Kapal Pole and Line
Kapal Pole and Line
PENDAHULUAN
1
2
penangkapan ikan dilaut merupakan usaha yang tingkat kegagalanya cukup tinggi
(high risk).
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan :
a. Untuk mengetahui deskripsi mengenai alat Pole and Line.
b. Untuk mengetahui apa-apa saja bagian penyusun Pole and Line.
c. Untuk menganalisis konstruksi alat Pole and Line.
d. Untuk mengetahui deskripsi mengenai Kapal Pole and Line.
e. Untuk mengetahui apa-apa saja bagian penyusun Pole and Line.
f. Untuk menganalisis konstruksi Kapal Pole and Line.
3
BAB II
PEMBAHASAN
(ISSCFG) Pole and Line termasuk dalam kelompok alat tangkap pancing
berjoran biasa.
berbentuk silinder dan dilapisi nikel sehingga berwarna mengkilap dan menarik
perhatian ikan cangkalang. Selain itu, pada sisi luar silinder terdapat cincin
sebagai tempat mengikat tali sekunder. Di bagian mata pancing dilapisi dengan
guntingan tali rapia berwarna merah yang membungkus rumbia-rumbia tali
merah yang juga berwarna sebagai umpan tiruan. Pemilihan warna merah ini
disesuaikan dengan warna ikan umpan yang juga berwarna merah sehingga
menyerupai ikan umpan.
b. Fungsi
Secara umum, fungsi alat ini adalah untuk memancing ikan. Namun,
fungsi masing-masing dari alat tangkap ini adalah sebagai berikut :
1) Joran/ Gandar Pancing berfungsi sebagai tangkai yang dipegang oleh
pemancing dan untuk mengikat tali sekunder.
2) Tali pancing
a) Tali Sekunder berfungsi sebagai pengikat dan penguat tali utama agar tidak
putus jika mendapat beban yang cukup berat.
b) Tali Utama berfungsi sebagai tali pengikat mata pancing yang panjangnya
disesuaikan dengan panjang joran.
3) Mata Pancing berfungsi sebagai alat untuk mengait ikan yang bersifat
‘sementara’ dengan rumbai-rumbai yang berfungsi untuk menarik perhatian
ikan untuk terkait oleh pancing.
c. Dimensi
1) Joran/Galah/Tangkai Pancing
a) Diameter :
Diameter Pangkal : 3-4 cm
Diameter Unjuk : 1-1,5 cm
b) Panjang : 2-3,5 m
2) Tali pancing
a. Tali Sekunder
Diameter : 1,2 mm
6
Panjang : 5-10 cm
b. Tali Utama
Diameter : 0,2-0,5 cm
Panjang : 1,5-2 m
3) Mata Pancing
a) Nomor mata pancing : 2,5-2,8
b) Timah
Panjang : 2 cm
Diameter : 8 mm
2.1.3 Konstruksi
Monintja (1968) mengatakan bahwa pada prinsipnya alat tangkap pole
and line terdiri dari tiga bagian yakni: tangkai pancing (pole), tali pancing (line)
dan mata pancing (hookless).
Sebagai penangkap ikan alat ini sangat sederhana desainnya, hanya
terdiri dari joran, tali, dan mata pancing. Tetapi sesungguhnya cukup kompleks
karena dalam pengoperasiannya memerlukan umpan hidup untuk merangsang
kebiasaan menyambar mangsa pada ikan (Nedeelec, 1976).
Secara umum alat tangkap pole and line terdiri dari joran (bambu atau
lainnya) untuk tangkai pancing, polyethylene untuk tali pancing dan mata
pancing yang tidak berkait terbalik (Dinas Perikanan Jawa Barat, 2008).
Deskripsi alat tangkap pole and line ini adalah sebagai berikut:
a. Joran atau galah, bagian ini terbuat dari bahan bambu yang cukup tua dan
memiliki tingkat elastisitas yang tinggi atau baik, pada umumnya digunakan
bambu yang berwarna kuning atau fibre glass.
b. Tali sekunder, dari bahan kawat baja (wire leader). Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah terputusnya tali utama dengan mata pancing sebagai akibat
dari gigitan ikan.
c. Tali utama (main line), terbuat dari bahan sintetis polyethylene (PE)
monofilament atau multifilament yang disesuaikan dengan panjang joran
yang digunakan, cara pemancingan, tinggi haluan kapal dan jarak
penyemprotan air.
d. Mata pancing (hook) dimana ujungnya tidak berkait balik. Pada bagian atas
mata pancing terdapat timah berbentuk silinder dan dilapisi nikel sehingga
berwarna mengkilap sebagai daya tarik atau menarik perhatian ikan cakalang
(Katsuwonus pelamis). pada pangkal tali silinder terdapat kili-kili (swivel)
sebagai mengikat untuk menghindari kekusutan pada tali. Di bagian mata
pancing potongan dari tali-tali rafia berwarna merah yang membungkus
rumbai -rumbai tali merah juga berwarna dalam hal ini sebagai umpan tiruan.
Pemilihan warna merah ini disesuaikan dengan warna ikan umpan yang
berwarna merah perak sehingga menyerupai umpan hidup yang digunakan.
8
b. Fungsi
Bentuk kapal pole and line memiliki beberapa kekhususan antara lain :
1) Bagian atas dek kapal bagian depan (haluan) terdapat plataran (flat form)
yang digunakan sebagai tempat memancing.
2) Dalam kapal terdapat palkah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
es, penyimpanan umpan hidup dan penyimpanan ikan hasil tangkapan.
10
3) Pada kapal pole and line ini harus dilengkapi sistem semprotan air (water
splinkers system ) yang dihubungkan dengan suatu pompa yang berfungsi
untuk menyemprotkan air saat memancing yang disemprotkan setelah
dengan penebaran umpan hidup agar mengelabui pandangan ikan.
c. Dimensi
Panjang keseluruhan (Loa) : 17,00 meter
Lebar (Bmld) : 4,25 meter
Tinggi base Line Dek : 1,60 meter
Tinggi base Line Bulk Boerk : 2,20 meter
Mesin Induk : Dai – dong 120 HP
Kapasitas BBM : 200 Liter
Anak Buah Kapal : 15 Orang
Kecepatan Rencana : 12 Knot
Ayodhyoa (1972) mengemukakan bahwa kapal ikan mempunyai jenis
dan bentuk yang beraneka ragam, dikarenakan tujuan usaha keadaan perairan
dan lain sebagainya, yang dengan demikian bentuk usaha itu akan menentukan
bentuk dari kapal ikan. Ukuran utama kapal terdiri dari panjang kapal (L), lebar
kapal (B), tinggi kapal (D), dan draft (d). Besar kecilnya ukuran utama kapal
berpengaruh pada kemampuan (ability) suatu kapal dalam melakukan pelayaran
atau operasi penangkapan, dimana:
1) Nilai L (panjang), erat hubungannya dengan interior arrangement, seperti
letak kamar mesin, tangki bahan bakar, tangki air tawar, Palkah, kamar
ABK, perlengkapan alat tangkap dan peralatan lainnya.
2) Nilai B (lebar), berhubungan dengan stabilitas dan daya dorong kapal.
3) Nilai D (dalam/tinggi), berhubungan erat dengan tempat penyimpanan
barang dan stabilitas kapal.
11
2.2.3 Konstruksi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat penangkap ikan pole and line atau sering disebut dengan huhate adalah
alat penangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis (permukaan),
khususnya ikan cakalang. Pole and line konstruksinya sangat sederhana terdiri
dari joran, tali pancing dan mata pancing, khusus untuk mata pancing tidak seperti
mata pancing pada umumnya yaitu mata pancing yang tidak berkait balik, hal ini
bertujuan jika ikan yang tertangkap dengan pole and line akan mudah lepas dari
mata pancing. Mata pancing ini juga berfungsi sebagai umpan tiruan dengan
dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai ikan umpan yang dikaitkan pada
mata pancing. Joran adalah sebagai pemegang tali pancing umumnya terbuat dari
bahan bambu berwarna kuning atau saat ini banyak yang terbuat dari bahan fibre
dan plastik.
Keberhasilan dalam penangkapan ikan tergantung dari umpan hidup yang
digunakan dan keterampilan para awak kapal, umpan hidup yang digunakan
dengan cara dilemparkan ke arah gerombolan ikan cakalang setelah berdekatan
dengan kapal yang digunakan. Umpan hidup diperoleh dari nelayan bagan tancap
dengan jenis ikan teri atau puri dan tembang.
3.2 Saran
Saran dari kelompok kami untuk alat tangkap ini antara lain bahan yang
digunakan untuk membuat joran atau gandar lebih baik dari bahan sintesis, seperti
fibreglass walaupun dari segi harga memang lebih mahal dibandingkan dengan
harga joran dari bambu, namun jika menggunakan bambu, akan mempengaruhi
ekologis daratan yang berkepanjangan. Karena penangkapan dengan pole and line
ini sudah cukup efektif, hendaknya dibuat kapalnya yang berskala lebih besar,
agar hasil tangkapan lebih maksimal, selain itu, penangkapan dengan alat dan
kapal ini juga tidak merusak ekologis dari perairannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amar. 2011. Analisis Aspek Teknis Unit Penangkapan Pole And Line
Di Perairan Teluk Bone Kabupaten Luwu. Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan. Universitas Hassanudin. Makassar
Adna. 1977. Buletin Penelitin Perikanan, Juli 1981 No. 3 Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Balai Penelitian Perikanan Laut. 1983. Laporan Penetian Perikanan Laut. Jakarta
Badan Riset Perikanan Tangkap. 2006. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya
dan Penangkapan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Direktorat Jendral Perikanan. 1994. Paket Teknologi Kapal Pole and Line.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Tampubolon, S.M. 1980. Persiapan dan Pengoperasian Pole and Line . Ikatan
Alumni Fakultas Pertanian Bogor.
Sumber Internet :
Anonim. 2014. Pole and Line. Melalui :
<http://www.iccat.int/Documents/SCRS/Manual/CH3/CHAP%203_1_5_B
B_ENG.pdf> [11/10/2014]
LAMPIRAN
Lampiran 5. Joran yang terbuat dari bambu (kiri) dan Joran yang terbuat dari
fibreglass (kanan)
19
Lampiran 6. Pilinan Tali Pancing (a) Braided, (b) Twisted, dan (c) Monofilament