Anda di halaman 1dari 17

DILEMA AKRUALISASI AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH

Atik Andhayani

Universitas Kanjuruhan, Jl. S. Supriadi No.48, Bandungrejosari, Malang 65148


Surel: atikassa7548@yahoo.com

http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2017.08.7055

Abstrak: Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan


Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dilema penge-
lolaan keuangan daerah sebagai dampak akrualisasi akuntansi sektor
publik. Penelitian ini memiliki urgensi karena asas akrual mengakibat-
kan perubahan situasi kerja dan pola pikir pimpinan. Metode yang digu-
nakan adalah kualitatif deskriptif dengan beberapa bendahara penge-
luaran Kota Batu sebagai informan. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa dilema yang dihadapi oleh bendahara pengeluaran adalah keti-
daksesuaian kompetensi. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
bahwa akrualisasi akuntansi juga menimbulkan potensi konflik dan
korupsi. Komitmen setiap pejabat dan lingkungan sangat diperlukan
Jurnal Akuntansi Multiparadigma supaya permasalahan dalam akrualisasi pengelolaan keuangan daerah
JAMAL dapat terselesaikan.
Volume 8
Nomor 2
Halaman 227-429 Abstract: Accounting Accrualization Dilemma in Regional Finan-
Malang, Agustus 2017 cial Management. This research aimed to describe the dilemmas of finan-
ISSN 2086-7603
e-ISSN 2089-5879
cial management in local government as the impact of accrualization public
sector accounting. This was very urgency because this accrualization made
working situation and mindset of leaders changed. The Method used in this
Tanggal Masuk
research is qualitative descriptive where some of Batu government trea-
07 Maret 2017
sury expenditures became the informants. The result showed that the in-
Tanggal Revisi
20 Agustus 2017 formants encountered dilemmas, such as incompatible competency. More-
Tanggal Disetujui over, this research also showed that the accrualization can caused conflict
31 Agustus 2017 and corruption. Commitment of every officials and its surroundings will be
needed in order to clear up the problems.

Kata kunci: bendahara pengeluaran, basis akrual, pengelolaan keuang­an

Pemerintah daerah Indonesia member- yang dihadapi oleh pelaksana dalam penge-
lakukan akuntansi berbasis akrual setelah lola keuangan daerah di antaranya adalah
mengalami pertentangan dalam mendapat- bendahara pengeluaran di Satuan Kerja Pe­
kan persetujuan dari beberapa pihak. Im­ rangkat Daerah (SKPD). Penelitian ini mene-
plikasinya, pemerintah harus melaksanakan laah dilema akrualisasi akuntansi dalam
transparansi serta akuntabilitas pengelolaan pengelolaan keuangan daerah. Bendahara
dalam keuangan negara dengan penyam­ pengeluaran sebagai salah satu pengelola
paian laporan tanggung jawab tentang keu- keuangan daerah berperan dalam mengem-
angan pemerintah yang sesuai degan prinsip ban tugas yang tidak ringan untuk memper-
tepat waktu, serta sesuai dalam menerap- tanggungjawabkan pengelolaan keuangan
kan Standar Akuntansi Pemerintah yang di SKPD, dituntut melakukan tugas sesuai
berlaku. dengan peraturan.
Standar Akuntansi Pemerintah basis Bendahara harus cakap melaksanakan
akrual diharapkan dapat mendukung terlak- tugas pokok juga fungsinya. Bendahara
sananya asas pengelolaan keuangan negara. pengeluaran mempunyai pekerjaan yang
Pemerintah daerah menghadapi masalah berat dalam proses mengelola keuangan
dalam implementasi akrualisasi, khususnya daerah SKPD. Sumber daya manusia dalam

291
292 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

proses mengelola keuangan daerah semes- METODE


tinya mampu menjalankan prinsip good go­ Penelitian ini menggunakan studi
vernance pada lingkungan pemerintah dan deskriptif untuk mengungkapkan penger-
mampu mengelakkan diri dari penyimpan- tian umum dari sejumlah individu terhadap
gan atau kesalahan. Pengelolaan keuangan berbagai pengalaman bendahara dalam ak-
daerah di Indonesia didukung oleh aparatur rualisasi mengelola keuangan daerah. Im-
pemerintah daerah kota atau kabupaten plikasinya, penelitian ini berusaha untuk
di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. mereduksi pengalaman bendahara pada
Pengelolaan keuangannya dilakukan Kuasa suatu fenomena menjadi deskripsi intisari
pengguna Anggaran, Pejabat Penatausa- universal.
haan Keuangan, Pejabat Pembuat Komit- Teknik mengumpulkan data penelitian
men, dan Bendahara. Pada beberapa Satuan dilakukan melalui beberapa cara yaitu wa­
Kerja Perangkat Daerah terdapat Bendahara wancara, kuisioner (angket), observasi (pe­
Penerimaan serta Bendahara Pengeluaran. ngamatan), kemudian untuk mendapatkan
Semua SKPD mempunyai bendahara penge- hasil yang valid dengan menggabungkan
luaran, tetapi hanya Satuan Kerja Perangkat ketiganya. Hasil penelitian adalah sebagai
Daerah penghasil yang mempunyai benda- dampak dari teknik yang dilakukan dalam
hara penerimaan. mengumpulkan data. Hasil kelengkapan
Pemerintah mencanangkan basis kas dalam penelitian berhubungan dengan kete-
menjadi basis akrual tahun 2010. Kemudian patan dan keberadaan kelengkapan data
tahun 2014 dilaksanakan basis kas berubah serta kualitas dalam proses mengumpulan
menjadi akrual. Pada tahun 2015 dimu- data tersebut (Sugiyono, 2017). Pengum-
lai pelaksanaan full adoption accrual basis. pulan data dalam fenomologi adalah dengan
Pengelola keuangan di daerah umumnya pengamatan yaitu mengumpulkan catatan
merasa khawatir terhadap perubahan atas lapangan dengan melakukan penelitian
standar akuntansi keuangan dan fenomena
atau pengkajian sebagai seorang pengamat;
tersebut sudah tampak sejak tahun 2014.
melakukan wawancara yaitu wawancara
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
terbuka, wawancara semi terstruktur lalu
masih banyak bendahara pengeluaran
menulisnya; dan dari dokumen. Dokumen
menghadapi dilema dalam menjalankan tu-
dari Pemerintah Kota Batu berupa doku-
gas pokok serta fungsi untuk dapat menge-
men arsip resmi data untuk menganalisis
lola keuangan di daerah sementara mereka
dan mengungkap secara terperinci tentang
belum menguasai secara mendalam teknik
dilema akrualisasi akuntansi dalam penge-
pencatatan akuntansi basis akrual. Benda-
lolaan keuangan daerah, seperti yang dis-
hara pengeluaran mengalami dilema akrual-
isasi dalam proses mengelola keuangan dae- ampaikan oleh Creswell (2007). Penelitian ini
rah. Bendahara sebagai salah satu penge- menyelami secara imajiner sudut pandang
lola keuangan di daerah mengalami dilema informan. Wawancara berlangsung secara
dari sisi diri sendiri; lingkungan internal terus-menerus sejak awal hingga akhir se-
yaitu pejabat pengelola keuangan lainnya hingga tidak ditemukan lagi perspektif baru
di SKPD; pemerintah kota; serta lingkungan yang dikemukakan informan tentang akru-
eksternal berupa peraturan dan kebijakan. alisasi tersebut.
Bendahara pengeluaran memiliki peranan Teknik analisis serta penyajian data
vital, yaitu dituntut dapat menyesuaikan penelitian ini terdapat pada Gambar 1. Ta-
diri terhadap peraturan dan kebijakan yang hap pertama organisasi data dengan men-
baru. Pemerintah pusat beserta pemerintah ciptakan dan mengorganisasikan file untuk
daerah telah berusaha mempersiapkan diri data yang dibutuhkan. Tahap kedua yaitu
menghadapi akuntasi basis akrual dengan pembacaan, memoing yaitu membaca dan
berbagai cara, di antaranya melakukan so- mencatat mengenai fenomena yang dialami
sialisasi dan pelatihan. Isu yang menarik informan lalu seluruh catatan wawancara
dari akuntansi basis akrual sebelum pelak- dari beberapa informan ditranskipkan ke
sanaan yaitu subjek atau pelaksana antara dalam transkrip atau tulisan. Tahap ketiga
lain adalah bendahara pengeluaran. Hal-hal adalah mendeskripsikan data menjadi kode
yang sudah dilaksanakan dan bagaimana dan tema, (Creswell, 2007) menginventarisa-
pelaksanaan atau penerapan di pemerintah si pernyataan-pernyataan mengenai fenom-
daerah dalam mengelola keuangan daerah, ena dilema akrualisasi akuntansi dalam pe­
masih menjadi dilema. ngelolaan keuangan daerah. Setiap pernyata-
an penting yang dianggap memiliki tafsiran
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 293

setara dan pernyataan-pernyataan berulang yaitu menyajikan (visualisasi) data dengan


yang mempunyai kesesuaian pengertian menyajikan narasi tentang esensi dalam
dieliminasi agar tidak timbul kebingungan, bentuk pembahasan mengenai pengalaman
kemudian melakukan epoche atau bracket- informan dalam fenomena tersebut. Pene­
ing yaitu usaha menyingkirkan pengala- liti setelah memperoleh deskripsi dan tema,
man pribadi dan penundaan penilaian atau dalam tahap akhir dapat mewawancarai se-
penarikan simpulan yang lebih mendalam bagian informan kembali untuk memvalidasi
kepada subjek dan tidak tercampur pada temuan tersebut. Jika muncul pengalaman
pengertian subjektivitas. Tahap keempat atau peristiwa baru yang relevan, data terse-
yaitu mengklasifikasikan data menjadi kode but masuk dalam deskripsi akhir.
dan tema dengan mengelompokkan menjadi Pengujian data dilakukan melalui tri-
unit makna dan mengembangkan penger- agulasi sehingga dianggap sah jika melalui
tian fenomena. Tahap kelima yaitu menafsir- cek ulang dengan membandingkan kepada
kan data dengan mengembangkan deskripsi beberapa sumber, waktu dan teknik sehing-
tekstural tentang peristiwa atau pengala- ga menghasilkan data yang meyakinkan.
man. Tahap keenam sebagai tahap terakhir Triangulasi dengan cara mengecek ulang

Organisasi Data
Me nciptakan dan me ngorganisasikan file untuk data

Pembacaan, M emoing
Me mbaca se luruh te ks, me mbuat catatan pinggir, me mbe ntuk
kode awal

M endeskripsikan data menjadi kode dan tema


Me nde skripsikan pe ngalaman pe rsonal

Me nde skripsikan e se nsi dari fe nome na te rse but

M engklarifikasikan data menjadi kode dan tema


Me nge mbangkan pe rnyataan pe nting

Me nge lompokkan pe rnyataan me njadi unit makna

Me nge mbangkan pe nge rtian fe nome na yang dialami

M enafsirkan data
Me nge mbangkan de skripsi te kstural apa yang te rjadi

Me nge mbangkan de skripsi struktural bagaimana fe nome na


te rse but dialami
Me nge mbangkan e se nsi

M enyajikan, memvisualisasikan data


Me nyajikan narasi te ntang “e se nsi” dan pe ngalaman te rse but
dalam tabe l atau gambar atau pe mbahasan

Gambar 1. Analisis dan Penyajian Data


Sumber: Creswell (2007)
294 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

data dari beberapa sumber berbeda yaitu SKPD tempat informan bendahara tersebut
dari beberapa bendahara pengeluaran, Peja- bekerja. Kepala Bidang Akuntansi BPKAD
bat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD), dipilih sebagai informan pendukung karena
Kepala SKPD, dan Kepala Bidang Akuntansi pernyataannya dibutuhkan untuk men-
BPKAD. Triangulasi tersebut dengan cara guatkan mengenai fenomena yang terjadi,
berbeda kepada informan, juga observasi mengetahui tentang lingku­ngan diri benda-
dan dilakukan dokumentasi. Triangulasi hara pengeluaran itu sendiri, mengetahui
waktu mempengaruhi kredibiltas data se- lingkungan internal bendahara pengeluaran
hingga dilakukan dengan mengumpulkan (pengelola keuangan SKPD), dan mngetahui
data dari informan dalam waktu dan situasi lingkungan eksternal bendahara pengelu-
berbeda. aran (peraturan dan kebijakan), juga aspek
Informan utama penelitian adalah ben- lainnya jika ada atau dapat dijelaskan pada
dahara pengeluaran kemudian berkembang penelitian ini. Informan utama dan informan
selama proses penelitian wawancara pada pendukung di­ minta menjelaskan pengala-
pengelola keuangan daerah lainnya sebagai man pribadi dalam menghadapi fenomena
informan pendukung yaitu Kepala SKPD akrualisasi.
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, Kepala HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian Keuangan selaku PPK SKPD ataupun Hasil dari mengklasifikasikan data
PPK SKPD dan Kepala Bidang Akuntansi menjadi tema diperoleh enam tema hasil
BPKAD Kota Batu. Kriteria informan utama pengembangan pernyataan penting, kemu-
adalah yang mengalami dilema akrualisasi dian peneliti mengelompokkan pernyataan
dalam proses mengelola keuangan di dae- menjadi unit makna lalu mengembangkan
rah, kemudian informan yang mudah dite- pengertian fenomena akrualisasi akuntansi
mui dan dapat menyampaikan penjelasan yang dialami bendahara pengeluaran. Makna
sesuai keadaan. tersebut menghasilkan penafsiran data atas
Informan yang tercantum di Tabel 1 terjadinya deskripsi tekstural. Tema-tema
adalah nama samara kriteria pemilihan tersebut diproses deskripsi esensi menjadi
informan untuk bendahara pengeluaran makna dilema akrualisasi akuntansi dalam
adalah telah bertugas antara 3-4 tahun; pengelolaan keuangan daerah.
mengalami perubahan basis kas juga basis Bendahara pengeluaran menjadi po-
akrual; tidak atau belum memenuhi syarat kok pembahasan pada penelitian ini karena
pengangkatan menjadi bendahara penge- bendahara pengeluaran berada pada setiap
luaran; dan bukan dari jurusan akuntansi. SKPD dan mempunyai tugas sehari-hari
Kepala SKPD informan pendukung yaitu yang kompleks dibandingkan bendahara
Kepala SKPD tempat bendahara penge- penerimaan. Kepala Daerah berdasarkan
luaran menjadi informan utama. PPK-SKPD usulan PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan
yang dipilih menjadi informan adalah PPK- Daerah) menunjuk bendahara penerimaan

Tabel 1. Daftar Nama Informan


Nama Jabatan dalam Pengelola Keuangan
Aminah Bendahara Pengeluaran SKPD A
Budi Bendahara Pengeluaran SKPD B
Siska Bendahara Pengeluaran SKPD C
Prasetio Bendahara Pengeluaran SKPD D
Amin Kepala SKPD A
Ari Kepala SKPD B
Kunto Kepala SKPD C
Dedi Kepala SKPD D
Reni Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) A
Wahyu Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) B
Anggita Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) C
Didin Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) D
Ahmad Kepala Bidang Akuntansi BPKAD
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 295

dalam melaksanakan anggaran pendapa- tentang syarat pengangkatan bendahara.


tan di SKPD. PPKD mengusulkan kepada Pelaksanaan pengangkatan bendahara ta-
Kepala Daerah untuk menunjuk bendahara hun 2012 bendahara pengeluaran berstatus
pengeluaran agar anggaran belanja SKPD PNS, berpendidikan minimal SLTA sederajat
terlaksana. Bendahara penerimaan serta dan bersertifikat sebanyak 11,90%; tahun
bendahara pengeluaran ditunjuk menjadi 2013 adalah 73,53%; tahun 2014 adalah
pejabat fungsional di SKPD. Bendahara 61,90% dan tahun 2015 sebanyak 42,86%.
penerimaan serta bendahara pengeluaran Sertifikasi diabaikan oleh pemerintah kota
atas pri­badinya secara langsung atau tidak disebabkan tidak adanya pengawasan atas
langsung tidak boleh melakukan perdagang­ pelaksanaan Syarat Pengangkatan Permen-
an, pekerjaan pemborongan, penjualan jasa keu RI NO 162/PMK.05/2013.
sebagai penjamin kegiatan tersebut, dan me- Dapat dilihat pada tabel 3 tingkat kom-
nyimpan uang kas dengan memakai nama petensi pendidikan bendahara pengeluaran
pribadi tanpa seijin atasan di bank atau- (khususnya dari Jurusan Akuntansi) tahun
pun lembaga keuangan lainnya. Bendahara 2012 sampai tahun 2015. Bendahara ber-
penerimaan ataupun bendahara pengelu- sertifikat dari tahun 2012 sebanyak 11,9%,
aran secara fungsional bertanggung jawab tahun 2015 sebanyak 42,86% , jumlah ini
atas tugas dan pekerjaannya kepada PPKD sangat kecil karena di bawah 50%. SKPD be-
sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD). lum mengindahkan syarat dalam pengang-
Bendahara wajib melakukan pekerjaan katan bendahara pengeluaran. Bendahara
pembukuan sehari-hari atau administrasi pengeluaran dari Akuntansi tahun 2012
dengan memakai komputer atau suatu pro- sebanyak 2,38%, sedangkan tahun 2015 se-
gram tertentu yang diberlakukan dan wajib banyak 4,76 %.
membukukan secara manual. Bendahara Dilematika bendahara pengeluaran:
bertanggung jawab atas pribadinya dalam diawali dari perekrutan. Dilema akrualisasi
pembayaran terhadap pengelolaan uang pertama adalah kompetensi bukan yang
seperti diinstruksikan dalam pelaksanaan utama. Beberapa peneliti (Tresnawati & Se-
APBN. Bendahara bisa dibantu pembantu tiawan, 2013, Helden & Uddin, 2016; Palan,
bendahara jika pekerjaannya membutuh- 2007) mengutarakan bahwa kompetensi
kan waktu atau tenaga dan jika lokasinya merupakan kekhususan seseorang dalam
berjauhan. mengerjakan sesuatu dan hal tertentu.
Pada sisi lainnya, penulis juga mene­ Dalam hal ini, seorang bendahara pengelu-
mukan beberapa hal terkait kompetensi aran seharusnya memiliki kompetensi yang
bendahara pengeluaran. Hal tersebut tersaji mumpuni di bidangnya.
dalam Tabel 2 dan 3. Adapun penjelasan atas Beberapa bendahara menuturkan ke-
masing-masing tabel adalah sebagai berikut. pada penulis mengenai kompetensi seorang
Hasil tabel 2 mencerminkan belum bendahara pengeluaran. Hal tersebut me-
dipatuhinya Peraturan Menteri Keuangan nyiratkan bahwa memang kompetensi dan

Pe ngguna Anggaran SKPD

Kuasa Pe ngguna Kuasa Pe ngguna Kuasa Pe ngguna Be ndahara


Anggaran Anggaran Anggaran Pe ne rimaan/
(Se kre taris) Pe nge luaran

PPTK PPTK PPK Pe mbantu


SKPD Be ndahara

Gambar 2. Struktur Pengelola Keuangan SKPD


Sumber: Republik Indonesia (2006)
296 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

Tabel 2. Jumlah Bendahara Pengeluaran Sesuai dengan PERMENKEU RI NO. 162/


PMK.05/2013

Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012


Keterangan
Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) %
PNS, Pendidikan
18 42.86 26 61.90 25 73.53 5 11.90
minimal SLTA dan
Jumlah Bendahara 42 42 34 42

Sumber : data diolah

syarat pengangkatan bukan yang penting kut ini adalah kutipan jawaban dari beliau.
atau utama. Bendahara merasa bahwa se-
“Ada pegawai dari jurusan akun­
harusnya mereka tidak selayaknya menjadi
tansi, tapi sudah dipegang oleh
bendahara, tetapi karena kepercayaan dan
pegawai dari jurusan psikolo-
kemampuan administrasi yang menjadi
gi…dan hmm kami pikir dia juga
pertimbangan kepala SKPD memilih dan
mampu” (Bapak Kunto).
menunjuk sebagai bendahara.
“Saya PNS tidak mempunyai serti­ “Ya betul, kami menunjuk ben-
fikasi bendahara tetapi bukan dahara pengeluaran ber­da­sarkan
orang akuntansi atau ekonomi, kemampuan admi­ nistrasi umum
awalnya juga ragu-ragu teta- bukan dari kompetensi, kemam-
pi karena tugas ya sudah saya puan dalam pandangan kami
jalani” (Ibu Siska). adalah mampu mengadministrasi
mencatat dan dapat dipercaya”
“Di SKPD kami ada lulusan akun- (Bapak Amin).
tansi tetapi entahlah saya ditun-
Pernyataan tersebut menunjukkan
juk bertugas menjadi ben­ dahara
bahwa Kepala SKPD menganggap mampu
pengeluaran, pernah saya ber-
dalam mengadministrasi tidak diperlukan
tanya alasan ditunjuk kepada
kompetensi akuntansi, sehingga yang bukan
atasan, dan dijawab karena saya
dari jurusan selain ekonomi atau akuntansi
dipercaya memegang uang dan
boleh ditugaskan menjadi bendahara penge-
dinilai rajin dalam administrasi”
luaran. Hal ini pun diperjelas dengan per-
(Bapak Budi).
nyataan wawancara dengan Bapak Dedi dan
Selanjutnya, peneliti menemui Kepala Bapak Ari dalam kutipan sebagai berikut,
SKPD (Bapak Kunto dan Bapak Amin) me­
“Memang dia dari jurusan ko­
ngenai syarat pengangkatan atau penunju-
munikasi, tetapi saya rasa dia
kan bendahara pengeluaran. Penulis mene­
mampu mengerjakan keuangan
mui beliau untuk menanyakan apakah
dibandingkan temannya yang
penunjukan bendahara pengeluaran SKPD
lain, menurut saya…akuntansi
sudah sesuai kompetensi dan syarat peng­
itu….kan bisa dipelajari oleh sia-
angkatan berdasarkan peraturan atau malah
papun” (Bapak Dedi).
bersifat sebaliknya. Terkait hal tesebut, beri-

Tabel 3. Pemetaan Bendahara Pengeluaran SKPD Berdasarkan Kompetensi


Pendidikan/Sertifikat Bendahara Tahun 2012-2015
Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012
Kompetensi Pendidikan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
% % % %
(orang) (orang) (orang) (orang)
Bersertifikat bendahara 18 42.86 26 61.9 25 73.53 5 11.9
S1- Ekonomi Akuntansi 2 4.76 1 2.38 1 2.94 1 2.38
Tidak Bersertifikat dan
22 52.38 15 33.33 8 20.59 36 85.71
bukan Jurusan Akuntansi
Jumlah Bendahara 42 42 34 42
Sumber : data diolah
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 297

“Bendahara pengeluaran yang tama akuntansi keuangan daerah. Hal terse-


kami tunjuk dan tugaskan me- but berpengaruh atas kualitas hasil laporan
mang bukan dari jurusan akun- keuangan SKPD serta laporan keuangan
tansi, karena melihat dari ke- daerah (Groeneveld, 2011; Rahmanti &
inginannya menyelesaikan tu­gas, Prastiwi, 2011; Snow & Reck, 2016).
adalah termasuk pegawai yang ra- Akrualisasi dalam dilema kedua adalah
jin, juga jujur, walaupun memang sebagai beban yang harus dilalui. Bendahara
kami tahu banyak kesalahan dan pengeluaran menyatakan bahwa perubahan
ketidaktelitian dibuatnya” (Bapak akuntansi akrual saat ini, sebagai pekerjaan
Ari). rutin yang dipikul seolah tidak tampak tetapi
sangat membebani dalam bertugas. Hal ini
Penunjukan bendahara pengeluaran terungkap dalam kutipan sebagai berikut.
bukan berdasarkan kompetensi melainkan
kemampuan mencatat pengeluaran dan le­ “Memang setelah kami belajar
bih diutamakan dapat dipercaya. Bagi Ke- tentang akrual, ternyata harus
pala SKPD merupakan masalah penting merubah cara kerja kami men-
memilih orang yang diyakini atau dipercaya jadi basis akrual, selama ini kami
dan juga mampu mengadministrasi dalam bekerja dengan cara basis kas
proses mengelola keuangan SKPD. Sum- dengan mengumpulkan bukti
ber daya manusia dari jurusan atau bidang dan catatan pengeluaran sampai
akuntansi khususnya dalam mengelola dengan sepuluh hari atau akhir
keuangan daerah belum dirasa sebagai ke- bulan…baru kami masukkan ke
butuhan kompetensi yang mutlak. SIMDA, nah…sepertinya ti­dak bo-
Pada sisi lainnya, pernyataan tersebut leh kami lakukan lagi, menurut
sangat menarik dan memotivasi peneliti un- yang kami pelajari harus langsung
tuk bertanya kepada Kepala Bidang Akun- kami bukukan atau kami masuk-
tansi Badan Pengelola Keuangan dan Aset kan data ke SIMDA saat terjadi­
Daerah (BPKAD) Kota Batu pada tahun 2016 nya transaksi” (Ibu Aminah).
(Bapak Ahmad). Peneliti ingin menelusuri
mengenai urgensi kompetensi bagi bendaha- “Yaa ini seperti beban…setiap hari
ra pengeluaran. Terkait hal tersebut, beliau saya harus mengisi data ke SIM-
menjawab: DA maksimal dua sampai tiga hari
dari tanggal transaksi, tidak lagi
”Ya, seharusnya bendahara pe­
bekerja seperti dulu, akhir bulan
ngeluaran khususnya juga PPK-
baru kami mengisi data pada SIM-
SKPD berkompetensi terutama
DA” (Ibu Siska).
akuntansi, sebetulnya sumber
daya dari manusia banyak dari
akuntansi di pemerintah kota, “Pasti ada akun-akun baru dan
tetapi hanya orang kepercayaan pembaruan dalam cara atau me­
dan bisa atau sanggup melak­ tode, wah pasti menjadi sesuatu
sanakan yang ditunjuk” (Bapak hal atau masalah baru sehingga
Ahmad). harus kami pelajari dan lakukan,
jujur akuntansi akrual menjadi
Pernyataan dari ketiga orang tersebut beban bagi kami yang bukan ju-
bermakna bahwa memang seharusnya kom- rusan akuntansi” (Bapak Budi).
petensi adalah hal serius dan mendesak
dalam menyiapkan dan menyusun pengelo- “Yaa menjadi beban memang,
laan keuangan daerah sehingga dapat dis-
saya dari ekonomi saja merasa
impulkan banyak pimpinan SKPD tidak me-
kok berat ya aturan yang baru,
matuhi peraturan pengangkatan bendahara.
apalagi yang bukan jurusan akun-
Bendahara pengeluaran ditunjuk karena
kemampuan administrasi umum, akuntansi tansi ataupun ekonomi, mende­
dianggap sekadar mencatat pengeluaran, ngar saja…rasanya beban berat”
dapat dipelajari oleh siapa pun jika memi- (Bapak Prasetio).
liki kemauan atau rajin dalam menjalankan
tugas. Penunjukan juga dikarenakan faktor “Saya bukan dari jurusan akun­
kepercayaan dari Kepala SKPD saja. Ber- tansi, bendahara kamipun juga
dasarkan pengujian serentak atas kompe- bukan dari jurusan akuntansi,
tensi SDM juga implementasi sistem teru- nah sekarang kami menghadapi
298 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

basis akrual…banyak teori ser­­ ti aturan akuntansi baru” (Ibu


ta pemahaman sangat membi­ Siska).
ngungkan kami, walaupun su-
dah mengikuti pelatihan atau­pun “Akrual berarti standar akuntansi
bimbingan teknis basis a­ krual, baru untuk bekerja atau bertugas
mungkin dasar ilmu kami bukan sebagai bendahara pengeluaran,
dari akuntansi sehingga kami me- juga aturan akuntansi keuangan
mahami agak lebih lama” (Bapak daerah harus baru. Banyak yang
Didin). membingungkan kami mengenai
istilah akuntansi, walaupun be­
Beberapa bendahara menyatakan bah-
berapa kali ikut pendidikan dan
wa pekerjaan mereka berat seperti sebuah
bimbingan kilat tentang akrual,
beban, karena berhubungan dengan dasar il-
ya harap maklum kami dari ju-
mu atau pendidikan yang tidak semua orang
rusan hukum tetapi bertugas se­
mudah mempelajari akuntansi walaupun
bagai bendahara, seharusnya
sudah diberikan sosialisasi juga pendidikan
bendahara itu memang dari eko­
dan latihan. Beban berat yang dirasakan
nomi atau akuntansi saja lebih
adalah dalam tugas yaitu pelaksanaan dan
tepat, supaya kepala kami tidak
pertanggungjawaban. Bendahara acapkali
pusing apalagi akuntansi basic
sebagai objek utama dan pertama dalam
krual…apalah namanya itu ak-
pemeriksaan keuangan, bendahara harus
rual…tambah kruel lah kepala
bertanggung jawab atas semua pengelu-
kami” (Bapak Prasetio).
aran keuangan yang dikelolanya, bendahara
harus waspada jika ditemukan kesalahan Mereka mengungkapkan keputusasaan
karena tidak jarang pimpinan kantor juga dan kekhawatiran tidak dapat bekerja de­
menyalahkan bendahara, menjadi beban ngan baik karena basis akrual sangat mem­
berat (Handajani, 2010; Kamayanti, 2011; bingungkan dan sangat kompleks. Hal ini
Tuan, 2016; Saputra, 2015). Bendahara sesuai dengan argumentasi Caruana (2016)
pengeluaran ungkapkan bahwa mereka dan Mahmudi (2011) yang menyatakan bah-
bertugas untuk kelancaran anggaran ser- wa bahwa akuntansi akrual sebagai basis
ta belanja SKPD. Bendahara pengeluaran akuntansi terkait pengakuan, pencatatan,
seperti memikul sendiri beban akrualisasi penyajian transaksi ekonomi dan aktivitas
karena dalam pelaksanaan pekerjaan tugas dalam proses melaporkan keuangan ter-
perannya sangat vital dalam proses menge- jadinya transaksi, yang tidak memperhati-
lola keuangan daerah di SKPD. Memahami kan waktu diterima dan dibayar dengan cara
akuntansi memang harus dari akarnya dan kas atau setara kas. Selain itu, Mardiasmo
jika diperoleh atau diterima secara instan (2009) juga menyebutkan bahwa akuntansi
pengertian yang diterima tidak sempurna. basis akrual lebih sempurna dan valid dari-
Pernyataan ini mematahkan pendapat Ke- pada akuntansi basis kas supaya tepat guna
pala SKPD bahwa akuntansi dapat dipelajari dan komprehensif.
oleh berbagai kalangan. Basis akrual berguna dalam evaluasi
Basis akrual. Dilema akrualisasi ketiga kemampuan kerja pemerintah yaitu jasa la­
adalah peraturan baru. Hal ini dialami oleh yanan dan efisiensi pencapaian suatu tu-
beberapa informan. Mereka merasa bahwa juan. Bagi pemerintah berguna untuk iden-
akrual mempunyai makna sebagai peraturan tifikasi sumber daya masa depan juga untuk
baru yang harus diketahui, dimengerti, difa- pengelolaan yang baik atas sumber daya
hami, dan harus dilaksanakan, seperti pada tersebut (Hanis, Trigunarsyah, & Susilawati,
kutipan berikut ini. 2011). Sebaliknya, masyarakat dan peng-
guna lain dapat menggunakan basis akrual
“Akrual berarti aturan baru yang
untuk identifikasi posisi keuangan pemerin-
wajib dimengerti dan diketahui
tah serta pada masalah perubahan penda­
juga diterapkan, berarti kami
naan (Akbar, Pilcher, & Perrin, 2012).
pun harus melaksanakan aturan
Dilema bendahara pengeluaran ke-
tersebut dalam pekerjaan kami”
empat yaitu kebijakan akuntansi daerah.
(Ibu Aminah).
Pemerintah daerah disegerakan untuk me-
nyusun kebijakan akuntansi pemerintah
“Akuntansi yang model baru…
daerah serta sistem akuntansi pemerintah
maksud saya harus menaa-
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 299

daerah sesuai perubahan menjadi basis ak- akrualisasi kelima yaitu sistem akuntansi
rual. Kebijakan akuntansi daerah (Republik daerah. Beberapa peneliti (Chan, Lin, &
Indonesia, 2013) yaitu prinsip, dasar, kon- Wang, 2012; Hall, Hunton, & Pierce, 2015;
vensi, aturan serta praktik khusus yang Pridgen & Wilder, 2013) mengungkapkan
disusun pemerintah daerah menjadi acuan bahwa syarat mutlak berhasilnya peralihan
dasar dalam penyusunan serta penyajian basis akrual sebagai basis baru adalah se-
laporan keuangan anggaran dan belanja, buah sistem yang lebih andal dalam penge-
beberapa periode ataupun beberapa entitas, lolaan akuntansi pemerintah daerah. Peme­
khususnya ketika mencermati pernyataan rintah daerah dituntut harus segera mem-
informan di bawah ini. buat sistem akuntansi baru yang relevan
untuk pemerintah daerah sejalan dengan
“Sampai hari ini belum fix tentang
berlakunya basis akrual (Bhuiyan & Ama-
kebijakan akuntansi, sehingga
goh, 2011).
saya pun agak rancu menerap-
Berdasarkan pengamatan peneliti,
kan yang mana basis akrual dan
Laporan Keuangan SKPD telah dilakukan
bagaimana, dari bidang akuntan-
rutin tiap awal bulan oleh Pejabat Pena-
si belum memberikan yang pasti,
tausahaan Keuangan kepada BPKAD Bidang
semoga segera bisa terselesaikan
Akuntansi. Bendahara Pengeluaran mem-
karena sangat signifikan dan hu­
bantu dalam penyelesaian laporan keuang­
bungannya dengan aturan dalam
an SKPD yaitu ketepatan waktu penyerahan
pekerjaan kami sehari-hari”
SPJ (Surat Pertanggungjawaban) tiap bulan
(Bapak Budi).
SKPD, kesesuaian SPJ dengan sistem keuan-
gan daerah (SIMDA), kesesuaian de­ ngan
“Memang dalam proses pem­
rekening bank SKPD, ketelitian pada berita
buatan Perwali mengenai ke­
acara penutupan kas dan register penutu-
bijakan akuntansi basis akru­
pan kas, kesesuaian saldo buku de­ ngan
al, sampai dengan hari ini masih
saldo kas, serta kesesuaian SPJ beserta data
berkoordinasi dengan BPKP, kare-
pendukung. Seperti diketahui bahwa PP
na keterbatasan atau kekurangan
Keuangan beserta Bendahara Pengeluaran
personel mumpuni dalam ilmu
semestinya saling membantu dalam menye­
akuntansi, dan walaupun…sudah
lesaikan tugasnya. Bendahara Pengeluaran
bekerja sama dengan BPKP…..
memiliki kedudukan penting untuk terlak-
ternyata BPKP pun mempunyai
sananya data pendukung SPJ SKPD dalam
keterbatasan dalam jumlah per-
hal kecepatan, ketepatan, dan kesesuaian.
sonel, di mana seorang personel
Selain sebagai penerima, penyimpan, dan
BPKP harus melayani beberapa
pembayar, tugas berikutnya bendahara pe­
kota atau daerah, dan sampai
ngeluaran yaitu penatausahaan. Ben­­da­hara
hari ini sudah dalam tahap draft
pengeluaran melakukan pe­na­tausahaan
tapi belum fix seratus persen jadi”
atas seluruh kegiatan SKPD yaitu peneri-
(Bapak Ahmad).
maan, penyimpanan juga pembayaran. Pe-
Pernyataan tersebut bermakna dan natausahaan dilakukan dengan pencatatan
mengungkapkan bahwa pegawai di peme­ atas semua transaksi pe­nerimaan, penyim­
rintah kota masih belum sesuai dalam pe­ panan, serta pembayaran uang ke dalam
nempatannya baik jumlah maupun kompe- suatu buku manual juga memakai sistem.
tensinya sehingga akan berpengaruh atas Bendahara pengeluaran melakukan pembu-
kecepatan dan ketepatan pembuatan ke- kuan yaitu merupakan pekerjaan mencatat
bijakan atau peraturan daerah. Peraturan transaksi kemudian menatausahakan lalu
yang diterbitkan kepala daerah seharusnya bendahara pengeluaran mempertanggung-
dibuat oleh pembuat kebijakan pengelola jawaban keuangan SKPD. Bendahara penge-
keuangan daerah, kemudian menjadi dasar luaran secara fungsional harus memper-
atau acuan dalam menerapkan basis akrual tanggunggjawabkan pe­nge­lolaan uang SKPD
dalam mengelola keuangan daerah di SKPD kepada Kuasa Bendahara Umum Daerah.
terutama bendahara pengeluaran. Kebijakan Permasalahan tersebut juga diung­
akuntansi daerah harus diperbarui sejalan kapkan oleh beberapa informan. Mereka
berlakunya peraturan perundang-undangan merasa mengalami kesalahan dalam pe­
baru. ngelolaan keuangan. Hal ini terungkap
Pengelolaan keuangan daerah. Dilema dalam kutipan berikut ini.
300 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

“Yaa ada saja kesalahan yang lebih efektif juga efisien. Teori dan pemaha-
saya buat, tapi ya bagaimana lagi, man harus dicermati dan diperhatikan da­
tinggal diperbaiki saja besoknya” lam melaksanakan pekerjaannya karena
(Ibu Siska). ternyata banyak masalah pada pelaksanaan
yang sangat membingungkan dalam peker-
“Memang ada kesalahan kami, jaan bendahara pengeluaran. Ben­ dahara
dan kami perbaiki, namanya juga pengeluaran harus bekerja de­ ngan tepat,
kita manusia (sambil tertawa)” teliti, dan cermat dalam menghasilkan Lapo-
(Bapak Budi). ran SKPD sehingga terlaksana ketepatan
konsolidasi SKPD, kemudian disajikan men-
“Sepanjang tahun 2012 sampai jadi sebuah laporan keuangan pemerintah
tahun 2015 selalu ditemui ke­ daerah. Jika ada satu SKPD melakukan
salahan, ketidaksesuaian, keti­ kesalahan ataupun keterlambatan dalam
daktepatan, keterlambatan, pe­n­­ penyampaian Laporan Keuangan SKPD, be-
da­­
pat saya hal itu masalah se­ rakibat kesalahan dan keterlambatan dalam
pele namun dilakukan berulang melakukan konsolidasi menjadi laporan
kali, mungkin sepele tetapi sa­ngat keuangan pemerintah daerah.
berpengaruh jika sudah akan di- Beberapa kesalahan yang dilaku-
lakukan rekapitulasi. Hal tersebut kan bendahara pengeluaran sangat mem­
sudah saya dan staf sampaikan pengaruhi laporan konsolidasi pemerintah
kepada SKPD khususnya ben- daerah. Beberapa SKPD diketahui melaku-
dahara dan PP Keuangan, tetapi kan ketidaktepatan dan ketidakcermatan
tetap saja ada kesalahan-kesalah- tetapi seringkali diabaikan walaupun sudah
an tersebut. Perhatian dari kepala diberikan arahan dari Bidang Akuntansi. Be-
SKPD semestinya lebih ditingkat- berapa kesalahan dan keterlambatan SKPD
kan, tidak hanya tanda tangan dikarenakan ketidakmengertian ben­ dahara
tanpa mengetahui isinya dengan pengeluaran atas teori serta pemahaman
jelas, penelitian terakhir ada pada akuntansi. Bendahara penge­ luaran masih
Pengguna/Kuasa Anggaran seba­ sangat bingung walaupun sudah mengi-
gai Kepala SKPD” (Bapak Ahmad). kuti beberapa kali pelatihan dan pendidi-
Tata usaha mengelola keuangan dae- kan kilat perubahan basis menjadi akrual
rah sangat vital dalam kegiatan organisasi yang diselenggarakan pemerintah daerah.
sehingga harus teratur, tercatat, dan di- Pelaksana penatausaha keuangan daerah,
himpun menjadi informasi bagi yang mem- seperti dalam masalah ini bendahara penge-
butuhkan (Yapa, 2014). Beberapa peneliti luaran, berperan sangat vital dalam pening-
(Harun, Van-Peursem, & Eggleton, 2015; katan efektivitas pelaksanaan APBD untuk
Mcleod & Harun, 2014; Sukmadilaga, memantau volume kegiatan yaitu beban
Pratama, & Mulyani, 2015) menjelaskan anggaran rutin juga anggaran pembangun­
dan khususnya memberikan saran tentang an dalam terlaksananya penyelenggaraan
bendahara pengeluaran untuk lebih mening­ pemerintah daerah (Helden & Uddin, 2016).
katkan ketelitian terhadap penyiapan Surat Beberapa informan merasa terbantu
Pertanggungjawaban (SPJ) atas pengajuan dengan adanya SIMDA. Hal ini terungkap
pengeluaran kas kepada PPK (Pejabat Pena- dalam kutipan di bawah ini.
tausahaan Keuangan) SKPD. Persiapan yang “Saya terbantu adanya SIMDA,
perlu ditingkatkan adalah lebih meneliti ke- bagaimana SKPD jadinya kalau
lengkapan/bukti transaksi yang dilampirkan SIMDA mati rusak atau eror, bisa
pada dokumen SPJ pengeluaran kas untuk kacau pekerjaan saya, berharap
pertanggungjawaban keuangan SKPD. Se- saja semoga basis akrual ini SIM-
bagai pelaksana dalam proses mengelola DA juga sudah sesuai, karena ka-
keuangan daerah, bendahara pengeluaran lau saya tidak salah ingat harus
seharusnya me­ngetahui mengenai teori dan memuat akun baru dan penye-
pemahaman akuntansi. Bendahara penge- suaian” (Ibu Siska).
luaran diha­ rapkan berkompetensi seperti
memiliki pengetahuan, kemampuan, kete­ “Memang SIMDA sangat dibu­
rampilan, serta sikap yang mendukung se­ tuhkan, tetapi masih banyak juga
suai jabatan agar pekerjaan diselesaikan kekurangan di SIMDA akrual ini,
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 301

banyak akun yang belum masuk, laksana dengan cepat, tepat, juga akurat
sudah kooordinasi dengan Bidang sehingga dapat membantu memproses data
Akuntansi tetapi masih dalam ta- keuangan untuk menghasilkan laporan ke­
hap penyesuaian atau apalah na- uangan yang dapat diakses setiap saat jika
manya, tahun 2015 belum sin­ dibutuhkan juga mendukung akuntabilitas
kron seratus persen, itu juga pada pemerintah daerah (Amirya, Djamhuri,
yang bikin saya pusing karena PP & Ludigdo, 2012; Tresnawati & Setiawan,
Keuangan dan Kepala SKPD tidak 2013).
mau tahu, pokoknya laporan saya Sistem berdasarkan IT masih mem­
harus betul” (Bapak Prasetio). butuhkan penyesuaian dalam akun dan
bagan standar. Hal ini diungkapkan oleh
Pernyataan tersebut sangat berharap dua informan pada kutipan sebagai berikut.
atas diberlakukan SIMDA akrual yang se­
suai dan sinkron dengan peraturan Standar “ya memang kami harus mengiku-
Akuntansi Pemerintahan. Bendahara pe­ ti perubahan SIMDA yang baru,
ngeluaran dalam bekerja melaksanakan tu- dan ternyata banyak hal belum fix
gasnya sangat terbantu oleh SIMDA walau- betul…karena belum klik dengan
pun tidak mengerti secara mendalam yang akun-akun” (Ibu Siska).
dimaksud akrual secara teori.
Meskipun demikian, peneliti mene­ “Sistem memang diperbaiki de­
mukan informan yang mengalami ke­sulitan ngan berjalannya waktu, jika
terhadap SIMDA. Mereka merasa bahwa wa- SKPD ada yang usul atau jika ti-
laupun SIMDA ada tetapi tetap dibutuhkan dak sinkron atau sesuai, maka
kami perbaiki juga konfirmasi ke-
pemahaman basis akrual agar ketepatan,
pada BPKP” (Bapak Ahmad).
kecepatan, dan keefektifan laporan keuang­
an oleh pengelola keuangan berjalan dengan SIMDA sebagai aplikasi komputer
baik. Hal ini termuat dalam kutipan berikut yakni sebuah program dalam yang mem-
ini. proses keuangan terintegrasi untuk me­
ngelola keuangan SKPD khususnya terdiri
“Bendahara saya…sangat mem­
dari anggaran, akuntansi (Prasad; Green, &
bantu, walaupun seringkali
Heales, 2013; Rich & Zhang, 2014). Sistem
melakukan kekeliruan pengo­
yang dipakai harus disesuaikan sehingga
perasian pada SIMDA, namun dia
pelaksanakan tugas bendahara pengeluaran
memiliki ketekunan dalam beker-
berjalan baik dan lancar. Oleh karena itu,
ja, memang sering menjadi kenda- data yang dilaporkan SKPD menjadi valid.
la, tapi apa boleh buat” (Ibu Reni). Pengguna sistem sebaiknya diberi pelatihan
Walaupun bukan dari akuntansi dahulu sehingga dapat membantu kuali-
beruntunglah ada SIMDA, sehingga dengan tas kerja pegawai dalam proses mengelola
sedikit mengerti akuntansi saja sudah dapat keuangan daerah.
sangat membantu, namun sebaiknya me- Peneliti menemukan beberapa tulisan
mang personel lulusan jurusan akuntansi yang menguraikan berdasarkan kompetensi
khususnya atau jika lebih umum dari eko- individu terhadap sistem informasi keuang­
nomilah (Bapak Wahyu)”. an daerah (Amirya, Djamhuri, & Ludigdo,
2012; Chan, Lin, & Wang, 2012; Snow &
“Saya tidak mengerti akuntan- Reck, 2016). Sistem keuangan daerah (pera-
si, tetapi beruntung ada SIMDA latan) sangat mendukung pekerjaan benda-
(Sistem Keuangan Daerah), sis­ hara pengeluaran tetapi jika ada kesalahan
temnya tinggal dipencet sudah pada sistem keuangan, bendahara pengelu-
jadi laporan keuangan, tapi kalau aran belum dapat mengatasi masalah. Se-
SIMDA macet atau lebih menju- lain itu, Yuliani, Nadirsyah, & Bakar (2010)
rus tentang akuntansi, pasti saya menemukan bahwa kualitas atau hasil lapo-
menyerah”(Bapak Budi). ran keuangan dari pemerintah Kota Banda
BPKP sudah membuat sistem dengan Aceh dipengaruhi peran audit secara inter-
aplikasi komputer yakni Sistem Informasi nal berbarengan dalam pemahaman akun-
Manajemen Daerah (SIMDA) untuk mewu­ tansi serta pendayagunaan sistem akuntan-
judkan pengelolaan keuangan daerah ter­ si dalam proses mengelola keuangan daerah.
Hal tersebut juga didukung hasil penelitian
302 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

Killian (2011) bahwa teknologi informasi an ke­­


pada bendahara, seharus-
berperan mempermudah pelak­ sanaan pro­ nya PP Keuangan juga pimpin­
ses akuntansi pemerintahan menggunakan an SKPD harus mengerti akrual
hardware atau software, adanya suatu ap- dan mendukung pelaksanaannya,
likasi atau sistem yang terpadu sehingga meto­denya” (Ibu Aminah).
mempermudah para personel untuk men-
catat transaksi dan melaporkan keuangan “Padahal ada lulusan ekonomi
pemerintah di SKPD dan SKPKD (tingkat malah ada dari jurusan akun­
konsolidasi). tansi….tetapi saya yang juru-
Pernyataan Henke & Maher (2016) san psikologi sebagai bendahara,
adalah bahwa pelaksanaan akuntansi ak- menurut pendapat saya adalah
rual berhasil jika telah diterapkan tek­nologi karena faktor kepercayaan pim­
informasi dalam mendukung basis akrual pinan SKPD, ba­ nyak hal yang
juga terpenuhinya jumlah personel berkom- saya tidak paham dengan cepat
petensi. Sistem akuntansi daerah berupa mengenai akrual, tetapi pimpinan
prosedur dan penyelenggara daerah berupa mengharuskan pekerjaan disele­
Standar Operasional Prosedur te­lah dilaku- saikan de­ngan baik” (Ibu Siska).
kan dengan memberikan pen­ didikan kilat
Pernyataan tersebut menunjukkan
juga bimbingan kepada SKPD. Penyeleng-
bahwa komitmen pimpinan dibutuhkan
gara keuangan daerah juga telah melalui
terutama pimpinan SKPD dalam peruba-
serangkaian bimbingan teknis mengenai
han basis akrual khususnya permasalahan
akuntansi akrual. Pengelola ke­uangan dae-
memahami, mengerti, dan membantu ben-
rah selain bendahara pe­ ngeluaran wajib
dahara pengeluaran dan pengelola keuang­
menyadari peranan penting atas suksesnya
an SKPD. Pimpinan dituntut untuk selalu
pelaksanaan perubahan menjadi akuntansi
berkomunikasi, mengerti, dan memahami
basis akrual. Hal tersebut diperjelas dengan
perubahan basis akuntansi dan juga men-
pernyataan laporan keuangan disampaikan
dukung serta mendorong terselenggaranya
dengan tepat jika didukung akuntabilitas
sistem yang lebih baik. Komitmen organisasi
dalam mengelola keuangan daerah (Newber-
sangat dibutuhkan dalam terselenggaranya
ry, 2015; Sabry, 2015).
good governance yang dilakukan oleh SKPD.
Dilema akrualisasi kelima adalah komit-
Pada sisi lainnya, jawaban dari wawan-
men dari pimpinan. Komitmen Kepala SKPD
cara, pengamatan, dan dokumentasi meng-
terutama untuk mendorong kekuatan serta
hasilkan deskripsi esensi “akrualisasi” yang
keberhasilan basis akrual di SKPD dalam
dialami bendahara pengeluaran dalam pro­
mendukung terselenggaranya pe­ ngelolaan
ses mengelola keuangan daerah, kemudian
keuangan sangat dibutuhkan. Lemahnya
menjadi hasil akhir analisis data. Deskripsi
komitmen Kepala SKPD se­ perti masalah
esensi menghasilkan pengembangan dari
penunjukan bendahara pengeluaran yang ti-
enam tema yang diperoleh dalam hasil
dak berkompetensi berakibat keterlambatan
analisis sebelumnya. Kandungan esensi ini
dan kesalahan penyampaian atau pelaporan
merupakan penggabungan deskripsi secara
keuangan SKPD.
tekstural serta deskripsi struktural yang
“Kami sangat berkomitmen, de­ diperoleh selama penelitian. Hasil temuan
ngan mengikuti sosialisasi, pela­ enam tema pengertian akrualisasi sebagai
tihan akrual basis, walaupun ti- sebuah fenomena sosial mengandung: kom-
dak sangat mengerti bagaimana petensi bukan yang utama, beban yang
implementasinya tapi kami men­ harus dilalui, peraturan baru, kebijakan
dorong dan sangat mendorong akuntansi daerah, sistem akuntansi daerah
terlaksananya basis akrual ini” serta komitmen dari pimpinan. Suatu tin-
(Bapak Dedi). dakan yang menurut intuisi peneliti dapat
mendeskripsikan sebagai: perubahan pola
“Kami memang merasa tidak pikir (mindset); kompetensi; kebijakan, dan
mampu, sudah dua tahun kami sistem akuntansi daerah.
mengajukan undur diri, tetapi ti- Perubahan pola pikir (mindset) harus
dak ada pengganti di SKPD….ya sinkron dan sejalan dengan peranan di bi-
kami laksanakan sebisanya, ka- dang akuntansi dalam pengelolaan keuang­
lau terjadi kesalahan ditumpuk­ an daerah. Setiap kalangan harus menilai
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 303

bahwa nasis akrual yang diterapkan un- pengelolaan keuangan daerah, seperti pada
tuk pelaporan keuangan bermanfaat dalam kutipan berikut ini.
meng­ evaluasi akuntabilitas dari seluruh
“Saya harus siap walaupun tidak
sumber daya (Biondi, 2016). Selain itu, basis
siap, harus melaksanakan tugas
akrual juga dapat digunakan untuk menga-
dengan baik walaupun tidak sem-
tasi permasalahan keuangan dan kegiatan
purna, bagaimana lagi ya harus
entitas (Yapa, 2014).
dihadapi” (Ibu Aminah).
Kompetensi dan kebijakan masih cen-
derung disepelekan jika ditempatkan dalam
Sesuai pernyataan Bapak Prasetio
satu konteks isu akuntansi basis akrual.
tahun 2016 “Yaa siap tidak siap
Dalam hal peraturan, pemerintah seharus-
harus dikerjakan, akrual harus
nya memeriksa peraturan yang dipakai atau
dihadapi walaupun sebagai be-
perbedaan untuk menghindari kebingung­
ban, seharusnya orang akuntansi
an di level setingkat pemerintahan daerah
ditugaskan menjadi bendahara,
(Pratama, 2012). Selain itu, pemerintah dae-
PPKeuangan supaya lebih tepat
rah seharusnya menyusun dan menetapkan
hasil laporan keuangan di SKPD,
rencana dan pengawasan implementasi SAP
juga pimpinan harus mengerti
basis akrual secara periodik (Killian, 2011).
permasalahan keuangan khusus-
Perubahan sistem akuntansi daerah
nya akuntansi di SKPD” (Bapak
dalam pelaksanaan akuntansi akrual ber-
Prasetio).
beda dengan basis kas, sehingga pemerin-
tahan daerah membutuhkan perubahan ”Dalam akrual ini kalau saya baca
dari basis kas dalam sistem akuntansi dan dan pelajari mendalam memang
sistem Informasi Teknologi menjadi basis menuju perbaikan untuk pe­
akrual. Kunci keberhasilan adalah penting- ngelolaan keuangan daerah, ha-
nya penyiapan SDM dalam rangka penera- rus diawali oleh pimpinan dalam
pan akuntansi serta laporan keuangan basis komitmen, sistem lalu bendahara
akrual (Adhikari, Kuruppu, & Matilal, 2013; atau pengelola ke­uangan sebaik­
Biondi, 2016). Intuisi peneliti atas deskripsi nya memang dari ekonomi atau
struktural dan deskripsi tekstural mengenai khususnya jurusan Akuntansi”
fenomena akrualisasi: perubahan pola pikir, (Bapak Amin).
perubahan sistem akuntansi daerah serta
kompetensi serta kebijakan yaitu peruba- Pernyataan tersebut menunjukkan
han dan komitmen. Hal ini tercantum dalam bahwa pengangkatan bendahara seharusnya
Gambar 3. dilakukan pengawasan di tingkat pemerintah
Deskripsi ini juga tidak lepas dari pe­ kota oleh Kepala Daerah, lalu PPKD sebagai
ngalaman beberapa informan. Mereka me- pengusul bendahara, dan Kepala SKPD un-
nuturkan tekadnya dalam menghadapi tuk memilih bendahara di SKPD. Bendahara
pengeluaran harus mampu melaksanakan

Kompetensi Beban yang


bukan yang harus diakui

Komitmen Hasil Hasil


dari deskripsi deskripsi
pimpin struktural tekstuktural Peraturan Perubahan
baru dan komitmen
Intuisi
intersubjektivitas

Sistem
Kebijakan
akuntansi
akuntansi

Gambar 3. Deskripsi Enkripsi


304 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

fungsinya dalam keuangan yang melingkupi dakefisienan; menghindari kolusi, korupsi,


pengetahuan, keterampilan dan keahlian, nepotisme; menjadikan akuntansi sebagai
serta cara kerja. informasi dasar pengambilan keputusan
Bendahara pengeluaran secara umum (Lukito, 2015; Prabowo & Cooper, 2016).
masih rendah dalam pemenuhan syarat Permasalahan terpenting yang dira-
pengangkatan dan jurusan berhubungan sakan bendahara adalah harapan kepada
dengan tugas pengangkatan yang sesuai tu- pimpinan sebagai komitmen pelaksanaan
gasnya yaitu akuntansi atau ekonomi. Kom- pengelolaan keuangan daerah dalam men-
petensi dan kemampuan pelaksanaan kerja dukung penerapan basis akrual. Benda-
dan tugas dirasakan berhubungan sangat hara pengeluaran merasakan dapat melak-
relevan dalam praktik. Hal tersebut dira- sanakan tugasnya jika perubahan dan
sakan juga sangat berpengaruh atas hasil komitmen dari seluruh pengelola keuangan
kerja di SKPD. daerah dapat bersinergi bersama. Komitmen
Tidak dapat diingkari kompetensi dan yang diharapkan bendahara pengeluaran
sertifikasi sangat signifikan dalam mem- yaitu agar pimpinan SKPD, PPK SKPD, serta
berikan hasil pelaksanaan pelaporan pelak- seluruh bagian yang bersinergi dengan pe­
sanaan APBN–APBD yang dilakukan ben- ngelolaan keungan daerah tidak hanya men-
dahara pengeluaran. Komitmen pimpinan jadikan sebagai wacana saja. Akrual seha-
juga sangat dibutuhkan untuk mendukung rusnya membawa perubahan komitmen kuat
pelaksanaan akrual dalam pengelolaan dari pimpinan atas pengelolaan keuangan
keuangan daerah dan juga perbaikan atau daerah. Komitmen pimpinan yang diharap-
penyesuaian sistem, serta kebijakan dan kan bendahara yaitu adanya komunikasi di
peraturan daerah (Dwiputrianti, 2014; Find- SKPD khususnya dan pimpinan di pemerin-
lay & Pangestu, 2016). tah kota, kemudian segera melakukan pe-
nyesuaian sistem akuntansi, mempercepat
SIMPULAN dibuatnya kebijakan akuntansi berbasis ak-
Merujuk pada masalah-masalah atas rual. Bendahara pengeluaran berharap atas
penelitian ini, maka ditemukan dilema akru- perubahan tersebut sehingga dapat mem-
perlancar tugas pokok dan fungsi. Usaha
alisasi akuntansi dalam pengelolaan keuan-
dalam penyesuaian sistem dan kebijakan
gan daerah. Bendahara pengeluaran sebagai
telah dilakukan, tetapi belum sepenuhnya
pelaksana rutin yang berperan sangat vital
selesai sampai tahun 2015 di mana telah
di samping PP Keuangan di SKPD dalam
diberlakukan basis akrual, sehingga ma-
mengelola keuangan merasakan akrual se-
sih banyak masalah atau hambatan dalam
bagai suatu perubahan dan komitmen. Ben-
melaksanakan pengelolaan keuangan dae-
dahara menemui perubahan dan masalah
rah, karena kendala kompetensi sumber
baru sebagai pola kerja dan pola pikir ketika
daya manusia yang belum terpenuhi. Komit-
menjalankan tugasnya. Fenomena akrual-
men pimpinan dalam penunjukan benda-
isasi menjadi kekhawatiran atas perubahan hara serta pengelola keuangan di daerah di-
yang dilaksanakan oleh pengelola keuangan harapkan mendukung terlaksananya basis
daerah di antaranya bendahara pengelu- akrual. Penunjukan tersebut dirasakan be-
aran saat melakukan pekerjaannya sehari- lum sesuai dengan pekerjaan yang menjadi
hari, karena langsung berhadapan dengan tugas pokok dan fungsi dengan kompeten-
perubahan basis akrual sebagai peraturan sinya. Bendahara pengeluaran sebagai pe-
baru akuntansi pemerintahan. Bendahara megang peranan penting pengelola keuangan
pengeluaran merasakan harus terjadi pe- di SKPD yang melakukan pekerjaan rutin
rubahan lingkungan dan pimpinan dalam baik manual maupun secara sistem harus
pola pikir tentang anggaran serta belanja mengikuti akuntansi basis akrual sebagian
khususnya. Bendahara pengeluaran ber- besar belum memenuhi kriteria kompetensi
harap terjadi perubahan pola pikir, perubah- sebagai bendahara pengeluaran. Bendahara
an pola kerja, perubahan kebijakan, dan pe- pengeluaran di samping bertanggung jawab
rubahan sistem akuntansi daerah. Perubah- atas administrasi keuangan SKPD, bertang-
an yang diharapkan bendahara pengeluaran gung jawab atas pengelolaan yang diamanat-
sebagai pengelola keuangan daerah adalah kan secara material keuangan, bertanggung-
agar dapat bersama-sama melaksanakan jawab atas pelaporan keuangan bersama
pertanggungjawaban uang rakyat dengan dengan PP Keuangan di SKPD. Komitmen
maksimal; merencanakan serta mengang- pimpinan yang kuat sebagai pendorong dan
garkan dana lebih akurat; menghindari keti-
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 305

pendukung kunci keberhasilan perubahan. tional Journal of Public Sector Mana­


Saran terhadap fenomena dilema akru- gement, 24(3), 227-249. https://doi.
alisasi yang dihadapi bendahara pengeluar- org/10.1108/09513551111121356
an, dengan memperhatikan yang dirasakan Biondi, Y. (2016). (2016). Accounting Re­
sebagai faktor penting dan utama terhadap presentations of Public Debt and Defi-
perubahan basis kas menjadi basis akrual cits in European Central Government
kepada peneliti selanjutnya yaitu penelitian Accounts: An Exploration of Anoma-
terkait dengan akrualisasi akuntansi apa­kah lies and Contradictions. Accounting
yang dibutuhkan dan kendala lain dalam Forum, 40(3), 205-219. https://doi.
mengelola keuangan pemerintah kota atau org/10.1016/j.accfor.2016.05.003
kabupaten di Indonesia. Kemudian dapat Caruana, J. (2016). Shades of Gvernmen-
juga dilakukan penelitian untuk melihat tal Financial Reporting with a Na-
signifikansi perubahan basis akrual serta tional Accounting Twist. Accounting
komitmen dengan hasil laporan keuangan Forum, 40(3), 153-165. https://doi.
pemerintah kota atau kabupaten di Indone- org/10.1016/j.accfor.2016.06.002
sia. Penelitian berikutnya diharapkan juga Chan, K. H., Lin, K. Z., & Wang, R. R. (2012).
dapat mengevaluasi dilema akrualisasi yang Government Ownership, Accounting-
terjadi dan dihadapi oleh pengelola keuang­ Based Regulations, and the Pursuit of
an pada beberapa pemerintah daerah lain- Favorable Audit Opinions: Evidence
nya. Kepada Pemerintah Kota di Indonesia from China. AUDITING: A Journal of
pada umumnya agar memperhatikan syarat Practice & Theory, 31(4), 47-64. https://
pengangkatan bendahara pengeluaran doi.org/10.2308/ajpt-50227
dalam Permenkeu RI No 162/PMK.05/2013. Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry
Kepada pemerintah karena beban dan tang- and Research Design: Choosing Among
gung jawab yang semakin besar, sebaiknya Five Approaches. Book (2nd ed.). Califor-
persyaratan pengangkatan bendahara dalam nia: Sage Publication.
Permenkeu RI No 162/PMK.05/2013 ditin- Dwiputrianti, S. (2014). Scope of Auditing
jau ulang, menjadi minimal sarjana ekonomi on the Quality of Content in the Indo-
atau akuntansi. Bendahara merasakan ba­ nesian External Public Sector Audit-
nyak istilah dan pengertian akuntansi, tetapi ing Reports. International Review of
tidak secara instan dapat dimengerti melalui Public Administration, 16(3), 133-149.
sosialisasi atau bimbingan teknis. https://doi.org/10.1080/12294659.20
11.10805211
DAFTAR RUJUKAN Findlay, C., & Pangestu, M. (2016). The Ser-
Adhikari, P., Kuruppu, C., & Matilal, S. (2013). vices Sector as a Driver of Change: In-
Dissemination and Institutionalization donesia’s Experience in the ASEAN
of Public Sector Accounting Reforms Context. Bulletin of Indonesian Econom-
in Less Developed Countries: A Com- ic Studies, 52(1), 27-53. https://doi.org
parative Study of the Nepalese and Sri /10.1080/00074918.2016.1161499
Lankan Central Governments. Account- Groeneveld, S. (2011). Diversity and
ing Forum, 37(3), 213-230. https://doi. Employee Turnover in the Dutch
org/10.1016/j.accfor.2013.01.001 Public Sector: Does Diversity
Akbar, R., Pilcher, R., & Perrin, B. (2012). Management Make a Difference? Inter-
Performance Measurement in In- national Journal of Public Sector Man-
donesia: The Case of Local Govern­ agement, 24(6), 594-612. https://doi.
ment. Pacific Accounting Re- org/10.1108/09513551111163675
view, 24(3), 262-291. https://doi. Hall, T. W., Hunton, J. E., & Pierce, B. J.
org/10.1108/01140581211283878 (2015). Retraction: Sampling Practices
Amirya, M., Djamhuri, A., & Ludigdo, U. of Auditors in Public Accounting, In-
(2012). Pengembangan Sistem Ang- dustry, and Government. Accounting
garan dan Akuntansi Badan Layanan Horizons, 29(3), 747-747. https://doi.
Umum Universitas Brawijaya: Perspek­ org/10.2308/acch-10444
tif Institusionalis. Jurnal Akuntansi Handajani, L. (2010). Menggagas “Akuntansi
Multiparadigma, 3(3), 343-356. Publik Terintegrasi” pada Organisasi
Bhuiyan, S. H., & Amagoh, F. (2011). Pub- Sektor Publik. Jurnal Akuntansi Mul-
lic Sector Reform in Kazakhstan: tiparadigma, 1(1), 121-140.
Issues and Perspectives. Interna- Hanis, M. H., Trigunarsyah, B., & Susilawa-
306 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2017, Hlm. 291-307

ti, C. (2011). The Application of Public Palan, R. (2007). Competency Management.


Asset Management in Indonesian Local Jakarta Pusat: PPM.
Government: A Case Study in South Prabowo, H. Y., & Cooper, K. (2016). Re-
Sulawesi Province. Journal of Corporate understanding Corruption in the In-
Real Estate, 13(1), 36-47. https://doi. donesian Public Sector through Three
org/10.1108/14630011111120332 Behavioral Lenses. Journal of Financial
Harun, Van-Peursem, K., & Eggleton, I. R. Crime, 23(4), 1028-1062. https://doi.
C. (2015). Indonesian Public Sector Ac- org/10.1108/JFC-08-2015-0039
counting Reforms: Dialogic Aspirations Prasad, A., Green, P., & Heales, J. (2013).
a Step Too Far? Accounting, Auditing & On Governing Collaborative Informa-
Accountability Journal, 28(5), 706-738. tion Technology (IT): A Relational Per-
https://doi.org/10.1108/AAAJ-12- spective. Journal of Information Sys-
2012-1182 tems, 27(1), 237-259. https://doi.
Helden, J. V., & Uddin, S. (2016). Public Sec- org/10.2308/isys-50326
tor Management Accounting in Emerg- Pratama, A. (2012). Difficuties of Accrual Ac-
ing Economies: A Literature Review. counting Implementation in Indonesia
Critical Perspectives on Accounting, Government: Comparative Study. Jur­
41, 34-62. https://doi.org/10.1016/j. nal Akuntansi Multiparadigma, 3(2),
cpa.2016.01.001 285-294.
Henke, T. S., & Maher, J. J. (2016). Govern- Pridgen, A. K., & Wilder, W. M. (2013). Rele­
ment Reporting Timeliness and Munici- vance of GASB No. 34 to Financial Re-
pal Credit Market Implications. Journal porting by Municipal Governments.
of Governmental & Nonprofit Accounting, Accounting Horizons, 27(2), 175-204.
5(1), 1-24. https://doi.org/10.2308/ https://doi.org/10.2308/acch-50377
ogna-51601 Rahmanti, V., & Prastiwi, A. (2011). Anali-
Kamayanti, A. (2011). Akuntansiasi atau sis Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Akuntansiana? Memaknai Reformasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Disclaimer. Jurnal Akuntansi Multipa-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2(3), radigma, 2(2), 201–216.
531-540. Republik Indonesia. Pedoman Pengelo-
Killian, L. (2011). The Continuing Problem of laan Keuangan Daerah. Permendagri
Special Districts in American Govern- No.13/2006. (2006). Indonesia.
ment. Accounting and the Public Interest, Republik Indonesia. Penerapan Standar
11(1), 52-67. https://doi.org/10.2308/ Akuntansi Pemerintah Berbasis Akru-
apin-10076 al. Peraturan Menteri Dalam Negeri No-
Lukito, A. S. (2015). Fostering and Enhanc- mor 64 Tahun 2013. (2013). Indonesia.
ing the Role of Private Sector: A Preven- Rich, K. T., & Zhang, J. X. (2014). Does Au-
tion Way Towards Corruption Eradica- dit Committee Monitoring Matter in
tion in Indonesia. Journal of Financial the Government Sector? Evidence from
Crime, 22(4), 476-491. https://doi. Municipal Internal Control Quality.
org/10.1108/JFC-06-2014-0029 Journal of Governmental & Nonprofit
Mahmudi. (2011). Akuntansi Sektor Publik. Accounting, 3(1), 58-80. https://doi.
Yogyakarta: UII Press. org/10.2308/ogna-50832
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Sabry, M. I. (2015). Good Governance, Insti-
Yogyakarta: Andi. tutions and Performance of Public Pri-
McLeod, R., & Harun. (2014). Public Sec- vate Partnerships. International Jour-
tor Accounting Reform at Local Gov- nal of Public Sector Management, 28(7),
ernment Level in Indonesia. Financial 566-582. https://doi.org/10.1108/
Accountability & Management, 30(2), IJPSM-01-2015-0005
238-258. https://doi.org/10.1111/ Saputra, F. (2015). Kedudukan Bendahara
faam.12035 Pasca Berlakunya Undang-Undang No-
Newberry, S. (2015). Public Sector Reforms
mor 1 Tahun 2004 Tentang Perbenda-
and Sovereign Debt Management: Capi­
haraan Negara. Yuridika, 30(1), 267–
tal Market Development as Strategy?
280.
Critical Perspectives on Accounting, 27,
Snow, N. M., & Reck, J. L. (2016). Develop-
101-117. https://doi.org/10.1016/j.
ing a Government Reporting Taxonomy.
cpa.2013.10.006
Journal of Information Systems, 30(2),
Andhayani, Dilema Akrualisasi Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 307

49-81. https://doi.org/10.2308/isys-
51373 Tresnawati, E. F., & Setiawan, A. R. (2013).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian. Kuan- Ada Apa dengan SAP (AADS) Akrual?
titatif, Kualitatif dan R&D (25th ed.). Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4(2),
Bandung: Alfabeta. 198-215.
Sukmadilaga, C., Pratama, A., & Mulyani, Tuan, L. T. (2016). How Servant Leadership
S. (2015). Good Governance Imple- Nurtures Knowledge Sharing: The Medi-
mentation in Public Sector: Explorato- ating Role of Public Service Motivation.
ry Analysis of Government Financial International Journal of Public Sector
Statements Disclosures Across ASEAN Management, 29(1), 91-108. https://
Countries. Procedia Social and Beha­ doi.org/10.1108/IJPSM-06-2015-0112
vioral Sciences, 211, 513-518. https:// Yapa, P. W. S. (2014). In Whose Interest?
doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.068 An Examination of Public Sector Go­
vernance in Brunei Darussalam. Criti-
cal Perspectives on Accounting, 25(8),
803-818. https://doi.org/10.1016/j.
cpa.2014.03.003
Yuliani, S., Nadirsyah, & Bakar, U. (2010).
Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pe-
manfaatan Sistem Informasi Akuntansi
Keuangan Daerah, dan Peran Inter-
nal Audit terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
pada Pemerintah Kota Banda Aceh).
Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 3(2),
206–220.

Anda mungkin juga menyukai