Anda di halaman 1dari 76

MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR

H.Ariyanto, MT. IAI

MATERI KULIAH
DESAIN INTERIOR

Disusun oleh :

H. Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

PENGERTIAN DESAIN
Perancangan Rg. Dalam

Bukan hanya menyusun & Menata Rg


Tetapi Merencanakan /
Merancang /
Mencipta
Kreasi baru

PENDEKATAN DESAIN
- Membuat gambaran / skets benda-benda yang telah ada
Contoh : meja, kursi, almari dll
- Membuat kreasi bentuk baru

TUJUAN DESAIN
- Menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar
- Menyediakan fasilitas-fasilitas
- Hubungan antara lingkungan dg elemen keindahan

UNSUR-UNSUR DESAIN
1. GARIS
2. BENTUK
3. MOTIF
4. TEKSTUR
5. ESTETIKA
6. WARNA
7. CAHAYA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

MENDESAIN BAIK DAN BENAR

FUNGSI BENTUK

DESAIN

KONSTRUKSI BAHAN

Pertimbangan;
1. Tujuan pemakai/keinginan pemakai
2. Fungsi perabot
3. Bentuk/kesan/penampilan luar
4. Bahan yang dipakai
5. Konstruksi (cara pembuatan)

PRINSIP ILMU BENTUK


1. Fungsi
2. Konstruksi
3. Proporsi

FUNGSI

KONSTRUKSI DESAIN PROPORSI

- Kurang baik - Baik


- Tidak stabil - Stabil

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
1. FUNGSI
Fungsi, tercapai secara maksimal perlu diperhatikan :
 Norma tubuh manusia
 Norma penanganan
 Norma benda; untuk benda yang akan disimpan
 Norma industri/standart industri
 Pemanfaatan ruang

2. KONSTRUKSI
 Ketentuan konstruksi
Sifat bahan, ukuran bahan, peletakan bahan, dll
 Pengaruh konstruksi pada bentuk, lewat 3 bagian dasar perabot, gaya perabot,
konstruksi kaki dan konstruksi kaki.
a. Gaya perabot
- Gaya papan
- Gaya rangka
- Gaya kubus
b. Konstruksi kaki
- Kerangka bawah
- Kerangka samping
- Kerangka muka
c. Konstruksi pintu
- Pintu papan
- Pintu panel
- Pintu lembaran / papan buatan

3. PROPORSI / ESTETIKA – KOMPOSISI


Perbandingan ukuran;
- Sistem modular (Le Corbusier)
- Sistem potongan kencana
Dasar komposisi :
Reaksi, garis, bidang dan bentuk
Pengalaman sehari-hari karakter garis dan bidang

Garis vertical mengarah keatas; garis Garis miring (diagonal) memberi kesan gerak
Horizontal mendatar

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

REAKSI

a. Ukuran
Besar kesan dekat
Kecil kesan jauh

KESAN RG. LEBIH SEMPIT KESAN RG. LEBIH LUAS

b. Susunan
Dasar penting untuk mendapatkan bentuk yang baik

Tak Teratur Teratur Berbentuk

Tak Teratur Teratur

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
c. Irama
Keteraturan Monoton
Keteraturan + Irama Hidup

Garis Sederhana Garis Ritmis Bidang Ritmis Ritmis Bebas

d. Keseimbangan

1. Simetris 2. Tanpa Keseimbangan 3. Asimetris

e. Warna
Warna terang terkesan lebih luas / besar daripada warna gelap.

f. Kontras
Untuk menonjolkan

Kursi motif garis2 Kursi polos


Permadani polos Permadani motif / kotak2

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Bentuk perabot kontras Digabung kesan berlebihan

GARIS

MACAM - MACAM GARIS


- Garis Horisontal tenang, melebar

- Garis Vertikal aktif

- Garis Diagonal tidak tenang, hidup


- Garis Lurus dingin, keras, lugas

- Garis Patah keras, tidak organis, ramai

- Garis Lengkung lunak, lembut, gemulai, lemah

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
Sifat / Reaksi Garis;
- Melebar
- Dingin
- Keras

BIDANG

RUANG = TATA RUANG

a. PENDEKATAN BENTUK DARI ANATOMI DENAH


Mencari bentuk dasar : kotak, segitiga dan lingkaran
- Menentukan Grid sebagai patokan Layout
- Menentukan Komponen-Komponen Ruang :
 zone massif
 zone terbuka
 zone transparant
- Jenis-Jenis Ruang :
 ruang maya
 ruang terbuka
 ruang tertutup
- Komposisi Denah
- Struktur

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
b. PENDEKATAN BENTUK DARI “ KESAN ” OPTIS. (elemen dasar
bentuk) garis, bidang dan warna
c. STRUKTUR PEMBENTUK RUANG
d. CUPLIKAN LAYOUT DLL

KRITERIA POKOK
DALAM DESAIN INTERIOR

 FUNGSI DAN TUJUAN


Pertama, fungsi yang diharapkan pada desain harus terpenuhi dan tujuan akhirnya
tercapai.

 FAEDAH DAN PERTIMBANGAN EKONOMIS


Kedua, sebuah desain harus menunjukkan faedah, jujur dan ekonomis dalam
pemilihan dan penggunaan materialnya.

 BENTUK DAN GAYA


Ketiga, desain harus indah dipandang mata dan terasa nyaman bagi anggota tubuh
kita yang lain.

 CITRA DAN PESAN


Keempat, desain harus memproyeksikan suatu citra dan menawarkan keakraban
yang membawa pesan kepada orang yang menggunakan dan mengalaminya.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
MENCARI BENTUK DASAR Suatu Ruangan

MERGING
EXTENSION ADDITION SUBTRACTION

LINGKARAN ELIPS BENTUK BEBAS

RG. MEMUSAT

RG. BERDIRI
SENDIRI

LINIER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

PADA RUANGAN
IMPLEMENTASI
Bentuk Dan Ruang
“Pengolahan”, Komposit.

unsur pembentul volumetrik ruangan


VOLUMETRIK ELEMENTS

Bidang
Ruang
Volume

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
DESAIN TATA RUANG DALAM

TATA RUANG
- ORG. RUANG
- HUB. RUANG
- KEBUT. RUANG
- FUNGSI RUANG
STRUCTURE - KARAKTER
- BENTUK DAN DIMENSI
ALTERNATIFE, - SUASANA
BEBAN, DESIGN ???????

PATTERNS

RUANG BTK. DASAR DICARI DULU.

ME

PENYELESAIAN RUANG
- SOLID, VOID
- TRANSISI
- ELEMEN DAN KOMPONEN

PELINGKUP DITENTUKAN OLEH :


- SIRKULASI
- ORIENTASII
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
SUMBU – SUMBU INTERIOR
MENCARI SUMBU ZONA TITIK LETAK

SIMETRI TOTAL
DOMINAN

CONNECTOR

ONE WAY SLAB


ONE WAY JUST SLAB

TWO WAY SLAB

TWO WAY
WAFFLE SLAB

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

UNSUR – UNSUR TATA RUANG

UNSUR-UNSUR
INTERIOR / RUANG DALAM

1. Pembentuk Ruang = Komponen Ruang


2. Pengisi Ruang
- Perabot : sesuai (ukuran, bentuk./.type, tata letak) rg. bangunan.
- Pelengkap Ruang / Asesoris
Macam : hiasan, korden, karpet, lampu & pot
Harus terencana; 1. bentuk (bahan & style)
2. tata letak

DASAR-DASAR
UNTUK MENGGUBAH RUANG / MERANCANG RUANG

1. Prinsip-prinsip Desain Interior


2. Sirkulasi Dlm Rg
- Area Kegiatan
- Area Sirkulasi
3. Orientasi Kegiatan
4. Tuntutan Suasana Ruang

PRINSIP-PRINSIP DESAIN INTERIOR


1. PROPORSI (Perbandingan Ukuran)
2. KOMPOSISI (Susunan / Aturan)
3. BALANCE (Keseimbangan)
4. IRAMA
5. HARMONI (Keselarasan)
6. KONTRAS
7. AKSEN (Point of interest)
8. KLIMAKS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

RUANG TERDIRI ATAS :


- Dinding
- Lantai
- Plafond / langit-langit

BENTUK RUANG
- Ruang rendah
- Ruang tinggi
- Ruang relung
- Jendela kecil
- Jendela besar
- Pembagian ruang secara statis
- Pembagian ruang secara dinamis

BENTUK RUANG SECARA OPTIS


- Plafond gelap dengan garis-garis mendatar
- Plafond cerah dengan garis-garis tegak
- Wall Paper bermotif kecil
- Wall Paper bermotif besar
- Gang yang sempit dan panjang
- Dinding miring pada kamar loteng/bawah atap
- Ruang rendah
- Ruang Tinggi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

BENTUK RUANG

1. RG. RENDAH 2. RG, TINGGI


KESAN MENEKAN KESAN LUAS / LEGA

3. RELUNG 4. RG. RELUNG


KESAN TERLINDUNGI KESAN TERLINDUNG / TERTARIK

5. JENDELA KECIL
6. JENDELA BESAR
KESAN RG. SESAK / SUMPEK KESAN RG. LEGA / LELUASA

7. PEMBAGIAN RG. SECARA STATIS 8. PEMBAGIAN RG. SECARA DINAMIS


KESAN TERKOTAK-KOTAK / SEMPIT KESAN LELUASA / LONGGAR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
BENTUK RUANG

SECARA OPTIS

1. PLAFON GELAP DGN GARIS MENDATAR 2. PLAFOND CERAH DGN GARIS TEGAK
KESAN RG. RENDAH KESAN RG. TINGGI

3. WALLPAPER MOTIF KECIL 4. WALLPAPER MOTIF BESAR


KESAN RG. LUAS KESAN RG. SEMPIT

5. GANG SEMPIT - PANJANG

DIPERPENDEK DGN DIPERLEBAR OLEH


GARIS TEGAK GARIS MENDATAR

6. DINDING MIRING /
RG. BAWAH ATAP

KESAN RUANG TERBAGI-BAGI DIBERI WARNA SAMA, LEBIH MENYATU

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Motif /
Warna sama

7. RUANG RENDAH

Motif/
Warna sama

8. RUANG TINGGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

UNSUR RUANG
1. ELEMEN RUANG
- Bentuk : rata, lengkung, lancip dan dome
- Pengisi Elemen : geometris, flora, fauna, kombinasi
2. PERABOT
3. PELENGKAP RUANG : Geometris, flora, Fauna dan Kombinasi

Ket:
1 s/d 3 harus serasi sesuai dengan tuntutan suasana :
formal, santai, tenang, ramai dll

LAIN – LAIN
1. Bahan / Material
2. Reaksi Garis & Bidang
3. Reaksi Ukuran
4. Reaksi Warna
5. Susunan
6. Keseimbangan
7. Kontras

1. BAHAN
a. Bahan utk struktur pembentuk
b. Bahan penutup / lapisan terluar / finishing
- Fungsi : tahan air, api dan mudah dirawat
- Ungkapan suasana, karakter : bersih, licin, kasar, hangat, dingin,
formal, alamiah, sederhana dst
- Merancang suasana :
 pilih karakter
 menata bahan ukuran kecil

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

BTK DEKORASI TDK TERATUR

KURANG SESUAI TIRAI DAN PERMADANI SESUAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

LAY OUT PERABOT


 AREA KEGIATAN
PENGELOMPOKAN PERABOT SESUAI FUNGSI
 AREA SIRKULASI
SIRKULASI ANTAR RG, SIRKULASI ANTAR KEGIATAN

KURANG BAIK PERABOT TAK TERATUR, SIRKULASI TERHALANG

BAIK PERABOT TERKELOMPOK, SESUAI FUNGSINYA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

KOMPONEN RUANG

RUANG DALAM 3 komponen ruang (lantai, dinding & plafond)


KOMPONEN RUANG = MENCIPTAKAN SUASANA RUANG

LANTAI
Fungsi :
 Struktural = pendukung beban
 Non Struktural =
1. isolasi suara / fs. Akustis
2. ducting instalasi listrik
contoh : rg. komputer
3. menunjang kegiatan
contoh : - rg. bermain anak : tidak licin
- rg. Olah raga : tidak licin
- bengkel : tidak mudah terbakar, dll
4. membedakan fs. Rg. ( tinggi / rendah lantai )
5. pembentuk karakter rg.

Pertimbangan dalam merancang lantai :


1. fungsional
2. konstruktif
3. estetis

JENIS BAHAN LANTAI ( Bag. Luar )


Plesteran, batu kali, batu putih, bata, tegel ( abu-abu, keramik, teraso, marmer, granit
dll), vinyl, karpet ( babut / permadani ) dan kayu ( papan / strip dan parkeet ).

Ket. Masing-masing punya karakter.


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

PAPAN PANEL PENUTUP LANTAI


(DEKORATIP)

RANGKA PAPAN

KONSTRUKSI LANTAI KAYU


DISTRIBUSI RANGKA / BALOK

PENUTUP LANTAI

SPESI DAN LANDASAN

PRIECAS BETON (FABRIKASI)


BONDEG

SLAB LANTAI BETON


(COR DITEMPAT)

LANTAI BETON

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
BASEBOARD TRIM

STRIP FLOORING
RUN PERPENDICULAR
TO JOISTS

15 # FELT
FLOORING SET IN MASTIC
PLYWOOD OR BOARD SUBFLOOR
SPACE FOR VENTILATION VAPOR BARRIER IF NECESSARY, A CEMENT TOPPING
AND EXPANSION OF WOOD FLOOR JOISTS IS USED TO PROVIDE A SMOOTH,
FOR SLAB ON
ALONG PERIMETER GRADE LEVEL SURVACE

POLYETHENE
FILM

FLOORING SET IN MASTIC OVER


MIN 3/4” (19 mm) TAG PLYWOOD
2X4 (30X89)
TWO 1X3
(19X64)
PROVIDE TREATED WOOD
SPACE FOR VENTILATION SLEEPERS 16”
AND MOVEMENTOF FLOOR JOISTS (406 mm)
WOOD FLOORING SET IN MASTIC
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PENUTUP LANTAI DARI BAHAN KAYU SUMBER : GRAP. STANDARD INT.
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

LANTAI BERKESAN NETRAL


(BACKGROUND) SEHINGGA
PERABOTAN MENONJOL

DESAIN
YG MENONJOL

POLA PENUTUP LANTAI


SKALA PENUTUP LANTAI MENERUS

POLA-POLA PENUTUP LANTAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DINDING

FUNGSI :
 Struktural = Bearing Wall
 Non Struktural = Dinding Pengisi
1. Pembatas Rg : Visual, Fisikal & Akustis
2. Pelindung Rg. Dalam
3. Pembentuk Karakter Rg.

Pertimbangan dlm merancang dinding


1. Fungsional
2. Estetis
3. Konstruktif

JENIS BAHAN DINDING ( bag. Luar )


1. Finishing langsung : cat, digambar & atau cetak langsung
2. Finishing tidak langsung / tempel :
batu kali / batu putih, bata, tegel ( keramik, porselen, marmer / granit ), asbes,
vinyl, karpet, kain, kayu ( papan olahan ), bamboo ( belah / anyam ), kaca, fiber
glass, metal ( alumunium, besi dll).

Ket. Masing-masing bhn punya karakter.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FUNGSI PEMBATAS MEMENUHI


GARIS-GARIS GRADE

FUNGSI PEMBATAS TERLEPAS


DARI GRADE

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

PLAFOND / LANGIT – LANGIT

FUNGSI UMUM:
1. Pelindung rg.
2. Pembentuk atap bangunan

FUNGSI INTERIOR :
1. Meneruskan cahaya ( sky light )
2. Penutup / pelindung instalasi ( ac, listrik, tata suara & kebakaran )
3. Letak titik lampu, speaker, outlet ac, sprinkler & detector )
4. Fungsi akustis
5. Membedakan fs. Rg
6. Pembentuk karakter rg

Pertimbangan dlm merancang Plafond


1. Fungsional
2. Estetis

JENIS BAHAN PLAFOND :


Asbes / eternity ( polos / motif ), kayu ( papan / olahan ), acoustic tile, kain,
karpet, bamboo ( belah / anyam ), beton exposed, fiber glass, kaca ( stained glass /
kaca timah ) & metal.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

POLA TERFOKUS

POLA GRIDE / RIB SLAB

POLA MENERUS KUBAH DOME

POLA STRUKTURE SUSPENDED


YANG TERBUKA LIGHT FIXTURES

GELOMBANG BANNER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

TYPE CEILING

DOME CL
VAULTED CL

BT. BEBAS BT. BEBAS CURVLINIER


SINGLE SLOPE RECTILINIER

RANGKA PLAFOND
HANGER KAWAT

RANGKA PLAFOND

RANGKA

ACOUSTICS CEILING PYRAMID OF


CENTRE PEAK

FIXTURES LAMPU

LINIER PLAT
BRC SLOT PYRAMID - CENTRE PEAK
PENGGANTUNG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG

 AKTIVITAS KEGIATAN
 PERSYARATAN AKTIVITAS PEMAKAI
- Kebutuhan Pemakai
- Hubungan yang diinginkan
- Kualitas yang diinginkan
- Tata letak denah
- Kecocokan dimensi
A. Kebutuhan pemakai :
- Perorangan / kelompok
- Jika kelompok, berapa jumlahnya?
- Spesifik / umum
- Kelompok umur
Kebutuhan Ruang :
- Ruang pribadi
- Privasi
- Interaksi
- Akses
B. Hubungan yang diinginkan
- Ruang-ruang aktivitas yang berkaitan
- Ruang-ruang aktivitas dan ruang sirkulasi
- Ruang dan ruang lain yang berdekatan
- Ruang dan bagian luar
C. Kualitas yang diharapkan
Tentukan kualitas yang sesuai pada konteks spasialnya yang cocok dg
kebutuhan atau keinginan klien.

D. Kebutuhan dimensi
Tentukan dimensi-dimensi yang diperlukan dalam ruang dan pengelompokkan
perabotnya.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

KECOCOKAN YANG
BERSIFAT STATIS

KECOCOKAN DINAMIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

RUMAH TINGGAL

Hal yang perlu diperhatikan :


1. Pemakaian Ruang
Latar belakang; pendidikan, usia, profesi, budaya, dll. Sesuai dengan selera
pribadi penghuni.
2. Kondisi Ruang
Memperlakukan ruang sedemikian rupa sehingga mendapatkan ruang yang
menyenangkan.
3. Penataan Perabot
- Zoning / pendaerahan ruang
- Jarak antar perabot
- Pemilihan perabot; (fungsional, konstruktif & estetis)
- Keselarasan (pemilihan bentuk, warna, bahan, motif yang terpadu)

Macam Ruang dan Kegiatannya


 Rg. Tamu : formal – semi formal
 Rg. Keluarga : ada orientasi kegiatan
 Rg. Makan : persiapan makan, bincang-bincang, & merangsang selera makan
 Rg. Dapur : - persiapan – racik – cuci – masak – saji (singkat)
- bahan (mudah dibersihkan)
 Rg. Tidur : posisi bed terhadap pintu dan jendela
 Rg. Kerja : sesuai hobby dan profesi & merangsang inspirasi
 Km / wc

Ruang Tamu
1. Jenis Perabot : meja kursi tamu, meja lampu & tempat bunga
2. Kegiatan : menerima tamu; berdialog, berbincang & bertukar pikiran
(formal & non formal)
3. Persyaratan :
- Jarak antar perabot memungkinkan orang lewat dengan
leluasa.
- Jumlah dan susunan perabot memberi kemudahan untuk
melayani tamu.
- Bentuk perabot; mempunyai nilai desain & enak dipandang.
- Warna – warna yang menyejukkan mata ( netral,
monochromatic atau senada ).

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

STANDARD UKURAN KURSI


SUMBER : HUMAN DIMENSION
KURSI
BIASA

KURSI
TAMU
SEDANG

KURSI RG. PERJAMUAN


KURSI
TAMU
BESAR

SOFA

KAPS. RENDAH KAPS. TINGGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

KURSI MALAS
KURSI DGN.
KEGUNAAN UMUM

KURSI GAMBAR
KURSI EKSEKUTIF

KURSI KERJA

JARAK PELETAKAN KELOMPOK FUNGSI DAN GARIS ARUS LINTAS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Ruang Keluarga

1. Jenis Perabot : meja, kursi, meja lampu / hias, rak / almari & tempat bunga.
2. Kegiatan : berkomunikasi antar sesama anggota keluarga, beraudio
visual, membaca & bersantai.
3. Persyaratan:
- Pengaturan perabot diarahkan pada orientasi kegiatan keluarga
- Jumlah & dimensi perabot disesuaikan dg besar ruang
- Berpandangan bebas
- Berpenerangan cukup dari luar
- Warna cerah, meriah & gembira
- Suasana ; nyaman, aman & relaks / santai
4. Jenis Pola Ruang:
- Rg. Duduk tamu khusus
- Rg. Duduk tamu terpadu
- Rg. Duduk keluarga khusus

Ruang Makan

1. Jenis Perabot : meja kursi makan, meja saji & almari / rak

2. Kegiatan : rangkaian kegiatan makan, persiapan makan, berbincang-bincang &


membersihkan meja makan

3. Persyaratan :
- Aspek sirkulasi
 dibelakang kursi makan tersedia ruang gerak
 diantara meja/kursi & almari simpan ada ruang gerak yang cukup
 letak meja/kursi dg arah buka pintu harus berjarak cukup agar
tidak saling mengganggu
- Suasana: ramah tamah & akrab shg tercipta selera makan
- Kesan : nyaman, tentram, segar & bersih
- Penerangan : cukup cahaya diatas meja & tidak merubah warna
makanan

4. Macam:
- Rg. Makan khusus
- Rg. Makan terpadu dg ruang saji
- Rg. Makan terpadu dg ruang duduk keluarga
- Rg. Makan terpadu dg teras

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
SIRKU
LASI

M : MINIMUM
O : OPTIMUM
MEJA BUNDAR
UNTUK 6 ORANG
(OPTIMUM)
TABLE WIDTH MEJA BUNDAR
UNTUK 4 ORANG
(Min o meja = 120

RANGKA PLAFOND

RECTANGULAR TABLE
FOR SIX
M 105
MEJA MAKAN

MINIMUM CHAIR CLEARANCE


almari pecah belah MEJA BUNDAR UNTUK 8 ORANG
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Ruang Tidur
1. Jenis Perabot :
- Tempat tidur/bed (queen, king, full & twin)
- Almari pakaian
- Meja kursi rias
- Meja lampu/bed side table
- Meja kursi baca
2. Kegiatan : Beristirahat; tidur, duduk & santai
Berpakaian & berhias
3. Persyaratan :
- Sirkulasi; masing-masing kegiatan tidak saling terganggu
- Zoning; letak perabot harus kompak
- Penerangan alam & buatan cukup / flexible
- Suasana; tenang, nyaman & hangat
- Sirkulasi udara baik
- Posisi bed terhadap pintu & jendela
4. Ukuran Ruang
- Kecil 9 m2
- Sedang 15 m2
- Besar 24 – 50m2

Ruang Kerja
Menyalurkan hobby dan mengembangkan ide
Persyaratan:
1. Suasana :
- Tenang, bersih, segar & menyenangkan
- Membangkitkan gairah kerja
- Merangsang timbulnya inspirasi
2. Peralatan mempunyai tempat teratur & tertentu
3. Sirkulasi udara sangat diperhatikan
4. Penerangan alami & buatan harus cukup
5. Material yg dipakai harus dipilih dari bahan yg mudah dibersihkan
6. Pengaruh luar ruangan dapat diredam sekecil mungkin
7. Ruang kerja yg menimbulkan bising harus diberi peredam

Dapur
Rangkaian kegiatan : menyiapakan, mencuci & memasak
Persyaratan :
1. Proses kegiatan/jalan yg harus ditempuh dibuat singkat
2. Gerakan yang harus berkali-kali dilakukan tidak terganggu
3. Sirkulasi udara & penerangan cukup
4. Pemilihan bahan mudah; dibersihkan & dikeringkan
5. Warna cerah & bersih
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Urutan Aktivitas :

- membuka
PERSIAPAN - mencuci
- mengupas

- menimpang
MENGOLAH - mengolah

- menggoreng
MEMASAK - memanggang

DISAJIKAN
MAKAN

DICUCI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

Kamar Mandi

Kegiatan ;
1. Mandi; guyur, pancur & rendam
2. Buang air besar & kecil
3. Cuci muka & cuci tangan
4. Sikat gigi
5. Tempat wudlu
6. Tempat relaks

Jenis KM :
1. KM kering : untuk cuci muka, tangan, buang air besar, kecil & sikat gigi
Piranti : wastafel, mono block
2. Km basah : untuk membasahi & membersihkan badan
Piranti : bak air mandi, shower & bathtub
3. KM basah & KM kering

Persyaratan Kamar Mandi :


1. Arus kegiatan di Km harus jelas
2. Penerangan alam & buatan cukup
3. Fentilasi cukup lancar
4. Dapat meredam suara yang timbul
5. Peralatan & material
Dari bahan yang mudah dibersihkan & tidak membahayakan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

BANGUNAN
FASILITAS MAKAN – MINUM

SISTEM PELAYANAN :
1. Dilayani
Duduk pesan makan bayar
2. Melayani sendiri / self service
Ambil makanan bayar makan
Ambil kupon bayar ambil makanan makan
1. Dilayani : ala Carte
Bayar duduk pesan makan
2. Melayani sendiri : buffet
Bayar ambil makanan makan

SUASANA
- Tenang = tidak gaduh
- Nyaman = tidak terlalu penuh
- Membangkitkan selera makan
Dicapai dengan :
 Pengelompokkan ( kapasitas besar atau 2 orang )
 Orientasi rg.
 Rancangan :
1. Perabot
2. Elemen rg.
3. Pelengkap rg. & asesoris tambahan
4. Tata warna, lampu & pemilihan bahan

Sesuai suasana yang diinginkan

- Alami
- Tradisional
- Klasik
- Modern

JENIS BANGUNAN
a. Utama = Makan
1. Sistem dilayani :
 Restoran
 Kantin

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

2. Sistem self service :


 Restoran fast food
 Cafetaria
B. Utama = snack
 Hamburger corner ( dilayani )
 Pizza house ( kombinasi )
 Bakery ( self service )
C. Utama = minum
 Coffee shop
 Tea house, poci corner
 Ice cream corner
D. Utama = musik
 Karaoke
 Diskotik
 Pub

LAY OUT
Restoran - sirkulasi
Kantin - zone duduk ( banyak orang, intim )

Cafetaria - sirkulasi
Fast food - zone duduk
- zone ambil makanan

Coffee shop
Tea house - sirkulasi
Ice cream corner - zone duduk
Bar - zone ambil makanan
Hamburger corner
Pizza house

Pub - sirkulasi
Karaoke - zone duduk ( banyak orang, intim )
diskotik - zone musik
- zone dansa

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

BAR
CUSTOMER / PEMBELI :
DATANG

DUDUK
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
 Aktivitas dalam ruang kerja
PESAN (rg. Pelayan bar/bartender)
 Jarak antar pengunjung
 Kenyamanan, sirkulasi & pencahayaan
BAYAR

KELUAR
WORK ACTIVITY ZONE
EDSE BAR
EQUIPMENT

BAR TOP
70-90

60-75 CUSTOMER
ACTIVITY ZONE
75 75 75 75

LOW DENSITY

WORK ACTIVITY ZONE


EDSE BAR
EQUIPMENT

BAR TOP

45-75 CUSTOMER
ACTIVITY ZONE
60 60 60 60 60

MEDIUM DENSITY

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

60

0
0 -9
8

60-75
60
45

70-90
45

70-80
40-60

0
-8
0
7
40-60

521- 511
60-75

09- 57 08- 07 06- 54 09- 57


CUSTOMER ACTIVITY
EDGE OF BAR EQUIMENT

40-45

60-75
ACTIVITY BAR

BAR AND BACK BAR


40-45
BAR TOP
EDGE OF

57 06
45-60

135

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FASILITAS
PERDAGANGAN
JENIS BANGUNAN
 Plaza
 Mall
 Toserba / Dept. Store
 Supermarket
 Shop / Toko
 Shopping Arcade
 Butik

SISTEM PELAYANAN
 Dilayani
 Melayani sendiri

KEBUTUHAN RUANG
 Rg. Promosi / Etalase
 Rg. Penjualan
 Rg. Servis : Lav, Gudang, Loker
 Kantor

PERABOT
 Etalase / window display / tempat peragaan
 Rak penitipan barang ( swalayan )
 Perabot / rak barang yg dijual
 Kassa; rak / meja utk barang yg dibeli
 Kamar pas ( dressing room )

SPESIFIKASI
ETALASE
- Satu arah didepan / dipintu masuk / didinding
- Lebih dari satu arah ditengah
- Letak = kemampuan pandang manusia posisi berdiri

RAK / MEJA
PENITIPAN BARANG
 Standard ( antrophometrik )
 Asumsi ukuran jenis yang dititipkan
 Jangkauan
 Kassa + rak / meja barang ( standard antrophometric )

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

PERABOT / RAK
BARANG YG DIJUAL

 ANTHROPOMETRIC

A
A. TERLIHAT / TDK TERJANGKAU

B. TERLIHAT / TERJANGKAU
B
C. TDK TERLIHAT / TDK TERJANGKAU

a. Simpan stock, pajang / pamer


b. Pajang / jual
c. Simpan stock, pajang / jual

 POSISI PEMBELI
- Berdiri / standing customer
- Duduk / seated customer
Perlu disediakan kursi (mis: took perhiasan & sepatu)

KARAKTER PERABOT

Tergantung barang yg dijual


- Fungsional
- Fungsional + estetis
UNGKAPAN
- Bentuk
- Bahan
- Warna

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DINAMIKA
Dlm LAY OUT

Perabot - Moveable
- Moduler

bisa dilepas

RAK TEPI/
SATU ARAH

DISPLAY

SUASANA RUANG

Tergantung barang yg dijual


 Toko buku
 Toko jeans
 Toko baju anak
 Butik
 Toko kerajinan / etnis
 took komputer

PRINSIP RANCANGAN BANGUNAN PERDAGANGAN


1. Clarity – jelas
2. Boldness – tegas
3. Intimacy – intim
4. Flexibility – fleksibel
5. Complexity – keragaman
6. Economy – ekonomis
7. Efficiency – daya guna
8. Inventiveness - kebaruan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FUNGSI CAHAYA
DALAM TATA RUANG
CAHAYA kesan tertentu / efek-efek khusus (daya tarik, eksklusif)

SISTEM PENCAHAYAAN al;


1. Penempatan titik cahaya
2. Warna
3. Intensitas
4. Terang cahaya
FAKTOR PENENTU TERANG CAHAYA al;
1. Kondisi rg. (tertutup / terbuka)
2. Letak lampu
3. Jenis dan daya lampu
4. Tekstur benda-benda
5. Warna elemen rg.
6. Udara dalam rg. (asap)
PENCAHAYAAN
1. ALAM (matahari, bulan dan api)
2. BUATAN (artificial lighting)
CAHAYA BUATAN / LAMPU
1. Sumber cahaya untuk berlangsungnya kegiatan
2. Unsur dekoratif

COMFORT, bila;
1. Tidak meletihkan mata
2. Efisien
3. Sesuai fungsi dan suasana rg.
LAMPU
Jenis : pijar, TL, TL Armatur, Spot Light, hemat energy ( LT, XL & Halogen),
lampu hias + kap.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

JENIS-JENIS PENCAHAYAAN ;
1. Langsung
2. Tdk langsung
3. Setempat / focus
4. Membias / diffused

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DIPASANG
LAMPU
DITENGAHNYA

EFEK-EFEK PSIKOLOGIS PENCAHAYAAN;


1. RG. TAMU,
Terang = akrab, nyaman
2. RG. MAKAN,
Redup = hangat
Setempat = meja makan
3. RG. TIDUR,
Redup / lembut = tenang
4. PANGGUNG
Menyeramkan, menegangkan, riang, redup, megah dll

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

MERATA SPOT LIGHT

JALUR

SEPANJANG SISI PANEL2 LAMPU


DINDING

MEMENUHI LANTAI SEPANJANG


TEPI LANTAI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

TEORI WARNA
TINJAUAN TENTANG WARNA
1. Pengertian Warna
Warna Pantulan Cahaya dari benda yang ditangkap mata.
Masing-masing warna mempunyai karakter tersendiri yang sanggup
mempengaruhi rasa / selera, kesan, ingatan dan keinginan – keinginan.

Pendapat Ilmuwan tentang warna;


a. Henry Rasmunsen
 The reflected visual of spectrum
 One or more of the pigmentary primaries, red, blue and yellow or
resulting combination.
(Refleksi nyata dari spectrum, satu atau lebih pigmen dasar,
merah, biru dan kuning atau kombinasi dari warna dasar itu).
b. Thorndike, English Dictionary
Sensation produces by the effect of waves of light striking the retina of
the eye. Red and Blue are produced by rays of light having different wafe
lengths.
(Sensasi yang dihasilkan oleh efek gelombang cahaya yang mengenai retina
mata. Merah dan biru dihasilkan dengan sinar cahaya mempunyai panjang
gelombang yang berlainan).
2. Fungsi Warna
 Menciptakan suasana
 Memberikan sugesti kesatuan / keterbatasan
 Memberikan karakter pada bahan
 Memberikan batasan bentuk
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
 Mempengaruhi proporsi
 Memberikan skala
 Memberikan bobot pada ruang
3. Sistem Warna
Macam-macam teori tentang warna;
a. Sistem Oswald (Dikemukakan ahli kimia Jerman, Wilhelm Oswald tahun
1915), Dengan membuat lingkaran warna dengan menyusun 24 jenis
warna dibagi dalam 3 nuansa; kuning, jingga, merah, violet, biru,
lembayung, biru es, hijau laut dan hijau daun.
Warna Hijau Sejuk
Warna Merah, Kuning, Jingga dan Violet Panas
b. Sistem Munsell (Dikemukakan oleh Albert H. Munsell)
Salah satu sistem warna standar yang dipakai di Amerika.
Terdiri dari lima warna prinsip yaitu; merah, kuning, hijau, biru dan violet.
Munsell tidak membagi warna menjadi warna dasar (primer). Dan diantara
lima warna prinsip terdapat lima warna Intermediate yaitu; Kuning Merah,
Hijau Kuning, Biru Hijau, Violet Biru dan Merah Violet.
c. Sistem Prang (Dikemukakan David Brewster)
Warna dibagi tiga ;
i. Warna Dasar; Merah, Biru dan Kuning
ii. Warna Kedua;
 Kuning dicampur Biru menjadi Hijau
 Biru dicampur Merah menjadi Violet
 Kuning dicampur Merah menjadi Orange
iii. Warna Ketiga (Tertiary)
Warna Dasar (Primer) + Warna Kedua

d. Warna Laras ( Color Harmony ) adalah;


Sistem warna yang paling sering digunakan para Artis, Arsitek dan
Desainer dalam menyelesaikan karya.

Warna Laras dibagi menjadi;


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
I. Warna-warna Pokok (Primaries) yaitu,
o Merah
o Kuning
o Biru

II. Warna-warna Kedua (Secondaries) yaitu,


o Orange
o Hijau
o Violet / Ungu

III. Warna-warna Ketiga (Tertiaries) yaitu, campuran antara warna Dasar


dgn warna Kedua yang cenderung dengan paduannya berwarna
kecoklat-coklatan.
o Orange Hijau
o Hijau Violet
o Violet Orange

IV. Warna-warna Perantara (Intermediate) yaitu, paduan dua macam warna


ketiga yang nampak tambah gelap demikian seterusnya.
o Orange Merah
o Kuning Orange
o Hijau Kuning
o Biru Hijau
o Violet Biru
o Merah Violet

e. Sistem Paduan Warna


(The Color Harmony / Komposisi Warna)
Jenis-jenis Color Harmony yaitu;
1. Monochromatic, yaitu; paduan warna yang senada dari satu
macam warna.
Monochromatic kearah putih atau Monochromatic kearah hitam.
(Skema A)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
2. Analogous, yaitu paduan warna dari;

 Kuning, kuning Hijau, Hijau


 Merah, Merah Orange, Orange
 Biru, Biru Violet, Violet
Skema Analogous pada ruang tidur, Dinding Kuning sedang
(Copper), Langit-langit Putih, Kuning pucat, Orange sedang, Kursi
Kuning pucat dan Putih. (Skema B)
3. Complementry, yaitu paduan warna yang berlawanan, seperti;

 Orange Biru
 Merah Hijau
 Kuning Violet / Ungu
Skema Complementry baik digunakan diruang makan Biru Hijau dan
Merah Orange bisa digunakan disatu dinding berlapis wallpaper,
dinding lain warna Biru Hijau pusat dan tirai warna Merah Orange
dan Biru Hijau diatas dasar Putih. (Skema C)
4. Split Compementry, yaitu paduan warna laras bias berhadapan.

 Merah, Hijau Kuning dan Hijau Biru


 Orange, Hijau Biru dan Violet Biru
Skema Split Complementry cocok untuk kantor seorang eksklusif,
dgn paduan dinding berwarna Biru Hijau, daun Kuning Orange dan
abu-abu, untuk dinding lainnya Biru Hijau pakaian. Karpet berwarna
Beige dan kursi Coklat Merah Kulit. (Skema D)
5. Double Split Complementry, yaitu paduan warna laras bias
berhadapan rangkap, paduan warna itu seperti;
 Orange, Kuning, Biru dan Violet
 Merah Orange, Merah Violet, Hijau Kuning dan Hijau Biru
Paduan ini bisa digunakan untuk ruang tidur gadis kecil. Dinding
Putih, tirai campuran warna dari keempat warna dinding, sprei
Kuning Hijau, kursi dg rangka warna Putih menutupi warna Biru
Violet dan lantai menggunakan karpet abu-abu, yg mengandung
campuran warna Merah, Violet dan Kuning Hijau. (Skema E)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
6. Triadic, yaitu paduan warna primer dan warna kedua dalam bentuk
segitiga.
 Paduan warna Kuning, Biru dan Merah
 Paduan warna Orange, Hijau dan Violet
Paduan warna triadic digunakan dalam ruang keluarga dg dinding
berwarna Off White, tirai Biru sedang dan Pink didasar Putih.
Penutup sofa berwarna Abu-abu. (Skema F)
7. Netral, yaitu warna Hitam, Putih dan Abu-abu, tetapi dlm interior
warna Beige, Off White dan Cream juga termasuk warna netral.

JENIS-JENIS SKEMA WARNA DARI COLOR HARMONY

A. Monochromatic B. Analogous C. Complementary

D. Split E. Double F. Triad


Complementary Complementary

4. Dimensi dan Karakter Warna

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
Warna mempunyai dimensi dan karakter yang membedakannya dalam 3 hal pokok,
yaitu
a. Hue (macam), yaitu
Nama warna itu sendiri, seperti Biru yang membedakannya dengan Hijau.
Contoh lain yaitu warna Kuning, Merah, Putih dsb.
b. Intensity (intensitas), yaitu
Kemurnian dari warna itu atau ketajaman warna itu, lebih cerah atau lebih
redup. Intensitas tergantung pada sifat warna, panas dingin warna, berat
ringan warna dsb
c. Value (nilai), yaitu
Gelap terangnya warna. Nilai yang paling terang yaitu warna Putih dan
yang paling gelap yaitu Hitam. Dalam value chart (susunan nilai warna)
dapat dilihat perbedaan nilai masing 2 warna dalam tingkatan (gradasi)
tertentu, yaitu dari warna dingin ke warna panas, dari warna dekat ke
warna jauh, dari warna berat ke warna ringan.

5. Sifat daripada Warna


 Warna Panas : Kuning, Kuning Orange, Orange, Orange Merah,
Merah Violet.
 Warna Dingin : Violet, Violet Biru, Biru, Biru Hijau, Hijau, Hijau Kuning.
 Warna Ringan : Putih, Merah, Merah Orange, Orange, Orange Kuning,
Kuning, Kuning Hijau.
 Warna Berat : Hitam, Merah Violet, Violet, Violet Biru, Hijau Biru,
Hijau.
 Warna Jauh : Violet, Violet Biru, Biru, Hijau Biru, Hijau, Putih.

6. Efek-efek Lingkungan pada Warna


Ada perwujudan yang lain yang harus diingat pada warna untuk
interior ruang. Misalnya, harus ada keseimbangan yang lembut antar beberapa
warna yang digunakan; sebuah warna ada yang menonjol. Cat tembok dengan
warna yang cerah akan nampak memperluas ruangan dari yang sebenarnya karena
warna yang cerah lebih merangsang retina daripada warna abu-abu. Daerah yang

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
berwarna putih dikelilingi warna yang lebih gelap nampak menambah besar dalam
ukuran.

Albert O’Halse berpendapat sebagai berikut :


If the same colour is used in several part of an architectural space, it
may appear to be different in hue in different places because of the
variation in the amount of light to which it is expose and also because
of the proximity of the other colour. An area painted yellow will seem
large than one painted red. Invariably, a blue area will seem large than
a black one.
(jika warna yang digunakan di beberapa bagian ruangan yang
berhubungan dengan arsitek, warna itu mungkin muncul berbeda dalam
warna di tempat yang berbeda karena variasi dalam jumlah sinar yang
menyinarinya dan karena kesamaannya dengan warna yang lain. Sebuah
ruang yang dicat kuning akan nampak lebih luas dari yang dicat oranye,
dan ruang yang dicat oranye akan nampak lebih luas dari ruang yang
dicat merah. Tanpa kecuali ruang yang biru akan nampak lebih luas dari
yang dicat hitam).
Sebuah bantal kuning cerah akan nampak berubah pada sofa abu-abu, seakan
bantal itu berwarna coklat. Pabrik mebel akan merubahnya jika kursi tersebut
dipindahkan dari latar belakang warna yang satu ke warna yang lain. Singkatnya
warna saling mempengaruhi satu sama lain.
Fakta bahwa warna kelihatan berbeda dalam lingkungan warna yang lain
telah membawa ke berbagai kekecewaan ketika warna telah dipilih untuk dipilih
tanpa memikirkan warna-warna yang ada di sekelilingnya.
Banyak jambangan bunga dibeli karena nampak mengagumkan dalam
penempatannya yang hati-hati di etalase, sayang hanya menjadi suatu
bagian yang lain ketika menempatkannya di dalam keadaan yang tidak
senada dengan yang lain di rumah.
Menurut Albert O’Halse; dalam interior design, warna-warna yang
bernilai mendalam seperti lembayung tua (dalam lingkaran chromatic Plate III)
akan nampak lebih berat daripada warna-warna pucat, seperti kuning.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
Warna-warna yang tua dapat menyebabkan sebuah ketidak seimbangan di
dalam sebuah ruangan jika terlalu banyak warna tua yang digunakan pada
sebuah sisi atau di suatu daerah.
Akhirnya harus diingat bahwa warna-warna yang cerah, selalu kelihatan
lebih bercahaya / terang jika mereka dipandang / dilihat pada latar belakang yang
gelap, sementara warna yang gelap biasanya nampak lebih dramatis pada latar
belakang yang putih.
Dan suatu hal yang perlu diingat kata Albert O’Halse adalah :
If room painted with one of the cool colours, the apparent size of the
room will be increased. If one of the warm colour is used, the room will
seem to be smaller. Bright colour such as yellow oranges, yellows and
yellow greens have a luminous quality and should be used to lighten an
otherwise dark room.
(Jika sebuah ruang dicat dengan sebuah warna yang dingin, ukuran yang
nyata dari ruangan akan bertambah. Jika sebuah warna dari warna yang
hangat, ruangan akan nampak lebih kecil. Warna-warna yang terang seperti
oranye kekuning-kuningan, kuning dan hijau kekuning-kuningan memiliki
sebuah sifat yang berkilauan dan seharusnya digunakan untuk menerangkan
sebuah ruang yang lain yang berwarna gelap).

7. Efek Psikologis Warna


Dengan observasi seseorang dapat melihat bahwa berbagai warna
memiliki efek emosional yang kuat pada banyak orang telah diketahui untuk
beberapa tempat / waktu. Seperti yang dikemukakan oleh Albert O’Halse :
a. Biru : dapat mengurangi sifat dapat dirangsang dan oleh sebab itu
membantu seseorang berkonsentrasi. Biru bersifat baik dingin
dan tenang tetapi tidak dapat digunakan secara tidak pandang
bulu, karena terlalu banyak warna biru mungkin menghasilkan
sifat melankolis.
Kwalitas dari biru ditemukan sepanjang jaman pertengahan dan
sebagian bertanggung jawab bagi penggunaan yang terlalu
banyak dari warna biru pada jendela kaca berwarna dari gereja
Gothic yang besar.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
b. Hijau : Nampaknya sejuk dan warna itu digunakan sebagai penenang.

c. Kuning : Seperti seseorang mungkin melihat dari sinar matahari, adalah


buah cerri, merangsang dan menarik perhatian. Kuning adalah
warna yang paling bercahaya. Pada hari yang membosankan,
ketika warna kuning dari matahari tidak hadir, sebagian orang-
orang menunjukkan kemelempeman mental dan fisik dan sebuah
kemunduran antusias yang umum dalam bekerja; ketika matahari
muncul lagi mereka menjadi lebih aktif. Kuning juga menuntut
perhatian dan biasanya digunakan di tempat-tempat yang
berbahaya, seperti pada sisi dari jalan raya, untuk memberi
tanda bahaya.
d. Merah : Menyenangkan dan merangsang orak. Merah muda
menunjukkan kesehatan dan vitalitas; merah sering memiliki
konotasi yang bersifat cinta kasih. Merah juga memiliki
keagresifan dan biasanya dihubungkan dengan kekejaman dan
kesenangan.
e. Abu-abu : Tenang dan menyejukkan, aslinya dibuat dari jenis kerang-
kerangan Purpura dari lautan Mediteranian. Warna dari kerang-
kerangan ini yang digunakan untuk jubah-jubah kerajaan di
waktu-waktu yang kuno sangat mahal sehingga hanya orang
yang kaya saja yang mampu membeli.
f. Orange : Memiliki efek merangksang dan biasanya digunakan dalam
jumlah yang sedikit. Penghuni dari kantor yang berwarna
orange, sepertinya akan menjadi sakit sesudah jangka waktu
yang pendek dan akan meninggalkannya di setiap kesempatan.
g. Coklat : Tenang dan hangat tetapi harus dikombinasikan dengan
orange, kuning atau emas karena coklat akan muram jika
digunakan sendiri.
h. Ungu / Violet
: Memberi kesan sejuk dan seperti coklat, akan muram jika tidak
dikombinasikan dengan sedikitnya warna yang redup.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
i. Putih : Sebaliknya, ceria, khususnya ketika digunakan dengan merah,
kuning dan orange.
j. Hitam : Cenderung memberi sugesti menekan, apabila digunakan
bersama warna lain berfungsi menunjang intensitas warna
tersebut.
Aspek warna sangat erat berkaitan dengan cahaya sebagai elemen
desain, dan yang langsung terlihat pada permukaan suatu benda atau ruang.
Efek warna menurut Francis J. Geck dalam bukunya Interior Design
and Decoration dikatakan :
Colour is physical and psychological factor in everyday life, in
the home and the shop, the office a factor affecting mood,
temperament or hebavior. Colour, throught sight, produce an
actual phycal effect.
(Warna merupakan factor fisikal dan psikologikal dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, di kantor dan toko, factor yang mempengaruhi suasana hati,
perangai atau tingkah laku. Warna melalui penglihatan, menunjukkan efek
fisikal yang sebenarnya).
Disamping mempersiapkan kesan psikologis ataupun efek fisikal, warna dapat
berpengaruh pula terhadap kondisi ruang pada besaran atau ukurannya.
Colour can be used to change the apparent dimensions of a
room, making high rooms appear lower, low ceilings higher,
making room appear smaller or more spacious. Colour can
emphasire good architectural features of eliminate underirable
ones.
(Warna dapat digunakan untuk mengubah kenyataan dimensi-dimensi
ruangan, membuat ruang-ruang yang tinggi menjadi kelihatan lebih rendah,
langit-langit yang rendah nampak lebih tinggi, membuat ruang-ruang nampak
lebih kecil atau lebih luas. Warna dapat menonjolkan kesan arsitektural yang
baik atau mengurangi hal-hal yang tak diinginkan).
Umumnya, sebagian besar orang lebih suka baik warna yang hangat
atau yang sejuk. Kesenangan setiap orang tergantung pada factor-faktor

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
seperti kebiasaan-kebiasaan / keakraban seseorang dengan cariasi warna dan
pola susunan warna dan konotasi-konotasi secara emosi, kesadaran atau
ketidaksadaran yang mereka miliki. Hal ini berdasarkan pendapat Albert O’Halse
bahwa :
Reaksi psikologis terhadap sebuah warna, katakanlah biru, mungkin terjadi
pada seseorang yang pada waktu anak-anak dihukum dengan dikurung
sendirian di ruang berwarna biru.
Pendapat ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dr. Max Luscher
bahwa :
Berdasarkan penelitian psikologis, dimana seseorang disuruh memandang
warna merah terus menerus untuk beberapa waktu, terbukti warna merah
membangkitkan rangsangan pada susunan syaraf, tekanan darah
meningkatkan dan debaran jantung makin cepat. Oleh karena itu, dalam
hubungan dengan susunan syaraf, warna merah membangkitkan rangsangan,
terutama dalam susunan syaraf otomatis yang peka. Sedangkan warna biru
terbukti dapat menurunkan tekanan darah, membuat debaran jantung dan
tarikan nafas menjadi lebih perlahan. Maka warna biru memberikan pengaruh
menenangkan dan bekerja terutama melalui bagian yang peka pada susunan
syaraf otomatis (jaringan syaraf yang mengontrol seluruh bagian badan
dapat dibagi menjadi dua bagian : susunan syaraf pusat – SSP – dan
susunan syaraf otomatis yang mengatur sendiri – SSO).
Setiap orang bereaksi terhadap warna dalam caranya sendiri, tidak
ada yang sama persis, tergantung pada temperamen masing-masing orang itu
sendiri. Oleh ahli ilmu jiwa, Carl Yung temperamen manusia dibagi dua bagian,
yaitu introvert dan ekstrovert.
Golongan Ekstrovert; lebih terpengaruh pada warna dari pada bentuk,
pandangannya terbuka, lebih memandang keluar daripada ke dalam dirinya,
cara berpikirnya lebih mengarah pada segi yang umum dari pada segi yang
khusus, tidak sulit menerima masalah-masalah baru. Golongan ekstrovert

lebih senang terhadap warna-warna panas, cerah ceria yang


cemerlang.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
Golongan Introvert; lebih terpengaruh bentuk daripada warna.
Berpandangan ke dalam dirinya sendiri, sulit menerima masalah baru, lebih
banyak menggarap hal-hal yang khusus daripada yang umum. Golongan

warna-warna yang disenanginya ialah; warna-warna dingin, nada-


nada kelam dan jauh.
Beverly La Haye masih memberi temperamen ekstrovert menjadi
choleric dan sanguine, dan golongan introvert menjadi melancholic dan
phlegmatic.
Golongan Choleric; yaitu golongan ekstrovert, banyak berkarya, aktif,
percaya diri dan berkemauan keras. Warna yang disukai yaitu warna-

warna hangat seperti emas, coklat, merah ungu, oranye lembut.


Golongan Sanguione; yaitu golongan yang super ekstrovert, ramah
menyenangkan, riang. Warna-warna yang disukainya yaitu warna-

warna terang dan cerah, seperti merah, oranye cerah, hijau dan
kuning.
Golongan Melancholic; yaitu golongan yang mempunyai temperamen
introvert, keras terhadap diri sendiri, pemurung dan pesimis. Warna yang

disukainya yaitu warna-warna redup seperti coklat redup, hitam,


kelabu, merah anggur.
Golongan Phlegmatic; yaitu golongan yang super introvert, ketenangan
yang unik membuat dia lamban dan santai. Warna yang disukainya yaitu

warna-warna meriah yang lembut, hijau muda, kuning muda,


merah muda, biru muda.
Tentu saja ada alasan lain bagi kepekaan seseorang terhadap warna.
Mereka akan berubah-ubah dari orang yang buta akan warna menjadi seseorang
yang terlalu peka terhadap warna. Kepekaan warna bermacam-macam diantara
mereka dengan pandangan normal terhadap warna.
Albert O’Halse mengemukakan pendapatnya bahwa ;
Kepekaan terhadap warna dari seseorang kadang-kadang berubah menurut
usia dan keadaan fisik dari orang tersebut. Seseorang yang akan selalu

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
tahan terhadap sebuah warna mungkin menemukan bahwa dirinya tidak tahan
terhadap warna itu ketika dia berada dalam keadaan tidak enak. Seseorang
mungkin menyukai sebuah warna tetapi dalam jumlah yang kecil, namun tidak
menyukainya dalam jumlah yang banyak.
Juga dikemukakan oleh Albert O’Halse bahwa :
Umumnya anak-anak lebih suka warna yang cemerlang dan
terang, termasuk pilihan-pilihan utama, tetapi bersamaan dengan
pertumbuhan mereka selera-selera mereka menjadi semakin halus.
Sedang seorang wanita mungkin menyukai sebuah pola susunan warna
kediaman yang ditentukan secara logis yang dipilihnya tahun ini; warna itu
mungkin mendongkolkannya di tahun depan ketika dia membaca di sebutah
mahalah popular bahwa pola susunan warnanya tidak lagi top karena tidak
menggunakan warna-warna baru dari tahun ini.
Walaupun sejumlah besar warna dipilih secara emosional, dan bahkan
secara irrasional, haruslah diingat bahwa ada garis-garis pedoman yang mana,
jika diinginkan, membantu untuk menjaga disain warna pada jalannya yang benar.
Ruang yang dirancang secara arsitektur dan sefala sesuatu di dalamnya harus
dipelajari sebagai sebuah kesatuan untuk mencapai sebuah susunan warna yang
pantas dan juga indah. Seorang klien yang mempunyai perasaan yang mendalam
tentang warna harus berurusan dengan para perancang warna yang sudah
menguasai tentang warna serta tentang klien. Sebab kemungkinan besar ada hal-
hal yang mungkin tidak pernah diduga oleh orang yang belum mengusai benar
tentang warna, misalnya seperti ;
a. Warna dapat digunakan menurut gunanya.
b. Warna dapat dibuat untuk menarik perhatian atau mengurangi kepentingan
dari sebuah dinding.
c. Warna dapat dibuat untuk memperbesar atau mengurangi ukuran dari
obyek.
d. Warna dapat digunakan untuk membantu mengekspresikan bentuk-bentuk
arsitek atau dapat juga, menghancurkan bentuk-bentuk arsitek, jika
digunakan secara ceroboh.
e. Warna-warna yang dalam / pekat selalu nampak membuat dinding ruangan
kelihatan berat.
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI
f. Warna-warna pastel yang pucat nampak membuat dinding-dinding
bercahaya.
g. Jika sebuah ruang panjang dan sempit, penampilannya dapat dibatasi
dengan mengecat dinding-dinding akhir dengan warna-warna; hangat-
kuning, merah, oranye.
h. Dalam ruang yang kecil, dinding-dinding dapat dibuat menyusut dengan
mengecat mereka dengan warna-warna yang dingin, seperti ; hijau dan
biru.
i. Sebuah lorong yang panjang dengan pintu-pintu yang banyak dapat
diperpendek secara pandangan dengan mewarnai ke 2 sisi dinding
dengan warna yang berbeda, dinding-dinding akhir dalam warna-warna
yang sejuk dan setiap pintu dengan warna yang berbeda.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA
MATERI KULIAH DESAIN INTERIOR
H.Ariyanto, MT. IAI

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst, 1987, Data Arsitek, Erlangga, Indonesia, Jakarta


Corbusier, Le, 1951, The Modulor, Faber And Faber Limited, 24 Russell Square
London
PIKA, 1987, Tata Ruang, Kanisius, Indonesia, Yogyakarta
Henry Rasmunsen, 1950, Art Strukture , Mac Graw Hill Book Company, New York
Waldron Faulkner, 1972, Architecture and color
Albert O’ Halse, 1968, The Use of Color in Interior, Mac Graw Hill Book
Company, New York
Dorathy Stepat-De Van, 1980, Introduction To Interior Design, Macmillan Publishing Co
INC, New York
Johannes Itten, 1961, The Art Of Color, Van Nostrand Reinhold Company, Revensburg,
Germany
Francis J. Geck, 1977, Interior Design and Decoration, WM. C. Brown Company,
Iowa
Max Luscher, 1984, The Luscher Color Test, (Buchari Abdullah,Tes Warna Luscher),
PT. Indira, Jakarta

H.Ariyanto, MT. IAI


Home :
Jl. Ratu Kalinyamat KM. 1RT. 03 RW. 05
Krapyak, Tahunan – Jepara. 59421
Phone : (0291) 598282
Mobile : +628122902641
+6289610217073
E-mail : ian_wastu@yahoo.co.id
ian.armiena@gmail.com

!!! Semoga Bermanfaat


dan Terima Kasih !!!
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
DESAIN PRODUK-SAINTEK-UNISNU JEPARA

Anda mungkin juga menyukai