengelolaan arsip bukan hanya terbatas maupun transaksi bisnis (Read dan Ginn, 2007:
pada keamanan penyimpanan, namun juga mengarah 5).Dari beberapa pendapat di atas maka dapat
pada manajemen penempatan, sehingga akan diketahui bahwa arsip adalah kumpulan warkat atau
mempermudah proses temu kembali apabila suatu saat dokumen yang berisikan informasi baik berupa
arsip tersebut dibutuhkan. Seiring berkembangnya bukti atau rekaman penting dan dihasilkan dari
zaman, kegiatan arsip konvensionl telah banyak setiap kegiatan yang harus dikelola secara
beralih ke dalam bentuk arsip elektronik, hal tersebut sistematis agar dapat dengan mudah dan cepat
dilakukan karena pertimbangan efisiensi dalam ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu
pengelolaan arsip (Budiman, 2009: 19). Adanya diperlukan. Arsip tersebut dapat tercipta dari suatu
pengelolaan arsip berbasis elektronik semakin lembaga atau perorangan sebagai bukti dan
mempengaruhi perkembangan teknologi yang informasi yang nantinya dapat berguna untuk bahan
digunakan dalam kegiatan kearsipan. Diantaranya pengambilan keputusan atau pertanggungjawaban.
adalah teknologi informasi yang berkaitan dengan Digolongkan berdasarkan peranananya, arsip
temu kembali arsip. Proses penyimpanan data secara dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Arsip aktif,
sederhana ke dalam database komputer, dapat yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung
dilakukan dengan mendasarkan pada aplikasi dan jenis dalam proses administrasi sehari hari.Arsip inaktif,
informasi yang terkandung dari arsip tersebut. Untuk adalah arsip yang nilai kegunaannya dalam kegiatan
pencarian arsip, kita dapat dengan cepat mencari satu sehari hari sudah menurun.Arsip statis, yang tidak
dari ribuan arsip dengan waktu yang singkat secara langsung digunakan dalam proses
(Budiman, 2009: 21). penyelenggaraan administrasi suatu organisasi
2.4 Pengertian Arsip (Wursanto, 1991: 11).
Istilah arsip dalam bahasa belanda diartikan
sebagai “archief”. Selanjutnya dari kata “archia” 3.Metode Penelitian
berubah lagi menjadi kata “ar-chieon” yang berarti 3.1Desain dan jenis penelitian
gudang pemerintahan. Sedangkan dalam bahasa latin . Menentukan desain dan jenis penelitian
disebut “archium”. Pada akhirnya, dalam bahasa dalam suatu kegiatan penelitian merupakan hal yang
Indonesia dipakai istilah “arsip” sampai sekarang ini. sangat penting. Penelitian ini menggunakan penelitian
(Sedarmayanti, 2003 :7). Arsip merupakan bagian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu
yang penting dalam sebuah organisasi baik metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta. pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah
Peranan arsip sangat menunjang kemajuan lembaga sebagai instrumen kunci. Menurut Sulistyo Basuki
tersebut. Menurut Sugiarto (2005: 3). Dalam (2006: 78) penelitian kualitatif sebagai suatu proses
konteks organisasi, arsip memiliki peranan yang penyelidikan dalam menarik data dari konteks dimana
suatu peristiwa terjadi. Dalam upaya untuk Adapun objek penelitian dalam kegiatan penelitian ini
menggambarkan suatu kejadian, dan sebagai sarana adalah kegiatan pengelolaan arsip data kepegawaian
untuk melihat perspektif dari orang-orang yang di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota
berhubungan dengan peristiwa tersebut. Sugiyono Semarang dan mengambil beberapa Informan yang
menjelaskan bahwa pada penelitian kualitatif secara bekerja di kantor badan kepegawaian daerah Kota
teori dapat diartikan sebagai paradigma yang Semarang sebanyak 3 orang diantaranya Pengelola
bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif arsip yang mengetahui tentang adanya sistem
sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan pengelolaan dan Kasi bagian administrasi yang
makna dengan cara mendeskripsikan suatu masalah membuat kebijakan penentuan pengelola arsip.
(Sugiyono, 2011: 11). Penjelasan lain menyebutkan 3.3 Sumber Data
bahwa kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk Sumber data dalam penelitian adalah suatu
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, subjek dimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010:
peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, 172). Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
persepsi dan pemikiran manusia. Dalam penelitian wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
kualitatif, permasalahan yang yang muncul dari data sumber data disebut responden, yaitu orang merespon
dibiarkan terbuka untuk diinterprestasikan oleh atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik
peneliti (Ghony, 2012: 13-14). pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti
Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya
penelitian deskriptif. Dalam jenis penelitian deskriptif adalah benda, gerak, atau proses sesuatu (Arikunto,
ini memakai kategori studi kasus. Menurut Sulistyo 2010: 176). Dalam penelitian ini, peneliti
Basuki (2006:113) studi kasus merupakan kajian menggunakan dua jenis sumber data, yaitu Data
mendalam tentang suatu peristiwa, lingkungan, dan primer adalah data yang diperoleh secara langsung
situasi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan dari subyek dan orang- orang yang menjadi responden
atau memahami suatu hal. Studi kasus ini cenderung penelitian (Sugiyono, 2011: 137). Data primer pada
menghasilkan sebuah kesimpulan dari kekhususan penelitian adalah data yang langsung diperoleh dari
yang didapat atau tidak diterapkan pada situasi yang obyek penelitian, yaitu hasil informasi yang diberikan
lebih umum. Studi kasus menghasilkan penelitian dari informan dalam penelitian ini adalah pengelola
yang bersifat khusus. Studi kasus digunakan para arsip di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota
peneliti dengan bertujuan untuk memperoleh Semarang. Selain itu data primer yang didapatkan oleh
pemahaman dan mengetahui secara mendalam peneliti adalah hasil dari observasi langsung ke tempat
masalah yang diteliti. penelitian baik data dalam bentuk tulisan atau gambar.
3.2 Informan Pengumpulan data primer pada penelitian ini melalui
Informan adalah seseorang yang wawancara dan observasi kepada pihak-pihak yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan Data
situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan
akan diwawancarai adalah seseorang yang cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui
bertanggung jawab terhadap pengelolaan arsip media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,
kepegawaian dan mengerti proses temu kembali arsip serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2011: 139).
di badan kepegawaian daerah Kota Semarang.Untuk Data yang diperoleh secara tidak langsung dari suatu
menentukan sampel atau informan dalam penelitian obyek penelitian atau data yang diperoleh berdasarkan
ini, peneliti menggunakan metode purposive teori yang ada
sampling. Metode Purposive sampling merupakan 3.4 Pengumpulan Data
sebuah metode pemilihan sampel dengan adanya Pada penelitian ini digunakan beberapa
pertimbangan tertentu, yang memenuhi dari kriteria metode yang tepat untuk mengumpulkan data, yaitu
yang diinginkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011: 126). Observasi (pengamatan)metode pengumpulan data
Dengan adanya kriteria informan yang dipilih oleh dengan cara mengamati langsung terhadap obyek
peneliti, diharapkan dalam kegiatan akan didapatkan penelitian. Observasi atau pengamatan digunakan
informan yang tepat, sehingga data hasil penelitian dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu
yang didapat lebih akurat. Kriteria tertentu yang penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara
ditentukan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian ini aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
adalah Informan merupakan pegawai pengelola arsip suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau
di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang
Semarang. Informan adalah orang yang mengetahui keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis
bagaimana asal mula adanya sistem pengelolaan arsip dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis,
di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota 2002: 63). Pengamatan langsung yang dilakukan
Semarang dan informan merupakan seseorang yang peneliti di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota
berpengaruh dalam menentukan kebijakan penentuan Semarang guna mengumpulkan data yang dibutuhkan
pengelola arsip di Kantor Badan Kepegawaian dalam suatu penelitian Interview (wawancara)
Daerah Kota Semarang. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-
keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan dengan data hasil Wawancara Membandingkan hasil
berhadapan muka dengan orang yang dapat wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan
memberikan keterangan kepada si peneliti. Membandingkan apa yang dikatakan orang secara
Wawancara ini berguna untuk melengkapi data yang umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
diperoleh melalui observasi (Mardalis, 2002: Yang ingin diketahui dari perbandingan ini adalah
64).Peneliti melakukan wawancara kepada informan mengetahui alasan alasan apa yang melatarbelakangi
yang sudah dipilih yaitu informan yang dapat adanya perbedaan tersebut (jika ada perbedaan).
memberikan data terkait penelitian yang dilakukan 3.6 Teknik Analisis Data
antara lain petugas pengelola yang bertanggungjawab Analisis data untuk penelitian kualitatif
dan mengurus arsip kepegawaian di kantor bkd kota adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
semarang. Wawancara ini dilakukan untuk mencari dengan data, mengorganisasikan data, memilih-
data tentang pengelolaan arsip kepegawaian dan milihnya menjadi satuan unit yang dapat dikelola,
sistem temu kembali arsip di BKD Kota Semarang. mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
Dokumentasi Metode ini adalah salah satu metode menemukan apa yang penting dan apa-apa yang
yang digunakan untuk mencari data mengenai hal- dipelajari, dan memutuskan apa-apa yang dapat
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, diceritakan kepada orang lain. (Ghony, 2012: 247)
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, Setelah data didapatkan kemudian akan dianalisis
agenda dan sebagainya. Dalam hal ini data data-data melalui beberapa tahapan yang dikemukakan oleh
tersebut merupakan data yang bersifat tulisan dan Miles dan Huberman (2007: 16-21) adalah sebagai
foto (Arikunto, 2010: 24). Teknik ini digunakan berikut Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data
untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
kegiatan pengelolaan arsip data kepegawaian dan dan transformasi data kasar dari catatan-catatan
kegiatan temu kembali arsip tersebut antara lain foto tertulis yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini
kegiatan pengelolaan arsip kepegawaian dan arsip peneliti memilah informasi yang relevan dan tidak
kepegawaian yang ada di kantor. relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.5 Uji Keabsahan Data Setelah direduksi data akan mengerucut dan lebih
Untuk menetapkan keabsahan fokus ke inti permasalahan sehingga dapat diperoleh
(trustworthiness) data diperlukan teknik gambaran yang lebih jelas mengenai objek penelitian
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan penyajian Data (Data Display) setelah dilakukan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian
kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan data. Penyajian yang dimaksud dalam penelitian ini
(credibility), keteralihan (transferability), adalah penyajian sekumpulan informasi tersusun yang
kebergantungan (dependability), dan kepastian memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
(confirmability) (Moleong, 2010: 324). Namun yang dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang
utama adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, bentuk teks naratif penarikan Kesimpulan kegiatan
meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan analisis yang terakhir adalah menarik kesimpulan dan
teman sejawat, analisis kasus negatif dan member verifikasi. Pada tahap ini diusahakan untuk mencari
check. Dalam melakukan penarikan kesimpulan pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
peneliti memakai pedoman penelitian yang yang sering muncul, dan sebagainya. Jadi dari data
bersumber dari referensi terkait. Selanjutnya tersebut dapat ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang
mensinkronisasikannya dengan data hasil interview ditarik masih perlu diverivikasi selama penelitian
dan hasil observasi di lapangan. Dari hasil observasi berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang
nantinya akan diketahui apakah pelaksanaannya pada catatan-catatan yang diperoleh di lapangan
sudah sesuai dengan skema/penjelasan yang diatur sehinga makna-makna yang muncul dari data dapat
dalam pedoman dan hasil interview sebelumnya. teruji kebenaran dan kecocokannya
Selain itu, peneliti juga dapat menguji dengan
Triangulasi yakni teknik pemeriksaan keabsahan data 4.Analisis Hasil Penelitian
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang 4.1 Pengelolaan Arsip Data Kepegawaian
terkumpul untuk keperluan pengecekan atau sebagai Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian PNS
pembanding terhadap data-data tersebut. Hal ini dapat merupakan kegiatan inti yang ada di Kantor Badan
berupa penggunaan sumber, metode penyidik. Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Kegiatan
Dari berbagai teknik tersebut cenderung pengelolaan terdiri dari pencatatan dokumen
menggunakan sumber, sebagaimana disarankan oleh kepegawaian yang dimaksud adalah penulisan jenis 38
patton dalam Moleong (2010: 135) yang berarti atau dokumen ke daftar kartu induk, pemindaian
membandingkan dan mengecek kembali derajat kegiatan memindai dokumen fisik menjadi bentuk
kepercayaan suatu data yang diperoleh melalui waktu image document, penyimpanan adalah kegiatan
dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Untuk penataan dokumen kepegawaian baik dokumen fisik
itu keabsahan data dengan cara sebagai berikut maupun image document dan pemeliharaan secara
Membandingkan hasil wawancara dan pengamatan baik. Arsip yang berada di Badan Kepegawaian
Daerah Semarang dikelola baik dalam bentuk document. Dalam bentuk fisik, langkah
dokumen fisik maupun image document. Adapun yang pengelolaannya berawal dari pencatatan dokumen
dimaksud dengan image document adalah proses kepegawaian PNS sesuai dengan jenis arsip pegawai
penyimpanan sebuah dokumen dalam bentuk fisik contohnya adalah pengelompokan jenis arsip pegawai
(hard copy) menjadi bentuk image (soft copy) pada puskesmas sesuai wilayah kemudian dilakukan
komputer. Oleh karena itu, produk dokumen penyimpanan, pemeliharaan dan pelayanan informasi
kepegawaian yang diterima oleh Kantor Badan dokumen. Sedangkan tata naskah dalam bentuk image
Kepegawaian Daerah Kota Semarang memerlukan document dilakukan dengan memindai dokumen
suatu tatanan dokumen yang baik untuk kemudahan (scanning), penyimpanan dokumen dalam bentuk
penyimpanan maupun penelusurannya. Pada bagian database, pemeliharaan dan pelayanan informasi
ini peneliti ingin mengetahui pengelolaan arsip data dokumen yang dapat dilakukan melalui jaringan
kepegawaian di Kantor Badan Kepegawaian Daerah internet (Badan Kepegawaian Negara, 2011: 8-15).
Kota Semarang. Sistem pengelolaan arsip kepegawaian dalam bentuk
Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota dokumen fisik yang dilakukan meliputi kegiatan
Semarang berperan penting dalam pengelolaan prosedur pencatatan dokumen kepegawaian PNS
produk kepegawaian daerah. Produk yang diterima Pelaksanaan kegiatan pencatatan dokumen
merupakan bagian dari arsip penting yang harus kepegawaian PNS yang disimpan dalam bentuk
disimpan dengan baik. Berdasarkan wawancara dokumen fisik, meliputi pemeriksaan (verifikasi) dan
dengan informan mengenai Arsip apa saja yang validasi. Dalam kegiatan ini dimulai sejak arsip
disimpan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota diterima, kemudian menyortir dan mengelompokkan
Jenis dokumen kepegawaian PNS yang disimpan di dokumen kepegawaian. Kegiatan penyimpanan
Kantor Badan Kepegawaian terdiri dari beberapa dokumen kepegawaian PNS meliputi kegiatan
dokumen seperti Data Kepegawaian Perorangan memberikan label pada lemari penyimpanan tata
(DKP), Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT), naskah dan sampul tata naskah sesuai dengan urutan
Penetapan Angka Kredit (PAK), Berita Acara NIP, dan Menyusun tata naskah sesuai dengan urutan
Pelantikan dalam Jabatan dan Surat Keputusan NIP. Prosedur pemeliharaan dokumen kepegawaian
Pensiun (Badan Kepegawaian Negara, 2011: 9). PNS Arsip kepegawaian pns sebagai aset sejarah
Berdasarkan hasil penelusuran, peneliti mendapatkan perjalanan karir seorang PNS perlu dipelihara dengan
rincian jumlah arsip kepegawaian yang terdiri: baik agar nilai guna dan usia dokumen dapat bertahan
lebih lama. Pemeliharaan yang dilakukan dilakukan
dengan Pemeliharaan nilai guna dari arsip tersebut dan
Pemeliharaan kondisi fisik arsip tersebut.
Sumber: http://bkd.semarangkota.go.id