Anda di halaman 1dari 7

KONSTIPASI DAN INKOTINENSIA FUNGSIONAL

KRONIS

Anggota Kelompok :

1. Selly Pratiwi (2016103005110)


2. Vindi Luxfiati W (201610300511023)
3. Adytia Wijaya (201610300511024)
4. Erik Efendy (201610300511033)
5. Yoditya Herdis S (201610300511038)
6. Mufidah Nur Idah (201610300511039)

Mata Kuliah :

Keperawatan Dasar

D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Konstipasi Hal: 212 (Penerbit Buku Kedokteran)


Konstipasi Fungsional Kronis (2013; LOE 2.2)
Definisi :
Kesulitan atau tidak teratur dalam evakuasi feses, yang sudah terjadi selama sedikitnya 12
bulan.
Batasan Karateristik
1. ANAK ≤ 4 tahun : Adanya ≥2 kriteria berikut pada system klasifikasi Pediatrik Roma III
selama ≥1 bulan : *Defekasi ≤2 per minggu; *≥1 episode inkontinensia fekal per minggu,
*Defekasi dengan nyeri atau keras; *Adanya massa fekal besar di rectum; *Feses
berdiameter besar yang dapat menyumbat toilet.

2. ANAK ≥4 tahun: Adanya ≥2 kriteria berikut pada system klasifikasi Pediatrik Roma III
selama ≥2 bulan,: *≤2 defekasi per minggu, *≥1 episode inkontinensia fekal per minggu, *
Postur menahan feses; *Defekasi dengan nyeri dan keras; * Ada massa fekal besar di rectum;
* Feses berdiameter besar yang dapat menyumbat toilet.

3. DEWASA : Adanya ≥2 gejala berikut pada system klasifikasi Roma : * Feses keras atau
kasar pada ≥25% defekasi; * Mengejan selama ≥25% defekasi; *Sensai evakuasi tidak
lampias untuk ≥25% defekasi; Manuver manual defekasi (manipulasi jari, sokongan dasar
panggul): *≤3 evakuasi per minggu

 Distensi Abdomen
 Impaksi Fekal
 Inkontinensia fekal (pada anak)
 Massa abdomen teraba
 Mengejan lama
 Nyeri saat defekasi
 Pengeluaran feses dengan stimulasi jari
 Tipe 1 atau 2 pada Bristol Stool Chart
 Uji darah samar postif

Faktor yang Berhubungan

 Agen farmaseutikal
 Amiloidosis
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan diet tidak cukup
 Asupan kalori rendah
 Cedera medulla spinalis
 Cedera serebrovaskular
 Dehidrasi
 Demensia
 Depresi
 Dermatomiositis
 Diabetes mellitus
 Diet serat rendah
 Diet tinggi lemak proporsional
 Diet tinggi protein proporsional
 Disfungsi dasar panggul
 Distrofi miotonik
 Fisura anal
 Gagal bertumbuh
 Gaya hidup kurang gerak
 Hambatan mobilitas
 Hemeroid
 Hiperkalmesia
 Hipotiroidisme
 Insufisisiensi ginjal kronik
 Kanker kolorektal
 Kebiasaan menekan dorongan defekasi
 Kehamilan
 Kerusakan parineal
 Massa usus ekstra
 Neuropati autonomik
 Panhipopituitarisme
 Paraplegia
 Penyakit Hirschprung
 Penyakit inflamasi usus
 Penyakit Parkinson
 Polifarmasi
 Porfiria
 Proktitis
 Pseudo-obstruksi usus kronis
 Skleroderma
 Sklerosis multipel
 Stenosis bedah
 Stenosis iskemik
 Stenosis pasca-inflamasi
 Striktur anal
 Waktu transit kolon lambat
Inkontinensia Hal: 201 (Penerbit Buku Kedokteran)

Inkontinensia urinarius fungsional (1986, 1998)


Definisi :
Ketidakmampuan individu, yang biasanya kontinen, untuk mencapai toilet tepat waktu
untuk berkemih yang mengalami pengeluaran urine yang tidak sengaja.

Batasan Karateristik
 Berkemih sebelum mencapai toilet
 Inkontinensia urine sangat dini
 Mengosongkan kandung kemih dengan tuntas
 Sensangi ingin berkemih
 Waktu untuk mencapai toilet memanjang setelah ada sensasi dorongan

Faktor yang Berhubungan


 Faktor perubahan lingkungan
 Gangguan fungsi kognisi
 Gangguan penglihatan
 Gangguan psikologis
 Kelmahan struktur panggul
 Keterbatasan neuromuscular
Yg hal: 522 (NIC)

Inkontinensia Urinarius Fungsional

Definisi: Ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen untuk mencapai toilet tepat waktu
untuk menghindari kehilangan urine tanpa disengaja.

Intervensi Keperawatan yang Disarankan untuk Menyelesaikan Masalah:

Manajemen Lingkungan

Latihan Otot Pelvis

Bantuan Berkemih

Bantuan Perawatan Diri: Eliminasi

Bantuan Perawatan Diri

Latihan Kebiasaan Berkemih

Perawatan Inkontinensia Urin

Pilihan Intervensi Tambahan :

Memandikan

Peningkatan Komunikasi: Kurang Penglihatan

Berpakaian

Peningkatan Latihan

Terapi Latihan: Ambulasi

Perawatan Perineum

Peningkatan Kesadaran Diri.


Yg hal : 614 (NOC)

Inkontinensia Urinarius Fungsional

Definisi: Ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen untuk mencapai toilet tepat waktu

Outcome Untuk Mengukur Penyelesaian dari Diagnosis

Kontinensia Urin

Outcome Tambahan Untuk Mengukur Batasan Karakteristik

Perawatan Diri: Eliminasi Keparahan Gejala

Outcome yang Berkaitan dengan Faktor yang Beruhubungan atau Outcome Menengah

Tingkat Agitasi

Ambulasi

Ambulasi: Kursi Roda

Tingkat Kecemasan

Keseimbangan

Kognisi

Koordinasi Pergerakan

Tingkat Delirium

Cara Berjalan

Respon Pengobatan

Pergerakan

Status Neurologi: Sensori Tulang Punggung/ Fungsi Motorik

Keamanan Lingkungan Rumah

Perawatan Diri: Berpakaian

Fungsi Sensori: Pandangan

Tingkat Stress
Kontrol Gejala

Kemampuan Berpindah

Eliminasi Urin

Anda mungkin juga menyukai