Revolusi Amerika Tahun 1776
Revolusi Amerika Tahun 1776
T ahun 1600-an merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi dari Eropa ke
Amerika Utara secara besar-besaran. Pelayaran Colombus atas nama kerajaan Spanyol pada
tahun 1942 telah membuka jalan untuk mencapai benua baru yang kemudian disebut Amerika.
Imigran pertama adalah orang-orang Inggris. Mereka datang dengan alasan diantaranya karena
mereka melarikan diri dari penindasan politik, demi mencari kemerdekaan ataupun untuk menarik
peruntungan yang lebih baik daripada negeri mereka sendiri. Inggris mendirikan 13 daerah koloni
di Amerika diantarnya adalah Virginia, Maryland, New York dan Georgia. Pertumbuhan koloni–
koloni Inggris di Amerika selama awal abad XVII sampai dengan abad XVIII menimbulkan berbagai
terhadap Prancis ternyata membawa akibat rangkap yaitu pihak jajahan Inggris bertambah luas
dan bagi pihak Inggris harus menanggung beban keuangan dan konflik antara daerah koloni
dengan diproklamasikannya kemerdekaan 13 negara bagian pada tanggal 4 Juli 1776. Pihak
Kemenangan Inggris dalam perang Tujuh Tahun ternyata tidak menyelesaikan masalah yang
harus dihadapi pemerintah Inggris di koloni Amerika. Bagi Inggris kemenangan dalam perang
meyisakan hutang yang jumlahnya cukup besar, mencapai 130 juta Pound. Lebih dari pada itu,
bertambahnya wilayah Inggris telah menambah beban baru yang harus ditanggung oleh
pemerintah Inggris. Pemerintah mempunyai pandangan untuk meningkatkan besaran pajak yang
harus dibayar penduduk Inggris. Namun penduduk Inggris juga menentang besarnya pajak yang
harus mereka bayar demi perjuangan untuk daerah koloni. Akhirnya pemerintah Inggris
membebani daerah koloni untuk turut serta meringankan beban keuangan yang dihadapi Inggris.
Daerah-daerah koloni tersebut dipungut berbagai macam pajak tanpa melalui perundingan. Pajak
1. Undang-undang Gula (Sugar Act) pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur
tentang kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika.
2. Undang-Undang Keuangan (Currency Act) pada tahun 1764, yang mengatur tentang larangan
pengeluaran uang bagi masing-masing daerah koloni.
3. Undang-Undang Materai (Stamp Act) pada tahun 1765yang mengatur tentang pajak materai atas
surat-surat kabar, pamflet, percetakan, dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat perkapalan
dan lisensi. Undang –undang ini mendapat reaksi yang luar biasa dari penduduk koloni
Amerika.Penduduk koloni Amerika mulai beranggapan Inggris berusaha untuk memperlemah
kondisi koloni Amerika.Para penduduk koloni melakukan protes dengan menyebarkan pamflet-
pamflet profokatif untuk menentang pemberlakuan Undang-undang Materai dan mengadakan
pemboikotan terhadap barang-barang Inggris. Sikap demikian yang memberikan dampak
terhadap oerekonomian Inggris yang mulai melemah. Aksi protes terhadap Undang-Undang
Materai merupakan langkah awal menuju arah revolusi. Karena mendapat aksi perlawanan yang
begitu hebat oleh daerah koloni Amerika, Akhirnya Undang-Undang Materai dicabut pada tahun
1766.
4. Undang-Undang Townshed pada tahun 1767 yang mengatur tentang pungutan atas gelas,
timah, cat, kertas, dan hasil pungutan itu harus dipergunakan untuk membayar gaji para
gubernur kerajaan.
5. Undang–Undang Teh (Tea Act) pada tahun 1767, merupakan awal bencana bagi Inggris.
Undang-undang ini mengatur tentang regukasi importing Teh di koloni Amerika. Pada tahun
1773, terjadi peristiwa Pesta Boston yang akhirnya merubah kebencian penduduk koloni Amerika
menjadi sebuah gerakan yang menuntut sebuah pemerintahan yang Independen.
6. Undang-undang Quebec Act pada tahun 1774 yang mengatur tentang jaminan bahasa, agama
dan ketatanegaraan.
Gambar: Patung Liberty
meletusnya pertempuran antara koloni dan kerajaan Inggris mulai muncul dengan diadakannya
kongres kontinental pertama pada tahun 1774 yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin dari rakyat
Amerika. Dalam kongres pertama ini dahasilkan pernyataan hak-hak yang kemudian dikirimkan
ke Inggris. Pernyataan hak tersebut tercantum bebebrapa tuntutan dan protes dari koloni yang
salah satunya adalah protes mengenai diperkecilnya kemerdekaan dan kebebasan mereka oleh
pengawasannya akan dijalankan oleh panitia keamanan tiap kota dan daerah.
Sesuai dengan insrtuksi dari George III kepada Lord Nord yang merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi untuk koloni-koloni Amerika, pada 19 April 1775, Jenderal Gage mengirimkan pasukan
Inggris yang cukup kuat yang beranggotakan 800 pasukan infantri dari kota Boston yang dipimpin
oleh Kolonel Francis Smith untuk merebut gudang-gudang senjata yang telah didirikan oleh para
pasukan sukarela. Setelah semalaman menempuh perjalanan pasukan Inggris mencapai desa
Lexington dan bertemu pasukan pimpinan kapten John Parker. Ketika tanda bahaya dari Lexington
pada tanggal 10 Mei 1775. Pada tanggal 15 Mei, Kongres memutuskan untuk berperang dengan
pihak Inggris, merubah milisi kolonial menjadi tentara kontinental dan menunjuk Kolonel George
Washington dari Virginia sebagai pemimpin tertinggi pasukan Amerika. Sementara itu, Amerika
kehilangan banyak korban jiwa di Bunker Hill, tepat diluar kota Boston. Kongres juga
memerintahkan ekspedisi Amerika untuk bergerak ke arah utara , menuju Kanada pada musin
Inggris masih belum bisa diterima bagi sebagaian anggota kontinental. Pada bulan Juli, John
Dickinson menulis sebuah resolusi yang dikenal dengan nama Petisi Ranting Zaitun yang
memohon kepada raja untuk mencegah tindakan-tindakan permusuhan lebih lanjut hingga
tercapai kesepakatan bersama. Petisi ini tidak dianggap dan Raja George III pada tanggal 23
Agustus 1775 mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut koloni-koloni berada dalam situasi
pemberontakan. Perjuangan rakyat koloni Amerika mendapat bantuan dari Prancis dan Belanda.
Bahkan Prancis mengirimkan pasukan dan senjata dibawah pimpinan Jenderal Laffayette tahun
1778. Kerjasama anatara Prancis dan pasukan kaum koloni menyebabkan Inggris semakin
terdesak dan banyak bertahan. Akhirnya Perang berakhir dengan kemenangan berada di pihak
koloni. Berakhirnya perang ditandai dengan menyerahnya pasukan Inggris pada tahun 1781 yang
Pada bulan Januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan penulis yang datang ke
Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan pamflet setebal 50 halaman bertajuk Common
Sense. Namun masih ada yang harus diselesaikan yaitu memperoleh kesepakatan dari semua
koloni untuk mencetuskan deklarasi secara resmi. Pada tanggal 10 Mei 1776, setahun setelah
pertemuan pertama Kongres Kontinental Kedua sebuah resolusi telah disepakati yang meminta
pemisahan diri. Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 sebagian besar merupakan karya
Jefferson. Deklarasi ini diangkat dari filosofi politik Perancis dan aliran pencerahan Inggris juga
teori Kontrak Sosial dari John Locke. Untuk berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah sama
seperti berjuang mendapatkan suatu pemerintah yang didasrkan kesepkatan bersama sebagai
ganti sebuah permintaan yang dipimpin seorang raja yang telah dengan satu dan lain cara
menjadikan kita subyek kekuasaan hukum asing di luar konstitusi kita dan yang tidak diakui oleh
hukum kita.Hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan bersama yang dapat
melindungi hak-hak asasi manusia untuk hidup, merdeka dan mengejar kebahagiaan. Maka
berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah berjuang atas nama hak dasar seseorang.
D. DAMPAK REVOLUSI AMERIKA
Revolusi memungkinkan Amerika merdeka dari Inggris dan telah mengubah beberapa keadaan
kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek politik sudah tidak terdapat pegawai Inggris di
Amerika lagi. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Britain tetapi telah memberikan
kekuasaan kepada negara-negara bagian untuk mengatur wilayahnya masing-masing. Dari aspek
perbudakan. Dari aspek ekonomi Amerika menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam
dunia perdagangan.
REVOLUSI AMERIKA
Perang kemerdekaan Amerika meletus tahun 1774—1783. Kemènangan Amerika menyebabkan
munculnya “declaration of independence” yang ismnya adalah “bahwa
Ketegangan-ketegangan antara inggris dengan daerah-daerah koloni akhrirnya menjadi pemicu meletusnya
perang kemerdekaan amerika.Adapun faktor utanma penyebab terjadinya perang kemerdekan amerika
sebagai berikut:
1. Declaration des droits the I’homme et du citoyen (Pernyataan hak-hak manusia dan warga
negara,1789), suatu naskah yang dicetuskan pada permulaan revolusi prancis sebagai perlawanan
tarhadap kesewenangan dari rezim lama.
2. Bill of right(Undang-undang hak),suatu naskah yang disusun oleh rakyat amerika pada tahun 1789
(sama tahunnya dengan deklarasi prancis),dan yang menjadi bagian dari undang-undang dasar
pada tahun 1791.
3. The four fredoms of F.D.Roosevelt.Rumusan ini dikemukakan oleh presiden amerika
serikat,franklin d. roosevelt pada permulaan perang dunia II (tahun 1941).Hak-hak yang disebut
oleh presiden roosevelt meliputi freedom of speech (Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan
pendapat), Freedom of region (Kebebasan beragama),Freedom from fear (Kebebasan dari
ketakutan),dan Freedom from want (Kebebasan dari kemelaratan)
4. Universal Declaration of human rights (Pernyataan sedunia tentang hak-hak manusia)1948 oleh
negara-negara yang tergabung dalam Periserikatan bangsa-bangsa.
Sejarah Revolusi Amerika Serikat, Latar Belakang, Dampak Dan Akibat, Tujuan, Tokoh,
Peristiwa
Artikel dan Makalah tentang Sejarah Revolusi Amerika Serikat, Latar Belakang, Dampak Dan
Akibat, Tujuan, Tokoh, Peristiwa - Pada era globalisasi ini, Amerika Serikat merupakan satu
negara adidaya yang mampu memberikan pengaruh terhadap perkembangan dunia. Setiap aspek
kehidupan hari ini yang berkembang di dunia internasional selalu melibatkan peranan Amerika
Serikat. Damai dan perang yang terjadi dunia selalu dipengaruhi Amerika Serikat. Bila ditelusuri,
ternyata sejarah Amerika Serikat memiliki usia yang lebih muda dibanding dengan sejarah
Indonesia. Namun, beberapa peristiwa dalam sejarah Amerika telah banyak memberikan
pengaruh terhadap perkembangan dunia, termasuk Indonesia. Salah satu dari peristiwa tersebut
adalah Revolusi Amerika. (Baca juga : Dampak, Akibat, dan Pengaruh Revolusi Perancis,
Bangsa yang pertama kali sampai di benua Amerika adalah Spanyol. Pada 1492 M Christophorus
Colombus mendarat di Kepulauan Bahama, Kuba, dan Santo Domingo di bagian selatan benua
tersebut. Kedatangan Colombus ke benua “baru” tersebut membawa dampak terhadap banyaknya
pelancong dari daratan Eropa yang berkunjung ke benua tersebut. Pada saat itu Eropa masih
bahwa benua yang ia temukan adalah dunia timur (India) yang sedang dicarinya sehingga rakyat
asli benua Amerika yang ditemuinya oleh Colombus namai suku Indian. Kesalahan Colombus
Baca Juga :
Yogyakarta)
Setelah Vespuci menyebarluaskan keberadaan benua tersebut melalui buku yang ia susun
selepas kepergiannya ke Amerika, semakin banyaklah orang-orang dari Eropa untuk datang ke
Amerika sehingga terbentuklah koloni-koloni baru di Amerika. Kedatangan orang Eropa yang
sangat banyak, selanjutnya, telah memunculkan perebutan wilayah yang dilakukan beberapa
negara Eropa yang melancong ke Amerika. Wilayah Amerika Utara diperebutkan oleh orang-orang
Prancis, Inggris, dan Belanda. Pada 1602, Prancis yang dipelopori oleh Samuel de Camplain,
telah menduduki Kanada, tahun 1682 La Salle menduduki Lousiana di daerah Sungai Missisipi.
Dengan demikian, Prancis telah menguasai wilayah dari Kanada sampai New Orleans.
Pada 1609, bangsa Belanda kemudian menduduki daerah Sungai Hudson. Pada 1826, Minnit
mendirikan koloni yang diberi nama Nieuw Amsterdam. Bangsa Inggris pun tak ketinggalan, pada
tahun 1589 Raleiq menduduki wilayah Virginia, kemudian pada 1620 Pilgrim Father berhasil
Dalam perebutan kekuasaan itu ternyata Inggris lebih unggul. Hal ini dibuktikan pada 1674 Inggris
merebut Nieuw Amsterdam dari tangan Belanda dan menggantinya dengan nama New York.
Dalam Perang Tujuh Tahun 1756-1763, Inggris mampu merebut Kanada dan Lousiana di daerah
Sungai Missisipi dari tangan Prancis. Dengan demikian Inggris telah mendominasi daerah koloni
di Amerika Utara.
Kondisi internal negara-negara Eropa dan informasi akan keberadaan benua baru sejak abad ke-
17 sampai abad ke-19, menjadi penyebab penduduk Eropa Utara berpindah ke Amerika Utara.
Penduduk yang pindah dari Inggris adalah penduduk yang berasal dari golongan Puritan, yaitu
golongan yang tak mau memeluk agama Anglikan sehingga hidup mereka tertindas oleh raja.
Di Prancis juga terjadi hal yang serupa, yaitu penindasan raja yang beragama Katolik terhadap
masyarakat yang beragama Protesan. Penindasan itu mendorong penduduk yang ingin bebas
dalam menjalankan agamanya dengan cara berdiaspora (menyebar). Kehidupan yang absolut di
Eropa telah mendorong penduduk untuk mencari kebebasan dan kesejahteraan hidup yang lebih
baik. Sesampainya di Amerika, mereka menduduki wilayah secara berkelompok sesuai dengan
asal negaranya. Dan daerah tersebut akirnya berkembang menjadi sebuah koloni.
Koloni yang pertama di Amerika Utara adalah Jamestown di Virginia. Koloni ini terkenal sebagai
daerah penghasil tembakau yang baik. Dengan komoditasnya tersebut Virginia berkembang
menjadi koloni yang makmur dan disegani. Tahun 1700 masing-masing koloni berkembang dan
memiliki pelabuhan sendiri. Adapun kerja sama yang berkembang antarkoloni pada waktu itu
(2) pelayaran;
antaranya:
(1) Virginia;
(2) Massachusetts;
(3) Connecticuts;
(6) Maine;
(7) Maryland;
(8) Carolina;
(9) Pennsylvania.
Setiap koloni membentuk peraturan untuk kepentingan sendiri termasuk dalam hal memilih
pemimpin dan dewan rakyat. Perjalanan koloni ini membawa dampak yang baik atas munculnya
ide terhadap rasa persatuan. Atas dasar rasa persatuan di antara koloni tersebut, terbentuklah
organisasi Kongres Kontinental yang menjadi perintis berdirinya negara Amerika Serikat.
anak-anak di daerah koloni yang sangat membutuhkan pendidikan ala Eropa. Sejak 1647 di
beberapa koloni, di antaranya Massachussets Bay, telah melaksanakan wajib belajar bagi siswa
sekolah dasar. Hal itu kemudian diikuti oleh koloni yang lainnya.di daerah ladang dan perkebunan
yang saling terpisah. Beberapa pemilik perkebunan bersama-sama memanggil guru. Selain itu
tidak sedikit mereka yang mengirimkan anaknya untuk bersekolah di Inggris. Koloni yang giat
memajukan bidang pendidikan adalah Pensylvania. Sekolah pertama didirikan pada tahun 1683
yang mengajarkan ilmu membaca, menulis tata buku, bahasa klasik, sejarah, dan kesusastraan.
Philadelpia mendirikan sekolah matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Akhirnya,
pendidikan berkembang dan kelak akan memegang peranan dan sebagai dasar bagi
Untuk menyebarluaskan kemajuan yang dicapai oleh masing-masing koloni, diperlukan sarana
informasi. Bidang persuratkabaran pun berkembang dengan pesat yang ditandai oleh:
(1) pada 1704 diterbitkan surat kabar pertama di Boston yang diikuti oleh daerah lainnya;
(2) pada 1733 diterbitkan majalah mingguan pertama di Amerika yang bernama New York Weekly
Journal.
Melalui pers ini pandangan serta kemajuan koloni mengarah kepada kebebasan politik yang cukup
mendorong koloni tersebut untuk memisahkan diri dari negara Inggris sebagai negara induk, yang
Menurut pandangan orang-orang Amerika, koloni itu merupakan satuan pemerintahan sendiri
dalam imperium Inggris. Dalam pandangan Inggris, Amerika belum matang dan belum mampu
untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, undang-undang koloni dan penetapan pajak bagi koloni
ditetapkan oleh parlemen Inggris tanpa wakil dari koloni, sementara itu koloni-koloni di Amerika
menginginkan agar mereka dapat memiliki wakil di parlemen Inggris. Pertentangan tersebut
untuk mencapai kemerdekaan dan bebas berpikir di Amerika berlangsung tahun 1763, setelah
berakhirnya Perang Tujuh Tahun. Ketika itu Inggris telah berhasil mematahkan kekuasaan Prancis
di Amerika Utara. Pada 1763 telah berhasil dibangun persimpangan jalan antara Inggris dan
Amerika dengan berdirinya pusat permukiman secara permanen yang pertama: Jamestown di
Virginia. Sampai 1763 Britania Raya belum merumuskan suatu garis politik yang tegas bagi daerah
koloni miliknya. Inggris masih berpandangan merkantilisme, yaitu bahwa koloni yang harus
menyediakan bahan mentah bagi Inggris dan dilarang menyaingi dalam pembuatan barang. Pada
1763 pemerintah Inggris mengeluarkan maklumat kerajaan yang berisi pembatalan semua
Soal penentuan undang-undang menjadi sebab utama sengketa antarkoloni di Amerika dan
Inggris, misalnya Undang-undang Perangko yang menetapkan semua surat dan pamflet, surat
keterangan, serta tanda bukti sewa, harus memakai perangko. Undang-undang tersebut
kesepakatan tersebut.
Pada tahun 1765 M, terbentuklah organisasi yang bernama “Putar Kemerdekaan”. Organisasi
tersebut bertujuan mengorbankan pemberontakan koloni. Para koloni tidak mengakui parlemen
yang ada di Inggris serta tidak berhak membuat peraturan di koloni. Atas tindakan tersebut
akhirnya pada 1766 pemerintah Inggris memerintah untuk mencabut kembali Undang-undang
Perangko. Pada 1770 pemerintah Inggris mencabut semua pajak di Townshend kecuali pajak teh.
Pada 16 Desember 1773, segerombolan orang-orang menyamar sebagai Indian suku Mohawk
dengan menaiki kapal Inggris yang sedang berlabuh, menceburkan muatan ke laut di pelabuhan
Boston.
Pada 23 Agustus 1775, Raja George mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa koloni
sedang melancarkan pemberontakan. Lima bulan kemudian Thomas Paine menerbitkan pamflet
tebal yang berjudul “Common Sense”. Isi pamflet tersebut memuat tentang pentingnya sebuah
kemerdekaan.
Pada 10 Mei 1776 sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu parlemen Inggris dikeluarkan
oleh sebuah komite yang beranggotakan lima orang yang dipimpin Thomas Jefferson dari Virginia
pada tanggal 4 Juli di Philadelpia. Pengumuman kelahiran negara baru ini mencetuskan suatu
falsafah kemerdekaan manusia yang kemudian menjadi kekuatan dinamis di seluruh dunia.
Falsafah itu berpijak pada landasan bahwa kebebasan perseorangan yang menggerakkan
dukungan seluruh warga Amerika untuk mencapai kemerdekaan. Setelah memutuskan hubungan
dengan Inggris lalu mendirikan Amerika Serikat. Presiden pertama Amerika Serikat adalah George
Berangkat dari landasan kebebasan pribadi yang mendapatkan dukungan dari masyarakat umum
semangat perjuangan bangsa Amerika. Revolusi Amerika juga mengilhami banyak bangsa-
bangsa di dunia dalam memerdekakan diri dan menentang penindasan di dunia. Pernyataan
kemerdekaan mewujudkan benih-benih dari pikiran demokrasi yang timbul di Eropa. Timbulnya
Revolusi Prancis pada 1789 merupakan bukti adanya pengaruh dari Revolusi Amerika sebagai
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-revolusi-amerika-serikat-latar-
belakang-dampak-akibat-tujuan-tokoh-peristiwa.html#ixzz2x3AFn4sO
Revolusi Amerika
- Eric Ericson-->Greenland
d. Perancis:
b. Ibervillw : Missisipi
e. Inggris
a. Raligh :Virginia
b. Calvert :Maryland
kebebasan
* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk memindahkan penduduk
* Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act
taxation with out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan
di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal
[Amerika merubah sifat perjuangannya karena buku Common Sense yang ditulis oleh Thomas
Paine.
Inggris
yang dipimpin oleh Benyamin Franklin. Spanyol dan Prancis mendukung Amerika
* Prancis dan Spanyol memberi dukungan pada Amerika, untuk membalas dendam terhadap
Inggris atas kekalahan yang diderita dalam perang 7 tahun, juga ingin membuka hubungan
* Doktrin Monroe dicetuskan tahun 1823-1829. Intinya menyatakan bahwa Amerika tidak turut
campur terhadap urusan bangsa lain tapi juga tak mau dicampuri urusannya oleh bangsa lain.
Perang Kemerdekaan Amerika atau Revolusi America 1763-1848
Amerika, bermula sebagai perang saudara antara Kerajaan Great Britain dan tiga belas British
jajahan di benua Amerika Utara. Negara-negara asing bersekutu dengan revolusioner, yang
kemudiannya mengisytiharkan perang ke atas Britain, dan perang menjadi konflik antarabangsa.
pemerintahan British. Pada tahun 1775, Revolusioner merampas kawalan setiap tiga belas
kerajaan penjajah, menubuhkan Kongres Benua Kedua, dan membentuk Tentera Continental.
Pada tahun berikutnya, mereka secara rasmi mengisytiharkan kemerdekaan mereka sebagai
sebuah negara baru, Amerika Syarikat. Dari masa ini, negara-negara Eropah lain yang menyaingi
Britain sebagai kuasa penjajah menyediakan sokongan untuk para pemberontak, pada mulanya
Sepanjang perang, British dapat menggunakan kelebihan angkatan laut mereka untuk
menangkap dan menduduki bandar-bandar pantai, tetapi kawalan desa (di mana 90% daripada
penduduk tinggal) sebahagian besarnya mengelak mereka kerana tentera tanah mereka agak
kecil. Pada awal 1778, sejurus selepas kemenangan Amerika di Saratoga mengakibatkan
negara baru, dan mengisytiharkan perang ke atas Britain bahawa musim panas, Sepanyol dan
Republik Belanda juga telah pergi ke perang dengan Britain lebih dua tahun akan datang.
Chesapeake membawa kepada penyerahan tentera British kedua di Yorktown pada 1781.
Perjanjian Paris pada tahun 1783 berakhir perang dan diiktiraf kedaulatan Amerika Syarikat atas
wilayah disempadani oleh apa yang kini Kanada untuk utara, Florida di selatan, dan Sungai
Mississippi ke barat.
Revolusi Amerika, juga dikenali sebagai Perang Kemerdekaan, berlangsung selama lapan
tahun danmelibatkan tanah jajahan 13. Penindasan yang berterusan dan rawatan yang tidak
adil yangdikenakan ke koloni bertukar menjadi menunjukkan tentangan dan keberanian semasa
cukai yang zalim. Satu siri Kisah teruk mengehadkan kebebasan dan
arah Lexington. Pertukarankebakaran yang mengakibatkan kematian lapan penjajah yang memb
awa kepada kebangkitan. Iniditambah pula dengan caj cukai dan Akta pelbagai bahawa
kebebasan Amerika yang terhadmembawa kepada pemberontakan yang terkenal 1775-
George Washington
Amerika Revolusi adalah salah satu titik perubahan terbesar dalam sejarah Amerika
1763: Triti Paris dan Hubertusburg telah ditulis di antara Perancis dan orang asli
Amerika yangberakhir perang tujuh tahun di antara kedua-dua pihak.
Parlimen British membenarkan generasi hasil. Ia juga dikenali sebagai "Gula Akta".
1765: Parlimen British meluluskan Akta Setem. Menurut ini, dokumen-dokumen bercetak
1770: 5 Mac menyaksikan yang terkenal "Pembunuhan Boston" di mana tentera British ditembak
1773: Aktivis-aktivis kolonial yang berpakaian Mohawk India menaiki tiga buah
kapal yang penuhdengan teh dan dibuang 342 bekas ke dalam air. Peristiwa ini lebih
jajahan yang dihantar kepada Kongres Benua Pertama diPhiladelphia menggalakkan dan mengg
1775: Pertempuran Lexington, Concord dan Bunker Hill telah berlaku antara kedua-dua pasukan.
1776: British keluar dari Boston. Kongres mengundi untuk mendapatkan kemerdekaan daripada
1777: 5700 angkatan British dan Jerman bersama-sama dengan tentera loyalis yang diserahkan
kepada Mejar Jeneral Horatio Gates. Ini adalah halangan besar utama yang dicapai
dalam PerangRevolusi.
1778: Kerajaan Perancis diiktiraf Kemerdekaan Amerika dan menjalin pakatan dengan
kerajaanAmerika.
1782: Kerajaan British mengundi terhadap mana-mana peperangan di Amerika.
Sejarah, bisa dikatakan sebagai identitas sebuah negara. Tidak ada satu pun negara di muka bumi
ini yang tidak memiliki sejarah. Begitu pun dengan negara sebesar Amerika Serikat yang memiliki
sejarah revolusi Amerika Serikat. Mengapa di Amerika Serikat terjadi revolusi yang disebut dengan
revolusi Amerika Serikat? Revolusi Amerika Serikat ini merupakan salah satu upaya yang
Revolusi Amerika Serikat berangkat dari sejarah yang dialaminya pada zaman dahulu. Revolusi
Amerika Serikat ini merupakan sebuah perang yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk bisa
bebas dari penjajahan kerajaan Inggris. Amerika Serikat sudah sangat lama dibawah penjajahan
pemerintahan Inggris. Selama penjajahan banyak rakyat Amerika Serikat yang tidak bisa
menjalani kehidupannya seperti orang merdeka. Lalu bagaimana revolusi Amerika Serikat ini bisa
terjadi?
Revolusi Amerika Serkat atau disebut juga perang Amerika ini terjadi antara negara Inggris dengan
13 koloni Inggris yang berada di wilayah negara Amerika, sebelum menjadi Amerika Serikat.
Koloni adalah daerah yang dikuasai oleh negara lain. Koloni yang memerangi Britania Raya
tersebut, di antaranya adalah negara bagian Massachusetts, Connecticut, New York, Rhode
Island, South Carolina, Georgia, New Hampshire, New Jersey, Delaware, Maryland, Virginia,
Perang revolusi Amerika Serikat yang terjadi selama kurang lebih tujuh tahun ini, yaitu dari tahun
1775 hingga tahun 1783 berhasil membebaskan wilayah Amerika dari Inggris, hingga akhirnya
koloni-koloni tersebut membentuk sebuah negara baru bernama Amerika Serikat. Mereka
memang sudah lama ingin lepas dari pengaruh pendudukan kolonial Inggris di negara-negara
koloni. Negara jajahan tentu saja tidak mengenakkan, karena tidak bisa menentukan masa
depannya sendiri. Oleh karena itulah revolusi Amerika Serikat ini ditempuh.
Perasaan ingin memisahkan diri dari pemerintahan Inggris melalui revolusi Amerika Serikat ini
dirasakan warga Amerika ketika kebebasan mereka dalam berpolitik dan berdagang mulai
mengalami pengekangan. Semua kehidupan politik dan perekonomian mereka seakan mati suri,
karena dikuasai oleh Inggris. Selain itu, pemerintah Inggris juga memungut biaya pajak yang
sangat tinggi kepada warga Amerika tanpa memandang bulu apakah mereka dari kalangan
Seperti halnya negara yang mengalami penjajahan, Amerika pun juga berusaha untuk bebas dari
penjajahan Inggris dengan menggunakan revolusi Amerika Serikat. Mereka, para anggota negara
kolonial Inggris tersebut juga tidak serta merta mengibarkan bendera peperangan kepada Inggris
diterima negaranya. Bahkan, di antaranya justru berasal dari negara Inggris sendiri. Ia adalah John
Locke.
John Locke adalah seorang filsuf yang ‘mendoktrin’ tokoh-tokoh penggagas kemerdekaan
Amerika untuk melakukan sebuah revolusi yang disebut dengan revolusi Amerika Serikat.
Pemikirannnya banyak membuat jalan pikiran tokoh-tokoh tersebut mulai terbuka, dan berontak
Perjuangan warga Amerika dalam mendapatkan kebebasannya, selain dengan jalan revolusi
Amerika Serikat, juga dilakukan dengan cara perundingan diplomatik. Hasilnya beberapa kongres
dan penandatanganan perjanjian dilakukan oleh kedua belah pihak. Tokoh yang ‘bergerak’ secara
adalah George Washington. Ia, memberikan kontribusi yang banyak dalam memperjuangkan
tidaklah mudah dalam menggerakkan revolusi Amerika Serikat ini. Bersama dengan rakyat
Amerika dan dengan keterbatasan pada waktu itu, revolusi Amerika Serikat dilakukan dengan
penuh perjuangan.
Revolusi merupakan suatu usaha untuk merubah keadaan sosial dan kebudayaan, demikian
halnya dengan revolusi Amerika Serikat. Perubahan dalam revolusi tersebut cenderung berjalan
dengan waktu yang sangat cepat dan sangat berdasar pada hal-hal yang berkaitan dengan
meruntuhkan dan membangun kembali. Semangat revolusi yang meruntuhkan inilah yang menjadi
Revolusi yang terjadi pada negara Amerika sangat berbeda dengan revolusi yang terjadi di
kemerdekaannya, sedangkan revolusi yang terjadi di Perancis hanya berkenaan dengan keadaan
intern yang terjadi di negaranya sendiri. Sehingga, revolusi Amerika Serikat merupakan
perjuangan yang tiada tara dalam memperebutkan kemerdekaannya dari tangan penjajah.
Bukan hanya Indonesia saja yang berjuang dalam memperebutkan kemerdekaan, rakyat Amerika
pun juga demikian. Bila kita melihat perkembangan Amerika Serikat sekarang yang sudah berubah
menjadi negara adikuasa tidak terbayangkan bagaimana kondisinya pada masa penjajahan
Inggris. Ternyata negara besar seperti Amerika Serikat pun sebelum berubah menjadi negara
yang besar pernah mengalami masa keterpurukan. Bahkan, suku Indian sebagai penduduk asli
Revolusi Amerika Serikat menjadi titik balik dari perjuangan rakyat Amerika pada masa penjajahan
Ingris. Kemerdekaan yang mereka idam-idamkan akhirnya bisa mereka rasakan juga dengan
perjuangan yang tidak mudah. Telah banyak pertumpahan darah yang terjadi demi melepaskan
diri dari belenggu penjajahan Inggris. Jadi, bukan hanya Belanda saja yang menjadi negara
penjajah, Inggris pun juga memiliki catatan sejarah sebagai penjajah sebagian negara di dunia.
Revolusi Amerika Serikat yang berhasil membebaskan rakyat Amerika Serikat dari penjajahan
tidak semudah itu juga mengisi kemerdekaannya. Kondisi yang sudah diobrak-abrik oleh
pemerintahan kolonial Inggris, memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk berbenah diri. Masa
perang revolusi Amerika Serikat selama kurun waktu 7 tahun tersebut sudah tentu menguras
potensi yang ada. Terutama kehidupan perekonomian dan politik yang belum stabil.
Namun, rakyat Amerika Serikat perlahan namun pasti bisa berbenah diri, dan bisa mensejajarkan
diri dengan negara yang dahulu pernah menjajah mereka. Bahkan seiring berjalannya waktu,
Amerika Serikat mampu menjadi sebuah negara yang kuat dan besar serta berpengaruh terhadap
dunia. Dari semula tidak adaa karena dijajah, Amerika Serikat berubah menjadi negara yang besar
dan maju. Segera setelah revolusi Amerika Serikat berakhir, mereka berbenah diri dan bangkit
menghentakkan dunia. Perebutan kemerdekaan yang dilakukan oleh rakyat Amerika Serikat
waktu itu dipilih dengan jalan perang, yang dinamakan dengan revolusi Amerika Serikat. Revolusi
Amerika Serikat ini terjadi berkat keinginan yang kuat untuk bebas dari belenggu penjajahan.
Dengan menyusun strategi dan pemikiran yang penuh pertimbangan, para tokoh pemikir perebut
Kita patut belajar dari peristiwa revolusi Amerika Serikat ini. Bukan dilihat dari perang merebut
kemerdekaannya, tetapi melihat semangat juang dalam mengisi kemerdekaan. Kita pun juga
ketika merebut kemerdekaan ditempuh dengan jalan perang, namun tidak sebesar revolusi
Amerika Serikat. Namun pada dasarnya kita sama-sama berjuang. Arti penting kemerdekaan tidak
terletak pada perebutan kemerdekaan saja, tetapi dilihat bagaimana setelah merebut
kemerdekaan.
Amerika Serikat bisa langsung berbenah diri setelah pecahnya revolusi Amerika Serikat, hingga
akhirnya Amerika Serikat berubah menjadi negara yang besar dan kuat hingga saat ini. Banyak
kemajuan-kemajuan yang berarti telah dicapai oleh Amerika Serikat. Bandingkan dengan negara
kita yang setelah merdeka sampai saat ini selalu masih berbenah. Memang secara rentang waktu
antara setelah merdeka hingga saat ini Amerika Serikat memiliki waktu yang lebih panjang, tetapi
setidaknya kita bisa belajar membangun dari Amerika, terutama semangat juangnya.
Ada tiga pilar utama dalam sebuah negara dan menjadi tolak ukur dari kemajuan sebuah negara,
yaitu perekonomian, pendidikan dan keamanan atau ketahanan. Jika ketiga pilar ini tidak kokoh,
kemakmuran dan kemajuan tidak akan mudah dicapai. Untuk menjadi negara yang besar dan
maju dibutuhkan keseimbangan di antara ketiga pilar ini. Supaya ketiganya bisa berjalan dengan
baik dibutuhkan pemerintahan yang sehat dan jauh dari intrik dan tindakan korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Jika kita mau belajar dan terus belajar untuk memajukan negara seperti yang diperlihatkan oleh
Amerika Serikat melalui revolusi Amerika Serikat, bukan tidak mungkin kita juga bisa berkembang
menjadi negara yang besar dan kuat serta maju dibidang teknologi.