Anda di halaman 1dari 4

Nama : Puput Try Kurniasari

NIM : K4316050

Prodi : Pendidikan Biologi

Kelas : B

Materi : Opini dalam Karya Sastra

1. Puisi
The Power of Love
Cinta mengubah awan hitam menjadi bintang-bintang bersinar
Mengubah semak belukar menjadi kelopak-kelopak mawar
Mengubah racun mematikan menjadi obat penawar
Mengubah sepak terjang yang sangar menjadi kelembutan yang sabar

Cinta jernihkan nafsu nan keruh


Bersihkan hati yang kotor
Lembutkan perilaku kasar
Luruskan langkah yang bengkok
Terangi jalan yang gelap
Selamatkan jiwa yang sesat

Antarkan culas menuju ikhlas


Malas menuju kerja keras
Nista menuju mulia
Khianat menuju amanah
Pelit menuju pemurah
Marah menuju ramah
Tikai menuju damai
Ingkar menuju taat
Cinta mengubah sifat sadis menjadi humanis puitis
Mengubah isak tangis menjadi senyuman manis

Oleh : Suksmawan Yant Mujiyanto

Alasan saya memilih puisi ini karena bahasanya yang sederhana namun
dengan pilihan kata yang menarik membuat saya tertarik untuk meneliti lebih
dalam apa kandungan di dalamnya. Selain itu, puisi ini mudah dipahami.
Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi judul “The Power of Love” karya
Suksmawan Yant Mujiyanto terkesan biasa saja. Tetapi isi yang disampaikan luar
biasa. Puisi tersebut menggambarkan seseorang yang telah jatuh cinta, namun
jatuh cinta disini tidak harus sesama orang, tetapi bisa dengan hal-hal yang ada
disekitar kita, mungkin bisa jatuh cinta dengan suatu benda, suatu hewan, suatu
karya, ataupun jatuh cinta dengan Tuhannya. Cinta dalam puisi ini bermakna luas.
Sehingga seseorang yang belum pernah meraskan cinta kepada orang lain pun,
kemungkinan bisa memahami bagaimana rasanya jatuh cinta melalui puisi ini.
Cinta mengubah hal yang buruk menjadi baik, cinta mengubah kesedihan menjadi
kesenangan, cinta mengubah hal yang tidak indah menjadi indah. Dari puisi ini
saya belajar sekaligus memahami bahwa melakukan sesuatu harus dilakukan
dengan niat, tulus ikhlas serta cinta agar semua yang kita lakukan dapat berjalan
dengan baik dan lancar.

Mencintai seseorang atau sesuatu haruslah dengan sederhana, jangan


mencintai harta, karena harta akan sirna, jangan mencintai kecantikan atau
ketampanan karena akan berubah menjadi jelek dan menua. Cintai Tuhanmu
dengan mempelajari ciptaan-ciptaannya yang luar biasa. Cintai Tuhanmu, lalu
ubah sikap burukmu. Cintai Tuhanmu, kemudian tingkatkan imanmu. Cintai
Tuhanmu selanjutnya lakukan ibadahmu. Cintai Tuhanmu, lalu jadilah seseorang
yang penuh cinta terhadap sesama, saling menghargai, saling toleransi, saling
tolong menolong, saling bergotong royong. Maka terciptalah sebuah dunia yang
penuh akan cinta dan kedamaian.
2. Pantun
Pantun Tokek
Di balik atap sembunyi tokek
Berbunyi nyaring di malam hari
Waktu sekolah gemar mencontek
Jadi pemimpin suka korupsi

Oleh : Suksmawan Yant Mujiyanto

Saya memilih pantun ini karena hal tersebut sesuai dengan apa
yang terjadi belakangan ini di negara tercinta, yaitu Indonesia. Pantun
tersebut dikemas dengan bahasa yang biasa digunakan dalam bahasa
sehari-hari. Sampiran dari pantun tersebut tidak susah dipahami oleh
pembaca. Sedangkan isinya, sangat mudah dipahami dan dimengerti.
Pantun ini menggambarkan kondisi yang memprihatinkan. Jika pada
waktu sekolah suka menyontek, bahkan biasa menyontek dikhawatirkan
jika nantinya ia mempunyai pekerjaan, entah pekerjaan jenis apapun itu
seseorang akan melakukan tindak korupsi. Entah korupsi waktu ataupun
uang. Hal ini sangat memprihatinkan, tentang bagaimana seseorang hanya
menilai sebuah hasil saja tanpa menilai sebuah proses. Mungkin ada
seseorang di luar sana yang hanya menilai hasil akhir saja tanpa melihat
proses, tanpa melihat perjuangan seseorang dalam mendapatkan suatu
hasil. Sehingga banyak orang pula yang berbuat kecurangan demi
mendapatkan hasil yang memuaskan, meskipun itu bukan usaha mereka.
Karena pada zaman sekarang, sebuah proses tidaklah penting, yang
penting adalah hasil akhir. Itu bukanlah hal yang baik di dalam dunia
apapun, khususnya dunia pendidikan.
Pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi penerus bangsa
yang adil, bermoral, bijaksana, dan pastinya bukan seorang koruptor.
Sehingga puisi ini harusnya menyadarkan bagi orang-orang yang suka
menyontek agar sadar bahwa menyontek bisa membuat dia menjadi
koruptor yang memakan uang rakyat, koruptor yang suka menyita waktu
orang lain. Juga harusnya merupakan peringatan hasil perbuatan buruk
mencontek, yaitu menjadi seorang koruptor. Pantun tersebut memang
sederhana, namun mempunyai makna yang dalam demi mengubah
Indonesia yang lebih baik lagi.
3. Gurindam
Apalah Artinya, Apalah Artinya

3
Apalah artinya untaian doa
Sekadar hiasan bibir elok retorika

Oleh : Suksmawan Yant Mujiyanto

Gurindam ini saya pilih karena saya tertarik dengan maknanya


yang luar biasa. Meskipun sederhana, namun elok untuk dibaca. Indah bila
disuarakan. Dalam apabila dikaji. Isi dari gurindam ini tentang
kemunafikan akan sebuah doa. Kita berdoa kepada Tuhan, kita mendoakan
terhadap sesama, kita berdoa untuk orang lain, namun pada kenyataannya
doa-doa itu hanya terucap dari mulut saja. Tidak terucap dari dalam hati,
tidak sungguh-sungguh dalam meminta. Sering kita menjumpai banyak
orang yang berdoa kepada Tuhannya, diucapkan dengan bibir, disuarakan
dengan vocal, namun tindakannya amoral. Banyak orang yang berdoa
kepada Tuhannya, namun ia tidak melaksanakan perintahnya, malah
mendekati apa yang jadi larangannya. Ada orang yang mendoakan orang
lain dengan disuarakan, namun apa artinya bila ia tak sungguh-sungguh
dalam mendoakan.
Lalu apa sebenarnya manfaat kita berdoa apabila kita masih enggan
dalam melaksanakan perintahnya. Apa artinya kita berdoa hanya
disuarakan di bibir saja. Hal itu tidak berarti apa-apa. Apakah Tuhan akan
mengabulkan doa seseorang yang tidak sungguh-sungguh dalam meminta?
Tentu jawabannya tidak. Maka gurindam ini menyadarkan kepada kita,
tiada artinya berdoa namun tidak ikhlas, tiada artinya berdoa jika itu hanya
penghias mulut belaka. Saya mendapatkan pesan dari gurindam ini setelah
memahami secara mendalam. Sehingga, marilah kita berdoa dengan
sungguh-sungguh kepada Tuhan apa yang kita minta, dengan
melaksanakan segala perintahnya serta menjauhi segala larangnnya. Maka
jadilah orang baik dan selalu bertawakal serta meningkatkan keimanan kita
terhadap Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai