Kebakaran Hutan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-nya lah maka saya boleh menyelesaikan sebuah makalah dan tepat waktu. Berikut ini
penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pencemaran Udara Karena Kebakaran Hutan”
melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila isi makalah
ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaaan pembaca
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
i
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………………….. i
Kata pengantar…………………………………………………………………………. ii
Daftar isi……………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………………… 1
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………… 1
D. Manfaat penulisan………………………………………………………………….. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebakaran hutan merupakan proses yang paling dominan dalam kemampuannya menimbulkan
polutan di samping juga proses atrisi dan penguapan. Karena dari pembakaran itulah akan meningkatkan
bahan berupa substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu,
sehingga dapat dideteksi dan memberikan efek terhadap manusia, hewan, vegetasi dan material.
Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya
manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi
kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi. Kerugian lainnya berupa kerugian ekologis yaitu
berkurangnya luas wilayah hutan, tidak tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan serta
hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan pencegah terjadinya erosi.
Dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung dirasakan adalah pencemaran udara
dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas sehari-hari.
Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 – 1998 dan 2002 – 2005 menghasilkan
asap yang juga dirasakan oleh masyarakat Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam serta mengancam
terganggunya hubungan transportasi udara antar negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa faktor-faktor penyebab kebakaran hutan?
2. Apa akibat kebakaran hutan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kebakaran hutan.
2. Untuk mengetahui akibat kebakaran hutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Kebakaran Hutan menurut SK. Menhut. No. 195/Kpts-II/1996 yaitu suatu keadaan dimana
hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian
ekonomi dan lingkungannya.
Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari semakin tingginya tingkat tekanan terhadap
sumber daya hutan. Dampak yang berkaitan dengan kebakaran hutan atau lahan adalah terjadinya kerusakan
dan pencemaran lingkungan hidup, seperti terjadinya kerusakan flora dan fauna, tanah, dan air. Kebakaran
hutan dan lahan di Indonesia terjadi hampir setiap tahun walaupun frekwensi, intensitas, dan luas arealnya
berbeda.
Secara umum kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu
kondisi bahan bakar, cuaca, dan sosial budaya masyarakat. Kondisi bahan bakar yang rawan terhadap
bahaya kebakaran adalah jumlahnya yang melimpah di lantai hutan, kadar airnya relatif rendah (kering),
serta ketersediaan bahan bakar yang berkesinambungan. Faktor iklim berupa suhu, kelembaban, angin dan
curah hujan turut menentukan kerawanan kebakaran. Suhu yang tinggi akibat penyinaran matahari langsung
menyebabkan bahan bakar mengering dan mudah terbakar, kelembaban yang tinggi (pada hutan dengan
vegetasi lebat) mengurangi peluang terjadinya kebakaran hutan, angin juga turut mempengaruhi proses
pengeringan bahan bakar serta kecepatan menjalarnya api sedangkan curah hujan mempengaruhi besar
kecilnya kadar air yang terkandung dalam bahan bakar.
6. Sebab lain
Sebab lain yang bisa menjadi pemicu terjainya kebakaran adalah faktor kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap bahaya api. Biasanya bentuk kegiatan yang menjadi penyebab adalah
ketidaksengajaan dari pelaku. Misalnya masyarakat mempunyai interaksi yang tinggi dengan hutan. Salah
satu bentuk interaksi tersebut adalah kebiasaan penduduk mengambil rotan yang biasanya sambil bekerja
mereka menyalakan rokok. Dengan tidak sadar mereka membuang puntung rokok dalam kawasan hutan
yang mempunyai potensi bahan bakar melimpah sehingga memungkinkan terjadi kebakaran.
2. Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan. Kebakaran hutan memberikan dampak
langsung terhadap ekologi dan lingkungan yang diantaranya adalah:
a. Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran hutan juga mengancam
kelangsungan hidup sejumlah binatang. Bebrabagai spesies endemik (tumbuhan maupun hewan) terancam
punah akibat kebakaran hutan.
b. Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi. Ketika tanaman musnah akibat
kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena erosi baik oleh air hujan bahkan angin
sekalipun.
c. Alih fungsi hutan; Kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang lama untuk kembali
menjadi hutan. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan peruntukan menjadi perkebunan.
d. Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur hidrologis. Terbakarnya
hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan menyimpan air hujan.
e. Pemanasan global; Kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas lainnya. Selain itu,
dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon.
Keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan global.
f. Sendimentasi sungai; Debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan mengendap di sungai dan
menimbulkan pendangkalan.
g. Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat kebakaran hutan membuat
intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor, dan kekeringan) meningkat.
3. Dampak Terhadap Hubungan Antarnegara. Asap hasil kebakaran hutan menjadi masalah serius bukan
hanya di daerah sekitar hutan saja. Asap terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan mencapai berbagai
negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
4. Dampak Terhadap Perhubungan dan Pariwisata. Kebakaran hutan pun berdampak pada pariwisata baik
secara langsung ataupun tidak.
Dampaknya seperti ditutupnya obyek wisata hutan dan berbagai sarana pendukungnya, terganggunya
transportasi, terutama transportasi udara. Kesemunya berakibat pada penurunan tingkat wisatawan secara
nasional.
Mengingat sedemikian kompleknya dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan sudah selayaknya kita
semua mewaspadai. Sekalipun tinggal jauh dari hutan, menumbuhkan kesadaran akan bahaya kebakaran
hutan mungkin salah satunya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi Kebakaran Hutan menurut SK. Menhut. No. 195/Kpts-II/1996 yaitu suatu keadaan dimana
hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian
ekonomi dan lingkungannya.
Bahan polutan primer diantaranya adalah bahan primer seperti hidrokarbon dan oksida, adalah bahan
polutan primer, karbon dioksida, senyawa sulpur oksida, senyawa nitrogen oksida dan dioksida. Kebakaran
hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain.
Faktor sosial budaya masyarakat mempunyai andil yang paling besar terhadap adanya kebakaran hutan.
Ditinjau dari sektor kesehatan, strategi pengendalian dampak pencemaran udara akibat kebakaran hutan
sebagaimana tertuang dalam Kepmen Kesehatan RI no. 289/MENKES/SK/III/2003, mencakup 3 (tiga) fase
prosedur yaitu : Fase Prabencana, Fase Bencana, Fase Pascabencana Kebakaran Hutan.
B. Saran
Mari menanggulagi pencemaran udara akibat kebakaran hutan dengan cara Reboisasi, Menghentikan
pembakaran hutan secara terus-menerus, Melakukan tebang pilih secara teratur dan Jangan melakukan
tindakan yang bisa merugikan hidup kita sendiri.
Kita harus siap siaga dalam menjaga hutan untuk mengurangi dampak yang terjadi dari kebakaran hutan,
sehingga kerugian terhadap kerusakan alam dapat di minimalisasi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
alamendah.wordpress.com/2009/09/15/ulang-tahun-kebakaran-hutan
http://skaterfm.blogspot.com/2012/04/bahan-makalah-pencemaran-lingkungan-dan.html
Schweithelm, J. dan D. Glover, 1999. Penyebab dan Dampak Kebakaran. Dalam Mahalnya Harga Sebuah
Bencana: Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia. Editor: D. Glover & T. Jessup
www.greenradio.fm/news/latest/5028-miliaran-rupiah-hilang-akibat-kebakaran-hutan-