Anda di halaman 1dari 4

Kasus 8-1

Allied Office Products


Allied Office Product adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam
pembuatan segala macam jenis kertas dan form seperti amplop, kertas tulis, kartu ucapan, dan
kartu pesan. Pada tahun 1988, Allied Product Company memperluas bisnis mereka dalam
bidang layanan manajemen persediaan. Allied berkeyakinan bahwa bisnis layanan
manajemen persediaan ini akan mendatangkan nilai tambah dan terbilang unik dibandingkan
dengan para perusahaan pesaingnya.

Allied juga memulai program yang dinamakan Total Form Control (TFC), dimana program
ini menyediakan berbagai layanan seperti layanan yang berkaitan dengan pergudangan dan
distribusi form (termasuk pendanaan persediaan), serta pengendalian persediaan dan
pelaporan penggunaan form. Allied menggunakan jaringan sistem komputer yang canggih
utnuk memonitor persediaan milik pelanggannya, penggunaa form, dan aktivitas pemesanan.
Mereka menyediakan informasi-informasi berkaitan dengan hal tersebut dalam bentuk yang
sederhana dan mudah untuk dibaca oleh pihak manajemen pelanggan. Layanan distribusi
Allied terdiri dari layanan Pick Pack dan Desk Top Delivery.

Return on investment TFC mengalami penurunan yang mengindikasikan bahwa perusahaan


tidak dikelola dengan baik. Hal ini berkaitan dengan biaya yang seharusnya dikenakan
terhadap klien. Tidak fair ketika dua klien membeli produk dalam jumlah yang sama, tetapi
salah satu menyimpan inventori lebih lama dan menginginkan pengiriman secara bertahap.
Seharusnya klien dibebankan biaya yang sesuai. Masalah yang dihadapi oleh Allied adalah :

a) “Customer Profitability”. Tidak semua pelanggan menguntungkan tetapi dengan


bantuan ABC dapat diketahui pelanggan mana yang menguntungkan.

b) Penetapan harga. Biaya yang dikenakan terhadap servis layanan membutuhkan


perhatian lebih agar tercipta biaya yang fair antara klien yang menggunakan fasilitas
yang berbeda.

Pertanyaan
1. Menggunakan informasi dalam teks dan di Tampilan 5, Hitung biaya layanan
berdasarkan aktivitas untuk bisnis TFC!

Storage charge = $ 1,550,000 / 350,000 cartons = $ 4.43 per carton


Requisition handlings charge = $ 1,801,000 / 310,000 requisitions = $ 5.81 per
requisition

Basic warehouse stock selection = $ 761,000 / 310,000 x 2.5 = $ 0.91 per line

Data entry = $ 612,000 / 310,000 x 2.5 = $ 0.79 per line

Charge “pick pack” activity = $ 734,000 / 310,000 x 2.5 x 0.9 = $ 1.05

Charge “desk top” = $ 250,000 / 8500 = $ 29.41

Freight out charge based on actual sales

Cost of inventory 13% of average inventory balance

Inactive inventory charge 1.5% per month after 9 months

2. Menggunakan sistem perhitungan biaya anda yang baru, Hitung biayalayanan


distribusi untuk “Pelanggan A” dan “Pelanggan B”!

Customer A
Storage charge = $ 4.43 x 350 cartons = $ 1,550.5

Requisition handling = $ 5.81 x 364 requisitions = $ 2,114.84

Basic warehouse stock = $ 0.91 x 910 lines = $ 828.1

Data entry = $ 0.79 x 910 lines = $ 718.9

Charge “ pick pack” = $ 1.05 x 910 lines = $ 955.5

Freight charge = $ 2,250

Cost of invetory = 13% x $ 15,000 = $ 1,950

Total = $ 10,367.84

Customer B
Storage charge = $ 4.43 x 700 cartons = $ 3,101

Requisition handling = $ 5.81 x 790 requisitions = $ 4,589.9


Basic warehouse stock = $ 0.91 x 2500 lines = $ 2,275

Data entry = $ 0.79 x 2500 lines = $ 1,975

Charge “ pick pack” = $ 1.05 x 2500 lines = $ 2,625

Charge “desk top” = $ 29.41 x 26 desktop = $ 764.66

Freight charge = $ 7,500

Cost of invetory = 13% x $ 50,000 = $ 6,500

Total = $ 29,330.56

3. Apa kesimpulan yang dapat anda ambil mengenai profitabilitas dari dua
pelanggan tersebut?

Berdasarkan hasil kalkulasi “ABC”-based service cost for the TFC business
diketahui bahwa customer A menggunakan cost yang lebih sedikit untuk
service yang disediakan oleh Allied dibandingkan dengan customer B. Dengan
begitu customer B berpotensi memberikan Allied revenue yang lebih besar
jika pembebanan biaya service berdasarkan ABC. Dilihat dari jumlah
pembelian customer B yang lebih banyak, Allied akan mempertahankan
customer B bahkan meningkatkan pembeliannya. Customer A memiliki
ketergantungan yang rendah terhadap servis yang diberikan Allied, sehingga
tidak menutup kemungkinan customer A akan dapat pergi meninggalkan
Allied dan berpindah kepada supplier lain.

4. Apakah sebaiknya TFC mengimplementasikan sistem penerapan harga SBP?

Ya, TFC sebaiknya mengimplementasikan SBP pricing system. Walaupun


dengan menggunakan SBP mungkin tidak menjamin bahwa profitabilitas TFC
akan meningkat, dengan bantuan ABC system (yang berguna untuk
mengetahui pelanggan yang menguntungkan dan yang tidak), SBP akan
memberikan kontribusi yang besar terhadap net sales dari divisi TFC.

5. Apa saran manajerial yang anda miliki untuk Allied mengenai bisnis TFC?
Bagaimana tampilan 1 berkaitan dengan pertanyaan ini?

Dari Exhibit 1 (The Value Chain Concept-TFC), bagian yang memberikan


kontribusi lebih kepada TFC hanya Stock Selection & Pick Pack dan Desk
Top Delivery. Dengan demikian, diharapkan bahwa aktivitas-aktivitas yang
lain seperti Storage & Inventory financing,

Freight dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap pelanggan.
TFC harus menetapkan harga pada klien sesuai dengan servis yang mereka
manfaatkan. Sebaiknya TFC menggunakan sistem “cost plus pricing strategy”.
Hal ini mengimplementasikan bahwa klien harus dibebani harga sesuai dengan
servis yang dikenakan ditambah dengan sejumlah mark-up. Dengan demikian
akan dikenakan harga yangg fair bagi klien.

Anda mungkin juga menyukai