1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Antar Tata Hukum (HATAH) dan berikan contoh kasus?
2. Dalam suatu kasus hukum selalu harus ada Subjek dan Objek Hukum, coba jelaskan alasannya
mengapa demikian?
JAWAB :
Contoh kasus :
Terhadap masalah kaedah hukum timbul persoalan apakah Hakim dapat membuat
kaedah2 hukum yang lain?. Hal ini dapat dilihat/dibaca pada kasus Yang terdapat di
Pengadilan Negeri (PN) Kediri yang singkatnya Sbb:
Seorang dari golongan bumi putera (si A) mengadakan perjanjian jual-beli ketela
dengan golongan timur asing (si B) pada waktu terjadinya perjanjian tersebut. Si B telah
membayar harga pembelian kepada si A, akan tetapi, ketelanya yang dijanjikan belum
diserahkan si A kepada si B. Hal ini baru dilakukan kemudian hari, pada perjanjian itu
memuat syarat yang menentukan kalau si A tidak menyerahkan ketela tersebut &
sampai terajdi perkara, si A sanggup membayar denda kepada si B termasuk ongkos
perkara.
Dalam hal ini terjadi suatu persitiwa hukum jual beli dengan syarat pembayaran denda
kepada si B, kalau pada waktu yang ditentukan ketela tersebut tidak di serahkan.
(peristiwa hukum ini di lakukan oleh orang bumi putera dengan orang timur asing)
Hukum manakah yang berlaku? Hukum adat atau hukum perdata?
Pengadilan Negeri Kediri berpendapat tidak pernah hal ini di jumpai antara orang bumi
putera, dengan demikian pengadilan menyatakan bahwa syarat denda tidak mendapat
peraturan BW tetapi, perjanjian ini ada & mengikat ke 2 belah pihak & pemecahannya
timbul karena masalahnya sampai di pengadilan. Berhubung dengan itu, penyelesaian
perkara ini di lakukan menurut kaedah hukum yang di tentukan oleh hakim sendiri
maka, degan demikian pengadilan Negeri kediri menganggap dirinya berwenang
menagadakan kaedah hukum.
2. Harus ada Subjek dan Objek Hukum, coba jelaskan alasannya mengapa demikian?
Alasan mengapa subjek dan objek hukum harus ada dalam setiap kasus hukum karena
keduanya merupakan hal yang saling berkaitan. Subjek berkaitan dengan segala
sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban untuk bertindak hukum. Sedangkan
objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Subjek berkaitan dengan yang memperkarakan dan subjek berkaitan dengan apa yang
diperkarakan dalam suatu kasus hukum. Berikut penjelasan lebh lanjut.
Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
untuk bertindak dalam hukum. Subjek hukum terdiri dari Orang dan Badan Hukum.
Subjek hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Subjek Hukum Manusia (orang)
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak
dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga
meninggal dunia. Selain itu juga ada manusia yang tidak dapat dikatakan sebagai
subjek hukum. Seperti :
o Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, dan belum menikah.
o Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk,
pemboros.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1330, mereka yang oleh
hukum telah dinyatakan tidak cakap untuk melakukan sendiri perbuatan hukum ialah:
o Orang yang belum dewasa.
o Orang yang ditaruh di bawah pengampuan (curatele), seperti orang yang dungu, sakit
ingatan, dan orang boros.
o Orang perempuan dalam pernikahan (wanita kawin)
Subjek Hukum Badan Usaha
Adalah sustu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai
tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, badan usaha mempunyai syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh hukum yaitu :
1. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.
Badan hukum sebagai subjek hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Badan hukum publik, seperti negara, propinsi, dan kabupaten.
b. Badan hukum perdata, seperti perseroan terbatas (PT), yayasan, dan
koperasi.
Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Jenis objek hukum berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda
dapat dibagi menjadi 2, yakni:
1. Benda Bergerak
Adalah suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera,
terdiri dari benda berubah / berwujud.