Anda di halaman 1dari 17

ISO 9000 merupakan kumpulan standar sistem manajemen mutu (SMM) yang dikeluarkan dan

dipelihara oleh ISO/TC 176 kemudian diselenggarakan oleh badan akreditasi dan sertifikasi.
Selanjutnya suatu organisasi atau perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9000 ini akan
diperbolehkan menyatakan dirinya kepada publik sebagai “ISO 9001:2000 certified” atau “ISO
9001:2000 registered.”ISO 9000 terdiri dari standar-standar berikut:
§ ISO 9000:2005, SMM – Landasan dasar dan kosa kata, meliputi dasar-dasar mengenai apakah
SMM itu dan juga berisi istilah dan kosa kata yang digunakan dalam standar ISO seri 9000.
§ ISO 9001:2000, SMM – Persyaratan-persyaratan, berisi segala ketentuan dan persyaratan
standar yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi yang ingin menerapkan dan mengadopsi
SMM-ISO 9000 tersebut.
§ ISO 9004:2000, SMM – Pedoman untuk peningkatan kinerja, meliputi langkah-langkah
melakukan peningkatan berkesinambungan.
Masih ada standar-standar lain dalam kelompok ISO 9000 yang kodenya tidak diawali dengan
angka ISO 900x, sebagai contoh: ISO 10007:1995 – mengenai manajemen konfigurasi, dimana
untuk kebanyakan organisasi ini hanyalah satu bagian dari suatu sistem manajemen yang
lengkap.
Sejarah ISO 9000
Pre ISO 9000

Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi
di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang
dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta
menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut
telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750,
dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi
bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan
ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi
ISO 9000

Versi 1987
ISO 9000:1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM,
pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi:
§ ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain,
pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas
menciptakan produk baru.
§ ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya
sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru.
§ ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja.
§ ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga
cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan
prosedur-prosedur ketimbangan proses manajemen secara keseluruhan. ual intent.
Versi 1994
ISO 9000:1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan
pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan
prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi
cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi
tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu.
Versi 2000
ISO 9001:2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu
standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi
berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat
perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini
dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan
peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, ketimbang hanya melakukan inspeksi pada produk
akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan
manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan,
dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior.
Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk
memenuhi kepuasan pelanggan dan
peningkatan berkesinambungan.
Versi 2008
ISO telah me-release edisi terbaru dari standar ISO 9001, yaitu ISO 9001:2008, Quality
Management System-Requirements, pada tanggal 14 Nopember lalu. ISO 9001:2008 tidak ada
persyaratan baru. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam standar ISO 9001 versi
terbaru ini, yaitu:
§ Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2008, organisasi harus mampu
menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara
efektif.
§ Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang
diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2008. Bukan dokumentasi yang
menentukan proses.
§ ISO 9001:2008, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian
SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi
yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol
prosesnya serta penerapannya dan peningkatan
dari efektifitas SMM.
§ Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan “Documented quality management system”, and
not a “system of documents”.
Selain itu juga disampaikan bahwa dalam masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008,
ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui sebuah implementation plan
diantaranya:
§ ISO-9001:2008 telah dipublikasikan pada 14 Nopember 2008
§ Satu tahun setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat akreditasi yang
diterbitkan (baru maupun resertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008
§ 24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang dterbitkan sesuai ISO
9001:2000 tidak berlaku.
Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga
Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan
SMM yang diterapkannya. Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000, sebaiknya
berpikiran bahwa sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO
9001:2008 pada masa transisi.
Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah
menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi
harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan
implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan
Lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta
menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahan
lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pelatihan / konsultasi ISO 9001:2008.

International Organization for Standarization atau Organisasi Internasional untuk Standarisasi


adalah badan internasional yang mengkhususkan dirinya dalam hal standarisasi. Badan ini
diberntuk badan-badan standard nasional dari 156 negara.

ISO merupakan Standar Internasional mengarahkan dan mengontrol organisasi untuk mencapai
tujuannya yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization. Penggunaan nama
ISO berasal dari bahasa Yunani dikenal istilah ISOS yang artinya equal atau sama.

Salah satu standard yang paling populer adalah ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu atau
Quality Management System. Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1987, ISO 9001 telah
mengalami revisi tiga kali, yaitu di tahun 1994, 2000, dan 2008. Lalu ada pertengahan tahun
2013 dibawah komite teknis ISO, ISO/TC 176 untuk Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu, telah
menerbitkan draft revisi standar manajemen mutu untuk versi 2015. Revisi terakhir ini
diterbitkan dan disahkan pada September tahun 2015 yang lalu dan diharapkan dapat menjadi
standard yang stabil, minimal untuk 10 tahun ke depan.
ISO 9001 : 2015 telah mulai dipublikasikan pada pertengahan tahun 2015 dalam bentu DIS dan
FDIS ISO 9001:2015. Masukan- masukan dari semua stakeholder disempurnakan ada FDIS dan
produk akhir ISO 9001:2015 tersebut. Beberapa persyaratan ditambahkan pada versi 2015, hal
ini semakin menyempurnakan ISO 9001 : 2015 telah dipublikasikan oleh IOS (International
Organization for Standarization) untuk mengganti versi sebelumnya. Persyaratan yang
ditambahkan pada versi 2015 semakin menyempurnakan sistem yang dimiliki oleh ISO 9001
versi 2008.

ISO 9001:2015 ini memuat beberapa hal utama seperti Leadership, dimana nantinya peran
Pemimpin perusahaan diharapkan menjadi lebih aktif dalam mengambil tanggupjawab
pelaksanaan sistem manajemen tersebut. Juga penerapan Manajemen Risiko dalam setiap lini
usaha memungkin perusahaan untuk selalu menghitung risiko yang akan dihadapi dari setiap
tindakan ataupun keputusan yang diambilnya. Penerapan High Level Structure memudahkan
dalam integrasi antara satu sistem manajemen dengan sistem manajemen lainnya. Diharapkan
ISO 9001:2015 ini dapat mendorong penerapan sistem manajemen lainnya ke dalam perusahaan
tersebut.

Quality management System atau Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015 merupakan tool bagi
perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional secara signifikan. ISO 9001: 2015 memuat
persyaratan-persyaratan yang telah disepakati melalui konsensus internasional sebagai praktik
bisnis yang baik dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Sistem ISO 9001:2015 diharapkan
membantu manajemen dalam menjalankan bisnis lebih sistematik sehingga produk dan kualitas
layanan dapat memuaskan semua stakeholder perusahaan.

Apa itu ISO 9001 ?

ISO adalah kepanjangan dari International Organization for Standardization . Artinya suatu
badan internasional yang mengurusi sertifikasi ISO 9001 bagi perusahaan-perusahaan di dunia.

ISO 9001 adalah suatu sistem manajemen mutu nomor 9001 yang merupakan dasar bagi suatu
perusahaan dalam mengelola sistem produksi dan menjamin kestabilan mutu produknya.

Angka 9001 sendiri merupakan nomor urut sistem mutu yang dikeluarkan oleh badan tersebut.
ISO 9001 harus diterapkan oleh perusahaan yang akan go international .

ISO 9001 berlaku bagi perusahaan manufaktur (pabrik), baik produknya berupa barang ataupun
jasa.

2. Apa itu TS 16949 ?

TS 16949 adalah Technical Specification nomor 16949 yang dikeluarkan oleh badan ISO sebagai
sistem manajemen mutu untuk industri otomotif.

TS 16949 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan Japan Automobile
Manufacture Association Inc (JAMA) dengan dukungan suatu komite dari ISO, yaitu komite
ISO/TC 176.

Anggota IATF terdiri dari BMW, Daimler Chrysler, Fiat, Ford, GM, PSA Peugeot Citroen,
Renault SA, Volkswagen, dan asosiasi-asosiasinya, seperti AIAG (Amerika), ANFIA (Italia),
FIEV (Prancis), SMMT (Inggris), dan VDA (Jerman)

Anggota JAMA terdiri dari Toyota, Daihatsu, Mazda dan industri otomotif Jepang lainnya.

TS 16949 memuat semua persyaratan ISO 9001 ditambah dengan persyaratan khusus untuk
industri otomotif.

ISO/TS 16949 menggantikan QS9000 dan quality system lainnya yang disyaratkan oleh masing-
masing industri otomotif, misalnya VDA, AVSQ, Malcom Baldrige.

Dengan adanya penggabungan quality management system dari berbagai industri otomotif ini,
suatu industri otomotif cukup menerapkan satu quality system meskipun memproduksi produk
untuk berbagai customer. Misalnya suatu pabrik A mempunyai customer Ford, BMW dan VW.
Semula dia harus menerapkan QS9000, AVSQ dan VDA 6.1. Sekarang cukup menerapkan
ISO/TS 16949.

Tujuannya : One World, One Quality System.

3. Tujuan dari TS 16949

Pengembangan sistem manajemen mutu yang memungkinkan untuk :


perbaikan terus menerus,

penekanan pada pencegahan produk tidak OK dan,

pengurangan variasi dan proses yang tidak bernilai tambah pada rantai suplai.

4. Keuntungan dari TS 16949 :

Memperbaiki kualitas produk dan proses

Dapat menerapkan teknik terbaik dari industri otomotif keseluruhan

Menambah keyakinan untuk go international

Menyediakan pendekatan sistem mutu global untuk mengembangkan vendor dan memastikan
konsistensinya

Mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi

5. Eight Quality Management Principles

ISO /TS 16949 disusun berdasarkan 8 prinsip manajemen ISO 9001:2000 atau ISO 9004:2000.

8 Prinsip manajemen ini harus dijabarkan dan digunakan pada penerapan ISO/TS 16949 ke
seluruh organisasi oleh top management.

Berikut adalah 8 Prinsip

Prinsip 1 Memusatkan pada pelanggan

Prinsip 2 Kepemimpinan

Prinsip 3 Melibatkan Orang-orang

Prinsip 4 Proses Pendekatan

Prinsip 5 Pendekatan Peningkatan System Manajemen terus menerus

Prinsip 7 Berdasarkan Fakta untuk Pengambilan Keputusan

Prinsip 8 Saling Menguntungkan Hubungan Penyalur


6. Site and Remote Location (Remote Site)

Definisi

Site : location at which value-added manufacturing processes occur.

Remote location : location that supports sites and at which non-production processes occur.

Supporting functions, whether on-site or remote (such as design centers, corporate headquarters
and distribution centers), form part of the site audit as they support the site, but cannot obtain
stand- alone certification to this TS.

Audit Time between Site and Remote Location

<!–[if !supportLists]–>· <!–[endif]–>IATF Rule : A site shall be audited within 90 day from the
remote location audit time. Jadi, untuk menentukan waktu audit harus mengikuti waktu audit
remote location.

STRUKTUR ISO/TS 16949

Struktur ISO/TS 16949 dan beberapa persyaratannya dikembangkan dari ISO 9001:2000,
kemudian juga dikembangkan dari QS 9000 serta memperhatikan masukan dari asosiasi industri
otomotif, maka struktur ISO/TS 16949 adalah sebagai berikut :

1. Struktur ISO 9001:2000 terdiri dari :

Scope

Aplikasi

Normative reference

Terms and Definitions

Sistem Manajemen Mutu

Tanggung Jawab Manajemen

Manajemen Sumber Daya


Realisasi Proses

Pengukuran, analisa dan peningkatan

2. Automotive Standart Requirement, Adalah persyaratan tambahan lain yang spesifik dijelaskan
di masing-masing persyaratan dari ISO 9001:2000. Misalnya :

Persyaratan dokumentasi : Engineering Specification

Management Responsibility: Management commitment Proses Efisiensi

Responsisbilit dan Authority : responsibility for quality

Management representative : customer representative

Resource Management : Product desain skill

Training on the Job.

Plan, Facility and equipment planning

Product Realization

Accepatance criteria product realisastion

.Change control

Supplier quality management system development

Measurement analysis & improvement : ada penambahan:

dentification of statistical tools

Knowledge of basic statistical concept

.Manufacturing process audit

Problem solving

.Error proffing
3. Customer Spesific Requirements, adalah persyaratan spesific dari masing-masing industri
otomotif yang dikeluarkan dan menjadi acuan bagi semua suppliernya di dalam mengembangkan
dan menerapkan persyaratan ISO /TS 16949 ini.
Contohnya :

BMW mengeluarkan Customer Specific Requirements

yaitu : Supplied Parts Quality Management

VW mengeluarkan Customer Specific Requirements Qual.Cap.Suppliers.,4th edition .

SISTEM ISO/TS 16949?

1. Referensi untuk Implementasi TS 16949

Referensi yang digunakan untuk Implementasi TS 16949 dapat digambarkan sebagai berikut.

Note: *) Customer Specific Requirement (CSR) ditentukan oleh siapa yang menjadi customer
Anda. CSR bisa diberikan langsung oleh customer atau diakses di website customer khusus
untuk supplier nya.

2. Istilah pada Referensi TS 16949

a Istilah rantai suplai :

b. Istilah Shall, Should, Note, Such :

Shall : indicates a requirement.

Should : indicates a recommendation.

Note : for guidance in understanding or clarifying the associated requirement.

Such : suggestion, for guidance only.

c. Istilah “product” dapat berarti produk atau servis.

d . ISO 9001:2000 dan ISO/TS 16949:2002

ISO 9001:2000 requirement : tulisan dalam kotak.


ISO/TS 16949 requirement : tulisan diluar kotak.

3. Sistem dokumentasi ISO/TS 16949

Sistem dokumensi quality management system (QMS) TS terdiri dari 4 level dokumen sebagai
berikut.

Level 1 adalah Quality Manual yang memuat elemen TS yang dapat diterapkan dan tidak dapat
diterapkan, lengkap dengan kebijakan dan penanggung jawab setiap aktivitas. Dokumen level 1
ini menjadi acuan untuk pembuatan dokumen level 2.

Level 2 adalah prosedur yang memuat uraian kerja terutama yang bersifat antar bagian.
Dokumen level 2 ini menjadi acuan untuk pembuatan dokumen level 3.

Level 3 adalah instruksi kerja yang memuat uraian kerja dengan lebih detail. Instruksi kerja
dibuat dalam beberapa bentuk yaitu : – Standard Operating Procedure (SOP) – Standar
Spesifikasi, dll.

Level 4 adalah form atau blanko yang digunakan untuk mencatat hasil setiap aktivitas.

4. Dokumen dalam ISO/TS 16949

Quality Manual berjumlah 1 untuk satu perusahaan.

Sedangkan dokumen level 2 sampai 4 tidak ada batasan jumlah.

TS 16949 hanya mensyaratkan 7 prosedur yang harus ada, yaitu :

Control of document

Control of records

Corrective action

Preventive action

Internal quality audit

Training
Control of nonconforming product.

Beberapa prosedur diatas dapat digabungkan dalam satu prosedur, misalnya prosedur corrective
action dengan preventive action.

5. Persyaratan TS 16949

Persyaratan-persyaratan TS 16949 terdiri dari:

persyaratan ISO 9001

persyaratan umum pada TS 16949 untuk seluruh industri otomotif.

persyaratan khusus yang ditentukan oleh pelanggan.

Contoh persyaratan TS 16949 yang bersifat umum :

penanggung jawab kualitas produk

5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke).

predictive maintenance

Contoh persyaratan TS 16949 yang bersifat khusus :

perencanaan pengembangan produk yang diminta Ford, GM atau lainnya.

sistem produksi Toyota, dsb

Pada dasarnya kita harus menerapkan apa yang diminta oleh pelanggan. Karena pelanggan
adalah raja.

Seiring berubahnya ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, ISO/TS 16949:2009 yang selama ini
menjadikan ISO 9001:2008 menjadi bagian dari requirement-nya turut berubah sesuai dengan
konsep standard Quality Management System(QMS) yang baru dengan menggunakan level
struktur tertinggi Annex SL dengan berbasis Risk Based Thinking. Terhitung mulai 1 Oktober
2017 penerapan QMS untuk automotive industry harus menggunakan standard IATF 16949.
Meskipun persyaratan IATF 16949 merupakan standard yang sejalan dengan automotive
Customer Specific Requirement (CSR) dan ISO 9001:2015, namun saat ini IATF 16969 sudah
berdiri sendiri, terlepas dari organisasi ISO. Meski begitu proses audit yang dilakukan tetap akan
mengacu pada standard ISO 9001:2015 dan CSR.
Tujuan penerapan IATF 16949 ini antara lain:

 Melakukan peningkatan berkesinambungan (Continual Improvement)

 Mengedepankan tindakan pencegahan defect

 Memasukkan penerapan Customer Specific Requirement dan Core Tools

 Mengurangi variasi proses dan waste (pemborosan) pada supply chain.

ISO 9001:2015 yang menjadi dasar IATF 16949, membentuk persyaratan automotive industry
ini menjadi identik dengan persyaratan ISO 9001:2015, antara lain:

 10 Klausul berbaasis high level structure Annex SL

 Pemahaman konteks organisasi

 Konsep Risk Based Thinking yang kuat pada tiap kluasulnya

 Pendepatan yang komprehensif terkait dengan pengendalian penyedia produk dan jasa dari
eksternal.

 Bukan hanya focus kepada customer, melainkan juga ke semua pihak berkepentingan
(interested party) dengan memenuhi semua kebutuhan dan ekspektasi mereka.

 Kepemimpinan dan komitmen Top Management tekait penerapan QMS dan customer focus

 Menyederhanakan definisi dokumen dan record menjadi documented information.

 Menjaga organizational knowledge.

Hal-hal baru pada IATF 16949 yang dapat kami identifikasi antara lain:

1. Klausul 4.1. Understanding the Organization & Its Context


Hal ini sama sejalan dengan ISO 9001:2015, dimana perusahaan harus menentukan issue – issue
internal dan external yang relevant terhadap tujuan dan arah perusanaan serta terhadap
kemampuan perusahaan mencapai hasil yang diinginkan dari SMM.

2. Klausul 4.4.1.2 Product Safety


Pada Standard baru ini, product safety dibuatkan persyaratan dan penjelasan khusus terlepas dari
special characteristic yang selama ini sudah dikenal pada standard lama. Perusahaan harus
mendokumentasikan sistem terkait produk safety dan menetapkan prosesnya seperti dalam
bentuk:

 FMEA dan Control Plan

 Penanganan Special Characteristic (Safety, fit function & Regulation)

 SPC untuk special characteristic

3. Klausul 5.1.1.1 Corporate Responsibility


Perusahaan harus menetapkan dan menerapkan kebijakan yang menjadi tanggung jawab
perusahaan seperti anti-bribery (Penyuapan), Code of Conduct karyawan, kebijakan eskalasi
masalah (whistle-blowing)
Langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Dibuatkan Kebijakan tambahan yang sesuai kondisi bisnis perusahaan. Kebijakan-kebijakan


tambahan ini terkait dengan mempertimbangkan harapan dan kebutuhan stake holder.

4. Klausul 6.1.2.3 Contingency Plan


Seperti yang kita telah ketahui bahwa Contingency Plan telah dipersyaratkan pada standard
sebelumnya. Pada Standard terbaru ini diberikan penekanan secara sistematis dan lebih jelas
dalam pelaksanaan Contingency Plandengan mempertimbangkan risiko-risiko eksternal dan
internal dan dampaknya terhadap pelanggan. Contingency plan diterapkan pada tiap proses dan
peralatan produksi yang bila terjadi permasalahan pada proses atau peralatan tersebut dapat
berpotensi menyebabkan terhentinya proses produksi dan pengiriman.
5. Klausul 8.3.5.1 Design and Development Outputs – Supplemental
Ada istilah baru yang diperkenalkan sebagai output dari proses perancangan dan pengembangan
seperti Design For Six Sigma (DFSS), Design For Manufacturability and Assembly (DFMA),
Fault Tree Analysis (FTA), 2D & 3D Model Drawing, dan Geometric Dimensioning &
Tolerancing (GD&T).

6. Klausul 8.5.1.5 Total Productive Maintenance


Standard baru ini mensyaratkan perusahaan untuk menerapkan Total Productive Maintenance
dan memperkenalkan istilah-istilah yang harus diimplementasikan seperti Overall Equipment
Effectiveness (OEE), Mean Time Between Failure (MTBF), Mean Time To Repair (MTTR) dan
objective maintenance.

Ada banyak lagi hal-hal baru yang terdapat pada standard baru ini, seperti pelaksaan second
party audit ke external provider, kompetensi internal auditor, kompetensi secondary auditor, dan
lain lain.

Untuk menjawab kebutuhan rekan-rekan komunitas industri automotive dalam menggali dan
menerapkan persyaratan IATF 16949 ini, Indonesia Productivity and Quality Institute (IPQI)
menyelenggarakan training dan konsultasi upgrading untuk standard IATF 16949. Informasi
lebih lanjut bisa hubungi.

Bulan oktober lalu International Automotive Task Force (IATF) telah menerbitkan IATF 16949,
standar untuk automotive quality management systems. Di artikel ini akan dielaskan asal-usul
standar bagi perusahaan industri otomotif dan persiapan untuk transisi, dengan meringkas point
perubahan dari standar sebelumnya.

Apa itu IATF 16949?

IATF 16949 adalah technical specification yang dikembangkan oleh IATF yang menegaskan
persyaratan quality management system yang berlaku dalam rantai pasokan otomotif.
Berdasarkan pada standar internasional untuk quality management system, ISO 9001 dari ISO.
IATF mengadopsi high level structure dari implementasi pada ISO 9001:2015 dan juga
menggabungkan persyaratan kualitas tambahan yang berlaku secara eksklusif untuk sektor
otomotif. Selanjutnya, IATF 16949 menjelaskan skema pendaftaran bagi third-party
suppliers untuk mematuhi independently validate compliance dengan standar persyaratan.
IATF 16949 menggantikan ISO / TS 16949, yang bersama-sama dikembangkan oleh IATF dan
ISO pada tahun 1999. Karena ISO / TS 16949 telah banyak diadopsi oleh produsen otomotif dan
pemasok, sertifikasi untuk IATF 16949 diharapkan menjadi procurement requirement untuk
sebagian besar produsen, sehingga menciptakan mandat sertifikasi bagi pemasok otomotif di
seluruh rantai pasokan.
Pengembangan dari IATF 16949

Pengembangan IATF 16949 dimulai pada bulan Desember 2014, ketika IATF membentuk tim
kerja untuk meluruskan kembali persyaratan ISO / TS 16949 dengan team dari ISO 9001: 2015.
Selama tahun depan, tim kerja mengembangkan spesifikasi merancang untuk standar baru,
mengevaluasi kebutuhan pelanggan, dan melakukan survei ekstensif OEM, pemasok, dan
pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa standar secara akurat mencerminkan
kebutuhan industri otomotif. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari badan-badan IATF,
global suppliers, dan anggota IATF yang memberikan feedback dan dimasukkan ke dalam
rancangan akhir dari IATF 16949.

Apa yang terbaru di IATF 16949?

Penambahan dnegan mengadopsi high level structure di ISO 9001:2015, IATF 16949:2016
menggambungkan sejumlah persyaratan baru ditemukan dalam ISO / TS 16949. Persyaratan
baru tersebut adalah :

 Pemantauan pada bagian yang terkait dengan safety

 Memastikan produk konsisten dengan peraturan dan standar yang berlaku

 Persyaratan untuk produk dengan embedded software


 Implementasi warranty management process
 Mengklarifikasi persyaratan untuk sub-tier supplier management dan development.
 Persyaratan mengenai tanggung jawab perusahaan

Kunci utama untuk transisi ke IATF 16949

IATF 16949 telah diterbitkan, organisasi yang saat ini memiliki sertifikasi ISO / TS 16949 akan
berlaku hingga 14 September 2018 untuk melakukan audit transisi menuju IATF 16949. Audit
transisi merupakan prinsip mekanisme di mana organisasi yang saat ini bersertifikat dapat
mencapai sertifikasi dengan standar baru. Audit transisi diharapkan menjadi audit dengan sistem
yang penuh, setara dengan durasi audit jika sertifikasi ulang. Setiap identifikasi atas
ketidaksesuaian yang ditemukan selama audit dan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 60
hari.

Penting untuk dicatat bahwa audit transisi harus dilakukan dalam menyusun audit (baik audit
tahunan atau audit sertifikasi ulang) bagi yang sudah memiliki sertifikasi ISO/TS 16949.
Kegagalan yang dilakukan perusahaan dalam melakukan sertifikasi yang komperhensif, sama
seperti yang dibutuhkan dari organisasi yang belum di sertifikasi.

Pertimbangan penting lainnya adalah pemilihan badan sertifikasi untuk third-party. IATF saat
ini sedang meninjau akreditasi dari badan sertifikasi dan beberapa akreditasi third-parties untuk
mengadakan sertifikasi untuk ISO/TS 16949 mungkin tidak ditemukan kriteria akreditasi.
Bagimanapun, perubahan badan sertifikasi dalam waktu audit transisi tidak diizinkan. Jadi
organisasi mencari kembali badan sertifikasi yang dapat membantu mereka untuk mengubah
sertifikasi menjadi IATF 16949:2016 di tahun 2017 serta mengarahkan audit transisi pada
september 2018.
www.qualitydigest.com

IPQI dapat membantu anda dan organisasi untuk merencanakan upgrading IATF 16949:2016
dengan on-site Gap Analysis assessment. Gap Analysis assessment examines dan laporan
kesiapan sistem manajemen anda untuk masa upgrading serta bagaimana anda dapat fokus pada
sistem manajemen dan rencana-rencana yang dapat ditangani, perubahan tersebut diperkenalkan
melalui terbitnya IATF 16949: 2016.

Anda mungkin juga menyukai