Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG

Pokok Bahasan : Gizi seimbang

Sasaran : Keluarga

Tempat :-

Hari/Tanggal :-

Waktu : 60 menit

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Penyuluh : Ai Rohmnaiah

A. LATAR BELAKANG
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan
gizi.Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi maka mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh
tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM)
terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi
seimbang.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 60 menit keluarga dapat memahami tentang
gizi seimbang.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga mampu memahami tentang:
a. pengertian gizi seimbang
b. prinsip gizi seimbang
c. pesan gizi seimbang
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian gizi seimbang
2. Prinsip gizi seimbang
3. Pesan gizi seimbang
D. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan kepada keluarga.
E. Strategi Pelaksanaan
Konsumsi Gizin Seimbang
F. Metode
G. Ceramah

Diskusi/ tanya jawab


H. Susunan Acara
Tahap waktu Kegitan Peserta Metode Media
penyuluhan
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi 1. Menjawab
salam salam

2. Memperkenal 2. Mendengar
kan diri kan dan
memperhati
3. Menjelaskan akn
tujuan
3. Menjawab
penyuluhan
pertanyaan
dan pokok
materi yang
akan di
sampaikan

4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga
tentang
pentingnya
gizi seimbang

Penyajian 45 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Ceramah


menit materi memperhatikan dan tanya
a. Pengertian jawab
gizi seimbang
b. Prinsip gizi
seimbang
c. Pesan gizi
seimbang
Penutup 10 1. Meminta 1. Mengajuka Tanya Bener
menit keluarga n jawab
untuk pertanyaan
menjelaskan 2. Menjawab
materi yang pertanyaan
telah di yang telah
sampaikan di berikan
dengan oleh
singkat penyuluh
2. Menyimpulka 3. Membalas
n hasil salam
penyuluhan
3. Menutup
acara dengan
salam
penutup

1. Setting Tempat
LAYAR

PEMATERI

KELUARGA

A. MEDIA
- Banner
B. KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan

a. Input

1.Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 6 peserta


2.Media penyuluhan yang digunakan adalah Banner
3.Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
4.Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 60 menit
5.Tempat penyuluhan adalah dirumah keluarga
6.Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses

1. keluarga aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan


2. Tidak ada keluarga yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
3. Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan keluarga mengerti dan memahami


materi penyuluhan

d. Outcome

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan


yang lebih baik

C. EVALUASI
a. Persiapan :

1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes


2. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Proses :

1. Keluarga datang tepat waktu


2. keluarga memperhatikan penjelasan perawat
3. Keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
4. Media dapat digunakan secara efektif

c. Hasil :
1. Keluarga dapat menjelaskan penegrtian gizi seimbang
2. Keluarga dapat menjelaskan prinsip gizi seimbang
3. Keluarga dapat menjelaskan pesan gizi seimbang
D. Materi
(Terlampir)
E. Sumber pustaka
MATERI

K0NSUMSI GIZI SEIMBANG

1. Definisi Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah
dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi
Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup secara
kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin
dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk tumbuh (pada anak-anak), untuk menjaga
kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua
kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan
tubuh saat konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
2. Prinsip Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun
1955 merupakan realisasi dari rekomendasi Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun
1992. Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah
diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang
dihadapi. Dengan mengimplementasikan pedoman tersebut diyakini bahwa masalah gizi
beban ganda dapat teratasi. Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada
dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.
Empat Pilar tersebut adalah:
a) Mengonsumsi makanan beragam.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya,
kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Contoh: nasi
merupakan sumber utama kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayuran dan buah-
buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan
protein; ikan merupakan sumber utama protein tetapi sedikit kalori. Khusus untuk bayi
berusia 0-6 bulan, ASI merupakan makanan tunggal yang sempurna. Hal ini disebabkan
karena ASI dapat mencukupi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan
optimal, serta sesuai dengan kondisi fisiologis pencernaan dan fungsi lainnya dalam
tubuh Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman
jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Anjuran pola makan dalam
beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok pangan
sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya. Contohnya, saat ini dianjurkan
mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dibandingkan dengan anjuran
sebelumnya. Demikian pula jumlah makanan yang mengandung gula, garam dan lemak
yang dapat meningkatkan resiko beberapa PTM, dianjurkan untuk dikurangi. Akhir-
akhir ini minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi
seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan
dehidrasi.

b) Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat


Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang menderita
penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis
zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme
pada orang yang menderita infeksi terutama apabila disertai panas. Pada orang yang
menderita penyakit diare, berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara
langsung akan memperburuk kondisinya. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang
menderita kurang gizi akan mempunyai risiko terkena penyakit infeksi karena pada
keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit
lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa
hubungan kurang gizi dan penyakit infeksi adalah hubungan timbal balik.

Adapun 10 prilaku hidup bersih dan sehat :


1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi asi eksklusif
3) Menimbang balita setiap bulan
4) Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan denga air bersih dan sabun
6) Menggunakan jamban yang sehat
7) Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
8) Makan buah dan sayur setiap hari
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah

c) Melakukan aktivitas fisik.


Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
merupakan salahsatu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan
zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain
itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk
metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat
gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.

d) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal


Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi
keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu
Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks
Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus
menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah
penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera
dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.

3. Pesan Gizi Seimbang


Pada tahun 1995, pemerintah melalui Departemen Kesehatan mengenalkan Pedoman
umum Gizi Seimbang(PUGS) sebagai panduan pemenuhan gizi
m a s ya r a k a t P e d o m a n Umum Gizi Seimbang ini dijabarkan dalam 13 pesan
dasar.13 Pesan Dasar PUGS tersebut adalah sebagai berikut;
a. Makanlah Aneka Ragam Makanan
Makanlah makanan yang mengandung nutrisi yang beragam, karena tidak ada
bahan makanan yang mengandung semua nutrisi yang diperlukan tubuh
b. Makanlah Makanan untuk Memenuhi Kecukupan Energi
Konsumsi makanan harus dapat memenuhi kebutuhan energy harian, kecukupan energy dapat
dilihat dari BB yang normal.
c. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat, Setengah dari Kebutuhan Energi
Makanan pokok sebaiknya memberikan setengah kebutuhan energi, sisanya
makanan lain yang mengandung protein dan lemak seperti daging dan telor, susu dan
sebagainya.
d. Batasi Konsumsi Lemak dan Minyak sampai Seperempat dari Kecukupan Energi
Konsumsi minyak dan lemak sebaiknya tidak lebih dari seperempat dari kebutuhan
energi, kelebihan lemak dan minyak cenderung disimpan sebagai lemak tubuh.
e. Gunakan Garam Beryodium
Yodium adalah nutrisi penting bagi tubuh terutama untuk proses metabolisme
pertumbuhan tubuh. Garam dapur dapat menjadi slaah satu sumber utama mineral
yodium.
f. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi
Zat besi sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembetukan sel – sel darah
merah, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Zat besi banyak terdapat
dalam sayuran hijau.
g. Berikan Asi Saja pada Bayi sampai Berumur 6 bulan
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai berumur 6bulan, ASI juga menjadi
imunisasi alami bagi bayi.
h. Biasakan Makan Pagi
Sarapan pagi sangat penting bagi metabolisme tubuh karena membatasi waktu
puasa saat malam hari. Sarapan dapat meningkatkan laju metabolisme sehingga tubuh lebih
efektif mengubah makanan menjadi energi dan memberi nutrisi tubuh.
i. Minum Air Bersih dan Aman dan Cukup Jumlahnya
Air yang diminum harus selalu bersih dan aman dari potensi berbahaya seperti
kuman penyakit dan bahan kimia lainnya. Air berperan penting dalam tubuh untuk
mencegah terjadinya dehidrasi, air beguna untuk membantu fungsi organ, membantu
pencernaan dan membuang racun.
j. Hindari Minum Beralkohol
Minum beralkohol meningkatkan resiko penyakit, minum beralkohol juga dapat
merusak mental.
k. Lakukan aktifitas fisik dan olahraga secara teratur
Aktifitas fisik dan olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena dapat
melancarkan aliran darah, mengendalikan tekanan darah, mengendaikan glukosa darah dan
lain sebagainya.
l. Makanlah Makanan yang Aman Bagi Kesehatan
Makanan bisa tidak aman jika mengandng bahan berbahaya yang berasal dari bahan
baku, pengawet, pewarna Dsb.
m. Bacalah Lebel Makanan yang Dikemas
Makanan kemasan yang baik mencantumkan lebel nutrisi seperti bahan – bahan,
kandungan nutrisi dan juga mencantukan kadaluarsa pada kemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. Editor. Penuntun Diet Instalasi Gizi RS Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi
Dietisien Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2007.
Departemen Kesehatan RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang). Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Laporan Nasional. Balitbang Depkes, Jakarta, 2008.
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Pedoman Umum Gizi
Seimbang (Panduan Untuk Petugas), 2003. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta 2003.
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Pemberian Air Susu Ibu dan
Makanan Pendamping ASI. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta 2009
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Daftar Makanan Penukar. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta 1997.
Institute Danone, Nakita. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Kompas Gramedia, Jakarta
2010.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG

Disusun oleh:

Ai Rohmaniah (KHGA 16032)

STIKES KARSA HUSADA GARUT


Jl. Nusa Indah No. 24, Tarogong Kidul, Garut

2018/2019

Anda mungkin juga menyukai