Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Antar Tata Hukum (HATAH) dan berikan contoh kasus?

2. Dalam suatu kasus hukum selalu harus ada Subjek dan Objek Hukum, coba jelaskan alasannya
mengapa demikian?

JAWAB :

1. Sarjana Kelsen memberikan definisi HATAH Intern sebagai berikut :


“ Keseluruhan peraturan & keputusan hukum yang menunjukan Stelsel hukum
manakah yang berlaku/ apakah yang merupakan hukum jika hubungan2 & peristiwa
antara warga Negara dalam satu Negara memperlihatkan titik2 pertalian dengan Stelsel2
& kaidah2 hukum yang berbeda dalam lingkungan kuasa waktu, tempat, pribadi, &
soal2”.
Sumber2 hukum antar golongan terdapat dalam kaedah2 hukum tertulis maupun kaedah2
hukum tidak tertulis
Ex : kaedah2 Hukum tertulis (Jual beli pasal 1457 BW)
1. mengenai perkawinan campuran 1898 No. 158 (GHR)
2. HOCI (mengenai perkawinan orang asli Pribumi beragama Kristen. Stb. 1933
No. 74)
3. Mengenai tunduk sukarela pada hukum perdata barat Stb. 1917 No. 12.

Definisi, Istilah & Pembagian


HATAH Intern
Keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang menunjukan hukum manakah yang
berlaku dalam hubungan hukum antar warga Negara dalam suatu Negara,
memperlihatkan titik pertalian dengan hukum yang berbeda baik lingkungan kuasa
waktu pribadi.
HATAH Ekstern
Keseluruhan Peraturan dan keputusan hukum yang menunjukan hukum manakah yang
berlaku dalam hubungan hukum antar warga Negara pada satu waktu yang menujukan
titik2 pertalian dari dua Negara atau lebih (Hukum Pedata internasional).

HATAH Intern terbagi ke dalam 3 bagian yaitu :


1. Hukum Antar Waktu / HAG (Inter Temporal Recht)
Keseluruhan perturan dan keputusan hukum yang menunjukan hukum manakah
yang berlaku dalam hubungan hukum antar warga Negara dalam satu Negara
memperlihatkan titik peraturan dengan kaidah hukum yang berbeda dalam
lingkungan kekuasaan waktu dan sosial.
Ex : tahun 1964 ada Undang2 lalu lintas Devisa, Penduduk indonesia dilarang
mempunyai alat2 pembyaran luar negeri tanpa izin, namun sekarang tidak berlaku
lagi dengan adanya Undang2 Devisa baru tahun 1976.

2. Hukum Antar Tempat / HAT (Interlokal Recht)


Keseluruhan perturan hukum dan keputusan hukum yang menunjukan hukum
manakah yang berlaku dalam hubungan hukum antar warga Negara dalam satu
Negara memperlihatkan titik pertalian dan kaedah hukum yang berbeda dalam
lingkungan kekuasaan ruang dan sosial.
Ex : dalam perkawinan seorang laki2 dari Palembang menikah dangan perempuan
sunda (ada adat yang berbeda).

3. Hukum Antar Golongan / HAG (Intergentil Recht)


berlaku dalam hubungan hukum antar warga Negara dala satu Negara
memperlihatkan titik peraturan dengan kaidah hukum yang berbeda dalam
lingkungan kekuasaan waktu dan sosial.
Ex : a). Seorang dari golongan rakyat Eropa mengadakan jual-beli dengan seorang
dari golongan rakyat bumi putera yang sehari-hari hidup di bawah hukum adat.
b). Seorang bumi putera menikah dengan orang timur asing yang sehari-hari
hidup di bawah hukum BW dan WVK.

Contoh kasus :
Terhadap masalah kaedah hukum timbul persoalan apakah Hakim dapat membuat
kaedah2 hukum yang lain?. Hal ini dapat dilihat/dibaca pada kasus Yang terdapat di
Pengadilan Negeri (PN) Kediri yang singkatnya Sbb:
Seorang dari golongan bumi putera (si A) mengadakan perjanjian jual-beli ketela
dengan golongan timur asing (si B) pada waktu terjadinya perjanjian tersebut. Si B telah
membayar harga pembelian kepada si A, akan tetapi, ketelanya yang dijanjikan belum
diserahkan si A kepada si B. Hal ini baru dilakukan kemudian hari, pada perjanjian itu
memuat syarat yang menentukan kalau si A tidak menyerahkan ketela tersebut &
sampai terajdi perkara, si A sanggup membayar denda kepada si B termasuk ongkos
perkara.
Dalam hal ini terjadi suatu persitiwa hukum jual beli dengan syarat pembayaran denda
kepada si B, kalau pada waktu yang ditentukan ketela tersebut tidak di serahkan.
(peristiwa hukum ini di lakukan oleh orang bumi putera dengan orang timur asing)
Hukum manakah yang berlaku? Hukum adat atau hukum perdata?
Pengadilan Negeri Kediri berpendapat tidak pernah hal ini di jumpai antara orang bumi
putera, dengan demikian pengadilan menyatakan bahwa syarat denda tidak mendapat
peraturan BW tetapi, perjanjian ini ada & mengikat ke 2 belah pihak & pemecahannya
timbul karena masalahnya sampai di pengadilan. Berhubung dengan itu, penyelesaian
perkara ini di lakukan menurut kaedah hukum yang di tentukan oleh hakim sendiri
maka, degan demikian pengadilan Negeri kediri menganggap dirinya berwenang
menagadakan kaedah hukum.

2. Harus ada Subjek dan Objek Hukum, coba jelaskan alasannya mengapa demikian?
Alasan mengapa subjek dan objek hukum harus ada dalam setiap kasus hukum karena
keduanya merupakan hal yang saling berkaitan. Subjek berkaitan dengan segala
sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban untuk bertindak hukum. Sedangkan
objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Subjek berkaitan dengan yang memperkarakan dan subjek berkaitan dengan apa yang
diperkarakan dalam suatu kasus hukum. Berikut penjelasan lebh lanjut.

 Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
untuk bertindak dalam hukum. Subjek hukum terdiri dari Orang dan Badan Hukum.
Subjek hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
 Subjek Hukum Manusia (orang)
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak
dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga
meninggal dunia. Selain itu juga ada manusia yang tidak dapat dikatakan sebagai
subjek hukum. Seperti :
o Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, dan belum menikah.
o Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk,
pemboros.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1330, mereka yang oleh
hukum telah dinyatakan tidak cakap untuk melakukan sendiri perbuatan hukum ialah:
o Orang yang belum dewasa.
o Orang yang ditaruh di bawah pengampuan (curatele), seperti orang yang dungu, sakit
ingatan, dan orang boros.
o Orang perempuan dalam pernikahan (wanita kawin)
 Subjek Hukum Badan Usaha
Adalah sustu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai
tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, badan usaha mempunyai syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh hukum yaitu :
1. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.
Badan hukum sebagai subjek hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Badan hukum publik, seperti negara, propinsi, dan kabupaten.
b. Badan hukum perdata, seperti perseroan terbatas (PT), yayasan, dan
koperasi.

 Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Jenis objek hukum berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda
dapat dibagi menjadi 2, yakni:
1. Benda Bergerak
Adalah suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera,
terdiri dari benda berubah / berwujud.

2. Benda Tidak Bergerak


Adalah suatu benda yang dirasakan oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan
kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan, contohnya merk perusahaan,
paten, dan ciptaan musik/lagu.

Anda mungkin juga menyukai