BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Kultur Organ Tanaman (Pengembangan Tanaman Mini In Vitro)”
Oleh :
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO
FAKULTAS PERTANIAN
2018
I. PENDAHULUAN
Kultur organ merupakan salah satu cara untuk menghasilkan varietas baru
yang lebih unggul. Kultur organ merupakan hal yang berkaitan dengan bahan–
kultur jaringan, salah satunya adalah dengan kultur organ. kultur organ dimulai
dengan bagianyang terorganisir dari suatu tanaman, tetapi yang paling sering
Bioteknologi. kultur organ yang disebut juga dengan perbanyakan mikro dimulai
dengan bagian yang terorganisir dari suatu tanaman, paling sering digunakan
adalah tunas dan proses pengkulturan ini menjaga keadaan terorganisir sambil
Arah perkembangan eksplan dalam kultur in-vitro dikontrol oleh ratio zat
pengatur tumbuh auksin dan sitokinin. Ratio auksin sitokinin yang relatif tinggi
akan menginduksi pembentukan akar, sementara ratio yang rendah akan memacu
mengetahui bahwa kultur organ merupakan salah satu cara perbanyakan dalam
memiliki daya jual dan mahasiswa mengetahui dan dapat melakukan perbanyakan
tanaman Puring, kastuba maupun mawar dan Begonia mawar melalui tekhnik
kulktur organ.
II. TINJAUAN PUSTAKA
tanaman untuk membuat tanaman baru dengan sifat yang sama dengan induknya.
Atau, kita bisa juga mengartikan kultur jaringan sebagai memelihara dan
menumbuhkan organ tanaman seperti tunas, embrio, bunga, dan sebagainya, atau
jaringan tanaman seperti sel, protoplas, dan sel, pada kondisi yang aseptik.Kultur
jaringan telah digunakan secara luas untuk mempelajari diferensiasi sel, terutama
Teknik kultur jaringan tanaman telah digunakan secara luas pada perbanyakan
tanaman untuk tujuan komersial. Sebagian besar aplikasi tersebut didasarkan atas
tanaman (daun muda, mata tunas, ujung akar, keping biji atau bagian lain yang
nutrisi dengan penambahan zat pengatur tumbuh secara aseptic (steril) dalam
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali (Al Haj,
2011).
yang kurang mendukung,seperti kelembaban, suhu dan cahaya, alat yang digunakan
tidak steril, media yang tidak steril serta teknik pada saat pembuatan media yang kurang
Salah satu teknik perbanyakan tanaman adalah dengan teknik kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
Dalam budidaya tanaman secara in - vitro , atau sering disebut juga kultur
jaringan tanaman, kloning tanaman dapat dilakukan dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ tanaman yang kemudian
Kontaminasi pada eksplan sering terjadi pada proses inisiasi, hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu keadaan eksplan Ekspan yang akan ditanam harus bebas dari
atau eksplan yang digunakan untuk kultur jaringan sebaiknya berada pada umur rata-rata
dimana tanaman tersebut tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Hal ini disebabkan
apabila tanaman berumur terlalu muda maka kemungkinan untuk tumbuh dan
berkembang sangat sulit karena tanaman yang masih muda mengandung senyawa fenol
yang sangat tinggi sehingga akan mengakibatkan browning dan pada akhirnya eksplan
akan mati.
sangat dipengaruhi oleh keadaan jaringan tanaman yang digunakan sebagai eksplan.
Selain faktor genetis eksplan yang telah disebutkan di atas, kondisi eksplan yang
mempengaruhi keberhasilan kultur adalah jenis eksplan, ukuran, umur dan fase fisiologis
bagian akar, mata tunas, kuncup, ujung batang dan umbi (Novita et all., 2010).
4.2 Pembahasan
tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta
memudahkan pekerjaan dalam membuat media. Larutan stok dibuat sesuai dengan
lebih pekat. Setelah membuat larutan stok gram-gram, perlu dibuat stok zat
pengatur tumbuh biasanya dalam 100 ml. Stok harus disimpan di dalam lemari es.
ditinggikan dari konsentrasi media. Pada praktikum ini pembuatan larutan stok
Larutan stok sebaiknya disimpan di tempat yang bersuhu rendah dan gelap.
yaitu : stok makro, stok mikro, stok Fe (besi), stok vitamin, stok hormone
terutama bila larutan stok tidak disimpan terlalu lama (segera habis
yang paling banyak digunakan dalam kultur jaringan. Saat ini sudah banyak
dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan hara yang tepat bagi eksplan untuk
tumbuh dan berkembang pada media kultur jaringan dan terbebas dari
kontaminasi.
Pada praktikum terdapat pula Iron yang termasuk ke dalam unsur besi
yang merupakan suatu senyawa besi oksida dimana didalam banyak hal
(hematite) serta beberapa senyawa oksida lainnya seperti Al2O3, MgO, SiO2 dll
sebagai komponen minor. Oleh karenanya iron ore telah lama digunakan manusia
sebagai bahan baku untuk memproduksi pig iron yaitu suatu senyawa besi-karbon
5.1. Kesimpulan
membuat media. Larutan stok dibuat sesuai dengan komposisi media MS yang
diaduk dalam erlenmeyer dengan konsentrasi yang lebih pekat. Setelah membuat
larutan stok gram-gram, perlu dibuat stok zat pengatur tumbuh biasanya dalam
100 ml. Stok harus disimpan di dalam lemari es. Larutan stok makro adalah
media. Pada praktikum larutan stok yang dibuat sebanyak 200 ml untuk 20 kali
5.2.Saran
jangan gaduh saat berlangsungnya praktikum agar dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Al Haj. 2011. Dasar Dasar Radioisotop dan Radiasi dalam Biologi. Pusat Antar
Universitas Institut Pertanian Bogor.
Erizka Fauzy, Mansyur dan Ali Husni. 2016. Pengaruh Penggunaan Media
Murashige Dan Skoog (Ms) Dan Vitamin Terhadap Tekstur, Warna Dan
Berat Kalus Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Cv. Hawaii Pasca
Radiasi Sinar Gamma Pada Dosis Ld50 (In Vitro). Jurnal AgroBiogen
16(1) :34-35.