Dokumen - Tips - Neuro Anatomi Nervus VII
Dokumen - Tips - Neuro Anatomi Nervus VII
Gambar 1. Letak nukleus nervus fasialis di batang otak dilihat dari dorsal1
1
Gambar 2 Nuklei nervi kranialis motorik dan parasimpatis, tampak lateral
2
Gambar 3 perjalanan perifer nervus fasialis
3
terkait-emosi. Input yang lebih lanjut berasal dari ganglia basalia; pada ganguan
ganglia basalia (misalnya, penyakit Parkinson), dapat terjadi hipomimia atau
amimia. Selain itu juga terdapat berbagai sindrom diskinetik yang mengenai
otot-otot ekspresi wajah dengan jenis gerakan abnormal yang berbeda: antara
lain spasme hemifasial, diskenesia fasialis, dan blefarospasme. Lokasi lesi
penyebab sindrom ini masih belum diketahui.
Gambar 5 Kelumpuhan wajah A). Kelumpuhanfasialis sentral: otot-otot dahi tidak terkena. B).
Kelumpuhan fasialis perifer: otot-otot dahi terkena bersama seluruh bagian wajah lain pada sisi
yang terkena.
4
akibat herpes Zoster optikus, 4% akibat otitits media, dan 2% akibat jenis tumor
(tumor parotis, neurinoma, dan lainnya).
Pemulihan total terjadi tanpa terapi pada 60-80% pasien. Pemberian
steroid (prednisolone, 1 mg/kg berat badan setiap hari selama 5 hari), jika terapi
ini dimulai dalam 10 hari setelah onset kelumpuhan wajah, mempercepat
pemulihan dan diikuti dengan kesembuhan total pada lebih dari 90% kasus,
menurut beberapa penelitian yang telah dipublikasikan.
Reinervasi parsial atau yang salah arah pada otot-otot yang terkena
setelah episode kelumpuhan nervus fasialis idiopatik kadang-kadang
menimbulkan kontraktur wajah atau gerakan abnormal tambahan (sinkinesia)
pada otot-otot ekspresi wajah. Reinervasi yang salah arah menjelaskan
fenomena “air mata buaya”, yaitu lakrimasi involunter yang terjadi ketika pasien
makan. Penyebabnya kemungkinan adalah serabut sekretorik yang beregenerasi
yang ditujukan untuk glandula salivaria telah mengambil jalur yang salah di
sepanjang selubung sel Schwann serabut yang berdegenerasi yang mempersarafi
glandula lakrimaris, sehingga beberapa impuls untuk salivasi justru menginduksi
lakrimasi.
Nervus Intermedius
Nervus intermedius mengandung beberapa komponen aferen dan eferen.
Serabut aferen gustatorik. Badan sel serabut aferen untuk pengecapan terletak
di ganglion genikulatum, yang mengandung sel-sel pseudounipolar yang
menyerupai sel-sel pseudonipolar pada ganglia spinalia. Beberapa serabut
aferen ini berawal dari taste buds dua-pertiga interior lidah (Gambar 9). Serabut
ini awalnya disertai oleh nervus lingualis (cabang nervus mandibularis, divisi
terbawah nervus trigeminus), dan berjalan melalui khorda timpani menuju
ganglion genikulatum, dan kemudian di dalam nervus intermedius menuju
nukleus traktus solitarius. Nukleus ini juga menerima serabut gustatorik dari
nervus glosofaringeus, yang mempresentasikan pengecapan disepertiga
posterior lidah dan papillae valatae, dan dari nervus vagus, yang
merepresentasika pengecapan di epiglottis. Dengan demikian, pengecapan
dipersyarafi oleh tiga syaraf yang berbeda (N VII, IX dan X) pada kedua sisi.
Dengan demikian, ageusia total akibat lesi saraf hampir tidak mungkin terjadi.
5
Gambar 6 Komponen nervus fasialis dan deficit khas yang disebabkan oleh lesi
pada berbagai tempat di sepanjang perjalanannya.
6
di media dan kaudal nukleus motoric nervus fasialis setinggi ganglion
genikulatum dan melanjutkan ke ganglion pterigopalatinum dan masuk ke
glandula lakrimalis dan ke glandula mukosa nasalis. Serabut radiks lain berjalan
dengan rute lebih ke kaudal, melalui khorda timpani dan nervus lingualis, ke
ganglion submandibulare, tempat ditemukannya relay sinaptik. Serabut
postganglionic mempersarafi glandula sublingualis dan glandula
submandibularis, yang menginduksi salivasi. Seperti yang disebutkan diatas,
nukleus salivatorius superior menerima input dari sistem olfaktorius melalui
fasikulus longitudinalis dorsalis. Hubungan ini memberikan dasar anatomis
untuk refleks salivasi sebagai respons terhadap aroma yang membangkitkan
selera. Glandula lakrimalis menerima input sentralnya dari hipotalamus (emosi)
melalui formasio retikularis batang otak, serta dari nukleus spinalis nervi
trigemini (iritasi konjungtiva).
Gambar 8 Serabut gustatorik aferen dan jaras gustatorik. Gambar menunjukan reseptor perifer
(taste bud), perjalanan perifer serabut gustatorik (bersama nervus intermedius &nervus
glosofaringeus serta nervus vagus) dan hubungan sentral dengan nuklei batangb otak yang
sesuai.
7
Daftar Pustaka