Jurnal Muslim Negarawan PDF
Jurnal Muslim Negarawan PDF
() ا
ب
ار
Usia KAMMI sama dengan usia era menyebabkan multiefek krisis ekonomi global. Di
Reformasi. Sama-sama lahir di tahun 1998. Kini era 2000-an juga krisis energi global semakin tak
usia keduanya telah mencapai lebih dari 1 dekade. dapat dihindari. Konstalasi hubungan internasional
Melalui tulisan singkat ini, saya ingin kita akan sangat ditentukan oleh politik energi.
melakukan transformasi gerakan dari pola gerakan Demikian pula kita semakin sulit mengelakkan diri
politik nilai ke gerakan politik peradaban. Saya dari krisis pemanasan global. Membaca hutan di
mendefinisikan gerakan politik nilai sebagai Kalimantan tidak bisa lagi diposisikan sebagai
gerakan yang mengusung nilai-nilai moralitas yang kekayaan lokalitas, melainkan bagian dari paru-
bersifat idealisme. Sedangkan gerakan politik paru dunia. Tingginya gas emisi di Jakarta dan
peradaban adalah gerakan yang Surabaya tidak bisa dinilai sebagai polutan
mengkombinasikan nilai-nilai moralitas idealisme domestik, melainkan bagian dari unsur
dengan gerakan yang secara praksis memberikan penyumbang polusi global. Dalam posisi demikian
nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh maka gerakan kaum muda harus dibaca dan
masyarakat, bangsa dan dunia pada umumnya. diposisikan sebagai gerakan politik peradaban.
Demikian juga dalam menggerakkan peran
Semasa dekade awal sejak kelahirannya,
strategis KAMMI.
sudah banyak gagasan-gagasan progresif yang
dilahirkan KAMMI, seperti kaderisasi siyasi, Terkadang makna peradaban merujuk pada
intelektual profetik, hingga mewujudkan kader dan hal-hal yang bersifat material, seperti istilah sisa-
kepemimpinan nasional yang berjiwa muslim sisa peradaban. Hal ini karena memang peradaban
negarawan. Demikian juga, aksi-aksi yang memiliki basis konkrit yang lebih terasa dan
dilakukan KAMMI di sepuluh tahun pertama terukur baik secara spiritual maupun material. Jadi
berhasil menempatkan KAMMI sebagai icon politik peradaban sesungguhnya adalah politik
gerakan reformasi. Prestasi cemerlang ini harus karya nyata.
terus disempurnakan sesuai spirit yang dibangun :
Al-Qur’an menjelaskan makna peradaban
tuntaskan perubahan!
sebagai kombinasi antara kekuatan spiritual dan
Menapaki usia KAMMI di dekade kedua ini, material yang seimbang dan bermanfaat nyata,
KAMMI semakin bersaing dengan pergulatan dengan istilah al-Kitab (petunjuk spiritual), al-
zaman. Bila ustadz Mahfuz Siddiq berhasil Mizan (Keseimbangan), dan al-Hadid (besi).
merekam jejak 3 tahun pertama KAMMI (1998-
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-
2001) dengan judul buku KAMMI dan Pergulatan
rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
Reformasi (Tesis 600-an halaman yang dibukukan),
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al
maka di decade kedua ini, persaingannya jauh lebih
Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
kompleks dari fase sebelumnya. Tidak semata
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
bergulat dengan reformasi domestik ke-
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
Indonesiaan, melainkan juga kesadaran reformasi
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
dalam skala membangun peradaban.
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
Era 2000-an menandai terjadinya mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
pergeseran poros peradaban. Tahun 2008 secara rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
resmi keuangan Amerika Serikat jatuh hingga
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
(QS. Al-Hadid: 25)
Posisi Strategis KAMMI -------------------------------------------------------------------------------
Untuk memposisikan
sisikan peran strategis Baik KAMMI sebagai gerakan mahasiswa,
KAMMI dalam konstalasi politik peradaban, maka kebangsaan, maupun keummatan, pada hakikatnya
perlu penela’ahan yang lebih luas. Semisal, peran perjuangan pergerakan KAMMI bersifat terpadu
strategis KAMMI yang tidak dapat dilepaskan dari (integral), tidak
dak diartikan secara terpisah ((secular).
pembacaan sejarah panjang harakah Islamiyah Begitu pula gerakan KAMMI tidak bisa dilihat dari
dalam berbagai dimensinya. Al-Qur’an
Qur’an menga
mengajarkan sisi ke-KAMMI-annya annya saja. KAMMI perlu
agar kita melakukan teoritisasi sejarah. Hal ini menempatkan diri sebagai bagian inheren dari arus
penting agar kita mengetahui posisi strategis kita besar anasir perubahan, baik ia sebagai gerakan
dalam sejarah mahasiswa, kebangsaan,
kebangkitan Indonesia maupun keummatan.
dan kemenangan Umat. Jadi di sini KAMMI
Setidaknya KAMMI harus menyadari bahwa
dapat kita dudukan sejarah gerakannya
dalam tiga dimensi adalah bagian dari
gerakan, yakni sebagai kelanjutan sejarah
gerakan mahasiswa gerakan mahasiswa,
(harakah thullabiyah), gerakan kebangsaan,
gerakan kebangsaan dan gerakan
(harakah wathaniyah), keummatan.
dan gerakan
keummatan (harakah
Islamiyah).
1. Pancasila.
3. Kemerdekaan yang Islami
Sebagian kalangan memaknai Pancasila
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus
(mabadi’ul khamsah)) sebagai simbol
1945 atauau bertepatan dengan tanggal 9
kekalahan umat Islam, akibat dicoretnya 7
Ramadhan. Atau 10 hari pertama bulan suci
kata yang spesifik: menjalankan syariat
Ramadhan yang dikenal sebagai hari
hari-hari
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
pemeluknya. Bagi kaum
rahmat. Karena itu dalam Preambule UUD
muda muslim bermental penakluk,
’45 disebutkan “Dengan Rahmat Allah SWT”.
pancasila bukanlah simbol kekalahan, tapi
pintu kemenangan. Perhatikan kan saja, lima Di samping itu, tanggal 17 bulan 8 tahun 45
sila itu tidak menghilangkan substansi Islam memiliki relevansi dengan surat 8 (al
(al-Anfal)
yang universal. Pertama, Rabbaniyah ayat 17 tentang kemerdekaan. “Bukanlah
Tauhidiyah. Kedua, Insaniyah Akhlakiyah.
Akhlakiyah kalian yang membunuh mereka, akan tetapi
Ketiga, Wihdah wal Ukhuwah.. Keempat, Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan
Hikmah wal Musyawarah.. Kelima, Al-‘Adalah kalian yang melempar ketika kalian
al-Ijtima’iyah. melempar, tetapi Allah
Allah-lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk
membinasakan
embinasakan mereka) dan untuk memberi
2. Konstitusi Bervisi Internasional
ernasional kemenangan kepada orang
orang-orang mukmin,
dengan kemenangan yang baik.” (Qs. Al-
Anfal: 17) Ayat ini jelas menyatakan bahwa agama semitis. Yang menarik, definisi
yang memerdekakan negeri ini bukanlah Atlantis yang diungkap Plato 25 abad lalu
para pahlawan yang gugur di medan jihad secara lengkap merujuk kepada negeri yang
dan dikubur di taman makam pahlawan, disebut Indonesia. Yakni “surga” beriklim
melainkan hakikatnya Allah-lah yang tropis yang penuh dengan segala jenis
melakukannya. Karena itu wajar juga dalam keindahan dan kekayaan: daratan-daratan
Pembukaan UUD ’45 disebutkan “Dengan yang luas dan lading-ladang yang indah,
Rahmat Allah SWT”, bukan berkat lembah dan gunung-gunung; batu-batu
perjuangan para pahlawan. Setelah permata dan logam dari berbagai jenis;
merdeka, akan banyak lagi masalah dan kayu-kayu wangi, wewangian, dan bahan
musuh, karena itu pula maka setelah celup yang sangat tinggi nilainya; sungai-
merdeka, Indonesia harus dibangun atas sungai, danau-danau, dan irigasi yang
nama Allah SWT. Qs. Al-Anfal: 45 melimpah, pertanian yang paling produktif;
menyatakan: Hai orang-orang yang beriman istana-istana bertabur emas, tembok perak,
apabila kamu bertemu dengan kelompok dan benteng; gajah dan segala jenis
(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan binatang buas, pulau-pulau rempah-rempah
sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya (Moluccas atau Maluku) dan sebagainya.
agar kamu beruntung.
1. Dirinya
Medan kompetisi pertama bagi kader adalah dirinya sendiri. Kader harus bisa
memecahkan mitos ketidakmungkinan. Mungkinkah dirinya sukses sebagai mahasiswa sekaligus
sebagai pemimpin pergerakan? Mungkinkah kader di usia 20-an bisa sukses bersamaan di bidang
kompetensi akademiknya, sekaligus sukses dalam aktivitas pergerakannya, dan mandiri secara
finansial? Banyak mahasiswa yang merasa tidak mungkin, tapi bagi kader KAMMI
ketidakmungkinan ini hanyalah mitos. Kader KAMMI harus menjadi teladan, menjadi mahasiswa
tercepat lulus sarjana dan pascasarjananya dengan nilai minimal memuaskan (IPK minimal 3,0),
pada saat yang sama ia sukses mengemban amanah pergerakan di mana pun ia diamanahkan baik
sebagai kaderisasi, kebijakan strategis, humas, sosmas, bahkan sebagai pemimpin pergerakannya,
dan ia pun sukses untuk tidak bergantung pada bantuan bulanan orang tuanya, ia punya bisnis
sendiri yang menjadikannya memiliki mental setara dengan para stakeholder.
Dirinya adalah medan pertarungan pertama. Masa mudanya yang penuh godaan adalah
tantangan tersendiri. Kader KAMMI harus bisa melaluinya dengan sukses. Kader KAMMI harus
menjadi teladan. Kuncinya adalah mempersepsi dirinya sebagai teladan terbaik, menyetting
dirinya dengan setting mental pemimpin, dan bergerak dengan perencanaan yang matang dan
tertulis.
2. Kampus
Kampus merupakan medan kompetisi kedua bagi kader KAMMI setelah dirinya. Kampus
adalah ruang terbuka dan miniatur negara pertama bagi gerakan mahasiswa untuk berkiprah di
publik. Dari kampuslah keluar berbagai kebijakan yang sedikit banyak berpengaruh pada
kehidupan sivitas akademika. Di kampus juga bermunculan berbagai dialektika pemikiran. Di
kampus juga berkembang berbagai aliran dan kelompok. Di kampus juga dilakukan berbagai
penelitian dan uji coba empiris dalam berbagai hal yang akan dikembangkan oleh perusahaan dan
pemerintahan. Kampus menjadi alat legitimasi ilmiah bagi kebijakan-kebijakan pemerintah. Atas
dasar itu kampus menjadi medan kompetisi strategis bagi mahasiswa wabil khusus kader KAMM
untuk mengasah bibit kepemimpinannya.
Kader KAMMI di kampus harus menjadi pemimpin, teladan, sekaligus organ dan individu
yang berpengaruh. Pemimpin, teladan, organ maupun individu berpengaruh bisa jadi di level
kelasnya, jurusannya, fakultasnya, kampus itu sendiri, ataupun bahkan antar kampus. Dalam hal
ini kader KAMMI harus memiliki perencanaan diri kapan memimpin kelas, jurusan, fakultas,
kampus, dan aliansi antar kampus. Setelah itu kuncinya adalah intuisi kepemimpinan.
3. Negara
Negara merupakan medan ketiga setelah dirinya dan kampusnya. Bahkan sebagian
kampus sendiri adalah bagian dari negara. Negara ini merupakan organisasi terbesar di dalam
sebuah bangsa. Di dalamnya lengkap berbagai alat pemerintahan, militer, dan media di berbagai
tingkatannya, baik level local maupun nasional. Berbagai kebijakan yang terkait dengan hajat
hidup orang banyak keluar dari negara, karena memang tugas negara melakukan pengaturan.
Namun demikian kunci-kunci pengaturan negara tidak begitu terbuka hatta dalam system
demokrasi liberal. Sebab pengambilan keputusan hanya dilakukan oleh segelintir orang dengan
berbagai pengaruh yang dimilikinya dan kekuatan-kekuatan berpengaruh yang
mempengaruhinya. Tidak ada satu kekuatan dunia yang abai terhadap pentingnya posisi negara.
Mereka yang berkepentingan akan memantau jalannya negara sesuai kepentingannya. Maka
dalam berbagai bentuk negara baik demokrasi maupun monarki tidak ada yang netral. Power
tends to corrupt. Karena itu negara patut diawasi. Dan pihak-pihak yang berkepentingan agar
masa kini dan masa depan negara dalam keadaan baik, harus terlibat dalam menyukseskan
terselenggaranya kebijakan negara yang positif dan pro rakyat.
Kuncinya adalah kritis terhadap apapun yang dilakukan oleh negara. Gerakan mahasiswa
harus berkolaborasi dengan berbagai elemen yang memiliki satu tujuan kebaikan bangsanya.
Kolaborasi ini bersifat aliansi strategis dan taktis, bahkan boleh jadi bersifat aliansi ideologis.
Kajian strategis harus dilakukan secara intensif dan massif, demikian pula networking dan
manuver politik dan media penting dilakukan dalam rangka berkontribusi dan membangun
keseimbangan bernegara.
4. Korporasi Global/Globalisasi
Di atas negara terdapat kekuatan global yang disebut korporasi global. Korporasi global ini
bisa berbentuk perusahaan industri global, yang hadir mewarnai kehidupan manusia bisa
berbentuk makanan, obat-obatan, pakaian, dan kesenangan hidup, dari musik, film, hingga
berbagai hiburan kehidupan. Produk akhirnya berupa life style (gaya hidup). Bahkan di antara
korporasi global terdapat korporasi khusus yang memproduksi senjata, dari senjata ringan hingga
senjata pemusnah massal. Persaingan antar korporasi global bisa berakibat fatal bagi kehidupan
sebuah negara. Bahkan kerap kali perundang-undangan kita adalah produk dari hasil titipan
korporasi asing untuk memuluskan kepentingannya menghegemoni negara. Di negara-negara
maju seperti di Amerika Serikat, sesungguhnya yang mengendalikan negara adalah korporasi. Di
sini nasib negara ditentukan oleh hasil negosiasi transaksional antara negara dan korporasi
global. Korporasi ini adalah elemen imperialisme gaya baru. Karena itu elemen korporasi global
merupakan medan kompetisi gerakan mahasiswa yang perlu diperhitungkan.
Dalam level global ini, kader KAMMI harus kritis terhadap sepak terjang berbagai
korporasi besar. Pada saat yang sama kader juga harus bisa membangun aliansi global—berbasis
pemuda (base on youth), sebab perjuangan bersifat jangka panjang. Mental yang terlebih dahulu
dibangun adalah mental penaklukan. Mental kompetitif agar daya saing bangsa pun terbangun
karena para pemudanya memiliki daya saing yang bagus.
E. Tren Kader KAMMI Berbasis Sinergi sinergi dengan berbagai pihak internal dan
eksternal. Kuncinya adalah mempertemukan
Bagaimanapun, gerakan akan besar bila
kesamaan, baik kesamaan ideologis, kesamaan
ditopang dengan jaringan (network) dan
strategis, maupun kesamaan kepentingan.
kerjasama (partnership) yang luas. Karena itu
Sinergi ini akan lebih maju bila berangkat dari
tren gerakan yang harus dibangun KAMMI yang
rencana pengembangan kapasitas internal
kelima adalah tren gerakan berbasis sinergi.
gerakan. Gerakan akan menjadi lebih terukur
Banyak lembaga yang memiliki peran besar
dalam mengelola berbagai program sinergi.
dalam melakukan perubahan. Begitu pula
banyak tokoh masyarakat yang memiliki
integritas dan sumber daya strategis telah
Demikian penjelasan singkat gagasan meretas
melakukan kontribusi dalam perubahan bangsa
politik peradaban KAMMI (thoriqatusy-syabab
ke arah yang lebih baik. KAMMI akan
lisiyasatul hadhariyah). Mari beramal nyata! []
berkembang progresif bila dapat membangun
Diskusi KAMMI:
"Imam al-Ghazali Melakukan Pembangkangan Sipil”
oleh Amin Sudarsono
Ketua Departemen Kajian Strategis PP KAMMI
Bertempat di Markas KAMMI Pusat, Jl Gugus Depan Spirit yang kita bangun dari diskusi ini adalah
Matraman Jakarta Timur bagaimana cara membangun konstruk peradaban
Rabu, 31 Maret 2010 di Indonesia. Karena kita sudah merdeka, ternyata
Narasumber : Asep Sobari, Lc. faktanya tidak merdeka, kita belum merdeka. Umat
Notulensi : Amin Sudarsono Islam masih merasa di luar struktur negara. Rata-
Peserta : Rijalul Imam, Deny Priyatno, Maukuf, Joko rata tema pergerakan Islam di luar masalah negara.
Wardoyo, Yudi Hermawan, Inggar Saputra, Padahal mestinya lebih memimpin. Konstruk ini
Syamsul, Erwin, Vina Nisrina, Sari Kurnia Nur Fath, yang hendak kami bangun. Di sini, kira-kira wacana
Yumroni, Kamaludin, Ramli al-Banna. apa yang harus kita gagas? Kini, seolah yang berhak
mengelola negara hanya kaum nasionalis. Itu
Rijalul Imam: konteks indonesia.
Hamdalah, sholawat. Sebelumnya, terimakasih
ustadz telah bersedia hadir pada diskusi rutin kita Sementara internasional, braindrain internasional.
tentang politik dan peradaban. Kami biasa Jadi ketika bicara Palestina tidak sekedar
menyebut Halaqah Reboan. Untuk mengawali, tema berwacana, tapi menyediakan gerakan utuh. Jangan
yang kita angkat sekarang ada korelasi dengan isu hanya khilafah dalam spanduk, tapi bikin gerakan
yang hangat. Pertama Century, ternyata ada yang nyata. Tapi itu lebih tertata kalau membaca
masalah pengambilan kebijakan, yaitu kebijakan konstruk sejarahnya. Sebetulnya, ini diskusi yang
yang neolib. Indonesia dijarah luar biasa. Problem sudah lama, kami sudah meminta sejak 2009. Saya
pertama peradaban, di tengah Amerika turun, kita ingat ketika ada yang meminta diskusi buku ini.
ingin peradaban alternatif yang harus menang di Silakan dimulai.
muka bumi, yaitu Islam. Buku Misteri Masa Kelam
Islam dan Kemenangan Perang Salib ada korelasi, Ustadz Asep Sobari, Lc:
yaitu kekuatan yang menginvasi Palestina adalah
kekuatan Barat, Romawi. Pada saat yang sama, Hamdalah dan sholawat. Saya ucapkan jazakallah
internal Islam rusak, kesenjangan terlalu luas. khair atas kesempatan berbagi diskusi terbatas,
Identifikasi persoalannya ternyata sama dengan agak lama baru terealisasi. Pertama, saya optimis
kondisi saat ini. buku ini sudah dibaca. Ketika kita sudah bicara bisa
langsung ke masalah yang bisa ditarik sisi
Menarik membaca terjemahan ustadz, ternyata kongkretnya. Beberapa kali saya membedah buku
Shalahuddin berhasil memenangkan perang global ini—tidak terlalu tebal tapi banyak persoalan yang
dengan satu konstruk sejarah yang luar biasa. diungkap, sangat luas.
Bukan karena Shalahuddin secara individu yang
merebut Palestina, tapi kerja besar generasi. Saat Kita dipaparkan pada satu model dalam sejarah,
membaca aslinya ternyata lebih obsesif judul bahwa umat Islam itu pada dasarnya, dalam arti
aslinya, membuat kita sedih dan meratap. normatif benar-benar mendapat jaminan dari Allah
“Beginilah cara generasi Shalahuddin merebut al- sebagai umat yang paling tinggi. Ternyata
Quds,” ini bahasa saya. Dalam konteks aktivis implementasi keIslaman tiap zaman menjadi
sangat bersemangat. Karena problem kita sama, berbeda. Tapi di sisi lain, Allah dan Rasul-Nya
Palestina masih dikuasai Zionisme. memberikan satu jalan yang jelas bagi umat Islam
Ternyata kami juga melihat formula penulisan untuk menemukan jalan keluar dari bersoalan umat
sejarah di buku ini yang dahsyat. Saya dan Amin yang sifatnya besar. Misalnya konsep pembaruan,
berasal dari jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN tajdid, juga diberikan semacam yang lebih spesifik
Sunan Kalijaga, merasa mendapatkan satu konstruk lagi, yang menurut saya tidak terbatas ruang waktu,
metodologi sejarah yang jarang digunakan di IAIN, yaitu konsep at-thaifah al-manshurah. Ini konsep
karena di IAIN metodenya liberal. Pembacaan dan bukan hanya identitas sebuah kelompok. Meski
perubahan sosial secara sekuler, nggak usah bicara secara bahasa, artinya “golongan yang
hati dalam sejarah. Di buku ini, ada keikhlasan diselamatkan.”
ketemu penyiapan generasi. Pertemuan masyarakat
yang luar biasa. Sebetulnya itu sebuah konsep. Konsep yang
memberi jalan agar Islam kembali kepada
keunggulannya. Dinasti ini hancur, bukan hanya politik atau
Dan tajdid tidak terlepas dari thaifah ini. Dalam kekuasaan. Bahkan masyarakat yang orientasinya
hadits dijelaskan, tidak ada pembaharuan kecuali Syi’i kembali ke Sunni, ini ada penyehatan yang luar
dalam satu kurun. Di sini, ‘kurun’ tidak pasti dalam biasa. Serangan ini menghasilkan kekuatan baru di
satu waktu tertentu, Qardhawi mengartikan segala bidang—terutama intelektual. Ini fase
generasi, ada juga 40 tahun. Intinya ini terjadi sejarah yang penting. Bagaimana itu lahir?
dalam jeda waktu yang cukup panjang. Nah, dalam Pertanyaan besar, bagaimana Shalahudin bisa
jeda itu apa yang bisa diteropong umat Islam. Dari menang?
satu tajdid ke yang lain. Itu la tazal, akan selalu.
Mereka selalu ditolong, menang karena kebenaran. Selama ini Shalahuddin dipotong sejarahnya, hanya
Para sahabat pun mengkaji masalah ini. Jadi, yang mengembalikan Palestina. Seakan yang dominan
penting, bukan Anda berada dalam kelompok siapa disitu adalah kembalinya kebangkitan Islam dengan
atau bersama siapa, tapi kamu sendirian. Jadi kepemimpinan Shalahuddin. Tapi, dia lahir dari
sebenarnya kalau dalam titik nadir juga ada. mana, dalam kondisi apa, atau itu adalah mu’jizat?
Itu persoalan besar. Kalau kita memotong fase
Buku ini memaparkan sebuah model yang pernah sejarah, sejarah Shalahuddin tidak akan terulang.
ada dalam sejarah. Islam pernah terpuruk bahkan Tapi kalau kita lihat sebelum dan sesudahnya,
jauh lebih dalam dari Bani Umayyah. Itu tampak thaifah manshurah. Ini dari konsep besar
menunjukkan secara mendasar umat sangat sehat dan itu bisa diteropong sampai sepanjang massa.
pada masa Umar bin Abdul Aziz. Karena dalam
waktu dua tahun, ada perubahan yang mendasar, Yang penting, Abbasiyah sebagai khilafah itu ada.
setelah dari penguasa sebelumnya. Di grass root Tapi, di masa itu pula pasukan salib. Terlepas dari
umat Islam sangat sehat, sampai zakat tak ada yang masa khilafah ada, generasi Shalahuddin itu lahir.
bisa menerima. Meski ada juga persoalan di tingkat Artinya yang melahirkan Shalahuddin bukanlah
elite. khilafahnya, tapi dia lahir dalam konteks.
Saat itu ada masyarakat dari unsur sahabat—yang Shalahudin adalah juru bicara dari generasi yang
tersisa sedikit—dan kalangan tabi’in. Secara umum sudah siap. Kalau bukan Shalahuddin, maka tetap
mereka tidak ada masalah. Tapi berbeda dengan akan ada jubir yang lain. Itu disiapkan generasi
periode Shalahuddin. Kurang lebih 400 tahun sebelumnya yang menyadari kerapuhan, lalu
sesudah itu, pembuktian kurun kehancuran umat mendiagnosa, terapi dan melahirkan satu generasi.
Islam terlihat sekali dalam kekalahan di berbagai Meskipun mereka tidak merasakan buah dan jerih
lini. Pemberontakan Buwaihiyyah yang berorinetasi payah mereka sekian puluh tahun. Itu cakupan
Syiah Ismailiyyah, juga dinasti Fathimiyyah di besar buku ini.
Mesir. Yang kondisi ini menguatkan Eropa, yang
masuk ke Palestina, saat itulah umat Islam betul- Buku ini membahas fase-fase yang menurut saya
betul rapuh. komprehensif yaitu melihat sejarah sebagai sebuah
keutuhan, bukan penggalan-penggalan. Jadi,
Jadi itu adalah momentum pembuktian saja. kajiannya bukan model lain dari yang sudah ada. Ini
Konsepsi umat benar-benar rapuh. Kalau melihat bukan hanya buku sejarah, tetapi FIKIH SEJARAH.
cerita tentang perang salib di fase ini mengerikan, Dia memahamkan kepada kita rangkaian-rangkaian
bagaimana pembantaian mengerikan, dalam satu peristiwa. Fokus utamanya adalah muslim bisa
hari bisa ratusan ribu dibantai. TANPA ADA merebut Palestina. Tapi itu hanya penggalan.
PERLAWANAN! Ada pidato dan orasi, tapi mengapa Banyak buku yang membahas itu, tapi tidak dalam
ini tidak membangkitkan umat? Munasharah konteks. Biasanya Shalahuddin jadi aktor tunggal.
dimana-mana, tapi umat tidak bangkit. Di buku ini, cerita Shalahuddin menang kok bisa
Pertanyaannya kenapa? Butuh waktu 60-an tahun ya?
untuk melahirkan generasi.
Apa yang terjadi di umat Islam selama 80 tahun
Dibatasi daerah Syam, kemudian muncul kekuatan sebelum kemenangan itu. Masa ketika kalah dengan
yang bisa menghancurkan Dinasti Fathimiyyah— mudah, dan ketika menang sangat heroik, tidak bisa
yang pengaruhnya sampai Baghdad. Padahal dibendung Kristen. Apa yang terjadi selama 80
mereka punya sayap militer. Mereka bekerjasama tahun? Buku ini tidak bicara banyak Shalahuddin,
dengan Hasyasyin—yang kemudian diserap dalam lebih banyak bicara umat dibangun lagi, satu tren—
bahasa Inggris menjadi assassin (pembunuh bukan hanya satu kelompok orang—arus
bayaran). Kemudian, sayap militer Qaramithah, ada pergerakan yang dipelopori para ulama yang tahu
sayap intelektual Ikhwanus Shafa. Bahkan sampai persis dan mengalami sejarah waktu itu karena
bisa mengosongkan khilafah dalam satu tahun. keterpurukan.
betul dengan lemahnya internal pada abad 4-5
Mereka membangkitkan semangat umat Islam. Saat hijriah. Memang ada pada tahun sebelumnya dan
munasharah gagal, khilafah tidak eksis. Khilafah itu semakin menurun. Bahwa kerapuhan internal
tidak langsung menyelesaikan persoalan. Umat yang membuat umat Islam begitu mudah jatuh,
Islam berkali-kali terpuruk pada saat khilafah terbukti Palestina. Bukan karena semata kekuatan
masih ada. Di luar itu justru yang terbangun. musuh dari luar, tapi lebih pada kelemahan
Bahkan cenderung melakukan perlawanan sipil internal. Itu yang membuat perimbangan dengan
yang sangat kuat sekali. Tapi bukan berarti luar. Kita secara internal terus turun dan menjadi
melawan itu semua tidak diterima. Mereka punya lemah.
prinsip yang jelas saat melakukan kebangkitan.
Pemerintah tidak tanggung-tanggung untuk Ini diterjemahkan sebagai fase. Katakanlah, Mongol
dilawan. begitu hebat sehingga Baghdad hancur. Bukan
begitu! sebetulnya umat Islam Baghdad sudah
Nah, arus ini sangat kuat. Sulit menunjuk satu aktor lemah. Mongol bisa masuk ke Syiria dan Mesir dan
tunggal. Cuma, fakta sejarah belum mereka kalah. Jadi kekuatan umat ada di
menggambarkan itu. Kalau baca sejarah klasik, internalnya pertama kali dan ini yang membuat
yang kita dapati hanyalah kronologi. Tapi, kaitan saya berfikir bahwa konspirasi selalu menentukan
satu sama lain tidak dijelaskan, melalui buku ini akhir perjuangan kita. Dan kita menjadi ahistoris.
coba dijelaskan, buku ini fikih sejarah. Itu harus
dikembangkan. Karena peradaban itu, lebih 1/3 al- Sejak umat dibangun selalu ada konspirasi. Kenapa
Quran adalah kisah. Dan rasul dalam perjalanan bisa menang, karena internal menang. Nah, ketika
dari Makkah ke Madinah, tidak lepas dari arahan yang terjadi di Baghdad dahulu, atau Palestina
sejarah. sekarang, di sini dipaparkan bagaimana
keterpurukan sosial, politik. Yang harus
Sebelumnya, rasul dipaparkan kisah Nabi Musa digarisbawahi, itu hanyalah gejala, ada masalah
secara gamblang. Bagaimana gambaran kaau sudah yang lebih mendasar—apa itu? Itu yang jarang
masuk fase konfrontasi. Dalam al-Quran itu jelas, dalam kajian strategis. Yaitu pemikiran, nilai,
memberi satu gambaran tentang sunnatullah dalam keilmuan dan keulamaan.
hubungan manusia dengan setiap kejadian yang
terjadi –pada masa itu. Sikap mereka menghasilkan Karena apa? Pertama, ulama dalah warastatul
apa dan bagaimana. Ini yang penting bagi rasul ambiya. Titik Islam adalah nubuwat, karena ada
untuk merekonstruksi umat sebagai kelanjutan wahyu dan implementasi. Itulah yang melahirkan
nabi terdahulu. peradaban. Bagaimana Khulafaur Rasyidin, mereka
memiliki kekuatan legal dan otoritatif ’alaikum
Juga memberi gambaran pada beliau agar menjadi bisunnati wa sunnatil khulafaur rasyidin. Itu yang
visioner. Misalnya saat Perang Khandak, yang paling ideal 30 tahun dan harus menginspirasi.
sudah hampir kalah—10.000 pasukan mengepung Dengan segala kondisinya, umat sejahtera sampai
kota kecil. Tiba-tiba Rasul katakan, Romawi akan ada konflik antar sahabat, itu tetap masa ideal.
takluk, Persia akan takluk. Itu bukan sekedar Konfliknya tidak ideal, tapi bagaimana menyikapi
persoalan ilham, tapi ada indikator—sunnatullah— konflik, itu yang ideal. Bagaimana para sahabat
bahwa Quraisy sudah begitu lemah, jadi tanpa menghadapi hak yang sensitif dan krusial. Itu
kekuatan sendiri tidak bisa menyerang Madinah. penting.
Sehingga musuh mempertimbangkan dengan
kekuatan sebelumnya. Nah, ketika ulama dikatakan sebagai pewaris,
sebenarnya misi keulamaanlah yang menjadi
Lihatkah pada Hudaibiyah, Rasul menerima semua susbtansi perjuangan umat Islam untuk betul-betul
kesepakatan. Dianggap merendahkan oleh para mempertahankan dan membangkitkan kembali
sahabat, tapi Rasul tidak. Menurut Rasul, Quraisy kondisi umat. Nah, misi keulamaan itulah yang
mau tunduk bersepakat damai dengan Madinah itu mencakup pemikiran, nilai dan pendidikan. Itu yang
sudah merupakan sebuah kekalahan. Dan bisa menjadi sorotan terbesar dari buku ini. Pemaparan
dilihat Makkah sudah lemah. Fathan mubnina itu lebih banyak diwarnai Imam al-Ghazali dalam hal
bukan Makkah, tapi Hudaibiyyah, yang ini. Imam al-Ghazali mewakili ulama saat itu yang
mengantarkan Islam ke kancah internasional. Rasul membaca kenapa umat rapuh, buktinya umat Islam
pandangannya jauh. Sebenarnya, itulah pentingnya begitu rapuh. Imam al-Ghazali butuh 10 tahun
sejarah. Mencoba rekonstruksi kejadian yang untuk membaca sejarah ini, dan buktinya jelas, ada
tampaknya tidak terkait menjadi terkait. penyimpangan luar biasa. Kata ulama tolong jangan
diartikan sebagai ’ustadz masa kini’, tapi lebih luas.
Umat Islam saat dihabisi pasukan Salib, seiring
Ulama menyimpang dari risalahnya yaitu amar
makruf nahi mungkar, padahal itu substansi umat. Imam al-Ghazali itu dulu rektor universitas terelit
Ukhrijat linas, Allah memberi kemuliaan pada umat. di Nidzamiyyah, sangat penting kebijakannya
Kuntum generasi awal Islam, ini bukan hanya awal. menentukan. Imam al-Ghazali lalu menyelesaikan
Kuntum khaira umat, itu sesudah. Tidak akan itu, pertama membentuk tren pendidikan baru—
seluruh generasi itu menjadi mulia, karena ada karena memang awal masalah adalah keulamaan.
syarat. Harus amar makruf dan iman. Sayyid Qutb Ishlah Imam al-Ghazali tahap kedua, yang pertama
kasih catatan, iman kenapa dimasukkan, karena melalui Bani Saljuk. Jadi dua ishlah model pertama
amar makruf harus melalui sudut pandang yang jalur politik melalui Bani Saljuk—lahirnya
jelas yaitu iman. Karena baik buruk di mata orang Nidzamiyyah—tapi itu kerangka politik. Dia tidak
itu berbeda-beda. Itu kalau diserahkan pada sendiri dalam struktur politik. Sehingga ketika
manusia, tapi kalau iman ada standar sendiri mana terjadi benturan di atas, yang jadi korban adalah
baik mana buruk. pendidikan itu, universitas itu. Ulama yang awalnya
ditujukan untik ishlah, akhirnya menjadi tujuan.
Amar makruf nahi mungkar sesuai sebenar- Akhirnya Imam al-Ghazali keluar, padahal
benarnya. Yang mungkar sudah dieliminasi oleh Nidzamiyyah masih hebat.
generasi awal Islam. Maka mereka mulia. Misi para
ulama itu memberi penjelasan mana baik mana Imam al-Ghazali bikin madrasah sendiri,
buruk dan ini akan menjadi corak kebijakan sosial pendidikan sendiri, revolusi pendidikan untuk
politik, nah yang hilang di masa itu. Ulama sudah melahirkan generasi yang baru membawa risalah
tren umum sudah rusak. Maka ada ulama dunia dan amar makruf. Yang dibahas adalah terminologi
akhirat, ada yang terbungkus materi. konseptual, sederhana dan lazim tapi substansinya
mendasar. Misalnya membahas sabar, konseptual,
Ada pengakuan, setelah Bani Saljuk naik, ulama dan itu diajarkan Imam al-Ghazali pada muridnya.
diangkat oleh penguasa. Awalnya baik tapi akhirnya
berujung pada tragis. Ulama melihat posisi mereka Polanya ada madrasah—untuk keilmuan rasional
di pemerintahan awalnya wasilah (jalan), kemudian intelektual. Ribath—asrama didik sebagai miniatur
menjadi ghayah (tujuan). masyarakat untuk mengimplementasikan nilai yang
dipelajari di madrasah. Lahirnya generasi Syaikh
Saat itu, mulai hilangnya ulama saleh, yang Abdul Qadir Jailani dan kawan-kawan,
memberikan pandangan dan penjelasan dalam mempengaruhi umat Islam dan sampai saat ini.
fenomena kehidupan. Pemerintah mengambil Akhirnya melahirkan pemerintahan sendiri, sultan.
kebijakan tanpa pandangan ulama, politik dan Perlu diketahui saat itu khalifah satu tapi simbol.
ekonomi rusak. Ini yang menjadi titik persoalan. Tapi para sultan yang dibawah khilafah, mereka
Imam al-Ghazali akhirnya memutuskan menjadi otonom sekali.
tabib, dia bukan satu-satunya contoh—tapi
memang sangat sulit mencari arus pergerakan Ada satu sultan di Syam dipimpin Imadudin
masa itu. Imam al-Ghazali memberi pengaruh Zanki—ayah Nuruddin Zanki— paling banyak
sangat penting. mengadopsi ishlah ini. Ini terwujud benar.
Perlawanan terhadap Palestina yang dikuasasi
Nah gejala-gejala tadi, yaitu kiblat pada politik dan Kristen sudah dimulai. Ini indikator, perlawanan
fanatisme madzhab sangat bahaya. Madzhab itu yang dilakukan Nuruddin Zanki, pasukan salib
menjadi pengkotakan, identitas sosial, padahal kedodoran. Menunjukkan umat Islam sudah mulai
pada awalnya bukan begitu. Tapi fungsinya sehat. Karena ada proses penyehatan mulai dari
madrasah pemikiran yang masing-masing punya proses pendidikan.
pendekatan metologi, untuk menyelesaikan
persoalan yang tidak ada keterangan langsung dari Ishlah sebetulnya tidak terlalu tepat diartikan
al-Quran dan Sunnah. Pendekatan itu dilakukan reformasi. Jadi gambarannya dalam buku ini,
para ulama, mereka satu sama lain, posisinya sebelum kebangkitan militer—yang biasanya jadi
metodologi perbedaan itu bisa dimaklumi asal sorotan. Kesehatan pemerintahan Nuruddin Zanki
dalam kerangka keislaman. Jadi bukan sama sekali dari kesehatan ekonomi, sosial, kesenjangan
identitas sosial, tapi karena lama-kelamaan menjadi diminimalisir. Bahkan orang asing yang datang, dari
penunjang popularitas seseorang atau mencapai manapun datang bisa dengan nyaman mendapat
jabatan. Misalnya saat itu ada pejabat yang penginapan gratis, ganti kendaraan gratis. Sehat
Hambali, semua ikut Hambali, yang lain dipersulit. betul. Dan itu tidak terjadi di belahan dunia yang
Masing-masing antara ulama itu lalu bersaing lain. Itu di masa Syaikh Abdul Qadir Jailani, itu
untuk jabatan dan kehormatan. Itu dikritik luar kesultanan. Ibaratnya gubernuran. Setiap sultan
biasa dalam Ihya Ulumudin. menyebut khalifah pada shalat Jumat itu cukup,
yang lain itu urusan sendiri. berpengaruh. Yang penting ulama jangan
mendunia, ulama menjadi arus yang spiritual,
Ada kisah tentang kehidupan pribadi Nuruddin menyehatkan gejala yang tadinya sakit.
Zanki, di masa itu dia butuh dana besar untuk
perang. Dia butuh pajak, reformasi pajak kuat. Nuruddin Zanki itu Hanafi, Ibnu Qudamah salah
Dalam ishlah, devisa negara terbatas, bahkan di satu murid Syaikh Abdul Qadir Jailani itu Hambali,
saat kejayaan Islam masa Utsman—devisa Shalahuddin itu Syafii. Itu bisa dalam satu arus
terbatas—hanya dari zakat, ghanimah—yang hanya kerjasama. Ini bisa terbayangkan. Padahal
20 %, jizyah sangat sedikit dari lelaki produktif sebelumnya, perbedaan mazhab merupakan
saja. Kemudian kharaj lahan negara yang dikelola sumber perpecahan. Kalau hakim dari Hanafi,
rakyat, ushur—semacam pajak perdagangan impor seorang dari mazhab Hambali. Hakim bilang, kalau
ekspor bea cukai. Di luar itu tidak ada. Orang ada kambing di kampung sebelah—Syafii, kamu
mendirikan bangunan, PPn, PPh, orang jualan ambil. Luar biasa, demikian parah betul. Perbedaan
apapun, tidak dikenakan apa pun. Mereka hanya dan kotak gerakan. Sampai sekarang masih ada
bayar 10 % saat masuk pertama selama setahun. juga, mereka tidak akan menikahkan anak-anaknya
Selama di pasar, muslim tidak ada pajak apapun. dengan madzhab yang berbeda. Misi keulamaan
Pasar dibangun negara, bisa mengambil kios, tapi menyediakan hak.
tidak permanen. Itu fasilitas negara, sebenarnya
tidak banyak dari pajak. Dulu tasawuf dengan fikih berseberangan. Tawawuf
merasa memegang kendali spiritual, intelektual
Yang jelas, praktek pada berikutnya banyak fikih. Tasawuf bilang fikih hanya kulit, fikih bilang
pungutan, yang disebut dengan maks atau muqus, tasawuf bodoh. Imam al-Ghazali melihat,
itu yang di luar yang asli, liar. Nah, saat itu gabungkan semuanya, gabungkan antara fikih
Nuruddin Zanki butuh dana, ulama mengkritik dengan tasawuf. Tren yang sama. Kita lihat
harusnya nggak ada. Nuruddin Zanki menangis, perkembangan masa itu dan itu melahirkan
saat itu juga, dia keluarkan semua. Di luar yang generasi baru ulama, yang kemudian berperang
syar’i dihapus. Ternyata itu bukan melemahkan, besar dalam pergerakan militer.
masyarakat makin berani bisnis, semua orang
diberi kesempatan sama, tidak ada riswah atau Jenderal-jenderal Nuruddin Zanki adalah murid
suap, ada peluang yang sama. Malah mereka madrasah dari daerah Hakkari, tergabung dalam
makmur. organisasi Syaikh Abdul Qadir Jailani, yang orang
sekarang pahami sebagai maqam tasawuf yang
Lalu ditunjang dengan akhlaq. Zuhud, silaturahim, membuat muktamar tahunan pada musim haji. Saat
itu adalah instrumen ekonomi sangat penting. melihat Palestina, mereka melihat Fathimiyah yang
Itulah, Imam al-Ghazali kembalikan ke konsep Syiah, ini melihat jalur yang paling mudah dengan
sebenarnya. Zuhud bukan benci dunia, tapi lebih Eropa. Syiah membiarkan terbuka. Maka, tutup
meyakini apa yang di tangan Allah daripada di dulu jalur Eropa dengan Palestina dengan men-
tangan kita. Saat ada tuntutan, kita tidak berfikir sunni-kan Mesir. Nuruddin Zanki bergerak, lalu
ulang untuk mendanai setiap kebutuhan sosial. berhasil setelah beberapa tahap. Asadudin Syirkuh
Karena orang kaya saat itu mereka zuhud tidak pertama—paman Shalahuddin.
pernah takut dan menghitung-hitung.
Itu tujuh tahun fasenya. Tapi sebelumnya, murid
Zuhud itu bukan konsep untuk orang miskin, Syaikh Abdul Qadir Jailani sudah bergerak. Mereka
apalagi malas. Tapi orang potensial. Saya kasih, berdakwah agar kembali ke Sunni. Nuruddin Zanki,
nanti saya untung lagi. Dan saat itu, semua melalui Asadudin Syirkuh dan Shalahuddin
kesempatan terbuka sama. Pada masa Nuruddin menyerang, ketika diselesaikan di atas, di bawah
Zanki, gerakan wakaf luar biasa. Orang luar akan sudah selesai. Ini perpaduan yang sangat indah.
aman, tidak takut kehabisan bekal, tidak ada copet Pergerakan di grass root itu lebih panjang dan
dan dicukupi kebutuhan tiga hari, mandi air panas lama.
disediakan, ganti kendaraan juga bisa dengan yang
baru. Itu kekuatan ekonomi, zuhud, silaturahim Rijalul Imam:
adalah instrumen ekonomi yang penting. Itu yang
hilang sekarang, juga sebelum masa Nuruddin Saya melihat kesalahan mempersepsikan, Syaikh
Zanki. Dengan kondisi itulah muncul militer yang Abdul Qadir Jailani terlalu tinggi, dia sebagai tokoh
kuat. spiritual saja. Kok dipahaminya sangat mistis,
padahal di buku itu pergerakan yang rasional dan
Penyakit sudah dibuang. Masalah keilmuan, luar biasa sangat aktual.
konsepnya seperti apa, ekonomi, gaya hidup, semua
Asep Sobari, Lc: biasa, tapi ada pemurnian dalam hal ini. Nah, yang
menjadi pertanyaan, apa yang menjadi dasar
Faktor pecahnya usai Syaikh Abdul Qadir Jailani, pemikiran Imam al-Ghazali dari yang dilakukan itu?
yang trennya menggabungkan spiritual dengan Selain pengalaman sejarah.
rasional. Kemudian pecah lagi, tren rasional ke Ibnu
Qudamah dan lalu Ibnu Taimiyyah. Spiritualnya ke Imam al-Ghazali memiliki landasan filosofi yang
Qadiriyyah. Syaikh Abdul Qadir Jailani sendiri tidak mendalam, dari hadits Rasul terdapat pendekatan
begitu. Sebetulnya ada disertasi penulis buku ini amar makruf nahi mungkar saat kepentingan
yang menjelaskan Qadiriyah sejak madrasah publik tersedot oleh kepentingan kelompok. Saat
sampai tarekat saat ini. Ini perlu dikaji secara yang bermain di umat hanya beberapa kelompok.
komprehensif. Idza roaita... wahanan mutaba’an—dan nafsu
diikuti, dan setiap orang cerdik pandai
Tentang Syaikh Abdul Qadir Jailani dan Imam al- membanggakan pendapatnya sendiri, dan tidak
Ghazali. Sosok ini kontroversial, secara akademik bisa menyatu dalam satu bagian interaksi. Muncul
dan dunia Islam. Imam al-Ghazali lebih ego dan rivalitas, di saat kondisi itu engkau tidak
diidentikkan filosof, pengkritik filsafat, juga sufi bisa menyelesaikan semuanya. Maka jangan terjun
yang pasif. Itu melahirkan umat yang apatis atau berfikir terjun selesaikan semuanya. Tapi,
terhadap kondisi umat Islam saat itu. Tulisan Imam mundurlah, sibukkan dirimu dengan urusan
al-Ghazali tentang umat Islam yang sedang pribadimu. Bersama orang-orang yang seide,
mengalami dilema peradaban, buku-buku Imam al- tinggalkan yang umum. Mundur dari tren, tidak ikut
Ghazali tidak ada satupun yang menyebut jihad. Itu berdebat, meski ramai orang berdebat. Tidak perlu
yang membuat orang-orang menyebut Ghazali mengumbar argumentasi ketika argumentasi hanya
pasif. Padahal, di buku ini, Imam al-Ghazali adalah sebagai komoditas.
tokoh sentral gerakan peradaban—jihad. Militer
tidak berdiri tanpa aspek lain yang sehat. Jika tidak mungkin memperbaiki, jauh lebih besar
kapasitasnya, maka mundur. Pertama membuat
Menarik juga di buku ini, Imam al-Ghazali tidak evaluasi internal, lalu komunikasi seide, setelah
menyebut jihad, itu iya. Tapi yang jelas tidak ada mampu kapasitas yang sesuai, kembali ’audah ke
ajakan yang heboh dari Imam al-Ghazali untuk arus. Membuat arus. Maka setelah 10 tahun itu,
berjihad secara militer. Menurut penulis buku, itu Imam al-Ghazali dan teman-temannya membuat
justru pemahaman yang mendalam atas persoalan madrasah sendiri. Imam al-Ghazali dihujat, buku-
masanya. Itu adalah orang sekarang. Yang sekarat bukunya dibakar di Maroko. Tapi, orang yang
nggak bisa melakukan apapun, apalagi jihad. Dan terinspirasi Imam al-Ghazali menghafal Ihya
itu yang luar biasa dari Imam al-Ghazali. Dia sangat Ulumudin bagaikan al-Quran. Imam al-Ghazali
paham akan kondisi masanya. Yang dia hantam membuat arus baru.
adalah aliran kebatinan. Karena bahayanya adalah
penafsiran dan teks. Kalau kita berfikir, terus kalau gitu kita tidak
peduli? Kita tetap peduli, dalam kapasitas terbatas,
Kebatinan punya metodologi tafsir yang sangat tidak semua potensi dicurahkan pada persoalan
rancu. Namanya kebatinan ya metodologinya nggak yang sulit. Jangan masuk ke medan fitnah (yaitu
ada. Al-Quran ditafsirkan mereka sebagai normatif suatu masalah yang tidak ada ujung pangkal yang
dan tidak mengakar. Padahal, al-Quran riil sekali, bisa diselesaikan), misalnya terbunuhnya Utsman,
al-Quran bicara tentang apa dan kemana. Itu sahabat tidak tahu bagaimana, tapi perang harus
dikembalikan Imam al-Ghazali, dia menghantam diselesaikan. Sikap ini hebat.
kebatinan. Dan saat itu, orang yang mengkritik
kebatinan ancamannya luar biasa. Kebatinan Intinya, dalam kondisi fitnah seperti itu, ide dan
sebuah aliran, waktu ancamannya bisa dibunuh, nilai, hanya bagian dari komoditas. Orang hebat dan
Hasyasyin termasuk gerakan kebatinan. Imam al- cerdas, diterima idenya hanya untuk
Ghazali sangat berani. Ilmu kalam yang lebih pada menguntungkan—pengiklan, televisi, dll. Itu
jadal (perdebatan) teologi, masalah akidah dan sayang, maka Imam al-Ghazali lebih baik
tauhid menjiwai justru menjadi wacana. Itu dikritik membangun. Sepuluh tahun dia membangun, lalu
Imam al-Ghazali lewat bukunya. Itu akar persoalan kembali membentuk madrasah sendiri. Bahkan
umat. Imam al-Ghazali, saat itu ada kaum Murabithin di
Maroko, dengan gagasannya tentang kesatuan
Imam al-Ghazali dalam prakteknya, melakukan umat. Jadi Imam al-Ghazali bukan mundur pasif, dia
pembangkangan sipil. Membuat tren pendidikan paham betul bagaimana menyelesaikan persoalan
sendiri, radikal revolusioner, dengan materi dan ke akar. Mundur sementara, merasa cukup dan
kurikulumnya. Meski secara disiplin fikih, tafsir, membuat arus, yang dikembangkan Syaikh Abdul
Qadir Jailani. jangan ditafsirkan ulama itu mubalig atau ustadz di
masa sekarang. Karena sekarang dikotominya
Syaikh Abdul Qadir Jailani membuat madrasah sudah terlalu kuat. Dan itu didukung oleh fakta.
pusat, lalu ke cabang, mereka punya tren pemikiran Seorang yang belajar fikih, bisa dikatakan sebagai
yang sama. Mereka punya kerangka ishlah yang ulama. Padahal belum tentu tahu tentang tafsir.
sama. Maka ketika mereka dapat kesempatan Atau sebaliknya. Atau guru besar sejarah Islam
Nuruddin Zanki, semua dipasok madrasah ini. Indonesia, mengomentari sejarah awal Islam dan
Misalnya Hakkar, jenderal berasal dari murid- hasilnya rancu, muncul kesalahan besar.
murid Syaikh Abdul Qadir Jailani. Mereka masuk ke
politik. Saat itulah ulama kembali ke politik dengan Sebelum menguasai Palestina, Nuruddin Zanki
wacana, konsep dan pandangan hidup yang sudah membuat mimbar yang kemudian diletakkan
berbeda. Itulah yang membedakan kesultanan di mihrab Masjidil Aqsha. Itu visi. Dan yang paling
Nuruddin Zanki. Bagaimana mereka menyelesaikan memahami Nuruddin Zanki adalah Shalahuddin.
Fathimiyyah yang sudah 300 tahun berdiri. Saat Nuruddin Zanki mati agak goyah, tapi
Diselesaikan dua gerakan yang tampaknya terpisah, Shalahuddin bisa menyambungkan kembali antara
tapi harmonis dan tujuan yang sama. Mesir dengan Syam. Kekuatan Shalahuddin pelanjut
dari Nuruddin Zanki. Yang unik juga, para jenderal
Jika kita ingin menyelesaikan hanya dengan cara saat itu adalah murid madrasah. Mereka menguasai
politik, saya yakin akan gagal. Waktu itu kekuatan ilmu syar’i. Struktur negara dipasok oleh murid
Nuruddin Zanki dan Shalahuddin tetap butuh tujuh madrasah. Bukan sekedar ulama dalam konteks,
tahun. Sebenarnya di bawah (grass root) bersama tapi masalah keilmuan. Hal ini berbeda dengan
rakyat jelata ada Ibnu Najah dan kawan-kawan masa sebelumnya, dimana siapa yang ganas, bisa
yang bergerak. Tidak menyelesaikan masalah jadi jenderal.
sendiri. Saya merasa, gambarannya sekarang semua
instrumen seakan menjadi bagian dari struktur Masuk bagian doa Rasulullah. Kita minta agar
politik atau bagian politik. Itu kerugian besar, jangan sampai dunia menjadi hasrat kami yang
tafaqquh dan yang membentuk pandangan hidup tertinggi dan puncak pencapaian kami. Kalau
tidak menjadi prioritas. Padahal itu adalah sekarang, dalam dunia pendidikan, link and match
penunjang. kan kesana. Filsafat pendidikan jauh, itu yang bikin
ilmu jadi rendah. Itulah, karena manusia pola dan
Rijalul Imam: trennya materialistis. Yang paling tinggi
bayarannya adalah artis, host acara TV. Kalau guru
Usia antara kita dengan generasi Imam al-Ghazali ngaji ongkosnya hanya bensin. Intinya ini lebih
hampir satu milenium. Ulama merupakan pada tren masyarakat. Para ulama keikhlasan
waratsatul anbiya. Baik, ada yang mau ditanyakan? dijunjung tinggi.
Kalau kita inginkan lahir Imam al-Ghazali sekarang Rekomendasi ada di halaman belakang buku ini.
itu susah. Thaifah manshurah itu konsep Mahdi. Mereka yang merumuskan adalah orang cerdas.
Imam Mahdi akan datang bukan pada saat umat Dan mereka berpengaruh, mereka juga soleh. Ada
berantakan. Mahdi datang sebagai rangkaian, dia kesinambungan yang kuat, misalnya ikhlas dalam
datang sudah melalui tahap, umat sudah rapi. showab. Aspek ketepatan. Tidak cukup kita syar’i.
Bahan-bahan itu ada, dan itu ditakuti Barat. Mereka Ini adalah cermin dari al-Quran dan sunnah. Kita
tahu dan sadar betul, peradaban itu bergulir, dalam framework tauhid, implementasinya
karena itu mereka tidak ingin ada yang menyadari bagaimana Rasul menjalankan agama ini. Agama itu
hal itu. Meski teks-teks Islam—al-Quran, hadits, kan aspek praktis. Sirah adalah praktek, bukan
dan sejarah—tafsirnya dikuasai mereka. hanya item per item. Kita bisa memandangnya
dalam sirah. Generasi tabi’in bercerita, kami diajari
Saya menganggap serampangan terhadap penulisan sirah sebagaimana ayah kami mengajarkan al-
sejarah Islam yang selalu identik dengan militer. Quran kepada kami. Insihab (mundurlah), dan
Padahal sejarah itu bukan hanya militer. Ada yang bangun peradaban!
lebih kokoh dari sekedar itu. Coba bayangkan,
bagaimana kekuatan militer bisa menyaingi Persia Rijalul Imam:
dan Romawi? Padahal baru 15 tahun usia Islam? Banyak yang berminat untuk schooling tapi tidak
Bagaimana strategi Umar menguasai, bukan berminat learning. Hanya sekolah saja.
memperbanyak tentara, tapi dengan gerakan
keilmuan. Jaman Umar bahkan sangat kuat. Seusai Asep Sobari, Lc:
perang baru jadi guru ngaji. Abu Darda’ itu, setiap
malam ada 1.200 orang di masjidnya. Ada 120 Kalau tentang kehausan pada ilmu, masih sama.
halaqah, satu halaqah 10 orang. Kita bagaimana? Tapi tujuan berilmu bergeser. Kekacauan pada
masa Umayyah dan Abbasiyyah juga sudah terjadi,
Perang yang diterjuni Rasulullah ada 28, selama tapi tetap saja tradisi keilmuan muncul. Sebenarnya
hidup ada 80 perang. Tapi, tetap lahir puluhan ribu saat itu pandangan tentang ilmu itu jelas. Belajar
hadits. Padahal, ada 10 perang dalam setahun, tidak pernah berhenti. Imam Nawawi kan ada di
kalau dipikir, kapan beliau bicara. Kalau hanya masa kacau. Hampir di ujung kekuasaan
militer, kapan beliau bicara tentang cara masuk WC, Abbasiyyah. Kalau Ibnu Taimiyyah, lahir 4 tahun di
tentang cara makan? Ini yang luput dari kita sejak ujung Baghdad hancur. Tapi ilmu dipentingkan
sekarang, yaitu peradaban ilmu. Jadi, sampai keluarga mereka. Itu adalah tradisi, ilmu begitu
dimana kita? Tugas regenerasi dalam Islam. tinggi dan begitu mulia.
Walaupun tidak ada generasi mendatang yang lebih Masalahnya sekarang adalah tujuan kelimuan dan
baik dari sebelumnya. Ini tugas kolektif. risalah keulamaan tidak terealisasi. Intinya, ada
disfungsi keilmuwan dan ulama. Tapi masa
Usamah bin Zaid tidak canggung. Sekarang, anak kelimuan sampai abad 10 masih kokoh. Tapi
muda canggung karena ada senioritas. Saya tertarik setelah itu keilmuan terpuruk.
menulis buku pemimpin muda. Pasukan Usamah
sangat hebat, di bawahnya ada para senior. Lihat fragmen ini. Ibnu ’Aqil yang hidup di awal
Membuat anak muda percaya diri tapi tahu diri. Perang Salib disebutkan kalau makan memilih yang
Misi Usamah sukses betul. Saat menggerakkan lembek dan cepat masuk. Karena dia harus menulis
pasukan ke Syam. Mereka berfikir, Madinah lemah, lagi. Pada masa itu, lapar bukan jadi persoalan.
tapi kok memberangkatkan ribuan orang untuk Makan bukan menjadi kegiatan yang khusus,
sampai nggak sempat mereka. Ad-Dzahabi
Dzahabi Sebagai sebuah sistem, pesantren diakui di
menyebutkan, dia menemukan jilid ke-401 401 dari Indonesia, bisa independen dan punya racikan
buku Ibnu ’Aqil. Padahal jelas nggak menulis saja kurikulum sendiri.
ndiri. Aspek moral lebih terasa
pekerjaannya. Dia punya aktivitas lain. Demikian dibanding sekolah umum. Masalahnya, bagaimana
juga at-Thabari,
Thabari, 84 tahun usianya punya buku membuat pemerataan gerakan itu. Makanya,
hingga 500 jilid. braindrain itu kalau dibuat polanya akan sangat
relevan. KAMMI punya melting pot. Jangan hanya
Rijalul Imam: dikumpulkan dalam seminar, tapi kesosialan juga.
Saya mengutip Hery Nurdi: saya tidak khawatir
dengan muslim di Palestina, karena mereka tetap Rijalul Imam:
bisa beribadah, kualitas keimanan meningkat,
hafalan lancar, anak banyak. Tapi, saya justru lebih KAMMI ada 47 cabang, satu di luar negeri yaitu
khawatir muslim di Indonesia, yang kualitasnya
kualitas Jepang. Dulu ada rencana madrasah markaziyah.
minim. Menurut saya, insihab jangan kolektif. Intelektual di jogja, jaringan jakarta, sosial preneur
Mundur jangan semuanya. di solo. Kita mencoba bangun itu. Masalahnya
adalah tim instruktur. Kita tidak punya murabbi
Asep Sobari, Lc: sekualitas zaman Nuruddin Zanki itu. Kita tidak ada
murabbi yang siap membina sekaligus connect
Saya tidak setuju juga kalau perjuangan wilayah dengan materi gerakan. Dari pengkajian menjadi
politik dikosongkan. Hanya orientasinya yang harus pengajian. Semoga bisa segera teralisasi, dan
jelas: peradaban. Bukan hanya material. Misalnya KAMMI meniru peradaban masa Zanki.[]
Syaikh Abdul Qadir
adir Jailani, punya madrasah
markaziyah yang cabangnya ada di mana--mana. Data Buku
Lalu diambil yang potensial, ditariknya ke Baghdad, Pengarang : Dr. Majid ‘Irsan al--Kilani
karena selain ibukota juga banyak ulamanya, lebih Judul Asli : Hakadza Zhahara Jil Shalahuddin wa
kongkret. Contohnya Ibnu Qudamah dari Hakadza ’Adat al-Quds
Palestina—anak pengungsi—ditarikditarik ke Baghdad Judul Indo : Misteri Masa Kelam Islam dan
selama 2 tahun, lalu berguru setelah Syaikh Abdul Kemenangan Perang Salib
Qadir Jailani meninggal, lalu kembali ke Baitul Penerbit : Kalam Aulia Mediatama, 2007
Maqdis. Penerjemah : Asep Sobari, Lc dan Amaludin, Lc.,
MA.
Revolusi pendidikan itu bentuknya ya pesantren.
“Dan orangorang yang beriman, laki-laki dan saatnya Islam kembali “dibumikan” ke dunia
perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagai nilai-nilai kebaikan universal yang akan
bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh membawa seluruh dunia ke dalam keselamatan dan
(berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang kesejahteraan.
munkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat,
dan taat kepada Alloh dan Rasul-Nya. Mereka akan
diberi rahmat oleh Alloh. Sungguh, Alloh KAMMI sebagai salah satu organisasi pergerakan
Mahaperkasa Mahabijaksana.” mahasiswa Islam sekaligus organ kemasyarakatan
(Q.S.At Taubah 71) dan kepemudaan memiliki kesempatan luas untuk
dapat mentransformasikan nilai-nilai Islam ke
dalam wacana ke-Indonesiaan sehingga visi KAMMI
“ Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi pasca Muktamar Makassr adalah melahirkan kader-
fitnah, dan agama hanya bagi Alloh semata...” (Q.S. kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa
Al Anfaal 39) dan negara Indonesia yang Islami.Sebagai harokah
tajnid maka KAMMI menghadapi tantangan untuk
menyajikan gagasan perbaikan masyarakat melalui
Sejarah telah membuktikan kiprah wanita mukmin Islam dalam bahasa publik sehingga mampu
dalam menguatkan kepemimpinan para pemimpin diterima secara luas oleh masyarakat, sedangkan
dunia. Sebutlah, Asiyah istri Fir’aun, Maryam sebagai harokah ‘amal maka KAMMI dituntut untuk
ibunda Isa a.s, Ummul Mukminin Khadijah r.a, mentransformasikan gagasan tersebut melalui amal
hingga para putri-putri mukmin seperti Fatimah nyata sekaligus membelajarkan kadernya lewat
binti Rasulullah dan Asma’ binti Abu Bakar, amal da’wah KAMMI tersebut.
beberapa di antara mereka bahkan sudah
diabadikan di dalam hadits Rasulullah sebagai para
wanita penghuni surga. Di sisi lain banyak sekali Kemuslimahan KAMMI secara filosofis merupakan
wanita mukmin maupun nonmuslim yang juga pernyataan keterlibatan gerakan Islam dalam
menjadi para pemimpin kelas dunia seperti Ratu menyajikan solusi Islam bagi perbaikan masyarakat
Balqis, Aisyah r.a, hingga Bunda Theresa, Benazir khususnya pada persoalan perempuan Indonesia.
Butho, Margaret Thatcher, atau Aung San Suu Kyi. Wacana pengarusutamaan gender sebagai salah
Peran menguatkan para pemimpin dunia atau satu program global Millenium Development Goals
menjadi pemimpin itu sendiri jelas bukan peran (MDG’s) selama ini digunakan sebagai alat oleh
mudah, perlu kombinasi pengetahuan, ketrampilan, para feminis untuk mendekonstruksi budaya Islami
dan pengalaman yang tentu saja hanya bisa perempuan Indonesia seperti kesopanan dalam
didapatkan melalui kerja keras dan proses belajar berpakaian, pola pikir yang tidak seimbang antara
yang terus –menerus. peran sebagai wanita, anak, istri, ibu dan anggota
masyarakat, bahkan yang paling mengkhawatirkan
adalah dekonstruksi institusi perkawinan dan
Islam sebagai agama yang sempurna tidak keluarga sehingga menjadi bebas nilai. Di sisi lain
mengenal pembedaan dalam taklif (pembebanan) perempuan Indonesia sebagaimana perempuan lain
terhadap kewajiban sebagai khalifatullah dan di seluruh dunia juga menghadapi tantangan
menegakkan dien ini bagi para mukmin mukallaf kepemimpinan untuk menjadi pemimpin pada
baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga takdir berbagai level bahkan pada skala global sekalipun.
kepemimpinan itu sudah selayaknya disambut oleh Membaca tuntutan ini maka para mujahidah
para mukminin dengan sikap terbaik sebagai wujud KAMMI selayaknya memilki tawaran cerdas berupa
penghambaan kepada Alloh. Sikap terbaik para gagasan yang sekaligus akan ditransformasikan
mujahidah mukmin telah dibuktikan dengan dalam bentuk amal nyata dalam medan da’wah
keteladanan sepanjang sejarah dan sekarang adalah KAMMI. Jika persoalan mendasar bangsa ini adalah
era bagi para mujahidah kontemporer dengan menyangkut budaya bangsa maka dalam
segala tantangan dan turbulensi zaman untuk pemahaman manhaj da’wah KAMMI yang perlu
membuktikan kualitas individu dan kolektif kaum dikonstruksi pertama kali adalah karakter atau
muslimin sebagai pemegang takdir kepemimpinan kepribadian individu (binaul syakhsiyah al
akhir zaman. Dalam konstruksi gerakan maka inilah Islamiyah). Dalam kerangka berfikir itulah maka
Kemuslimahan KAMMI mengusung satu gagasan Manifesto Gerakan Perempuan Indonesia. Sekali
yang disebut Rekonstruksi Perempuan Indonesia. lagi pemilihan kata perempuan dikonotasikan agar
Rekonstruksi dapat diartikan sebagai membangun manifesto ini dapat diwacanakan dan dengan izin
ulang karakter individu. Maksudnya adalah Alloh menjadi menjadi arus besar bagi semua
mendefinisikan dan membangun karakter gerakan perempuan khususnya di tingkatan pelajar
perempuan Indonesia yang sesuai dengan nilai- dan mahasiswa. Yang dimaksudkan sebagai
nilai Islam serta mampu memenuhi tugasnya dan Manifesto Gerakan Perempuan Indonesia adalah
menjawab tantangan zaman seperti yang rangkaian gerakan yang berkesinambungan dengan
diinginkan oleh da’wah Islam secara umum. Objek tujuan akhir mewujudkan bangsa dan negara
yang menjadi sasaran jelas adalah perempuan Indonesia yang Islami. Garis besar dalam manifesto
Indonesia secara keseluruhan. Pemilihan kata gerakan tersebut adalah:
perempuan dan bukan muslimah adalah salah satu
bentuk transformasi gagasan ini ke dalam konteks 1. Gerakan penyadaran perempuan dan
ke-Indonesiaan. Berangkat dari 10 muwashoffat masyarakat
kader da’wah sebagai ciri-ciri kepribadian Islami
2. Gerakan pembangunan karakter
(syakhsiyah al Islamiyah) maka Kemuslimahan
perempuan
KAMMI berinisiatif untuk mentransformasikannya
dalam Rekonstruksi Perempuan Indonesia melalui 3. Gerakan penetrasi institusi
delapan karakter perempuan Indonesia sebagai
berikut:
Manifesto gerakan ini berfokus pada upaya
sosialisasi dan implementasi delapan karakter
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang perempuan Indonesia baik di dalam maupun di luar
Mahaesa (terj: salimul aqidah wa shohihul organisasi KAMMI. Di dalam organisasi KAMMI
ibadah) pembangunan karakter ini dijalankan oleh
Kemuslimahan KAMMI dengan tetap menjadikan
2. Berakhlaq mulia (matinul khuluq)
muwashoffat tarbiyah dan IJDK KAMMI sebagai
3. Cerdas dan progresif (mutaqoful fikr) standar utama kaderisasi KAMMI. Sedangkan di
luar KAMMI, delapan karakter perempuan
4. Sehat jasmani dan rohani (qowiyyul jism) Indonesia ini dimaksudkan sebagai filter sekaligus
sarana membangun jaringan dengan tokoh-tokoh
5. Mandiri (qodirun ‘ala kasbi) yang sevisi dengan KAMMI. Muara akhir manifesto
gerakan ini adalah penyebaran budaya dan fikroh
6. Profesional (mujahidun li nafsihi)
Islam tentang perempuan ke dalam berbagai
7. Memiliki manajemen diri yang baik institusi kehidupan berbangsa dan bernegara
(haritsun ‘ala waqtihi wa munazhomun fi seperti keluarga, lembaga pendidikan, lembaga
syu’unihi) hukum, dan lain sebagainya. Wallahu’alam.
Saya ke Jepang mendapat undangan dari Pemerintahan Daerah di Jepang dan Revitalisasi
pemerintah Jepang. Katanya ini adalah program Potensi Daerah oleh Prof. IKAWA Hiroshi (GRIPS).
pertama untuk aktivis pemuda, sebagai follow up Sedangkan Grup Aichi mendapat materi Masalah
dari Bali Forum yang diselenggarakan tahun 2008. Kemiskinan dan Langkah Mengatasinya oleh Prof.
Peserta yang diundang ada 25 orang. Yang hadir 24 AOYAMA Yasushi (Univ. Meiji).
orang. 1 orang dari PMII berhalangan hadir. Yang
datang dari berbagai profesi: OKP (KAMMI, HMI, Selain mendapat kuliah, di hari kedua, peserta
GMNI), wartawan (Metro TV), LSM (Pukat, dll), Indonesia mendapat kesempatan memberikan
Advokat (YLBHI), parpol (DPW PKS Sumut, DPW presentasi tentang Indonesia masa kini di depan
PPP Sumut), anggota Bali Forum, Dosen UI, aktivis para mahasiswa Jepang yang dikelola oleh JICA
lintas agama, dll. (partnership JICE, penyelenggara Program
JENESYS) yang dilanjutkan dengan diskusi dan
Peserta dibagi 3 kelompok. Grup Tokyo, Nagano, ramah tamah.
dan Aichi. Saya di Grup Tokyo. Grup Tokyo fokus di
politik. Tempat2 yang dikunjungi di antaranya Di hari ketiga, grup Tokyo mendapat materi tentang
Tokyo, Yamanashi, dan Yokohama. Etika Pegawai oleh National Personel Authority. Di
antaranya dipaparkan masalah kepegawaian dan
Hari pertama kuliah semua grup digabung diberi beberapa hal tentang upaya-upaya pencegahan
materi tentang Hubungan Demokrasi dan korupsi PNS.
Pembangunan di Jepang oleh Profesor NAKAMURA
Akira dari Universitas Meiji. Lalu materi tentang Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Yamanashi.
Sistem Politik Demokrasi di Jepang oleh Profesor Menggunakan kereta sekitar 1,5 jam. Seperti jarak
IIDA Masamichi dari Universitas Meiji juga. Di hari Jakarta-Banten. Tiba di Yamanashi langsung
pertama ini peserta diajak jalan-jalan ke Kantor diterima pegawai kehakiman di kantor kehakiman.
Gubernur Metropolitan Tokyo. Kami naik lift Kami dipersilakan untuk ikut menyaksikan proses
sampai ketinggian 45 lantai. Dari sana persidangan. Kebetulan hari itu ada jadwal sidang
pemandangan kota Tokyo terlihat panorama yang kasus narkoba seorang pemuda mantan anggota
indah. mafia di Jepang. Yang saya salut adalah hakimnya.
Ketika persidangan akan dimulai hakim masuk dan
Hari kedua kelompok Tokyo mendapat kuliah dari semua berdiri menghormat. Ketika duduk, saya
Prof. DAIROKUNO Kosaku (Univ. Meiji) tentang cukup heran, hakimnya masih sangat muda.
Menuju Akuntabilitas dan Responsibilitas Publik Mungkin sekitar 27 atau di bawah 30 tahun. Proses
yang Baik. Kelompok Nagano tentang Sistem persidangan berlangsung, jaksa membacakan
kasusnya dan menyerahkan bukti-bukti. Hari itu diproses oleh DPR Pusat. Menariknya, proses
memang bukan hari putusan, sesuai peraturan hukum bisa diimpeach lewat politik.
pengadilan di Jepang kasus akan disidangkan dalam
5 kali sidang sampai vonis. Saya perhatikan peserta Setelah itu kami makan malam pertama di
yang menyaksikan sidang sedikit. Tanpa peserta Yamanashi. Setelah makan, kami diantar ke pusat
dari Indonesia hanya 1 orang yang tidak kami perbelanjaan di Yamanashi untuk persiapan 2 hari
kenal. Dia bawa koper besi. Tapi saya tidak tahu perjalanan di Yamanashi dan Gunung Fuji. Di sini
siapa dia. Yang jelas terdakwa yang diborgol itu saya terinspirasi banyak hal terutama untuk anak-
hormat ketika melihatnya. Saya juga baru kali ini anak dan remaja. Secara harga memang lumayan
melihat terdakwa begitu dimanusiawikan. Ruangan mahal untuk ukuran orang Indonesia. Tapi di sini
sidang sangat lux. Pakai karpet, AC, tempat duduk banyak barang kreatif untuk anak-anak. Jadi saya
yang nyaman. Di Indonesia baru yang pakai karpet ingin sekali mengajak anak-anak kalau mau beli
baru di Mahkamah Konstitusi yang saya lihat. mainan ke sini, banyak alternative yang memicu
kreativitas dan inovasi berpikir anak dan remaja.
Setelah persidangan ditutup, kami mendapat Untuk komik memang banyak sekali, tapi tidak saya
pelajaran tentang mekanisme dan struktur sarankan. Saya ingin anak-anak muda Indonesia
peradilan dalam konstitusi Jepang di kelas yang membuat komik sendiri dengan setting ke-
juga lux. Polanya seperti Indonesia, sama Indonesiaan dan tentunya visioner.
menggunakan mekanisme triaspolitika dan
independen. Tapi yang menarik adalah hakim— Setelah belanja, kami diantar ke hotel tradisional
baik hakim lokal maupun hakim agung—dapat Jepang. Namanya Hotel Kaiji. Di hotel ini banyak
diimpeach oleh DPR yang beranggotakan 7 anggota tampilan asli kebudayaan Jepang. Mulai dari
majelis rendah dan 7 anggota majelis tinggi bila pelayannya yang memakai kimono, pakaian untuk
diketahui dan terbukti bersalah atau terjerat kasus penghuni kamar yang khas Jepang juga, hingga
berat. Ini berlaku untuk semua provinsi/kota dan tempat mandi ala Jepang.
Temuan-temuan Penting
yang Memiliki Relevansi dengan Pembangunan di Indonesia
Kunjungan Internasional
Silaturahim ke Islamic Development Bank (IDB) di Kuala Lumpur Malaysia