Untuk melakukan pengukuran suatu variabel, tentunya kita harus tahu cara
pengoperasiannya. Dengan demikian hasil pengukuran dapat ketahui dengan pasti. Dalam
bab ini , kita bahas hanya cara pengoperasian alat ukur listrik, yaitu avometer, megger dan
earthtester.
I = Arus ( Ampere)
Bahaya kebakaran dapat terjadi apabila ada kebocoran arus dari penghantar atau
sambungan beraliran yang rusak dan mencapai titik tegangan nol oleh beberapa lintasan yang
tidak normal. Lintasan demikian mempunyai tahanan yang tinggi sehingga arus dapat
membangkitkan panas yang cukup untuk menimbulkan api.
Bahaya sengatan listrik biasanya timbul ketika ada sedikit atau tidak ada arus yang
bocor, karena tegangan yang menimbulkan arus muncul. Misalnya, jika kawat bertegangan
yang terbuka tersentuh kerangka logam dari lempengan perlengkapan listrik bawah tanah,
tegangan kawat yang beraliran akan mengisi kerangka logam trsebut. Kemudian, jika anda
1
menyentuh kerangka logam yang teraliri tadi, tubuh anda akan berperan sebagai lintasan arus
menuju ke tanah dan anda akan terkena sengatan kejutan listrik serius.
Penggunaan alat, diperlukan tiga buah elektroda (C1, P1, dan E yang berguna untuk
mengalihkan arus dan tegangan didalam tanah, sehingga akan terukur nilai resistansinya. Titik
C1 berfingsi untuk mengalirkan arus didalam tanah, sedang titip P1 adalah netral tanah, dan E
adalah titik pentanahan.
Unsur tanah, meliputi daerah berair dan yang mengandung unsur garam dan zat besi.
Bahan penghantar, diameter penghantar pentanahan,
Kedalaman batang penghantar.
2
Pengecekan Bateray Alat Earth tester :
30
200 10
15
100
50 20
L L
Batt volt ohm
Push on
L = 5 – 10 meter
a. Pengertian Avometer
Multitester atau AVOmeter ( amper volt, ohm meter ) seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah, biasa juga disebut pengetes rangkaian, cocok sekali untuk memeriksa
kondisi-kondisi rangkaian dimana arus mengalir dan mengetes mesin-mesin listrik dan
aparat-aparat. Terdapat juga tester yang bisa digunakan sebagai amperemeter DC, voltmeter
DC, voltmeter AC, ohmmeter, dan lain-lain.
Jika mengukur suatu besaran listrik, perlu diperhatikan besaran apa yang mau diukur
lalu pastikan dengan alat yang digunakan sesuai dengan fungsi alat tersebut agar jangan
terjadi kerusakan pada alat ukur.
3
Gambar Avometer dan bagian-bagiannya
Range untuk
measuring tegangan DCV ( NULL )
± 25 ±5
Range untuk measuring
DCV ACV~
1000 750
4
2k 30 20 10
1k 50 5
00
5 00 2 00 1 2 1
0
8
100 150
50 20 30 20 0
V-A 10 4 6 40 25 0 V-A
0 2 8
0 50
0 10
AC10V AC10V
.1 .2 .5 1
C ( μF) .05 5 C ( μF)
0 .0 1 10
-10 -5 0 +5 +10
-15 +15
-20 +20 +2
-25 0 5
-2 -1 +1 +2 +3
-4 -3 +4
NULL -5 5 DCV( NULL) 10 ACV~
+5 DCV
0 ± 25 ± 5 1000 15
ICEO DCV 1000 LI(μA.mA)
250 250
LV 2 1 LV(V)
3 50 50 0
hFE10 50 100 200 500 10 00
0 10 (22 dB)
HV 2.5 +15 dB
+10 +20 C ( μF)
PROBE
-10 0 +22 X100k
0.25
OFF
0.1
50μ x1K
150 μ A
2.5m x10
15mA
25m
0.25
x1 hFE
PROBE
DCA 150mA
BUZZ L1
30 20 10
2k 50 5
1k 10 0
20 0 2
1
50 0 0
8
100 150 2 00
0
510 20 30
40
V-A 4 6 25 V-A
00 2 8 50 0
0 10
AC10V AC10V
.1 .2 .5 1
C ( μF) .05 5 C ( μF)
0 .0 1 10
-10 -5 0 +5 +10
-15 +15
-20 +20 +2
-25 0 5
-2 -1 +1 +2
-3 +3
-4 +4
NULL -5 5 DCV( NULL) 10 +5 DCV
0
± 25 ± 5 1000 ACV~15
ICEO DCV 1000 LI(μA.mA)
250
2 1 250
LV LV(V)
3 50 0
50
hFE 10 50 100 200 500 10 00
0 10 (22 dB)
HV 2.5 +15 dB
+10 +20 C ( μF)
PROBE -10 0 +22 X100k
0.25
OFF
0.1
50 μ x1K
150 μ A
2.5m x10
15mA
25m x1 hFE
0.25 150mA PROBE
DCA L1
BUZZ
Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada
Kedudukan Ω dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan
dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada
posisi nol pada skala Ω. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti
baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai yang baru. Langkah selanjutnya kedua
ujung test lead dihubungkan pada ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya.
5
Cara membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus
dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian
tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum
penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya di ubah
dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi pengaturan jarum
penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor
tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 Ω. Apabila
dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka
batas ukurnya diubah lagi menjadi KΩ dan dilakukan proses yang sama seperti waktu
mengganti batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala KΩ, yaitu angka penunjukan jarum
meter dikalikan dengan 1 KΩ
6
e. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC
Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter
diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter dihubungkan
secara seri pada rangkaian sumber DC (perhatikan Gambar 4 di bawah)
Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk mendapatkan kedudukan
maksimum, saklar pilih diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500
mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
multimeter.
Alat ukur amperemeter dan voltmeter dapat digunakan rumus di bawah ini :
JP BT
HP
BS
7
dimana : HP : Hasil Pengukuran
JP : Jarum Penunjuk
BT : Batas Ukur (merupakan kemampuan maksimum dari
skala nilai yang dipakai)
BS : Batas Skala (merupakan batas skala maksimum
yang dibaca pada monitor)
Multi meter digital bekerja dengan dasar penerapan transducer dan op-amp sebagai
bagian penginderanya. Multimeter digital memperagakan hasil pengukuran dengan bentuk
angka diskrit sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada sebuah skala kontinu seperti pada
papan skala sistem analog.
Dalam banyak hal pemakaian penunjukan dengan angka ini menguntungkan karena,
8
berarti jika pada saat pengukuran terbaca 123.4 mVolt maka kesalahannya ada pada kisaran +/-
1% dari 123.4 mVolt atau nilai sebenarnya antara 122.2 s/d 124.6 mVolt.
Contoh lain terbaca,220.5 Volt maka kesalahannya ada pada kisaran +/- 1% dari 220.5
Volt atau nilai sebenarnya antara 218.3 s/d 222.7 Volt.
1.4. Megger
Pada umumnya tahanan-tahanan isolasi akan mengalami kurang lebih 1000 mega ohm
sampai 10.000 mega ohm, tergantung kepada kelembaban udara dan kontaminasi pada
permukaan . Untuk pengukuran tahanan isolasi dipakai dengan alat megger.
Perhatikan secara seksama isolasi-isolasi dari pada seluruh sirkuit pengukuran termasuk
penghantar-penghantar peralatan lainnya.
9
sirkit pengukuran tersebut dilakukan secara khusus melalui sarung-sarung tangan dari bahan
isolator yang ditempatkan melalui kotak atau tempat pengukuran .
Tahanan isolasi untuk ruangan/tempat kering adalah 1000 ohm/volt tegangan kerja
Contoh: Jika tegangan 220 V maka tahanan isoalsi 1000 x 220 = 220000 ohm atau 220 K
ohm ohm Jika tegangan 380 V maka tahanan isolasi 380 V x 1000 = 380000 ohm atau 380
K ohm.
10000
1000000 MΏ 1000
Batt
Check
MΏ
PRESS TO TEST OFF
LOCK
Gambar Megger
10
BAB II
Ada dua sistem pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital. Sistem analog
berhubungan dengan informasi dan data analog. Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu,
misalnya penunjukan temperatur dalam ditunjukkan oleh skala, penunjuk jarum pada skala
meter, atau penunjukan skala elektronik
Sistem digital berhubungan dengan informasi dan data digital. Penunjukan angka digital
berupa angka diskret dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu. Penunjukan display
dari tegangan atau arus dari meter digital berupa angka tanpa harus membaca dari skala meter.
Sakelar pemindah frekuensi pada pesawat HT juga merupakan angka digital dalam bentuk
digital
11
a. Alat Ukur Listrik Analog
Mekanik pengatur jarum penunjuk merupakan dudukan poros kumparan putar yang diatur
kekencangannya Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, jika terlalu kendor jarum akan
mudah goncang. Pengaturan jarum penunjuk sekaligus untuk memposisikan jarum pada skala
nol meter. Alat ukur analog memiliki komponen putar yang akan bereaksi begitu mendapat
sinyal listrik. Cara bereaksi jarum penunjuk ada yang menyimpang dulu baru menunjukkan
angka pengukuran. Atau jarum penunjuk bergerak ke angka penunjukan perlahan-lahan tanpa
ada penyimpangan. Untuk itu digunakan peredam mekanik berupa pegas yang terpasang pada
poros jarum atau bilah sebagai penahan gerakan jarum berupa bilah dalam ruang udara. Pada
meter dengan kelas industri baik dari jenis kumparan putar maupun jenis besi putar seperti
meter yang dipasang pada panel meter banyak dipakai peredam jenis pegas.
12
Multimeter salah satu meter analog yang
banyak dipakai untuk pekerjaan kelistrikan dan
bidang elektronika
13
Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat sinyal analog, analog to digital
converter, mikroprosesor, alat cetak, dan display digital. Sensor mengubah besaran listrik dan
non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan masih dalam orde mV perlu diperkuat oleh
penguat input
Sinyal input analog yang sudah diperkuat, dari sinyal analog diubah menjadi sinyal
digital dengan (ADC) analog to digital akan diolah oleh perangkat PC atau mikroprosessor
dengan program tertentu dan hasil pengolahan disimpan dalam sistem memori digital. Informasi
digital ditampilkan dalam display atau dihubungkan dicetak dengan mesin cetak. Display digital
akan menampilkan angka diskrit dari 0 sampai angka 9 ada tiga jenis, yaitu 7-segmen, 14-
segmen dan dot matrik 5 x 7. Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak
bertegangan atau OFF, ketika sinyal 1 bertegangan atau ON.
14
Sebuah multimeter digital, terdiri dari tiga jenis alat ukur sekaligus, yaitu mengukur
tegangan, arus, dan tahanan. Mampu untuk mengukur besaran listrik DC maupun AC. Sakelar
pemilih mode digunakan untuk pemilihan jenis pengukuran, mencakup tegangan AC/DC,
pengukuran arus AC/DC, pengukuran tahanan, pengukuran diode, dan pengukuran kapasitor.
Terminal kabel untuk tegangan dengan arus berbeda. Terminal untuk pengukuran arus kecil 300
mA dengan arus sampai 10 A dibedakan.
Bahkan dalam satu alat ukur listrik dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran,
misalnya tegangan AC dan DC, arus listrik DC dan AC, resistansi kita menyebutnya
Multimeter. Untuk kebutuhan praktis tetap dipakai alat ukur tunggal, misalnya untuk mengukur
tegangan saja, atau daya listrik saja. Sampai saat ini alat ukur analog masih tetap digunakan
15
karena handal, ekonomis, dan praktis. Namun alat ukur digital makin luas dipakai, karena
harganya makin terjangkau, praktis dalam pemakaian, dan penunjukannya makin akurat dan
presisi.
a. Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari kuantitas atau
variabel.
b. Akurasi adalah alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variabel yang diukur
c. Presisi adalah hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran atau derajat untuk
membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
d. Kepekaan adalah ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau
variabel yang diukur.
e. Resolusi adalah perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh alat
ukur.
f. Kesalahan paralaks adalah kesalahan akibat sudut pembacaan.
g. Overshoot adalah simpangan maksimum output sebelum alat ukur menunjukkan hasil
pengukuran.
h. Kalibrasi adalah penyesuaian skala penunjukan
16
Untuk mengetahui perubahan besaran
b. Hasil Pengukuran Sangat Tergantung Pada :
- Alat ukur yang digunakan, tergantung kelas ketelitian seperti data dan arti simbol
berikut ini.
Artinya
a:
17
c. Prinsip Kerja Berbagai Jenis Alat Ukur
kumparan stator.
18
DC Jarum bergerak karena daya electro-
Jenis Electrostatis
statis pada plat logam
AC
Pemasangan Mendatar
Pemasangan Miring
60o
Pada awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu
sistem metrik (dipelopori Prancis sejak 1795). Amerika Serikat dan Inggris juga
menggunakan sistem metrik untuk kepentingan internasional, tapi untuk kebutuhan lokal
menggunakan sistem CGS (centimeter-gram-second). Sejak tahun 1960 dikenalkan Sistem
Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan internasional. Enam besaran yang dinyatakan
dalam sistem SI, yaitu:
Panjang Meter m
Massa Kilogram Kg
19
Waktu Detik S
Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm, henry, dan
sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan simbol di bidang
kelistrikan dan kemagnetan berlaku internasional.
W Daya AC
~
20
BAB III
Pada umumnya pengukuran besaran listrik pada industri, sekolah maupun rumah
tangga adalah pengukuran arus, tegangan , frekwensi dan daya listrik.
a. Amperemeter
Alat untuk mengukur arus pada suatu penghantar adalah ampere meter dan tang
amper. Alat ukur ampere meter ada dua jenis :
Alat ukur ampere meter/ tang ampere DC ( Direct current ) untuk arus searah
Dengan simbol A satuan ampere
21
Pembacaan satu strip
Jumlah Strip = 30
Jumlah nilai skala akhir = 6 ,
Maka,
Satu strip = 6 / 30 = 0, 2
Alat ukur ampere meter AC/ tang ampere AC ( alternating current) untuk arus bolik-
balik.
A
Dengan simbol dengan satuan ampere
22
Pada suatu rangkaian bolak-balik perlu suatu alat ukur amperemeter bolak-balik (AC)
untuk mengukur arus bolak-balik pada rangkain tersebut, seperti gambar pemasangan
dibawah ini.
(AC) R
Rangkaian pengukuran dengan alat ampere meter mempunyai tahanan dalam pada
amperemeter.
I’’ I
R shunt I’ Gambar
R1 Rangkaian tahanan dalam
Rk. I’
Maka : Rs =
I – I’
Dengan demikian untuk setiap nilai arus skala penuh, besarnya tahanan shunt yang
diperlukan dapat ditentukan.
Contoh,
Sebuah alat ukur 1 mA dengan tahanan dalam 100 ohm akan diubah menjadi 0 – 100 m A .
Tentukan nilai tahanan yang diperlukan.
23
Penyelesaian: Is = I – Ik 100 - 1 = 99 m A
b. Tang ampere
Pengukuran alat ukur dengan tang ampere sama dengan alat ukur portable yaitu
hubungan seri. alat tang amper praktis tanpa pemutusan pada penghantar hanya
memasukkan kabel penghantar pada cengkraman alat. Cara pembacaan sama dengan alat
ukur portable amperemeter.
24
Gambar Pengukuran Arus dengan tang amper
Alat untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian berbeban adalah Voltmeter .
Alat ukur voltmeter ada dua jenis :
Alat ukur voltmeter DC ( Direct current ) untuk tegangan searah
dengan simbol V satuan volt
Alat ukur ampere meter AC/ tang ampere AC ( alternating current) bolik-balik
dengan simbol dengan satuan volt
~V
Gambar Voltmeter AC
25
Terminal batas ukur
V voltmeter
Volt meter
Pemasangan alat ukur voltmeter pada suatu rangkaian berbeban harus dihubungkan
dengan hubungan paralel terhadap beban.
V ▪
Tegangan
Sumber
V R
▪voltmeter DC
I = arus
V yang mengalir
▪
bola-balik
Tegangan
V
Sumber
~ R
▪voltmeter AC
(AC)
Tahanan dalam dari alat ukur voltmeter kira-kira berkisar antara 100 Ω/V sampai dengan
100 K Ω/V.
26
3.3. Frekwensi Meter.
Lidah bergetar
Kumparan
penguat N
Wattmeter 1 fasa adalah alat untuk mengukur daya listrik suatu beban listrik AC 1 fasa maupun
3 fasa. Gambar di bawah memperlihatkan penampang atas sebuah wattmeter 1 fasa model PD-310; kelas
0.5; buatan Takimoto Electrical Instrument CO. LTD.
27
Keterangan gambar :
c) Terminal
d) Terminal tegangan 60 V
e) Terminal arus A
g) Skala pembacaan
h) Cermin
i) Jarum penunjuk
a. Penanganan Wattmeter.
Wattmeter portable biasanya mempunyai dua atau lebih batas ukur untuk setiap tegangan atau
amperemeter seperti ditunjukkan gambar diagram wattmeter.
Dalam wattmeter satu phasa yang mana arus nominal dapat dirubah pada batas ukur 5 A dan 2,5
A untuk tegangan nominal 240 V, 120 V batas batas ukur dan pengganda ditentukan seperti tabel
dibawah ini:
Tabel Penggandaan nilai skala mak. Wattmeter, Tegangan dan Arus nominal
Tegangan nominal
(V) 240 V 120V 60 V
Arus nominal (A)
Pengganda
5A 10 5 2,5
WATTMETERR
I
Spoel arus
● ●
●
Spoel tegangan
SUMBER V1 V BEBAN
TEGANGAN
Maka yang terbaca dalam wattmeter : Daya real (P) dengan rumus
JenisWattmeter
Cara pembacaan beban tahananSatu
capasitif
Fasa cos: α < 0,65
29
P total = 3 x P ( wattmeter )
WATTM ETER
I
Spoel arus
PENGHANTAR
● ●
FASA R
●
Spoel tegangan
B
E
PENGHANTAR B
FASA S A
N
PENGHANTAR
FASA T
WATTM ET ER.1
Spoel arus
PENGANT AR ● ● ●
FASA R ●
TEGANGA Spoel tegangan
NS B
E
PENGANT AR
● B
A
FASA S N
Spoel tegangan
●
PENGANT AR ● ●
Spoel arus
FASA T
WATTM ET ER.2
30
V1.2
P1 = V1.2 X I 1 COS (α +
30º)
V2
P2= V3 .2 X I 1 COS (α - 30º)
30º
V3.2
α 30º
V1.2
V3 V1
Gambar diagram vector untuk tegangan dan arus yang seimbang yang menggunakan
metode dua wattmeter. Bila pembacaan dari dua wattmeter tersebut adalah P1 dan P2 maka,
P = P1 + P2
Disini :
V 1.2 = V 3.2 = 3 x V1 . I 1 = V3
P = 3 x V1 . I 1 cos α
31
3) Sumber tegangan tiga fasa dengan dengan tidak seimbang
Tiga wattmeter satu fasa
Jika setiap penghantar beban tidak sama, maka perlu dibuat system tiga wattmeter tanpa
penghantar netral ataupun dengan penghantar netral. Jika beban seimbang maupun tidak
seimbang maka :
P total = P1 + P2 + P3 atau
Penghantar fasa R●
B
P1
E
Penghantar fasa T
● ● B
P2
● A
N
Penghantar fasa S ●
P3
32